PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Ruang Lingkup
Komite adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli atau profesi yang
dibentuk untuk memberikan pertimbangan strategis kepada pimpinan rumah sakit dalam
rangka peningkatan dan pengembangan pelayanan kesehatan.
Komite Keperawatan merupakan organisasi non struktural yang dibentuk oleh direktur
Rumah Sakit dan dalam pelaksanaan tugas serta peran fungsinya Komite Keperawatan
bertanggungjawab langsung kepada direktur rumah sakit. Komite Kepearwatan RSUD
dr.Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi mempunyai fungsi utama mempertahankan dan
Komite Keperawatan juga mempunyai tugas menyusun Peraturan Internal bagi tenaga
kesehatan perawat dan bidan yang digunakan oleh tenaga kesehatan perawat dan bidan
serta melaksanakan tata kelola Asuhan Keperawatan/Kebidanan di Rumah Sakit Umum
Daerah dr.Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi. Komite keperawatan mempunyai
fungsi utama mempertahankan dan meningkatkan profesionalisme
keperawatan/kebidanan sehingga pelayanan asuhan keperawatan/kebidanan kepada
pasien diberikan secara benar (ilmiah) sesuai standar dan evidence based berdasar kode
etik profesi serta diberikan oleh perawat/bidan yang kompeten dengan kewenangan yang
jelas sesuai bidangnya masing-masing.
Komite keperawatan merupakan bagian dari organisasi rumah sakit bertujuan untuk
menghimpun, merumuskan dan mengkomunikasikan pendapat dan ide-ide perawat/bidan
sehingga memungkinkan penggunaan gabungan pengetahuan, ketrampilan dan sikap dari
profesi keperawatan/kebidanan.
C. Batasan Operasional
Tujuan Umum dan Tujuan Khusus:
1. Umum
Sebagai pedoman bagi komite keperawatan dalam menyelenggarakan kegiatan untuk
meningkatkan profesionalisme perawat dan bidan di lingkungan RSUD
dr.Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi
2. Khusus
a. Terbentuknya persamaan pemahaman, persepsi dan cara pandang serta paradigma
dalam penyelenggaraan komite keperawatan di RSUD dr.Chasbullah
Abdulmadjid Kota Bekasi.
b. Terselenggaranya komite keperawatan di RSUD dr.Chasbullah Abdulmadjid
Kota Bekasi yang memiliki makna terhadap tata kelola klinis (clinical
governance) keperawatan/kebidanan sesuai evidence based.
c. Terbentuknya iklim professional keperawatan/kebidanan dalam rangka
meningkatkan kualitas pelayanan asuhan keperawatan dan asuhan kebidanan di
RSUD dr.Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi, sehingga berdampak pada
kepuasan terutama pada pelanggan RSUD dr.Chasbullah Abdulmadjid Kota
Bekasi.
GAMBARAN UMUM
Pada tahun 1939 wilayah Bekasi masih merupakan daerah terpencil dan merupakan
bagian dari karisidenan Jatinegara, seorang tuan tanah terketuk hatinya untuk menolong
sesame yang sedang sakit, dengan membangun balai kesehatan berukuran 6 x 18 m2 di
atas tanah seluas 400 M persegi, yang dihibahkan untuk kepentingan umum.
Tahun 1942 saat pendudukan Jepang, mendapat perhatian dan dikembangkan menjadi
Polikilinik Bekasi yang dipimpin oleh seoran patriot pejuang kemerdekaan bernama
bapak Jasman. Tahun 1945 poliklinik tersebut dijadikan basis perlengkapan P3K.
Pada tahun 1956 kepemimpinan digantikan oleh seorang juru rawat dari Rumah Sakit
Pembantu Banjaran, bernama bapak S Wijaya. Pada saat kepemimpinannya berubah
menjadi RSUD Kabupaten Bekasi dengan kapasitas 10 tempat tidur dan penambahan
bangunan untuk perawat dan bidan.
