Materi : Kebijakan Program P2 HIV AIDS Narasumber : dr. Dewa Dony dr. Kusnadi SpPD
Peserta : 40 orang
Tujuan: mempersiapkan RSUD menjadi rujukan kasus TB-HIV
Kebijakn P2 HIV AIDS mengacu pada kebijakan global getting to zeros
Zero infeksi Zero related Zero discrimination
Sifat HIV Suatu retro virus Infeksi pemanen
Masa gejala HIV: 3- 10 tahun
Windows periode: masa dimana seseorang mulai tertular HIV sampai
dengan timbul antibodi HIV
Kasus pertama ditemukannya HIV pada tahun 1987
Prinsip penularan HIV
E : EXIT E : SURVIVE pS : SUFFICIENT E : ENTER
Hasil pemeriksaan HIV
Reaktif (dilakukan 3 kali tes) Non Reaktif Positif palsu (bayi baru lahir dari ibu HIV) Negatif palsu (dites pada windows periode) Kategori gagal terapi Kegagalan klinis (muncul IO Kegagalan virologi (viral load > 10.000 kopi/ml setelah 6 bulan Kegagalan imunologi (CD4 <100/mm3) Estimasi jumlah ODHA nasional : 591.827 Terjadi peningkatan yang signifikan oleh kelompok LSL Strategi pengendalian dilaksanakan dengan T : temukan (tes HIV) O: obati (ARV tanpa CD4) P : pertahankan (mempertahankan ARV) Konseling dan tes HIV harus mengikuti prinsip yang telah disepakati secara global yaitu 5 komponen dasar yang disebut 5C: Consent Confidentiality Counselling Correct test result Connections to care
PERTANYAAN
1. Kiat- kiat dari DKK untuk kasus putus berobat?
Memanfaatkan penjangkau- penjangkau yang membawa ODHA berobat ODHA dihubungi langsung oleh layanan 2. Apa mungkin RSUD membuka layanan ARV? Menunggu pelatihan dari pusat RSUD sudah masuk list untuk pelatihan 3. Bagaimana pelatihan PPIA Masih dikonfirmasi tentang pelatihan tersebut 4. Apakah pengobatan HIV dan TB bisa bersamaan? Tidak, pengobatan TB terlebih dahulu selama 2 minggu. Setelah itu dilanjutkan dengan pengobatan HIV