Anda di halaman 1dari 18

UJIAN TAHAP II

ASUHAN KEBIDANAN BBL


DENGAN KUNJUNGAN RUMAH

Oleh :
Putri Nayla Abidah
121710010

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN


UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN
JL. VETERAN NO.53 A LAMONGAN
TAHUN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, hidayah dan
karunia_Nya sehingga penulis dapat meyelesaikan askeb ini dengan judul “Ujian Tahap II
Asuhan Kebidanan BBL dengan kunjungan rumah’’

Dalam penulisan askeb ini, penulis berusaha dan berupaya semaksimal mungkin untuk
mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang kami dapat. Untuk itu penulis mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :

1. Ibu Ida Susila, S.ST., M.Kes selaku Direktur Program Studi D-III Kebidanan Universitas
Islam Lamongan.
2. Siti Sholikha, S.keb., Bd., M.Kes selaku Pembimbing Akademik Program Studi D-III
Kebidanan Universitas Islam Lamongan.
3. Khusnul Nikmah, SST., M.Kes selaku Pembimbing Praktek UHAP II.

Penulis menyadari bahwa asuhan kebidanan ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak yang dapat memperbaiki kualitas
asuhan kebidanan ini. Harapan penulis, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan pembaca pada umumnya.

Lamongan, 17 juni 2019.

Penulis

Putri Nayla Abidah


LEMBAR PENGESAHAN

Setelah dilakukan Asuhan Kebidanan pada Bayi Ny”F”, yaitu :


Nama : Bayi “M”
Dx : Pada By”N” Usia 13 hari denagn BBL Fisiologis
Dengan persetujuan pembimbing, maka dengan ini mengesahkan Asuhan Kebidanan yang
disusun oleh :
Nama : putri nayla abidah
NIM : 121710010
Judul : Asuhan Kebidanan pada By“F” usia 13 haridengan BBL Fisiologis
Tanggal : 17 Juni 2019
Tempat : Universitas Islam Lamongan

Diajukan dalam rangka memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan Ujian Tahap II di


Universitas Islam Lamongan, yang dilakukan oleh mahasiswa program studi D-III Kebidanan
UNISLA pada tanggal 17 Juni 2019.

Mahasiswi Praktek

Putri nayla abidah

Mengetahui,

Direktur Program Studi Penguji UHAP II


Diploma III Kebidanan

Ida Susila, S.ST., M.Kes Khusnul Nikmah S.ST.,M.Kes


BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Di Indonesia angka kematian bayi dan ibu melahirkan masih tergolong tinggi yaitu
mencapai 194/100.000 kelahiran hidup untuk angka kematian bayi pada tahun 2011. penelitian
telah menunjukkan bahwa lebih dari 50% kemtian bayi terjadi dalam perode neonatal yaitu
dalam bulan pertama kehidupan. Kurang baiknya penanganan bayi baru lahir yang lahir sehat
akan menyebabkan kelainan-kelainan yang dapat mengakibatkan cacat seumur hidup,
kematian. Misalnya sebagai akibat hipotermi pada bayi baru lahir dapat terjadi cold stress yang
selanjutnya dapat terjadi hipoksemia atau hipoglikemia dan mengakibatkan kerusakan otak.
Akibat selanjutnya adalah perdarahan otak, syok, beberapa bagian tubuh mengeras dan
keterlambatan tumbuh kembang. Contoh lain misalnya kurang baiknya pembersihan jalan nafas
waktu lahir dapat menyebabkan masuknya cairan lambung kedalam paru-paru yang
mengakibatkan kesulitan pernafasan, kekurangan zat asam, dan apabila hal ini berlangsung
terlalu lama dapat menimbulkan perdaraha otak, kerusakan otak dan kemudian keterlambatan
tumbuh kembang.

Ditinjau dari perkembangan dan pertumbuhan bayi periode neonatal merupakan periode
yang paling kritis. Pencegahan asfiksia, menjaga suhu tubuh bayi, terutama pada bayi dengan
berat badan lahir rendah, pemberian air susu ibu (ASI) dalam rangka menurunkan angka
kematian oleh karena diare. Pencegahan terhadap infeksi, pemantauan kenaikan berat badan
dan stimulasi psikologis merupakan tugas pokok bagi pemantau kesehatan bayi dan anak.
Neonatus pada minggu pertama oleh kondisi ibu waktu hamil dan melahirkan.Berdasarkan hal
yang tersebut diatas penulis tertarik untuk mengambil kasus dengan judul Asuhan Kebidanan
pada Bayi Baru Lahir Normal.

