Anda di halaman 1dari 49

PEMERINTAH KABUPATEN MUNA BARAT

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KOMBIKUNO
Alamat : Jalan Poros Laworo-Latawe,Desa Kombikuno Kecamatan
Napano Kusambi, Kab. Muna Barat

PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

PUSKESMAS KOMBIKUNO

TAHUN 2017

DINAS KESEHATAN KABUPATEN MUNA BARAT

PUSKESMAS KOMBIKUNO
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan

masyarakat telah dibangun Puskesmas. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis

dinas kesehatan kabupaten/ kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan

pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja tertentu. Puskesmas berfungsi

sebagai (1) Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan ; (2) Pusat

pemberdayaan keluarga dan masyarakat; (3) Pusat pelayanan kesehatan strata

pertama.

Untuk menunjang pelaksanaan fungsi dan penyelenggaraan upayanya,

Puskesmas dilengkapi dengan instrument manajemen yang terdiri dari (1)

Perencanaan tingkat Puskesmas ; (2) Lokakarya Mini Puskesmas ; (3) Penilaian

Kinerja Puskesmas dan manajemen sumberdaya termasuk alat, obat, keuangan

dan tenaga, serta didukung dengan manajemen sistem pencatatan dan pelaporan

disebut system informasi manajemen Puskesmas (SIMPUS) dan upaya peningkatan

mutu pelayanan (antara lain melalui penerapan quality assurance).

Rencana Strategis Departemen Kesehatan dan program spesifik daerah,

maka area program yang akan menjadi prioritas di suatu daerah, perlu dirumuskan

secara spesifik oleh daerah sendiri demikian pula strategi dalam pencapaian

tujuannya, yang harus disesuaikan dengan masalah, kebutuhan serta potensi

setempat.

Puskesmas adalah Suatu unit pelaksana fungsional yang berfungsi sebagai

pusat pembangunan kesehatan, pusat pembinaan peran serta masyarakat dalam

bidang kesehatan serta pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama yang

menyelenggarakan kegiatannya secara menyeluruh, terpadu, dan

berkesinambungan pada suatu masyarakat yang bertempat tinggal dalam suatu

wilayah tertentu. Dalam pelaksanaan fungsional puskesmas dibutuhkan efektivitas


kinerja pegawai yang baik dalam memberikan pelayanan kepada masyakarat untuk

meningkatkan kesehatan.

Dewasa ini Puskesmas telah didirikan di hampir seluruh pelosok tanah air

dan bahkan untuk menjangkau seluruh wilayah kerjanya, Puskesmas Induk

dibantu oleh Puskesmas pembantu dan Puskesmas Keliling. Tercatat pada

tahun 2002 jumlah Puskesmas diseluruh Indonesia adalah 7.277 unit dan

Puskesmas Pembantu sebanyak 2L587 unit serta Puskesmas Keliling 5.084 unit

(perahu 716 unit dan Ambulance 1.302).

Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan

kesehatan, mempunyai peran cukup besar dalam upaya mencapai tujuan

pembangunan kesehatan tersebut di atas, maka pedoman stratifikasi Puskesmas

yang telah dipergunakan selama ini telah disempurnakan, dan selanjutnya

digunakan istilah Penilaian Kinerja Puskesmas.

B. PENGERTIAN PENILAIAN KINERJA PUSKEMAS

Penilaian kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan

penilaian hasil kerja / prestasi Puskesmas. Pelaksanaan penilaian dimulai dari

tingkat Puskesmas sebagai instrumen mawas diri karena setiap Puskesmas

melakukan penilaian kinerjanya secara mandiri, kemudian Dinas Kesehatan

Kabupaten / Kota melakukan verifikasi hasilnya. Adapun aspek penilaian meliputi

hasil pencapaian cakupan dan manajemen kegiatan termasuk mutu pelayanan

(khusus bagi Puskesmas yang telah mengembangkan mutu pelayanan) atas

perhitungan seluruh Puskesmas. Berdasarkan hasil verifikasi, dinas kesehatan

kabupaten / kota bersama Puskesmas dapat menetapkan Puskesmas kedalam

kelompok ( I,II,III ) sesuai dengan pencapaian kinerjanya.Pada setiap kelompok

tersebut, dinas kesehatan kabupaten/kota dapat melakukan analisa tingkat kinerja

puskesmas berdasarkan rincian nilainya, sehingga urutan pencapian kinerjanya

dapat diketahui, serta dapat dilakukan pembinaan secara lebih mendalam dan

terfokus.
C. TUJUAN DAN MANFAAT PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

1. Tujuan
a. Tujuan Umum
Tercapainya tingkat kinerja puskesmas yang berkualitas secara optimal
dalam mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan kabupaten /
kota.
b. Tujuan Khusus
1) Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan dan mutu
kegiatan serta manajemen puskesmas pada akhir tahun kegiatan.
2) Mengetahui tingkat kinerja puskesmas pada akhir tahun berdasarkan
urutan peringkat kategori kelompok puskesmas.
3) Mendapatkan informasi analisis kinerja puskesmas dan bahan masukan
dalam penyusunan rencana kegiatan puskesmas dan dinas kesehatan
kabupaten/kota untuk tahun yang akan datang.

2. Manfaat Penilaian Kinerja Puskesmas :

1. Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi) kunjungan


dibandingkan dengan target yang harus dicapai.
2. Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisis masalah, mencari
penyebab dan latar belakang serta hambatan masalah kesehatan di wilayah
kerjanya berdasarkan adanya kesenjangan pencapaian kinerja puskesmas
(out put dan out come)
3. Puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten/kota dapat menetapkan tingkat
urgensi suatu kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan
datang berdasarkan prioritasnya.
4. Dinas kesehatan kabupaten/kota dapat menetapkan dan mendukung
kebutuhan sumber daya puskesmas dan urgensi pembinaan puskesmas.

D. RUANG LINGKUP PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

Ruang lingkup kinerja puskesmas meliputi penilaian pencapaian hasil

pelaksanaan pelayanan kesehatan, manajemen puskesmas dan mutu pelayanan.

Penilaian terhadap kegiatan upaya kesehatan wajib puskesmas yang telah

ditetapkan di tingkat kabupaten/kota dan kegiatan upaya kesehatan pengembangan

dalam rangka penerapan tiga fungsi puskesmas yang diselenggarakan melalui

pendekatan kesehatan masyarakat, dengan tetap mengacu pada kebijakan dan


strategi untuk mewujudkan visi ” Indonesia Sehat 2020. Sesuai dengan UU No. 32

tahun 2004 tentang Pemerintahan di Daerah, maka kabupaten/ kota dapat

menetapkan danmengembangkan jenis program kesehatan yang sesuai dengan

kebutuhan masyarakat yang sudah diukur dengan kemampuan sumberdaya

termasuk ketersediaan dan kompetensi tenaga pelaksananya, dengan tetap

memperhatikan arahan dan kebijakan tingkat propinsi dan pusat, yang dilandasi

oleh kepentingan daerah dan nasional termasuk konsensus global/ kesepakatan

dunia (antara lain penanggulangan penyakit polio, TBC, malaria, diare, kusta, dan

lain-lain).

