Anda di halaman 1dari 9

TUGAS PENDAHULUAN

AKUISISI DAN PENGOLAHAN DATA


SEISMIK REFLEKSI TG 3231

MODUL KE – 04
PENGOLAHAN DATA SEISMIK REFLEKSI BAGIAN 2:
PREPROCESSING (SIMPLIFIED)

Oleh:
M. Fadel Hotman 12116062

Asisten :
Andho Marendra 12115006
Asido Saputra Sigalingging 12115023
Diana Rizky Yuliza 12115024
Gabrio Hikma Januarta 12115012
Kristina Manurung 12115020
M Hanif Syamri 12114003
Nadya Agnesia Sinaga 12115037
Neneng Risda Ulfa 12115034
Putu Pradnya Andika 12115017
Roy Limbong 12115027

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOFISIKA


JURUSAN TEKNOLOGI PRODUKSI DAN INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
2019
ABSTRAK

Conductiviti Meter Depth adalah suatu metode pengukuran yang memiliki


kelebihan dalam waktu yang relative ringkas dan sederhana. Metode ini
memanfaatkan 2 coil transmitter dan receiver. Pada praktikum ini telah dilakukan
pengukuran CMD pada lapangan MKG dengan hasil yang menunjukan anomaly
pada line 1 dengan nilai conductivity 128.5 ms/m hal ini sangat jomplang
dibandingkan dengan data yang lain yang berkisar dibawah 100 ms/m. Hal ini
mungkin disebabkan karena terdapat anomaly pada subsurface eperti water table
atau bisa jadi karena terdapat noise.

ABSTRACT

Conductivity Meter Depth is a measurement method that has advantages in a


relatively short and simple time. This method utilizes 2 coil transmitters and
receivers. In this lab, CMD measurements have been carried out on the MKG field
with the results showing anomalies on line 1 with a conductivity value of 128.5 ms
/ m, which is very complicated compared to other data which ranges below 100 ms
/ m. This might be because there is an anomaly in the subsurface like the water table
or it could be because there is noise.
BAB II

PENDAHULUAN

Teori Dasar

Metode loop-loop atau yang biasa juga disebut metode siligram adalah metode
elektromagnetik yang disederhanakan untuk survey bawah permukaan tanah
dengan menggunakan loop penerima untuk menerima respons tanah terhadap
magnet bolak-balik dari loop pemancar.

Terdapat dua jenis peralatan survey metode loop-loop:

1. Tipe loop terpisah yang salah satunya adalah CMD: system yang
menghubungkan loop penerima dan loop transmisi melalui kabel 10
hingga 100 meter
2. Tipe loop terintegrasi : peralatan sepanjang 1 hingga 2 meter yang
dipasangi dengan loop pengirim dan penerima

Keunggulan metode ini adalah sederhana dan cepat, karena hanya perlu beberapa
menit untuk mengukur di setiap stasiun, bergerak dari stasiun ke stasiun lainnya
dengan berjalan kaki. Prinsip survey sama halnya dengan metode EM udara.
Operasinya yang cepat sehingga lebih cocok untuk survey horizontal (pemetaan).
Konfigurasi Loop

1. Horizontal Co-planer
2. Vertikal co-planer
3. Vertikal coaxial

Dasar Teori CMD

CMD (Electromagnetic Conductivity Meter Depth) adalah suatu alat yang dapat
mengukur secara cepat nilai konduktivitas benda memanfaatkan induksi
elektromagnetik dari aliran listrk yang dipancarkan ke bawah permukaan
hingga kedalaman ± 6 meter dengan frekuensi 14.6 kHz. Proses kerja dari
instrumen CMD (Electromagnetic Conductivity Meter Depth) ini yaitu dengan
mengirim sinyal berupa gelombang elektromagnetik baik yang dibuat sendiri
maupun yang berasal dari alam melalui suatu transmiter (Tx), material bawah
permukaan bumi merespon gelombang elektromagnetik tadi dan menginduksi
arus eddy. Gelombang S (sekunder) yaitu induksi medan magnet terhadap
arus eddy. Kemudian, di permukaan, gelombang S yang datang ini di terima
oleh reciever (Rx) secara langsung dari pemancar. Arus Eddy berbanding lurus
dengan konduktivitas batuan. Sehingga dalam pengukuran arus eddy, secara
tidak langsung mendapatkan nilai konduktivitas batuan.
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

