disusun guna memenuhi tugas praktik profesi Ners Stase Keperawatan Anak
Oleh:
Yulda Rachmi Shabrina, S.Kep. NIM 192311101019
Norma Mey Intan P., S.Kep. NIM 192311101117
Nur Afif Abdullah, S.Kep. NIM 192311101154
M. Cholillurohman H., S.Kep. NIM 192311101160
Putri Hidayatur R., S.Kep. NIM 192311101111
Riska Indah Permatasari, S.Kep. NIM 192311101124
Oktalia Rahmawati, R., S.Kep. NIM
Eka Aprilia, S.Kep. NIM 192311101161
Ilya Farida, S.Kep. NIM 192311101058
1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Meminimalkan dampak hospitalisasi pada anak.
2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengurangi kejenuhan anak pada saat menjalani perawatan.
2. Untuk meningkatkan adaptasi efektif pada anak terhadap stress
karena penyakit dan dirawat
3. Untuk meningkatkan kemampuan daya tangkap/konsentrasi anak.
4. Untuk meningkatkan koping yang efektif untuk mempercepat
penyembuhan.
5. Untuk menambah pengetahuan mengenali warna.
6. Untuk mengembangkan imajinasi pada anak.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
d. Permainan asosiatif
Tipe permainan asosiatif adalah bermain bersama dan mengerjakan
aktivitas serupa atau bahkan sama, tetapi tidak ada organisasi, pembagian
kerja, penetapan kepemimpinan atau tujuan bersama. Anak saling pinjam
meminjam mainannya, saling mengikuti, bertindak sesuai dengan
harapannya sendiri dan tidak ada tujuan kelompok. Terdapat pengaruh
perilaku yang sangat besar ketika satu anak memulai aktivitas, seluruh
kelompok mengikuti.
e. Permainan kooperatif
Tipe permainan kooperatif (kerjasama) adalah permainan bersifat teratur,
dan anak bermain dalam kelompok dengan anak lain. Anak akan
berdiskusi dan merencanakan aktivitas untuk tujuan pencapaian akhir.
Kelompok terbentuk secara renggang, tetapi terdapat rasa memiliki atau
tidak memiliki yang nyata. Aktivitas permainan dikontrol oleh satu atau
dua anggota yang memerankan peran dan mengarahkan aktivitas orang
lain. Aktivitas diatur untuk memungkinkan satu anak menambah fungsi
anak lain dalam mencapai tujuan. Pada permainan ini terdapat aturan
permainan dalam kelompok, tujuan dan pemimpin permainan.
3.1 Sasaran
a. Anak usia 3 – 6 tahun.
b. Anak yang dirawat di Ruang Dahlia.
c. Anak tidak memiliki keterbatasan (fisik atau akibat terapi lain) yang dapat
menghalangi proses terapi bermain.
d. Anak yang kooperatif dan mampu mengikuti proses kegiatan dari awal
hingga akhir.
e. Anak yang mau berpartisipasi dalam kegiatan terapi bermain mewarnai
gambar.
3.3 Media
a. Kertas bergambar
b. Pensil warna
3.6 Pengorganisasian
Leader : M. Cholillurohman H., S.Kep.
Co Leader : Putri Hidayatur R., S.Kep.
Fasilitator : Yulda Rachmi Shabrina, S.Kep.
Riska Indah Permatasari, S.Kep.
Oktalia Rahmawati, R., S.Kep.
Nur Afif Abdullah, S.Kep.
Norma Mey Intan P., S.Kep.
Eka Aprilia, S.Kep.
Observer : Ilya Farida, S.Kep.
