Oleh:
Kelompok 10
Oleh:
Fitri Al Vianita, S.Kep NIM 192311101122
Riska Indah Permatasari, S.Kep NIM 192311101124
Ayu Wulandari, S.Kep NIM 192311101127
BAB I. PENDAHULUAN
2.1 Tujuan
2.1.1 Tujuan Umum
Kegiatan terapi aktivitas kelompok terapi tawa ini bertujuan untuk membantu
meningkatkan status kesehatan lansia yang ada di wisma Minak Jinggo Putri di UPT PSTW
Banyuwangi
2.1.2 Tujuan Khusus
Setelah dilakukan terapi aktivitas kelompok terapi tawa diharapkan
1. Lansia mampu menghilangkan ketegangan
2. Lansia mampu mengatasi sakit kepala
3. Lansia mampu menghilangkan stres
2.2 Manfaat
Adapun manfaat yang didapat dari kegiatan terapi aktivitas kelompok terapi tawa
antara lain:
2.2.1 Bagi klien
1. Menambah pengetahuan lansia tekait terapi tawa
2. Menambah keterampilan dalam pelaksanaan terapi tawa
: Sasaran
: Pemateri
Preplanning PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – FKEP Universitas Jember 2019
Daftar Lampiran
Lampiran 1 : Berita acara
Lampiran 2 : Daftar Hadir
Lampiran 3 : Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
Lampiran 4 : Standar Operasional Prosedur (SOP) jika ada
Lampiran 5 : Materi
Lampiran 6 : Dokumentasi
Pemateri,
Fitri Al Vianita
Preplanning PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – FKEP Universitas Jember 2019
BERITA ACARA
Pada hari ini, ……, … September 2019 jam ….. s/d ….. WIB bertempat di UPT PSTW
Banyuwangi Kabupaten Banyuwangi Propinsi Jawa Timur telah dilaksanakan Kegiatan terapi
tawa oleh Mahasiswa PSP2N Fakultas Keperawatan Universitas Jember. Kegiatan ini diikuti
oleh ….. orang.
Mengetahui
Penanggung Jawab Mata Kuliah
Stase Keperawatan Gerontik
FKep Universitas Jember
DAFTAR HADIR
Pada hari ini, …….., ….. September 2019 jam …… s/d ….. WIB bertempat di Aula UPT
PSTW Banyuwangi Kabupaten Banyuwangi Propinsi Jawa Timur telah dilaksanakan Kegiatan
Terapi Tawa oleh Mahasiswa PSP2N Fakultas Keperawatan Universitas Jember
Lampiran 3: SAP
SATUAN ACARA PENYULUHAN
1. Standar Kompetensi
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, sasaran akan dapat mengerti dan memahami
tentang konsep dasar latihan pernapasaan dalam dan pelan serta latihan bahu.
2. Kompetensi Dasar
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan dan demonstrasi selama 15 menit klien akan
mampu:
1. Menjelaskan tentang latihan pernapasaan dalam dan pelan serta latihan bahu;
2. Menjelaskan manfaat dan tujuan latihan pernapasaan dalam dan pelan serta latihan
bahu;
3. Mendemonstasikan latihan pernapasaan dalam dan pelan serta latihan bahu
3. Pokok Bahasan
Latihan pernapasaan dalam dan pelan serta latihan bahu
4. Subpokok Bahasan
1. Menjelaskan tentang latihan pernapasaan dalam dan pelan serta latihan bahu;
2. Menjelaskan manfaat dan tujuan latihan pernapasaan dalam dan pelan serta latihan
bahu;
3. Mendemonstasikan latihan pernapasaan dalam dan pelan serta latihan bahu.
5. Waktu
1 x 13 menit
6. Bahan/ Alat yang digunakan
Leaflet
7. Model Pembelajaran
a. Jenis Model Pembelajaran : ceramah dan praktik
b. Landasan Teori : demonstrasi
c. Landasan Pokok :
1. Menciptakan suasana ruangan yang baik
2. Mengajukan masalah
3. Membuat keputusan nilai personal
4. Mengidentifikasi pilihan tindakan
5. Memberi komentar
6. Menetapkan tindak lanjut
8. Persiapan
Pemateri mempersiapkan materi tentang konsep dasar latihan pernapasaan dalam dan pelan
serta latihan bahu
Preplanning PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – FKEP Universitas Jember 2019
9. Pendidikan Kesehatan
Tindakan
Proses Waktu
Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
Pendahuluan 1. Salam pembuka Memperhatikan 2 menit
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan umum dan
tujuan khusus
Penyajian 1. Menjelaskan pengertian terapi Memperhatikan, 10 menit
tawa menganggapi
2. Menjelaskan tujuan dari terapi dengan
tawa Menjelaskan manfaat dari pertanyaan
terapi tawa
3. Mendemonstrasikan terapi
tawa
4. Meminta lansia melakukan
terapi tawa yang diperagakan
10. Evaluasi
Jawablah pertanyaan ini dengan tepat
a. Apa pengertian terapi tawa lansia?
b. Apa tujuan dan manfaat terapi tawa lansia?
c. Bagaimana salah satu contoh tahapan dalam terapi tawa?
Preplanning PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – FKEP Universitas Jember 2019
TERAPI TAWA
PSIK
UNIVERSITAS JEMBER
PROSEDUR TETAP NO DOKUMEN : NO REVISI : HALAMAN :
TANGGAL DITETAPKAN OLEH :
TERBIT :
1 PENGERTIAN Terapi tawa adalah tertawa spontan tanpa ada rangsangan tertawa,
baik itu rangsangan emotif maupun kognitif yang dilakukan secara
terstruktur dengan tujuan terapi. Terapi tawa adalah terapi yang
digunakan untuk menurunkan stress dan masalah kesehatan fisik
dan psikologi lainnya dengan cara tertawa secara terprogram.
