Anda di halaman 1dari 37

PEDOMAN

SISTEM INFORMASI KEANGGOTAAN


(SIM-K)
PERSATUAN PERAWAT NASIONAL IDONESIA

PENYUSUN

Bidang Organisasi
Pengurus Pusat
Persatuan Perawat Nasional Indonesia
http://inna-ppni.or.id
http://simk.inna-ppni.or.id

PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA


Sekretariat: Jl. Jaya Mandala Raya No. 15 Patra Kuningan Jakarta 12870 Jakarta
Tahun 2012

Pedoman SIMK PPNI 1


KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
hidayah-Nya, penyusunan buku pedoman system Informasi Manajemen Keanggotaan
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (SIMK PPNI) telah melalui beberapa proses
penyempurnaan.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang berbasis komputer
online semakin pesat sangatlah bermanfaat bagi kemajuan dan kelancaran organisasi
dalam pengemabilan keputusan. Pengembangan Sistim Informasi Manajemen
Keanggotaan PPNI (SIMK PPNI) bertujuan agar PPNI mempunyai data base
keanggotaan yang handal dan up to date sehingga data base ini dapat menjadi pedoman
dalam pengelolaan organisasi lebih lanjut, serta mendukung kebijakan nasional tentang
perkembangan keperawatan.
Buku Pedoman SIMK PPNI tahun 2011 ini merupakan pengembangan dan
penyempurnaan buku pedoman pada periode sebelumnya, buku pedoman ini diharapkan
dapat menjelaskan mekanisme pengumpulan data, jalur informasi, koordinasi dan
penggunaan data secara terintegrasi melalui system dan software terbaru yang berbasis
online.
Demikian semoga buku pedoman ini dapat menjadi pedoman segenap aktifitas
manajemen operasional, pengawasan, strategis perencanaan organisasi terselenggara
secara efektif dan efisien.

Jakarta, Januari 2012


Penyusun,

Bidang Organisasi
PP – PPNI

Pedoman SIMK PPNI 2


SAMBUTAN KETUA UMUM

Pedoman SIMK PPNI 3


DAFTAR ISI

Halaman

PENGANTAR 1
TIM PENYUSUN 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 4-5


B. Pengertian – pengertian 5-6
C. Tujuan Umum
D. Ruang Lingkup
E. Sasaran Pendataan SIMK PPNI 7
F. Informasi yang dapat dihasilkan 7-8
BAB II KEBIJAKAN, STRATEGI DAN POKOK – POKOK KEGIATAN
A. Kebijakan 8
B. Strategi 8
C. Pokok – pokok kegiatan 9
BAB III MEKANISME PENYELENGGARAAN SIM-K PPNI
A. Landasan dan Dasar Sistem 10
B. Arus Data 10
C. Konfigurasi Jaringan Komputer 10
D. Keanggotaan dan mekanisme pendaftaran anggota 12-15
E. Alur Mekanisme Pendaftaran anggota 16-17
F. Penomoran / Kodifikasi 18
G. Ketentuan Peralihan 18-21
H. Sistem Pelaporan dan Sistem Penyimpanan Data 21- 23

BAB IV PENUTUP 22
LAMPIRAN – LAMPIRAN 23

Pedoman SIMK PPNI 4


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Besarnya jumlah perawat di Indonesia yang diperkirakan berjumlah 600.000 orang
tidak lagi dapat dimonitor dan diberdayakan tanpa dukungan sumber data yang
akurat. Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) merupakan satu-satunya
organisasi profesi keperawatan diharapkan dapat menjadi salah satu sumber informasi
berkaitan dengan perawat di Indonesia, terutama bagi perawat yang menjadi anggota
PPNI.

Data tersebut tidak saja diperlukan dalam membuat kebijakan dan pengembangan
bidang keperawatan dimasa akan datang, tetapi juga bermanfaat memberikan
informasi berkaitan dengan segala aktifitas praktek perawat.

Kompleksitas kebutuhan data bagi organisasi (PPNI) maupun pengembangan tenaga


keperawatan membutuhkan suatu dukungan system informasi yang lebih efektif,
efisien, handal dan up to date. Sehingga mendukung pengambilan keputusan-
keputusan organisasi yang lebih tepat, cepat dari tingkat pusat sampai daerah. System
Manajemen Informasi Keanggotaan (SIM-K) yang berjalan saat ini perlu ditata
kembali secara bertahap dan menyeluruh sesuai dengan kecepatan perkembangan
tehnologi informasi dan kebutuhan organisasi PPNI.

Masalah lain berkaitan keanggotaan PPNI saat ini adalah tidak adanya data jumlah
anggota yang uptodate, iuran anggota yang sulit dikontrol dan tidak sinkron dan
harmonis dalam mengelola anggota, sehingga PPNI sebagai organisasi profesi
perawat Indonesia sulit mengembangkan anggota dan keperawatan di Indonesia pada
umumnya.

Berdasarkan hasil MUNAS PPNI VIII tahun 2010, AD/ART dan salah satunya adalah
penguatan pelaksanaan istem informasi manajemen keanggotaan (SIM-K) secara
komputerisasi, maka PPNI dalam hal ini Pengurus Pusat mengembangkan dan
menyempurnakan SIM-K yang berbasis web-online. Berkaitan dengan hal tersebut
maka perlu suatu penyusunan ulang segala hal yang berkaitan dengan data
keanggotaan, mulai dari system jaringan, software dan data pendukung lainnya. Atas
situasi tersebut perlu adanya upaya proses pengembangan Sistem informasi yang
mengintegrasikan semua bagian atau departemen dalam PPNI.

SIMK PPNI yang dapat menjamin kecepatan aksesibilitas data. sehinga akan
meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam pengumpulan data dan dapat mengontrol
keberadaan, jumla dan aktifitas anggota PPNI, yang tergambar dari output informasi
data sesuai kebutuhan organisasi.

Pelaksanaan SIM-K PPNI yang terintegrasi berbasis web-online perlu suatu


dukungan bersama dari semua pihak sehingga terjadi sinkronisasi harmonisasi mulai
dari tingkat komisariat, kabupaten/kota, propinsi.

Pedoman SIMK PPNI 5


B. Pengertian–pengertian

1. Sistem adalah suatu kesatuan dari interaksi subsistem yang berusaha untuk
mencapai tujuan (goal) yang sama (Moscove & Simkin).
2. Informasi adalah data yang telah diletakkan dalam konteks yang lebih berarti dan
berguna, yang dikomunikasikan kepada penerima untuk digunakan di dalam
pembuatan keputusan (Gary & Burch).
3. Sistem Informasi adalah suatu kegiatan dari prosedur-prosedur yang
diorganisasikan, bilamana dieksekusikan akan menyediakan informasi untuk
mendukung pengambilan keputusan dan pengendalian di dalam organisasi
(Lucas).
4. SIM adalah serangkaian subsistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi
secara rasional terpadu yang mampu mentransformasikan data sehingga menjadi
informasi lewat serangkaian cara, guna meningkatkan produktifitas sesuai dengan
kriteria mutu yang telah diterapkan
5. SIMK adalah sistem informasi managemen keanggotaan yang berfungsi untuk
memonitor jumlah dan perkembangan anggota PPNI untuk menjamin kelancaran
arus data dari tingkat komisariat hingga pengurus pusat PPNI melalui mekanisme
terstandar dalam pemrosesan dan penyajian data.
6. Integrasi sistem informasi, merupakan suatu hubungan dua atau lebih sistem yang
dapat berlangsung baik antara data dari satu sistem dengan data sistem yang lain,
maupun secara fungsional di mana sistem yang satu mendukung sistem yang
lainnya (Pudakes).
7. Tenaga Kesehatan, adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuann dan atau keterampilan melalui pendidikan
di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk
melakukan upaya kesehatan (Sesuai UU No.23/1992).
8. Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional yang merupakan bagian
integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan,
berbetuk pelayanan bio-psiko-spiritual yang komprehensif, ditujukan kepada
individu, keluarga, kelompok, masyarakat baik sakit maupun sehat yang
mencakup seluruh proses kehidupan manusia.
9. Local Area Network (LAN) adalah jaringan komputer lokal yang menghubungkan
beberapa kompuetr pada beberapa tempat dalam radius 200-300 meter, melalui
kabel atau jenis penghubung lainnya, sehingga memungkinkan terjadinya
komunikasi data di tempat-tempat tersebut.
10. Wide Area Network (WAN) adalah jaringan komputer jarak jauh yang
menghubungkan beberapa komputer dan atau jaringan komputer pada beberapa
tempat yang letaknya berjauhan, kota lain, pulau lain bahkan negara lain melalui
peralatan komunikasi komputer yang disebut modem serta dihubungkan dengan
jaringan telepon, sehingga memungkinkan terjadinya komunikasi data pada
tempat-tempat tersebut.
11. Modem (Modulator – demolator), suatu peralatan komunikasi komputer yang
berfungsi mengubah gelombang amplitudo digital menjadi anolog dan sebaliknya,
melalui proses encoder dan decoder sehingga terjadi transmisi pesan dari suatu

