Anda di halaman 1dari 35

Dasar - dasar Radioterapi

Oleh : Khumaidi, S. Si, FM, MM


Radioterapi RSUP. Dr. Kariadi
Semarang
Radiasi dalam istilah fisika : suatu cara
perambatan energi dari sumber energi ke
lingkungannya tanpa membutuhkan
medium.

Radiasi adalah pancaran energi melalui


suatu materi atau ruang dalam bentuk
panas, partikel atau gelombang
elektromagnetik/cahaya (foton) dari
sumber radiasi.
1. Radiasi tidak dapat dideteksi oleh indra
manusia, sehingga untuk mengenalinya
diperlukan suatu alat bantu pendeteksi
yang disebut dengan detektor
radiasi/geiger muler surveymeter

2. Radiasi dapat berinteraksi dengan


materi yang dilaluinya melalui proses
ionisasi dan eksitasi.
RADIASI IONISASI RADIASI NON
 Energi tinggimengi IONISASI
onisasi media yg dilalui  Energi sangat
rendah  tak
mengionisasi
 Frek. > 1016 Hz. media yg dilalui
 α, β, gamma, X, neutron,  Frek. < 1016 Hz.
proton, uranium,
carbon 14.  Alat listrik RT,
pengecoran logam,
 Membuat radikal bebas SUTET, HP, radio,
ultra violet, infra
merah, ultrasonik
 Dampak timbul cepat
jam/hr/bln  Dampak timbul
lama5-10 tahun
 Sumber Radiasi Alam
Berasal dari sinar kosmos, sinar gamma dari kulit
bumi, hasil peluruhan radon dan thorium di udara,
serta berbagai radionuklida

 Sumber Radiasi Buatan


radiasi yang timbul karena/berhubungan  dengan
kegiatan manusia; seperti penyinaran di bidang medik,
jatuhan radioaktif, radiasi yang diperoleh pekerja
radiasi di fasilitas nuklir, radiasi yang berasal dari
kegiatan di bidang industri : radiografi, logging, pabrik
lampu, dsb.
1.Sinar Alfa
- dipancarkan dari inti Helium (4 nukleon) yi
2 proton , 2 neutron
- daya tembus sangat kecil
2. Sinar X
Dari pancaran elektron katoda  anoda
krn perbedaan potensial arus searah yg
besar diantara kedua elektroda pd
tabung hampa.
5. Neutron
-Dihasilkan dari reaktor nuklir

-Tidak bermuatan listrik tidak menimbulkan


ionisasi, tapi mempunyai energi

-Terapi tumor otak (Boron)


3. Sinar Beta
 Dari nucleon suatu reaksi berupa elektron
(negatron), positif (positron), atau electron capture
(penangkap elektron).
 Daya tembus > 100 x dibanding sinar alfa

4. Sinar Gamma
 Inti atom disintegrasi  sinar alfa  inti baru
dgn energi > tinggi  transisi  memancarkan
sinar gamma
 Menembus lapisan materi  intensitas
berkurang
 Efek fotografik
 kulit/otot (sedikit sinar yg diserap)  film gelap
 Tulang (banyak sinar yg diserap) film terang
 Menembus berbagai zat
 Menimbulkan flourosensi
 Merusak jaringan
 Pertebaran sinar X tersebar kesemua
jurusan pengaburan gambar (warna kelabu
pada film)
Efek Fotolistrik Efek Compton Produksi
Pasangan

Bagian dari atom Elektron dikulit Elektron dikulit Inti atom


yg terlibat dalam luar

Energi foton Rendah 1 MeV Sedang 0,2 -5 Tinggi 1.02 MeV


MeV
Hasil -Elektron dari -Elektron dari -Terbentuk
kulit dalam kulit luar terlepas elektron positron
terlepas -Foton terhambur -Positron
-Terbentuk sinar dengan energi yg teranihilasi
X karakteristik sdh berkurang bersama elektron
(scatered membentuk sinar
radiation) gamma
Ada 4 tahapan interaksi yaitu :
1.      Tahap Fisik
 Tahap Fisik berupa absorbsi energi radiasi

pengion yang menyebabkan terjadinya eksitasi


dan ionisasi pada molekul atau atom penyusun
bahan biologi (proses dalam orde 10 - 16 detik).

 H2O + radiasi pengion   ---->           H2O+ + e-


2. Tahap Fisikokimia
 atom atau molekul yang tereksitasi atau
terionisasi mengalami reaksi radikal bebas
yang tidak stabil (dlm orde 10-6 detik)

 Radikal bebas OH- dapat membentuk


peroksida (H2O2 ) yang bersifat
oksidator kuat melalui reaksi berikut :
OH- + OH-        ----->  H2O2
3. Tahap Kimia Dan Biologi
 Berlangsung beberapa detik ditandai
terjadinya reaksi antara radikal bebas +
peroksida dengan molekul organik sel serta
inti sel yang terdiri atas kromosom  merusak
struktur biokimia molekul enzim, sehingga
fungsi enzim terganggu. Kromosom dan
molekul DNA di dalamnya juga dapat
dipengaruhi oleh radikal bebas dan peroksida
sehingga terjadi mutasi genetik.
4. Tahap Biologis
 Ditandai terjadinya tanggapan biologis 

