Anda di halaman 1dari 14

PEMASARAN SOSIAL

MAKALAH

“PEMASARAN SOSIAL”
Untuk memenuhi tugas semester 1 matakuliah ISBD yang di bina oleh

Mohamad Joharudin, S, Pd.,M,Pd

Disusun oleh kelompok 7 :


1. Afifah Bakhtiriany
2. Dewi Talia Johari
3. Windi widiantika
4. Fuji wahyuningsih
5. Syindi silfiani
6. Marisha maharani A.

Tk : 1B

AKADEMI KEBIDANAN MUHAMMADIYAH CIREBON

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusun makalah ini dapat diselesaikan.
Makalah ini disusun untuk diajukan sebagai tugas mata kuliah dengan judul “pemasaran
sosial”
Terimakasih kami sampaikan kepada Bapak Mohamad Joharudin, S, Pd.,M,Pd

dosen mata kuliah yang telah membimbing dan memberikan kuliah demi lancarnya tugas
ini.
Demikianlah makalah ini disusun semoga bermanfaat, agar dapat memenuhi tugas mata
kuliah.

Cirebon, 29 November 2015

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Komunikasi kesehatan masyarakat saat ini sudah mengalami perubahan yang sangat pesat
dan mendasar dari strategi yang bersifat partial komunikasi kesehatan telah bergeser kepada
strategi komprehensif berdasarkan hasil studi empiris. Komunikasi kesehatan saat ini juga telah
memanfaatkan teknologi baru yang di modifikasi dengan komunikasi pembangunan. Prinsip-
prinsip pemasaran sosial. Analisis perilaku serta manejemen yang berorientasi kepada pelanggan.
Tujuan pokok dari program komunikasi kesehatan adalah perubahan perilaku kesehatan
dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan. Dengan adanya interfensi komunikasi kesehatan
juga di harapkan dapat menumbuhkan permintaan terhadap produk atau pelayanan kesehatan
yang di butuhkan seperti keluarga berencana. Kelangsungan hidup anak, pencegahan penyakit
infeksi yang aman dan efektif.
Upaya menumbuhkan permintaan terhadap pelayanan kesehatan merupakan “ efek “ dari
proses komunikasi kepada anggota masyarakat bahwa telah tersedia pelayanan kesehatan yang
mereka butuhkan muda di dapat dan di gunakan. Informasi ini dapat mengubah perilaku
masyarakat yang mulanya tidak pernah memanfaatkan pelayanan kesehatan karena tidak tahu
kini bahkan menjadi kebutuhan.
Salah satu efek dari komunikasi kesehatan masyarakat adalah tumbuhnya motifasi
masyarakat untuk mengadopsi kebiasaan atau perilaku baru dan bersikap “ fasilitasi “ terhadap
masalah kesehatan yang di hadapi. Dengan tumbuhnya motifasi di kalangan masyarakat di
harapkan upaya-upaya pergerakan-pergerakan masyarakat menjadi lebih dinamis untuk
memperoleh kesempatan dan peluang dalam upaya baik pencegahan (prefentif) maupun
promotif.
Upaya promotif tersebutlah yang dinamakn dengan pemasaran social di bidang kesehatan.
Konsep pemasaran pada mulanya di terapkan di perusahaan-perusahaan besar di Negara
industri yang telah maju, dan berkembang sedemikain rupa sehingga menjadi penentu setiap
usaha. Penerapan konsep tersebut saat ini sudah meluas sampai ke luar bidan, yaitu bidang
politik dan social. Di bidang kesehatan, konsep pemasaran telah di terapkan di berbagai negara
untuk berbagai program. Indonesia telah menggunakan pendekataan ini dalam penanggulangan
diare melalui rehidraksi oral, imunisasi, penanggulan kekurangan vitamin A, keluarga berencana
dan lainnya.
Pengertian pemasaran seringkali dikacaukan dengan penjualan. Padahal kedua konsep
hal tersebut sangat berbeda. Penjualan bertolak dari produk yang telah di buat, kemudian
diupayakan untuk dijual pada konsumen. Sedangkan pemasaran bertolak dari kebutuhan dan
keinginan konsumen, kemudian baru dibuat atau di kembangkan produk yang dapat memenuhi
kebutuhan dan
keinginan konsumen itu.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa pengertian pemasaran sosial?
2. Apa manfaat pemasaran sosial?
3. Apa Komponen dalam pemasaran sosial?
4. Apa langkah-langkah pemasaran sosial?
5. Aplikasi pemasaran sosial dalam kebidanan?