Pedoman SIMK PPNI 6


tempat ke tempat lain. Pada WAN, masing-masing komputer di tempat yang
berbeda dipasangi modem dan dihubungkan dengan saluran telepon.
12. One gate policy, strategi kebijakan satu pintu yang menetapkan publikasi suatu
informasi hanya melalui pintu yang sama, walaupun perolehan data dapat
dikumpulkan dari mana saja, dengan demikian dapat dihindari adanya in-
konsistensi informasi dan memudahkan pengawasan kesimpangsiuran jalur
informasi yang sangat beragam.
13. Komputerisasi adalah suatu proses pengolahan data menjadi informasi dengan
menggunakan fasilitas komputer yang terdiri dari komponen piranti keras
(hardware), piranti lunak (software) dan didukung oleh sumber daya manusia
(brainware) yang menguasai teknis komputerisasi.
14. Hardware adalah piranti keras komputerisasi yang terdiri dari CPU (central
processing unit) merupakan pusat pengolah data yang dilengkapi dengan fasilitas
penghitungan. Monitor adalah alat untuk menampilkan informasi pada layar
(screen). Printer adalah alat mencetak informasi, peralatan komunikasi data,
peralatan pembacaan input, penghasil suara, dll.
15. Software adalah piranti lunak yang berisikan kumpulan intruksi komputer bagi
pelaksanaan proses pengolahan data, penyajian, analisis dll.
16. Keanggotaan PPNI adalah warga negara Indonesia yang telah lulus pendidikan
formal dalam bidang keperawatan yang telah disahkan oleh pemerintah dan
menyatakan diri menjadi anggota PPNI melalui proses pencalonan anggota pada
organisasi (terdaftar), serta sanggup aktif mengikuti peraturan yang telah
ditentukan oleh organisasi.
17. Kartu Tanda Anggota (KTA) adalah kartu sebagai tanda bahwa seseorang menjadi
anggota PPNI
18. Nomor Induk Registrasi Anggota (NIRA) adalah nomor identitas anggota di KTA
yang diberikan oleh PPNI Pusat terdiri dari 6 (enam) digit angka dan nomor
tersebut merupakan nomor selama menjadi anggota. Dan 2 digit angka merupaan
kode propinsi.
19. Bar code adalah nomor induk anggota dalam kode bar/garis yang dapat dideteksi
dengan system khusus bar code
20. Nomor Seri adalah nomor yang tertera dalam KTA sebagai identitas kartu tanda
anggota PPNI yang sah.
21. Nomor data adalah nomor urutan data yang diberikan oleh komisariat dan
kabupaten/kota di form pendaftaran sesuai urutan data file di komisariat dan atau
kabupaten/kota.

C. TUJUAN

1. Tujuan Umum
Terwujudnya suatu sistem informasi manajemen keanggotaan yang terintegrasi
berbasis komputer dan web-online, yang mampu memberikan informasi data yang
sinkron, harmonis, handal, dan up to date.

Pedoman SIMK PPNI 7


2. Tujuan Khusus
1) Terkumpulnya data keanggotaan PPNI, yang diperoleh secara tepat, cepat
mulai ditingkat Kab/Kota, propinsi, pusat.
2) Terolahnya data keanggotaan PPNI yang diperlukan untuk menunjang
manajemen kebijakan PPNI guna pengembangan profesionalisme anggota.
3) Terinformasikannya data keanggotaan (Jumlah anggota) yang sesuai dengan
sistem informasi yang dibutuhkan bagi organisasi pada semua tingkat dari
komisariat, kab/kota, propinsi dan pusat secara konsisten, akurat, dan lengkap.
4) Terbentuknya infrastruktur pangkalan data, jaringan computer dalam sistem
informasi manajemen keanggotaan yang berbasis web-online.
5) Terpeliharanya data base keanggotaan organisasi PPNI yang selalu dapat
dimuhtahirkan dari tingkat pusat, propinsi, dan kab/kota sesuai dengan
kebutuhan.
6) Termonitornya jumlah anggota, iuran anggota secara periodic, berkelanjutan
pada semua jenjang organisasi daerah dan pusat.

D. Ruang Lingkup
Lingkup dari Sistem Informasi Keanggotaan ini meliputi:
1. Sasaran Pendataan SIM keanggotaan PPNI
1) Pengurus PPNI : Komisariat, Kab/Kota, Propinsi dan Pengurus Pusat
2) Anggota PPNI: Lama, Baru .
3) Anggota Himpunan/Ikatan seminat sebagai organisasi kelengkapan PPNI
4) Anggota Kolegiuan keperawatan Indonesia
5) Peserta didik/Mahasiswa keperawatan sebagai calon anggota

2. Informasi yang dapat dihasilkan


SIM Keanggotaan PPNI diharapkan dapat menghasilkan informasi dari aspek:
1) Bidang organisasi
a. Jumlah anggota PPNI per wilayah
b. Jumlah propinsi dan Kab/Kota, Komisariat PPNI
c. Jumlah keanggotaan dari tiap propinsi (Lama/baru)
d. Jumlah Anggota aktif atau tidak berdasarkan pembayaran iuran
e. Komposisi gender/jenis kelamin, agama anggota PPNI
f. Komposisi status kepegawaian berdasarkan institusi anggota
PPNI
g. Komposisi status dan jenis keanggotaan PPNI
h. Komposisi anggota yang telah mengikuti uji kompetensi dan
kepemilikan SIP atau STR
2) Bidang pendidikan dan latihan
a. Komposisi status pendidikan anggota PPNI
b. Komposisi jenis peminatan dan spesialisasi anggota PPNI
c. Jenis Pelatihan yang diikuti oleh anggota PPNI
d. Perolehan SKP setiap anggota PPNI
e. Komposisi anggota yang sedang dalam melanjutkan pendidikan
formal

Pedoman SIMK PPNI 8


f. Kesinambungan pelatihan teknis anggota PPNI.
3) Bidang pelayanan keperawatan
a. Komposisi anggota dipelayanan RS,Puskesmas dan klinik non
pemerintah.
b. Perolehan Tingkatan Kompetensi anggota dibidang masing-
masing
c. Catatan etik setiap anggota
4) Sistem informasi keuangan organisasi PPNI
a. Distribusi anggota dan kelancaran pembayaran iuran secara
berkelanjutan
b. Memprediksi keuangan yang masuk dari anggota PPNI
berdasarkan jumlah iuran
c. Memprediksi kebutuhan (budget) organisasi (budget planning)
untuk pengembangan organisasi
d. Acuan dalam penyusunan RAB dan kegiatan organisasi PPNI

