1953 : pengkajian planologi daerah Gunung Apam untuk dijadikan wilayah pemerintahan propinsi
Kalimantan
9 Juli 1954 : Gubernur R.T.A Milono mengusulkan kepada Pemerintah Pusat agar Banjarbaru ditetapkan
menjadi ibukota Kalimantan dengan surat No. Des-19930-41.
10 Desember 1958 : DPRD Tk. I Kalimantan Selatan mengeluarkan resolusi No. 26a/DPRD-58 agar
Pemerintah Pusat segera menetapkan Kota Banjarbaru sebagai ibukota Provinsi Kalimantan Selatan.
20 Juni 1965 : kunjungan Mendagri Dr. Sumarno dengan hasil Kota Banjarbaru layak dan pada prinsipnya
menyetujui peningkatkan statusnya dari Kecamatan Banjarbaru menjadi Kotamadia Banjarbaru.
21 Mei 1966 : Gubernur Kalimantan Selatan Aberanie Sulaiman meresmikan Kantor Persiapan
Kotamadia Banjarbaru.
1 Desember 1966 : DPRD Kabupaten Banjar mengeluarkan resolusi No. 19/Res/794-3/66 yang
berisi menyetujui dan mendukung sepenuhnya agar Kecamatan Banjarbaru ditingkatkan menjadi
Kotamadia dan mendesak agar ibukota Prop Kalsel segera dipindahkan dari Banjarmasin ke
Banjarbaru.
21 Mei 1968 : pengajuan status Kecamatan Banjarbaru menjadi Kota Administratif oleh Panitia
Persiapan Kotamadia Banjarbaru kepada Gubernur Kalimantan Selatan.
12 Juni 1968 : Bupati Kabupaten Banjar mendukung tuntutan Panitia Persiapan Kotamadia Banjarbaru
tentang status Kotamadia Administratif Banjarbaru dengan suratnya tanggal No. I-A-1-1/3-68 kepada
Gubernur Kalimantan Selatan.
10 April 1997 : observasi lapangan oleh Tim Tekhnis Sekretariat Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah
dengan kesimpulan Kota Administratif Banjarbaru layak mendapatkan status Kotamadia.
20 Agustus 1997 : pembentukan panitia sayembara pembuatan lambang kota Banjarbaru berdasarkan
Surat Keputusan Walikota Administratif Banjarbaru Nomor 04 Tahun 1997.
27 Februari 1999 : kunjungan kerja 11 anggota Komisi II DPR RI meninjau kesiapan Banjarbaru dalam
rangka pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Pembentukan Kotamadia Banjarbaru.
27 April 1999 : perubahan status Kota Administratif Banjarbaru menjadi Kotamadya Banjarbaru.