Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS SWOT PADA RUMAH SAKIT

Pendahuluan

Menurut World Health Organization, Pengertian Rumah Sakit adalah suatu bagian dari
organisasi medis dan sosial yang mempunyai fungsi untuk memberikan pelayanan kesehatan
lengkap kepada masyarakat, baik kuratif maupun preventif pelayanan keluarnya menjangkau
keluarga dan lingkungan rumah. Rumah sakit juga merupakan pusat untuk latihan tenag
Rumah sakit merupakan industri pada modal dan padat karya (padat sumber daya) serta
padat teknologi. Sumber daya manusia merupakan komponen utama proses pelayanan dalam
rumah sakit. Jenis produk atau jasa rumah sakit dapat berupa private goods (pelayanan
dokter, keperawatan farmasi, gizi), public goods (layanan parkir, front office, cleaning
service, house keeping, laundry) dan externality (imunisasi).
Rumah Sakit pada umumnya mempunyai misi memberikan pelayanan kesehatan yang
bermutu dan terjangkau oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat. Oleh karena itu rumah sakit perlu memiliki persiapan perencanaan, agar dapat
memilih dan menetapkan strategi dan sasaran sehingga tersusun program-program dan
proyek-proyek yang efektif dan efisien. Salah satu analisis yang cukup populer di kalangan
pelaku organisasi adalah Analisis SWOT

1. Definisi SWOT
Analisis SWOT adalahmetode perencanaanstrategis yang
digunakanuntukmengevaluasikekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang
(opportunities), danancaman (threats) dalamsuatu proyek atausuatuspekulasibisnis.
Keempatfaktoritulah yang membentukakronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities,
dan threats).

Komponen Dasar Analisis SWOT

Analisis SWOT terdiri dari 4 komponen dasar yaitu :


 Strength (Kekuatan) atau disingkat dengan “S”, yaitu karakteristik organisasi
ataupun proyek yang memberikan kelebihan / keuntungan dibandingkan dengan yang
lainnya.
 Weakness (Kelemahan) atau disingkat dengan “W”, yaitu karakteristik yang
berkaitan dengan kelemahan pada organisasi ataupun proyek dibandingkan dengan
yang lainnya.
 Opportunities (Peluang) atau disingkat dengan “O”, yaitu Peluang yang dapat
dimanfaatkan bagi organisasi ataupun proyek untuk dapat berkembang di kemudian
hari.
 Threats (Ancaman) atau disingkat dengan “T”, yaitu Ancaman yang akan dihadapi
oleh organisasi ataupun proyek yang dapat menghambat perkembangannya.

Dari keempat komponen dasar tersebut, Strength (kekuatan) dan Weakness (Kelemahan)
adalah faktor internal organisasi/proyek itu sendiri, sedangkan Oppoturnities (Peluang)
dan Threats (Ancaman) merupakan faktor eksternal yang mempengaruhi perkembangan
organisasi ataupun proyek. Oleh karena itu, Analisis SWOT juga sering disebut dengan
Analisis Internal-Eksternal (Internal-External Analisis) dan Matriks SWOT juga sering
dikenal dengan Matrix IE (IE Matrix).

Cara Menggunakan Analisis SWOT

Untuk melakukan Analisis SWOT, kita perlu membuat beberapa pertanyaan dan
menjawabnya sendiri seperti contoh-contoh berikut ini :

Strength (Kekuatan)

 Kelebihan apa yang dimiliki oleh organsiasi ?


 Apa yang membuat organisasi lebih baik dari organisasi lainnya?
 Keunikan apa yang dimiliki oleh organisasi ?
 Apa yang menyebabkan kita mendapatkan penjualan ?
 Apa yang dilihat atau dirasakan oleh konsumen kita sebagai suatu kelebihan ?
Weakness (Kelemahan)

 Apa yang dapat ditingkatkan dalam organisasi ?