bereaksi dengan radikal bebas dan peroksida


yang terjadi pada tahap ketiga. Proses
berlangsung dalam orde beberapa puluh menit
hingga beberapa puluh tahun, bergantung
pada tingkat kerusakan sel yang terjadi.
 Dampak berupa kerusakan sel (kematian sel,
nekrosis secara langsung) pembelahan sel
terhambat atau tertunda serta terjadinya
perubahan permanen pada sel anak setelah sel
induknya membelah. Kerusakan yang terjadi
dapat meluas dari skala seluler ke jaringan,
organ dan dapat pula menyebabkan kematian.
1.  Berdasarkan jenis sel yang terkena paparan
radiasi
 Efek Genetik (non-somatik) atau efek
pewarisan : efek yang dirasakan oleh
keturunan dari individu yang terkena paparan
radiasi. 
 Efek Somatik adalah efek radiasi yang
dirasakan oleh individu yang terpapar radiasi.
 Efek segera :
berupa : epilasi (rontoknya rambut), eritema
(memerahnya kulit), luka bakar dan
penurunan jumlah sel darah. (terlihat dalam
waktu hari sampai mingguan pasca iradiasi).
 Efek tertunda :
efek baru timbul setelah waktu yang lama
(bulanan/tahunan) setelah terpapar radiasi,
seperti katarak dan kanker.
2.  Berdasarkan dosis radiasi
a..E fek Stokastik
Efek terjadi sebagai akibat paparan radiasi dengan
dosis yang menyebabkan terjadinya perubahan pada
sel.
 Tidak mengenal dosis ambang 
 Timbul setelah melalui masa tenang yang lama  &
Keparahannya tidak bergantung pada dosis radiasi 
 Tidak ada penyembuhan spontan 
 Efek ini meliputi : kanker, leukemia (efek somatik), dan
penyakit keturunan (efek genetik).
b. Efek Deterministik (non-stokastik)
adalah efek yang kualitas keparahannya
bervariasi menurut dosis dan hanya timbul bila
dosis ambang dilampaui.
 Mempunyai dosis ambang, timbul beberapa
saat setelah radiasi 
 Adanya penyembuhan spontan (tergantung
keparahan) & tingkat keparahannya
tergantung terhadap dosis radiasi 
 Efek ini meliputi : luka bakar, sterilitas /
kemandulan, katarak (efek somatik)
 Efek Genetik merupakan efek stokastik,  
 Efek Somatik dapat berupa stokastik maupun
deterministik (non-stokastik)
KELOMPOK RADIOSENSITIF:
• JAR. EMBRIONAL, S.REPRODUKSI, S.HEMATO-
LIMFATIK
• HIPEROKSIK

KELOMPOK RADIORESISTEN:
• SARKOMA,KULIT: MELANOMA, TUMOR BENIGNA
• ANOKSIK

KELOMPOK RADIORESPONSIF:
• SEL EPITELIAL: SERVIKS, PAYUDARA, NASOFARING,
KULIT: BASALIOMA, PARU
PRINSIP DASAR RADIOTERAPI :
Kerusakan jaringan tumor semaksimal mungkin,
kerusakan jaringan sehat di sekitar tumor
seminimal mungkin

PERSYARATAN :
1. Jenis radiasi
2. Jenis sel
3. Lingkungan sel
4. RBE (semakin tinggi, semakin besar
kemampuan mematikan sel)
PERENCANAAN RADIOTERAPI
1.menetapkan letak & luas tumor

2. teknik penyinaran & distribusi doSIS.


Semakin kecil lapangan penyinaran, semakin
besar toleransi jaringan

a) berdasar letak tumor


-1 lapangan
- teknik rotasi

b) berdasar distribusi dosis


1 lapangan, cross fire, tangensial, opposing field
3. Toleransi jaringan sehat

4. Metode radioterapi :
a)jarak jauh (teleterapi,
megavoltage terapi)

b)jarak dekat (brachy terapi)


PERAN RADIOTERAPI
PERAN RADIOTERAPI PADA
PADA PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN KANKER
KANKER

MONODISIPLIN
PALIATIF:
• Metastase-TULANG
KURATIF:
• Metastase-OTAK
• K NF – DINI
• PERDARAHAN TUMOR
• K LARING - DINI
• K LEHER RAHIM
• K LIDAH - DINI EMERGENSI:
• Vena Kava Sup’or
syndroma
• PERDARAHAN
• PENEKANAN
• ANCAMAN FRAKTUR
PERAN RADIOTERAPI
PERAN RADIOTERAPI PADA
PADA PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN KANKER
KANKER

KOMBINASI

BEDAH: KHEMOTERAPI:
• PRABEDAH • NEOAJUVAN
• PASCABEDAH • KONKOMITAN*)
• PRA + PASCA • AJUVAN
• INTRAOPERATIF
*) RADIOSENSITIZER
• PERI OPERATIF
Alat u/ mencatat Dosis Pekerja/Petugas :

1. Film Badge :catat do radiasi yg diterima


personil jika terkena berbagai jenis radiasi

2.Dosimeter Saku:memantau dosis yg diterima


individulebih teliti drpd no.1 krn ada perub
zat kimia sesuai dosis yg diterima.

3. Geiger-Muler/Surveymeter: mengukur laju


pemaparan di lingkungan
(pintu,jendela,dinding, udara)
1. Harus atas permintaan dokter

2. Dosis radiasi tepat, waktu penyinaran tepat

3. Organ reproduksi dilindungi, kontra indikasi


pada pasien hamil

Anda mungkin juga menyukai