Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH KOMPENSASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP

MOTIVASI KERJA
(Studi pada Karyawan PT BRI Syariah Kantor Cabang Malang)

Fildza Amalia Alisa


Mochammad Al Musadieq
Yuniadi Mayowan
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Malang
Email : fildzamalia05@gmail.com

ABSTRACT

This research is motivated by compensation of work and the work environment to build and increase the
motivation of the employees of PT BRI Syariah Branch Malang. This study aims to explain the influence of
variables Financial Compensation, Compensation Non Financial, Physical Work Environment, Work
Environment Non Physical simultaneously and partially on work motivation variable. This type of research
used in this research uses explanatory research. Instruments in this study using a questionnaire distributed to
43 respondents in PT BRI Syariah. Analysis of the data used is deskreptif analysis, multiple linear regression
analysis, F test and t test using SPSS v 13:00. The results of multiple linear regression analysis showed that
simultaneous and partial, Financial Compensation, Compensation Nonfinancial, Work Environment Physical
and Non Physical Work Environment has a significant effect on work motivation. Variables that have a
dominant influence in this research is the variable compensation Nonfinancial.

Keywords : Compensation effects of work, work Environment and Work Motivation

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kompensasi kerja dan lingkungan kerja untuk membangun dan
meningkatkan motivasi kerja pada karyawan PT BRI Syariah Kantor Cabang Malang. Penelitian ini bertujuan
untuk menjelaskan pengaruh variabel Kompensasi Finansial, Kompensasi Non Finansial, Lingkungan Kerja
Fisik, Lingkungan Kerja Non Fisik secara simultan dan parsial terhadap variabel Motivasi Kerja. Jenis
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan penelitian explanatory research. Instrumen
dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada 43 orang responden di PT BRI Syariah.
Analisis data yang digunakan yaitu analisis deskreptif, analisis regresif linier berganda, uji F dan uji t dengan
bantuan SPSS v 13.00. Hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa secara simultan dan parsial
variabel Kompensasi Finansial, Kompensasi Non Finansial, Lingkungan Kerja Fisik, dan Lingkungan Kerja
Non Fisik mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Motivasi Kerja. Variabel yang memiliki pengaruh
dominan dalam penelitian ini adalah variabel Kompensasi Non Finansial.