Puskesmas yang telah melaksanakan upaya kesehatan pengembangan baik

berupa penambahan upaya maupun suatu upaya kesehatan inovasi, tetap dilakukan

penilaian. Hasil kegiatan (output atau outcome) yang dilakukan Puskesmas

merupakan nilai tambah dalam penilaian kinerjanya dan tetap harus diperhitungkan

sesuai dengan kesepakatan. Apabila upaya kesehatan pengembangan tersebut

merupakan kebutuhan daerah yang telah didukung dengan ketersediaan dan

kemampuan sumberdaya di daerah yang bersangkutan maka dimungkinkan untuk

dikembangkan secara lebih luas di seluruh Puskesmas dalam suatu wilayah

kabupaten/ kota.

Oleh karenanya, kegiatan tersebut sudah harus diperhitungkan untuk

dilakukan penilaian di seluruh Puskesmas. Dengan pendekatan demikian maka

penilaian pelaksanaan kegiatan untuk masing-masing Puskesmas kemungkinan

“tidak lagi sama di seluruh Puskesmas“, melainkan hanya berdasarkan “kegiatan-

kegiatan yang dilaksanakan oleh Puskesmas yang bersangkutan”. Sedangkan

kegiatan pengembangan yang belum menjadi kegiatan utama di kabupaten/ kota,

hanya akan dilakukan oleh Puskesmas tertentu saja di kabupaten/ kota yang

bersangkutan.
BAB II
PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA

A. PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

Pelaksanaan penilaian kinerja Puskesmas meliputi serangkaian kegiatan

yang dimulai sejak awal tahun anggaran pada saat penyusunan rencana

pelaksanaan kegiatan Puskesmas. Selanjutnya dilakukan pengumpulan data yang

dipantau dan dibahas melalui forum Lokakarya Mini baik bulanan dengan lintas

program di dalam Puskesmas maupun Lokakarya Mini tribulanan yang melibatkan

lintas sektor di kecamatan.

Penilaian kinerja Puskesmas meliputi Puskesmas dan jaringannya yaitu

Puskesmas, Puskesmas Pembantu, bidan di desa serta berbagai UKBM dan upaya

pemberdayaan masyarakat lainnya. Sebagai unit pelaksana teknis dinas kesehatan

kabupaten/ kota, maka pada proses pelaksanaannya tetap dibawah bimbingan dan

pembinaan dinas kesehatan kabupaten/kota.

1. Penetapan Target Puskesmas

Target Puskesmas yaitu tolak ukur dalam bentuk angka nominal atau

persentase yang akan dicapai Puskesmas pada akhir tahun. Penetapan besar

target setiap kegiatan yang akan dicapai masing-masing Puskesmas bersifat

spesifik dan berlaku untuk Puskesmas yang bersangkutan berdasarkan

pembahasan bersama antara dinas kesehatan kabupaten/ kota dengan

Puskesmas pada saat penyusunan rencana kegiatanPuskesmas.

Target nasional perlu dijabarkan ke dalam target provinsi, kabupaten/

kota dan Puskesmas secara tepat. Penetapan target Puskesmas dengan

mempertimbangkan :

a. Besarnya masalah yang dihadapi oleh masing-masing Puskesmas.

b. Besarnya masalah yang dihadapi kabupaten/ kota.

c. Keberhasilan tahun lalu dalam menangani masalah.


d. Kendala-kendala maupun masalah dalam penanganannya.

e. Ketersediaan sumberdaya termasuk kemampuan sumber daya manusia

tahun yang akan datang.

f. Lingkungan fisik (faktor kesulitan geografis, iklim, transport, dan lain-lain)

dan non fisik (sosial budaya, tingkat pendapatan ekonomi masyarakat,

pendidikan masyarakat, dan lain-lain).

g. Target (sasaran) Puskesmas yang sebenarnya, Puskesmas tidak dibebani

untuk menjangkau masyarakat di daerah yang bukan target sasarannya,

kelompok masyarakat yang tidak mungkin dijangkau karena kendala

geografi transportasi, dan lain-lain.

2. Pengumpulan data hasil kegiatan

a. Hasil kegiatan yang diperhitungkan adalah hasil kegiatan pada periode

waktu tertentu. Penetapan periode waktu penilaian ini dilakukan oleh dinas

kesehatan kabupaten/kota bersama Puskesmas. Sebagai contoh periode

waktu penilaian adalah bulan Januari sampai dengan bulan Desember.

Penilaian kinerja Puskesmas merupakan salah satu simpul dari satu

rangkaian kegiatan dalam manajemen Puskesmas;

b. Hasil kegiatan Puskesmas meliputi Puskesmas dan jaringannya yaitu

Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling, dan bidan di desa

serta hasil pembinaan dan pembedayaan masyarakat;

c. Sumber data diperoleh dari SP3-SIMPUS dan catatan hasil kegiatan

program inovatif maupun hasil pengumpulan data lainnya;

d. Pengumpulan data dilakukan oleh penanggung jawab masing-masing

program/kegiatan Puskesmas dibantu oleh staf yang lain dengan tetap

memegang prinsif kerjasama tim;

e. Untuk kepentingan verifikasi oleh tingkat kabupaten/kota digunakan laporan

hasil perhitungan Puskesmas untuk kinerja Puskesmas, laporan lain yang

berkaitan, dan supervise langsung ke Puskesmas.


3. Pengolahan data

a. Cakupan hasil (out-put) dan hasil mutu dari kegiatan yang telah ditetapkan

untuk dilaksanakan di Puskesmas, dihitung dengan membandingkan hasil

yang telah dicapai terhadap target standar yang telah ditetapkan.

b. Penilaian akhir tingkat kelompok Puskesmas tidak lagi diperhitungkan

berdasarkan nilai bobot.

4. Analisis hasil dan langkah pemecahan

a. Penilaian akhir tingkat kelompok Puskesmas tidak lagi diperhitungkan

berdasarkan nilai bobot

b. Mencari alternatif dalam upaya penanggulangan/pemecahan masalahnya.

c. Merumuskan langkah-langkah pemecahan masalah dengan memperhatikan

arahan dan rencana pengembangan di dalam wilayah kabupaten/ kota

d. Merumuskan bentuk rencana usulan kegiatan tahun depan, sebagai bagian

dari kegiatan perencanaan Puskesmas.

5. Pelaksanaan penilaian

a. Di tingkat Puskesmas
1) Dilaksanakan oleh Puskesmas dalam rangka mawas diri mengukur

keberhasilan kinerjanya.

2) Kepala Puskesmas membentuk tim kecil Puskesmas untuk melakukan

kompilasi hasil pencapaian (out –put dan out – come).

3) Masing-masing penanggung jawab kegiatan melakukan pengumpulan

data pencapaian, dengan memperhitungkan cakupan hasil (out-put)

kegiatan dan mutu bila hal tersebut memungkinkan.

4) Hasil yang telah dicapai, masing-masing penanggung jawab kegiatan

melakukan analisis masalah, identifikasi kendala/ hambatan, mencari

penyebab dan latar belakangnya, mengenali faktor-faktor pendukung dan

penghambat.
5) Bersama-sama tim kecil Puskesmas menyusun rencana pemecahannya

dengan mempertimbangkan kecenderungan timbulnya masalah

(ancaman) ataupun kecenderungan untuk perbaikan (peluang)

6) Hasil perhitungan, analisa data dan usulan rencana pemecahannya

dilaporkan ke dinas kesehatankabupaten/ kota.

B. TEKNIS PELAKSANAAN

Teknis pelaksanaan penilaian kinerja Puskesmas Kombikuno tahun 2017,


sebagaimana berikut di bawah ini:

1. Pengumpulan Data.

Pengumpulan data dilaksanakan dengan memasukkan data hasil kegiatan


puskesmas tahun 2017 ( Januari s.d Desember 2017 ) dengan variabel dan sub
variabel yang terdapat dalam formulir penilaian kinerja puskesmas tahun 2009.