1.3 TUJUAN
Tujuan Umum Pembelajaran
Memahami Pemasaran Sosial dalam Promosi Kesehatan
Tujuan Khusus Pembelajaran
a) Memahami definisi dari pemasan dan pemasaran sosial
b) Memahami manfaat pemasaran sosial
c) Memahami komponen dalam pemasaran sosial
d) Memahami langkah- langkah Pemasaran sosial
e) Memahami aplikasi pemasaran sosial
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN PEMASARAN SOSIAL


Pemasaran adalah konsep yang membahas bagaimana suatu organisasi dapat mengembangkan
kegiatan tukar menukar secara suka rela yang memuaskan bagi konsumen dan juga bagi
sipemasar.
Konsep lain tentang pemasaran adalah menciptakan mulai yang dapat diterima oleh konsumen
secara suka rela dengfan melakukan rangkaian rangkaian kegiatan analisis perencanaan,
pelaksanaan pemasaran dan pemantauan pemasaran.
Pemasaran merupakan ilmu dan seni untuk mengetahui apa yang diinginkan konsumen, berapa
konsumen mau membayar, cara mendistribusikan produk dan konsumen,bagaimana
mengiklankan dan mempromosikannya serta menilai pemasaran yang dilakukan untuk
pengembangan selanjutnya.
Istilah pemasaran sosial diperkenalkan oleh Philip Gerlad Zaltman pada tahun 1971.
Pemasaran sosial adalah penggunaan konsep dan teknik pemasaran sosial untuk meningkatkan
suatu gagasan atau prilaku sosial.
Perbedaan antara pemasaran didunia usaha dengan pemasaran sosial :
a. Penggunaan produk sosial biasaya lebih rumit misalnya menggunakan spiral tidaklah semudah
minum coca-cola
b. Produk sosial seringkali kontriversialseperti KB
c. Saluran distribusinya kadangkala sulit dikontrol, karena biasanya menyangkut banyak pihak dan
berbagai instansi
d. Konsumennya sebagian besar tidak mampu, rawan penyakit dan berpendidikan rendah
2.2 MANFAAT PEMASARAN SOSIAL
Menurut Kotler dan Clark (1987)dengan menggunakan teknik pemasaran sosial secara cepat
tepat,maka dapat diperoleh manfaat :
a. Meningkatkan kepuasan dari kelompok sasaran dengan orientasi yang kuat terhadap konsumen
b. Meningkatkan daya tarik program terhadap berbagai kemungkinan sumberdaya yang baru
c. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi program dengan memberikan penekanan kepada cara
mengelola program yang rasional dan kordinasi dalam pengembangan produk, penetapan harga,
distribusi dan promosi yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.