Kemudian pada tahun 1960 bapak S Wijaya pension dan digantikan oleh bapak H.
Nadom Miyadi.
Pada tahun 1973 Kepemimpinan Rumah Sakit dipipimpin oleh seorang dokter dibantu
oleh beberapa tenaga medis. Sejak saat itu organisasi dan tata laksana RSUD ditetapkan.
Selanjutnya dalam perkembangannya Rumah Sakit ditetapkan sebagai Rumah Sakit
Umum Daerah tipe C, berdasarkan SK Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor:
051/Menkes/SK/II/1979 tentang Pengelolaan Rumah Sakit Umum Pemerintah.
Pada tanggal 28 Oktober tahun 1997 RSUD Kabupaten Daerah Tinggkat II Bekasi
ditingkatkan statusnya menjadi kelas B non Pendidikan dituangkan dalam keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 1229/MENKES/SK/X/1997.
2. Fungsi
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas, maka RSUD
dr. Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi mempunyai fungsi:
a. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan
b. Pelaksanaan tugas teknis operasional bidang pelayanan kesehatan yang
meliputi: pelayanan medic, perawatan dan penunjang medic serta sarana
prasarana
c. Pelaksanaan teknis administasi rumah sakit
d. Pelaksanaan tugas lain sesuai amanah Undang-Undang dan regulasi maupun
tugas yang diberikan oleh Walikota sesuai tugas dan fungsinya
A. Visi
“RSUD Terdepan Dalam Pelayanan Secara Paripurna Menuju Masyarakat Sehat Dan
Mandiri”
B. Misi
1. Pelayanan asuhan keperawatan/Kebidanan dengan penuh empati oleh perawat/bidan
yang kompeten
2. Mampu mengembangkan asuhan keperawatan/kebidanan berbasis teknologi modern
dengan ilmu dan skill yang dinamis
3. Meningkatkan citra perawat dan bidan dalam memberikan pelayanan yang paripurna
4. Penempatan Nakes perawat dan bidan sesuai bidang keahlian
C. Motto
PRIMA
1. Profesional
Berjuang untuk mewujudkan Nakes Perawat dan Bidan yang baik dan benar serta
bertanggungjawab dan bertanggunggugat terhadap praktik profesinya
2. Responsif
Berfikir kritis dan cepat tanggap terhadap setiap kejadian di lingkungannya
3. Inovatif
Mampu mendayagunakan keahlian untuk karya baru/sebuah solusi
4. Manusiawi
Memandang manusia sebagai makhluk yang unik & universal yang terdiri dari Bio,
psiko, sosio, spiritual yang konfrehenshif
5. Amanah
Jujur dan dapat dipercaya
1. Tujuan
Komite keperawatan RSUD dr.Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi mempunyai
tujuan sebagai berikut:
a) Mewujudkan profesionalisme dalam pelayanan keperawatan dan kebidanan
melalui pendampingan, pembinaan & supervise secara berkesinambungan
b) Terlaksananya update ilmu dan skill secara dinamis
c) Memberikan masukan kepada pimpinan rumah sakit berkaitan dengan
profesionalisme perawat dan bidan dalam memberikan pelayanan keperawatan
dan kebidanan
d) Menyelesaikan masalah-masalah terkait dengan penerapan disiplin dan kode etik
keperawatan dan kebidanan
e) Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan dan kebidanan dengan menempatkan
nakes perawat / bidan sesuai bidang keahlian
2. Peran
Peran Komite Keperawatan di RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi
meliputi:
a) Memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan profesi keperawatan dan
kebidanan melalui kegiatan terorganisasi
b) Mempertahankan pelayanan keperawatan dan kebidanan yang berkualitas dan
aman bagi pasien dan keluarganya
c) Menjamin tersedianya perawat dan bidan yang kompeten, etis sesuai
kewenangannya
d) Menyelesaikan masalah keperawatan dan kebidanan yang terkait dengan disiplin
etik dan moral perawat/bidan
e) Melakukan kajian berbagai aspek keperawatan dan kebidanan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan
3. Fungsi
Komite Keperawatan RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi mempunyai
fungsi:
a) Menjamin tersedianya norma-norma, standar praktek/asuhan/prosedur
keperawatan/kebidanan sesuai lingkup asuhan dan pelayanan serta aspek penting
asuhan area keperawatan/kebidanan
b) Menetapkan lingkup praktek, kompetensi dan kewenangan fungsional tenaga
keperawatan/kebidanan, merumuskan norma-norma; harapan dan pedoman
perilaku serta menyediakan alat ukur pantau kinerja tenaga
keperawatan/kebidanan.
