Anda di halaman 1dari 27

1

WALIKOTA SAMARINDA
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA


NOMOR 51 TAHUN 2016

TENTANG

SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA


BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA SAMARINDA,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 4 Peraturan


Daerah Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah Kota Samarinda, perlu menetapkan
Peraturan Walikota tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.
Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan
Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang
Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran
Negara Tahun 1953 Nomor 9) sebagai Undang-Undang
(Lembaran Negara Tahun 1959, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 1820);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9
Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia 2015 Nomor
58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5679);
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun
2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 114);
2

5. Peraturan Daerah Kota Samarinda Nomor 3 Tahun 2016


tentang Urusan Pemerintahan Konkuren Yang Menjadi
Kewenangan Daerah (Lembaran Daerah Kota Samarinda
Tahun 2016 Nomor 3);
6. Peraturan Daerah Kota Samarinda Nomor 4 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota
Samarinda (Lembaran Daerah Kota Samarinda Tahun 2016
Nomor 4).

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG SUSUNAN ORGANISASI,


DAN TATA KERJA PERATURAN WALIKOTA TENTANG
SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN
PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH.

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Kota Samarinda.
2. Pemerintah Daerah adalah Walikota sebagai unsur penyelenggara
Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan
pemerintahanyang menjadi kewenangan daerah otonom Kota Samarinda.
3. Walikota adalah Walikota Samarinda.
4. Badan adalah Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota
Samarinda.
5. Unit Pelaksana Teknis yang selanjutnya disingkat UPT adalah unsur
pelaksana teknis pada Badan yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Badan.
6. Kelompok Jabatan Fungsional adalah pemegang jabatan fungsional yang
tugasnya didasarkan pada keahlian dan atau keterampilan tertentu sesuai
kebutuhan Daerah.
7. Rencana Kerja dan Anggaran yang selanjutnya disingkat RKA adalah
dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi rencana pendapatan,
rencana belanja program dan kegiatan serta rencana pembiayaan sebagai
dasar penyusunan APBD.
8. Dokumen Pelaksanaan Anggaran yang selanjutnya disingkat DPA adalah
dokumen yang memuat pendapatan, belanja dan pembiayaan yang
digunakan sebagai dasar pelaksanaan anggaran oleh pengguna anggaran.
9. Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran yang selanjutnya disingkat
DPPA adalah dokumen yang memuat perubahan pendapatan, belanja dan
pembiayaan yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan perubahan
anggaran oleh pengguna anggaran.
3

BAB II
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 2
Susunan organisasi Badan terdiri atas:
a. Badan;
b. Sekretariat membawahkan:
1. Sub Bagian Perencanaan Program;
2. Sub Bagian Keuangan; dan
3. Sub Bagian Umum & Kepegawaian.
c. Bidang Anggaran, membawahkan:
1. Sub Bidang Perencanaan Anggaran;
2. Sub Bidang Anggaran Kas; dan
3. Sub Bidang Anggaran Belanja.
d. Bidang Perbendaharaan, membawahkan:
1. Sub Bidang Belanja Tidak Langsung;
2. Sub Bidang Belanja Langsung; dan
3. Sub Bidang Pengelolaan Kas.
e. Bidang Akutansi, membawahkan:
1. Sub Bidang Akutansi Penerimaan;
2. Sub Bidang Akutansi Pengeluaran; dan
3. Sub Bidang Penyusunan Laporan Keuangan.
f. Bidang Aset Daerah,membawahkan:
1. Sub Bidang Analisa Kebutuhan dan Pemanfaatan;
2. Sub Bidang Pemeliharaan dan Pengendalian; dan
3. Sub Bidang Inventarisasi dan Penghapusan.
g. Kelompok Jabatan Fungsional; dan
h. UPT.

BAB III
TUGAS DAN FUNGSI
Bagian Kesatu
Badan
Pasal 3
(1) Badan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a mempunyai tugas
membantu Walikota melaksanakan fungsi penunjang urusan pemerintahan
yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah bidang keuangan meliputi
pengelolaan keuangan dan aset Daerah yang membawahi Bidang Anggaran,
Perbendaharaan, Akuntansi, dan bidang Aset Daerah.
(2) Badan dipimpin oleh Kepala Badan yang berkedudukan dibawah dan
bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.
4

Pasal 4
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1)
Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah mempunyai fungsi:
a. perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang pengelolaan
keuangan dan aset Daerah;
b. penyusunan rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah dan
rancangan Perubahan anggaran pendapatan dan belanja daerah;
c. pelaksanaan fungsi BUD;
d. penyusunan dan penetapan Naskah Perjanjian Hibah Daerah;
e. pengkoordinasian penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD);
f. pengelolaan Dana Bagi Hasil Pajak;
g. penyusunan laporan keuangan daerah dalam rangka pertanggungjawaban
pelaksanaan APBD berdasarkan standar akuntansi pemerintahan;
h. pelaksanaan fungsi Unit Pengelola Barang selaku Pembantu Pengelola;
i. pelaksanaan pengelolaan, pemanfaatan dan penatausahaan Aset daerah;
j. pelaksanaan penghapusan dan pemindahtanganan aset daerah;
k. pelaksanaan pemeliharaan barang milik daerah yang digunakan dalam
rangka penyelenggaraan tugas dan fungsi;
l. pelaksanaan kebijakan pengelolaan barang milik daerah yang berada dalam
penguasaannya; dan
m. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
Bagian Kedua
Sekretariat
Pasal 5
(1) Sekretariat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf b mempunyai
tugas membantu Kepala Badan dalam memimpin dan mengkoordinasikan
penyelenggaraan pelayanan teknis administratif kegiatan dan
ketatausahaan di Sub Bagian Umum, Sub Bagian Keuangan dan Sub
Bagian Perencanaan Program.
(2) Sekretariat dipimpin oleh sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung
jawab langsung kepada Kepala Badan.
(3) Sekretariat membawahkan sub bagian yang dipimpin oleh kepala sub
bagian dan bertanggungjawab langsung kepada sekretaris.

Pasal 6
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1),
Sekretariat menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan dan pelaksanaan rencana program dan kegiatan
kesekretariatan;
b. pengoordinasian penyusunan dokumen Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah;
c. pengoordinasian penyusunan dan pelaksanaan Rencana Kerja
Anggaran dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran;
5

