RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KALIDERES

PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

Yth. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kalideres

Laporan/Penjelasan/Jawaban LAPORAN HASIL PERINGATAN RELAWAN SEDUNIA KE-34

atas disposisi Direktur & FORUM DISKUSI NASIONAL “PERAN RELAWAN DALAM
Rumah Sakit Umum Daerah PENANGGULANGAN BENCANA DAN EMERGENSI
Kalideres
SEHARI-HARI”

Bersama ini kami sampaikan kepada Bapak Direktur Rumah

Sakit Umum Daerah Kalideres tentang hasil Peringatan Relawan
dalam Penanggulangan Bencana dan Emergensi Sehari-hari, sesuai
dengan Surat Tugas Direktur RSUD Kalideres, No. 2291/-082.74,
tanggal 05 Desember 2019.
Telah dilaksanakan pada tanggal 05 Desember 2019, bertempat
di Aula Siwabessy, Gedung Sujudi, Kementrian Kesehatan RI.

Adapun laporan yang kami maksud, sebagai berikut :

1. Acara dimulai pada pukul 09.00 s. d 15.00 WIB. Acara

diselenggarakan oleh Kemenkes RI dan KREKI, didukung oleh
Indonesia Health Care Forum dan Helfa.
2. Hasil Pertemuan, yaitu :

1. Membahas mengenai penguatan sistem rujukan SISRUTE,

dilakukan sebagai upaya memperkuat proses implementasi
telemedicine di Indonesia khususnya fasyankes rujukan.
2. Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)
adalah sistem yang terdiri dari komponen: 1. pra RS, RS,
inter RS 2. Komunikasi dan transportasi 3. SDM kesehatan
4. Multi sektor.
3. Relawan bencana adalah mereka (individu ataupun
kelompok) yang 1. Meluangkan waktu dan tenaga di daerah
bencana, 2. Bertujuan untuk menjamin kehidupan dan
keselamatan korban bencana, 3. Mengambil alih kendali
penyelamatan di daerah yang tidak terjangkau oleh
pemerintah, 4. Secara sukarela, mandiri dan kreatif
mengembangkan aksi tanggap bencana.

4. Gawat darurat adalah keadaan klinis pasien yang

 membutuhkan tindakan medis segera guna penyelamatan
nyawa dan pencegahan kecacatan lebih lanjut. (UU no: 44
tahun 2009)
5. Kebutuhan masyarakat yaitu penanganan cepat dan tepat
pasien gawat darurat membutuhkan managemen yang tepat.
Disamping lebih efisien dibutuhkan suatu koordinasi antar
unit pelayanan dimana pasien itu didiagnosa ke tempat
dimana pasien tersebut akan dirujuk untuk penanganan
lebih tepat dan efisien.
6. Kepmenkes No. 106/Menkes/SK/I/2004 tentang tim SPGDT
dan pelatihan PPGD/ GELS, untuk melaksanakan SPGDT
perlu dilakukan secara: terkoordinasi antar berbagai sektor
dan program terkait, mulai dari pra RS sampai RS (di IRD,
HCU, dan kamar jenazah), serta antar RS.
7. Keterpaduan SPGDT, Pra RS: 1. Peran masyarakat (on
scene care), 2. Edukasi kegawatdaruratan, 3. Hotline
number (110, 113, 118), 4. Ambulans, Intra RS: 1.
Ketersediaan call center gawat darurat (119), 2. Kualitas
pelayanan IGD, HCU, ICU, ICCU, Antar RS: 1. Sistem
rujukan, 2. Sistem komunikasi, 3. Sistem transportasi.
8. 8 prinsip relawan bencana: 1. Berkegiatan tidak melebihi
batas (managemen kesehatan diri), 2. Bertanggung jawab
atas setiap kegiatan yang dilakukan, 3. Patuhi setiap aturan
dan jangan pernah merepotkan siapapun di lokasi bencana,
4. Tekad untuk selalu belajar, 5. Menghargai setiap
pertemuan, 6. Mendekatkan diri dengan korban bencana
untuk memahami perasaannya, 7. Memantik kembali
semangat korban, 8. Berjuang bersama-sama, satukan
kekuatan relawan dan korban.
9. Keterlibatan relawan kesehatan dalam kegiatan pengurangan
risiko krisis kesehatan bencana. Beberapa organisasi yang
menaungi relawan kesehatan sudah terlibat dalam: 1.
Penyusunan kasian risiko, 2. Penyusunan rencana kontijensi,
3. Pelaksanaan pelatihan teknis dan manajemen sub klaster,
4. Pelaksanaan simulasi dan gladi lapangan.

Disposisi
Direktur RSUD Kalideres

Laporan/Penjelasan/Jawaban
Demikian laporan ini kami sampaikan, mohon arahan dari
atas disposisi Direktur
Bapak Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kalideres. Atas arahan
Rumah Sakit Umum Daerah dan perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.
Kalideres

Jakarta, 6 Desember 2019

Mengetahui,
Ka. Seksi Pelayanan Medis
RSUD Kalideres Pembuat Laporan :

dr. Raden Chandra Meydia dr. Khairiyah Gusleni

NIP. 1982205092006041008 NIK.RSKd19880810201680159

Disposisi
Direktur RSU Kalideres