c) Menjamin kompetensi tenaga keperawatan/kebidanan dengan melaksanakan
assesment, mempertahankan dan mengembangkan kompetensinya.
d) Menjaga kualitas asuhan melalui perumusan rencana peningkatan mutu
keperawatan/kebidanan di tingkat rumah sakit.
e) Memantau pelaksanaan kegiatan peningkatan mutu dan evaluasi mutu
keperawatan/kebidanan.
f) Mengintegrasikan proses peningkatan mutu keperawatan/kebidanan dengan
renstra rumah sakit.
g) Mengkomunikasikan menginformasikan hasil telaah mutu
keperawatan/kebidanan kepada semua bidang yang terkait.
h) Memberi masukan/saran-saran solusi kepada manajemen tentang system
pemberian asuhan dan pengembangan SDM keperawatan/kebidanan.
i) Memprakarsai perubahan dalam meningkatkan mutu asuhan
keperawatan/kebidanan
j) Mempertahankan keterkaitan antara teori, riset dan praktek sesuai dengan
perkembangan disiplin ilmu keperawatan/kebidanan
A. Struktur Kepengurusan
Kepengurusan Komite Keperawatan dibentuk melalui surat keputusan Direktur
RSUD dr.Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi Tentang pembentukan susunan
Komite Keperawatan RSUD dr.Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi, dengan
susunan pengurus sebagai berikut :
1. Ketua
2. Sekretaris
3. Sub komite kredensial keperawatan/kebidanan
4. Sub dkomite mutu keperawatan/kebidanan
1. Kedudukan
a) Ketua Komite Keperawatan adalah seorang tenaga fungsional di RSUD
dr.Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi, dalam melaksanakan tugasnya
berada di bawah koordinasi dan di awasi oleh direktur, bertugas membantu
direktur
b) Ketua komite keperawatan diangkat dan di berhentikan oleh direktur untuk
memangku jabatan dalam 3 tahun dan hanya dapat di angkat maksimal 2
periode
c) Dalam melaksanakan tugasnya ketua komite keperawatan bertanggung jawab
kepada direktur
2. Fungsi
a) Menginformasikan kebijakan direksi kepada seluruh jajaran komite
keperawatan.
b) Menyampaikan tugas-tugas yang di limpahkan direksi kepada komite
keperawatan.
c) Mengkoordinir anggota komite keperawatan dalam melaksanakan tugasnya.
d) Melaporkan hasil kegiatan komite keperawatan kepada direktur.
e) Membina pengembangan kegiatan pelayanan pendidikan dan penelitian
disiplin ilmu keperawatan.
f) Tugas pokok
g) Mengkoordinir anggota komite keperawatan dalam melaksanakan tugasnya,
melaporkan hasil kerja.
h) Mengkoordinir melaksanakan tugas-tugas lain dalam pembinaan dan
pengembangan kualitas pelayanan keperawtan antara lain
i) Memberikan motivasi, dukungan, bimbingan dan arahan kepada sub komite
j) Memberikan masukan kepada bidang keperawatan dan direktur rumah sakit
terhadap ketenagaan, sistem dan standar pelayanan keperawatan.