1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Dapat melakuakn asuhan kebidanan pada bayi baru lahir normal menggunakan
pendokumentasian menggunakan SOAP secara komperhensif.
2 Tujuan Khusus
a. Dapat melakukan pengkajian data pada bayi Ny. F baik data subyektif maupun
obyektif.
b. Dapat membuat interpretasi data dengan tepat pada bayi Ny. F
c. Dapat menentukan diagnosa/masalah potensial dan antisipasi pada bayi Ny. F
d. Dapat menentukan tindakan segera yang tepat untuk bayi Ny. F
e. Dapat membuat perencanaan tindakan yang tepat untuk bayi Ny. F
f. Dapat melaksanakan rencana tindakan yang telah dibuat dengan baik pada bayi
Ny. F
g. Dapat melakuakn evaluasi dari tindakan yang telah dilakukan dari awal sampai
akhir pada nayi Ny. F

1.3 Metode Penulisan

Laporan ini disusun dengan cara praktek lapangan, studi kasus, konsultasi dengan
pembimbing, studi pustaka dan tanya jawab.

1.4 Sistematika Penulisan


Bab I : Pendauluan
Bab II : landasan teori
Bab III : Tinjauan kasus
Bab IV : Penutup
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Pengertian
BBL adalah bayi yang lahir dengan UK 27-42 minggu dan berat lahir 2500-4000
gram (Depkes, RI 2010)
BBL normal adalah bayi lahir dari kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan
berat badan 2500 sampai 4000 gram (Dewi, Vivian Nanny Lia. 2010)
Berat lahir 2500-4000 gram, cukup bulan, lahir langsung menangis, tidak ada
kelainan konginetal/cacat bawaan( Sulistyawati, Ari. 2012)

