Anda di halaman 1dari 6

Coding Bagi Anak

Apa itu coding bagi anak?


Bahasa ini bukan digunakan untuk mengobrol dengan orang lain, melainkan sebuah cara bagi
anak untuk berkomunikasi dengan komputer.

Apa yang Dipelajari?

Di usia sekolah dasar, mempelajari coding tentu dimulai dari yang mudah dulu. Menurut
Okky Permatasari, seorang trainer dari Cody’s App Academy, ada beberapa tahapan di
mana masing-masing memiliki target tersendiri. Agar menarik, anak akan diajak untuk
membuat games sendiri. Sebagai pengenalan, ia akan belajar algoritma dasar untuk
membuat animasi sederhana. Kemudian, di tahap selanjutnya ia akan belajar transformasi
sehingga karakter dalam games terlihat lebih menarik. Setelah itu, ia akan belajar
membuat fungsi yang lebih interaktif dari karakter tersebut. Hingga akhirnya ia dapat
membuat games yang diinginkan.

Umur Berapa Anak Dapat Mulai Belajar Coding?

Sebenarnya tak ada syarat khusus untuk mulai belajar bahasa pemrograman ini. Bila anak
terbiasa dengan gadget, sudah bisa membaca, dan memiliki minat membuat games, ia dapat
mulai belajar coding. Tak perlu khawatir apakah anak harus pandai matematika untuk bisa
mulai belajar, karena semua akan diberikan secara bertahap.

Apa Manfaatnya?
Mengasah kreativitas. Anak dapat membuat games berdasarkan gambar yang
dibuatnya sendiri. Ia akan terpacu untuk membuat karya yang kreatif.
Melatih problem-solving. Games dengan bahasa pemrograman visual akan melatih
logika dan konsep si kecil sehingga ia terbiasa untuk memecahka masalah secara
sistematis.
Fasih menggunakan teknologi. Tak sekadar mengerti cara memainkan aplikasi di
smartphone (menjadi konsumen), anak pun dapat membuatnya sendiri (menjadi
produsen).

Sesi dan breakdown Pembelajaran?

Per bulan (untuk 4 sesi) dan breakdown kelas yaitu anak kelas 1-3 SD, dan anak kelas
3-6 SD.
Memperkenalkan Coding pada Anak

Berbagai permainan sederhana bisa dijadikan langkah awal untuk memperkenalkan


coding kepada si kecil. Berikut contoh permainan sederhana yang bisa Anda lakukan
bersama si kecil untuk belajar coding:

Tujuan: Membuat sebuah robot bisa memakai topi sendiri.

Yang harus dilakukan: Minta si kecil untuk memberikan beberapa ‘perintah’ kepada
robot, yang nantinya akan diterjemahkan oleh si robot menjadi beberapa gerakan.
Misal, “Maju 3 langkah ke depan!”, “Angkat kedua tangan ke depan dada!”, “Ambil
topi!”, “Angkat topi ke atas kepala!” Semakin spesifik perintah yang diberikan,
semakin mudah bagi si robot untuk menerjemahkan perintah tersebut menjadi
gerakan, hingga akhirnya tujuan akhir membuat si robot memakai topi sendiri pun
tercapai. Itulah coding!

Tujuan Kurikulum
1. Bangun logika dan algoritma
Coding atau programming, adalah aktifitas mencipta program komputer. Menurut Bill
Gates, pendiri Microsoft, “Belajar menulis program itu memperluas daya pikir,
membantu kita berpikir lebih baik, menciptakan cara pikir yang bermanfaat di semua
bidang.

2. Kembangkan psiko-sosial
Seperti dalam team startup technopreneur, setiap siswa tidak bekerja sendiri, tapi
bekerjasama dalam team 2-3 siswa sebagai Game Designer, Game Programmer dan
Project Manager. Menggunakan metode belajar SOLE (Self-Organized Learning
Environment), tiap anak akan bergantian role-playing, belajar bertukar pendapat,
berkompromi dan mengambil keputusan bersama dalam berbagai project inovasi
edu-games.

3. Berbagi manfaat
Berangkat dari motivasi bermain game, siswa-siswi diajak mencipta games digital
yang baik dan bermanfaat bagi orang lain, menuangkankan ilmu-ilmu pengetahuan
yang mereka pelajari di sekolah. Seperti game matematika, sejarah, science, ekonomi
dll.

