Anda di halaman 1dari 15

UJIAN TAHAP II

ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA BERENCANA


PADA NY “W” DENGAN AKSEPTOR BARU KB IUD COPPER T
DI KLINIK UNISLA

OLEH
Zakiyatul Fikriyah Sari
121710017
DOSEN PEMBIMBING
Lilik Darwati,S.ST.,M.Kes

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN


UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN
JL. VETERAN NO.53 A LAMONGAN
TAHUN 2018/2019

LEMBAR PENGESAHAN
Nama : Zakiyatul Fikriyah Sari
NIM : 121710011
Judul : Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana Pada Ny”W” Dengan Akseptor
Baru KB IUD Copper T Di Klinik Unisla
Tanggal : 13 Juni 2019

Mahasiswi Praktek

Zakiyatul Fikriyah Sari

Mengetahui,

Direktur DIII Kebidanan Penguji UHAP II

Ida Susila,SST., M.Kes Lilik Darwati.SST., M.Kes


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, hidayah dan
karunia_Nya sehingga penulis dapat meyelesaikan askeb ini dengan judul “ujian
tahap II Asuhan kebidanan BBL dengan kunjungan rumah’’

Dalam penulisan askeb ini, penulis berusaha dan berupaya semaksimal


mungkin untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang kami dapat. Untuk itu
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :

1. Ibu Ida Susila, S.ST., M.Kes selaku direktur program studi D-III Kebidanan
Universitas Isla Lamongan.
2. Ibu Eka Sarofah Ningsih, S.ST., M.Kes selaku ketua pembimbing akademik
program studi D-III Kebidanan Universitas Islam Lamongan.
3. Ibu Lilik Darwati.S.ST,. M.Kes selaku pembimbing praktek UHAP 2.

Penulis menyadari bahwa asuhan kebidanan ini masih jauh dari sempurna.
Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak yang dapat
memperbaiki kualitas asuhan kebidanan ini. Harapan penulis, semoga laporan ini
dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Lamongan, 17 Juni 2019

Zakiyatul Fikriyah Sari


BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Paradigma baru program keluarga berencana Nasional telah diubah visinya dari
mewujudkan NKKes menjadi mewujudkan keluarga berkualitas tahun 2015. Keluarga yang
berkualitas adalah keluarga yang sejahtera, sehat, maju, mandiri, memiliki jumlah anak yang
ideal berwawasan ke depan, bertanggung jawab, harmonis dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa.

Pencegahan kematian dan kesakitan ibu, merupakan alasan utama diperlukannya


pelayanan keluarga berencana. Banyak perempuan mengalami kesulitan di dalam
menentukan pilihan jenis kontrasepsi. Hal ini tidak hanya karea terbatasnya metode yang
tersedia. Tetapi juga ketidakmengertian masyarakat tentang persyaratan dan keamanan
metode yang akan dipilih.

B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum

Setelah melaksanakan proses belajar praktek lapangan, mahasiswa diharapkan dapat


memahami dan melaksanakan asuhan kebidanan keluarga pada klien dengan teori yang
ada dengan kenyataan sehingga dalam melaksanakan asuhan kebidanan dapat berjalan
dengan baik.

2. Tujuan Khusus

Mahasiswa diharapkan mampu menerapkan manajemen kebidanan sesuai dengan


konsep-konsep yang ada

1) Menjelaskan konsep dasar tentang keluarga berencana


2) Menjelaskan macam-macam metode KB
3) Menjelaskan mekanisme kerja KB
BAB II
LANDASAN TEORI

A. PENGERTIAN
AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) yaitu alat kontrasepsi yang dipasang dalam
rahim (Hartono, 2004). AKDR yaitu cara pencegahan kehamilan yang sangat efektif, aman
dan reversible bagi wanita tertentu terutama yang terjangkit penyakit menular seksual dan
sudah pernah melahirkan (IKAPI, 2007).