2. Ciri-ciri Bayi Normal


a. Berat badan 2500-4000 gram.
b. panjang badan lahir 48-52 cm.
c. Lingkar dada 30-35 cm.
d. Lingkar kepala 33-35 cm.
e. Bayi jantung dalam menit-menit pertama kira-kira 180x/menit, kemudian
menurun sampai 120-140 x/menit.
f. Pernapasan pada menit-menit pertama cepat kira-kira 80 x/menit, kemudian
menurun setelah tenang kira-kira 40 x/menit.
g. Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan subeutan cukup terbentuk
dan diliputi Venii Caseosa.
h. Rambut lanugo telah tidak terlihat, rambut kepala biasanya telah sempurna.
i. Kuku telah agak panjang dan lemas.
j. Genetalia, labia minora sudah menutupi labia mayona (perempuan), testis
sudah turun ( pada anak laki-laki)
k. Reflek isap dan menelan sudah terbentuk dengan baik.
l. Reflek moro sudah baik, bayi bila dikagetkan akan memperlihatkan gerakan
seperti memeluk.
m. Gerak reflek sudah baik, apabila diletakan suatu benda diatas telapak tangan ,
bayi akan mengenggam/ adanyanya gerakan reflek.
n. Eliminasi Bayi, urin dan Mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama.
Mekonium berwarna hitam kecoklatan (Pusdiknas, 2010).
3. Perubahan-Perubahan yang terjadi pada BBL
1. Perubahan pernafasan/pada sistem pernafasan
Selama dalam uterus, janin mendapat oksigen dari pertukaran gas melalui
placenta.Setelah bayi lahir harus melalui paru-paru bayi pernafasan pertama pada BBL
terjadi normal dalam waktu 30 detik.Setelah kelahiran tekanan rongga dada bayi pada
saat melalui jalan lahir pervagina mengakibatkan cairan paru-paru (pada bayi normal
jumlahnya 80 – 100 ml).kehilangan 1/3 dari jumlah cairan tersebut sehingga cairan yang
hilang ini diganti dengan udara. Pernafasan pada neonatus terutama pernafasan
diafragmatik dan abdominal dan biasanya masih tidak teratur frekwensi dan dalamnya
pernafasan.
Bayi itu umumnya segera menangis sekeluarnya dari jalan lahir. Sebagai sebab-sebab
yang menimbulkan pernafasan yang pertama, dikemukakan :
a. Rangsangan pada kulit bayi.
b. Tekanan pada thorax sebelum bayi lahir.
c. Penimbunan CO2
Setelah anak lahir kadar CO2 dalam darah anak naik dan ini merupakan
rangsangan pernafasan.
d. Kekurangan O2
e. Pernafasan intrautrin
Anak sudah mengadakan pergerakan pernafasan dalam rahim, malahan sudah
menangis dalam rahim.Pernafasan di luar hanya merupakan lanjutan dari
gerakan pernafasan di dalam rahim.
f. Pemeriksaan bayi
Kebanyakan anak akan mulai bernafas dalam beberapa detik setelah lahir dan
menangis dalam setengah menit.
2. Perubahan metabolisme karbohidrat/glukosa
Fungsi otak memerlukan glukosa dalam jumlah tertentu. Dengan tindakan penjepitan
tali pusat dengan klem pada saat lahir seorang bayi harus mulai mempertahankan kadar
glukosa darahnya sendiri.
Pada setiap bayi baru lahir glukosa darah akan turun dalam waktu cepat (1-2 jam).
Koreksi penurunan gula darah dapat terjadi dengan 3 cara:
a. Melalui penggunaan ASI (bayi baru lahir sehat harus didorong untuk menyusu
ASI secepat mungkin setelah lahir).
b. Melalui penggunaan cadangan glikogen (glikogenolisis).
c. Melalui pembuatan glukosa dari sumber lain terutama lemak (glukoneogenesis).
3. Perubahan suhu tubuh
Bayi baru lahir belum dapat mengatur suhu tubuh mereka, sehingga akan mengalami
stres dengan adanya perubahan-perubahan lingkungan.
Bayi baru lahir dapat kehilangan panas melalui:
a. Evaporasi : cairan menguap pada kulit yang basah.
b. Konduksi : kehilangan panas oleh karena kulit bayi berhubungan langsung
dengan benda/alat yang suhunya lebih dingin.
c. Konveksi : terjadi bila bayi telanjang di ruang yang relatif dingin (25oC atau
kurang)
d. Radiasi adalah kehilangan panas karena tubuh bayi yang lebih panas menyentuh
permukaan yang lebih dingin.
4. Perubahan pada sistem kardiovaskuler
Pada sistem kardiovaskuler harus terjadi 2 perubahan besar, yaitu:
a. Penutupan foramen ovale atrium jantung.
b. Penutupan duktus afteriosus antara arteri paru dan aorta.
Dua peristiwa yang mengubah tekanan dalam sistem pembuluh:
a) Pada saat tali pusat dipotong, resistensi pembuluh darah meningkat dan
tekanan atrium kanan menurun. Tekanan atrium kanan menurun karena
berkurangnya aliran darah ke atrium kanan yang mengurangi volume dan
selanjutnya tekanannya. Kedua kejadian ini membantu darah dengan
kandungan oksigen sedikit mengatur ke paru-paru untuk mengalami proses
oksigenasi ulang.
b) Pernafasan pertama menurunkan resistensi pembuluh paru dan
meningkatkan tekanan atrium kanan. Oksigen pada pernafasan pertama ini
menimbulkan relaksasi dan terbakarnya sistem pembuluh baru. Dengan
peningkatan tekanan pada atrium kiri foramen ovale secara fungsi akan
menutup.Perubahan sistem gastrointestinal, ginjal