4. Melatih wirausaha
Karya game digital siswa-siswi tidak hanya untuk dimainkan sendiri, tapi untuk mereka
jual. Di akhir kurikulum dari setiap level, seluruh keluarga dan kerabat diundang
menghadiri presentasi Product Launching game perdana mereka. Produk game
mereka bisa dijual dalam bentuk CD, Android app di Google Play store dan bahkan di
toko game online mereka sendiri. Inovasi yang sukses, berangkat dari empati anak-
anak terhadap user karya mereka.

Fasilitas Yang Dibutuhkan


Laptop dan koneksi internet
Kurikulum belajar untuk siswa kelas 1-3 SD belajar memprogram edu-game PC dalam team

bermain menggunakan software Kodu dari Microsoft untuk PC.

Belajar logika komputer dasar, geografi, geologi, matematika,

teamwork, presentasi dan project management.

Di akhir sesi, siswa akan mempresentasikan karya ciptanya ke pengunjung.


Kurikulum belajar untuk siswa kelas 1-3 SD belajar memprogram edu-game di Tablet (Android/IPad)
dalam team bermain menggunakan software Scratch Jr. Belajar logika komputer dasar, menggambar
digital, geografi, geologi, matematika, teamwork, presentasi dan project management. Di akhir Camp,
siswa akan mempresentasikan karya ciptanya ke pengunjung.

Kurikulum belajar untuk siswa 4-6 SD BERMAIN dan BELAJAR memprogram edu-game PC dalam team
profesional menggunakan software Scratch 2 dari MIT. Belajar logika kompleks, IPA, IPS, algoritma
komputer, teamwork, presentasi, dan entrepreneurship dengan cara yang MENYENANGKAN dan
SERU! Di akhir sesi, siswa akan mempresentasikan karya ciptanya ke pengunjung untuk kemudian
dilelang dan dijual dalam bentuk CD untuk komputer Windows PC dan Mac OS.

Our Program
Our Approach:

Kelas mencakup berbagai variasi cara belajar:

 Group lesson: advisor menjelaskan konsep programming dengan menggunakan


berbagai aktivitas di kelas tanpa komputer (‘unplugged’).
 Personalized learning: anak menggunakan online platform untuk mengikuti pelajaran
melalui video, coding exercise, solving puzzle, membuat video games. Aktifitas
dilakukan secara individual sesuai dengan perkembangan masing-masing.
 Group challenge: dalam group, team akan berkolaborasi mecari ide dan
menggunakan coding untuk menggerakan robot dan memecahkan masalah.
 Kurikulum mencakup konsep computer science, computational thinking, dan
matematika.

Our Courses:

Introduction to Coding

 Kelas berlangsung selama satu bulan (sekali seminggu, 90 menit) untuk anak SD yang
belum memiliki pengalaman programing.
 Memperkenalkan konsep dasar programming (sequencing, flexible sequences,
looping, event, dll).
 Menggunakan visual programming language & online platforms/games: Tynker,
Kodable, Lightbot.
 Mengerjakan simple projects dengan robot Sphero, BB8.

Coding for SD 1 (kelas 2-4)

Kelas bertemu sekali / dua kali seminggu selama 90 menit.

Perkenalan konsep coding dengan visual programming language:

 menggunakan online platforms populer: Tynker, Kodu, CodeMonkey, Blockly,


Scratch, Kodable
 memecahkan online puzzle dengan programming
 membuat animation & video game
 membuat custom Minecraft modding

Programming dengan robots:

 memprogram Sphero, BB-8, Dash, robots


 mengontrol robot with block programming
 berkerja sama dalam group memecahkan masalah dengan programming

Memperkenalkan web design dan mobile application developers


Coding for SD 2 (kelas 5-6)

Kelas bertemu sekali / dua kali seminggu selama 90 menit.

Memperdalam konsep coding dengan visual programming language:

 menggunakan online platforms populer: Tynker, Scratch, CodeMonkey, MIT App


Inventor, Grok Learning
 membuat animation & video game
 membuat custom Minecraft mod

Programming dengan robots:

 memprogram Sphero, BB-8, Dash, Cozmo robots dan circuit hardware Microbit
 mengontrol robot with block programming
 berkerja sama dalam group memecahkan masalah dengan programming

Memperkenalkan web design dan mobile application developers

Anda mungkin juga menyukai