 Apa yang harus dihindari oleh organisasi ?
 Faktorapa yang menyebabkan kehilangan penjualan ?
 Apa yang dilihat atau dirasakan oleh konsumen kita sebagai suatu kelemahan
organisasi kita ?
 Apa yang dilakukan oleh pesaing sehingga mereka dapat lebih baik dari organisasi
kita ?

Opportunities (Peluang)

 Kesempatan apa yang dapat kita lihat ?


 Perkembangan tren apa yang sejalan dengan organisasi kita ?

Threats (Ancaman)

 Hambatan apa yang kita hadapi sekarang ?


 Apa yang dilakukan oleh pesaing organisasi ?
 Perkembangan Teknologiapa yang menyebabkan ancaman bagi organisasi ?
 Adakah perubahan peraturan pemerintah yang akan mengancam perkembangan
organisasi ?

Faktor yang Mempengaruhi Analisis SWOT

Faktor-faktor yang mempengaruhi keempat komponen dasar Analisis SWOT diantaranya


adalah :

Faktor Internal (Strength dan Weakness)

 Sumber daya yang dimiliki


 Keuangan atau Finansial
 Kelebihan atau kelemahan internal organisasi
 Pengalaman-pengalaman organisasi sebelumnya (baik yang berhasil maupun yang
gagal)

Faktor Eksternal (Opportunities dan Threats)

 Tren
 Budaya, Sosial Politik, Ideologi, perekonomian
 Sumber-sumber permodalan
 Peraturan Pemerintah
 Perkembangan Teknologi
 Peristiwa-peristiwa yang terjadi
 Lingkungan
2. Tujuan Analisis SWOT
a. Untuk memberikan gambaran hasil analisis keunggulan, kelemahan, peluang dan ancaman
perusahaan secara menyeluruh yang digunakan sebagai dasar atau landasan penyusunan
objective dan strategi perusahaan dalam corporate planning
b. Untuk mencocokkan “fit” antara sumber daya internal dan situasi eksternal perusahaan.
Pencocokkan yang baik akan memaksimalkan kekuatan dan peluang perusahaan dan
meminimumkan kelemahan dan ancamannya. Asumsi sederhana ini mempunyai implikasi
yang kuat untuk design strategi yang sukses.

3. Unsur dalam Analisis SWOT


Analisis SWOT terdiri dari 4 unsur, yaitu :
a. Strenghts (kekuatan)
Merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang
ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi,
proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
b. Weakness (kelemahan)
Merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis
yang ada. Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi,
proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
c. Opportunities (peluang)
Merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang terjadi. Kondisi yang terjadi
merupakan peluang dari luar organisasi bisnis itu sendiri. Misalnya kompetitor, kebijakan
pemerintah, kondisi lingkungan sekitar
d. Threats (ancaman)
Merupakan kondisi yang mengancam dari luar, ancaman ini dapat menggangu organisasi,
proyek, atau konsep bisnis itu sendiri.

