I. PENDAHULUAN
pembangunan Indonesia, tidak hanya sebagai sumber ekonomi tetapi juga sebagai
Potensi lestari sumber daya ikan laut Indonesia diperkirakan sebesar 12,54
juta ton per tahun yang tersebar di perairan wilayah Indonesia dan perairan Zona
tersebut, jumlah tangkapan yang diperbolehkan (JTB) sebesar 10,03 juta ton per
tahun atau sekitar 80 persen dari potensi lestari, dan baru dimanfaatkan sebesar
6,42 juta ton pada tahun 2017 atau baru 63,99% dari JTB, sementara total
produksi perikanan tangkap (di laut dan danau) adalah 6,89 juta ton. Potensi
dagingnya yang tebal dan durinya yang besar sehingga mudah untuk dipisahkan.
Ikan tongkol juga banyak mengandung protein 26,2 mg/100g dan kandungan
asam lemak omega-3 yang baik untuk kecerdasan anak. Namun, ikan tongkol
teroksidasi, kontaminasi mikroba dan adanya kandungan asam amino bebas yang
biogenik amin, asam organik, keton dan komponen sulfur. Nelayan dan penjual
penyimpanan ikan tongkol, hal ini dimasudkan untuk menghambat kerusakan ikan
tongkol, karena dengan suhu yang rendah pertumbuhan mikroba akan terhambat
(Buckle et al, dalam Hartari 2018). Namun hal itu hanya bersifat sementara,
karena kontaminasi mikroba dapat berasal dari banyak tempat dan ketahanan
infeksi dan keracunan oleh bakteri adalah makanan berasam rendah seperti
daging, telur, ikan dan produk olahannya. Escherichia coli adalah salah satu
bakteri yang mudah menyebar dengan cara mencemari air dan mengkontaminasi
penanganan ikan segar. Kontaminasi bakteri ini pada makanan atau alat-alat
baik
(quick, clean, careful and cool) sehingga mutu ikan dapat tetap dipertahankan
sejak ikan diangkat dari laut hingga ikan didistribusikan atau dipasarkan ke
sistem rantai dingin (Affandy dkk 2016). Untuk menghindari ikan tongkol
dampak yang dapat ditimbulkan oleh ikan yang memiliki tingkat cemaran tinggi
dan sakit kepala 2-7 hari akibat terinfeksinya saluran pencernaan (gastroenteritis)
oleh bakteri Salmonella sp. Maka dengan alasan dicanangkannya "zero tolerance"
(Lindquist, 1998).
Salah satu badan yang bertanggung jawab dalam hal keamanan sebuah
produk olahan adalah Balai Karantina Ikan Tanjungpinang. Balai Karantina Ikan
menyeleksi kelayakan sebuah produk perikanan baik yang akan di ekspor maupun
Riau
diantaranya bidang mikro dan bidang kimia. Bakteri yang sering diuji di balai ini
adalah bakteri Salmonella sp, Escherichia coli dan pengujian angka lempeng total.
Bakteri Salmonella sp Dan Escherichia coli Pada Ikan Tongkol (Euthynnus sp) di
Tujuan praktek magang ini adalah untuk mengetahui dan menguji secara
pada ikan tongkol yang dilaksanakan di Balai Karantina Ikan dan Pengendallian
Mutu Hasil Perikanan, serta mempelajari karakteristik bakteri ini agar dapat
species:Euthynnus affinis.
Ikan tongkol memiliki nama latin Euthynnus affinis, merupakan jenis golongan
ikan tuna yang berukuran kecil. Badan ikan tongkol memanjang sampai 50-60 cm
dan tidak memiliki sisik, kecuali pada bagian garis rusuk. Kulit ikan tongkol
berwarna abu-abu dengan daging berwarna merah, dan dapat mencapai berat 13,6
kg (Bahar dalam Hartari 2018). Sirip punggung pertama berjari-jari keras 15,
sedangkan yang kedua berjari-jari lemah 13, diikuti 8-10 jari-jari sirip tambahan.
Ikan ini merupakan predator yang rakus memakan berbagai ikan kecil, udang dan
cephalopoda sebaliknya juga memakan mangsa dari hiu dan marlin ().
6
2009)
neuritik yang mendalami perairan dengan kisaran suhu antaea 18-29oC. Ikan ini
lain Thunnus Ibaceres kecil, Katsuwanus Pelamis, Auxis Sp terdiri dari 100-5000
individu.
yaitu antara 22,6-26,2 g/100 g daging, lemak antara 0,2-2,7 g/100 g daging, dan
beberapa mineral (kalsium, fosfor, besi, sodium), vitamin A (retinol), dan vitamin
B (thiamin, riboflavin dan niasin). Struktur daging ikan tongkol terdiri atas daging
yang berwarna merah dan putih. Daging merahnya mengandung air 66,7%,
protein 27,6%, dan lemak 2,6%, sedangkan Daging putihnya mengandung air
67,1%, protein 31%, lemak 0,7%. Berikut tabel kandungan gizi pada ikan tongkol
2.4 Bakteri
Bakteri berasal dari kata “bakterion” bahasa (yunani) yang berarti tongkat atau
yang bersel satu, berkembang biak dengan pembelahan sel, serta berukuran sangat
kecil yang hanya terlihat menggunakan mikroskop. Secara umum sifat hidup
bakteri ialah saprofitik pada sisa atau buangan hewan ataupun tanaman yang
sudah mati, tetapi banyak juga yang parasitik pada hewan, manusia dan tanaman
a. Basil
b. Kokus
Baktei yang bentuknya serupa bola – bola kecil. Golongan bakteri ini tidak
sebanyak seperti basil. Kokus ada yang bergandeng panjang yang disebut
suatu untaian disebut stafilokokus dan yang mengelompok serupa kubus disebut
sarsina.