d. pelaksanaan dan pembinaan ketatausahaan, ketatalaksanaan


dan kearsipan;
e. pengelolaan urusan kehumasan, keprotokolan, kepustakaan, dan layanan
informasi dan pengaduan;
f. pelaksanaan administrasi dan pembinaan kepegawaian;
g. pengelolaan anggaran Badan;
h. pelaksanaan administrasi keuangan dan pembayaran gaji pegawai;
i. pelaksanaan verifikasi Surat Pertanggungjawaban keuangan;
j. pengelolaan urusan rumah tangga dan perlengkapan;
k. fasilitasi penyusunan dan pelaksanaan Standar Operasional Prosedur
(SOP), Standar Pelayanan Minimal (SPM), Standar Pelayanan Publik (SPP),
Maklumat Pelayanan dan Survey Kepuasan Masyarakat (SKM);
l. pelaksanaan Survei Kepuasan Masyarakat/pelanggan;
m. pengelolaan pengaduan masyarakat sesuai tugas fungsi Badan;
n. pengelolaan informasi dan dokumentasi dan pelaksanaan fungsi Pejabat
Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi Pembantu;
o. pengoordinasian pengelolaan data, pengembangan sistem teknologi
informasi/ aplikasi untuk aplikasi yang digunakan lintas bidang pada
Badan;
p. pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas dan fungsi;
q. pelaksanaan sistem pengendalian intern pemerintahan;
r. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan/pimpinan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 7
Sub Bagian Perencanaan Program sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
huruf b angka 1 mempunyai tugas:
a. mengkoordinir pengumpulan bahan penyusunandokumenSistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah(Indikator Kinerja Utama,
Rencana Strategis, Rencana Kerja, Rencana Kerja Tahunan,Penetapan
Kinerja dan Laporan Kinerja);
b. menyusun dokumenSistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah(Indikator Kinerja Utama, Rencana Strategis, Rencana Kerja,
Rencana Kerja Tahunan,Penetapan Kinerja dan Laporan Kinerja);
c. melaksanakanverifikasiinternal usulan perencanaan program dan kegiatan;
d. melaksanakan supervisi, monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan
Badan;
e. mengumpulkan data lintas bidang sebagai bahan dokumen dinas;
f. mengoordinir laporan bulanan pelaksanaan kegiatan Badan;
g. mengoordinirpenyusunan RKA/DPA/DPPABadan;
h. menyusun laporan tahunan Badan;
i. melaksanakan pengelolaan data dan dokumentasi pelaksanaan program
dan kegiatan Badan;
6

j. mengumpulkan dan menganalisa data hasil pelaksanaan program dan


kegiatan Badan;
k. membuat pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan
fungsi;
l. melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintahan; dan
m. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan/ pimpinan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 8
Sub Bagian Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf b angka 2
mempunyai tugas:
a. menyusun dan melaksanakan rencana program dan kegiatan sesuai bidang
tuganya;
b. menyusun rencana usulan kebutuhan anggaran keuangan;
c. memeriksa/ meneliti kelengkapan SPP-UP, SPP-GU, SPP-TU dan SPP-LS
gaji dan tunjangan PNS serta penghasilan lainnya yang ditetapkan sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku;
d. melaksanakan verifikasi SPP;
e. melaksanakan sistem akutansi pengelolaan keuangan Badan;
f. melaksanakan penyiapan surat perintah membayar (SPM);
g. melaksanakan verifikasi harian atas penerimaan;
h. menyusun rekapitulasi penyerapan keuangan sebagai bahan evaluasi
kinerja keuangan;
i. menyusun neraca keuangan Badan;
j. mengkoordinir dan meneliti anggaran perubahan Badan;
k. menyusun laporan keuangan Badan;
l. membuat pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan
fungsi;
m. melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintahan; dan
n. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan/ pimpinan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 9
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
huruf b angka 3 mempunyai tugas:
a. menyusun dan melaksanakan rencana program dan kegiatan sesuai bidang
tugasnya;
b. melaksanakan pelayanan administrasi umum, kepegawaian, dan
ketatausahaan;
c. mengelola tertib administrasi perkantoran dan kearsipan;
d. melaksanakan urusan rumah tangga, keamanan kantor dan
mempersiapkan sarana prasarana kantor;
e. menyusun rencana kebutuhan alat-alat kantor, barang inventaris kantor/
rumah tangga;
7

f. melaksanakan pengadaan, pemeliharaan sarana, prasarana kantor dan


pengelolaan inventarisasi barang;
g. melaksanakan pencatatan, pengadministrasian dan pengelolaan barang
daerah dan aset daerah yang menjadi tanggung jawab Badan;
h. melaksanakan pelayanan administrasi perjalanan Badan;
i. mempersiapkan penyelenggaraan bimbingan teknis tertentu dalam rangka
peningkatan kompetensi pegawai;
j. menyelenggarakan administrasi kepegawaian dan penempatan pegawai non
struktural dan fungsional;
k. menyusun bahan pembinaan kedisiplinan pegawai;
l. menyiapkan dan memproses usulan pendidikan dan pelatihan pegawai;
m. mengelola informasi dan dokumentasi dan pelaksanaan fungsi Pejabat
Pengelola Informasi dan Dokumentasi pembantu melalui website maupun
permintaan data langsung;
n. menyusun tatalaksana dan Standar Pelayanan penanganan pengaduan
dan pemberian informasi,
o. melaksanakan tugas kehumasan dan keprotokolan;
p. memfasilitasi penyusunan dan pelaksanaan Standar Operasional Prosedur
(SOP), Standar Pelayanan Minimal (SPM), Standar Pelayanan Publik (SPP),
Maklumat Pelayanan dan Survey Kepuasan Masyarakat (SKM);
q. membuat pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan
fungsi;
r. melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintahan; dan
s. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan/ pimpinan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Bagian Ketiga
Bidang Anggaran
Pasal 10
(1) Bidang Anggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf c
mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan,
pemberian pendampingan serta pemantauan dan evaluasi perumusan
kebijakan teknis di bidang anggaran Daerah.
(2) Bidang Anggaran dipimpin oleh kepala bidang yang berada dibawah dan
bertanggung jawab langsung pada Kepala Badan.
(3) Bidang Anggaran membawahkan Sub Bidang yang dipimpin oleh Kepala
Sub Bidang dan bertanggungjawab langsung pada Kepala Bidang.
8

Pasal 11
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1)
Bidang Anggaran mempunyai fungsi:
a. penyusunan dan pelaksanaan rencana program dan kegiatan sesuai
bidang tugasnya;
b. pengumpulan dan pengolahan data dalam rangka perencanaan teknis
perencanaan, penyusunan dan pengadministrasian anggaran Daerah;
c. penyusunan perencanaan dan pelaksanaan program di bidang
perencanaan, penyusunan dan pengadministrasian anggaran Daerah;
d. pelaksanaan verifikasi Rencana Kerja Anggaran Satuan Kerja Perangkat
Daerah (RKA-SKPD);
e. pelaksanaan verifikasi Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja
Perangkat Daerah (DPA-SKPD) dan Dokumen Pelaksanaan Perubahan
Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPPA-SKPD);
f. pelaksanaan pemrosesan pengesahan Dokumen Pelaksanaan Anggaran
Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD) dan Dokumen Pelaksanaan
Perubahan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPPA-SKPD);
g. pelaksanaan fasilitasi tugas Tim Anggaran;
h. pelaksanaan penyiapan bahan nota keuangan rancangan anggaran
pendapatan dan belanja daerah dan rancangan perubahan anggaran
pendapatan dan belanja daerah;
i. pelaksanaan penyusunan rancangan anggaran pendapatan dan belanja
daerah dan rancangan Perubahan anggaran pendapatan dan belanja
daerah;
j. pendokumentasian dan distribusi APBD dan Perubahan anggaran
pendapatan dan belanja daerah;
k. pelaksanaan pengendalian anggaran kegiatan perangkat daerah;
l. penyiapan, penetapan dan pengesahan dokumen pelaksanaan anggaran;
m. pengusahaan dan pengaturan dana yang diperlukan dalam pelaksanaan
APBD;
n. penyelenggaraan penyiapan anggaran kas daerah;
o. penyelenggaraan penyiapan surat penyediaan dana (SPD);
p. penyusunan laporan dan pertanggungjawaban hasil pelaksanaan tugas
dan fungsi;
q. pelaksanaan sistem pengendalian intern pemerintahan; dan;
r. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12
Sub Bidang Perencanaan Anggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
huruf c angka 1 mempunyai tugas:
a. menyusun dan melaksanakan rencana program dan kegiatan sesuai
bidang tugasnya;
b. menghimpun peraturan yang berkenaan dengan tugasnya sebagai
pedoman dan bahan petunjuk teknis dalam melaksanakan tugasnya;
c. membuat Pengantar Nota Keuangan Rancangan APBD Induk/APBD-P;
9