Pedoman SIMK PPNI 9


BAB II
KEBIJAKAN, STRATEGI DAN POKOK – POKOK KEGIATAN

A. Kebijakan
1. SIM Keanggotaan PPNI merupakan integrasi dari
seluruh bidang/departemen PPNI melalui web-online.
2. SIM Keanggotaan PPNI dilaksanakan dengan
koordinasi antar unit pengelola data dan informasi keanggotaan PPNI dengan
prinsip desentralisasi dan otonomi.
3. SIM Keanggotaan PPNI dikembangkan secara
otomatis dengan menjamin kompabilitasnya melalui pembentukan pangkalan data
yang terhubung infrastruktur dengan jaringan komputer yang memadai sesuai
standar.
4. Arus data/informasi mengikuti kebijakan satu pintu
(One gate Policy) sesuai dengan sistem dan sub-sistemnya.
5. Sumber daya untuk SIM Keanggotaan PPNI yang
berupa tenaga, dana, fasilitas, dan IPTEK dikembangkan sesuai dengan
kebijaksanaan umum, ketersedian sumber daya dan perkembangan organisasi.

B. Strategi
1. Data Keanggotaan PPNI diperoleh
dari hasil pengumpulan data dalam subsistem yang terintegrasi dari kab/kota,
propinsi dan pusat melalui system web-online.
2. Penyelenggaraan SIM keanggotaan
PPNI dilaksanakan melalui kerjasama antar departemen/bidang organisasi PPNI
sebagai pengelola departemen tersebut yang diatur melalui mekanisme kerja yang
efektif dan efisien, serta dikembangkan sesuai tuntutan kebutuhan organisasi.
3. Dukungan sumber daya untuk
pelaksanaan dan pengembangan SIM Keanggotaan PPNI dilakukan dengan
keterpaduan sejak dari tahap perencanaan, pelaksanaan, monitoring sampai
evaluasi
4. SIM Keanggotaan PPNI
menyediakan data dan informasi yang strategis, yang dapat diakses setiap saat
dengan memperhatikan data tertentu melalui jaringan yang tersedia. dalam
menjamin operasinalisasi SIM KeanggotaanPPNI perlu dikembangkan jaringan
komputer secara bertahap.

C. Pokok–pokok kegiatan
1. Penataan mekanisme pengelolaan dan tata kerja di unit-unit pengelola SIM
Keanggotaan – PPNI.
2. Berpedoman pada tata kerja organisasi yang ada di PPNI dan program kerja yang
sedang berjalan, serta kerjasama antar bidang/departemen untuk membentuk suatu
jejaring yang terkait dengan SIM Keanggotaan PPNI.
3. Pemantapan identifikasi kebutuhan informasi dan indikator SIM Keanggotaan-
PPNI

Pedoman SIMK PPNI 10


4. Pemantapan identifikasi kebutuhan informasi secara menyeluruh dari semua
departemen yang ada di PPNI beserta indikator-indikator yang dipergunakan
dalam mendukung fungsi manajemen SIM Keanggotaan – PPNI.
5. Batasan data yang dapat diakses umum, organisasi lain adalah data umum tentang
individu, seperti nama dan nomor anggota serta jumlah anggota PPNI.
6. Penataan intrumen pengumpulan data.
7. Sebagai instrumen dasar pengumpulan data yang digunakan adalah aplikasi
database keanggotaan PPNI, sedangkan intrumen lainnya ditata dan
dikembangkan sesuai kebutuhan dan fungsinnya. Seluruh data yang terkumpul
dan terangkai dalam suatu jaringan komputer. Basis data mengacu pada sistem
kodifikasi yang terintegrasi dalam SIM Keanggotaan.
8. Penataan proses pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian informasi
keanggotaan PPNI.
9. Proses pengumpulan data dilaksanakan oleh unit-unit pengolah data di tingkat
kab/kota, propinsi dan PPNI Pusat. Diselenggarakan dengan mekanisme yang
baku secara efektif dan efesien berdasarkan tehnologi yang ada saat ini untuk
mendapatkan pangkalan data keanggotaan PPNI pada masing-masing daerah dan
diikuti proses pengolahan, analisis, dan penyajian informasi bagi pengambilan
keputusan disetiap jenjang organisasi.
10. Pembuatan perangkat lunak/Software guna mendukung proses integrasi SIM
Keanggotaan – PPNI.
11. Komunikasi data antar daerah dan pusat agar terciptanya sumber informasi
keanggotaan PPNI dilaksanakan dengan mengembangkan piranti lunak / software.
12. Pemantapan otomatisasi, sinkronisasi, harmonisasi dan pembangunan pangkalan
data disetiap Propinsi, Kab/kota secara bertahap.
13. Peningkatan sumber daya manusia pengelola SIM Keanggotaan PPNI.
14. Pengelolaan SIM keanggotaan PPNI didukung oleh sumber daya manusia yang
handal dibidang komputerisasi dan jaringan komputer, melalui pelatihan yang
berkesinambungan.
15. Pemeliharaan proses informasi yang meliputi Kodifikasi, Konfigurasi dan lainnya
dikembangkan sesuai kebutuhan informasi dan kemajuan IPTEK yang dilakukan
oleh Bidang IPTEK dan Bidang Organisasi dengan meminta masukan dari seluruh
bidang yang ada di PPNI.

Pedoman SIMK PPNI 11


BAB III
MEKANISME PENYELENGGARAAN SIM KEANGGOTAAN PPNI

A. Landasan dan Dasar Sistem

Landasan utama dalam penyusunan pedoman dan Mekanisme penyelenggaran system


keanggotaan PPNI mengacu pada AD/ART hasil Munas PPNI ke VIII tahun 2010,
yaitu sebagai berikut:

Bab IV Keanggotaan Pasal 10: Jenis Anggota


Bab II Keanggotaan,
Pasal 2 : Persyaratan Anggota
(1) Anggota Biasa :
a. Warga Negara Indonesia
b. Lulus pendidikan formal di bidang keperawatan yang telah
disahkan oleh Pemerintah R.I.
c. Menyatakan diri untuk menjadi anggota PPNI melalui proses
pendaftaran anggota pada Pengurus Kota/Kab atau Komisariat.
d. Mengisi dan Menandatangani surat persetujuan bersedia
mengikuti dan mentaati Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART)
PPNI
e. Bersedia aktif mengikuti kegiatan organisasi yang dilaksanakan
PPNI dan atau Ikatan/Himpunan yang bernaung di bawah PPNI.
(2) Anggota Khusus:
a. Perawat warga asing yang bekerja di Indonesia dan telah
memenuhi ketentuan Pemerintah R.I dan telah mengikuti proses adaptasi.
Untuk ketentuan adaptasi ini diatur lebih lanjut dalam Peraturan Organisasi
yang dikeluarkan oleh Pengurus Pusat.
b. Menyatakan diri untuk menjadi angota PPNI melalui proses
pendaftaran anggota pada Pengurus Kota/Kab atau Komisariat
c. Mengisi dan menandatangani surat persetujuan bersedia
mengikuti dan mentaati AD/ART PPNI
d. Aktif mengikuti kegiatan organisasi yang dilaksanakan PPNI dan
atau Ikatan/Himpunan yang bernaung di bawah PPNI
(3) Anggota Kehormatan:
Mereka yang bukan perawat, tetapi telah berjasa terhadap perkembangan
keperawatan dan atau organisasi PPNI (Proses pemberian sebagai anggota
kehormatan mengikuti ketentuan/kriteria yang ditentukan)