Kata Kunci : Kompensasi Kerja, Lingkungan Kerja, Motivasi Kerja

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 32 No. 2 Maret 2016| 69


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
PENDAHULUAN compensation) terdiri dari kepuasan seseorang dari
Munculnya perkembangan usaha bisnis pekerjaan itu sendiri, atau dari lingkungan
sangat pesat sehingga dengan sendirinya memiliki psikologis dan/atau fisik dimana orang tersebut
tingkat persaingan yang semakin tajam di antara bekerja. Tipe kompensasi non finansial ini meliputi
pengusaha (perusahaan). Hal ini menyebabkan kepuasan yang di dapat dari pelaksanaan tugas-
para pengusaha meningkatkan kemampuan sumber tugas yang bermakna yang berhubungan dengan
daya manusia,seperti melakukan pelatihan dan pekerjaan.
pengembangan karyawan agar dapat siap bersaing Salah satu faktor lainnya yang
dengan perusahaan lain dan dapat meningkatkan mempengaruhi motivasi kerja karyawan dalam
kinerja sumber daya manusia. Hal tersebut perlu melaksanakan aktivitas organisasi,adalah kondisi
adanya motivasi kerja. Motivasi kerja menjadi hal lingkungan kerja, baik lingkungan kerja fisik
penting yang harus dimiliki oleh setiap karyawan maupun lingkungan kerja non fisik. Karena apabila
perusahaan. Motivasi akan mendorong karyawan karyawan tersebut bekerja di lingkungan yang baik
untuk lebih berprestasi dan produktif. maka menimbulkan rasa nyaman di dalam bekerja,
Pencapaian dalam rangka peningkatan sehingga akan mempengaruhi motivasi kerja
produksi dan penekanan biaya melalui perbaikan karyawan. Menurut Sedarmayanti (2009:28), suatu
sikap dan tingkah laku karyawan. Salah satu kondisi lingkungan dikatakan baik atau sesuai
tantangan perusahaan dalam manajemen sumber apabila manusia dapat melaksanakan kegiatannya
daya manusia adalah mengembangkan sistem secara optimal, sehat, aman, dan nyaman.
kompensasi yang dapat meningkatkan motivasi Berdasarkan definisi tersebut dapat dinyatakan
kerja karyawan. Kompensasi digunakan dalam lingkungan kerja fisik adalah kondisi fisik ,atau
berbagai perusahaan untuk meraih, asset fisik yang ada disekitar karyawan yang
mempertahankan karyawan serta memotivasi mempengaruhi karyawan dalam melaksanakan
mereka agar mencapai tujuan pribadi dan beban tugasnya. Sedarmayanti (2009:31),
perusahaan. Pada dasarnya antara karyawan “Lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan
dengan pihak manajemen (perusahaan) terdapat yang terjadi berkaitan dengan hubungan kerja, baik
hubungan timbal balik yang saling hubungan dengan atasan maupun hubungan sesama
menguntungkan. rekan kerja ataupun hubungan dengan bawahan”.
Pemberian kompensasi yang tepat seperti Lingkungan kerja non fisik ini merupakan
diberikannya penghargaan atas pada karyawan kelompok lingkungan kerja yang tidak bisa
akan memberikan motivasi seseorang dalam diabaikan. Manajemen perusahaan hendaknya
bekerja. Kompensasi adalah keseluruhan balas jasa membangun suatu iklim dan suasana kerja yang
yang diterima,oleh karyawan sebagai akibat dari bisa,membangkitkan rasa kekeluargaan untuk
pelaksanaan pekerjaan di sebuah perusahaan dalam mencapai tujuan bersama.
bentuk uang, tunjangan ataupun penghargaan yang Berbagai pernyataan tersebut bahwa
berguna khususnya dalam memotivasi karyawan kompensasi yang telah diberikan merupakan
untuk berpartisipasi dalam kegiatan pertumbuhan pertimbangan motivasi kerja karyawan sehingga
dan pengembangan yang dirancang untuk perusahaan akan menjadikan dasar kompensasi
meningkatkan keseluruhan kinerja karyawan. yang akan diberikan pada karyawan, apabila
Jenis kompensasi menurut Hasibuan pemberian kompensasi secara adil dan layak maka
(2009:118) berdasarkan bentuknya, yaitu dapat memotivasi karyawan tersebut agar menjadi
kompensasi finansial yang berupa gaji, insentif dan lebih baik dan perusahaan juga mendapatkan hasil
tunjangan, sedangkan kompensasi non finansial untuk tujuan utamanya. Adapula ketidaksesuaian
yang berupa asuransi kesehatan, pembayaran lingkungan kerja dapat dilihat akibatnya dalam
waktu tidak bekerja dan pensiun. Simamora jangka waktu yang panjang. Keadaan lingkungan
(2006:541) mengungkapkan bahwa kompensasi yang kurang baik dapat menuntut tenaga dan waktu
langsung (direct financial compensation) terdiri yang lebih banyak, sehingga perusahaan tidak akan
dari bayaran (pay) yang diperoleh karyawan dalam memperoleh rancangan sistem yang efisien.
bentuk gaji/upah, insentif, dan tunjangan. Lingkungan kerja yang baik haruslah dilaksanakan
Kompensasi finansial tidak langsung (indirect dengan baik,untuk membangkitkan motivasi kerja
financial compensation) yang disebut juga dengan karyawan agar tujuan perusahaan yang telah
tunjangan meliputi semua imbalan finansial yang ditetapkan sebelumnya juga akan tercapai. Peneliti
tidak tercakup dalam kompensasi langsung. memilih PT Bank Rakyat Indonesia Syariah Kantor
Kompensasi non finansial,(non financial Cabang Malang karena kompensasi kerja yang

