PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Sabuk Gempa Pasifik (Ring of Fire) merupakan daerah berbentuk seperti tapal
90% gempa bumi terjadinya di daerah ini dan 81% gempa bumi terbesar terjadi di
sepanjang Cincin Api tersebut. Indonesia masuk ke dalam Sabuk Gempa Pasifik
sehingga sering terjadi gempa bumi dan letusan gunung berapi. Seringnya
semakin besar pula. Resiko tersebut akan semakin meningkat karena Indonesia
jauh dari kawasan yang rawan gempa bumi (tektonik maupun vulkanik) bawah
1
laut. Dampak yang dapat ditimbulkan akibat bencana tsunami sangar, yaitu dapat
berkelanjutan .
serangan tsunami baik itu pra maupun pasca agar mengurangi resiko yang
yang dapat digunakan baik yang bersifat alamiah berupa bukit, maupun buatan
Selain itu, pembuatan rambu evakuasi dan rute evakuasi serta penyuluhan kepada
masyarakat agar masyarakat menjadi terlatih dan tidak panik saat bencana tsunami
benar-terjadi.
Salah satu dari sekian banyak wilayah di bagian timur Indonesia yang
menyimpan potensi tsunami yang cukup besar adalah Kota Palu dan sekitarnya.
Tercatat telah terjadi tiga kali kejadian di sekitar Teluk Palu, yaitu pada tahun
1927, 1968 dan 1996, sementara sekitar Kota Palu (Sulawesi Tengah) terdapat 6
kejadian. Wilayah Kota Palu dan sekitarnya terdapat beberapa potongan sesar
yang sangat berpotensi membangkitkan gempa bumi yang cukup kuat. Sesar
tersebut adalah Sesar Palu-Koro yang memanjang dari Palu ke arah Selatan dan
2
Tenggara melalui Sulawesi Selatan bagian Utara menuju ke selatan Bone sampai
di Laut Banda.
3
BAB II
2.1.Pengertian Tsunami
permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba. Perubahan permukaan laut dapat
disebabkan oleh gempa yang berasal dari bawah laut, letusan gunung berapi
bawah laut, longsor bawah laut, atau di laut atau meteor. Gelombang tsunami
mampu merambat ke segala arah. Energi yang terdapat dalam gelombang tsunami
sangatlah besar.
karena saat mencapai daratan, gelombang ini memang lebih mirip air pasang yang
tinggi daripada menyerupai ombak biasa yang mencapai pantai. Akan tetapi,
menyamakan kecepatan
meter. Dengan demikian, laju gelombang tidak terlalu terasa oleh kapal yang
4
2.2. Penyebab Terjadinya Tsunami
sering terjadinya tsunami. Gerakan vertikal pada kerak bumi (gempa) dapat
menjadi tsunami
terjadinya tsunami adalah gempa bumi yang memenuhi kriteria seperti berikut
terjadi karena letusan gunung berapi). Meskipun sangat jarang terjadi, tsunami
5
3.Longsor Bawah Laut
benua dan lempeng samudera yang disebabkan gempa dan perubahan air
- ciri tsunami yang disebabkan oleh longsor bawah laut adalah gempa yang
4.Hantaman Meteor
Tsunami juga bisa terjadi akibat jatuhnya meteor ke lautan. Selain itu,
gempa. Hal ini jarang terjadi, akan tapi berakibat tejadinya tsunami yang
sangat besar.
perpindahan air dalam jumlah yang besar, seperti letusan gunung berapi,
gempa bumi, tanah longsor atau meteorit yang jatuh menimpa permukaan
laut.
6
energi air laut, yang ketika tiba di pantai menjadi gelombang tsunami yang
dihasilkan besar.
menjalar menjauhi dari garis pantai dengan jangkauan beberapa ratus meter
2.4.DampakTsunami
A.Dampak Positif
B.Dampak Negatif
7
• Timbul penyakit
Pulau Sulawesi terletak pada zona pertemuan diantara tiga pergerakan lempeng
besar yaitu pergerakan lempeng Hindia Australia dari selatan dengan kecepatan
rata 7 cm/tahun, lempemg Pasifik dari timur dengan kecepatan sekitar 6 cm/tahun
dan lempeng Asia bergerak relatif pasif ke tenggara. Posisi Sulawesi yang berada
pada kawasan lempeng tektonik microplate sangat rawan terhadap gerakan dan
gempa dan tsunami yang disetiap saat dapat terjadi. Perkembangan tektonik di
Selatan), Palu Koro (dari Flores, Palu hingga Selat Makassar), Patahan Gorontalo,
patahan Batui (Sulawesi Tengah), patahan naik Selat Makassar dan patahan
dan tektonik tersebut di atas, maka di kawasan Pulau Sulawesi terdapat beberapa
daerah rawan terhadap bencana terutama masalah gempa dan tsunami, seperti
daerah-daerah yang berada pada jalur Patahan Walanae, Palu Koro, Selat
Makassar terutama bagian tengah dan utara, perpotongan antara patahan Kolaka
dan Palu Koro, patahan Gorontalo, Batui, Matano dan patahan Kolaka. Daerah-
daerah yang harus mendapat perhatian dan harus diwaspadai adalah daerah
8
perpotongan atau persinggungan di antara patahan, karena di daerah ini gempa
gempa yang terjadi di Makassar pada tanggal 12 Desember 2010 dengan kekuatan
5,9 SR pusat gempa terletak 232 km ke arah baratdaya Makassar, berada pada
daerah perpotongan patahan Selat Makassar dengan patahan Laut Flores Barat.