Pasal 3: Tata cara penerimaan anggota


(1) Anggota Biasa dan Khusus
a) Mendaftarkan diri untuk menjadi anggota PPNI di Sekretariat Pengurus
Kab/Kota dan atau Pengurus Komisariat
b) Mengisi dan menandatangani: formulir pendaftaran anggota, formulir
kesediaan mengikuti kegiatan PPNI dan mentaati AD/ART PPNI serta formulir
kesediaan mentaati Kode Etik Perawat Indonesia

Pedoman SIMK PPNI 12


c) Pengurus Kab/Kota dapat menerima calon anggota tersebut apabila telah
memenuhi persyaratan yang diperlukan
d) Pengurus Kab/Kota mengusulkan diterbitkannya Nomor Induk Anggota dan
kartu anggota bagi anggota yang telah diterima kepada Pengurus Pusat

(2) Anggota Kehormatan


a) Diusulkan oleh Pengurus Kab/Kota dengan persetujuan Pengurus Propinsi
kepada Pengurus Pusat dan wajib dilengkapi dengan data pendukung bahwa
yang bersangkutan berjasa bagi Professi keperawatan dan atau PPNI
b) Pengurus Pusat mengadakan rapat pleno khusus untuk membahas usulan calon
anggota kehormatan yang diusulkan Pengurus Kab/Kota yang telah dilengkapi
lembar persetujuan dari Pengurus Propinsi.
c) Dalam rapat pleno Pengurus Pusat dapat menerima atau menolak usulan
tersebut.
d) Apabila usulan diterima, maka Pengurus Pusat wajib mengundang calon
anggota kehormatan tersebut untuk mengikuti acara pengesahan dalam forum
Munas dan atau Rakernas
e) Kepada Anggota kehormatan yang telah disyahkan diberikan nomor induk
Anggota Kehormatan dan Kartu Anggota kehormatan oleh Pengurus Pusat

Pasal 4: Kewajiban Anggota


(1) Menjunjung tinggi, mentaati dan mengamalkan Sumpah perawat, Kode Etik
Keperawatan Indonesia, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan
semua peraturan serta Keputusan PPNI.
(2) Membayar uang pangkal dan iuran bulanan, kecuali anggota kehormatan.
(3) Menghadiri rapat-rapat atas undangan Pengurus Organisasi

Pasal 5: Hak Anggota


(1) Anggota biasa berhak untuk mengajukan pendapat, usul atau pertanyaan baik
lisan maupun tertulis kepada pengurus PPNI, mengikuti seluruh kegiatan
organisasi, memilih dan dipilih sesuai jenjang kepengurusan organisasi.
(2) Anggota khusus dan anggota kehormatan berhak untuk mengajukan pendapat usul
atau pertanyaan baik lisan maupun tertulis kepada pengurus PPNI, mengikuti
seluruh kegiatan organisasi, tetapi tidak berhak dipilih.
(3) Setiap anggota berhak mendapatkan kesempatan menambah atau
mengembangkan ilmu dan keterampilan keperawatan yang diselenggarakan
organisasi sesuai program dan kemampuan organisasi serta memenuhi persyaratan
(4) Setiap anggota berhak mendapatkan perlindungan dan pembelaan dalam
melaksanakan tugas organisasi dan profesi, apabila memenuhi:
a. Ketentuan organisasi
b. AD/ART
c. Kode Etik Keperawatan Indonesia
d. Standar Kompetensi
e. Standar Praktik
f. Peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

Pedoman SIMK PPNI 13


Pasal 11: Kartu Anggota
(1) Kartu Anggota dikeluarkan dan ditandatangani oleh Ketua pengurus
kab/kota
(2) Nomor induk anggota dikeluarkan oleh Pengurus Pusat sesuai kodifikasi
KTA

Selanjutnya seluruh data dikomunikasikasikan oleh Kab/Kota sebagai penanggung


jawab pengumpulan data, sedangkan pooling data National dikelola oleh pengurus
pusat.

B. Arus dan Verifikasi Data


1. Data keanggotaan PPNI diperoleh dari Propinsi sebagai pengelola data Propinsi
dan Kab/Kota sebagai pengelola data Kab/Kota yang berasal dari komisariat.
2. Data yang bersifat hard copy (minimal masing-masing rangkap 2) dan data
terebut terdiri dari:
1) Form Isian pendaftaran anggota (Manual)
2) Form Isian Pernyataan kesediaan mamatuhi AD/ART PPNI
3) Form Isian Pernyataan kesediaan aktif dalam organisasi
Semua form isian yang telah diisi dan ditanda tangani oleh calon anggota
dikumpulkan dan diserahkan di Komisariat tempat pendaftaran calon anggota
untuk selanjutnya di serahkan ke Kab/Kota wilayah setempat
3. Form-form tersebut disimpan di PPNI Komisariat sebagai Arsip dan satu rangkap
lagi diserahkan ke PPNI Kab/Kota wilayah setempat sebagai usulan sebagai calon
anggota
4. PPNI Komisariat meng-entri data sesuai pendaftar calon anggota dalam bentuk
exel (form terlampir) sekaligus mengusulkan ke kab/kota wilayah setempat
disertai data-data pendukung dari calon anggota.
5. PPNI Kab/Kota meneruskan usulan calon anggota ke Pusat dengan mengirimkan
data yang berupa soft copy atau langsung dari kab/kota (Pengurus Kab/Kota)
dapat meng-Upload data yang sudah tersedia di program aplikasi SIM-K PPNI
Online.
6. Semua data calon anggota yang sudah di-entri dari tingkat kab/kota seccara
otomatis masuk ke SIM-K PPNI Pusat sebagai calon anggota.
7. Selanjutnya data akan diverifikasi oleh Pengurus PPNI Kab/Kota, Pengurus PPNI
Propinsi dan Pengurus Pusat sesuai usulan calon anggota
8. Sistem verifikasi dilakukan oleh pengurus PPNI Kab/Kota, Propinsi dan Pusat
yang didasarkan pada pembayaran; uang pangkal (anggota baru), Iuran anggota,
Iuran ICN sesuai ketentuan AD/ART PPNI (Informasi pembayaran tersebut dapat
dibuktikan dengan mengirim bukti pembayaran yang dilakukan oleh anggota dan
dikelola oleh kab/kota)
9. Setelah proses verifikasi data dan iuran secara otomatis semua informasi
keanggotaan aktif di web-site SIM-K PPNI Online. Dan anggota atau pengurus
dapat melihat dan meng-update data melalui media internet yang tersedia.
10. Informasi keanggotaan PPNI yang telah tersimpan dipangkalan data akan
dikomunikasikan ke organisasi lain secara on line sebagai data dasar, dan data
yang spesifik akan diserahkan kepada masing-masing departemen yang ada di

Pedoman SIMK PPNI 14


PPNI pusat sebagai bahan pendukung pengambilan keputusan organisasi secara
Nasional.

C. Keanggotaan dan Mekanisme Pendaftaran Anggota

Berdasarkan AD/ART yang ada, terdapat 3 jenis keanggotaan PPNI, dan sudah diatur
mekanisme pendaftaran, pemberian Nomor anggota dan pemberian KTA, mekanisme
harus dapat diimpelemntasikan dalam bentuk system informasi yang terintegrasi
dengan software yang dibangun dan dikembangkan oleh Pengurus Pusat PPNI,
sedangkan mekanisme pendaftaran harus melalui mekanisme yang benar sesuai
aturan organisasi.