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 32 No. 2 Maret 2016| 70


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
diberikan kepada karyawan pada perusahaan ini Raya (THR), tunjangan berdasarkan masa
mengalami kendala seperti adanya kompensasi kerja, dan pemberian tunjangan untuk cuti
yang diberikan tidak sesuai dengan perjanjian awal sakit/hamil.
yang sudah disetujui oleh kedua belah pihak Kompensasi Non Finansial
sehingga menimbulkan lingkungan kerja yang Simamora (2006:44) kompensasi non
tidak kondusif. Maka dari itu penulis memilih judul finansial merupakan “Kompensasi yang diberikan
“Pengaruh Kompensasi Kerja Dan Lingkungan oleh pihak perusahaan dalam bentuk pekerjaan dan
Kerja Terhadap Motivasi Kerja (studipada lingkungan psikologis atau fisik”.Kompensasi non
Karyawan PTBRI Syariah Kantor Cabang finansial adalah balas jasa yang diberikan
Malang)”untuk diteliti. perusahaan kepada karyawan bukan berbentuk
uang, tapi berwujud fasilitas. Kompensasi,jenis ini
KAJIAN PUSTAKA yaituNon financial the job (kompensasi berkaitan
A. Kompensasi Kerja dengan pekerjaan) / pekerjaan itu
1. Pengertian Kompensasi Kerja sendiri.Kompensasi non finansial mengenai
Jackson dan Mathis Robert (2006:118) dalam pekerjaan ini dapat berupa pekerjaan yang
mendefinisikan,“kompensasi adalah faktor penting tanggung jawab karyawan terhadap pekerjaan,
yang mempengaruhi bagaimana dan mengapa kesempatan untuk meningkatkan karier, pekerjaan
orang-orang bekerja pada suatu organisasi dan yang dikerjakan merupakan tugas yang
bukan organisasi lainnya”. Jadi kompensasi menarik,pekerjaan yang dikerjakan dihargai
dipandang sebagai faktor yang turut dengan baik. Kompensasi bentuk ini merupakan
menyumbangkan andil dalam perusahaan atau perwujudan dari pemenuhan kebutuhan harga diri
pemilihan tempat kerja,bagiseorangkaryawan. (esteem) dan aktualisasi (self actualization).
Kompensasi tidak langsung meliputi imbalan
2. Bentuk-bentuk kompensasi yang,tidak tercakup dalam kompensasi langsung.
Hasibuan (2009:118) juga membedakan Kompensasi tidak langsung adalah program
bentuk kompensasi menjadi dua, yaitu kompensasi pemberian penghargaan atau ganjaran dengan
langsung yang berupa gaji, upah, dan insentif dan variasi yang luas, sebagai bagian keuntungan
kompensasi tidak langsung yang berupa pemberian organisasi atau perusahaan. Dari berbagai pendapat
kesejahteraan karyawan. Selanjutnya kedua bentuk tersebut dapat disimpulkan bahwa baik kompensasi
kompensasi tersebut akan dijelaskan,sebagai langsung maupun tidak langsung sudah seharusnya
berikut: diberikan kepada pihak perusahaan karena hal ini
Kompensasi Finansial akan berpengaruh terhadap perilaku dalam
1) Gaji organisasi seperti tingkat semangat kerja yang
Pada umumnya gaji berarti pembayaran tetap tinggi dan disiplin kerja, dan rendahnya tingkat
secara bulanan atau mingguan untuk karyawan absensi.
vertikal, administratif, manajerial, dan profesional.
B. Lingkungan Kerja
Sedangkan upah biasanya bersangkutan dengan
Salah satu faktor yang mempengaruhi
pembayaran atas dasar jam kerja untuk kelompok-
motivasi kerja karyawan adalah lingkungan kerja.
kelompok karyawan seperti produksi dan
Di dalam lingkungan setiap karyawan mempunyai
pemeliharaan (Handoko, 2005:161).
suatu harapan usaha dan kinerja. Lingkungan kerja
2) Insentif
adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para
Insentifkerja merupakan pemberian uang
pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya
diluar gaji yang dilakukan oleh pihak
dalam menjalankan tugas-tugas yang
pemimpin organisasi sebagai pengakuan
dibebankannya. Maka dapat disimpulkan bahwa
terhadap prestasi kerja dan kontribusi
lingkungan kerja adalah sesuatu yang berada dalam
karyawan kepada organisasi.
ruang kerja atau disekitar pekerja dan sangat
3) Tunjangan
berpengaruh terhadap,pekerjaannya, karena
Tunjangan merupakan bagian penting dari
lingkungan kerja merupakan salah satu faktor yang
pemberian gaji karyawan, tunjangan
berpengaruh terhadap pekerjaan yang dihasilkan
merupakan pembayaran gaji tidak langsung
oleh karyawan dalam peningkatan motivasi kerja
yang diterima oleh karyawan, misalnya
mereka.
asuransi jiwa dan kesehatan, pemberian
tunjangan makan, pemberian Tunjangan Hari