3. Wewenang
a) MemmMemberikan masukan kepada seluruh kepala ruangan dalam
melakukan pembinaan norma dan etika profesi perawat/bidan
b) Meminta rekapan laporan pembinaan rutin terhadap staf Fungsional
Keperawatan kepada seluruh kepala ruangan
c) Atas persetujuan Direktur menyelenggarakan rapat koordinasi dengan
seluruh kepala ruangan dalam rangka menata sistem pelayanan keperawatan.
d) Menyusun dan mengajukan konsep yang mengatur wewenang profesi
Pearawat/Bidan kepada Direktur
4. Tanggungjawab
a) Menyampaikan laporan berkala kegiatan Komite Keperawatan setiap bulan
kepada Direktur
b) Menyampaikan laporan berkala kegiatan Komite Keperawatan setiap bulan
kepada Bidang Keperawatan
c) Menyampaikan laporan berkala kegiatan Komite Keperawatan secara
berkala ( setahun sekali ) kepada seluruh tenaga keperawatan RS
5. Uraian Tugas
a) Membuat program kerja sesuai dengan tugas dan wewenang ketua komite
keperawatan
b) Mengkoordinir anggota komite keperawatan dalam melaksanakan program
kerja
c) Bersama-sama anggota membentuk sub- komite untuk membantu kelncaran
tugas
d) Membuat usulan kepada kepala bidang pelayanan keperawatan tentang hal-
hal yang berkaitan dengan peningkatan mutu pelayanan keperawatan
e) Menyelenggarakan serta memimpin rapat Komite Keperawatan
f) Menyampaikan aspirasi yang berkembang disfungsional keperawatan serta
memberikan masukan dan usulan kepada kepala bidang pelayanan
keperawatan
g) Berkoordinasi dengan jajaran struktural, komite medik dan kepala instalasi
h) Mensosialisasikan kebijakan direksi kepada seluruh jajaran komite
keperawatan
i) Melakukan koordinasi dan kerja sama dengan bidang keperawatan dalam
etika, disiplin, asuhan keperawatan dan kredensial
2. Tugas Pokok
a) Menjadi sumber dan filter informasi bagi ketua komite keperawatan dalam
memenuhi fungsi, tugas dan tanggungjawab dalam melaksanakan program
komite
b) Membantu ketua komite keperawatan dalam mengatur aktifitas kegitan
komite baik yang bersifat administratif maupun berhubungan koordinasi
komite
c) Menjadi perantara bagi ketua komite keperawatan dalam koordinasi dengan
pihak yang berhubungan dengan melaksanakan program komite
d) Memberikan masukan kepada ketua komite dalam rangka mempercepat
proses keberhasilan pelaksanaan setiap program komite
e) Menjadi secret keeper/pemegang rahasia ketua komite dalam kaitannya
dengan pelaksanaan tugas komite
f) Memjadi mediator ketua komite keperawatan dengan seluruh anggota
komite.
3. Wewenang
a) Memberikan masukan kepada ketua komite keperawatan dalam menetapkan
prioritas program komite yang akan di bahas dalam sidang komite
b) Meminta data dan laporan sosialisasi program komite kepada semua ketua
sub komite keperawatan
c) Mengatur dan merencnakan kebutuhan yang menunjang proses kegiatan
Komite Keperawatan dalam perbaikan/ revisi proses kredesialing
5. Uraian Tugas
a) Melaksanakan tugas administrasi komite yang meliputi surat menyurat,
penyusunan laporan dan penyimpanan arsip pelaporan komite
b) Melaksanakan dan mengatur agenda kerja tambahan komite yang meliputi
penerimaan dan pengaturan jadwal koordinasi komite dan menyususn jadwal
pertemuan komite keperawatan dengan seluruh unit terkait yang
berhubungan dengan perencanaan, penetapan dan pelaksanaan sidang komite
keperawatan
c) Mengatur keperluan rumah tangga komite keperawatan yang berhubungan
dengan pengajuan dan pengelolaan kebutuhan komite keperawatan dalam
melaksanakan setiap program komite , meliputi alat tulis, media presentasi
komite serta persiapan kebutuhan penunjang sidang komite
A. Sub-Komite Kredensial
Proses Kredensial menjamin tenaga keperawatan kompeten dalam memberikan
pelayanan keperawatan dan kebidanan kepada pasien sesuai dengan standar profesi.