2. Pengolahan Data.

Setelah proses pengumpulan data selesai, dilanjutkan dengan penghitungan


sebagaimana berikut di bawah ini :

a. Penilaian Cakupan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

Cakupan sub variabel (SV) dihitung dengan membagi hasil pencapaian (H)
dengan target sasaran (T) dikalikan 100 atau SV (%) = H/T x 100

Cakupan variabel (V) dihitung dengan menjumlah seluruh nilai sub variabel
(ΣSV ) kemudian dibagi dengan jumlah variabel ( n ) atau

V (%) = Σ SV/n

Jadi nilai cakupan kegiatan pelayanan kesehatan adalah rerata per jenis
kegiatan. Kinerja cakupan pelayanan kesehatan dikelompokkan menjadi tiga,
yaitu :

1. Kelompok I (kinerja baik) : Tingkat pencapaian hasil ≥ 91 %


2. Kelompok II (kinerja cukup) : Tingkat pencapaian hasil 81 – 90 %
3. Kelompok III (kinerja kurang) :Tingkat pencapaian hasil ≤ 80 %
b. Penilaian Kegiatan Manajemen Puskesmas
Penilaian kegiatan manajemen puskesmas dikelompokkan menjadi empat
kelompok :
1. Manajemen Operasional Puskesmas
2. Manajemen alat dan obat
3. Manajemen keuangan
4. Manajemen ketenagaan

Penilaian kegiatan manajemen puskesmas dengan mempergunakan skala


nilai sebagai berikut :
 Skala 1 nilai 4
 Skala 2 nilai 7
 Skala 3 nilai 10

Nilai masing-masing kelompok manajemen adalah rata-rata nilai kegiatan


masing-masing kelompok manajemen.
Cara Penilaian :
1. Nilai manajemen dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas dan
dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai.
2. Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai akhir tiap variabel
3. Hasil rata – rata dari penjumlahan nilai variabel dalam manajemen
merupakan nilai akhir manajemen
4. Hasil rata-rata dikelompokkan menjadi :
Baik : Nilai rata – rata > 8,5
Cukup : Nilai 5,5 – 8,4
Kurang : Nilai < 5,

c. Penilaian mutu pelayanan


Cara Penilaian :
1. Nilai mutu dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas dan
dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai.
2. Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai akhir tiap variabel
3. Hasil rata – rata nilai variabel dalam satu komponen merupakan nilai akhir
mutu
4. Nilai mutu dikelompokkan menjadi :
* Baik : Nilai rata – rata > 8,5
* Cukup : Nilai 5,5 – 8,4
* Kurang : Nilai < 5,
BAB III
HASIL KINERJA PUSKESMAS KOMBIKUNO
TAHUN 2017

Hasil Kinerja Puskesmas Kombikuno Tahun 2017 berdasarkan data tahun 2017
dapat kami sajikan sebagaimana berikut ini:
A. Hasil kinerja pelayanan kesehatan
1. Upaya Kesehatan Wajib
Tabel 1. Hasil Pencapaian Kinerja Upaya Kesehatan Wajib Puskesmas
Kombikuno Tahun 2017
KOMPONEN KEGIATAN HASIL TINGKAT
NO KETERANGAN
UPAYA KESEHATAN WAJIB CAKUPAN (%) KINERJA

1 Upaya promosi kesehatan 76% Kurang Baik ≥ 91 %

Cukup ≥81-90
2 Upaya kesehatan lingkungan 69% Kurang
%
Upaya kesehatan ibu dan anak
3 41 Kurang Kurang≤ 80%
termasuk KB
Upaya perbaikan gizi
4 87% Cukup
masyarakat
Upaya pencegahan dan
5 pemberantasan penyakit 88% cukup
menular

6 Upaya pengobatan 64% Kurang

Rata-rata Kinerja 70,83% Kurang


2. Upaya Kesehatan Pengembangan
Tabel 2. Hasil Pencapaian Kinerja Upaya Kesehatan Pegembangan Puskesmas
Kombikuno Tahun 2017

KOMPONEN KEGIATAN HASIL


TINGKAT
NO UPAYA KESEHATAN CAKUPAN KETERANGAN
KINERJA
PENGEMBANGAN (%)
1 Upaya Kesehatan Usia Lanjut 98 % Baik Baik ≥ 91 %
Upaya Kesehatan Mata / Cukup ≥81-90
2 100 % Baik
Pencegahan Kebutaan %
3 Kesehatan Jiwa 66.66 % Kurang Kurang≤ 80%
Pencegahan dan
4 77,8 % Kurang
penanggulangan penyakit gigi
5 Puskesmas dengan rawat jalan 100 % Baik
Upaya Kesehatan Telinga /
6 Pencegahan gangguan 100 % Baik
Pendengaran
Rata-rata Kinerja 90 % Cukup

Nilai cakupan kinerja pelayanan kesehatan adalah : rata – rata nilai upaya
kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan, atau dengan kata lain nilai
pencapaian upaya kesehatan wajib + pengembangan dibagi dua.Jadi Nilai Kinerja
cakupan pelayanan kesehatan Puskesmas Kombikuno adalah : 73,57 (Kurang)

B. Hasil Kinerja Kegiatan Manajemen Puskesmas Kombikuno

Tabel 3. Hasil Pencapaian Kinerja Manajemen Puskesmas Kombikuno Tahun 2017

KOMPONEN MANAJEMEN CAKUPAN TINGKAT


NO. KETERANGAN
PUSKESMAS KEGIATAN KINERJA
Manajemen operasional
1 7,8 Cukup Baik ≥ 8,5
puskesmas
Cukup ≥ 5,5 –
2 Manajemen alat dan obat 7,6 Cukup
8,4

3 Manajemen keuangan 7 Cukup Kurang < 5,5

4 Manajemen ketenagaan 5,5 Kurang

Rata-rata 7,17 Cukup


Jadi hasil kinerja kegiatan manajemen puskesmas Kombikuno tahun 2017 adalah
: 6,975 (Kinerja Cukup )

1. Hasil Kinerja Mutu Pelayanan Kesehatan Puskesmas Kombikuno

Tabel. 4. Hasil Pencapaian Kinerja Mutu Pelayanan Kesehatan Puskesmas


Kombikuno Tahun 2016

Tingkat
No JENIS KEGIATAN Cakupan Nilai
Kinerja

1 Drop out pelayanan ANC (K1-K4) 0% 10 Baik

2 Persalinan oleh tenaga kesehatan 23,88% 4 Kurang

3 Penanganan komplikasi obstetri / resiko tinggi 8% 10 Baik

4. Error rate pemeriksaan BTA 3% 10 Baik

5. Error Rate Pemeriksaan darah Malaria 4% 10 Baik

6. Kepatuhan terhadap standar ANC 45% 4 Kurang

Kepatuhan terhadap standar pemeriksaan TB


7. 45% 4 Kurang
Paru
Tingkat Kepuasan pasien terhadap pelayanan
8. 78% 7 Baik
puskesmas
Penderita yang terdeteksi Malaria Berat di
9. 4% 10 Baik
Puskesmas yang dirujuk ke RS*)

10 Balita Garis Bawah (<5%) 5% 7 Baik

Droup Out DPT 3 - Campak (Dimasukan


11. 4% 10 Baik
Penilaian Mutu Pelayanan)
Rata-rata nilai 7,82 Sedang

Dengan melihat tabel diatas hasil kinerja mutu pelayanan kesehatan


Puskesmas Kombikuno tahun 2017 adalah 7,82 ( termasuk kinerja Sedang )
2. Hasil Total Kinerja Kegiatan di Puskesmas KombikunoTahun 2017