2.3 Komponen Dalam Pemasaran Sosial


Komponen pemasaran secara garis besar terbagi dalam dua unsur :
1. Unsur terkendali
2. Unsur diluar kendali
1.Unsur Terkendali
Terdiri dari :
a. Product/Produk
b. Price/Harga
c. Place/Tempat
d. Promotion/Pomosi
e. Consumen/Konsumen
a. Product/Produk
Merupakan titik sentral dari kegiatan pemasaran. Produk tidak selalu berbentuk benda yang bisa
dilihat dan diraba. Produk dalampemasaran KIA adalahjasa pelayanan kesehatan yang dapatr
diberikan kepada ibu hamil atau ibu menyusui dan bayi. Jasa tersebut berupa pemeriksaan
kehamilan, penyuluhan kepada ibu tentang asuhan kehamilan,pertolongan persalinan, perawatan
bayi dan sebagainya.
b. Price/Harga
Dasar pemasaran adalah tukar menukar, artinya konsumen mengeluarkan sejumlah biaya untuk
memperoleh produk tertentu.
Dalam penetapan harga / imbalan jasa harus diperhatikan faktor-faktor berikut :
1. Apakah tingkat imbalan biaya harga dapat dijangkau pasien
2. Berapa harga yang ditetapkan oleh bidan lainnya
3. Apakah konsumen atau pasien merasakan keuntungan diperoleh dari harga yang harus dibayar
4. Kemampuan pasien untuk membeli jasa yang anda tawarkan
c. Place/Tempat
Tempat yang dimaksud adalah dimana pelayanan kebidanan diperoleh misalnya di polindes atau
dipanggil ke rumah. Yang terpenting disini adalah pelayanan KIA atau kebidanan dapat
diperoleh tempat yang tepat menurut ketentuan kesehatan dan waktu yang tepat yang perlu
diperhatikan pula kendala geografis dan transportasi atau komunikasi.
d. Promotion/Promosi
Promosia adalah kegiatan memberikan kesadaran kepada sasaran tentang kebutuhan pelayanan
kesehatan ibu dan anak, sehingga ibu hamil mau datang atau memanggil anda untuk memberikan
pelayanan kesehatan.
e. Consumen/Konsumen
Kelompok sasaran meliputi :
1. Sasaran primer atau utama adalah orang yang kita harapkan berubah kebiasaannya yaitu ibu
hamil, ibu menyusui
2. Sasaran sekunder adalah orang yang akan terlibat dalampenyampaian pesan-pesan secsara
langsung misalnya suami, orangtua
Konsumen dapat dipilih berdasarkan faktor yang mempengaruhi yaitu status sosial,status
ekonomi, tempat tinggal, jenis kelamin, umur dan lain lain
2.Unsur diluar kendali
Dipengaruhi oleh kekuatan atau unsur sebagai berikut :
a. Persaingan
b. Lingkungan budaya
c. Persatuan perundangan
d. Institusi
e. Komunikasi dan hubungan masyarakat

a. Persaingan
Persaingan dapat terjadi dimana-mana. Persaingan pada umumnya akan bereaksi terhadap
pemasaran yang dilakukan pihak lain, yang terpenting untuk keberhasilan promosi anda, anda
harus mewujudkan pelayanan dengan baik, misalnya dengan memberikan pelayanan tanpa
membentak pesian atau ramah.
b. Lingkungan Budaya
Indonesia terdiri dari bermacam-macam suku, dengsn berbagai ragam sosial budayanya, gaya
hidup dan prilaku yang berbeda. Untuk itu anda harus menyesuaikan diri dengan sosial budaya
setempat, diharapkan juga bila anda berasal etnik/suku yang berbeda, anda harus dapat
menggunakan bahasa daerah setempat.
c. Peraturan perundangan
Peraturan banyak memberikan perlindungan terhadap pangsa pasar, asal digunakan sesuai
ketentuan.
d. Institusi
Institusi dalamhalini adalah badan-badan organisasi profesi atau mencerminkan kesadaran dan
dukungan terhadap hak-hak konsumen yakni IBI,IDI,lembaga konsumen,PKK, Posyandu dan
lain-lain.
e. Komunikasi dan hubungan masyarakat
Sebagian besar keberhasilan pemasaran tergantung kepada kecakapan dalam komunikasi. Jika
komunikasi tidak efektif, penjual jasa/barang tidak dapat meyakinkan konsumen/calon pembeli
untuk membeli, sehingga tidak terjadi pertukaran/penjualan.
2.4 LANGKAH-LANGKAH DALAM PEMASARAN SOSIAL
1. Riset Pasar
Informasi yang perlu anda gali adalah sebagai berikut :
a. Kehidupan sehari-hari seperti, mata pencaharian atau pendapatan dan prilaku hidup sehat
b. Interaksi ibu hamil/ibu dalan masyarakat dengan kelompok kemasyarakatan
c. Tanyakan pendapat ibu hamil atau masyarakat dan pengetahuan mereka tentang pentingnya
pemeliharaan kesehatan dalam masa kehamilan
d. Tingkat keyakinan masyarakat atau ibu hamil terhadap pelayanan kesehatran yang diberikan
e. Hiburan budaya yang mereka lihat
f. Tanyakan tentang pengalaman beberapa teman anda pada awal mereka bekerja,informasi
tersebut dapat digali melalui wawancara baik formal maupun informal
2. Penyusunan strategi
Sebelum strategi dan rencana disusun, dilaksanakan penelitian terhadap khalayak sasaran
terlebih dahulu sifat penelitian ini biasanya kualitatif dan meliputi :
a. Tujuan
Tujuan ini menjabarkan informasi pengetahuan yang diharapkan dapat didipunyai khalayak
sasaran sikap bagaimana yang diharapkan tumbuh pada mereka dan prilaku apa yang diharapkan
dapat mereka laksanakan
b. Segmentasi sasaran
c. Bauran pemasaran
Bauran terdapat :
 Produk = benda nyata, gagasan atas prilaku sehat
 Tempat = distribusi produk ataupelayanan letempat dimana konsumen dapat memperolehnya.