2 TUJUAN c. Menghilangkan ketegangan
d. Menyembuhkan sakit kepala
e. Membantu menyembuhkan penyakit tekanan darah tinggi dan
kanker
f. Menghilangan stress
g. Mengurangi asma dan bronchitis
h. Mencegah penyakit jantung
i. Memperlancar peredaran darah
j. Meningkatkan relaksasi tubuh dengan cara melatih jantung,
paru-paru, otot perut, dada, bahu, mengaktifkan sistem
endokrin (merangsang susunan saraf pusat) dan memperlancar
peredaran darah tubuh
k. Menjadikan hidup lebih nyaman, senang, tenang, dan sehat
serta rileks
3. INDIKASI Lansia dengan permasalahan proses menua
4. KONTRAINDIKASI Klien dengan wasir, hernia, penyakit jantung, sesak napas, post
operasi, hamil, prolaps uteri, TB paru, flu, pilek, dan glaukoma.
5 PERSIAPAN PASIEN 1. Membuat kelompok kecil dengan anggota 5-10 orang
2. Mempunyai pemimpin kelompok yang terlatih
3. Ciptakan lingkungan seara nyaman dan kondusif
Agar pelaksanaan terapi tawa dapat terstruktur dengan baik maka
sebaiknya terapi tawa dilakukan secara berkelompok atau terjadi
tawa secara alami karena terprogram. Mudah tertawa alami karena
dibimbing oleh pemimpin kelompok yang terlatih dan rekan satu
klub dan ada jadwal yang dapat dilakukan secara rutin serta lebih
bermanfaat secara bersama-sama
Preplanning PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – FKEP Universitas Jember 2019
6 PERSIAPAN ALAT Club tawa. Untuk mendidik suatu klub sebaiknya dipenuhi syarat
berikut ini:
1. Mempunyai anggota 5-10 orang;
2. Sebaiknya rentang usia anggota 17-79 tahun;
3. Harus dibimbing oleh pemimpin kelompok yang terlatih yang
berpengalaman pada terapi tawa dengan syarat pemimpin
kelompok yang terlatih adalah yang memiliki pribadi menarik,
humoris, luwes, serta tidak kaku;
4. Terapi tawa dilakukan pada pagi dan sore hari. Siang hari
tidak dilakukan karena dianggap kurang baik;
5. Terapi tawa sebaiknya dilakukan secara periodik, jika
Preplanning PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – FKEP Universitas Jember 2019
dilakukan dua kali sehari maka lakukanlah pada pagi hari dan
sore hari;
6. Agar cepat terasa manfaatnya, bagi anggota klub sebaiknya
dilakukan 3-4 kali dalam seminggu. Jika hal seperti ini
dilakukan, maka hanya dengan satu bulan semua anggota klub
sudah merasakan manfaatnya.
7 PROSEDUR KERJA Tahapan Terapi Tawa
Satu sesi terapi tawa adalah kombinasi antara latihan pernapasan,
peregangan dan berbagai teknik tawa stimulus. Biasanya satu sesi
membutuhkan waktu antara 20-30 menit, sedangkan satu putaran
tawa memakan waktu antara 30-40 menit. Tahapan tersebut adalah:
1. Pertama, pemanasan dengan tepuk tangan serempak semua
anggota klub sambil mengucapkan ho ho ho.....ha ha ha..... .
Tepuk tangan di sini sangat bermanfaat bagi peserta karena
saraf-saraf di telapak tangan akan ikut terangsang sehingga
menciptakan rasa aman dan meningkatkan energi dalam
tubuh;
11. Melakukan tawa dari hati ke hati. Tawa ini merupakan sesi
terakhir. Semua anggota saling berpegangan tangan sambil
berdekatan sekaligus bersama-sama tertawa dengan saling
bertatapan dengan perasaan lega. Anggota bisa saling
bersalaman atau berpelukan sehingga menjalin keakraban yang
mendalam.
Setelah selesai melakukan terapi tawa masing-masing anggota
mengakhirinya dengan cara melakukan tawa secara spontan selama
lima menit dan menarik nafas dalam dan pelan.
8. HASIL Evaluasi verbal: dalam evaluasi verbal setelah mengikuti terapi
tawa maka seseorang akan menyatakan bahwa dirinya merasa
segar, bebas dari stres, badan lebih rileks dan tenang.
Laporan Stase Keperawatan Gerontik – FKEP Universitas Jember 2019
Lampiran 5: Materi
1. Pengertian Terapi Tawa
Terapi tawa adalah tertawa spontan tanpa ada rangsangan tertawa, baik itu
rangsangan emotif maupun kognitif yang dilakukan secara terstruktur dengan tujuan
terapi. Terapi tawa adalah terapi yang digunakan untuk menurunkan stress dan masalah
kesehatan fisik dan psikologi lainnya dengan cara tertawa secara terprogram
2. Tujuan
Tujuan diberikan terapi tawa adalah untuk:
a. Menghilangkan ketegangan
b. Menyembuhkan sakit kepala
c. Menghilangkan stress
d. Meningkatkan relaksasi tubuh
e. Menjadikan hidup lebih nyaman
3. Kontraindikasi
Kontraindikasi diberikannya terapi tawa adalah untuk:
a. Wasir
b. Hernia
c. Penyakit jantung
d. Sesak napas
e. Post operasi
f. Hamil
g. Prolapse uteri
h. TB paru
i. Pilek
j. glaucoma
Laporan Stase Keperawatan Gerontik – FKEP Universitas Jember 2019
Lampiran 6: Dokumentasi