4. Pendekatan dalam Analisis SWOT


a. Pendekatan Kualitatif Matriks SWOT
Pendekatan kualitatif matriks SWOT sebagaimana dikembangkan oleh Kearns menampilkan
delapan kotak, yaitu dua paling atas adalah faktor eksternal (Peluang dan Tantangan)
sedangkan dua kotak sebelah kiri adalah faktor internal (Kekuatan dan Kelemahan). Empat
kotak lainnya merupakan isu-isu strategis yang timbul sebagai hasil titik pertemuan antara
faktor-faktor internal dan eksternal.
Sel A : Comparative Advantages
Sel ini merupakan pertemuan dua elemen kekuatan dan peluang sehingga memberikan
kemungkinan bagi suatu organisasi untuk bisa berkembang lebih cepat
2) Sel B : Mobilization
Sel ini merupakan interaksi antara ancaman dan kekuatan. Disini harus dilakukan upaya
mobilisasi sumber daya yang merupakan kekuatan organisasi untuk memperlunak ancaman
dari luar tersebut, bahkan kemudian merubah ancaman itu menjadi sebuah peluang.
3) Sel C : Divestment/Investment
Sel ini merupakan interaksi antara kelemahan organisasi dan peluang dari luar. Situasi seperti
ini memberikan suatu pilihan pada situasi yang kabur. Peluang yang tersedia sangat
meyakinkan namun tidak dimanfaatkan karena kekuatan yang ada tidak cukup untuk
menggarapnya. Pilihan keputusan yang diambil adalah (melepas peluang yang ada untuk
dimanfaatkan organisasi lain) atau memaksakan menggarap peluang itu (investasi)
4) Sel D : Damage Control
Sel ini merupakan kondisi yang paling lemah dari semua sel karena merupakan pertemuan
antara kelemahan organisasi dengan ancaman dari luar, dan karenanya keputusan yang salah
akan membawa bencana yang besar bagi organisasi. Strategi yang harus diambil
adalah Damage Control (mengendalikan kerugian) sehingga tidak menjadi lebih parah dari
yang diperkirakan.
a. Pendekatan Kuantitatif Analisis SWOT
Data SWOT kualitatif diatas dapat dikembangkan secara kuantitatif melalui perhitungan
analisis SWOT yang dikembangkan oleh Pearce dan Robinson (1998) agar diketahui secara
pasti posisi organisasi yang sesungguhnya.
Perhitungan yang dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :
1) Melakukan perhitungan skor (a) dan bobot (b) point faktor serta jumlah total perkalian skor
dan bobot (c = a×b) pada setiap faktor S-W-O-T
2) Melakukan pengurangan antara jumlah total faktor S dengan W (d) dan faktor O dengan T
(e); Perolehan angka (d = x) selanjutnya menjadi nilai atau titik pada sumbu X, sementara
perolehan angka (e = y) selanjutnya menjadi nilai atau titik pada sumbu Y;
3) Mencari posisi organisasi yang ditunjukkan oleh titik (x,y) pada kuadran.

Keterangan :
 Kuadran I (positif, positif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang, Rekomendasi strategi
yang diberikan adalah progresif, artinya organisasi dalam kondisi prima dan mantap sehingga
sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan
meraih kemajuan secara maksimal.
 Kuadran II (positif, negatif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat namun menghadapi tantangan yang besar.
Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Diversifikasi Strategi, artinya organisasi dalam
kondisi mantap namun menghadapi sejumlah tantangan berat sehingga diperkirakan roda
organisasi akan mengalami kesulitan untuk terus berputar bila hanya bertumpu pada strategi
sebelumnya. Oleh karenya, organisasi disarankan untuk segera memperbanyak ragam strategi
taktisnya.
 Kuadran III (negatif, positif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah namun sangat berpeluang. Rekomendasi
strategi yang diberikan adalah Ubah Strategi, artinya organisasi disarankan untuk mengubah
strategi sebelumnya. Sebab, strategi yang lama dikhawatirkan sulit untuk dapat menangkap
peluang yang ada sekaligus memperbaiki kinerja organisasi.
 Kuadran IV (negatif, negatif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah dan menghadapi tantanganbesar.
Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Strategi Bertahan, artinyakondisi internal
organisasi berada pada pilihan dilematis. Oleh karenanyaorganisasi disarankan untuk
meenggunakan strategi bertahan, mengendalikankinerja internal agar tidak semakin
terperosok. Strategi ini dipertahankan sambilterus berupaya membenahi diri.

5. Teknik dalam Analisis SWOT


Teknik analisis SWOT dapat dibedakan atas tiga tahap. Teknik yang dimaksud
adalah:
1) Melakukan analisis kekuatan dan kelemahan organisasi
Untuk dapat melakukan analisis kekuatan dan kelemahan organisasi, perlu dilakukan hal-hal
sebagai berikut :
a. Menetapkan unsur-unsur organisasi yang akan dinilai
Unsur-unsur yang akan dinilai tersebut biasanya dibedakan atas dua macam. Pertama, unsur
perangkat organisasi (tool of administration), yang terdiri dari tenaga (men), dana (money),
sarana (material) serta metoda (method). Kedua, unsur fungsi organisasi (function of
administration) yang terdiri dari perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),
penggerakan (actuating) serta pengawasan (controlling).
b. Memberikan nilai untuk setiap unsur yang akan dinilai
Nilai yang diberikan untuk setiap unsur yang dinilai secara umum dapat dibedakan atas dua
macam :
 Nilai penampilan (performance) yang dinyatakan dengan baik atau buruk
 Nilai kepentingan (importance) yang dinyatakan dengan penting atau tidak penting
a. Membuat matrik dari hasil penilaian yang dilakukan
b. Menarik kesimpulan hasil penilaian