5. Kemampuan bayi baru lahir cukup bulan untuk menelan dan mencerna makanan masih
terbatas, juga hubungan antara osephagus bawah dan lambung masih belum sempurna
yang mengakibatkan gumoh pada bayi baru lahir dan bayi muda. Kapasitas lambung
sendiri sangat terbatas kurang dari 30 cc.
 Faeces pertama bayi adalah hitam kehijauan, tidak berbau, substansi yang kental
disebut mekonium. Faeces ini mengandung sejumlah cairan amnion, verniks, sekresi
saluran pencernaan, empedu, dan zat sisa dari jaringan tubuh. Pengeluaran ini akan
berlangsung sampai hari ke 2-3. pada hari ke 4-5 warna tinja menjadi coklat
kehijauan.
 Air kencing.
Bila kandung kencing belum kosong pada waktu lahir, air kencing akan keluar dalam
waktu 24 jam yang harus dicatat adalah kencing pertama, frekuensi kencing
berikutnya, serta warnanya bila tidak kencing/menetes/perubahan warna kencing
yang berlebihan.
6. Perubahan berat badan
Dalam hari-hari pertama berat badan akan turun oleh karena pengeluaran (meconium,
urine, keringat) dan masuknya cairan belum mencukupi. Turunnya berat badan tidak
lebih dari 10%. Berat badan akan naik lagi pada hari ke 4 sampai hari ke 10. Cairan
yang diberikan pada hari 1 sebanyak 60 ml/kg BB setiap hari ditambah sehingga pada
hari ke 14 dicapai 200 ml/kg BB sehari.
7. Sistem skeletal
Tulang-tulang neonatus lunak karena tulang tersebut sebagian besar terdiri dari kartilago
yang hanya mengandung sejumlah kecil kalsium.
8. Sistem neoromuskular
Pada saat lahir otot bayi lambat dan lentur, otot-otot tersebut memiliki tonus
kemampuan untuk berkontraksi ketika dirangsang, tetapi bayi kurang mempunyai
kemampuan untuk mengontrolnya.Sistem persarafan bayi cukup berkembang untuk
bertahan hidup tetapi belum terintegrasi secara sempurna.

4. Penanganan Bayi Baru Lahir


1. Membersihkan jalan nafas
2.Memotong dan merawat Tali Pusat
3. Mempertahankan Suhu tubuh Bayi
4.Memberikan injeksi vitamin K
5.Memberi obat/salep mata, untuk mencegah infeksi
6.Identifikasi Bayi
Pembersihan jalan nafs, perawatan tali pusat, perawatan mata, dan identifikasi adalah rutin
segera dilakukan, kecuali bayi dalam keadaan krisis, dan dokter memberi intruksi khusus.

6.Pengkajian Bayi Baru Lahir


Fisik Nilai Apgar
0 1 2
Denyut jantung Tidak ada Kurang dari Lebih dari
100/menit 100/menit
Upaya respirasi Tidak ada Nafas lambat dan Baik menangis
tidak teratur
Tonus otot Lemah Fleksi Normal dengan
gerakan
Respon terhadap Tidak ada respon Wajah Respon baik dengan
stimulus menyeriangi mengangis
Warna tubuh Putih Biru Merah muda

7. Penatalaksanaan pada Bayi Baru Lahir


1.Bayi bernafas atau menangis, warna merah muda, denyut jantung . 100/menit,
serahkan bayi langsung ke abdomen ibu dan keringkan dengan handuk kering. Tindakan
ini meningkatkan bounding dan mempertahankan suhu karena kontak langsung kulit
dengan kulit.
2.Bayi apneu atau terengah-engah, warna kulit biru dan denyut jantung . 100 stimulasi
dengan menggosok punggung menggunakan sebuah handuk atau tepuk-tepuk kaki
dengan lembut. Buka dan bersihakn jalan nafasdengan melakukan penghisapan pada
mulut kemudian hidung dengan lembut. Berikan oksigen fasial. Jika tidak ada respon
pada usia satu menit denyut jantung menurun atau tetap biru, maka ventilasi ambu bag
dan masker harus dimulai, jika tidak ada peningkatan dalam 2 menit denyut jantung tidak
meningkat pertimbangkan untuk mempertimbangkan intubasi pada bayi.
3.Bayi apnea atau biru pucat denyut jantung , 100/ menit, ventilasi ambu bag dan masker
harus segera dimulai. Jika tidak ada respon dalam 2 menit maka intubasi bayi.
4.Bayi apnea warna kulit putih, denyut jantun , 60 x/menit, resusitasi jantung paru penuh
perlu dilakukan,lakukan intubasi segera dan mulai berikan ventilasi tekanan positif
intermiten.
8. Yang Perlu Dipantau Pada Bayi Baru Lahir
suhu badan dan lingkungan, tanda-tanda vital, berat badan, mandi dan perawatan kulit,
pakaian, perawatan tali pusat