Tabel. 5. Hasil Total Kinerja Kegiatan Puskesmas Kombikuno Tahun 2017

No. Komponen Kegiatan Pencapaian Tingkat Kinerja Keterangan

1 Pelayanan Kesehatan 73,58 Kurang

2 Manajemen 7,17 Cukup

3 Mutu 7,82 Cukup

Rata-rata Kinerja 88,57 Cukup


BAB IV
ANALISIS HASIL KINERJA

1. Hasil Kinerja Pelayanan Kesehatan ( Upaya Kesehatan Wajib Dan Upaya


Kesehatan Pengembangan ) Puskesmas Kombikuno Tahun 2017

Dari hasil penilaian kinerja puskesmas pada upaya kesehatan wajib yaitu
dengan nilaii 70,83 % kategori kurang dan upaya pengembangan sebesar 90 %
kategori cukup.
Upaya kesehatan wajib tidak ada yang mendapat nilai Baik, hanya nilai
kurang yang terdiri dari Upaya Promosi Kesehatan, Upaya Kesehatan
Lingkungan, Upaya Kesehatan Ibu dan Anak termasuk KB, Upaya pengobatan,
sedangkan Upaya Perbaikan gizi masyarakat, Upaya Pencegahan dan
pemberantasan penyakit menularPromosi Kesehatan masuk kategori cukup.
Upaya Kesehatan Pengembangan, kegiatan yang kinerja baik yaitu Upaya
Kesehatan Usia Lanjut, Upaya Kesehatan Mata/Pencegahan Kebutaan, dan
Upaya Keseahtan Telinga/Pencegahan Gangguan Pendengaran. Sedangkan
kinerja yang masih kurang yaitu Kesehatan Jiwa, Pencegahan dan
penanggulangan penyakit gigi, dan Puskesmas rawat jalan.
Upaya kesehatan wajib yang masih kurang pada Program Promosi
Kesehatan yaitu program ASI Eksklusif pada bayi. Sebenarnya untuk kegiatan
promosi tentang ASI Eksklusif sudah banyak dilakukan, akan tetapi terkendala
pada masyarakat yang masih memegang kepercayaan turun temurun..
Pada program P2M kegiatan yang masih rendah cakupannya adalah
penderita TB positif. Untuk TB, hal ini juga adanya kendala tidak adanya tenaga
laborat di Puskesmas, sehingga target penemuan TB positif tidak tercapai, TBC
mangkir juga ada.
Upaya Kesehatan Pengembangan dengan nilai rata-rata 90 % yaitu masuk
kategori kinerja cukup. Upaya pengembangan yang nilainya masih kurang yaitu
upaya Kesehatan Jiwa, Pencegahan dan Penanggulangan penyakit gigi. Upaya
perawatan kesehatan masyarakat kinerjanya masih belum ada karena belum
adanya kegiatan pemberdayaan dalam upaya kemandirian pada keluarga /
kelompok lepas asuh.

2. Hasil Kinerja Kegiatan Manajemen Puskesmas


Kinerja Manajemen dibagi menjadi 4 variabel, yaitu : manajemen operasional
puskesmas, manajemen alat dan obat, manajemen keuangan, dan manajemen
ketenagaan.
Berikut ini gambaran pencapaian kinerja manajemen di Puskesmas Kombikuno
Tahun 2017 :
 Managemen Operasional Puskesmas, tingkat kinerja cukup, dengan nilai 7,8.
Dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
1. Cakupan kegiatan pokok tahun yang lalu : Sebagian program
2. Menyusun RUK berdasarkan analisa dan perumusan masalah
berdasarkan prioritas : beberapa program ada
3. Menyusun RPK secara lengkap dan terperinci : semua program terperincii
termasuk jumlah dan sumber dana
4. Minilokakarya Mini bulanan dilaksanakan rutin setiap bulan
5. Minilokakarya Tribulanan lintas sektor dilaksanakan 1 kali dalam setahun
6. Pembuatan dan pengiriman laporan tepat waktu ke DKK : 10-12
kali/tahun
7. Membuat data 10 besar penyakit setiap bulan : tiap bulan

 Managemen Alat dan Obat, tingkat kinerja cukup, dengan nilai 7,6
Dengan rincian sebagai berikut :
1. Tidak semua ruangan ada kartu inventaris barang
2. Updating data dan inventaris alat tidak dilaksanakan rutin setiap bulan
3. Semua unit pelayanan mencatat penerimaan dan pengeluaran obat
4. Seluruh item obat dibuat kartu stock di gudang obat secara rutin
5. Seluruh item obat diterapkan FIFO dan FEFO

 Managemen Keuangan, tingkat kinerja baik dengan nilai 7 :


Dengan rincian sebagai berikut :
1. Catatan uang masuk dan uang keluar ditulis dalam buku kas setiap Tiga
bulan.
2. Pemeriksaan keuangan oleh Kepala Puskesmas dilaksanakan secara
berkala setiap tiga bulan.

 Managemen Ketenagaan, tingkat kinerja baik, dengan nilai 5,5 :


Dengan rincian sebagai berikut :
1. Membuat daftar / catatan kepegawaian bagi semua pegawai
2. Membuat uraian dan tanggung jawab beberapa petugas
3. Beberapa petugas membuat rencana kegiatan bulanan sesuai tugas,
wewenang dan tanggung jawab
4. Penilaian DP3 Beberapa petugas tepat waktu
3. Hasil Kinerja Mutu Pelayanan Kesehatan
Untuk kinerja mutu pelayanan kesehatan bernilai baik, dan kurang yaitu :
1. Drop out ANC (K1-K4) dengan cakupan : 0%
2. Persalinan oleh tenaga kesehatan : 23,88 %
3. Penanganan komplikasi obstetri / resiko tinggi :8%
4. Kepatuhan terhadap standar ANC : 45 %
5. Kepatuhan terhadap standar pemeriksaan TB Paru : 45 %
6. Tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan puskesmas : 78 %
7. Error rate pemeriksaan BTA : 3%
8. Error rate pemeriksaan darah malaria : 4%
9. Penderita yang terdeteksi malaria beratdi puskesmas yang
dirujuk ke RS :4%
10. Balita Garis Bawah :5%
11. Drop out DPT3-campak : 4%

4. Total Kinerja Kegiatan


Hasil total kinerja kegiatan Puskesmas Kombikuno tahun 2017 adalah sebagai
berikut :
Tingkat
No. Komponen Kegiatan Pencapaian Keterangan
Kinerja
1 Pelayanan Kesehatan 73,58 Kurang
2 Manajemen 7,17 Cukup
3 Mutu 7,82 Cukup
Rata-rata Kinerja 88,57 Cukup
BAB V
IDENTIFIKASI MASALAH
DAN ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

Dengan melihat gambaran di atas hasil kinerja kegiatan Puskesmas Kombikuno


tahun 2017 dapat dikategorikan perjenis kegiatan:
1. Kategori Kinerja Baik
Kegiatan yang berkinerja baik yaitu :
a) Upaya Kesehatan Usia Lanjut
b) Upaya Kesehatan Mata/ Pencegahan Kebutaan
c) Upaya Kesehatan Telinga / Pencegahan Gangguan Pendengaran;
d) Puskesmas dengan rawat jalan