2) Melakukan analisis kesempatan organisasi


Untuk dapat melakukan analisis kekuatan dan kelemahan organisasi, perlu dilakukan hal-hal
sebagai berikut :
a. Menetapkan unsur-unsur yang akan dinilai
Biasanya unsur-unsur yang akan dinilai tersebut merupakan hal-hal yang baru bagi
organisasi. Misalnya perubahan kebijakan peerintah, perubahan tingkat sosial-ekonomi
penduduk, perubahan keadaan sosial budaya penduduk dan lain sebagainya.
b. Memberikan nilai untuk setiap unsur yang akan dinilai
Nilai yang diberikan secara umum dapat dibedakan atas dua macam sebagai berikut :
 Nilai daya tarik (attractiveness) yang dinyatakan dengan tinggi dan rendah
 Nilai kemungkinan keberhasilan (succces probability) yang dinyatakan dengan tinggi dan
rendah.
c. Membuat matrik dari hasil penilaian yang dilakukan
d. Menarik kesimpulan hasil penilaian

3) Melakukan analisis hambatan organisasi


Untuk dapat melakukan analisis hambatan yang dihadapi oleh organisasi, perlu
dilakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Menetapkan unsur-unsur yang akan dinilai
Sama halnya dengan kesempatan, biasanya unsur-unsur yang akan dinilai merupakan hal-hal
yang baru bagi organisasi. Misalnya perubahan kebijakan pemerintah, perubahan keadaan
sosial ekonomi penduduk, perubahan keadaan sosial budaya penduduk dan lain sebgaainya.
b. Memberikan nilai untuk setiap unsur yag akan dinilai
Nilai yanng diberikan secara umum dapat dibedakan atas dua macam sebagai berikut:
 Nilai kemungkinan munculnya hambatan (probability of occurance) yang dinyatakan dengan
sering dan jarang
 Nilai seriusnya hambatan (seriousness) yang dinyatakan dengan serius dan tidak
c. Membuat matrik dari hasil penilaian yang dilakukan
d. Menarik kesipulan haisl penilaian

STUDI KASUS

Rumah Sakit Sehat ( Fiktif ) “

1. Berikut ini merupakan data yang didapat dari rumah sakit tersebut

Faktor Internal Faktor Eksternal


Kelebihan Kekurangan Peluang Ancaman
Mempunyai dokter Keterampilan kerja Dapat bekerjasama Adanya persepsi
spesialis dari seluruh pegawai dengan perusahaan di masyarakat tentang
rumah sakit masih sekitar Rumah Sakit lokasi RS yang kurang
relatif kurang aman

Tenaga paramedis, Disiplin waktu para Mendapat dukungan Berdirinya rumah


perawat maupun dokter masi perlu penuh dari sakit khusus di sekitar
bidan ditingkatkan pemerintah
berpendidikan
minimal D-III
Usia pegawai dan Kondisi keamanan Kinerja dari para Daya beli masyarakat
perawat relatif masih kurang pegawai baik menurun
muda (tenaga perawat, bidan, dan
produktif) spesialis masih dapat
ditingkatkan

Tarif pelayanan Lokasi rumah sakit Peran serta Tingkat pendidikan


sesuai perda kurang strategis masyarakat cukup penduduk sekitar
baik. rendah
Menerima pasien Tarif rumah sakit bisa
dari akses dan disesuaikan
astek, juga
melayani pasien-
pasien dari
perusahaan tertentu

