Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PEMERIKSAAN HEPATITIS B SURFACE ANTIGEN (HbsAg) DENGAN METODE


IMUNOKROMATOGRAFI

Disusun Oleh :
KIRANA PUTRI PRAMESTI
NIM : 3191020

D-IV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NASIONAL SURAKARTA
SURAKARTA
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT,karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah dengan judul “Pemeriksaan Hepatitis B Surface Antigen
(HbsAg) Dengan Metode Imunokromatografi”.

Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis
menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah ini tidak lain berkat bantuan dari
berbagai pihak sehingga tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi dapat teratasi.

Penulis banyak ,mengucapkan terima kasih kepada Bapak pembimbing mata kuliah Instrumentasi
atas dukungan mendidik penulis dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan
pembaca sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Aamiin.

Surakarta,07 Desember 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

halaman
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………. i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….. ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah…………………………………………………… 1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………. 2
C. Tujuan……………………………………………………………………… 2
BAB II ISI
A. Pengertian Immunokromatografi…………………………………………… 3
B. Hepatitis B………………………………………………………………….. 4
C. Penggunaan metode Immunokromatografi…………………………………. 5
D. Kelebihan dan kekurangan metode rapid test ………………………………. 7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………………………. 8
B. Saran………………………………………………………………………… 8
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………. 9
LAMPIRAN……………………………………………………………………….. 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Hepatitis adalah infeksi pada sel hati. Penyebab hepatitis yang paling sering adalah
virus, yang dapat menyebabkan pembengkakan hati. Penyakit Hepatitis B disebabkan oleh
virus Hepatitis B yang bersifat akut atau kronik dan termasuk penyakit hati yang paling
berbahaya. Infeksi virus hepatitis B suatu infeksi sistemik yang menimbulkan peradangan
dan nekrosis sel hati yang mengakibatkan terjadinya serangkaian kelainan klinik,
biokimiawi, imunoserologik, dan morfologik. Imunisasi Hepatitis B di Indonesia pada
umumnya mengamati kelompok usia dini (bayi) dan masih jarang yang mengamati pada
usia remaja. Kelompok remaja menjadi sangat penting karena mereka tidak lama lagi akan
menikah dan mempunyai anak.Deteksi virus Hepatitis B dalam tubuh pasien dapat
dilakukan dengan pemeriksaan HbsAg secara imunologis dengan menggunakanmetode
yang efektif dan efisien yaitu HbsAg-Rapid Screening test metode imunochromatografi.
Hepatitis merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang di dunia,
termasuk di Indonesia.
Infeksi Virus Hepatitis B (HBV) merupakan masalah kesehatan dunia yang serius,
hal ini terbukti dengan ditemukannya kasus di benua Afrika dan Asia yang masih tetap
menjadi penyebab utama morbiditas dan mortalitas (Andre, 2004). Setiap tahun, lebih dari
1,2 juta orang meninggal karena terinfeksi HBV dengan infeksi kronis, sirosis dan
hepatoseluler karsinoma (Elsheikh et al, 2007). Nigeria meskipun sudah diberlakukan
pemberian vaksin secara efektif namun tetap dinyatakan daerah hiperendemik HBV
dengan perkiraan prevalensi yaitu 12% (Ugwuja, 2010). Metode pemeriksaan HBsAg dan
Anti-HBs yang digunakan adalah metode Immunokromatografi.Metode
immunokromatografi adalah teknik untuk memisahkan dan mengidentifikasi anytigen atau
antibody yang terlarut dalam sampel.