2. Kategori Kinerja Cukup


Kegiatan yang kinerjanya cukup yaitu :
a) Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
b) Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular

3. Kategori Kinerja Kurang


Kegiatan yang kinerjanya kurang yaitu :
a) Upaya Promosi Kesehatan
b) Upaya Kesehatan Lingkungan
c) Upaya kesehatan Ibu dan Anak termasuk KB
d) Upaya Pengobatan.
e) Kesehatan Jiwa
f) Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Gigi
IDENTIFIKASI MASALAH DAN ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

No Kegiatan Identifikasi Akar penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah

1 Upaya Promosi Kesehatan


a. Pemberian ASI Eksklusif Kurang 1. Kurang promosi tentang ASI 1. Meningkatkan promosi tentang ASI Eksklusif
Eksklusif dengan menambah sarana promosi seperti
pemutaran film tentang pentingnya ASI, manfaat
ASI di Puskesmas dan juga leaflet maupun brosur

2. ASI tidak keluar pada saat 2. Meningkatkan pengetahuan ibu hamil dalam kelas
bayi lahir sehingga di tempat ibu hamil yang di dalamnya juga ada materi
persalinan langsung perawatan payudara, sehingga pada saat bayi
mendapat susu formula lahir ASI sudah keluar

3. ASI tidak mencukupi 3. Meningkatkan sikap para ibu akan pentingnya ASI
Eksklusif terhadap perkembangan bayi dengan
penyuluhan baik dalam gedung maupun luar
gedung
2 Pencegahan dan
Pemberantasan Penyakit
Menular
a. Penemuan kasus TB BTA Cukup 1. Petugas laborat tidak ada 1. Mengajukan usulan penambahan tenaga laborat
Positif ke DKK
2. Penanggung jawab lab 2. Melatih petugas laborat yang ada tentang tehnik
belum terlatih, sehingga pemeriksaan sputum TB
penemuan kasus TB positif
masih kurang
3. Penemuan kasus TB di 3. Memberikan pelatihan kepada kader kesehatan
masyarakat masih kurang untuk menjaring suspek TB di masyarakat

3 Pengobatan
 Cakupan kunjungan rawat kurang Persepsi masyarakat yang Meningkatkan promosi kepada masyarakat bahwa
jalan baik poli umum maupun masih berpegang pada biaya berobat ke Puskesmas murah, karena obat
poli gigi kepercayaan secara turun yang digunakan adalah obat generik, namun
temurun. mempunyai khasiat yang sama dengan obat paten
dan tidak membayar jasa petugas seperti di klinik
swasta
Obat - obatan banyak yang Mengajukan permintaan obat ke Gudang Farmasi
kurang jumlah maupun Kabupaten terutama obat yang amat dibutuhkan
jenisnya seperti obat - obatan penyakit jiwa karena
kunjungan pasien jiwa cukup banyak dan sebagian
adalah peserta BPJS
 Pemeriksaan Laborat Kurang Kesadaran masyarakat untuk Memberdayakan kader kesehatan untuk
periksa dahak masih kurang mengantarkan sputum suspek TB ke puskesmas
dengan memberikan mereka transport
(bisa menggunakan dana BOK )
4. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak Kurang  Kesadaran masyarakat untuk Melakukan swiping ibu hamil setiap desa dan
termasuk KB memeriksakan kehamilan di memberdayakan kader kesehatan.
awal bulan sangat kurang
 Partisipasi masyarakat untuk Meningkatkan Promosi persalinan di Fasilitas
bersalin di Fasilitas Kesehatan.
Kesehatan masih rendah
5. Upaya perbaikan gizi Cukup Kunjungan Posyandu masih Memberdayakan kader kesehatan untuk lebih aktif
masyarakat rendah memberikan informasi jadwal Posyandu.
Penemuan kasus gizi kurang Meningkatkan konseling kepada ibu yang
sudah meningkat hanya bayi/balitanya
kesadaran masyarakat untuk
mematuhi ketentuan yang
diberikan oleh petugas gizi
masih rendah
6. Upaya Kesehatan Lingkungan Kurang Saran Air bersih yang memnuhi Meningkatkan penyuluhan tentang sanitasi air
standar masih sangat kurang bersih
7. Upaya Pengembangan

 Kesehatan Jiwa Kurang Kesadaran masyarakat Meningkatkan sosialisasi tentang kesehatan jiwa di
tentang bahaya kesehatan masyarakat
jiwa sangat rendah

 Pencegahan dan Kurang Pasien di puskesmas cukup Membuat jadwal pembinaan kesehatan gigi luar
penanggulangan penyakit banyak sehingga tidak cukup gedung minimal sebulan sekali.
gigi tenaga untuk melakukan
pembinaan ke desa

Managemen Puskesmas
8.

 Manajemen ketenagaan Kurang Sebagian besar petugas tidak Membuat uraian tugas bagi semua petugas
membuat uraian tugas
masing-masing
Sebagian besar petugas tidak Membuat rencana kerja bulanan bagi semua
membuat rencana kerja petugas
bulanan
 Managemen alat dan obat Cukup Petugas rangkap jabatan, Penunjukan penanggung jawab baru dengan SK
yaitu sebagai petugas Kepala Puskesmas.
pengelola BOK dan
bendahara barang

 Manajemen operasional Cukup


puskesmas
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Puskesmas Kombikuno telah melaksanakan penilaian kinerja tahun 2017 dengan hasil
sebagai berikut :
1. Kinerja cakupan yankes dgn nilai 73,58 % termasuk kategori kinerja Kurang
2. Kinerja kegiatan manajemen puskesmas dgn nilai 7,17 termasuk kategori kinerja
Cukup
3. Kinerja mutu yankes dgn nilai 7,82 termasuk kategori kinerja Cukup
Kategori jenis Kegiatan adalah sebagai berikut :
1. Kategori Kinerja Baik
Kegiatan yang berkinerja baik yaitu :
a) Upaya Kesehatan Usia Lanjut
b) Upaya Kesehatan Mata/ Pencegahan Kebutaan
c) Upaya Kesehatan Telinga / Pencegahan Gangguan Pendengaran;
d) Puskesmas dengan rawat jalan

2. Kategori Kinerja Cukup


Kegiatan yang kinerjanya cukup yaitu :
a) Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
b) Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular

3. Kategori Kinerja Kurang


Kegiatan yang kinerjanya kurang yaitu :
a) Upaya Promosi Kesehatan
b) Upaya Kesehatan Lingkungan
c) Upaya kesehatan Ibu dan Anak termasuk KB
d) Upaya Pengobatan.
e) Kesehatan Jiwa
f) Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Gigi

B. Saran dan Usul


1. Untuk DKK
 Agar lebih meningkatkan peran monitoring dan evaluasi terhadap upaya pelayanan
di Puskesmas
 Memberikan bimbingan dan pengarahan terhadap program pelayanan yang masih
berkinerja cukup dan kurang
2. Untuk Puskesmas
 Meningkatkan kinerja pelayanan yang masih kurang terutama untuk pelayanan
luar gedung atau Upaya Kesehatan Masyarakat
 Meningkatkan tertib administrasi pelayanan
 Meningkatkan kualitas sumber daya manusia
LAMPIRAN :

CAKUPAN PENILAIAN KINERJA

PUSKESMAS KOMBIKUNO

TAHUN 2018

no jenis kegiatan cakupan


target
pencapaian
satuan sasaran sub
variabel
upaya kesehatan wajib (h) variabel
(t) (v)
(sv)