Mekanisme pendaftaran anggota PPNI, dapat dilakukan secara manual dan Online,
manual yaitu calon anggota PPNI mengajukan diri dan mengisi lembar pendaftaran
yang telah disediakan melalui komisariat ke Kab/Kota, sedangkan cara online, yaitu
calon anggota PPNI mendaftar melalui web-site: http://simk.inna-ppni.or.id

1. Persyaratan calon anggota PPNI


a. Calon Anggota baru:
1) Mengisi dan menanda tangani form
pendaftaran (form terlampir)
2) Menanda tangani surat pernyataan
kesediaan mematuhi AD/ART PPNI (form terlampir)
3) Menanda tangani surat pernyataan
bersedia aktif dalam kegiatan organisasi PPNI (form terlampir)
4) Melengkapi berkas permohonan
menjadi anggota:
 Foto copy KTA (perpanjangan
KTA/Daftar Ulang)
 Ijazah pendidikan formal dan
lanjutan, sertakan ijazah terakhir.(2 angkap)
 Pas foto 2x3 sebanyak 3 lembar
 Membayar uang pangkal anggota
Rp. 25.000,-
 Membayar uang iuran KTA Rp.
8.000,- (sudah dibayarkan minimal 1 tahun pertama)
 Membayar uang iuran ICN
Rp.2.000,- (sudah dibayarkan minimal 1 tahun pertama)

b. Anggota lama (Perpanjangan KTA)


1) Mengajukan form perpanjangan kartu anggota ke
komisariat/kabupaten sesuai kelengkapan yang diperlukan
2) Komisariat/kabupaten Menentukan kelayakan
permohonan kartu anggota yang berhak memperpanjang kartu anggotanya.
3) Membuat permohonan perpanjangan kartu ke
Kab/Kota langsung (form terlampir)

Pedoman SIMK PPNI 15


4) Menunjukan KTA yang masih berlaku
5) Foto kopi kelengkapan data bila ada
perubahan/penambahan terbaru
6) Foto kopi Surat Tanda Registrasi (STR) yang masih
berlaku
7) Membayar uang KTA 25.000,-
8) Membayar iuran selama 1 tahun kedepan, bukti
pembayaran selam 1 tahun pertama
9) Syarat perpanjangan kartu anggota :
 Catatan etik anggota (dari institusi anggota bekerja
dan telah direkomendasi oleh MKEK PPNI wilayah setempat)
 Sertifikat pendidikan perawatan berkelanjutan 
dihitung minimal 25 SKP/ 5 tahun

c. Persyaratan keanggotaan Mutasi dan KTA Hilang/Rusak:


1) Kartu anggota PPNI hilang atau Rusak
Bilamana kartu anggota hilang atau rusak anggota dapat memgajukan
permohonan kartu baru dengan ketentuan sebagai berikut :
a) Melaporkan kehilangan kartu anggotanya kepada komisariat atau
kabupaten di tempat pembuatan kartu pertama dengan menunjukkan
surat bukti kehilangan dari pihak yang berwenang
b) Menunjukkan foto copy kartu anggota yang hilang (bila ada) atau
menyebutkan nomor keanggotaan.
c) Membayar pembuatan biaya KTA baru sebesar Rp.25.000 (setor sesuai
ketentuan yang berlaku)
d) Menunjukkan bukti pembayaran iuran anggota bulan terakhir.

2) Pengantian kartu anggota PPNI karena mutasi.


Bilamana anggota PPNI akan pindah dari satu propinsi ke propinsi lain
atau dari kab/kota ke kab/kota lain dalam satu propinsi untuk jangka
waktu yang lama (minimal 5 tahun) harus mengajukan permohonan
mutasi/pindah keanggotaan dengan ketentuan sebagai berikut:
Tempat asal (wilayah yang lama):
a) Menunjukkan KTA yang masih aktif.
b) Mengisi form pengajuan mutasi/pindah yang tersedia(Form Terlampir)
c) Menunjukkan bukti pembayaran iuran yang syah (masih aktif)
Tempat wilayah baru:
d) Membawa form pengajuan mutasi/pindah yang telah disetujuai oleh
PPNI wilayah asal (Lama).
e) Menunjukkan bukti pembayaran iuran yang syah (masih aktif)
f) Mengajukan perubahan KTA dan data diwilayah baru.

2. Mekanisme pendaftaran anggota PPNI (Anggota baru dan lama) :

Pedoman SIMK PPNI 16


Pendaftaran anggota dapat dilakukan melalui 2 cara, yaitu Pendaftaran secara
individu melalui portal SIM Keanggotaan online atau Pendaftaran anggota
melalui komisariat atau Kab/Kota (Kolektif)

a. Mekanisme pendaftaran manual, sebagai berikut :


1) Pemohon (perawat) mengisi form pendaftaran serta form pernyataan
sesuai ketentuan AD/ART PPNI melalui PPNI Komisariat atau kalau tidak
ada PPNI Komisariat langsung mendaftarkan diri melalui PPNI Kab/Kota
diwilayahnya (form Pendaftaran terlampir)
2) Setelah form isian dan pernyataan ditanda tangani dan diajukan oleh calon
anggota PPNI komisariat menerima dan menverifikasi permohonan
pemohon dan selanjutnya diusulkan ke PPNI Kab/kota sekaligus mengisi
form isian exel untuk diserahkan ke kab/kota.
3) PPNI Kab/kota memverifikasi data dan kewajiban pembayaran iuran
sesuai ketentuan AD/ART yang selanjtnya data (Isian manual) disimpan
sebagai arsip PPNI Komisariat dan Kab/Kota
4) Selanjutnya PPNI Kab/Kota meng-entri data atau mengisi data exel
(sesuai form terlampir) untuk dapat diteruskan dan dimasukan dalam
sistem SIM-K PPNI Online
5) Setelah data masuk dalam sistem secara otomatis data yang dientry baik
dari Komisarit atau PPNI kab/kota menunggu verifikasi dari PPNI
Propinsi dan PPNI Pusat
6) PPNI Propinsi menverifikasi data dan iuran yang harus dipenuhi oleh
anggota yang mendaftar.(dasar verifikasi adalah bukti pembayaran iuran
anggota, icn, uang pangkal (anggota baru) sesuai jumlah yang
diusulkan).
7) PPNI Pusat menverifikasi data dan iuran yang harus dipenuhi oleh anggota
yang mendaftar. .(dasar verifikasi adalah bukti pembayaran iuran
anggota, icn, uang pangkal (anggota baru) sesuai jumlah yang
diusulkan).
8) Setelah usulan keanggotaan pemohon valid, sesuai hasil verifikasi maka
PPNI Pusat memberikan Nomor Anggota
9) PPNI Propinsi dapat menverifikasi ulang data yang sudah mendapatkan
nomor anggota melalui sistem SIM-K berbasis Online.
10) PPNI Kab/Kota dapat melihat Nomor Anggota yang telah diberikan oleh
PPNI Pusat melalui sistem SIM-K PPNI yang berbasis Online.
11) Dan selanjutnya dapat mencetak KTA PPNI sesuai ketentuan yang syah.
12) Pencetakan KTA dilakukan di Kab/Kota masing-masing wilayah dan bila
Kab/Kota menginginkan mencetak KTA PPNI ke PPNI Pusat dapat
mengajukan dengan ketentuan yang berlaku.

b. Mekanisme Pendaftaran ONLINE


Pendaftaran dapat dilakukan dengan menggunakan fasilitas website dan
dilakukan secara ONLINE ikuti petunjuk yang sudah ada di alamat SIM-K
PPNI, untuk mengakses SIMK-PPNI, pengguna dapat membuka alamat

Pedoman SIMK PPNI 17


sebagai berikut: http://simk.inna-ppni.or.id, Ikuti langkah-langkah pengisian
secara online (Aplikasi pendaftaran terlampir)