d. membuat Pedoman Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Satuan


Kerja Perangkat Daerah (RKA-SKPD) APBD Induk / APBD-P;
e. membuat Surat Edaran Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Satuan
Kerja Perangkat Daerah (RKA-SKPD) APBD Induk / APBD-P
f. menghimpun Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah
(RKA-SKPD) untuk diinput kedalam Program SIMDA untuk APBD Induk /
APBD-P;
g. melaksanakan klarifikasi / asisitensi RKA-SKPD Pemerintah Daerah
bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) untuk APBD Induk /
APBD-P ;
h. menyusun Rancangan Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah (APBD) Induk / APBD-P beserta lampiran ;
i. menyusun Rancangan Peraturan Walikota tentang Penjabaran Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Induk / APBD-P beserta
lampiran;
j. membuat Buku Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Induk
/ APBD-P;
k. membuat Buku Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) Induk / APBD-P ;
l. melakukan evaluasi dan konsultasi terkait masalah penganggaran dengan
SKPD dalam tahun anggaran berjalan ;
m. melaksanakan pengamanan hardware maupun software terhadap aplikasi
yang digunakan lintas bidang pada Badan;
n. membuat pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan
fungsi;
o. melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintahan; dan
p. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan/ pimpinan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 14
Sub Bidang Anggaran Kas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf c
angka 2 mempunyai tugas:
a. menyusun dan melaksanakan rencana program dan kegiatan sesuai
bidang tugasnya;
b. menghimpun peraturan yang berkenaan dengan tugasnya sebagai
pedoman dan bahan petunjuk teknis dalam melaksanakan tugasnya;
c. membuat petunjuk teknis tentang penyusunan jadwal pelaksanaan
kegiatan yang dituangkan dalam Anggaran Kas perangkat daerah;
d. membuat Surat Pemberitahuan tentang penyusunan rancangan anggaran
kas perangkat daerah;
e. menghimpun rancangan anggaran kas perangkat daerahuntuk diinput
kedalam program SIMDA;
f. melaksanakan verifikasi / asistensi rancangan anggaran kas bersama
perangkat daerahuntuk anggaran Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan;
g. membuat anggaran kas dan DPA-SKPD;
h. menyiapkan persetujuan Sekretaris Daerah untuk pengesahan DPA-SKPD;
10

i. menyiapkan pengesahan rancangan anggaran kas dan DPA-SKPD oleh


kepala BPKAD selaku PPKD;
j. melakukan evaluasi anggaran kas perangkat daerahdalam tahun berjalan;
k. menerima dan memverifikasi usulan pergeseran anggaran kas oleh SKPD;
l. menyampaikan usulan pergeseran anggaran kas yang diajukan oleh SKPD
kepada kepala BPKAD selaku PPKD untuk mendapatkan disposisi;
m. memproses usulan pergeseran anggaran kas oleh SKPD sesuai disposisi
kepala BPKAD selaku PPKD;
n. memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan berkaitan bidang
tugasnya;
o. membuat pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan
fungsi;
p. melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah; dan
q. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan/ pimpinan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 15
Sub Bidang Anggaran Belanja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf c
angka 3 mempunyai tugas:
a. menyusun dan melaksanakan rencana program dan kegiatan sesuai
bidang tugasnya;
b. menyusun pedoman dan petunjuk teknis kegiatan anggaran belanja serta
pemberian arahan dan pembagian tugas kepada bawahan;
c. melaksanakan kegiatan verifikasi permohonan Surat Penyediaan Dana
(SPD) terhadap ketersediaan dana dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran
(DPA)-SKPD serta kesesuaian dengan anggaran kas yang tersedia;
d. melaksanakan pengendalian Surat Penyediaan Dana (SPD) terhadap
ketersediaananggaran kas dan penerbitan SPD sesuai sistem akuntansi
keuangan daerah, norma, standar prosedur, kriteria serta ketentuan yang
berlaku yang diarahkan oleh Kepala Bidang Anggaran;
e. membuat Surat Penyediaan Dana (SPD);
f. membuat laporan penyediaan dana secara rutin pertriwulan sesuai dengan
norma, standar, prosedur, kriteria serta ketentuan yang berlaku;
g. mengidentifikasi permasalahan yang timbul berkenaan pelaksanaan
program urusan anggaran belanja daerah dengan mengupayakan alternatif
pemecahannya sebagai saran dan masukan bagi pimpinan atas langkah
dan tindakan yang diambil dalam menunjang kelancaran pelaksanaan
tugas kedinasan;
h. mengkoordinasi, monitoring, evaluasi dan pelaporan secara berkala atas
pelaksanaan tugas dan fungsi;
i. melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah; dan
r. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan/ pimpinan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
11

Bagian Keempat
Bidang Perbendaharaan
Pasal 16
(1) Bidang Perbendaharaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf c
mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan,
pemberian pendampingan serta pemantauan dan evaluasi perumusan
kebijakan teknis di bidang penyelenggaraan perbendaharaan meliputi
belanja dan pembiayaan serta pengelolaan kas daerah.
(2) Bidang Perbendaharaan dipimpin oleh kepala bidang yang berada di
bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Badan.
(3) Bidang Perbendaharaan membawahkan sub bidang yang dipimpin oleh
kepala sub bidang dan bertanggungjawab langsung kepada kepala bidang.

Pasal 17
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1)
Bidang Perbendaharaan mempunyai tugas:
a. penyusunan dan pelaksanaan rencana program dan kegiatan sesuai
bidang tugasnya;
b. penyusunan kebijakan dan pedoman teknis operasional penyelenggaraan
perbendaharaan daerah;
c. penyelenggaraan Bendahara Umum Daerah (BUD);
d. penelitian kelengkapan dokumen Surat Perintah Membayar (SPM);
e. penerbitan dan surat penolakan penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana
(SP2D);
f. pengesahan dokumen yang berkaitan dengan surat bukti yang menjadi
dasar pengeluaran atas beban APBD;
g. pelaksanaan sistem penerimaan dan pengeluaran kas daerah;
h. pelaksanaan pinjaman dan pemberian pinjaman atas nama Pemerintah
Daerah;
i. pencatatan penerimaan dan pengeluaran APBD, menyimpan dan
penempatan uang daerah, pencocokan data (rekonsiliasi) atas pengelolaan
dan penempatan uang pemerintah daerah, pemantauan suku bunga bank;
j. pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan yang berkaitan
dengan bidang tugasnya;
k. pelaksanaan sistem pengendalian intern pemerintah;
s. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang
ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 18
Sub Bidang Belanja Tidak Langsungsebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
huruf c angka 1 mempunyai tugas:
a. menyusun dan melaksanakan rencana program dan kegiatan sesuai
bidang tugasnya;
b. menghimpun peraturan yang berkenaan dengan tugasnya sebagai
pedoman dan bahan petunjuk teknis dalam melaksanakan tugasnya;
12