I PROMOSI KESEHATAN 84,24

A Penyuluhan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat X X X X 100
pada

1. Rumah Tangga Rumah 1200 1200 100 X

2. Institusi pendidikan (
Sekolah 36 36 100 X
sekolah )

3. Institusi Sarana
Sarkes 13 13 100 X
Kesehatan

4. Institusi TTU Lokasi 3 3 100 X

5. Institusi tempat kerja Institusi 3 3 100 X

B Bayi mendapat ASI


Bayi 265 151 56,98 56,98
eksklusif

C Mendorong terbentuknya
Upaya Kesehatan X X X X 100
Bersumber Masyarakat

1. Posyandu Madya (
Posyandu 14 14 100 X
baru)

2. Posyandu Purnama Posyandu 23 23 100 X

3. Posyandu Mandiri Posyandu 11 11 100 X


D Penyuluhan Napza Kelompok 10 8 80 80

II KESEHATAN
97,14
LINGKUNGAN

A Penyehatan Air X X X X 100

1. Inspeksi Sanitasi Air


Sarana 20 20 100 X
Bersih

2. Pembinaan kelompok
masyarakat / kelompok Kelompok 1 1 100 X
pemakai air

B Higiene dan Sanitasi


X X X X 100
Makanan dan Minuman

1.Inspeksi sanitasi tempat


Sarana 15 15 100 X
pengelolaan makanan

2. Pembinaan tempat
Sarana 15 15 100 X
pengelolaan makanan

C Penyehatan tempat
pembuangan sampah dan X X X X 100
Limbah

1. Inspeksi sanitasi
sarana pembuangan Sarana 10 10 100 X
sampah dan limbah

D Penyehatan Lingkungan
Permukiman dan jamban X X X X 100
keluarga

1. Pemeriksaan
penyehatan lingkungan Sarana 500 500 100 X
pada perumahan

E Pengawasan sanitasi
x X X X 80
Tempat-Tempat Umum

1. Inspeksi sanitasi
Sarana 20 20 100 X
tempat-tempat umum
2. Sanitasi tempat umum
Sarana 20 12 60 X
memenuhi syarat

F Pengamanan Tempat
X X X X 100
Pengelolaan Pestisida

1. Inspeksi sanitasi
sarana pengelolaan sarana 5 5 100 X
pestisida

2. Pembinaan tempat
sarana 5 5 100 X
pengelolaan pestisida

G Pengendalian Vektor X X X X 100

3. Pengawasan tempat-2
potensial perindukan
lokasi 2 2 100 X
vektor di permukiman
lokasi …………. …

2. Pemberdayaan
sasaran/ kelompok/
pokja potensial dalam
upaya pemberantasan
tempat perindukan kelompok 10 10 100 X
vektor penyakit di
permukiman

penduduk dan
sekitarnya

3. Desa / lokasi potensial


yang mendapat
Desa/
intervensi 2 2 100 X
lokasi
pemberantasan vektor
penyakit menular

III KESEHATAN IBU DAN


ANAK TERMASUK
KELUARGA 95,03
BERENCANA
A Kesehatan Ibu X X X X 99,6

1. Pelayanan Kesehatan
bagi Bumil sesuai
Ibu hamil 512 455 88,86 X
standard, untuk
kunjungan lengkap

Drop out K4 - K1 Ibu Ibu hamil 0 0 0 X

3. Pelayanan persalinan
oleh tenaga kesehatan
termasuk
Ibu
pendampingan 473 473 100 X
bersalin
persalinan dukun oleh
tenaga kesehatan
sesuai standar

4. Pelayanan Nifas
Lengkap ( Ibu &
Ibu / bayi 473 468 98,94 X
neonatus ) sesuai
standar ( KN3 )

5. Pelayanan dan atau


rujukan ibu hamil risiko Ibu hamil 102 113 110,78 X
tinggi/komplikasi

B Kesehatan bayi X X X X 116

1. Penanganan dan atau Bayi 70 93 132 X


rujukan neonatus
resiko tinggi

2. Cakupan BBLR
ditangani bayi Bayi 23 23 100 X

C Upaya Kesehatan Balita


dan Anak Pra Sekolah X X X X 95,12
1. Pelayanan deteksi dan
stimulasi dini tumbuh Balita 2114 1908 X

kembang Balita (kontak


pertama)

2. Pelayanan deteksi dan


stimulasi dini tumbuh X
Anak 488 488 100
kembang Anak Pra
Sekolah

D Upaya Kesehatan Anak


Usia sekolah dan X X X X 76,55
Remaja

1. Pelayanan kesehatan
anak sekolah dasar
oleh nakes atau tenaga Anak 712 712 100 X
terlatih/ guru UKS/
dokter kecil

2. Cakupan pelayanan X
kesehatan Remaja Anak 4850 2576 53,11
anak

E Pelayanan Keluarga
X X X X 87,9
Berencana

1. Akseptor KB aktif di
PUS 6405 5632 87.9 X
Puskesmas (CU)

2. Akseptor aktif MKET di


orang X
Puskesmas

3. Akseptor MKET dengan


orang X
komplikasi

4. Akseptor MKET orang X


mengalami kegagalan
IV UPAYA PERBAIKAN
X X X X 92,63
GIZI MASYARAKAT

1. Pemberian capsul
vitamin A ( dosis
anak 2490 2490 100 X
200.000 SI ) pada
Balita 2 kali/tahun

2. Pemberian tablet besi (


90 tablet ) pada Ibu Ibu hamil 577 427 100 X
hamil

3. Pemberian PMT
pemulihan balita gizi anak 11 11 100 X
buruk pada gakin

4. Balita naik berat


anak 1965 1873 95,31 X
badannya

5. Balita bawah garis


Anak 28 19 67,85 X
merah

V UPAYA PENCEGAHAN
DAN PEMBERANTASAN X X X X 89,16
PENYAKIT MENULAR

A TB PARU 61,9

1. Pengobatan penderita
TB Paru (DOTS) BTA Orang 42 10 23,8 X
positif

2. Pengobatan penderita
TB Paru (DOTS) BTA Orang 14 14 100 X
negatif Rontgen positif

B MALARIA

1. Pemeriksaan Sediaan
Darah (SD) pada % X
penderita malaria klinis

2. Penderita Malaria Klinis


orang X
yang diobati
3. Penderita '+' (positif)
malaria yang diobati Orang X
sesuai standar

4. Penderita yang
terdeteksi Malaria
% X
Berat di Puskesmas
yang dirujuk ke RS

C KUSTA X X X X 133,34

1. Penemuan tersangka
orang 1 2 200 X
penderita kusta

2. Pengobatan penderita
orang 2 2 100 X
kusta

3. Pemeriksaan kontak
Orang 2 2 100 X
penderita

D Pelayanan Imunisasi X X X X 93,87

1. Imunisasi DPT 1 pada


bayi 526 477 90,68 X
bayi

2. Drop Out DPT 3 -


bayi 0 0 0 X
Campak

3. Imunisasi HB-1 < 7 hari bayi 526 444 84,41 X

4. Imunisasi Campak
bayi 526 506 96,19 X
pada bayi

5. Imunisasi DT pada
anak 730 719 98,49 X
anak kelas 1 SD

6. Imunisasi TT pada
anak 1261 1256 99,60 X
anak SD kelas 2 dan 3

E. Diare X X X X 83,28

1. Penemuan kasus diare


di Puskesmas dan orang 697 464 66,57 X
Kader

orang 464 464 100 X


2. Kasus Diare ditangani
oleh Puskesmas dan
kader dengan oral
rehidrasi

3. Kasus Diare ditangani


dengan Rehidrasi orang - - - X
intravena

F ISPA X X X X 64,14

1. Penemuan kasus
pnemonia dan
orang 198 56 28,28 X
pnemonia berat oleh
puskesmas dan kader

2. Jumlah kasus
pnemonia dan
orang 56 56 100 X
pnemonia berat
ditangani

3. Jumlah kasus
pnemonia berat /
% - - - X
dengan tanda bahaya
ditangani / dirujuk .

G Demam Berdarah Dengue


X X X X 98,45
(DBD)