Mempunyai .
lokasi/suasana
yang aman
2. Analisis IE Metriks ( Internal-Eksternal Matriks)
Internal Factor Analysis Summary

Faktor Strategi Internal Nilai Nilai ×


No Bobot
(IFAS) -3 -2 -1 +1 +2 +3 Bobot
1 Mempunyai dokter
spesialis +2 0,16 +0,32

2 Keterampilan kerja dari


seluruh pegawai rumah -1 0,10 -0,10
sakit masih relatif kurang
3 Tenaga paramedis,
perawat maupun bidan
berpendidikan minimal D- +1 0,13 +0,13
III
4 Usia pegawai dan perawat
relatif muda (tenaga +3 0,07 +0,21
produktif)

5 Disiplin waktu para


dokter masi perlu -2 0,15 -0,30
ditingkatkan

6 Kondisi keamanan masih


kurang -3 0,11 -0,33

7 Tarif pelayanan sesuai


perda +2 0,10 +0,20

8 Menerima pasien dari


akses dan astek, juga
melayani pasien-pasien +2 0,08 +0,16
dari perusahaan tertentu

9 Mempunyai suasana yang


nyaman +1 0,05 +0,05

10 Lokasi rumah sakit


kurang strategis -1 0,05 -0,05

Total 1 +0,29
Eksternal Factor Analysis Summary

Faktor Strategi Internal Nilai Nilai ×


No Bobot
(IFAS) -3 -2 -1 +1 +2 +3 Bobot
1 Adanya persepsi
masyarakat tentang lokasi -1 0,15 -0,15
RS yang kurang aman

2 Mendapat dukungan
penuh dari pemerintah +1 0,08 +0,08
3 Kinerja dari para pegawai
baik perawat, bidan, dan
spesialis masih dapat +2 0,10 +0,2
ditingkatkan
4 Pemanfaatan sarana dan
prasarana dapat +2 0,09 +0,18
ditingkatkan

5 Berdirinya rumah sakit


khusus di sekitar -3 0,13 -0,39

6 Pemanfaatan sarana dan


prasarana dapat +2 0,05 +0,1
ditingkatkan

7 Tarif rumah sakit bisa


disesuaikan +1 0,12 +0,12

8 Tingkat pendidikan
penduduk sekitar rendah. -2 0,10 -0,2

9 Daya beli masyarakat


menurun -2 0,07 -0,14

10 Peran serta masyarakat


cukup baik. +3 0,11 +0,33

Total 1 +0,13

3. Hasil Analisis SWOT


Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa Rumah Sakit Sehat Jember terletak di
kuadran I artinya strategi pertumbuhan cepat / agresif. Kuadran I merupakan situasi yang
menguntungkankarena rumah sakit memiliki peluang dan kekuatan yang baik dan bisa
dioptimalkan dengan cara meminimalisir segala kelemahan dan ancaman.
Strategi yang digunakan adalah mendukung strategi agresif yang bertujuan untuk
memajukan program serta meminimalisir kelemahan yang berasal dari sumber daya manusia
(pekerja). Cara yang digunakan antara lain :
1. Meningkatkan mutu pelayanan dengan memperbaiki dan mengembangkan sarana dan
prasarana yang ada.

2. Mengadakan pelatihan yang dikhususkan untuk para dokter, perawat, bidan dan tenaga kerja
yang lainnya untuk memperbaiki kualitas SDM
3. Meningkatkan keamanan
4. Menetapkan kebijakan baru yang mendukung perkembangan Rumah Sakit