Secara mendasar, walaupun anggota melakukan pedaftaran secara online di


portal simk , tetapi sebenarnya anggota mendaftar di wilayah/kabupaten di
wilayahnya.
1) Pendaftaran secara individu dilakukan dengan tahapan berikut :
a) Calon anggota membuka http://simk.inna-ppni.or.id
b) Calon anggota selanjutnya dapat membuka menu pendaftaran anggota
c) Lalu akan muncul form yang dapat diisi sesuai dengan data calon
anggota
2) Setelah calon anggota mendaftar, maka selanjutnya calon anggota
melakukan pembayaran iuran keanggotaan kepada pengurus
komisariat/kabupaten kota
3) Bila iuran keanggotaan telah dibayarkan, maka selanjutnya, calon anggota
dapat melakukan konfirmasi ke pengurus agar dilakukan verifikasi data
dan verifikasi pembayarannya.
4) Setelah verifikasi pembayaran dilakukan oleh pengurus pusat, maka secara
system computerized, Nomor keanggotaan akan muncul.
5) Bila Nomor keanggotaan telah didapat, calon anggota sudah secara resmi
mendapatkan nomor anggota.
6) Anggota dapat menggunakan nomor anggota untuk melakukan Log in
dengan password standar yang diberikan oleh system
7) Setelah Login, anggota dapat merubah passwordnya.
8) Selanjutnya anggota juga bisa mengecek berapa jumlah SKP yang telah
diperolehnya.
9) Anggota dapat melihat informasi detail mengenai :
a) Berita/ News tentang keprofesian
b) Informasi kegiatan ilmiah
c) Informasi lowongan kerja
d) Daftar anggota PPNI di komisariatnya

Bagi Pengurus di tingkat kabupaten/kota,


1. Untuk melakukan pendaftaran anggota ke system dapat dilakukan dengan
a. Melakukan upload data anggota dengan “form data individu.xls”
b. Melakukan upload data anggota dengan “form upload data massal.csv”
2. Setelah proses uploading data selesai, maka pengurus dapat melihat data calon
anggota di menu calon anggota
3. Selanjutnya pengurus dapat melakukan verifikasi data calon anggota yang
telah mendaftar baik melalui pengurus maupun secara online
4. Setelah data calon anggota diverifikasi, maka selanjutnya pengurus kabupaten
kota meminta Pengurus pusat untuk melakukan validasi data calon anggota
sehingga bisa keluar nomor anggota.
5. Pengurus pusat akan melakukan validasi data calon anggota dengan syarat
Pengurus kabupaten kota telah :
a. Menyetorkan iuran ICN tahun 2011 dan tahun 2012

Pedoman SIMK PPNI 18


b. Menyetorkan iuran keanggotaan ke pengurus propinsi dan ke pengurus
pusat dengan jumlah sesuai AD/ART
c. Mengirimkan bukti transfer Iuran keanggotaan dan ICN melalui email.
6. Bila bukti pengiriman uang telah di setorkan, maka pengurus pusat akan
melakukan verifikasi iuran keanggotaan dan mengeluarkan no anggota.
7. Pengurus propinsi, kabupaten kota, dan komisariat dapat mengecek data calon
anggota yang sudah terdaftar sebagai anggota di MENU ANGGOTA.

Pedoman SIMK PPNI 19


Skema 1: Alur Pendaftaran anggota PPNI

D. Kodifikasi /Penomoran KTA


Penomoran kartu anggota PPNI disesuaikan dengan ketentuan dan aturan yang telah
sepakati oleh pengurus PPNI, penomoran anggota dengan menggunakan sistem yang
baku dan sejak tahun 2011 ini mengikuti sistem kodifikasi/penomoran baru,
sedangkan kodifikasi/penomoran anggota PPNI yang lama tidak berlaku lagi. Adapun
kodifikasi/penomoran anggota sebagai berikut:

1. Jenis Penomoran
a. Nomor seri kartu anggota PPNI adalah nomor
yang diberikan oleh PPNI pusat sebagai identitas kartu anggota PPNI yang
syah
b. Nomor anggota PPNI dalam bentuk angka
dan disertai bar code, yaitu nomor yang diberikan oleh PPNI pusat sesuai
nomor urut anggota dan berlaku secara Nasional serta merupakan nomor tetap
sampai yang bersangkutan tidak menjadi anggota lagi (meninggal, keluar dari
keanggotaan PPNI) dan nomor tersebut tidak bisa dipakai lagi untuk anggota
yang lain.

2. Kodifikasi Nomor Anggota PPNI


Nomor anggota PPNI adalah nomor urut anggota yang penomorannya sesuai
nomor urut pendaftaran, nomor anggota ini terdiri dari 11 (sembelas) digit angka,
dengan kodifikasi sebagai berikut:
a. 2 (dua) digit angka paling depan adalah
kodifikasi propinsi sesuai kodifikasi nasional yang dikeluarkan oleh BPS
b. 2 (dua) digit angka paling depan adalah
kodifikasi Kab/Kota sesuai kodifikasi nasional yang dikeluarkan oleh BPS

Pedoman SIMK PPNI 20


c. 7 (tujuh) digit angka selanjutnya adalah
nomor anggota yang diberikan oleh PPNI Pusat sesuai usulan dan klarifikasi
kab/kota untuk mensetujui diterima sebagai anggota PPNI.

E. Ketentuan KTA
Bentuk dan semua ketentuan Kartu Tanda Anggota(KTA) mengikuti kententuan yang telah
disepakati dalam Rakernas II tahun 2012, adapun ketentuan dan bentuk KTA, adalah sebagai
berikut :
1. Berbahan dasar Mika dengan warna dasar merah marun
2. Ukuran KTA: P= 8,7 Cm, L= 5,5 Cm, ujung-ujung persegi tumpul
3. Tampak depan (Muka) dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Warna dasar Merah marun ada variasi garis-garis
2) Terdapat logo PPNI disebelah kanan atas
3) Judul KTA ada ditengah atas
4) Terdapat: Nama, alamat rumah, propinsi dan kabupaten, masa berlaku KTA
5) Foto pemegang KTA (Bagraound foto biru), berada dikanan tenggah
6) BAR Code disisi kiri (Bar code nomor anggota + angka 0),
4. Tampak Belakang, dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Warna dasar merah marun variasi garis-garis terdapat back-ground logo PPNI
2) Terdapat Lima (5) butir Ketentuan pemegang KTA,
3) Tanda tangan Ketua Kab/Kota (sisi kanan), dan pemegang KTA (sisi kiri)
5. Tulisan tampak depan dan belakang berwarna putih
6. Nomor KTA diberikan dan dikeluarkan oleh PPNI Pusat dengan usulan kabupaten/Kota.
7. Pencetakan KTA dapat dilakukan di Kab/Kota mengikuti standar KTA yg telah
ditentukan PPNI Pusat, bila ada Kab/Kota mencetak KTA ke Pusat secara tehnis akan
dibicarakan lebih lanjut

Contoh Gambar: Bentuk kartu anggota (KTA)

TAMPAK DEPAN (MUKA)