Alat kontrasepsi IUD adalah Alat kontrasepsi yg dimasukkan ke dalam rahim yang
bentuknya bermacam-macam, terbuat dari plastik, plastik yang dililit tembaga atau tembaga
bercampur perak yang dapat berisi hormon. Waktu penggunaannya bisa sampai 10 tahun

AKDR adalah alat kontrasepsi yang diletakkan ke dalam rahim yang bentuknya
bermacam-macam terbuat dari plastik (polyethyline), ada yang dililit tembaga (Cu), adapula
yang dililit perak (Ag), adapula yang tidak. Selain itu adapula yang dibatangnya berisi
hormon progesteron (Suratun, 2008).

B. JENIS IUD

Secara umum, IUD yang beredar di Indonesia ada 3 tipe yaitu:

1. Inert, dibuat dari plastic (Lippes Loop) atau baja antikarat (the Chinese Ring)
2. Mengandung tembaga, seperti TCu 380 A, TCu 200C, Multiload, dan Nova T

3. Mengandung hormon steroid, seperti hormon progesteron dan levonorgestrel

C. MEKANISME KERJA

Ada beberapa mekanisme kerja IUD yang telah dianjurkan:


1. Timbulnya reaksi radang lokal yang non spesifik ke dalam cavum uteri sehingga
implantasi sel telur yang telah dibuahi terganggu
2. Produksi lokal prostaglandin yang meninggi, yang menyebabkan terhambatnya
implantasi
3. Gangguan atau terlepasnya blastocyt yang telah berimplantasi di dalam endometrium
4. Pergerakan ovum yang bertambah cepat di dalam tuba falopii
5. Imobilisasi spermatozoa saat melewati cavum uteri
D. INDIKASI IUD
1. Usia reproduktif
2. Keadaan nulipara
3. Menginginkan menggunakan kontrasepsi jangka panjang
4. Menyusui yang menginginkan menggunakan kontrasepsi
5. Setelah melahirkan dan tidak menyusui bayinya
6. Setelah mengalami abortus dan tidak terlihat adanya infeksi
7. Risiko rendah dari IMS
8. Tidak menghendaki metode hormonal
9. Tidak menyukai untuk mengingat-ingat minum pil setiap hari
10. Tidak menghendaki kehamilan setelah 1-5 hari sanggama
E. KONTRA INDIKASI IUD
1) Tanda-tanda kehamilan
2) Infeksi panggul
3) Erosi serviks
4) Perdarahan pervaginam yang tidak diketahui sebabnya
5) Alergi logam
6) Kelainan dalam rahim
F. KEUNTUNGAN PENGGUNAAN IUD
1) Efektivitasnya tinggi
2) Dapat efektif segera setelah pemasangan
3) Metode jangka panjang (10 tahun)
4) Sangat efektif karena tidak perlu lagi mengingat-ingat
5) Tidak mempengaruhi hubungan seksual
6) Meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu takut untuk hamil
7) Tidak ada efek samping hormonal
8) Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI
9) Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus (apabila tidak terjadi
infeksi)
10) Dapat digunakan sampai menopouse
11) Tidak ada interaksi dengan obat-obat
12) Membantu mencegah kehamilan ektopik
G. KERUGIAN
1. Tidak mencegah infeksi menular seksual
2. Prosedur medis termasuk pemeriksaan pelvis, diperlukan dalampemasanga AKDR
3. Sedikit nyeri dan perdarahan segera setelah pemasangan, biasanya 3 hari
4. Tidak dapat melepas sendiri
5. Mungkin AKDR keluar dari uterus tanpa disadari
6. Perempuan harus memasukkan jarinya ke vagina untuk memeriksa posisi benang AKDR
setiap bulan
H. EFEK SAMPING
1) Mules
2) Perdarahan setelah pemasangan
3) Spotting
4) Keputihan
5) Kehamilan ektopik, ekspulsi dan translokasi (Hidayati, 2009).
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN
PADA Ny ”W” DENGAN PEMASANGAN KB IUD COPER T

Hari/Tanggal : 13 Juni 2019 Jam : 09.15. WIB.

A. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas
Ibu Suami

Nama : Ny ”W” Nama : Tn ”M”

Umur : 32 tahun Umur : 35 tahun

Agama : Islam Agama : Islam

Suku/Bangsa : Indonesia Suku/Bangsa : Indonesia

Pedidikan : SMA Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta

Alamat :JL.Veteran Alamat : JL.Veteran

2. Keluhan Utama.
Ingin Memasang KB IUD

3. Riwayat Kebidanan
a. riwayat menstruasi

1) menarche : 13 tahun

2) siklus : 28 hari

3) warna : merah kecoklatan

4) bau : khas (anyir)


5) keluhan : Tidak Ada

6) Flour Albus : Tidak Ada

7) HPHT : 09-06-2019

b. Riwayat Kehamilan, Persalinan, nifas yang lalu

Perkaw Kehamilan Persalinan Anak Nifas KB

ke Usia jenis Penolong Tempat Penyulit BBL Seks HiduP Mati Penyulit ASI

1 39 Spt Bidan BPM – 2900 P 9 – – 2 Kb


mgg Implant
1
2 39 Spt Bidan BPM – 3000 L 2 – – 2
mgg thn

4. Riwayat KB

Setelah melahirkan anak pertama, ibu menggunakan aksetor KB implant selama 5 tahun
dan sekarang setelah anak kedua berumur 2 tahun ,Ibu ingin memakai kontrasepsi Kb
IUD.

5. Riwayat Ginekologi

Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit seksual menular, penyakit radang

panggul, infksi alat gentalia, tumor payudara

6. Riwayat Kesehatan Yang Lalu


Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular (Hepatitis, TBC), menahun
(darah tinggi, kencing manis), dan menurun (kencing manis dan asma).

7. Riwayat Kesehatan Keluarga

Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit menular (Hepatitis,
TBC), menahun (darah tinggi, kencing manis), dan menurun (kencing manis dan asma)
8. Pola Aktivitas Sehari – Hari

No Kebiasaan Sebelum hamil Selama hamil

1 Gizi dan Nutrisi – Makan 3x/hari, porsi – Makan 3/hari, porsi


cukup dengan menu sedikit dengan menu
seimbang meliputi nasi, seimbang (nasi,lauk-
lauk-pauk, sayuran. pauk,buah dan sayuran).

– Minum 7 – 8 gelas /hari – Minum 8– 9 gelas


air putih, /hari ( air putih, teh ).

– BAB 1x /hari, – BAB 1x /hari,


2
Eliminasi konsistensi lunak, bau konsistensi lunak, bau
khas, tidak ada kluhan. khas, tidak ada kluhan.

– BAK 6 – 7x /hari. – BAK 8 –9x /hari.

– Ibu melakukan – Ibu melakukan pekerjaan


Aktivitas
pekerjaan rumah tangga rumah tangga (menyapu,
(menyapu, mengepel, mengepel, mencuci)
3 mencuci) sebagaimana sebagaimana mestinya.
mestinya.

– Tidur siang 1 jam, Tidur


malam 7 – 8 jam. – Tidur siang 1 jam, Tidur
4 Pola istirahat malam 7 – 8 jam.

– Mandi 3x /hari, keramas


Personal hygiene – Mandi 3x /hari, keramas
5 2x/minggu, ganti pakaian
2x/hari, ganti CD 2x 2x/minggu, ganti
/hari. pakaian 2x/hari, ganti
CD 2x /hari.


6 melakukan hubungan
Pola seksual seksual 4x/sebulan selama hamil tidak
melakukan hubungan
seksual
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan umum

a. keadaan umum : baik


kesadaran : composmetis
b. Pemeriksaan TTV
TD : 120/80 mmHg RR : 20x/mnt
N :84 x/mnt S : 36,5
C. Pemeriksaan Antrometri
BB :53 kg
TB : 162 cm

2. Pemeriksaan Khusus.

a. Inspeksi.

Kepala : Bersih, Simetris Tidak ada ketombe, tidak ada benjolan

Muka : Bersih ,Simetris Tidak odema, tidak ada cloasma grvidarum.

Mata : Bersih ,Simetris, Konjungtiva merah mudah, skelera putih, palpebra tidak
odema.

Hidung : Bersih, Simetris, tidak polip, tidak ada sekret.