c. melaksanakan pengujian SPM Belanja Tidak Langsung;


d. meneliti kelengkapan dokumen dan penerbitan Surat Keterangan
Pemberhentian Pembayaran;
e. memproses penerbitan SP2D Belanja Tidak Langsung;
f. melaksanakan register atas Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) belanja
Tidak Langsung SKPD;
g. melaksanakan pengendalian pencairan dana Belanja Tidak Langsung;
h. melaksanakan pengendalian atas pagu anggaran dan meneliti dokumen
SPM;
i. melaksanakan rekonsiliasi pengeluaran kas berdasarkan SP2D dengan
SKPD dan instansi terkait dalam rangka pengendalian kas;
j. menyusun dan membuat laporan realisasi pengeluaran kas berdasarkan
SP2D;
k. melaksanakan koordinasi dengan lembaga dan instansi terkait serta
melakukan pembinaan perbendaharaan terhadap SKPD;
l. Melaksanakan pembinaan administrasi pengelolaan keuangan daerah yang
berkaitan dengan belanja tidak langsung;
m. memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan berkaitan bidang
tugasnya;
n. memberikan saran dan pertimbangan baik secara lisan maupun tertulis
sesuai tugas dan kewenangannya;
o. membuat pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan
fungsi;
p. melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah; dan
t. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan/ pimpinan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 19
Sub Bidang Belanja Langsung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf c
angka 2 mempunyai tugas:
a. menyusun dan melaksanakan rencana program dan kegiatan sesuai bidang
tugasnya;
b. menghimpun peraturan yang berkenaan dengan tugasnya sebagai pedoman
dan bahan petunjuk teknis dalam melaksanakan tugasnya;
c. melaksanakan pengujian SPM Belanja Langsung;
d. memproses penerbitan SP2D Belanja Langsung;
e. melaksanakan register atas Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) belanja
Langsung SKPD;
f. melaksanakan pengendalian pencairan dana Belanja Langsung;
g. melaksanakan pengendalian atas pagu anggaran dan meneliti dokumen
SPM;
h. melaksanakan rekonsiliasi pengeluaran kas berdasarkan SP2D dengan
SKPD dan instansi terkait dalam rangka pengendalian kas;
i. menyusun dan membuat laporan realisasi pengeluaran kas berdasarkan
SP2D;
13

j. melaksanakan koordinasi dengan lembaga dan instansi terkait serta


melakukan pembinaan perbendaharaan terhadap SKPD;
k. melaksanakan pembinaan administrasi pengelolaan keuangan daerah yang
berkaitan dengan belanja langsung;
l. memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan berkaitan bidang
tugasnya;
m. memberikan saran dan pertimbangan baik secara lisan maupun tertulis
sesuai tugas dan kewenangannya;
n. membuat pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan
fungsi;
o. melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah; dan
p. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan/ pimpinan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 20
Sub Bidang Pengelolaan Kas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf c
angka 3 mempunyai tugas:
a. menyusun dan melaksanakan rencana program dan kegiatan sesuai bidang
tugasnya;
b. menghimpun peraturan yang berkenaan dengan tugasnya sebagai pedoman
dan bahan petunjuk teknis dalam melaksanakan tugasnya;
c. meneliti dokumen atau bukti penerimaan uang daerah dan penatausahaan
dana transfer daerah sesuai dengan rekening kas umum daerah;
d. melaksanakan pengadministrasian pemungutan dan pemotongan
Perhitungan Fihak Ketiga (PFK);
e. melaksanakan pembukuan dan pengadministrasian penerimaan dan
pengeluaran daerah yang berupa kas dan setara kas dalam bentuk buku
kas;
f. mengkoordinasi dengan bidang terkait dalam menyusun dan penyediaan
laporan penerimaan dan pengeluaran kas;
g. mengkoordinasi dengan bidang terkait dalam melaksanakan rekonsiliasi
data penerimaan kas dengan instansi terkait dalam rangka penyusunan
posisi kas;
h. melaksanakan analisis pemberdayaan dan penempatan uang daerah
melalui investasi jangka pendek dalam rangka peningkatan penerimaan
daerah;
i. menyediakan informasi laporan aliran kas secara periodik;
j. melakukan rekonsiliasi dengan pihak-pihak terkait dalam hal penerimaan
dana transfer;
k. menyusun laporan realisasi penerimaan dan pengeluaran dana transfer
yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Bantuan Keuangan
Provinsi (Bankeu Provinsi).
l. memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan berkaitan bidang
tugasnya;
m. memberikan saran dan pertimbangan baik secara lisan maupun tertulis
sesuai tugas dan kewenangannya;
14

n. membuat pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan


fungsi;
o. melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah; dan
p. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan/ pimpinan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Bagian Kelima
Bidang Akuntansi
Pasal 21
(1) Bidang Akuntansi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf d
mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan,
pemberian pendampingan serta pemantauan dan evaluasi perumusan
kebijakan teknis di bidang pengelolaan akuntasi dengan
menyelenggarakan akuntansi atas transaksi keuangan, aset, utang
piutang, dan ekuitas dana, termasuk transaksi pembiayaan dan
perhitungan dalam rangka penyusunan laporan dan pertanggungjawaban
keuangan daerah sesuai dengan akuntansi pemerintahan.
(2) Bidang Akuntansi oleh kepala bidang yang berada di bawah dan
bertanggung jawab langsung kepada Kepala Badan Pengelolaan Keuangan
dan Aset Daerah.
(3) Bidang Akuntansi membawahkan sub bidang yang dipimpin oleh kepala
sub bidang dan bertanggungjawab langsung kepada kepala bidang.

Pasal 22
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (1)
Bidang Akuntansi mempunyai fungsi:
a. penyusunan dan pelaksanaan rencana program dan kegiatan berkaitan
tugas dan fungsi;
b. penyusunan kebijakan dan pedoman teknis operasional penyelenggaraan
akuntasi daerah;
c. penyelenggaraaan akuntansi dan sistem informasi pengelolaan keuangan
daerah;
d. pelaksanaan pembinaan kepada SKPD terkait dalam rangka pelaksaanaan
akuntansi Pemerintah Daerah maupun akuntansi SKPD;
e. pelaksanaan penyusunan laporan dan pertanggungjawaban keuangan
daerah Pemerintah Daerah sesuai dengan norma, ketentuan peraturan
perundang-undangan;
f. pengelolaan akuntasi dengan menyelenggarakan akuntansi atas transaksi
keuangan, aset, utang piutang, dan ekuitas dana, termasuk transaksi
pembiayaan dan perhitungan dalam rangka penyusunan laporan dan
pertanggungjawaban keuangan daerah sesuai dengan akuntansi
pemerintahan;
g. pengolahanan data pengelolaan keuangan daerah serta pelaksanaan
penatausahaan pembukuan keuangan Pemerintah Kota Samarinda sesuai
sstem akuntansi keuangan daerah, norma, standar, prosedur, kriteria dan
ketentuan yang berlaku;
15