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 32 No. 2 Maret 2016| 71


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
C. Motivasi Kerja yaitu,lingkungan kerja fisik dan lingkungan,kerja
Motivasi berasal dari kata motif (motive), non fisik.Lingkungan kerja fisik adalah kondisi
yang berarti,dorongan. Motivasi merupakan hasrat fisik dalam perusahaan yang dipersiapkan oleh
di dalam seseorang menyebabkan orang tersebut manajemen perusahaan, sedangkan yang dimaksud
melakukan suatu tindakan. Seseorang melakukan dengan lingkungan kerja non fisik adalah semua
tindakan untuk sesuatu hal dalam mencapai tujuan. keadaan yang terjadi berkaitan dengan hubungan
Oleh sebab itu, motivasi merupakan penggerak kerja, baik hubungan dengan atasan maupun
yang mengarahkan pada tujuan dan itu jarang sesama rekan kerja ataupun hubungan dengan
muncul dengan sia-sia. bawahan.
Menurut Sedarmayanti (200:64), terdapat
D. Hubungan Kompensasi Finansial dan beberapa faktor yang menentukan terbentuknya
Kompensasi Non Finansial dengan Motivasi suatu kondisi lingkungan kerja fisik yang dikaitkan
Kerja dengan motivasi kerja karyawan antara lain
Hubungan pemberian kompensasi penerangan, perwarnaan, pertukaran udara,
merupakan wujud penghargaan atas kontribusi keamanan selama bekerja, kebersihan, dan tingkat
karyawan dalam menunjang tercapainya tujuan kebisingan. Faktor yang menentukan terbentuknya
perusahaan. Kompensasi sangat berpengaruh suatu kondisi lingkungan,kerja non fisik dikaitkan
terhadap kelangsungan hidup serta kesejahteraan dengan motivasi kerja karyawan, antara lain pola
karyawan, bagi sebagian karyawan kompensasi kepemimpinan, pola kerjasama, dan budaya
merupakan suatu yang mendasari serta menjadi organisasi. Dengan kondisi lingkungan kerja fisik
harapan dan akan diperoleh setelah bekerja. yang bersih dan sehat akan menciptakan rasa
Pemberian kompensasi finansial dan kompensasi nyaman bagi karyawan untuk melaksanakan
non finansial yang tepat akan dapat menumbuhkan aktivitas dan menyelesaikan semua tugas yang
motivasi kerja dalam diri karyawan agar lebih harus diselesaikan dengan lebih efektif dan efisien.
meningkat. Kompensasi finansial maupun Sebaliknya, jika kondisi lingkungan kerja kotor dan
kompensasi non finansial yang diberikan secara berantakan akanmembuat karyawan merasa malas
benar akan berpengaruh terhadap motivasi kerja untuk mengerjakan semua tugas dan kewajibannya.
karyawan untuk bekerja keras sehingga tujuan- Serta dengan kondisi lingkungan kerja non fisik
tujuan yang diharapkan oleh perusahaan dapat mampu mencerminkan kondisi yang,mendukung
tercapai dengan hasil yang maksimal. kerjasama antara tingkat atasan, bawahan maupun
Kesimpulan yang bisa diambil adalah adanya memiliki status jabatan yang sama di perusahaan.
hubungan yang jelas antara kompensasi terhadap Motivasi dapat pula dikatakan sebagai energi
motivasi kerja karyawan, dimana kompensasi untuk membangkitkan dorongan dalam diri (drive
memiliki pengaruh terhadap motivasi kerja, sebab arousal). Menurut Ernest J McCormick (1985:268)
motivasi,kerja tidak tercipta dengan sendirinya. yang dikutip Mangkunegara (2009:94) bahwa,
Kompensasi finansial dan kompensasi non “work motivation defined as conditions which
finansial juga berhubungan terhadap motivasi kerja influence the arousal, direction, and maintenance
yang memberikan rasa diri karyawan untuk bekerja of behaviors relevant in work settings”. Motivasi
keras. Penerapan sistem kompensasi dapat kerja didefinisikan sebagai kondisi yang
meningkatkan motivasi kerja karyawan karena berpengaruh membangkitkan, mengarahkan dan
sebagai karyawan sudah seharusnya merasa memelihara perilaku yang berhubungan,dengan
bertanggungjawab atas hasil kerjanya dan lingkungan kerja.
melakukan hasil yang terbaik, juga memberikan
hasil untuk tujuan utama bagi,setiap perusahaan. METODE PENELITIAN
E. Hubungan Lingkungan Kerja Fisik dan Jenis Penelitian
Lingkungan Kerja Non Fisik dengan Jenis penelitian yang digunakan dalam
Motivasi Kerja penelitian ini adalah menggunakan metode
Untuk mendorong motivasi kerja dapat penelitian penjelasan (explanatory research)
dilakukan dengan menciptakan lingkungan kerja dengan pendekatan kuantitatif. Variabel-variabel
yang baik dan sehat sebab, mengemukakan bahwa, penelitian ini adalah Kompensasi Finansial,
lingkungan kerja merupakan salah satu faktor yang Kompensasi Non Finansial, Lingkungan Kerja
juga dapat meningkatkan motivasi karyawan dalam Fisik, Lingkungan Kerja Non Fisik terhadap
bekerja.Lingkungan kerja terbagi dalam dua bagian Motivasi Kerja.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 32 No. 2 Maret 2016| 72