1. Angka Bebas Jentik


% 98 95 96,9 X
(ABJ)

2. Cakupan Penyelidikan
% 100 100 100 X
Epidemiologi (PE)

H Pencegahan dan
penanggulangan PMS X
dan HIV/AIDS

1. Kasus PMS yang


Orang X
diobati

2. Klien yang mendapat


orang X
penanganan HIV/AIDS
J Pencegahan dan
X X X X
penanggulangan Rabies*)

1. Cuci luka terhadap


% X
kasus gigitan HPR %

2. Vaksinasi terhadap
kasus gigitan HPR % X
yang berindikasi

K Pencegahan dan
penanggulangan Filariasis X X X X
dan Schistozomiasis*) .

1. Kasus Filariasis yang


orang X
ditangani

2. Prosentase pengobatan
orang X
selektif Schistozomiasis

3. Prosentase pengobatan
orang X
selektif F. Buski

VI UPAYA PENGOBATAN 81,06

A Pengobatan X X X X 80,5

1. Kunjungan rawat jalan


orang 26500 19454 73,41 X
Umum

2. Kunjungan rawat jalan


orang 3500 3071 87,74 X
gigi

B Pemeriksaan
X X X X 81,6
Laboratorium*)

1. Pemeriksaan spesimen 148 148 100 X


Hemoglobin pada ibu
hamil

2. Pemeriksaan darah
trombosit tersangka spesimen X
DBD
3. Pemeriksaan darah
spesimen X
malaria

4. Pemeriksaan test
spesimen 367 367 100 X
kehamilan

5. Pemeriksaan sputum
spesimen 395 105 26,5 X
TB

6. Pemeriksaan Urine
spesimen 25 25 100 X
Protein pada ibu hamil

UPAYA KESEHATAN
PENGEMBANGAN

I Upaya Kesehatan Usia


X X X X 83,5
Lanjut

1. Pembinaan Kelompok
Usia Lanjut sesuai kelompok 20 20 100
standar

2. Pemantauan
Kesehatan pada
anggota Kelompok orang 300 200 66,67 X
Usia Lanjut yang dibina
sesuai standar

II Upaya kesehatan Mata/


X X X X 100
pencegahan kebutaan

1. Penemuan Kasus di
masyarakat dan
Puskesmas, melalui orang 5 5 100 X
pemeriksaan visus /
refraksi

2. Penemuan kasus
penyakit mata di orang 308 308 100 X
Puskesmas

3. Penemuan kasus buta


katarak pada usia > 45 orang 4 4 100 X
tahun
4. Pelayanan operasi
orang X
katarak di puskesmas

III Upaya Kesehatan


Telinga / Pencegahan X X X X 0
Gangguan Pendengaran

1. Penemuan Kasus dan


rujukan spesialis di
Puskesmas melalui orang X
pemeriksaan fungsi
pendengaran

2. Pelayanan tindakan /
operatif oleh spesialis di orang X
Puskesmas

3. Kejadian komplikasi orang X


operasi

IV X X X 100
Kesehatan Jiwa
X

1. Pemberdayaan
kelompok
masyarakat khusus
dalam upaya kelompok 10 10 100 X
penemuan dini dan
rujukan kasus
gangguan jiwa

2. Penemuan dan
penanganan kasus
gangguan perilaku,
orang 2 2 100 X
gangguan jiwa,
masalah Napza,
dll,
3. Penanganan kasus
kesehatan jiwa, melalui
orang 3 3 100 X
rujukan ke RS /
spesialis

4. Deteksi dan
penanganan kasus jiwa
( gangguan perilaku,
gangguan jiwa
gangguan psikosomatik, orang 454 454 100 X

masalah napza dll )


yang datang berobat

di Puskesmas

V Pencegahan dan
penanggulangan penyakit X X X X 83,3
gigi

1. Pembinaan kesehatan
Posyandu - - 0 X
gigi di posyandu

2. Pembinaan kesehatan
TK 20 20 100 X
gigi pada TK

3. Pembinaan dan
bimbingan sikat gigi SD/MI 28 28 100 X
massal pada SD / MI

4. Perawatan kesehatan
SD/MI - - - X
gigi pada SD / MI

5. Murid SD/MI mendapat


perawatan kesehatan orang 693 693 100 X
gigi

6. Gigi tetap yang dicabut gigi 144 144 100 X

12. Gigi tetap yang


gigi 49 49 100 X
ditambal permanen

VI Perawatan Kesehatan
X X X X 50
Masyarakat
1. Kegiatan asuhan
keperawatan pada keluarga 32 32 100
keluarga

2. Kegiatan asuhan
keperawatan pada kelompok 1 1 100
kelompok masyarakat

3. Pemberdayaan dalam
upaya kemandirian pada keluarga
keluarga lepas asuh

4. Pemberdayaan dalam
upaya kemandirian
Kelompok
pada kelompok lepas
asuh

VII Bina Kesehatan


X X X X 85,7
Tradisional

1. Pembinaan TOGA dan


pemanfaatannya pada keluarga 10 10 100 X
sasaran masyarakat

2. Pembinaan pengobat
Tradisional yang
orang 4 4 100 X
menggunakan tanaman
obat

3. Pembinaan pengobat
Tradisional dengan orang 35 15 42,8 X
ketrampilan

3. Pembinaan
pengobat
Tradisional lainnya
orang 5 5 100 X

IX Bina Kesehatan Kerja X X X X 75

1. Pos UKK berfungsi baik pos 1 1 100


2. Pos UKK menuju
Kali - - -
SIMASKER

3. Pelayanan Kesehatan
oleh tenaga kesehatan
orang 30 15 50
pada pekerja di pos
UKK
KEGIATAN MANAJEMEN PUSKESMAS

N SKALA 1 SKALA 2 SKALA 3


Jenis Variabel NILAI HASIL
o Nilai = 4 Nilai = 7 Nilai = 10

I Manajemen Operasional Puskesmas

1 Membuat data pencapaian / cakupan kegiatan pokok Sebagian < 50 % Sebagian 50%-80% Semuanya 100% (......10......)
tahun lalu

2 Menyusun RUK berdasarkan analisa dan perumusan Ya, beberapa ada Ya, sebagian ada Ya, seluruhnya ada (.....7.........)
masalah berdasarkan prioritas analisa perumusan analisa perumusan analisa perumusan

3 Menyusun RPK secara terinci dan lengkap Ya, terinci sebagian Ya, terinci sebagian Ya, terinci semua (........10......)
kecil besar

4 Melaksanakan Mini Lokakarya bulanan < 5 kali per tahun 5-8 kali / tahun 9-12 kali / tahun (........10......)

5 Melaksanakan Mini Lokakarya Tribulanan ( lintas sektor ) < 2 kali / tahun 2-3 kali/tahun 4 kali/tahun (.........7.......)