3. Penetapan tujuan
Dep Kes RI telah mencanangkan bahwa “tujuan dampak” dari program, kesehatanibu dan anak
adalah pada akhir pelita VI tahun 1999, AKI menurun dari AZI per 100.000 KH menjadi
225/100.000 KH
Disini rumusan tujuan dibedakan dari tujuan aspek perilaku dengan pengetahuan
a. Khalayak sasaran primer
 Ibu hamil
 Suami ibu hamil
b. Khalayak sasaran sekunder
 Kader
4. memilih pesan
Pesan seharusnya menimbulkan adanya :
a) Attention (perhatian)
b) Interest (minat)
c) Demand (keinginan)
d) Action (tindakan)
Pesan yang enak didengar harus mencakup:
1. Isi pesan
a. Pesan memberikan manfaat, mencerminkan kualitas pelayanan kebidanan
b. Pesan mencoba untuk menimbulkan emosi yang mendorong ibu hamil untuk memeriksakan diri
ke bidan
c. Pesan hendaknya mengarahkan pandangan sasaran tentang apa yang benar dan tepat.
2. Format pesan
Pesan disusun sedemikian rupa sehingga sasaran tertarik.
5. memilih media
Ada berbagai jenis saluran/media komunikasi yang dipergunakan:
a) Saluran komunikasi pribadi: melibatkan dua orang atau lebih secara langsung
b) Saluran ahli yaitu tokoh masyarakat yang dapat dipercaya oleh ibu hamil menyatakan bahwa
pemeriksaan ibu hamil adalah penting.
c) Saluran sosial yaitu tetangga teman dan sebagainya
d) Saluran media masa melalui radio saluran pemerintah daerah atau menggunakan poster.
6. Uji coba
Setelah strategi disusun, cobalah anda mengunjungi kelompok sasaran primer untuk menguji
coba strategi. Anda minta agar ibu melakukan hal yang anda sarankan dahulu. Waktu satu
minggu. Kata-kata yang digunakan dalam ujian harus memberikan informasi yang diperlukan
ibu-ibu untuk meyakinkan sehingga mau melakukannya. Dalam hal ini anda bekerja dengan para
ibu untuk menemukan cara yang tepat sampai ibu-ibu merasa puas dan setuju untuk
melaksanakannya.
7. Melaksanakan komunikasi
Dalam melaksanakan kegiatan ini anda jangan lupa menggunakan kaidah-kaidah dalam
komunikasi yang efektif. Hal ini penting agar kesan dan citra terhadap anda baik.
8. pemantauan dan evaluasi
Hasil pemantauan dan evaluasi sangat penting untuk perbaikan dalam kegiatan selanjutnya.