Visi & Misi


RUMAH SAKIT ANGKATAN LAUT Dr. MINTOHARDJO
VISI

MENJADI RUMAH SAKIT TNI ANGKATAN LAUT WILAYAH BARAT YANG


UNGGUL DALAM DUKUNGAN KESEHATAN, PELAYANAN KESEHATAN,
PENDIDIKAN DAN PENELITIAN TERUTAMA KESEHATAN MATRA LAUT.
MISI

1. MENYELENGGARAKAN DUKUNGAN KESEHATAN DAN PELAYANAN


KESEHATAN TERPADU YANG BERMUTU DENGAN MENGUTAMAKAN
KESELAMATAN PASIEN.
2. MENYELENGGARAKAN PELAYANAN RUJUKAN SEBAGAI PUSAT RUJUKAN
TERTINGGI BAGI UNSUR KESEHATAN TNI ANGKATAN LAUT WILAYAH
BARAT DAN FASILITAS KESEHATAN LAINNYA.
3. MELAKSANAKAN PENDIDIKAN DAN PENELITIAN TERUTAMA
KESEHATAN MATRA LAUT.
4. MELAKSANAKAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT.
5. MENGEMBANGKAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DAN
PENATAAN KELEMBAGAAN RUMAH SAKIT YANG BERORIENTASI PADA
MUTU.

TUJUAN

1. TERSELENGGARANYA TATA KELOLA DUKUNGAN KESEHATAN DAN


PELAYANAN KESEHATAN YANG TERINTEGRASI, SERTA BERORIENTASI
PADA PENDIDIKAN TERUTAMA KESEHATAN MATRA LAUT YANG BERBASIS
RISET.
2. TERWUJUDNYA ALUMNI YANG PROFESIONAL, KOMPETEN, MEMILIKI
INTEGRITAS TINGGI, SERTA BERSIKAP TERBUKA TERHADAP
PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI.
3. TERWUJUDNYA PENELITIAN INOVATIF YANG MENGACU KEPADA
PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI TERUTAMA DI
BIDANG KESEHATAN MATRA LAUT.
4. TERWUJUDNYA PRODUK PENGABDIAN MASYARAKAT YANG
BERORIENTASI PADA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT.
5. TERWUJUDNYA SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) RUMKITAL Dr.
MINTOHARDJO YANG PROFESIONAL, AKUNTABEL YANG BERORIENTASI
PADA KEPUASAN ANGGOTA DAN KELUARGA TNI, TNI ANGKATAN LAUT
SERTA SELURUH LAPISAN MASYARAKAT.

FALSAFAH

MELAYANI DENGAN AMANAH, NIAT MULIA, HATI IKHLAS DAN SENYUM

MOTTO

LEBIH PEDULI DAN TERPERCAYA

Sejarah RS AL Dr.Mintohardjo
Rumah Sakit Angkatan Laut Dr.Mintohardjo Jakarta, berlokasi di Jalan Bendungan Hilir
Nomor 17, Pejompongan, Jakarta Pusat, tampak asri, megah dan kokoh yang berdiri di atas
lahan se luas 42. 586m2.

Cikal bakal rumah .sakit ini berawal dari sebuah kegiatan pelayanan kesehatan berupa
perawatan pasien di jalan cut Meutia Nomor 16 Jakarta dan klinik Bersalin di Jalan Citandui
Nomor 4 Jakarta dan Jalan Cidurian Nomor 2 Menteng Jakarta Pusat, yang kesemuanya itu
dikelola oleh Dinas Kesehatan Komando Daerah Maritim Djakarta yang berkedudukan di
Jalan Prapatan Nomor 48 Jakarta.

Dengan berkembangnya TNI Angkatan Laut dan tuntutan kebutuhan pelayanan dan
perawatan kesehatan, maka dibangun sebuah rumah sakit di Jalan Bendungan Hilir Jakarta
Pusat yang diresmikan pada tanggal 1 Agustus 1957 dan di beri nama Rumah Sakit Angkatan
Laut Djakarta, sebagai Komandan Rumah Sakit dipercayakan kepada Mayor Laut (K) dr.
Gandi A.T. Pada saat itu sarana dan prasarana tasilitas rumah sakit sangat sederhana, diawaki
oleh 5 orang dokter yang terdiri dari dokter bedah, dokter anak, dokter kebidanan, dokter
penyakit dalam dan dokter umum.

Pada tanggal 28 Juni 1961 Rumah Sakit Angkatan Laut Djakarta ditunjuk olen Departemen
Kesehatan sebagai tempat Sekolah Pengatur Rawat (A) dan pada masa perjuangan Tlikora
dan Dwikora, Rumah Sakit Angkatan Laut Djakarta memperoleh kepercayaan
memperslapkan tenaga medis dan non medis.