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Populasi dan Sampel b. Analisis Regresi Linier Berganda
Populasi merupakan seluruh karyawan tetap Model analisis data yang dipergunakan
maupun tidak tetapyang bekerja di Bank Rakyat dalam penelitian,ini adalah regresi linier berganda.
Indonesia Syariah Kantor Cabang Malangyang Tetapi sebelum dilaksanakan pengujian regresi
keseluruhannya berjumlah 43 karyawan. linier berganda terlebih dahulu dilakukan
pengujian asumsi klasik. Teknik regresi akan
Metode Pengumpulan Data menjelaskan bagaimana satu variabel dihubungkan
1. Menyebarkan Kuesioner dengan variabel lain. Tujuan penelitian ini adalah
Kuesioner dipakai sebagai alat utama dalam untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara
pengumpulan data. Kuesioner merupakan suatu variabel terikat yaituMotivasi Kerja (Y) dengan
daftar yang berisi pertanyaan yang,akan diajukan variabel bebas yaitu Kompensasi Finansial (X1),
secara tertulis dan disebarkan secara langsung Kompensasi Non Finansial (X2), Lingkungan Kerja
kepada responden untuk dijawab secara langsung. Fisik (X3), Lingkungan Kerja Non Fisik (X4).
Kuesioner ini dibagikan kepada 43 karyawan PT Penelitian ini mempunyai model regresi linier
Bank Rakyat Indonesia Syariah Kantor Cabang berganda,
Malang sebagai sampel penelitian. c. Pengujian Hipotesis
2. Mencatat Dokumen 1) Uji F (Simultan)
Cara memperoleh data dengan mencari dan Uji F ini digunakan untuk mengetahui
mempelajari data,yang berasal dari catatan, data besarnya pengaruh variabel bebas yaitu
dan dokumen yang dimiliki perusahaan yang Kompensasi Finansial, Kompensasi Non Finansial,
dianggap penting dan menunjang penelitian. Lingkungan Kerja Fisik, Lingkungan Kerja Non
Fisik secara simultan atau keseluruhan, bersamaan
Analisis Data terhadap variabel terikat yaitu Motivasi Kerja. Uji
1. Analisis Statistik Deskriptif signifikan secara simultan (bersama-sama)
Statistik yang digunakan untuk menganalisa menggunakan uji F.
data adalah dengan cara mendeskripsikan atau 2) Uji t (Parsial)
menggambarkan data yang telah terkumpul Uji t ini digunakan untuk mengetahui
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat besarnya pengaruh variabel bebas yaitu
kesimpulan yang berlaku untuk umum atau Kompensasi Finansial, Kompensasi Non Finansial,
generalisasi. Statistik deskriptif mengacu pada Lingkungan Kerja Fisik, Lingkungan Kerja Non
transformasi data mentah ke dalam suatu bentuk Fisik parsial terhadap variabel terikat yaitu
yang akan membuat pembaca lebih mudah Motivasi Kerja. Uji signifikan secara parsial
memahami dan,menafsirkan maksud dari data atau menggunakan uji t.
angka yang ditampilkan. Kegunaan statistik
deskriptif adalah untuk menggambarkan jawaban – HASIL DAN PEMBAHASAN
jawaban observasi 1. Analisis Deskriptif
Berdasarkan analisis deskriptif, dari hasil
2. Analisis Statistik Inferensial grand mean variabel kompensasi finansial yaitu
Analisis inferensial ini dapat diperoleh sebesar 3,33. Hal ini menunjukkan bahwa
informasi yang banyak sehingga,dari hasil analisis kompensasi finansial secara menyeluruh sudah
inferensial ini dapat digunakan sebagai dasar untuk baik.,Hasil grand mean variabel kompensasi non
melakukan generalisasi. Adapun langkah-langkah finansial yaitu sebesar 3,38. Hal ini menunjukkan
analisis inferensial dapat melibatkan berbagai bahwa kompensasi non finansial secara
pengujian data dengan bantuan program SPSS menyeluruh sudah baik. Hasil grand mean variabel
sebagai berikut : lingkungan kerja fisik yaitu sebesar 3,37. Hal ini
a. Uji Asumsi Klasik menunjukkan bahwa lingkungan kerja fisik secara
Uji asumsi klasik mengenai persyaratan menyeluruh,sudah baik. Hasil grand mean variabel
yang mendasari penerapan model persamaan lingkungan kerja non fisik yaitu sebesar 3,45. Hal
analisis regresi linier beganda meliputi: ini menunjukkan bahwa lingkungan kerja non fisik
1) Uji Multikolinearitas secara menyeluruh sudah baik. Hasil grand mean
2) Uji Heteroskesdastisitas variabel motivasi kerja yaitu sebesar 3,44.
3) Uji Normalitas 2. Analisis Regresi Linier Berganda
4) Uji Linearitas Analisis regresi ini digunakan untuk
menghitung besarnya pengaruh antara variabel