h. penyelenggaraaan evaluasi laporan keuangan dan laporan


pertanggungjawaban pelaksanaan APBD;
i. pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas dan fungsi
j. pelaksanaan sistem pengendalian intern pemerintah; dan
k. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan/pimpinan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 23
Sub Bidang Akuntansi Penerimaan dimaksud dalam Pasal 2 huruf d angka 1
mempunyai tugas:
a. menyusun dan melaksanakan rencana program dan kegiatan yang
berkaitan dengan bidang tugasnya;
b. melaksanakan penyusunan perencanaan kebijakan kegiatan program
operasional urusan akuntansi penerimaan dengan pengkoordinasian,
sinkronisasi dan harmonisasi dengan semua unsur lingkup BPKAD dan
SKPD terkait dalam mengaktualisasikan penanganan pengadministrasian
penatausahaan pembukuan akuntansi penerimaan Pemerintah Daerah
maupun SKPD sesuai sistem akuntansi keuangan daerah, norma, standar,
prosedur, kriteria serta ketentuan yang berlaku;
c. melaksanakan penghimpunan dan mengolah data serta informasi yang
berhubungan dengan akuntansi Pemerintah Daerah sesuai norma,
standar, prosedur, kriteria serta ketentuan;
d. menyelenggarakan kegiatan penyiapan rancangan peraturan daerah
tentang kebijakan akuntansi Pemerintah Daerah sesuai norma, standar,
prosedur, kriteria serta ketentuan yang berlaku;
e. melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan, pedoman dan
petunjuk teknis dalam pelaksanaan akuntansi Pemerintah Kota
Samarinda maupun akuntansi SKPD sekaligus pemberian arahan dan
pembagian tugas bawahan agar kegiatan program kerja dapat berjalan
tertib, lancar dan sinergis dengan program BPKAD;
f. mengidentifikasi dan pengiventarisasian permasalahan yang timbul
berkenaan pelaksanaan program penerimaan serta mengupayakan
alternative pemecahannya sebagai saran dan masukan bagi Pimpinan atas
langkah dan tindakan yang diambil dalam menunjang kelancaran
pelaksanaan tugas kedinasan;
g. menghimpun dan mengolah data serta penginformasian yang
berhubungan dengan urusan akuntansi penerimaan sesuai norma,
standar, prosedur, kriteria serta ketentuan yang berlaku;
h. melaksanakan penatausahaan pembukuan akuntansi penerimaan kas,
Aset dan selain kas pada SKPD berdasarkan transaksi dan bukti-bukti
yang sah sesuai sistem akuntansi keuangan daerah, norma, standar,
prosedur, kriteria serta ketentuan yang berlaku;
i. menyelenggarakan evaluasi laporan keuangan dan laporan
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD di bidang operasional akuntansi
penerimaan;
j. melaksanakan pemantauan, evaluasi, dan supervisi pelaksanaan tugas;
16

k. membuat laporan hasil pelaksanaan program dan kegiatan sesuai dengan


bidang tugasnya;
l. melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintahan; dan
m. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan/ pimpinan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 24
Sub Bidang Akuntansi Pengeluaraan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
huruf d angka 2 mempunyai tugas:
a. menyusun dan melaksanakan rencana program dan kegiatan yang
berkaitan tugas dan fungsi;
b. melaksanakan penyusunan perencanaan kebijakan kegiatan program
operasional urusan akuntansi pengeluaran dengan pengkoordinasian,
sinkronisasi dan harmonisasi dengan semua unsur lingkup BPKAD dan
SKPD terkait dalam mengaktualisasikan penanganan pengadministrasian
penatausahaan pembukuan akuntansi pengeluaran Pemerintah Kota
Samarinda maupun SKPD sesuai sistem akuntansi keuangan daerah,
norma, standar, prosedur, kriteria serta ketentuan yang berlaku diarahkan
oleh Kepala Bidang Akuntansi;
c. melaksanakan penghimpunan dan mengolah data serta informasi yang
berhubungan dengan akuntansi Pemerintah Kota Samarinda sesuai
norma, standar, prosedur, kriteria serta ketentuan yang berlaku diarahkan
oleh Kepala Bidang Akuntansi;
d. menyelenggarakan kegiatan penyiapan Raperda tentang kebijakan
akuntansi Pemerintah Kota Samarinda sesuai norma, standar, prosedur,
kriteria serta ketentuan yang berlaku;
e. melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan, pedoman dan
petunjuk teknis dalam pelaksanaan akuntansi Pemerintah Kota
Samarinda maupun akuntansi SKPD sekaligus pemberian arahan dan
pembagian tugas bawahan agar kegiatan program kerja dapat berjalan
tertib, lancar dan sinergis dengan program BPKAD;
f. mengidentifikasi dan pengiventarisasian permasalahan yang timbul
berkenaan pelaksanaan program pengeluaran serta mengupayakan
alternative pemecahannya sebagai saran dan masukan bagi Pimpinan atas
langkah dan tindakan yang diambil dalam menunjang kelancaran
pelaksanaan tugas kedinasan;
g. menghimpun dan mengolah data serta penginformasian yang
berhubungan dengan urusan akuntansi pengeluaran sesuai norma,
standar, prosedur, kriteria serta ketentuan yang berlaku;
h. melaksanakan penatausahaan pembukuan akuntansi pengeluaran kas,
Aset dan selain kas pada SKPD berdasarkan transaksi dan bukti-bukti
yang sah sesuai sistem akuntansi keuangan daerah, norma, standar,
prosedur, kriteria serta ketentuan yang berlaku;
i. menyelenggarakan evaluasi laporan keuangan dan laporan
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD dibidang operasional akuntansi
pengeluaran;
j. melaksanakan pengamanan dan kesinambungan terhadap data elektronik
yang dimanfaatkan lintas bidang pada Badan;
17

k. melaksanakan pemantauan, evaluasi, dan supervisi pelaksanaan tugas;


l. membuat laporan hasil pelaksanaan program dan kegiatan sesuai dengan
bidang tugasnya;
m. melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintahan; dan
n. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan/ pimpinan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 25
Sub Bidang Penyusunan Laporan Keuangan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 huruf d angka 3 mempunyai tugas:
a. menyusun dan melaksanakan rencana program dan kegiatan yang
berkaitan tugas dan fungsi;
b. melaksanakan penyusunan perencanaan kebijakan kegiatan program
operasional urusan penyusunan laporan keuangan dengan
pengkoordinasian, sinkronisasi dan harmonisasi dengan semua unsur
lingkup BPKAD dan SKPD terkait dalam mengaktualisasikan penyiapan
penghimpunan data serta informasi mengenai laporan keuangan daerah
dalam rangka pertanggungjawaban APBD sesuai sistem akuntansi
keuangan daerah, norma, standar, prosedur, kriteria, serta ketentuan yang
berlaku;
c. melaksanakan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis kegiatan
penyusunan laporan keuangan Pemerintah Kota Samarinda dari SKPD
serta pemberian arahan dan pembagian tugas bawahan agar kegiatan
program kerja dapat berjalan tertib, lancar, dan sinergis dengan program
umum BPKAD;
d. melaksanakan penghimpunan dan mengolah data serta informasi yang
berhubungan dengan laporan keuangan daerah dengan berkoordinasi
pada SKPD terkait sesuai norma, standar, prosedur, kriteria serta
ketentuan yang berlaku yang diarahkan Kepala Bidang Akuntansi.
e. melaksanakan konsolidasi laporan keuangan SKPD dengan laporan
keuangan Pemerintah Daerah sekaligus pelaksanaan pemeriksaaan dan
penghimpunan laporan keuangan keuangan daerah dari setiap SKPD
sesuai norma, standar, prosedur, kriteria serta ketentuan yang berlaku
yang diarahkan Kepala Bidang Akuntansi;
f. melaksanakan pembuatan laporan keuangan daerah sesuai sistem
akuntansi keuangan daerah norma, standar, prosedur, kriteria serta
ketentuan yang berlaku;
g. melaksanakan penyiapan laporan keuangan pemerintah daerah berkaitan
dengan pertanggungjawaban Walikota terhadap APBD berkoordinasi
dengan unsur lingkup BPKAD dan unsur SKPD terkait sesuai norma,
standar, prosedur, kriteria serta ketentuan yangberlaku selaras dengan
kebijakan umum daerah;
h. menyelenggarakan evaluasi laporan keuangan dan laporan
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD di bidang Penyusunanan laporan
keuangan;
i. melaksanakan pemantauan, evaluasi, dan supervisi pelaksanaan tugas;
18