Pedoman SIMK PPNI 21


TAMPAK BELAKANG

F. Ketentuan Peralihan
1. Segala ketentuan peraturan organisasi yang bertujuan dalam
pengaturan keorganisasian yang telah ada pada saat pengaturan ini diberlakukan,
dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak diatur secara khusus dan/atau tidak
bertentangan dengan ketentuan dalam pedoman SIMK saat ini.
2. Ketentuan-ketentuan tentang syarat calon anggota dan cara
pendaftaran manual yang berlaku sebelum aturan yang tercantum dalam AD/ART
tetap berlaku selambat-lambatnya akhir 2012.
3. Masa sosialisasi dan pelatihan pedoman dan aplikasi SIM-K PPNI di
33 pengurus PPNI Propinsi selambat-lambatnya selesai akhir tahun 2012.
4. Nomor Anggota sesuai ketentuan AD/ART harus diusulkan ke PPNI
Pusat dengan mengikuti kodifikasi yang telah ditetapkan sedangkan nomor
anggota PPNI yang lama mash berlaku selama masa transisi sampai akhir tahun
2012.
5. KTA dapat dicetak di PPNI Kab/Kota masing-masing dengan bentuk
mengikuti Ketentuan PPNI Pusat dan pada pada wilayah tertentu dapat menetak
KTA ke pusat dengan mengusulkan sesuai ketentuan yang berlaku
6. Sesuai kesepakatan bila ada propinsi yang memungkinkan untuk
membuat KTA yang berbasis Visa Master dan Multi-fungsi WINS Global secara
teknis akan dibicarakan lebih lanjut, implementasinya tergantung daerah masing-
masing dan dikoordinasi serta difasilitasi oleh PPNI Pusat.
7. Tata cara pengusulan nomor keanggotaan PPNI (Selama masa
transisi sampai akhir tahun 2012):
a. PPNI Komisariat atau tingkat PPNI Kab/Kota mengusulkan nomor
keanggotaan ke PPNI Pusat setelah mendapatkan verikasi dari PPNI Propinsi.
b. Usulan nama dan data anggota ke PPNI Pusat dalam bentuk soft copy
(Program exel), yang meliputi data: Nama, Tempat tgl lahir, Jenis kelamin,
Agama, alamat domisi (Rumah), Pendidikan terakhir, Tempat bekerja, Status

Pedoman SIMK PPNI 22


kepegawaian, status uji kompetensi, status kepemilikan SIP/STR, Nilai/jumlah
SKP 3 tahun terakhir, Jenis pelatihan 3 tahun terkahir, status keanggotaan
(Baru/Lama), jenis anggota (Biasa/luar biasa)
c. Pengusulan nama-nama calon anggota ke PP PPNI dikirim via email
disertakan foto copy bukti pembayaran iuran kepusat sesuai aturan AD/ART.
d. Pembayaran iuran yang harus dilunasi selama satu tahun adalah: 15% dari
Rp.8.000 iuran anggota selama satu tahun ditambah iuran anggota ICN
Rp.2000, jumlah total iuran anggota/orang/bulan adalah: Rp.76.800,-, bila
propinsi mengusulkan sekaligus KTAnya dicetak dipusat ditambah ongkos
cetak dank rim sebesar Rp.25.000,- (semua pembayaran disetorkan melalui
rekening PPNI)
e. Nomor anggota sesuai nama-nama yang diusulkan ke PPNI Pusat dikirimkan
kembali dalam bentuk soft copy via email setelah pihak pengusul
(Komisariat/Kab/Kota) membayar iuran sejumlah anggota yang diusulkan
selama 1 tahun.
f. Usulan keanggotaan via email, sedangkan Pembayaran via bank PPNI
(Bank BNI 46 a/n: PPNI Nomor Rekening: 0006700744)

Pedoman SIMK PPNI 23


BAB V
PENUTUP

Sistem Informasi Manajemen Keanggotaan PPNI (SIMK – PPNI) dikembangkan oleh


PPNI dengan tujuan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi manjemen data
keanggotaan PPNI. Melalui system ini dibangun standarisasi dan integrasi dari PPNI
Komisariat, Kabupaten/Kota, Propinsi hingga Pusat. Diharapkan data keanggotaan
terhimpun dapat lebih valid, up to date dan tidak bias sehingga menjadi pendukung
pengambilan kebijakan yang diperlukan.

Sistem ini menghendaki perubahan total akan manajemen keanggotaan yang selama ini
berjalan. Diharapkan perubahan ini dapat mengarahkan organisasi untuk berbenah dan
memperbaiki diri terutama dalam system keanggotaan, sehingga organisasi PPNI
kedepan akan lebih baik. Melalui penataan yang sistematis dan bertahap, semua konsep
kabijakan diputuskan melalui perhitungan yang matang sesuai dengan data pendukung
yang akurat.

Keberhasilan implementasi system ini semata-mata sangat tergantung dari komitmen


pengurus. Untuk itu kerjasama, komunikasi antar pengurus dengan pengurus, pengurus
dengan anggota menjadi sangat penting untuk diperluas dan ditingkatkan.

Pedoman SIMK PPNI 24


LAMPIRAN – LAMPIRAN

Lampiran 1 : Form pendaftaran anggota


Lampiran 2 : Form Pernyataan Kesediaan mematuhi AD/ART PPNI
Lampiran 3 : Form Pernyataan Kesediaan aktif dalam Organisasi
Lampiran 4 : Kodifikasi propinsi dan kabupaten kota Nasional mengikuti BPS
Lampiran 5 : Program Aplikasi dan Panduan pengisian SIMK PPNI ONLINE
Lampiran 6 : Form Pernyataan Mutasi/Pindah wilayah Keanggotaan
Lampiran 7 : Form Daftar Usulan Keanggotaan (Kolektif) ke system SIM-K Online

Pedoman SIMK PPNI 25


Lampiran 1 : Form pendaftaran anggota

Pedoman SIMK PPNI 26


Pedoman SIMK PPNI 27
Lampiran 2 : Form Pernyataan Kesediaan mematuhi AD/ART PPNI

KOP PPNI

Formulir A-2
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibwah ini, saya :
Nama :
Umur :
Pendidikan terakhir :
Pekerjaan :
Keanggotaan PPNI :
Alamat :
Rumah / Tlp :

Kantor / Tlp dan fax :

Dengan ini menyatakan kesediaan mengkuti kegiatan yang diadakan Persatuan Perawat
Nasional Indonesia (PPNI) dan mentaati AD/ART dan aturan lain yang mengikat dalam
organisasi PPNI.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

…………………….,……………………….

Mengetahui
Pengurus Komisariat/Kab/Kota Pemohon

( ) ( )

Pedoman SIMK PPNI 28


Lampiran 3 : Form Pernyataan Kesediaan aktif dalam Organisasi

KOP PPNI

Formulir A-3
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya :
Nama :
Umur :
Pendidikan terakhir :
Pekerjaan :
Keanggotaan PPNI :
Alamat :
Rumah / Tlp :

Kantor / Tlp dan fax :

Dengan ini menyatakan kesediaan mentaati Kode Etik perawat Indonesia.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya dan dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.

…………………….,……………………….