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 32 No. 2 Maret 2016| 73


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
bebas, yaitu Kompensasi Finansial(X1), Berdasarkan interpretasi di atas, dapat
Kompensasi Non Finansial (X2), Lingkungan Kerja diketahui bahwa Kompensasi Finansial,
Fisik (X3), Lingkungan Kerja Non Fisik (X4) Kompensasi Non Finansial, Lingkungan Kerja
terhadap,variabel terikat yaitu Motivasi Kerja (Y). Fisik, dan Lingkungan Kerja Non Fisik positif
Dengan menggunakan bantuan SPSS for terhadap Motivasi kerja. Dengan kata lain, apabila
Windowsver 13.00 didapat model regresi seperti bahwa Kompensasi Finansial, Kompensasi Non
pada Tabel 1: Finansial, Lingkungan Kerja Fisik, dan
Lingkungan Kerja Non Fisik meningkat maka akan
Tabel 1. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda diikuti peningkatan Motivasi kerja.
Coefficientsa
Untuk mengetahui besar kontribusi variabel
Unstandardized Standardized bebas (Kompensasi Finansial (X1), Kompensasi
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
Non Finansial (X2), Lingkungan kerja Fisik (X3),
1 (Constant) 1.817 3.732 .487 .629 dan Lingkungan kerja Non Fisik (X4) terhadap
X1 .275 .109 .279 2.529 .016 variabel terikat (Motivasi kerja) digunakan nilai R2,
X2 .531 .230 .255 2.309 .027 Koefisien determinasi digunakan untuk
X3 .242 .108 .274 2.253 .030 menghitung besarnya pengaruh atau kontribusi
X4 .204 .087 .262 2.355 .024 variabel bebas terhadap variabel terikat. Dari
a. Dependent Variable: Y analisis pada Tabel 1 diperoleh hasil adjusted R 2
(koefisien determinasi) sebesar 0,645. Artinya
Sumber: Data primer diolah, 2015
bahwa 64,5% variabel Motivasi kerja akan
dipengaruhi oleh variabel bebasnya, yaitu
Berdasarkan hasil analisis regresi linier
Kompensasi Finansial (X1), Kompensasi Non
berganda tersebut, maka diperoleh persamaan
Finansial (X2), Lingkungan kerja Fisik (X3), dan
sebagai berikut:
Lingkungan kerja Non Fisik (X4). Sedangkan
Y = a + b1X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4
sisanya 35,5% variabel Motivasi kerjaakan
dipengaruhi oleh variabel-variabel yang lain yang
Y = 1,817+0,275 X1 + 0,531X2+ 0,242X3+
tidak dibahas dalam penelitian ini.
0,204X4
Selain koefisien determinasi juga didapat
a) Motivasi kerjaakan meningkat untuk setiap
koefisien korelasi yang menunjukkan besarnya
tambahan X1 (Kompensasi Finansial). Jadi
hubungan antara variabel bebas yaitu Kompensasi
apabila Kompensasi Finansial mengalami
Finansial, Kompensasi Non Finansial, Lingkungan
peningkatan, maka Motivasi kerjaakan
kerja Fisik, dan Lingkungan kerja Non,Fisik
meningkat sebesar 0,275 satuan dengan asumsi
terhadap variabel Motivasi kerja,nilai R (koefisien
variabel yang lainnya dianggap konstan.
korelasi) sebesar 0,824, nilai korelasi ini
b) Motivasi kerja akan meningkat untuk setiap
menunjukkan bahwa hubungan antara variabel
tambahan X2 (Kompensasi Non Finansial), Jadi
bebas yaitu Kompensasi Finansial(X1),
apabila Kompensasi Non Finansial mengalami
Kompensasi Non Finansial (X2), Lingkungan Kerja
peningkatan, maka Motivasi kerja akan
Fisik (X3), dan Lingkungan Kerja Non Fisik (X4)
meningkat sebesar 0,531 satuan dengan asumsi
dengan Motivasi Kerja termasuk dalam kategori
variabel yang lainnya dianggap konstan.
sangat kuat karena berada pada selang 0,8 – 1,0.
c) Motivasi kerja akan meningkat untuk setiap
Hubungan antara variabel bebas yaituKompensasi
tambahan X3 (Lingkungan kerja Fisik), Jadi
Finansial(X1), Kompensasi Non Finansial (X2),
apabila Lingkungan kerja Fisik mengalami
Lingkungan Kerja Fisik (X3), dan Lingkungan
peningkatan, maka Motivasi kerja akan
Kerja Non Fisik (X4) dengan Motivasi
meningkat sebesar 0,242 satuan dengan asumsi
Kerjabersifat positif, artinya jika variabel bebas
variabel yang lainnya dianggap konstan.
semakin ditingkatkan maka Motivasi Kerjajuga
d) Motivasi kerja akan meningkat untuk setiap
akan mengalami peningkatan.
tambahan X4 (Lingkungan kerja Non Fisik),
Jadi apabila Lingkungan kerja Non Fisik a. Uji Hipotesis
mengalami peningkatan, maka Motivasi kerja 1) Uji F (Simultan)
akan meningkat sebesar 0,204 satuan dengan Pengujian F atau pengujian model digunakan
untuk mengetahui apakah hasil dari analisis regresi
asumsi variabel yang lainnya dianggap konstan.
signifikan atau tidak, dengan kata lain model yang
diduga tepat/sesuai atau tidak. Jika hasilnya

