Anda di halaman 1dari 12

JURUSAN S1-TEKNIK INFORMATIKA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA


TAHUN 2012-2013
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya tugas karya tulis
ini. Karya tulis ini saya buat karena untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah pancasila yang
bertemakan pemberantasan korupsi. Makalah ini berisi tentang korupsi sebagai
penyimpangan terhadap nilai-nilai Pancasila, pemberantasan korupsi, serta pentingnya akan
nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dengan demikian kita dapat merenungkan apa
yang seharusnya kita lakukan untuk mensejahterakan Negara Indonesia.
Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ayub Pramono, SH
selaku dosen pengampu mata kuliah Pancasila, beliau yang memberikan materi kuliah
Pancasila, mengajarkan tentang nilai-nilai kehidupan, serta makna pancasila untuk kehidupan
sehari-hari.
Akhir kata, saya menyadari bahwa karya tulis ini jauh dari kata sempurna, maka dari itu saya
memohon kritik dan saran yang membangun agar dapat menyempurnakan tugas berikutnya.

Yogyakarta, 12 Oktober 2012

Yeni Satyani

BAB.1 Pendahuluan

DAFTAR ISI
Halaman Judul
………………………………………………………………………………….1
Kata
Pengantar………………………………………………………………………………….2
Daftar
isi…...……….…………………………………………………………………………...3
BAB.1
Pendahuluan………………………………………………………………………….…4
Pengertian
Korupsi……………………………………………………………………………...4
Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa
Indonesia………………………………………………….4
BAB.2
Pembahasan……………………………………………………………………………..5
Korupsi adalah Penyimpangan Terhadap
Pancasila…………………………………………….5
I. Ketuhanan Yang Maha Esa……………………………………………………………..5
II. Kemanusiaan yang adil dan beradab……………………………………………………7
III. Persatuan Indonesia……………………………………………………………………..7
IV. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan…………………………………………………………..7
V. Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia……………………………………...….8
Pemberantasan
Korupsi………………………………………………………………………...8
BAB.3
Kesimpulan……………………………………………………………………………10
BAB.4
PENUTUP…………………………………………………………………………….11
BAB.5 DAFTAR
PUSTAKA…………………………………………………………………12
1. Pengertian Korupsi
Korupsi adalah Suatu perbuatan yang menyalahgunakan kekuasaan untuk kesejahteraan
pribadi. Mengambil hak milik orang lain dan menggunakannya untuk memperkaya diri
sendiri atau bisa disebut dengan perbuatan serakah. Terutama perbuatan ini adalah hal yang
melanggar dasar Negara kita yaitu pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia.
2. Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa Indonesia
Pancasila adalah nama dari dasar Negara Indonesia yang berarti lima dasar Negara republik
Indonesia. Pancasila adalah suatu landasan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, suatu
ideologi yang dicita-citakan oleh bangsa Indonesia. Sejaka jaman majapahit Pancasila sudah
dikenal, terdapat pada buku nagara kertagama karangan empu Prapanca dan buku sutasoma
karangan empu Tantular. Yang mempunyai arti “berbatu sendi yang lima” (dari bahasa
sanksekerta), juga memiliki arti”Pelaksanaan Kesusilaan yang lima” (pancasila karma), yaitu
:
1. Tidak boleh melakukan kekerasan
2. Tidak boleh mencuri
3. Tidak boleh berjiwa dengki
4. Tidak boleh berbohong
5. Tidak boleh mabuk minuman keras
namun, sebagai dasar Negara Pancasila kerap kali diabaikan, banyak warga Indonesia yang
tidak memahami dengan benar apa makna Pancasila itu sendiri, mereka hanya sebatas
menghafal bakan banyak diantaranya tidak tau urutan yang benar tentang bunyi Pancasila itu
sendiri mereka hanya sekedar tau Pancasila namun tidak mengamalkan dan mempelajari
makna Pancasila. Jika kita tinjau Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia ini sangatlah
lengkap mencakup seluruh aspek kehidupan mulai dari hubungan manusia dengan sang
pencipta, manusia dengan manusia yang lainnya serta manusia dengan lingkungan sekitarnya.
Bunyi dari Pancasila yang tercantum di dalam UUD 1945 alenia keempat sebagai berikut:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Kemanusiaan Yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
5. Keadilan social bagi seluruh Rakyat Indonesia.
Tidak mudah merumuskan Pancasila karna dari setiap kata Pancasila dibuat sedemikian
detailnya sehingga pantas dijaikan sebagai ideologi atau cita-cita bangsa Indonesia.