3.8 Evaluasi
1) Evaluasi Struktur
a. Mahasiswa mampu mengarahkan anak sesuai istruksi dan anak
mampu mengikuti
b. Acara berdurasi 30 menit
c. Mahasiswa bertugas sesuai struktur organisasi dan acara yang
dibuat
2) Evaluasi Proses
a. Anak dapat mengikuti kegiatan dengan baik
b. Orang tua kooperatif selama proses bermain
3) Evaluasi Hasil
a. Anak merasa senang dan menjadi lebih terbuka dengan perawat
b. 80% anak dapat menebak gambar
c. 70% anak dapat mewarnai gambar yang dipilih
d. Orang tua mengungkapkan manfaat yang dirasakan dengan
aktivitas bermain
BAB 4. PENUTUP
A. Kesimpulan
Hospitalisasi merupakan keadaan yang tidak menyenangkan untuk anak-
anak. Proses hospitalisasi membuat anak kehilangan waktu bermain dengan
teman-temannya. Selain itu, hospitalisasi juga menyebabkan kebosanan untuk
anak-anak. Kebutuhan bermain yang terganggu selama proses hospitalisasi dapat
diatasi dengan pemberian terapi bermain sesuai dengan usia dan karakteristik
anak. Pemberian terapi bermain ini dapat mengurangi kebosanan dan
meningkatkan kooperatif anak. Selain itu terapi bermain dapat mengalihkan
perhatian anak dari sakitnya.
B. Saran
1. Pemberian terapi bermain disesuaikan dengan karakter dan usia anak.
2. Alat-alat permainan yang disediakan di RS sebaiknya yang beragam
sehingga anak dapat menentukan sendiri permainannya.
DAFTAR PUSTAKA
Erlita, dr. (2006). Pengaruh Permainan pada Perkembangan Anak. Terdapat pada
http://info.balitacerdas.com. Diakses pada tanggal 25 Desember 2016.
Nursalam. (2005). Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak (untuk Perawat dan
Bidan). Jakarta: Salemba Medika.
Saputro, H. & Fazrin, I. 2017. Anak Sakit Wajib Bermain di Rumah Sakit :
Penerapan Terapi Bermain Anak Sakit; Proses, Manfaat, dan
Pelaksanaannya. Forum Ilmiah Kesehatan.
Wowiling, F. E., Ismanto, A. Y., & Babakal, A. (2014). Pengaruh Terapi Bermain
Mewarnai Gambar Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Anak Usia PRA
Sekolah Akibat Hospitalisasi Di Ruangan Irina E Blu Rsup. Prof. Dr. RD
Kandou Manado. Jurnal Keperawatan, 2(2).
Lampiran 1 Berita acara
BERITA ACARA
Pada hari ini, Jumat tanggal bulan Desember 2019 pukul WIB-selesai di
Ruang Dahlia RSD Balung Jember telah dilaksanakan Kegiatan terapi bermain
tentang mewarnai gambar pada anak usia pra sekolah 3 – 6 tahun.
Mengetahui,
Pembimbing Akademik Pembimbing Akademik
(Ns. Tri Ratna Cahyani, S.Kep.) (Ns. Peni Perdani Juliningrum, M.Kep.)
NIPTT. 1110208 NIP. 19870719 201504 2 002
Lampiran 2 Daftar Hadir
DAFTAR HADIR
Kegiatan terapi bermain tentang mewarnai gambar pada anak usia pra sekolah 3 –
6 tahun, pada Hari ini tanggal bulan Desember tahun 2019 pukul
WIB-selesai di Ruang Dahlia Rumah Sakit Daerah Balung dihadiri oleh:.
NO NAMA ALAMAT TANDA TANGAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Mengetahui,
Pembimbing Akademik Pembimbing Akademik
(Ns. Tri Ratna Cahyani, S.Kep.) (Ns. Peni Perdani Juliningrum, M.Kep.)
NIPTT. 1110208 NIP. 19870719 201504 2 002
Lampiran 3. Dokumentasi
Gambar 1. Proses Pelaksanaan Terapi Bermain pada Anak Usia 3-6 Tahun di
Ruang Dahlia (Ruang Anak) RSD Balung Kabupaten Jember
Gambar 2. Proses Pelaksanaan Terapi Bermain pada Anak Usia 3-6 Tahun di
Ruang Dahlia (Ruang Anak) RSD Balung Kabupaten Jember