1
Pada penderita dengan infeksi Hepatitis B akut ditemukan antibodi permukaan
Hepatitis B (Anti-HBs) hampir 80% dari subyek dalam 1 sampai 3 bulan setelah hilangnya
antigen permukaan Hepatitis B (HBsAg). Anti-HBs merupakan komponen antibodi yang
secara khusus mampu menghambat penempelan virus dan masuknya VHB ke dalam sel
inang. Kehadiran Anti-HBs merupakan faktor penting dalam diagnosis dan prognosis
infeksi VHB. Anti-HBs dapat timbul setelah terinfeksi oleh virus Hepatitis B atau setelah
vaksinasi Hepatitis B (Amtarina, 2006).
B. RUMUSAN MASALAH
1) Apa yang dimaksud Immunokromatografi?
2) Apa itu penyakit hepatitis B?
3) Bagaimana metode pemeriksaan Hepatitis B dengan Immunokromatografi?
4) Apa saja kelebihan dan kekurangan menggunakan metode Immunokromatografi?
C. TUJUAN
1) Untuk mengetahui pengertian tentang Immunokromatografi
2) Untuk mengetahui penyakit Hepatitis B
3) Untuk mengetahui langkah langkah pemeriksaan hepatitis B dengan metode
Immunokromatografi
4) Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan penggunaan Immunokromatografi

2
BAB II

ISI

A. PENGERTIAN IMMUNOKROAMTOGRAFI

Immunokromatografi ASSAY(ICA) atau yang disebut aliran samping atau uji strip
tergolong dalam kelompok imuno ASSAY berlabel sampel seperti imunofluerens (IF) dan
imuno enzim (EIA).

Immunokromatografi ASSAY merupakan perluasan yang logis dari teknologi uji


aglutinasi latex yang berwarna yaitu uji serologi yang telah dikembangkan sejak 1957
singes dan piots untuk penyakit Arthritisrheumatoid.

Di samping itu Immunokromatografi ASSAY merupakan uji laboratorium yang handal


sehingga amat dibutuhkan di Negara sedang berkembang,dan tidak membutuhkan alat
canggih untuk membacanya cukup hanya dengan melihat adanya perubahan warna
memakai mata telanjang sehingga jauh lebih praktis.

Pemeriksaan HBsAg didasarkan pada prinsip Double Antibody Sandwich


Immunoassay untuk penentuan HBsAg, hasil dibaca secara visual tanpa instrumen
apapun. Sedangkan, Pemeriksaan Anti-HBs didasarkan pada prinsip strip test yang
mengandung α dan β HBsAb akan bereaksi dengan α dan β HBsAb dalam serum sampel
membentuk imunokompleks akan terus bermigrasi dan terikat dengan zona kontrol
membentuk dua garis. Dua buah garis akan terlihat bila sampel mengandung HBs.

Macam macam Immunokromatografi:

a) HbsAg
b) Narkoba
c) Pemeriksaan Dengue
d) HIV

3
e) Plano Test
f) Anti HbsAg
g) HCV

B. HEPATITIS B
Hepatitis merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Hepatitis B yang
merusak hati dengan masa inkubasi 14-160 hari. Penyebaran penyakit melalui darah dan
produknya, suntikan yang tidak aman, transfusi darah, proses persalinan dan melalui
hubungan seksual. Dengan melihat masa inkubasi diatas maka pemberian imunisasi aktif
diberikan pada waktu kurang dari 7 hari. Infeksi pada anak seringkali subklinis dan
biasanya tidak menimbulkan gejala. Resiko infeksi lebih besar terjadi awal kehidupan
dibandingkan dengan infeksi pada usia dewasa. Infeksi pada masa bayi mempunyai resiko
untuk menjadi carrier cronis sebesar 95% chirosis hepatitis, kanker hati dan menimbulkan
kematian (Ruff, 2008).
Hepatitis merupakan peradangan hati yang bersifat sistemik, akan tetapi hepatitis
bisa bersifat asimtomatik. Hepatitis ini umumnya lebih ringan dan lebih asimtomatik pada
yang lebih muda dari pada yang tua. Lebih dari 80% anak – anak menularkan hepatitis
pada anggota keluarga adalah asimtomatik, sedangkan lebih dari tiga perempat orang
dewasa yang terkena hepatitis A adalah simtomatik. Penyakit hepatitis pada dasarnya bisa
menyerang siapa saja. Hepatitis juga tidak dibatasi oleh usia dan jenis kelamin. Meski
begitu, patut diwaspadai bahwa ikterus atau gejala kuning dapat terjadi akibat hepatitis
virus. Di Negara Negara berkembang, wanita hamil cenderung lebih mudah terserang
hepatitis virus karena persoalan sanitasi dan juga nutrisi yang buruk.
Hepatitis B merupakan penyakit infeksi atau inflamasi pada heposit yang
disebabkan oleh virus hepatitis B (VHB), suatu anggota famili Hepadnavirus yang dapat
menyebabkan peradangan hati akut atau menahun yang pada sebagian kecil kasus dapat
berlanjut menjadi sirosi hati atau kanker hati. Sekitar sepertiga dari populasi dunia atau
lebih dari 2 miliar orang, telah terinfeksi dengan virus hepatitis B. Penularan virus hepatitis
B seringkali berasal dari paparan infeksi darah atau cairan tubuh yang mengandung darah.