Kepercayaan dan predikat silih berganti diperoleh Rumah Sakit Angkatan Laut Djakarta,
maka pada tanggal 15 Mei 1974 Rumah Sakit Angkatan Laut Djakarta berganti nama menjadi
Rumah Sakit Angkatan Laut Dr.Mintohardjo, berdasarkan Surat Keputusan Kepala Stat
Angkatan Laut Nomor Skep/5041.2/ II/1974 tanggal 20 Februari 1974.

Seiring dengan pergantian nama dan Rumah Sakit Angkatan Laut Djakarta menjadi Rumah
Sakit Angkatan laut Dr.Mintohardjo, rumah sakit ini mengalami kemajuan sangat pesat,
antara lain:

o Tahun 1976 Rumah Sakit Angkatan Laut Dr. Mintohardjo ditetapkan sebagai
Rumah Sakit Matra Laut dengan ditempatkannya Ruang Udara bertekanan
Tinggi (RUBT). Fasilitas ini dipakai untuk menanggulangi akibat penyelaman,
juga untuk kegiatan matra laut seperti uji badan bagi prajurit dan penyelam
dari luar instansi TNI Angkatan Laut serta untuk kebugaran.
o Disamping tugas pelayanan kesehatan dan dukungan kesehatan, Rumah Sakit
Angkatan Laut Dr. Mintohardjo berperan aktit pada berbagai event nasional
maupun internasionaI yang diselenggarakan di Jakarta.
o Melaksanakan dukungan kesehatan secara terbatas dan kesehatan matra laut
pada satuan-satuan operasional TNl AL.
o Melaksanakan rujukan bagi Rumah Sakit Angkatan Laut di Wilayah Barat dan
merupakan rumah sakit rujukan tertinggi matra laut Wilayah Barat.
o Memberikan rekomendasi tentang tingkat kelayakan kesehatan personel untuk
kepentingan pembinaan personeI.
o Melaksanakan penelitian dan pengembangan bidang kesehatan dan rumah
sakit.
o Mewujudkan predikat Rumah Sakit Angkatan Laut Dr.Mintohardjo sebagai
rumah sakit pendidikan bagi mahasiswa Institusi Pendidikan Kesehatan,antara
lain: Program Studi Kedokteran, Keperawatan, Kebidanan, Farmasi /Apoteker,
Psikologi, Kesehatan Masyarakat, dan lain-lain, serta memberi peluang
terhadap riset, penelitian program sarjana dan master bidang kesehatan dan
non kesehatan yang berkaitan dengan rumah sakit

Gambaran Umum

Nama Rumah Sakit : Rumah Sakit TNI AL Dr Mintohardjo (Rumkital Dr Mintohardjo)

Kepala Rumah Sakit : Kolonel Laut (K) dr. Wiweka, MARS

Kelas Rumah Sakit : Type B

Status Kepemilikan : Dephan/ TNI AL

Tahun Berdiri : 1 Agustus 1957

Jumlah TT : 315 TT

Luas Lahan : 42.586 m²

Status Akreditasi : Penuh Tingkat Lengkap (16 Bidang Pelayanan)

Sertifikat Akreditasi No. HK.03.01/C.III/SK/999/2010 Tanggal 30 Juli 2010

Alamat : Jl. Bendungan Hilir No.17, Jakarta Pusat

Telepon : (021) 5703081 – 85 (021) 5749037 – 40

Fax : (021) 5711997

Website : www.rsalmintohardjo.com

E-mail : rsalminto@gmail.com
Rumah Sakit TNI AL TK II Wilayah Barat (Integrasi) Melayani :

– TNI AL/PNS dan Keluarga


– Anggota Kemhan (TNI AD, TNI AU / PNS) dan Keluarga
– Purnawirawan (Askes Hankam)
– Askes Non Hankam
– Masyarakat Umum

Anda mungkin juga menyukai