c. Spiril
Bakteri yang bengkok serupa spiral. Bakteri yang berbentuk spiral tidak
banyak terdapat. Golongan ini merupakan golongan yang paling kecil jika
makanan itu sendiri (pH, kelembaban, nilai gizi), keadaan lingkungan dari
dalam makanan, diantaranya adalah sifat makanan itu sendiri (pH, kelembaban,
nilai gizi), keadaan lingkungan dari mana makanan tersebut diperoleh, serta
perubahan nutrisi/nilai gizi atau bahkan merusak makanan tersebut (BPOM RI,
2008).
enteriditis.
yang tahan terhadap pemanasan dengan suhu 1000C, alkohol, dan asam. Antigen
H merupakan antigen flagel yang rusak pada pemanasan dengan suhu diatas 60 0C,
alkohol, dan asam. Sedangkan, antigen Vi adalah polimer dari polisakarida yang
bersifat asam dan terdapat pada bagian luar bakteri, antigen Vi dapat rusak pada
maupun hewan.
10
mempunyai sifat gram negatif, berbentuk batang, mempunyai flagel peritrik untuk
bergerak, motil, tidak berspora, dan memiliki ukuran 1-3,5 µm x 0,5-0,8 µm.
Bakteri. Salmonella sp tumbuh pada suasana aerob dan anaerob fakultatif pada
suhu 15-410C dengan suhu pertumbuhan optimum 37,50C. Berikut ini merupakan
yang berbeda seperti typhoid like disease, dengan agen infeksinya Salmonella
Non-typhoid disease terbatas pada infeksi pada lapisan usus kecil yang
menginfeksi manusia adalah produk asal hewan termasuk daging, produk daging,
telur dan produk telur. Makanan dan penyedia makanan berperan penting sebagai
faktor yang berpengaruh terjadinya kontaminasi silang dari sumber hewan seperti
salmonella sp. Ini semakin besar. Hal ini yang membuat perlu dilakukannya studi
batang pendek yang memiliki panjang sekitar 2 μm, lebar 0,4-0,7 μm, dan
diameter 0,7 μm. E. coli hidup secara berkoloni dengan membentuk koloni yang
bundar, cembung, halus dengan tepi yang nyata dan bersifat aerob fakultatif
Menurut Salle (1961), Klasifikasi dari Escherichia coli adalah sebagai berikut :
Divisio : Protophyta
Subdivisio : Schizomycetea
Kelas : Schizomycetes
Ordo : Eubacteriales
Familia : Enterobacteriaceae
Genus : Escherichia
berada pada saluran pencernaan manusia dan hewan berdarah panas. Beberapa
jenis strain bakteri Escherichia coli yang patogen dapat memproduksi toksin
Infeksi saluran kemih akibat E. Coli kira-kira 90 % pada wanita muda. Gejalanya
antara lain sering kencing, hematuria, disuria, dan piuria serta nyeri pada
2. Diare
E. coli diklasifikasikan oleh ciri khas sifat-sifat virulensinya, dan setiap kelompok
3. Sepsis
Bila pertahanan inang normal tidak mencukupi, E. coli dapat memasuki aliran
4. Meningitis
E. coli dan Streptokokus adalah penyebab utama meningitis pada bayi. E. Coli
merupakan penyebab pada sekitar 40% kasus meningitis neonatal (Jawetz et al.,
oganik dari lingkungannya karena tidak dapat menyusun sendiri zat organik yang
dibutuhkannya. Zat organik diperoleh dari sisa organisme lain. Bakteri ini
menguraikan zat organik dalam makanan menjadi zat anorganik, yaitu CO2, H2O,
energi, dan mineral. Di dalam lingkungan, bakteri pembusuk ini berfungsi sebagai
pengurai dan penyedia nutrisi bagi tumbuhan (Ganiswarna dalam Hartari 2018).
14
Kepulauan Riau.
Metode yang digunakan dalam praktek magang ini adalah metode survey
dengan prosedur kerja yang mengacu pada SNI 01-2332.1-2006 dan SNI 01-
2332.3-2006.
gambar pada saat pengujian sedang berlangsung. Data sekunder, diperoleh dari
lembaga, terdiri dari profil lembaga yang meliputi lokasi lembaga dan sejarah
pendirian lembaga, struktur organisasi tata kerja, sarana, fasilitas lembaga dan
dalam bentuk table dan skema, selanjutnya dianaliaisis secara deskriftif sehingga
Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari proses
Data sekunder yang akan dikumpulkan dari SKIPM terdiri dari profil
Instansi tersebut yang meliputi lokasi dan sejarah pendirian, struktur dan
organisasi tata kerja, sarana dan fasilitas yang ada, struktur dan organisasi tata
kerja, prosedur pengujian yang sesuai dengan standar yang berlaku , sumber
sampel yang digunakan, jenis-jenis sampel yang ada, kendala yang terjadi
berkaitan dengan dilakukannya pengujin dan hal lainnya yang berkaitan dengan
DAFTAR PUSTAKA
BPOM. 2008. Pngujian Mikrobiologi Pangan. Jakarta: Pusat Pengujian Obat Dan
Makanan Badan Pengawasan Obat Dan Makanan Republik Indonesia.
Jawetz E. 2009. Medical Mikrobiology 24th ed. USA: Mc Graw hill. 223-36P.
Nutt JD, Li X, Woodward CL, Diaz IBZ, Ricke SC. 2003. Growth kinetics
response of a Salmonella Typhimurium poultry marker strain to fresh
produce extracts. Bioresource Technology 89: 313-316.
Raffatellu M, Wilson RP, Winter SE, Baumler AJ. 2008. Clinical pathogenesis of
typhoid fever. Journal Infection in Developing Countries 2:260–266.