Telinga : Simetris, bersih, tidak ada serumen, pendengaran baik

Mulut : Bersih, tidak ada stomatitis, tidak kering / lembab, tidak karang gigi,gigi
berlubang

leher : simetris,bersih, tidak ada pembesaran kelenjar thyroid dan tidak ada
pembesaran vena jugularis,

ketiak : bersih, tidak ada pembesaran

dada : simetris, bersih, tidak tarikan intercoste, dan bentuk dada normal
payudara : simetris, bersih, hyperpigmentasi areola dan putting susu menonjol,

abdomen : bersih, simetris, terdapat garis setrie dan lina nigra, pembesaran perut sesuai
usia kehamilan, tidak ada bekas operasi

genetalia : simetris, bersih, bau anyir,dan tidak ada odem

anus : simetris, bersih, terdapat lubang, dan tidak ada hemoroid

ekstremitas

atas : bersih,simetris kanan kiri, fungsi pergerakan baik,dan tidak ada

oedema

bawah :bersih, simetris, tungkai tidak ada oedema, fungsi pergerakan baik,
tidak ada cacat, tidak ada varises, lengkap kanan kiri, reflek patella baik

b. palpasi

Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, maupun kelenjar vena jugularis.

Axilla : Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar lymfe.

Mammae : Tidak teraba adanya benjolan abnormal,. Tidak ada nyeri tekan

Abdomen : tidak ada nyeri tekan, dipastikan tidak hamil

c. auskultasi

dada : tidak ada ronchi maupun wheezing, irama jantung regular

d. Perkusi : reflek Patella Pada kaki kanan dan kiri +/+

C. ANALISA

Ny” W”,Umur 32 Tahun Dengan Pemasangan KB IUD Copper T.


D. PENATALAKSANAAN

Tanggal: 13 Juni 2019 Jam: 09.15 WIB


1. Menjalin hubungan komunkasi terapeutik untuk memperoleh hubungan interpersonal agar

komunikasi dapat berjalan secara terbuka, klien dapat terbuka dengan petugaskesehatan.

2. Memberikan persetujuan klien sebagai bukti persetujuan atas tindakan yang akan

dilakukan dan juga sebagai dokumentasi perlindungan hokum pada tindakan medis klien

mendapatkan infont cossent tanpa paksaan atas kemauan sendiri

3. Memberikan penjelasan tentang pemasangan KB IUD, efek samping agar klien tidak

kaget setelah melakukan pelepasan KB IUD, ibu mengerti apa yang dijelaskan oleh

petugas kesehatan.

4. Melakukan tindakan pemasangan KB IUD yang sesuai standar agar tidak salah dalam

tindakan, sehingga tidak terjadi efek samping pada klien,sudah dilakukan.

5. Menganjurkan kepada klien untuk tidak melakukan hubungan seksual selama 7 hari,ibu

bersedia untuk tidak melakukan hubungan seksual selama7 hari.

6. Menjadwalkan Kontrol ulang 1 minggu, dan bila sewaktu waktu jika ada keluhan, ibu

bersedia untuk Kontrol ulang,dan kembali bila sewaktu waktu jika ada keluhan.

7. Mendokumentasikan di buku register.


BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan

Alat kontrasepsi dalam rahim adalah salah satu metode kontrasepsi jangka panjang sampai
10 tahun. KB ini sangat efektif karena tidak memerlukan rutinitas untuk pemakaiannya dan
tidak mengganggu produksi ASI

B. Saran

Bagi petugas kesehatan laporan ini sebagai pembanding dalam menentukan kesenjangan.
Bagi mahasiswa laporan ini meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam menerapkan
asuhan kebidanan yang diperoleh selama proses pembelajaran
DAFTAR PUSTAKA

Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung.


2014. Obstetri Fisiologi. Bandung : Eleman.

Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung.


2010 Asuhan Kebidanan Kontrasepsi Dalam.. Bandung : Elstar Offset.

Departemen Kesehatan RI. 2012. Asuhan Kebidanan dalam Konteks Keluarga. Jakarta :
Departemen Kesehatan RI.

Ibrahim, S. Christina. 1993. Perawatan Kebidanan Kontrasepsi IUD Jilid I. Jakarta :


Bharatara.

Anda mungkin juga menyukai