Peralatan Akuisisi
Desain Akuisisi

Hasil Akuisisi
Coordinate Reading
Titik Distanc
Station 10
Pengukuran e E N
VD HD
105˚18.73
0 1 05˚21.76 8 64.9 128.5
05˚21.76 105˚18.73
5 2 4 7 71.3 75
05˚21.76 105˚18.73
10 3 2 7 78.6 95.2
105˚18.73
15 4 05˚21.76 7 79.2 71.1
05˚21.75 105˚18.73
20 5 7 8 75 76.3
05˚21.75 105˚18.73
25 6 4 7 77.1 76.3
05˚21.75 105˚18.73
30 7 3 8 80.8 68.3
line 1
105˚18.73
35 8 05˚21.75 8 82 64.5
05˚21.74 105˚18.73
40 9 8 8 81.1 71.6
05˚21.74 105˚18.73
45 10 6 8 81.1 75.8
05˚21.74 105˚18.73
50 11 3 6 81.5 71.6
05˚21.74 105˚18.73
55 12 1 6 82.5 71.5
05˚21.73 105˚18.73
60 13 8 5 81.3 68
05˚21.73 105˚18.73
65 14 6 5 82.9 66.6
05˚21.73 105˚18.73
70 15 3 5 82.9 72.7
05˚21.76 105˚18.73
0 1 4 8 82.5 62.4
05˚21.76 105˚18.73
5 2 3 7 82 60.1
05˚21.76 105˚18.73
10 3 1 8 80.5 58.3
05˚21.75 105˚18.73
15 4 9 6 79.4 52.6
05˚21.75 105˚18.73
20 5 8 5 81 53.2
05˚21.75 105˚18.73
25 6 6 2 82 54.1
05˚21.75 105˚18.73
30 7 3 2 82 55.8
05˚21.75 105˚18.73
line 2
35 8 2 2 82.9 54
05˚21.74 105˚18.73
40 9 6 2 70.9 74.6
05˚21.75 105˚18.73
45 10 3 2 79.2 62.5
05˚21.75 105˚18.73
50 11 2 2 82.4 61.3
05˚21.74 105˚18.73
55 12 6 1 82.5 57.7
05˚21.73 105˚18.73
60 13 9 3 82.1 60.6
05˚21.73 105˚18.73
65 14 7 1 80 71.3
05˚21.72 105˚18.73
70 15 3 1 81 65.3

Ploting Grafik

1. Line 1
140
120
100
80
VD
60
HD
40
20
0
0 20 40 60 80
2. Line 2
90
80
70
60
50 VD
40
30 HD
20
10
0
0 20 40 60 80

ANALISIS

Setelah dilakukannya pengukuran kemudain didapat data seperti yang terdapat pada
table. Setelah dilakukannya ploting data ke grafik, antara nilai VD dengan jarak
serta HD dengan jarak maka dapat terlihat trend dari grafik. Pola hasil data
conductivity sama halnya dengan nilai resistivity yaitu akan memiliki conductivity
yang tinggi terhadap benda yang baik menghantarkan arus, seperti air, logam,
mineral dan lain lain. Pada line 1 terdapat beberapa anomaly conduktiviti pada nilai
HD yakni berkisar 128,5 ms/m hal ini dapat diindikasi sebuah lapisan berpori dan
terdapat air didalam pori tsb, sedangkan hasil VD yang tidak begitu presisi tidak
terlihat. Pada line 2 menunjukan hasil yang flat atau biasa saja seperti lapisan lapuk
biasa.

KESIMPULAN

Praktikum mengenai metode loop-loop CMD mengupayakan pengukuran yang


sesederhana mungkin dengan waktu pengukuran yang cepat. Namun pada metode
EM terdapat kelemahan yaitu lapisan dangkal akan terdistortsi oleh noise sehingga
hasil kurang baik. Pada metode loop-loop data yang didapat merupakan data yang
dangkal sehingga hasil bias dikatakan kurang baik.
Daftar Pustaka

Wibowo, Eko, S.T.dkk.2017. Modul Praktikum Elektromagnetik. UPN Veteran :


Jogjakarta

Telford, W. M., L. P. Geldart, R. E Sheriff & D. A. Keys. 1990. Applied Geophysic.


London: Cambridge University Press

Anda mungkin juga menyukai