zaman Tersier hingga sekarang, sehingga bentuknya yang unik menyerupai huru
yang kompleks dan rumit. Manifestasi tektonik yang ditimbulkan berupa patahan
dan gunungapi dapat menibulkan gempa, tsunami dan bencana geologi lainnya.
dibagi dalam 4 (empat) mintakat geologi (Endarto dan Surono, 1991) yaitu busur
volkanik Sulawesi Barat, kontinental kerak Banggai Sula, oseanik kerak Sulawesi
dipisahkan oleh batas –batas tektonik yang saling mempengaruhi satu sama lain.
tektonik diatas, maka ada beberapa daerah yang harus diwaspadai yaitu pada
geologi.
9
Banggai-Sula dan Sulawesi Tengah yang bersatu pada kala Miosen –Pliosen oleh
terhadap kejadian bencana alam geologi di Sulawesi pada umumnya dalam wujud
gempa bumi, tsunami, gerakan tanah, gunungapi dan banjir yang senantiasa
sebelah utara Pulau Sulawesi memanjang dari barat ke timur. Subduksi lempeng
ini menunjam masuk ke selatan di bawah Sulawesi Utara dan Gorontalo. Subduksi
lempeng laut Sulawesi yang aktif diduga membentuk gunungapi Una-una dan
1.Patahan Walanae
Bone, Soppeng, Sidrap, Pinrang dan Majene -Mamuju dan berakhir di Selat
Makassar.
10
2. Patahan Palu-Koro
teluk bone sepanjang ± 240 km. Bersifat sinistral dan aktif dengan kecepatan
sekitar 25-30 mm/tahun (Kertapati, 2001 dan Permana, 2005). Patahan Palu-
Sorong dan Tukang Besi di Laut Banda. Kedua patahan ini bersifat sinistral
dan aktif, berhubungan dengan pembent ukan danau Matano, Towuti dan
rawan terhadap tsunami. Kerawaan gempabumi dan tsunami daerah ini sudah
berlangsung sejak tahun 1927, seperti Gempabumi dan Tsunami Palu 1927,
Gempabumi dan Tsunami Parigi 1938 dan Gempabumi dan Tsunami Tambu
1968.
Palu dan mengakibatkan kerusakan parah di Kota Palu, Palu, Biromaru dan
11
jaraknya sekitar 230 kilometer. Selain menimbulkan kerusakan sangat parah,
hingga dirasakan hampir diseluruh bagian Pulau Sulawesi dan Bagian timur
kawasan Teluk Parigi. Di tempat ini dilaporkan 942 unit rumah roboh.
Kerusakan yang ditimbulkan ini meliputi lebih dari 50 % rumah yang ada
Parigi hanyut, dan menara suar penjaga pantai mengalami rusak berat.
Binatang ternak dan pohon kelapa juga banyak yang hanyut tersapu gelombang
Poso dan Tinombo dirasakan getaran sangat kuat, tetapi tidak menimbulkan
kerusakan.
12
Secara umum wilayah Kota Palu termasuk dalam klafisikasi kerentanan
Paluadalah seluas 1190,91 Ha atau ±32,78% dari total wilayah rentan di Kota
kerentanan sedang seluas 1076,50 Ha, serta wilayah kerentanan sangat tinggi
seluas 262,61 Ha. Jika dirinci per kategori kecamatan, kecamatan dengan luas
kerentanan sangat tinggi terbesar adalah Kecamatan Palu Selatan (179,54 Ha).
Gambar 2.5. Zona Kerentanan Tsunami Kota Palu (sumber: Rahmat Aris P &
13
2.8 Konsep tentang stres
situasional. Stresor ini telah berasal dari dalam diri seseorang, sebagai contoh
kangker atau perasaan depresi. Stresor eksternal berasal dari luar individu
alam, tekanan dari teman sebaya. Stresor perkembangannya terjadi pada waktu
stres.
sebagai berikut :
a. Stres fisik, merupakan stres yang disebabkan oleh keadaan fisik, seperti suhu
yang terlalu tinggi atau terlalu rendah, suara bising, sinar matahari yang
14
b. Stres kimiawi, merupakan stres yang disebabkan oleh pengaruh senyawa
kimia yang terdapat pada obat-obatan, zat beracun asam, basa, faktor hormon
atau gas.
organ tubuh antara lain gangguan struktur tubuh, fungsi jaringan, organ dan
lain-lain.
e. Stres proses tumbuh kembang, merupakan stres yang disebabkan oleh proses
usia.
atau keagamaan.
15
DAFTAR PUSTAKA
Aris Pratomo, Rahmat., & Rudiarto, Iwan. (2013). Permodelan Tsunami dan
Implikasinya Terhadap Mitigasi Bencana di Kota Palu. Biro Penerbit
Planologi Undip Vol. 9(2):174-18. Diakses 25 Mare
2018(https://www.researchgate.net/publication/317074396_Permodelan_
Tsunami_dan_Implikasinya_Terhadap_Mitigasi_Bencana_di_Kota_Palu
).
Utara.
16