6 Membuat dan mengirimkan laporan bulanan ke Kabupaten < 6 kali 6-9 kali/tahun 10-12 kali/tahun (...........7....)
/ kota tepat waktu

7 Membuat data 10 penyakit terbanyak setiap bulan < 6 kali / tahun 6-8 kali/tahun 9-12 kali per tahun (......10......)

II Manajemen Alat dan Obat


1 Membuat kartu inventaris dan menempatkan di masing- < 60% ruang 60-81% ruang 81-100% ruang (.......7.........)
masing ruangan

2 Melaksanakan updating data inventaris alat < 3 kali/tahun 4 - 6 kali/tahun Tiap bulan (........4.........)

3 Mencatat penerimaan dan pengeluaran obat di setiap unit Ya, beberapa unit Ya, sebagian besar Ya, seluruhnya (.......7.......)
pelayanan

4 Membuat kartu stock untuk setiap jenis obat / bahan di Ya, beberapa item Ya, sebagian besar Ya, seluruh item (.......10......)
gudang obat secara rutin obat item obat obat

5 Menerapkan FIFO dan FEFO Ya, beberapa item Ya, sebagian besar Ya, seluruh item (.....10.........)
obat item obat obat

III Manajemen Keuangan

1 Membuat catatan bulanan uang masuk - keluar dalam Ya, tidak tentu Ya, tiap 3 bulan Ya, setiap bulan (.....10.........)
buku kas

2 Kepala Puskesmas melakukan pemeriksaan keuangan Ya, tidak tentu Ya, tiap 3 bulan Ya, setiap bulan (....10..........)
secara berkala

IV Manajemen Ketenagaan
1 Membuat daftar / catatan kepegawaian petugas Ada, beberapa Ada, sebagian Ada, semua (.....10.........)
pegawai besar pegawai pegawai

2 Membuat uraian tugas dan tanggung jawab setiap petugas Ada, beberapa Ada, sebagian Ada, seluruh (......10.......)
petugas besar petugas petugas

3 Membuat rencana kerja bulanan bagi setiap petugas Ada, beberapa Ada, sebagian Ada, seluruh (.....7........)
sesuai tugas, wewenang, dan tanggung jawab petugas besar petugas petugas

4 Membuat penilaian DP3 tepat waktu Ada, beberapa Ada, sebagian Ada, seluruh (......10.......)
petugas besar petugas petugas
PENILAIAN MUTU PELAYANAN

SKALA 3 SKALA 2 SKALA 1


No Jenis Kegiatan NILAI AKHIR
Nilai = 10 Nilai = 7 Nilai = 4

1 Drop out pelayanan ANC ( K1 - K4) < 10 % 10-20 % > 20 % (........10............)

2 Persalinan oleh tenaga kesehatan > 80 % 70 - 79 % < 70 % (.........10..........)

3 Penanganan komplikasi Obstreti / resiko tinggi >5% 4 - 4,9 % <4% (….....10.........)

4 Error rate pemeriksaan BTA <5% 6 - 10 % > 10 % (......10...........)

5 Error rate pemeriksaan darah malaria <5% 6 - 10 % > 10 % (....................)

6 Kepatuhan terhadap standar ANC 81 - 100 % 51 - 80 % < 50 % (..........10........)

7 Kepatuhan terhadap standar pemeriksaan TB Paru 81 - 100 % 51 - 80 % < 50 % (........10......)

Tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan


8 81 - 100 % 51 - 80 % < 50 % (.......10.......)
Puskesmas
REKAPITULASI PERHITUNGAN CAKUPAN KOMPONEN KEGIATAN

KINERJA PUSKESMAS

Puskesmas : PUSKESMAS KOMBIKUNO

Kabupaten : MUNA BARAT

Tahun : 2018

No Komponen Hasil Cakupan

1 UPAYA PROMOSI KESEHATAN 92,28 %

2 UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN 97%

3 UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK TERMASUK KELUARGA BERENCANA 88,47%

4 UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT 92,59 %

5 UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR 89,25 %

6 UPAYA PENGOBATAN 91,96%

7 UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN


GRAFIK LABA - LABA

PENYAJIAN KINERJA PUSKESMAS

I. PROMKES II. KESLING

VI. PENGOBATAN III. KIA

V. P2M
IV. GIZI
FORMAT SWOT

IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGIATAN

KEGIATAN :

No Variabel Penilaian Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman

1 SUMBER DAYA

a. Tenaga Jumlah tenaga 35, Tidak ada tenaga - Tenaga kontrak dokter Belum bisa karena
pendidikan minimal SMA fungsional dokter, belum BLUD
kasubbag TU dan analis - Tenaga Adm diusulkan Belum memenuhi syarat
laborat sebag Kasubag TU kepangkatan gol III
b. Biaya Sumber biaya Operasional, Dana BOK hanya untuk Banyaknya dana bisa Penyerapan dana tidak
JKN dan BOK cukup besar kegiatan luar gedung, membiayai kegiatan dan bisa maksimal terbentur
pemanfaatan dana JKN menambah sarana peraturan
untuk pembelian alat prasarana
berdasar e-catalog,
belum jelas sehingga
membingungkan
c. Alat Alat - alat kesehatan masih Ada beberapa alat yang Pengadaan alat sesuai Kualitas alat yang masih
terbatas belum ada. kebutuhan rendah

d. Obat Obat cukup memadai Obat masih tergantung Adanya ketercukupan Obat jiwa masih kurang,
Gudang Farmasi, tidak obat esensial kunjungan kasus
bisa pengadaan sendiri meningkat

e. Sarana Kesehatan Sarana kesehatan cukup Kurang pemeliharaan Pemanfaatan sarana Kerusakan sarana
prasarana lebih baik prasarana tidak bisa
segera dilakukan,
menunggu DKK

2 LINGKUNGAN

a. Fisik Gedung cukup bagus, Terlalu ramai karena di Mudah dijangkau Tempat parkir pasien
terletak di jalan utama pinggir jalan raya masyarakatk mepet jalan raya,
perbatasan jateng – jatim keamanan kurang
b. Non Fisik Berada di lingkungan Lingkungan masyarakat Ketua RT jadi SKD, lebih Kurang interaksi dengan
pemukiman perkotaan, kerjasama mudah koordinasi masyarakat di
lingkungan puskesmas
kurang

3 Perencanaan Renstra, RUK dan RPK RUK dan RPK kadang Memperbanyak kegiatan Perubahan RPK karena
disusun berdasarkan kurang sesuai, karena UKM perubahan juknis
rumusan masalah RPK berdasarkan
kegiatan yang sudah
ditentukan berdasarkan
juknis seperti BOK

4 Pelaksanaan Pelaksanaan Kegiatan Pelaksanaan kegiatan Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan tidak bisa
sesuai RPK yang kadang tidak sesuai bisa disesuaikan dengan terspjkan karena juknis
disepakati jadwal karena juknis situasi kondisi terlambat
kegiatan terlambat masyarakat

5 Evaluasi Evaluasi dari Evaluasi kadang mundur Evaluasi dilaksanakan Evaluasi tidak tepat
Perencanaan, dari jadwal karena oleh Tim Audit waktu karena Tim Audit
Pelaksanaaan hingga Hasil pelaksanaan tdk sesuai Puskesmas merangkap tugas yang
akhir kegiatan jadwal lain
MATRIKS RAGPIE

( UNTUK EVALUASI KEGIATAN )

KEGIATAN :

SUMBER DAYA KEGIATAN PENCAPAIAN

PERENCANAAN

PELAKSANAAN ,

EVALUASI

Anda mungkin juga menyukai