9.Reflek Bayi
a. reflek moro : timbulnya gerakan tangan yang simetris apabila kepala tiba tiba
digerakkan/dikejutkan dengan cara menepuk tangan,maka refleknya seperti memeluk.
b. reflek Rooting : mencari puting susu dengan diberikan rangsangan pada daerah pipi dan
mulut maka refleknya bayi mencari dan membuka mulutnya.
c. Rflek sucking : reflek menghisap puting susu.
d. Reflek swallowing : gerakan menelan saat bayi menyusu dengan sendok.
e. Reflek conrck neck : ekstremitas pada salah satu sisi dimana kepala bayi ditolehkan
akan ekstensi dan ekstremitas dan yang lainnya akan fleksi.
f. Reflek grospink : ketika kita letakkan jari telunjuk pada palmae

9. Reflek Bayi
a. Reflek Moro : Timbulnya gerakan tangan yang simetris apabila kepala
tiba-tiba digerakkan/dikejutkan dengan cara menepuk tangan, muka refleknya
seperti memeluk
b. Reflek Rooting : Mencari putting susu dengan diberikan rangsangan pada
daerah pipi dan mulut, maka refleknya bati mencari dan membuka mulutnya.
c. Reflek Sucking : Reflek menghisap putting susu
d. Reflek Swallowing : Gerakan menelan saat bayi menyusu dengan sendok
e. Reflek Conrck Neck : Ekstemitas pada salah satu sisi dimana kepala bayi
ditolehkan akan ekstensi dan ekstremitas yang lainnya akan fleksi
f. Reflek Grosping : Ketika kita letakkan jari telunjuk pada palmar, maka bayi
akan bereaksi dengan menggengam
g. Reflek Babinski : Gores telapak kaki, mulai dari tumit, gores ke sisi lateral
telapak kaki kearah atas, bayi akan merespon dengan semua kaki hiperekstensi dengan
jari dorsofleksi
h. Reflek Glabella : Ketuk daerah pangkal hidung secara perlahan dengan
menggunakan ujung jari saat mata terbuka, dan bayi akan mengedipkan mata pada
ketukan pertama.

10. Perubahan Fisiologis Pada Bayi Baru Lahir


1. Perubahan pada sistem pernafasan

Rangsangan untuk gerakan perbafasan tekanan mekanik dari thoraks, penurunan


tekanan O2 dan kenaikan tekanan CO2, rangsangan dingin pada daerah muk. Upaya
bernafas pertama seorang bayi berfungsi untuk mengeluarkan cairan dalam paru-paru,
mengembangkan jaringan alveolus paru-paru untuk pertama kali

2. Perubahan pada sistem kardiovaskuler

Terjadi perubahan besar yaitu penutupan foramen ovale pada atrium jantung,
penutupan duktus arterioorus antara orteri paru-paru dan aorta denyut jantung BBL
±140x/menit, volume darah 80-110 ml/kg

3. Perubahan pada sistem Thermogenik

Kehilangan panas pada BBL dapat terjadi melalui 4 cara

a. Konveksi : proses hilangnya panas tubuh melalui kontak dengan udara dingin
disekitar
b. Radiasi : proses hilangnya panas tubuh bila bayi diletakkan dekat dengan benda
yang lebih rendah suhunya dari suhu tubuhnya.
c. Ekapurasi : proses hilangnya panas tubuh bila bayi berada dalam keadaan basah
d. Konduksi : proses hilangnya panas tubuh melalui kontak langsung dengan benda-
benda yang mempunyai suhu lebih rendah

4. Perubahan pada sistem renal

Ginjal pada BBL sudah berfungsi tapi belum sempurna BBL harus BAK dalam 24 jam
setelah lahir, dengan jumlah urin 20-30 ml/hari dan meningkat menjadi 100-200 ml/hari
pada akhir minggu pertama.

5. Perubahan pada sistem pencernaan

Kapasitas lambung BBL sangat bervariasi dan tergantung pada ukuran bayi, sekitar
30-90 ml. saluran pencernaan neonates lebih berat dan panjang dari orang dewasa
mengandung zat berwarna hitam kehijauan (mekonium). BAB pertama dalam waktu 24
jam mekonium, hari ke 3 dan ke 4 coklat kehijauan.