4
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tingkat infeksi hepatitis B diantaranya,
yaitu:
1. Faktor gizi, gizi yang baik dapat mengurangi aktifitas Virus Hepatitis B
dibandingkan keadaan gizi yang buruk.
2. Daya tahan tubuh, bila daya tahan tubuh melemah akan memudahkan
seseorang terinfeksi Virus Hepatitis B.
3. Umur penderita, tergantung terjadinya waktu infeksi. Pada bayi dan
anak-anak lebih rentan sedangkan orang dewasa lebih resisten.

C. PENGGUNAAN IMMUNOKROMATOGRAFI

a. Pengambilan Darah Untuk pemeriksaan HBsAg diperlukan darah vena 2 ml.


Darah diambil dari vena fosa cubiti (Gandasoebrata, 2010).

b. Pembuatan Serum
Cara pembuatan serum tersebut adalah sebagai berikut:

1. Memasukkan darah kedalam tabung bersih lalu didiamkan selama 15 menit.


2. Centrifuge darah dengan kecepatan 1500-2000 rpm selama 15 menit.
3. Memisahkan serum dengan pipet tetes kedalam wadah atau tabung yang
bersih.
4. Memberi label yang berisi tanggal pengambilan, nama pasien, dan jenis
kelamin.
c. Pemeriksaan HBsAg Metode Imunokromatografi
1. Tujuan untuk mengetahui ada tidaknya HBsAg dalam serum probandus secara
2. Sensitivitas :
Tes ini dapat mendeteksi konsentrasi HBsAg dalam serum kurang dari 5 ng/
ml dalam 20 menit dan 1 ng / ml dalam 30 menit.
3. Prinsip:
Prinsip dari pemeriksaan metode ini adalah bereaksinya
immunokromatografi yang menggunakan membran berwarna untuk

5
mendeteksi HBsAg dalam serum, membran yang dilapisi dengan antiHBs pada
daerah test (T) dapat bereaksi secara kapilaritas sehingga membentuk garis
merah.

4. Prosedur pemeriksaan
Pemeriksaan HBsAg untuk diagnosa Hepatitis B menggunakan metode
immunokromatografi adalah sebagai berikut:
 menyiapkan tabung serologis dan diletakkan pada rak tabung serologis.
 Mengambil serum atau plasma dengan menggunakan clinipete
sebanyak 200 µl secara hati-hati.
 Meletakkan pada tabung yang telah diberikan label identitas sesuai
dengan pemilik sampel tersebut.
 Memasukkan stick dalam tabung secara perlahan-lahan.
 Tunggu dan biarkan selama 10-15 menit supaya serum bereaksi secara
sempurna.
5. Interpretasi hasil
Adanya HBsAg dalam serum akan membentuk 2 tanda garis merah pada stick
yang nampak jelas dalam waktu kurang lebih 15 menit. Setelah stick
dimasukkan dalam serum.