Mengetahui
Pengurus Komisariat/Kab/Kota Pemohon

( ) ( )

Pedoman SIMK PPNI 29


Lampiran 4 : Kodifikasi propinsi dan Kabupaten Kota Nasional mengikuti BPS

KODIFIKASI NOMOR ANGGOTA PPNI BERDASAR PROPINSI


Kode BPS Nama Propinsi Kode ISO & Nama Kota Propinsi
11 Aceh ID-AC Banda Aceh
12 Sumatera Utara ID-SU Medan
13 Sumatera Barat ID-SB Padang
14 Riau ID-RI Pekanbaru
15 Jambi ID-JA Jambi
16 Sumatera Selatan ID-SS Palembang
17 Bengkulu ID-BE Bengkulu
18 Lampung ID-LA Bandar Lampung
19 Kepulauan Bangka Belitung ID-BB Pangkal Pinang
21 Kepulauan Riau ID-KR Tanjung Pinang
31 Daerah Khusus Ibukota Jakarta ID-JK N/A
32 Jawa Barat ID-JB Bandung
33 Jawa Tengah ID-JT Semarang
34 Daerah Istimewa Yogyakarta ID-YO Yogyakarta
35 Jawa Timur ID-JI Surabaya
36 Banten ID-BT Serang
51 Bali ID-BA Denpasar
52 Nusa Tenggara Barat ID-NB Mataram
53 Nusa Tenggara Timur ID-NT Kupang
61 Kalimantan Barat ID-KB Pontianak
62 Kalimantan Tengah ID-KT Palangkaraya
63 Kalimantan Selatan ID-KS Banjarmasin
64 Kalimantan Timur ID-KI Samarinda
71 Sulawesi Utara ID-SA Manado
72 Sulawesi Tengah ID-ST Palu
73 Sulawesi Selatan ID-SN Makassar
74 Sulawesi Tenggara ID-SG Kendari
75 Gorontalo ID-GO Gorontalo
76 Sulawesi Barat ID-SR Mamuju
81 Maluku ID-MA Ambon
82 Maluku Utara ID-MU Sofifi (de jure); Ternate (de facto)
[4]
91 Papua Barat Manokwari
92 Papua ID-PA Jayapura

Kodifikasi Kabupaten : Lampiran tersndiri dengan total Kabupaten/Kota: 497


Pemberian Nomor Anggota sesuai Kodifikasi dilakukan oleh PPNI Pusat

Pedoman SIMK PPNI 30


Lampiran 5 : Program Aplikasi dan Panduan pengisian SIMK PPNI ONLINE

Untuk pendaftaran sebagai anggota PPNI silahkan akses internet di alamat, sebagai
berikut: : http://simk.inna-ppni.or.id

Menu Utama dalam Program aplikasi SIMK PPNI On-line, terdiri dari:
Beranda dengan berbagai menu, yaitu:
1. Berita : informasi berita terkini atau hot news dari
PPNI atau yang terkait
2. Kegiatan : informasi kegiatan PPNI pusat dan
beberapa kegiatan yang penting, diantaranya kegiatan rutin organisasi, pelatihan, dan
lain-lain
3. Lowongan : informasi berkaitan dengan
lowongan pekerjaan diluar atau didalam negeri
4. Iuran : Informasi iuran, besaran iuran yang harus
dibayarkan oleh anggota dan proporsi iuran untuk setiap level organisasi
5. Wilayah :Informasi berkaitan dengan anggota
berdasarkan propinsi, kab/kota secara detail
6. Anggota : informasi detail data base anggota dan
dapat dakses oleh anggota
7. Institusi : informasi detail asal institusi kerja anggota
8. Calon anggota : informasi detail data anggota
sebelum menjadi anggota syah dengan proses verifikasi.

Selanjutnya akan muncul tampilan seperti berikut :

Bagi perawat yang akan melakukan pendaftaran secara online, maka user dapat mengklik

Pedoman SIMK PPNI 31


Selanjutnya akan muncul tampilan sebagai berikut :

Setiap user yang akan melakukan pendaftaran, maka secara otomatis system berjalan,
sebagai berikut:
1) Pendaftaran calon anggota langsung diarahkan oleh system ke wilayah registrasi,
dalam hal ini kabupaten kota sehingga secara system anggota otomatis mendaftar ke
kabupaten kota, bukan ke pusat
2) Data dasar yang harus diisi adalah
a. Data identitas KTP
b. Data tempat kerja  sebagai basis data anggota
c. Data pendidikan
d. Data tempat praktek pribadi

Setelah user melakukan pengisian data dan mengklik tombol simpan, maka secara
otomatis, user akan terdaftar sebagai calon anggota di system.

Silahkan masuk ke system terlebih dahulu dengan mengisi data user-id dan passwordnya,
Tampilannya sebagai berikut :

Pedoman SIMK PPNI 32


Untuk melakukan Login, user bisa menggunakan no anggota PPNI dan password yang
telah diberikan. Selanjutnya akan muncul tampilan berikut setelah login:

Untuk melihat data calon anggota yang telah melakukan registrasi melalui system, klik
menu calon anggota, tampilannya sebagai berikut :

Ada beberapa langkah mendasar pada menu calon anggota, yaitu:


1. Menu unggah data calon anggota (massal)
Menu ini berguna untuk melakukan upload data calon anggota dalam jumlah lebih
dari 1 anggota secara bersamaan. Untuk melakukan upload data massal, admin akan
menyediakan format khusus.
2. Menu unggah data calon anggota
Menu ini berguna untuk pengurus melakukan upload data anggota per individu sesuai
dengan format isian tertentu
3. Menu Verifikasi Iuran calon anggota
Menu ini berguna bagi admin pusat untuk melakukan verifikasi jumlah dana yang
dikirim oleh pengurus kabupaten kota atau propinsi. Setelah verifikasi iuran
keanggotaan dilakukan, maka data calon anggota, secara komputerisasi akan
mendapatkan nomor keanggotaan dan data akan berpindah ke anggota
4. Menu Verifikasi data calon anggota

Pedoman SIMK PPNI 33


Verifikasi calon data calon anggota dilakukan oleh pengurus komisariat dan
kabupaten kota. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa data yang diinputkan
oleh anggota benar.
5. Menu detail data calon anggota
Menu ini berguna untuk melihat data calon angota secara keseluruhan
6. Menu Hapus data calon anggota
Menu ini berguna untuk menghapus data calon anggota yang salah.

Menu Institusi
Menu ini berisi informasi data detail mengenai nama-nama komisariat per kabupaten
kota. Tampilan menunya sebagai berikut :

Menu Anggota
Berisi informasi detail mengenai data anggota yang dapat difilter sesuai dengan propinsi
dan kabupaten kotanya. Tampilannya sebagai berikut :

Pedoman SIMK PPNI 34


Menu Wilayah
Berisi informasi mengenai jumlah anggota baik yang aktif maupun yang pasif sesuai
dengan propinsi dan detail kabupaten kotanya. Tampilannya sebagai berikut :

Menu Iuran

Berisi informasi mengenai kewajiban anggota terkait dengan iuran keanggotaan.


Tampilan menunya sebagai berikut :

Menu Lowongan
Berisi informasi lowongan kerja bagi anggota.

Pedoman SIMK PPNI 35


Lampiran 6 : Form Penyataan Mutasi/Pindah wilayah Keanggotaan

KOP PPNI

Formulir B-1

SURAT PERNYATAAN MUTASI/PINDAH KEANGGOTAAN


Yang bertanda tangan dibawah ini, saya :
Nama :
Umur :
Pendidikan terakhir :
Pekerjaan :
Keanggotaan PPNI :
Alamat :
Rumah / Tlp :
Kantor / Tlp dan fax :

Dengan ini pernyataan mutasi/pindah sebagai anggota PPNI dari wilayah PPNI
Kab/Kota……………………….ke wilayah PPNI
Kab/Kota……………………………...

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya dan dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.

…………………….,……………………….

Mengetahui dan Menyetujui


Pengurus Komisariat/Kab/Kota Pemohon

( ) ( )

Pedoman SIMK PPNI 36


Lampiran 7 : Form Daftar Usulan Keanggotaan (Kolektif) ke system SIM-K Online

DAFTAR USULAN KEANGGOTAAN PPNI (KOLEKTIF)


PENGURUSPROPINSI:
PENGURUS KABUPATEN/KOTA :
PENGURUS KOMISARIAT :

no_ktp nama jenis_kelamin tanggal_lahir tempat_lahir e_mail alamat_ktp rt_ktp rw_ktp kelurahan_ktp kecamatan_ktp kabupaten_ktp propinsi_ktp kodepos_ktp no_telp_rumah no_hand

Pedoman SIMK PPNI 37

Anda mungkin juga menyukai