j. membuat laporan hasil pelaksanaan program dan kegiatan sesuai dengan


bidang tugasnya;
k. melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintahan; dan
l. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan/ pimpinan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Bagian Keenam
Bidang Aset Daerah
Pasal 25
(1) Bidang Aset Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf e
mempunyai tugas memimpin, membina bawahan dan mengkoordinasikan
pelaksanaan perumusan kebijakan operasional kegiatan program
pengadministrasian peralatan dan perlengkapan sebagai barang daerah
dengan menyelenggarakan kegiatan penyusunan perencanaan dan
pengendalian persiapan analisa kebutuhan dan pengadaan serta
pendistribusian,pemanfaatan peralatan dan perlengkapan ke Badanan
SKPD, pengelolaan kekayaan/aset milik daerah dengan menyelenggarakan
kegiatan penyusunan perencanaan dan pengendalian persiapan
penginventarisasian, pemeliharaan dan penghapusan barang sebagai aset
milik daerah serta menerapkan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
(SPIP) dilingkungan BPKAD.
(2) Bidang Aset Daerah oleh kepala bidang yang berada di bawah dan
bertanggung jawab langsung kepada Kepala Badan.
(3) Bidang Aset Daerah membawahkan sub bidang yang dipimpin oleh kepala
sub bidang dan bertanggungjawaban langsung kepada kepala bidang.

Pasal 26
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (1)
Bidang Aset Daerah mempunyai fungsi:
a. penyusunan dan pelaksanaan rencana program kerja dan kegiatan
bidangnya;
b. perumusan kebijakan, petunjuk teknis serta rencana strategis sesuai
lingkup bidang tugasnya;
c. perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan Badan yang meliputi mutasi aset dan inventarisasi
serta pemanfaatan dan pemberdayaan Aset;
d. pelaksanaan pengumpulan dan penyusunan bahan kebijakan umum dan
teknis rencana kebutuhan aset daerah;
e. penelitian dan pengkajian kebutuhan barang daerah dan mengikuti
pelaksanaan pelelangan barang dan bangunan;
f. pelaksanaan administrasi barang daerah, penilaian dan penyusutan aset
daerah, pencatatan barang milik daerah, inventarisasi data aset daerah,
penyimpanan seluruh bukti asli kepemilikan kekayaan daerah serta
pelaksanaan sensus barang milik daerah setiap 5 (lima) tahun sekali;
g. pelaksanaan penyusunan pedoman petunjuk teknis pemanfaatan dan
pengendalian kekayaan daerah, evaluasi daftar hasil pengadaan barang
daerah;
19

h. pemantauan dan pengawasan kepemilikan aset daerah serta dokumentasi


kepemilikan aset berupa kendaraan, tanah dan bangunan.
i. pelaksanaan hubungan kerjasama pelaksanan tugas dengan SKPD terkait;
j. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan dalam lingkup tugasnya;
k. pelaksanaan tugas kedinasan lainnya sesuai perintah Kepala Badan;
a. penyiapan bahan laporan pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas; dan
b. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang
ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 27
Sub Bidang Analisa Kebutuhan dan Pemanfaatan dimaksud dalam Pasal 2
huruf e angka 1 mempunyai tugas:
a. menyusun dan melaksanakan rencana program dan kegiatan yang
berkaitan tugas dan fungsi;
b. melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data serta informasi yang
berkenaan dengan urusan dan perlengkapan dan pemanfaatan barang yang
diarahkan kepala bidang aset daerah sesuai norma, standar, prosedur,
kriteria yang berlaku;
c. melaksanakan penyusunan perencanaan kebijakan program operasional
urusan pemanfaatan barang daerah dengan pengkoordinasian sinkronisasi
dan harmonisasi dengan semua unsur lingkup Badan dan unsur SKPD
terkait dalam mengaktualisasikan pengaturan dan pengawasan;
d. menyimpan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis rencana
pendistribusian barang daerah sesuai kebutuhan dan pemanfaatan serta
pemberian arahan dan pembagian tugas bawahan agar program kerja dapat
berjalan lancer, tepat sasaran dan proforsional serta sinergis dan
terintegerasi dengan kebijakan umum BPKAD yang diarahkan oleh Kepala
Bidang Aset Daerah sesuai skala prioritas dan norma, standar, prosedur,
kriteria yang berlaku;
e. melaksanakan pembinaan dan pengkoordinasian dengan semua unsur
lingkup Badan dan unsur lingkup Badan dan unsur SKPD dan
pemanfaatan barang daerah sesuai norma, standar, prosedur, kriteria dan
ketentuan yang berlaku;
f. mengkoordinasi, monitoring dan evaluasi serta pelaporan secara berkala
kepada pimpinan atas pelaksanaan kegiatan program strategis untuk
dijadikan bahan kebijakan dan keputusan lebih lanjut serta sebagai bahan
pertimbangan dalam upaya penyusunan Lakip Bidang sesuai Sakip;
g. melaksanakan penyusunan, perencanaan kebijakan program operasional
urusan Analisa Kebutuhan dan Pengadaan;
h. melaksanakan kegiatan penghimpunan, penganalisaan dan pengelolaan
serta mengevaluasi data RKBU data DKBD sebagai dasar pelaksanaan
pengadaan barang dan penyusunan buku standarisasi harga barang/jasa
dan data kebutuhan barang daerah (DKBD);
i. membuat perencanaan proses pengadaan barang/jasa untuk kebutuhan
SKPD;
j. membuat perhitungan harga/HPS untuk setiap proses pengadaan;
20

