INTEGRAL

(Trisna Budiwati, S.Si)

A. PENGERTIAN
Integral adalah anti-turunan dari suatu fungsi.
Artinya jika diberikan suatu fungsi untuk diintegralkan, maka fungsi tersebut merupakan
fungsi yang telah diturunkan, atau telah didiferensialkan. Jadi integral berfungsi untuk
mencari fungsi awalnya, yaitu sebelum diturunkan.
Dalam mempelajari integral, ada dua jenis:
a. Integral Tak Tentu
Pengintegralan yang belum ditentukan batas-batas atau intervalnya. Biasanya
hanya untuk mencari fungsi saja, dan tidak mencari penyelesaiannya dengan
nilai memasukkan nilai x atau variabel yang lain.
b. Integral Tertentu
Adapun integral tertentu yakni integral yang telah memiliki batas-batas daerah
penyelesaian.

B. INTEGRAL TAK TENTU

Misalkan, f’(x) adalah fungsi yang telah diturunkan, dan f(x) merupakan fungsi awalnya, maka
rumus umum pengintegralannya adalah

∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 = 𝐹(𝑥) + 𝑐

Keterangan:
f(x) = fungsi turunan dari F(x)
c = konstanta

a. Rumus Dasar Integral Tak Tentu dari Fungsi Aljabar

1
∫ 𝑥 𝑛 𝑑𝑥 = 𝑥 𝑛+1 + 𝑐
𝑛+1

Sifat yang berlaku, jika k = konstanta real sembarang:

1. ∫ 𝑑𝑥 = 𝑥 + 𝑐
2. ∫ 𝑘 (𝑓𝑥)𝑑𝑥 = 𝑘 ∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥
 3. ∫[𝑓(𝑥) ± 𝑔(𝑥)]𝑑𝑥 = ∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 ± ∫ 𝑔(𝑥)𝑑𝑥
𝑎
4. ∫ 𝑎𝑥 𝑛 𝑑𝑥 = 𝑥 𝑛+1 + 𝑐
𝑛+1

C. INTEGRAL TERTENTU
Jika fungsi y = f(x) kontinu pada interval a ≤ x ≤ b maka,
𝑏
∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 = 𝐹(𝑥)]𝑏𝑎 = 𝐹(𝑏) − 𝐹(𝑎)
𝑎
Batas integral dinyatakan oleh a (batas bawah) dan b (batas atas).
Sifat-sifat yang berlaku:
𝑎
1. ∫𝑎 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 = 0
𝑏 𝑏
2. ∫𝑎 𝑘 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 = 𝑘 ∫𝑎 𝑓(𝑥)𝑑𝑥
Dimana k = konstanta
𝑏 𝑏 𝑏
3. ∫𝑎 [𝑓(𝑥) ± 𝑔(𝑥)]𝑑𝑥 = ∫𝑎 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 ± ∫𝑎 𝑔(𝑥)𝑑𝑥
𝑏 𝑎
4. ∫𝑎 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 = − ∫𝑏 𝑓(𝑥)𝑑𝑥
𝑏 𝑐 𝑐
5. ∫𝑎 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 + ∫𝑑 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 = ∫𝑎 𝑓(𝑥)𝑑𝑥

D. TEKNIK PENGINTEGRALAN
a. Integral Subtitusi
b. Integral Parsial
Misalkan ada bentuk integral yang sulit diselesaikan dengan integral subtitusi,
maka dapat menggunakan integral parsial.
Contohnya, y = u .v dengan y, u, dan v fungsi dari x maka:
𝑑𝑦
= u’.v + u.v’
𝑑𝑥
𝑑𝑢 𝑑𝑣
= .v + u.
𝑑𝑥 𝑑𝑥
1
= (v du + u dv)
𝑑𝑥

dy = v du + u dv
∫ 𝑑𝑦 = ∫ 𝑣 𝑑𝑢 + ∫ 𝑢 𝑑𝑣
 y = ∫ 𝑣 𝑑𝑢 + ∫ 𝑢 𝑑𝑣
uv = ∫ 𝑣 𝑑𝑢 + ∫ 𝑢 𝑑𝑣
∫ 𝒖 𝒅𝒗 = 𝒖𝒗 − ∫ 𝒗 𝒅𝒖