6. Perubahan pada sistem hepas


Fungsi hepar pada BBL belum matur untuk membentuk glukosa sehingga BBL mudah

7. Perubahan pada sistem Imunitas

Sistem imunitas BBL belum matang, sehingga menyebabkan BBL rentan terhadap
berbagai infeksi dan alergi, sedangkan sistem munitas yang lebih matang akan
memberikan kekebalan alami dan kekebalan didapat pada tubuh. Kekebalan alami
mencegah/meminimalkan infeksi

8. Perubahan pada sistem Integumen

Pada BBL semua struktur kulit telah ada tetapi belum matur, Epidermis dan dermis
tidak terlihat dengan erta dan sangat tipis, verniks kaseosa bersatu dengan epidermis kulit
sering berbintik dan lurik-lurik tangan dan kaki sedikit sianosis

9. Perubahan pada sistem Reproduksi

Pada bayi perempuan labia mayor dan minor mengeburkan vestibulum dan menutupi
elitoris.Pada bayi laki-laki preputium biasanya tidak sepenuhnya tertarik masuk. Pada
BBL baik perempuan/laki-laki sering ditemukan pembengkakan payudara

10. Perubahan pada sistem Neuromuskular

Pertumbuhan otak sangat pesat dan membutuhkan glukosa dan CO2 yang adekuat.
Beberapa aktivitas reflek yang terdapat pada BBL antara lain reflek moro, sucking,
rooting, dan lain-lain

11. Matabolisme

Jam-jam pertama bayi, energy didapatkan dari pembakaran karbohidrat ASI 60%
lemak 40% karbohidrat, energy-energi tambahan pada jam-jam pertama diperoleh dari
metabolism asam lemak => gula darah 120 mg/100ml. bayi dari yang DM/BBLR terjadi
gangguan metabolism (glukosa menjadi glikogen meningkat), kemungkinan besar bayi
mengalami hipoglikemia.

BAB III
TINJAUAN KASUS

A. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas
Nama bayi : By”M”
Tanggal lahir :04 juni 2019
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 14 hari
Alamat : Grogol

Nama istri : Ny “F” Nama Suami : Tn “A”


Umur : 32 tahun Umur : 35tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Suku : Jawa Suku : Jawa
Alamat : Grogol Alamat : Grogol
2. Keluhan utama
Ibu mengatakan tidak ada keluhan apa apa.
3. Riwayat Kebidanan
a. Riwayat prenatal
priksa kebidan 6x dan priksa kedokter 1x dengan keluhan mual muntah
pinggang sakit dan mendapatkan KIE tentang nutrisi,istirahat,tanda bahaya
kehamilan,mendapatkan tablet FE dan kal.

b. Riwayat Natal

bayi lahir tanggal 04 juni 2019,usia kehamilan 40 minggu lahir secara normal
ditolong oleh bidan dengan jenis kelamin laki laki.berat badan 3100,panjang 48cm

a. Riwayat postnatal
Setelah kelahiran bayi,bayi mendapat HB0,salep mata dan vitk.

4. Riwayat Kesehatan Sekarang


Bayi tidak mengalami kelainan.
5. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan didalam keluarga tidak pernahmenderita penyakit menular (HIV,
AIDS), penyakit menahun (jantung, asma, paru-paru) dan penyakit menurun (Dm,
asma,hipertensi).
6. Pola Kebiasaan Sehari-hari
a. Nutrisi
ASI diberikan tiap 2 jam sekali / jika bayi merasa lapar dan menangis.
b. Istirahat
Sebagian besar waktu dalam sehari digunakan bayi untuk tidur
c. Eliminasi
BAB 5-6x/hari
BAK 7-8x/hari
d. Personal Hygine
Ganti baju 2x/hari mandi 2x/hari,ganti baju 2x/hari,ganti popok setiap habis
BAB/BAK.
e. Aktivitas
Gerakan tangan dan kaki aktif, menangis kuat.
7. Data pesikolog.
Hubungan ibu dan suami dengan keluarga baik,semua anggota kelurga merasa
bahagia dengan kehadiran bayinya.