k. melakukan verifikasi dan penelitian terhadap penawaran harga dan mutu


barang yang ditawarkan oleh rekanan Pemerintah Daerah sesuai dengan
aturan yang berlaku;
l. melakukan evaluasi terhadap laporan kegiatan perbulannya;
m. mengidentifikasi dan menginventarisasi permasalahan yang timbul
berkenaan dengan kegiatan analisa kebutuhan pengadaan;
n. melakukan evaluasi terhadap pengadministrasian data yang dikelola oleh
staf;
o. membuat pelaporan hasil penyusunan Daftar Kebutuhan Barang Milik
Daerah (DKBD);
p. membuat laporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan
fungsi;
q. melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintahan; dan
r. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan/pimpinan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 28
Sub Bidang Pemeliharaan dan Pengendalian dimaksud dalam Pasal 2 huruf e
angka 2 mempunyai tugas:
a. melaksanakan pengkoordinasian sinkronisasi unsur Lingkup BPKAD
maupun dengan unsur SKPD dalam mengaktualisasikan kegiatan program
pemeliharaan dan pengendalian barang milik daerah;
b. melaksanakan penghimpunan dan pengolahan data dan informasi serta
penyiapan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis perencanaan
pemeliharaan dan pengendalian aset daerah serta pemberian arahan dan
pembagian tugas bawahan agar kegiatan program kerja dapat berjalan
lancar, tertib, dan sinergis serta terintegrasi dengan kebijakan umum
BPKAD;
c. mengidentifikasi dan penginventarisasian permasalahan yang timbul
berkenaan dengan program pemeliharaan dan pengendalian aset serta
mengupayakan alternatif pemecahannya sebagai saran dan masukan bagi
Pimpinan atas langkah dan tindakan yang diambil dalam upaya menunjang
kelancaran tugas kedinasan;
d. melaksanakan pengamanan administrasi fisik dan hukum atas seluruh
barang milik daerah dan barang lainnya dari perolehan yang sah serta
pelaksnaan perbaikan dan/atau pemeliharaan barang bergerak dan aktiva
tetap aset daerah yang diarahkan oleh Kepala Bidang Aset;
e. mengajukan porses sertifikasi tanah dan bangunan milik pemerintah kota
samarinda ke Badan Pertanahan Nasional;
f. melakukan pembinaan kepada seluruh SKPD terkait pemeliharaan barang
milik daerah yang berada dalam penguasaan SKPD;
g. mengkoordinasi kegiatan monitoring barang milik daerah di bawah arahan
kepala Bidang Aset Daerah;
h. melakukan proses serah terima aset dari pihak ketiga kepada Pemerintah
Daerah;
i. membuat laporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan
fungsi;
21

j. melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintahan; dan


k. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan/pimpinan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 29
Sub Bidang Inventarisasi dan Penghapusan dimaksud dalam Pasal 2 huruf e
angka 3 mempunyai tugas:
a. melaksanakan perumusan perencanaan kebijakan teknis operasional
kegiatan program urusan penginventarisasian dan sensus barang millik
daerah serta penilaian seluruh barang milik daerah dan barang lainnya dari
perolehan yang sah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan
sesuai norma, standar, prosedur dan kriteria yang berlaku diarahkan oleh
Kepala Bidang Aset Daerah;
b. mengkoordinasi sinkronisasi dan harmonisasi dengan semua unsur lingkup
BPKAD maupun dengan unsur SKPD sebagai pengguna barang milik
daerah dan mengaktualisasikan kebijakan teknis operasional
penginventarisasian, pendistribusian, sensus barang dan penilaian serta
penghapusan dan penyusunan neraca aset daerah tahunan sesuai norma,
standar, prosedur dan kriteria serta ketentuan peraturan perundang-
undangan;
c. melaksanakan penghimpunan dan pengolahan data dan informasi serta
penyiapan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis kegiatan
penginventarisasian serta pemberian arahan dan pembagian tugas
bawahan agar kegiatan program kerja dapat berjalan lancar, tertib dan
sinergis serta terintegrasi dengan kebijakan umum BPKAD;
d. melaksanakan pengelolaan administrasi penerimaan, penyimpanan dan
pendistribusian barang daerah sekaligus pengkoordinasian dan pembinaan
tata cara pelaksanaan administrasi penerimaan, penyimpanan,
pendistribusian dan penghapusan barang milik daerah;
e. mengumpulkan penyusunan dan pengelolaan data rencana penghapusan
dan pemindah-tangan dan/atau perubahan status hukum atas barang
milik daerah baik barang bergerak dan tidak bertgerak sesuai norma,
standar, prosedur dan kriteria serta ketentuan peraturan perundang-
undangan diarahkan oleh Kepala Bidang Aset Daerah;
f. mengidentifikasi dan penginventarisasian permasalahan yang timbul
berkenaan dengan kegiatan operasional program sensus barang milik
daerah dan penilaian seluruh aset daerah serta mengupayakan alternatif
pemecahannya sebagai saran dan masukan bagi pimpinan atas langkah
dan tindakan yang diambil dalam upaya menunjang kelancaran tugas
kedinasan;
g. mengadministrasi penatausahaan dan penyiapan bahan dalam rangka
penginventarisasian dan sensus serta penilaian seluruh barang milik
daerah dan barang lainnya dari perolehan yang sah berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan dan norma, standar, prosedur yang
berlaku yang diarahkan oleh Kepala Bidang Aset Daerah;
22

h. menyusun laporan tahunan aset daerah hasil inventarisasi melakukan


rekonsiliasi dengan Bidang Akuntansi dan penilaian seluruh barang
sebagai aset milik daerah serta penyiapan keputusan mengenai pengurusan
penggunaan barang milik daerah sesuai norma, standar, prosedur dan
kriteria serta ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
i. mengkoordinasi monitoring dan evaluasi serta pelaporan secara berkala
kepada Pimpinan atas pelaksanaan kegiatan program strategis untuk
dijadikan bahan kebijakan dan keputusan serta bahan pertimbangan lebih
lanjut dalam upaya penyusunan LAKIP BPKAD berdasarkan SAKIP;
j. membuat laporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan
fungsi;
k. melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintahan; dan
l. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan/pimpinan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

BagianKetujuh
Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 30
Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf f
mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Badan sesuai dengan
keahlian dan/atau ketrampilan tertentu serta bersifat mandiri.

Pasal 31
(1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30
terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang dapat
dibagi dalam berbagai kelompok sesuai sifat dan keahliannya;
(2) Setiap kelompok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikoordinir oleh
seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk dan bertanggungjawab
kepada Kepala Badan.
(3) Jumlah Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
(4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional serta rincian tugas jabatan fungsional
Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
23

Bagian Kedelapan
UPT
Pasal 32
(1) UPT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf g merupakan unsur
pelaksana teknis operasional Badan yang mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas Badan.
(2) UPT sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri atas 2 (dua) klasifikasi
meliputi:
a. UPT kelas A untuk mewadahi beban kerja yang besar terdiri atas 1
(satu) subbagian tata usaha dan Kelompok Jabatan Fungsional; dan
b. UPT kelas B untuk mewadahi beban kerja yang kecil terdiri atas
pelaksana dan kelompok jabatan fungsional.
(3) Pembentukan unit pelaksana teknis Badan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan Walikota setelah dikonsultasikan
secara tertulis kepada Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat.

BAB IV
TATA KERJA
Pasal 33
(1) Dalam melaksanakan tugas, fungsi dan kewenangannya Kepala Badan,
Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, Kepala Sub Bidang dan
Kepala UPT serta Sub Bagian Tata Usaha UPT menerapkan prinsip
koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplikasi baik dalam lingkungan
kerja masing-masing maupun antar satuan organisasi sesuai dengan ruang
lingkup bidang tugasnya masing-masing.
(2) Setiap pimpinan satuan organisasi dalam lingkup Badan wajib mengawasi
bawahannya masing-masing, bila terjadi penyimpangan agar mengambil
langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(3) Setiap pimpinan satuan organisasi dalam lingkup Badan, bertanggung
jawab memimpin, mengkoordinasikan dan memberikan bimbingan serta
petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya termasuk Kelompok Jabatan
Fungsional yang terkait dengan bidang tugas masing-masing.
(4) Setiap pimpinan satuan organisasi dilingkup Badan wajib mengikuti dan
mematuhi petunjuk serta bertanggung jawab kepada atasan masing-masing
serta menyampaikan laporan secara berkala tepat pada waktunya.
(5) Setiap Kelompok Jabatan Fungsional dan atau pejabat non struktural
dalam lingkup Badan wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk serta
menyampaikan laporan kegiatan secara periodik dan bertanggung jawab
kepada atasannya masing-masing secara berjenjang.
(6) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari
bawahannya diolah dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan
lebih lanjut kepada Kepala Badan melalui Sekretaris Badan.
24

(7) Dalam menyampaikan laporan, tembusan disampaikan pula kepada satuan


organisasi secara fungsional yang erat hubungannnya dengan bidang
tugas.