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 32 No. 2 Maret 2016| 74


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
signfikan, maka H0 ditolak dan H1 diterima. dipengaruhi secarasignifikan oleh
Sedangkan jika,hasilnya tidak signifikan, maka H0 Kompensasi Non Finansial atau dengan
diterima dan H1 ditolak. Hal ini dapat juga meningkatkan Kompensasi Non Finansial
dikatakan sebagai berikut : maka Motivasi kerjaakan mengalami
a) H0 ditolak jika F hitung > F tabel peningkatan secara nyata.
b) H0 diterima jika F hitung < F tabel c) t test antara X3 (Lingkungan kerja Fisik)
Berdasarkan Tabel 19 nilai F hitung sebesar dengan Y (Motivasi kerja) menunjukkan t
20,067. Sedangkan F tabel (α = 0.05 ; db regresi = hitung = 2,253.Sedangkan t tabel (α = 0.05 ;
4 : db residual = 38) adalah sebesar 2,619. Karena db residual = 38) adalah sebesar 2,024.
F hitung > F tabel yaitu 20,067>2,619 atau nilai Karena t hitung > t tabel yaitu2,253>2,024
Sig. F (0,000) <α = 0.05maka model analisis atau sig. t (0,030) <α = 0,05maka pengaruh
regresi adalah signifikan. Hal ini berarti H0 ditolak X3 (Lingkungan kerja Fisik) terhadap
dan H1 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa Motivasi kerjaadalah signifikan pada alpha
variabel terikat (Motivasi Kerja) dapat dipengaruhi 5%. Hal ini berarti H0 ditolak sehingga dapat
secara signifikan oleh variabel bebas Kompensasi disimpulkan bahwa Motivasi kerjadapat
Finansial (X1), Kompensasi Non Finansial (X2), dipengaruhi secarasignifikan oleh
Lingkungan Kerja Fisik (X3), dan -Lingkungan Lingkungan kerja Fisik atau dengan
Kerja Non Fisik (X4). meningkatkan Lingkungan kerja Fisik maka
2) Uji t (Parsial) Motivasi kerjaakan mengalami penurunan
t test digunakan untuk mengetahui apakah secara nyata.
masing-masing variabel bebas secara parsial d) t test antara X4 (Lingkungan kerja Non
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Fisik) dengan Y (Motivasi kerja)
variabel terikat. Dapat juga dikatakan jika t hitung menunjukkan t hitung = 2,355.Sedangkan t
> t tabel atau -t hitung < -t tabel maka hasilnya tabel (α = 0.05 ; db residual = 38) adalah
signifikan dan berarti H0 ditolak dan H1 diterima. sebesar 2,024. Karena t hitung > t tabel
Sedangkanjika t hitung < t tabel atau -t hitung > -t yaitu2,355>2,024 atau sig. t (0,024) <α =
tabel maka hasilnya tidak signifikan dan berarti H0 0,05maka pengaruh X4 (Lingkungan kerja
diterima dan H1ditolak. Berdasarkan diperoleh Non Fisik) terhadap Motivasi kerjaadalah
hasil sebagai berikut : signifikan pada alpha 5%. Hal ini berarti H0
a) t test antara X1 (Kompensasi Finansial) ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa
dengan Y (Motivasi kerja) menunjukkan t Motivasi kerjadapat dipengaruhi
hitung = 2,529. Sedangkan t tabel (α = 0.05 ; secarasignifikan oleh Lingkungan kerja
db residual = 38) adalah sebesar 2,024. Non Fisik atau dengan meningkatkan
Karena t hitung > t tabel yaitu2,529>2,024 Lingkungan kerja Non Fisik maka Motivasi
atau sig. t (0,016) <α = 0.05maka pengaruh kerjaakan mengalami peningkatan secara
X1 (Kompensasi Finansial) terhadap nyata.
Motivasi kerjaadalah signifikan. Hal ini Dari hasil keseluruhan dapat disimpulkan
berarti H0 ditolak sehingga dapat bahwa variabel Kompensasi Finansial,
disimpulkan bahwa Motivasi kerjadapat Kompensasi Non Finansial, Lingkungan kerja
dipengaruhi secara signifikan oleh Fisik, dan Lingkungan kerja Non Fisikmempunyai
Kompensasi Finansialatau dengan pengaruh yang signifikan terhadap Motivasi
meningkatkan Kompensasi Finansialmaka kerjasecara simultan dan parsial. Dan dari sini
Motivasi kerjaakan mengalami peningkatan dapat diketahui bahwa keempat variabel bebas
secara nyata. tersebut yang paling dominan pengaruhnya
b) t test antara X2 (Kompensasi Non Finansial) terhadap Motivasi kerjaadalahKompensasi
dengan Y (Motivasi kerja) menunjukkan t Finansialkarena memiliki nilai koefisien beta dan t
hitung = 2,309. Sedangkan t tabel (α = 0.05 ; hitung paling besar.
db residual = 38) adalah sebesar 2,024.
Karena t hitung > t tabel yaitu2,309>2,024 KESIMPULAN DAN SARAN
atau sig. t (0,027) <α = 0,05maka pengaruh 1. Kesimpulan
X2 (Kompensasi Non Finansial) terhadap Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
Motivasi kerjaadalah signifikan pada alpha variabel mana sajakah yang mempunyai pengaruh
5%. Hal ini berarti H0 ditolak sehingga dapat pada Motivasi Kerja. Dalam penelitian ini variabel
disimpulkan bahwa Motivasi kerjadapat bebas yang digunakan adalah variabel Kompensasi