2.5 Aplikasi Pemasaran Sosial Dalam Kebidanan


Seperti yang sudah dijelaskan didepan tentang pemasaran sosial yaitu aplikasi/penerapan
pemasaran sosial dalam kebidanan diprioritaskan pada masalah peningkatan KIA. Selama ini
memang upaya untuk menurukan KIA dan AKB sudah banyak dilakukan , namun hasilnya
belum terlalu menggairahkan untuk itu perlu dikaji apakah kegiatan yang telah ditetapkan dan
diprioritaskan telah dilaksanakan dengan baik dan kontinyu , khususnya yang menyangkut
pemasaran sosial kepada masyarakat.
Langkah awal pemasaran sosial dalam usaha peningkatan KIA yaitu skirining yaitu sebagai alat
berupa kartu skor dan bila sudah terdeteksi sebagai resiko tinggi harus ada kunjungan rumah oleh
bidan , karena bidan terbatas maka dapat dilakukan oleh masyarakat kelompok KPKJA dan
dilanjutkan penghinaannya kepada rumah tangga.
Tenaga kesehatan harus mampu melakukan pemasaran sosial yang tepat kepada masyarakat akan
merasa legih feslo/ merasakan membutuhkan bidan. Bidan juga harus memberi tau kepada
masyarakat apa yang harus dilakukan jika mereka menghadapi suatu kasus misalnya jika
terhadap suatu kasus X maka harus ke puskesmas dan bila terhadap suatu kasus Y harus ke RS
dan sebagainya. Selain peran seorang bidan atau suatu RS suami juga berperan dalam
peningkatan KIA (dalam hal dana) selain itu juga slogan dalam suatu puskesmas terus mampu
mengubah perilaku yang masyarakat dari wajib menjadi perlu, masyarakat atau konsumen harus
tahu apa tanda-tanda dari resiko tinggi dan kapan harus merujuk.
Dalam upaya peningkatan cakupan KIA maka dalam upaya melakukan pemasaran sosial ada
strategi :
1. Data calon konsumer
Lokasi konsumen harus jelas sehinggga mudah menjangkaunya dan harus dilakukan pemetaaan
(mapping) disana tiap desa harus ada petugas yang bertanggung jawab untuk mengumpulkan
data-data dapat diperoleh melalui mitra kerja dukun bayi dan melibatkan PPKB, PLKB dan
KUA.
2. Penjanringan calon konsumer
Sekarang ini hampir 50% desa telah terisi oleh bidan desa sehingga pencatatan ibu hamil dapat
dilaksanakan , hal ini pun dapat ditingkatkan melalui latihan-latihan dasa wisma khususnya
untuk mengumpulkan resiko tinggi namun disini ada kendala yaitu dalam hal ketersediaan data
pus, dan diharapkan ke pos kelurahan dan diteruskan ke puskesmas sebagai calon konsumer
kita.
3. Reward sebagai provider
Untuk bidan desa, maka cakupannya harus 100% (kualitas dan kuantitas) dan yang telah
mencapai itu harus diberi reward.
Pemantauan perujukan ibu hamil akan dapat dipakai sebagai dasar peningkatan cakupan neoratis
dini dan pemantauan ini terus dilakukan pada bayinya.
Pelaksanaan PCT KIA dilapangan dilakukan dengan satu penyampaian komunikasi, informasi,
advokasi dan motivasi melalui kegiatan penyuluhan pranikah oleh KUA disamping penyuluhan
aktif oleh bidan desa, kegiatan pertemuan kelompok dan masyarakat melalui kelompok tani,
pengajian arisan PKK, pertemuan bidan desa dan dukun bayi.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Pemasaran di definisikan sebagai suatu proses sosial dan manajerial di mana individu dan
kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan,
dan bertukar sesuaru yang bernilai satu sama lain.
Pemasaran Sosial adalah sebagai kegiatan yang direncanakan, dan diorganisasiknan yang
meliputi pendistribusian barang, penetapan harga dan dilakukan pengawasan terhadap kebijakan-
kebijakan yang telah dibuat yang tujuannya untuk mendapatkan tempat dipasar agar tujuan
utama dari pemasaran dapat tercapai. Pemasaran sosial diperkenalkan pada tahun 1971.
DAFTAR PUSTAKA
Syafrudin,2010,sosial budaya dasar untuk mahasiswa kebidanan,jakarta:Trans Info Media.

Anda mungkin juga menyukai