BAB V
KEPEGAWAIAN
Pasal 35
(1) Kepala Badan, Sekretaris Badan, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian,
Kepala Sub Bidang dan Kepala UPT serta Sub Bagian Tata Usaha UPT
diangkat dan diberhentikan dari jabatan oleh Kepala Daerah dari pegawai
negeri sipil yang memenuhi syarat sesuai kompetensi berdasarkan hasil
seleksi badan pertimbangan jabatan dan kepangkatan.

(2) Persyaratan kompetensi yang dimaksud pada ayat (1) meliputi:


a. kompetensi teknis;
b. kompetensi manajerial; dan
c. kompetensi sosial kultural.
(3) Selain memenuhi kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
pegawai aparatur sipil Negara yang menduduki jabatan perangkat daerah
harus memenuhi kompetensi pemerintahan.
(4) Kompetensi teknis dimaksud pada ayat (2) huruf a diukur dari tingkat dan
spesialisasi pendidikan, pelatihan teknis fungsional, dan pengalaman
bekerja secara teknis yang dibuktikan dengan sertifikasi.
(5) Kompetensi Manajerial dimaksud pada ayat (2) huruf b diukur dari tingkat
pendidikan, pelatihan struktural atau manajemen, dan pengalaman
kepemimpinan.
(6) Kompetensi sosial kultural dimaksud pada ayat (2) huruf c diukur dari
pengalaman kerja berkaitan dengan masyarakat majemuk dalam hal
agama, suku, dan budaya sehingga memiliki wawasan kebangsaan.
(7) Kompetensi teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a
ditetapkan oleh menteri/kepala lembaga pemerintah nonkementerian
setelah dikoordinasikan dengan Menteri Dalam Negeri.
(8) Kompetensi pemerintahan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditetapkan
oleh Menteri Dalam Negeri.
(9) Kompetensi pemerintahan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
dibuktikan dengan sertifikasi.
(10)Kelompok Jabatan Fungsional diangkat dan diberhentikan dalam jabatan
fungsional sesuai ketantuan peraturan perundang-undangan.
25

BAB VI
ESELONERING
Pasal 36
(1) Kepala Badan merupakan jabatan karier bagi pegawai negeri sipil yang
memenuhi syarat dan sesuai dengan kompetensi jabatan dengan Eselon
II.b atau jabatan tinggi pimpinan tinggi pratama.
(2) Sekretaris Badan merupakan jabatan karier pegawai negeri sipil yang
memenuhi syarat dan sesuai kompetensi jabatan dengan Eselon III.a atau
jabatan administrator.
(3) Kepala Bidang merupakan jabatan karier pegawai negeri sipil yang
memenuhi syarat dan sesuai kompetensi jabatan dengan Eselon III.b atau
jabatan administrator.
(4) Kelapa Sub Bagian, Kepala Seksi dan Kepala UPT tipe Aadalah jabatan
karier pegawai negeri sipil yang memenuhi syarat dan sesuai kompetensi
jabatan dengan Eselon IV.a atau jabatan pengawas.
(5) Kepala UPT Tipe B dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha UPT tipe A
merupakan jabatan karier pegawai negeri sipil yang memenuhi syarat
sesuai kompetensi jabatan dengan eselon IV.b atau jabatan pengawas.
(6) Kepala UPT yang berbentuk rumah sakit daerah dijabat oleh dokter atau
dokter gigi yang ditetapkan sebagai fungsional dokter atau dokter gigi
dengan diberikan tugas tambahan.
(7) Kepala unit pelaksana teknis yang berbentuk pusat kesehatan masyarakat
dijabat oleh pejabat fungsional tenaga kesehatan yang diberikan tugas
tambahan.

BAB VII
PEMBIAYAAN
Pasal 37
Pembiayaan yang timbul akibat ditetapkannya Peraturan Walikota ini
dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

BAB VIII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 38
Pejabat yang sudah ada pada saat berlakunya Peraturan Walikota ini tetap
melaksanakan tugasnya sampai dengan ditetapkannya pejabat yang baru
berdasarkan ketentuan dalam Peraturan Walikota ini.
26

BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 39
Pada saat Peraturan Walikota ini mulai berlaku, Peraturan Walikota
Samarinda Nomor 024 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas, Fungsi dan
Tata Kerja Struktur Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan
Lembaga Teknis Daerah Kota Samarinda (Berita Daerah Kota Samarinda
Tahun 2008 Nomor 24), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 40
Pada saat Peraturan Walikota ini mulai berlaku, semua peraturan perundang-
undangan yang mengatur hal yang sama dinyatakan masih tetap berlaku
sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan dalam Peraturan Walikota ini
atau tidak diatur secara khusus dalam Peraturan Walikota ini.

Pasal 41
Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan


Wali Kota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Samarinda.

Ditetapkan di Samarinda
pada tanggal 20 Oktober 2016
WALI KOTA SAMARINDA,

SYAHARIE JA’ANG

NO NAMA JABATAN PARAF


1 Edy Sugiarto Kasub Puu
2 Syarifuddin Plh. Kabag HK
3 H. Tejo Sutarnoto Plh. Ass I
4 H. Burhanuddin Plh. Sekda
LAMPIRAN : PERATURAN WALIKOTA NOMOR 51
TAHUN 2016 TENTANG SUSUSAN
ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN
PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET BADAN
DAERAH KOTA SAMARINDA

SEKRETARIAT

KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL

SUB BAGIAN
SUB BAGIAN SUB BAGIAN UMUM
PERENCANAAN
KEUANGAN DAN KEPEGAWAIAN
PROGRAM

BIDANG ANGGARAN BIDANG


BIDANG AKUTANSI BIDANG ASET DAERAH
PERBENDAHARAAN

SUB BIDANG SUB BIDANG ANALISA


SUB BIDANG BELANJA SUB BIDANG AKUTANSI
PERENCANAAN KEBUTUHAN DAN
TIDAK LANGSUNG PENERIMAAN
ANGGARAN PEMANFAATAN

SUB BIDANG SUB BIDANG BELANJA SUB BIDANG


ANGGARAN KAS LANGSUNG SUB BIDANG AKUTANSI
PEMELIHARAAN DAN
PENGELUARAN
PENGENDALIAN

SUB BIDANG SUB BIDANG SUB BIDANG SUB BIDANG


ANGGARAN BELANJA PENGELOLAAN KAS PENYUSUNAN INVENTARISASI DAN
LAPORAN PENGHAPUSAN

NO NAMA JABATAN PARAF UPT WALIKOTA SAMARINDA


1 Edy Sugiarto Kasub. PUU
2 Syarifuddin Plh. Kabag Hkm
3 H. Tejo Sutarnoto Plh. Ass. I
SYAHARIE JA’ANG
4 H. Burhanuddin Plh. Sekda

Anda mungkin juga menyukai