Proses Kredensial mencakup tahapan review, verifikasi dan evaluasi terhadap
dokumen-dokumen yang berhubungan dengan kinerja tenaga keperawatan.
2. Tugas Pokok
a) Melakukan proses kredensial terhadap pegawai baru yang melamar,sesuai
prosendur yang di tetapkan oleh direktur dan ketua komite perawatan
b) Melakukan proses kredensial ulang terhadap pegawai lama sesuai prosedur
yang di tetapkan oleh direktur RSUD dr.Chasbullah Abdulmadjid Kota
Bekasi dan ketua komite keperawatan.
c) Memberi masukan kepada ketua komite keperawatan dalam perbaikan /revisi
proses kredensial
4. Uraian Tugas
Atas persetujuan ketua Komite Keperawatan, menetapkan uraian tugas sebagai
berikut:
a) Menetapkan dan mengevaluasi lingkup praktek dari perawat profesional dan
vokasional: peran dan tanggungjawab staf penunjang asuhan dan kompetensi
umum dan khusus
b) Bekerjasama dengan komite keperawatan melakukan penilaian kredensial
terhadap perawat/bidan baru dan perawat/bidan lama.
c) Melakukan penilaian kredensial secara berkala
d) Menyusun daftar rincian Kewenangan Klinis
e) Menyusun buku putih (white paper) yang merupakan dokumen persyaratan
terkait kompetensi yang dibutuhkan melakukan setiap jenis pelayanan
keperawatan dan kebidanan sesuai dengan standar kompetensinya. Buku putih
disusun oleh Komite Keperawatan dengan melibatkan Mitra Bestari (peer
group) dari berbagai unsur organisasi profesi keperawatan dan kebidanan,
kolegium keperawatan, unsur pendidikan tinggi keperawatan dan kebidanan;
f) Menerima hasil verifikasi persyaratan Kredensial dari bagian SDM meliputi:
- Ijazah;
- Surat Tanda Registrasi (STR);
- Sertifikat kompetensi;
- Logbook yang berisi uraian capaian kinerja;
- Surat penyataan telah menyelesaikan program orientasi Rumah Sakit atau
orientasi di unit tertentu bagi tenaga keperawatan baru;
- Surat hasil pemeriksaan kesehatan sesuai ketentuan.
g) Merekomendasikan tahapan proses Kredensial:
- Perawat dan/atau bidan mengajukan permohonan untuk memperoleh
Kewenangan Klinis kepada Ketua Komite Keperawatan
- Ketua Komite Keperawatan menugaskan Sub-komite Kredensial untuk
melakukan proses Kredensial (dapat dilakukan secara individu atau
kelompok)
Mutu profesi tenaga keperawatan harus selalu ditingkatkan secara terus menerus sesuai
perkembangan masalah kesehatan, ilmu pengetahuan dna teknologi, perubahan standar
profesi, standar pelayanan serta hasil-hasil penelitian terbaru. Kemampuan dan
keinginan untuk meningkatkan mutu profesi tenaga keperawatan di Rumah Sakit masih
rendah, disebabkan karena beberapa hal antara lain: kemauan belajar rendah, belum
terbiasa melatih berpikir kritis dan reflektif, beban kerja berat sehingga tidak memiliki
waktu, fasilitas-sarana terbatas, belum berkembangnya sistem pendidikan berkelanjutan
bagi tenaga keperawatan.