6
D. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN IMMUNOKROMATOGRAFI
Pemeriksaan HBsAg rapid screening test merupakan salah satu pemeriksaan
laboratorium yang berdasarkan prinsip atau metode immunokromatografi.Metode ini
banyak digunakan laboratorium klinik Pemerintah ataupun swasta termasuk Puskesmas.
Penggunaan metode imunnokromatografi karena selain dapat menentukan HbsAg secara
kualitatif metode ini juga spesifik untuk mendeteksi HBV dan merupakan cara
pemeriksaan yang praktis, cepat dan mudah dikerjakan. Kekurangan metode
immunokromatografi relatif mahal. Dengan mengetahui adanya HBsAg dalam serum, atas
dasar reaksi antigen HbsAg dalam atas dasar reaksi antigen dengan antibody spesifik yang
ada di sebuah serum setelah diteteskan pada lubang alat Rapid Test. Adanya garis merah
di atas area Control (C) dan Test (T) dikarenakan terjadi gaya kapilaritas pada membran
setelah diteteskan serum pada lubang alat Rapid Test. Pembacaan hasil HbsAg metode
immunokromatografi,jika dalam sampel mengandung HBsAg hasil menunjukkan uji
positif: maka akan terbentuk dua garis merah pada titik di daerah C dan T, jika dalam
sampel tidak mengandung HBsAg hasil menunjukkan uji negatif maka akan terbentuk satu
garis merah pada Control (C). Terbentuknya garis merah merupakan reaksi antara HBsAg
dengan AntiHBs yang sudah dilapisi dengan konjugat koloidal. Konjugat koloidal yang
semula tidak berwarna akan berwarna merah bila terjadi ikatan antara antigen-antibodi
secara kapilaritas dengan serum yang mengandung HBsAg sebagai antigen dan
immunokromatografi anti-HBs sebagai antibodi.

7
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Hepatitis B merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis B yang
merusak hati dengan masa inkubasi 14-60 hari.
2. Immunokromatografi ASSAY(ICA) atau yang disebut aliran samping atau uji
strip tergolong dalam kelompok imuno ASSAY berlabel sampel seperti
imunofluerens (IF) dan imuno enzim (EIA).
3. Metode immunokromatografi menggunakan serum yang diambil dari darah
yang pengambilannya melalui vena.
B. SARAN
1. Melakukan pencegahan penyakit hepatitis B sejak dini
2. Melakukan pemeriksaan ANC salah satunya HbsAg dan Anti
Hbs,dikhusukan untuk ibu yang sedang mengandung.
3. Perlunya dilakukan penelitian lebih lanjut tentang efektivitas pemeriksaan
HbsAg metode lainnya.

8
DAFTAR PUSTAKA

Yusuf,M Alamudi,dkk.2018.Skrining HbsAg pada remaja di Surabaya dengan menggunakan


rapid Test.Surabaya:Jurnal Kesehatan Masyarakat.Universitas Tadakulo.Volume 9 nomor 1.

Sinaga,Herlando,dkk.2018.Pemeriksaan hepatitis B Surface Antigen(HbsAg) dan Anti-Hbs Pada


ibu Hamil sebagai skrining Penularan Hepatitis B.Jayapura:Jurnal Riset Kesehatan.volume 7
nomor 2 halaman 80-84.

Budi,Ika Wijayanti.2016.Efektivitas HbsAg-Rapid Screening Test Untuk Deteksi Dini Hepatitis


B.Surakarta:Jurnal KesMaDaSka.Stikes Kusuma Husada.

Irfan,Mochammad Hadi,dkk.2017.Skrining Hepatitis B Surface Antibody pada Remaja di


Surabaya menggunakan Rapid Test.Surabaya: Journal of Health science and prevention.vol 1
nomor 2.

9
LAMPIRAN

10
11
12
13

Anda mungkin juga menyukai