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 32 No. 2 Maret 2016| 75


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Finansial(X1), Kompensasi Non Finansial (X2), mempengaruhi Motivasi Kerja, diantaranya
Lingkungan Fisik (X3), dan Lingkungan Non Fisik dengan memperhatikan dan menerapkan
(X4),sedangkan variabel terikat yang digunakan prinsip keadilan dan kelayakan dalam
adalah Motivasi Kerja (Y). Berdasarkan pada pemberian kompensasi terhadap karyawan
penghitungan analisis regresi linier berganda, dapat sehingga Motivasi Kerja akan meningkat.
diketahui : Dari hasil penelitian ini juga menunjukkan
a. Pengaruh secara simultan (bersama-sama) bahwa Lingkungan Kerja berpengaruh
tiap variabel bebas terhadap Motivasi Kerja secara positif terhadap motivasi kerja, maka
dilakukan dengan pengujian F-test. Dari peneliti menyarankan agar perusahaan
hasil analisis regresi linier berganda dapat menciptakan lingkungan kerja yang
diperoleh variabel bebas mempunyai nyaman dan menyenangkan bagi karyawan
pengaruh yang signifikan secara simultan sehingga motivasi kerja karyawan dapat
terhadap Motivasi Kerja. Sehingga dapat meningkat.
disimpulkan bahwa pengujian terhadap b. Diharapkan pihak perusahan dapat
hipotesis yang menyatakan bahwa adanya mempertahankan serta meningkatkan
pengaruh secara bersama-sama (simultan) inisiatif individu dan mementingkan
variabel bebas terhadap variabel Motivasi pelaksanaan tugas terhadap Lingkungan
Kerja dapat diterima. Kerja Fisik dan Lingkungan Kerja Non
b. Untuk mengetahui pengaruh secara Fisik, karena variabel tersebut mempunyai
individu (parsial) variabel bebas pengaruh yang signifikan terhadap
Kompensasi Finansial (X1), Kompensasi Motivasi Kerja, sehingga kinerja karyawan
Non Finansial (X2), Lingkungan Kerja Fisik akan semakin baik dan meningkat.
(X3), dan Lingkungan Kerja Non Fisik (X4)
terhadap Motivasi Kerja dilakukan dengan DAFTAR PUSTAKA
pengujian t-test. Berdasarkan pada hasil uji Handoko, T.H. 2005. Manajemen Personalia dan
didapatkan bahwa terdapatlima variabel Sumber Daya Manusia. Yogyakarta :
yang mempunyai pengaruh signifikan BPFE.
terhadap Motivasi Kerja yaitu Kompensasi
Hasibuan, Malayu S. P. 2009. Manajemen Sumber
Finansial, Kompensasi Non Finansial, Daya Manusia. Edisi Revisi Bumi Aksara.
Lingkungan Kerja Fisik, dan Lingkungan Jakarta : Grasindo.
Kerja Non Fisik.
c. Berdasarkan pada hasil uji t didapatkan John H, Jackson dan Robert L, Mathis. 2006.
bahwa variabel Kompensasi Finansial Human Resource Management. Jakarta :
mempunyai nilai t hitung dan koefisien beta Salemba Empat.
yang paling besar. Sehingga variabel Mangkunegara, Anwar Prabu. 2009. Perencanaan
Kompensasi Finansial mempunyai dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
pengaruh yang paling kuat dibandingkan Perusahaan. Bandung : Refika Aditama.
dengan variabel yang lainnya maka variabel
Kompensasi Finansialmempunyai Sedarmayanti. 2009. Sumber Daya Manusia dan
pengaruh yang dominan terhadap Motivasi Produktivitas Kerja. Bandung : CV.
Kerja. Mandar Maju.
Simamora, Henry. 2006. Manajemen Sumber Daya
2. Saran Manusia. ed.3. Yogyakarta : STIE YKPN.
Berdasarkan kesimpulan tersebut, dapat
dikemukakan beberapa saran yang diharapkan
dapat bermanfaatbagi perusahaan maupun bagi
pihak-pihak lain. Adapun saran yang diberikan,
antara lain:
a. Diharapkan pihak perusahaan dapat
mempertahankan serta meningkatkan
terhadap motivasi kerja karena variabel
Kompensasi Non Finansial mempunyai
pengaruh yang dominan dalam

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 32 No. 2 Maret 2016| 76


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

Anda mungkin juga menyukai