Berbagai cara dapat dilakukan dalam rangka meningkatkan mutu profesi tenaga
keperawatan antara lain audit, diskusi, refleksi diskusi kasus, studi kasus,
seminar/simposium serta pelatihan, baik dilakukan di dalam maupun di luar Rumah
Sakit Umum Daerah dr.Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi.
1. Fungsi
Sub-Komite Mutu Profesi memiliki fungsi membantu ketua komite keperawatan
dalam merencanakan program untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan
dengan pengelolaan SPO dan SAK serta melakukan audit pelayanan
keperawatan/kebidanan
2. Tugas Pokok
a) Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan audit terhadap pelaksanaan
dokumentasi asuhan keperawatan dan kegiatan study kasus rutin komite
keperawatan
b) Bekerjasama dengan ketua komite keperawatan merencanakan program
dalam meningkatkan mutu pelayanan keperawatan.
c) Memantau dan mengevaluasi ketepatan dan efektifitas asuhan yang di
berikan oleh staf keperawatan sekaligus mengkaji dan menganalisa
kepatuhan dengan standart dan praktek yang ditetapkan
3. Kewenangan
Sub-komite mutu profesi mempunyai kewenangan memberikan rekomendasi
tindak lanjut audit keperawatan dan kebidanan, pendidikan keperawatan dan
kebidanan berkelanjutan serta pendampingan
4. Uraian Tugas
a) Membuat perencanaan
b) Bekerjasama dengan ketua komite keperawatan memantau pelanggaran
disiplin keperawatan semua anggota staff keperawatan.
c) Membuat standart operasional pembinaan etik keperawatan
d) Membuat alur penanganan masalah etik keperawatan di RS
e) Bekerjasama dengan bidang keperawatan dalam pembinaan etik keperawatan
5. Mekanisme Kerja
Untuk melaksanakan tugas sub-komite mutu profesi, maka ditetapkan mekanisme
sebagai berikut:
a) Koordinasi dengan bidang keperawatan untuk memperoleh data dasar tentang
profil tenaga keperawatan di RSUD dr.Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi
sesuai area praktiknya berdasarkan jenjang karir
b) Mengidentifikasi kesenjangan kompetensi yang berasal dari data subkomite
Kredensial sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan
perubahan standar profesi. Hal tersebut menjadi dasar perencanaan
pengembangan professional berkelanjutan (Continuiting Professional
Deevelopment / CPD)
c) Merekomendasikan perencanaan CPD kepada unit yang berwenang
d) Koordinasi dengan praktisi tenaga keperawatan dalam melakukan
pendampingan sesuai kebutuhan
e) Melakukan audit keperawatan dan kebidanan dengan cara:
- Pemilihan topik yang akan dilakukan audit
- Penetapan standar dan kriteria
- Penetapan jumlah kasus/sampel yang akan diaudit
- Membandingkan standar/kriteria dengan pelaksanaan pelayanan
- Melakukan analisis kasus yang tidak sesuai standar dan kriteria
- Menerapkan perbaikan
- Rencana reaudit
f) Menyusun laporan kegiatan subkomite untuk disampaikan kepada Ketua
Komite Keperawatan
Prinsip “caring” merupakan inti pelayanan yang diberikan oleh tenaga keperawatan.
Pelanggaran terhadap standar pelayanan, disiplin profesi keperawatan dan kebidanan
hampir selalu dimulai dari pelanggaran nilai moral-etik yang akhirnya akan merugikan
pasien dan masyarakat. Beberapa faktor yang mempengaruhi pelanggaran atau
timbulnya masalah etik antara lain tingginya beban kerja tenaga keperawatan,
ketidakjelasan Kewenangan Klinis, menghadapi pasien gawat-kritis dengan kompetensi
yang rendah serta pelayanan yang sudah mulai berorientasi pada bisnis. Kemampuan
praktik yang etis hanya merupakan kemampuan yang dipelajari pada saat di masa
studi/pendidikan, belum merupakan hal yang penting dipelajari dan diimplementasikan
dalam praktik.