B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Kesadaran : Composmentis
Keadaan Umum : Baik
Warna kulit : Kemerahan
Gerakan : Aktif
Tangisan : Kuat

Tanda-Tanda Vital Antropomerti


N : 80 x/meni BB : 3700 gram
RR : 20 x/menit PB :48 cm
LILA : 11 cm
LD : 30 cm
LK : 33 cm

APGAR SCORE 1 MENIT 5 MENIT


Denyut Jantung 2 2
Pernafasa 2 2
Tonus 1 1
Rangsangan 1 1
Warna 1 2
Total 7 8
2. Pemeriksaan Fisik Khusus
(inspeksi, palpasi,auskultasi dan perkusi)

Kepala : bersih,tulang terbentuk sempurna, tidak ada caput succedaneum,tidak


ada cephal hematoma dan hidrocephalus, rambut hitam lurus.

Muka : Bersih, warna kulit kemerahan, tidak ada sianosis, terdapat bintik-bintik
merah
Mata : bersih, conjugtiva merah muda, seclera putih
Hidung : bersih, tidak ada secret, tidak ada pembesaran polip, tidak ada
pernafasan cuping hidung
Telinga : bersih, simetris, tidak ada serumen, tulang telinga terbentuk sempurna
Mulut : bersih, bibir lembab, palatum terbentuk, tidak ada labiochisis,
palatochis dan monoliasis
Leher : bersih simetris, tida ada pembesaran kelenjar tiroid dan vena jugularis,
terdapat bintik-bintik merah
Ketiak : bersih, tidak ada pembesaran kelenjar limfe
Dada : bersih, tidak ada tarikan intercosta, tidak ada ronki, wezing, stridor,
terdapat bercak kemerahan
Abdomen : bersih,tidak ada aksilen,talipusat sudah lepas,tidak ada pembesaran
Genetalia : bersih, testis sudah menurun
Anus : bersih, sudah ada lubang anus.
Ekstermitas :tangan dan kaki lengkap, simetris tidak ada sindaktil/polidaktil ,
pergerakan aktif, akral hangat, tidak ada kebiruan pada kuku, terdapat bintik-bintik
merah
C. ANALISA
By “M” usia 14hari, lahir secara normal, cukup bulan sesuai masa kehamilan, keadaan
bayi sehat dan normal.

D. PENATALAKSANAAN
Tanggal :17 juni 2019 Jam : 13.00WIB
1.memberi tahu kepada ibu dan keluarga bahwa keadaan bayinya sehat.normal dan tidak
ada kelainan – ibu merasa senang dengan keadaan bayinya sehat.
2.memberitahu kepada ibu untuk asi ekslusif selama 2jam sekali,jika bayinya tertidur
maka dibangunkan untuk minum asi –ibu bersedia untuk memberi asi ekslusif 2jam
sekali.
3.memberikan personal hygine pada bayinya untuk menjaga kebersihan lingkungan
sekitar bayi dan mengganti popok bayi tiap BAB,BAAK,dan mandi.-ibu bersedia
melakukan personal hygine.
4.memberikan jadwal kunjungn ulang 1minggu untuk mengetahui keadaan
bayinya.dalam keadaan sehat dan apakah tali pusatnya sudah kering atau belum.
-ibu bersedia untuk kunjungan ulang 1minggu lagi.
5.memberi tahu ibu untuk tidak memakikan gurita pada bayinya.-ibu mamu melepas
gurita dan tidak memakaikannya lagi.
6.melakukan dokumentasi dibuku catatan/hasil laporan pemeriksaan.

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

BBL adalah bayi yang lahir dengan UK 27-42 minggu dan berat lahir 2500-4000 gram
(Depkes, RI 2010)
BBL normal adalah bayi lahir dari kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat
badan 2500 sampai 4000 gram (Dewi, Vivian Nanny Lia. 2010)
Berat lahir 2500-4000 gram, cukup bulan, lahir langsung menangis, tidak ada kelainan
konginetal/cacatbawaan(Sulistyawati, Ari. 2012)
4.2 Saran

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan asuhan kebidanan ini masih jauh dari
kesempurnaan, sehingga penulis meminta kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan asuhan kebidanan selanjutnya.
Semoga askeb ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya sebagai mahasiswa dan bagi
para pembaca lainnya.

Anda mungkin juga menyukai