Berdasarkan hal tersebut, penegakan disiplin profesi dan pembinaan etika profesi perlu
dilakukan secara terencana, terarah dan dengan semangat yang tinggi sehingga pelayanan
keperawatan dan kebidanan yang diberikan benar-benar menjamin pasien akan aman dan
mendapat kepuasan.
1. Fungsi
a) Agar tenaga keperawatan/kebidanan menerapkan prinsip-prinsip etik dalam
memberikan asuhan keperawatan dan asuhan kebidanan;
b) Melindungi pasien dari pelayanan yang diberikan oleh tenaga keperawatan yang
tidak profesional;
c) Memelihara dan meningkatkan profesionalisme tenaga keperawatan
2. Tugas Pokok
a) Melakukan sosialisasi kode etik profesi tenaga keperawatan;
b) Melakukan pembinaan etik dan disiplin profesi tenaga keperawatan;
c) Melakukan penegakan disiplin profesi keperawatan dan kebidanan;
d) Merekomendasikan penyelesaian masalah-masalah pelanggaran disiplin dan
masalah-masalah etik dalam kehidupan profesi dan asuhan keperawatan dan
asuhan kebidanan
3. Kewenangan
Sub-komite etik dan disiplin profesi mempunyai kewenangan memberikan usul
rekomendasi pencabutan Kewenangan Klinis (clinical privilege) tertentu,
memberikan rekomendasi perubahan/modifikasi rincian Kewenangan Klinis
(delineation of clinical privilege), serta memberikan rekomendasi pemberian
tindakan disiplin
4. Mekanisme kerja
Melakukan prosedur penegakan disiplin profesi dengan tahapan:
a) Mengidentifikasi sumber laporan kejadian pelanggaran etik dan disiplin di
dalam rumah sakit
b) Melakukan telaah atas laporan kejadian pelanggaran etik dan disiplin profesi
c) Membuat keputusan. Pengambilan keputusan pelanggaran etik profesi dilakukan
dengan melibatkan panitia Adhoc
d) Melakukan tindak lanjut keputusan berupa:
- Pelanggaran etik direkomendasikan kepada organisasi profesi keperawatan dan
kebidanan di Rumah Sakit melalui Ketua Komite
- Pelanggaran disiplin profesi diteruskan kepada direktur medik dan
keperawatan/direktur keperawatan melalui Ketua Komite Keperawatan
- Rekomendasi pencabutan Kewenangan Klinis diusulkan kepada Ketua Komite
Keperawatan untuk diteruskan kepada direktur Rumah Sakit Umum Daerah
dr.Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi
e) Melakukan pembinaan etik dan disiplin profesi tenaga keperawatan, meliputi:
- Pembinaan ini dilakukan secara terus menerus melekat dalam pelaksanaan
praktik keperawatan dan kebidanan sehari-hari
- Menyusun program pembinaan, mencakup jadwal, materi/topik dan metode
serta evaluasi
Demikian buku pedoman Pelayanan Komite Keperawatan di Rumah Sakit Umum Daerah
dr.Chasbullah Abddulmadjid Kota Bekasi ini dibuat, untuk bisa digunakan ssebagai pedoman
dalam menyelenggarakan kegiatan komite keperawatan di lingkungan RSUD dr.Chasbullah
Abdulmadjid Kota Bekasi.
Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (2017). Pedoman Perilaku
Sebagai Penjabaran Kode Etik Keperawatan
Permenpan RB Nomor 42 tahun 2018, tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam
Jabatan Fungsional Melalui Penyesuaian/Inpassing
https://id.scribd.com/document/338830929/PEDOMANKOMITE-KEPERAWATAN-
pdf