Takbanyak dari kita yang menyadari akan hal itu sehingga mencampakkan adanya Pancasila.
Karna ketidak pahamnya terhadap Pancasila bangsa Indonesia saat ini mengalami masalah
mulai dari perselisihan antar suku, agama, ras dan budaya yang menyimpang dari sila ketiga
yaitu Persatuan Indonesia, serta masalah yang paling utama yang dihadapi oleh bangsa
Indonesia saat ini ialah maraknya korupsi yang dilakukan oleh sebagian pejabat besar yang
seharusnya melindungi dan menyalurkan aspirasi masyarakat ternyata melakukan perbuatan
yang menyimpang dari Pancasila, tidak hanya satu sila saja namun korupsi adalah suatu
perbuatan yang melanggar seluruh sila yang ada dalam pancasila.
BAB.2 Pembahasan
3. Korupsi adalah Penyimpangan Terhadap Pancasila
Pancasila sering disebut way of life atau pandangan hidup khususnya adalah pandangan
hidup bagi bangsa Indonesia. Dalam hal ini pancasila menjadi pedoman hidup yang
diamalkan sehari-hari dan sebagai petunjuk arah seluruh kegiatan di segala bidang. Akan
tetapi yang terjadi saat ini adalah banyak diberitakannya kasus korupsi di Indonesia yang
manjerat satu persatu petinggi kita. Korupsi dikatakan menyimpang dari nilai pancasila
karena perbuatan tersebut tidak mencerminkan jiwa pancasila, bahkan bertentangan dengan
nilai-nilai pancasila. Penyimpangan yang pertama adalah terhadap sila pertama dalam
pancasila yaitu
I. ketuhanan Yang Maha Esa
korupsi itu adalah perbuatan yang mengambil hak orang lain lalu menggunakannya untuk
kepentingan pribadi. Perbuatan korupsi dilakukan karena kurangnya pendidikan agama pada
sesorang yang telah melakukan perbuatan tersebut karna telah jelas dalam agama khususnya
agama islam diajarkan atau diperintahkan untuk tidak mengambil hak milik orang lain dan
tidak diperbolehkan untuk bertindak serakah dan sebaliknya Allah memerintahkan umat
manusia untuk bersedekah memberikan sebagian harta kita untuk orang-ornag yang
membutuhkan termasuk kedalam 8 golongan yang membutukhan sedekah dari kita yaitu
fakir, miskin, mualaf, budak yang di merdekakan, pengurus zakat, orang yang berhutang,
sabililah, musafir. Maka korupsi dikategorikan perbuatan yang melanggar norma agama dan
bukan hanya itu saja, korupsi juga sangat merugikan orang lain sedangkan yang melakukan
korupsi mendapatan keuntungan untuk mensejahterakan dirinya sendiri tanpa memperdulikan
orang-orang yang ada disekitarnya banyak kasus yang terjadi di Indonesia terutama fenomena
korupsi uang milik Negara yang marak terjadi saat ini, tak sedikit pejabat Negara yang
lengser karena penyakit serakah itu, satu-persatu dari mereka telah terungkap melakukan
tindakan korupsi sebagai contoh seseorang pejabat yang diberikan amanah kepada
pemerintah untuk mengalokasikan dana berupa uang pembangunan suatu daerah kepada
pihak yang membutuhkan akan tetapi karna sikapnya yang tidak memahami nilai ketuhanan
maka ia hanya menyerahkan separuh dari dana tersebut kepada pihak yang terkait sehingga
uang yang seharusnya tersalurkan dengan baik menjadi kendala karna sebagian jumlahnya
tidak tersalurkan mengakibatkan pembangunan tertunda, itu artinya pejabat tersebut telah
melakukan tindakan korupsi yang menyimpang dari nilai pancasila, mengambil hak orang
lain serta pejabat tersebut tidak amanah terhadap tugas yang ia laksanakan. Amanah yang
dimaksudkan adalah kejujuran dalam mengemban tugasnya sebagai pemimpin, sikap
tanggung jawab terhadap tugas yang ia laksanakan. Seorang pemimpin harusnya memiliki
sikap amanah, jika ia tidak memiliki sikap tersebut maka salah satu pelanggaran yang ia
lakukan adalah korupsi karna ia sebagai pembawa amanah tidak berhasil menyampaikan
secara utuh tugas yang diberikan oleh pemerintah terhadapnya dan menyalahgunakan tugas
tersebut, maka dari itu untuk menjadi seorang pemimpin dibutuhkan norma ketuhanan supaya
dapat berlaku jujur atau amanah, serta bertanggung jawab mengemban tugasnya supaya tidak
melakukan perbuatan menyimpang dari nilai pancasila. Bagaimana sebuah Negara menjadi
maju kalau masih ada orang-orang yang melakukan hal yang menguntungkan dirinya sendiri
sedangkan Negara dirugiakn olehnya. Kita hidup disuatu Negara yang hidup berkelompok
atau disebut makhluk sosial yang sifatnya tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain.
Maka dari itu tidak sepantasnya kita merebut hak orang lain seingga merugikan banyak
pihak, kita ingin Negara Indonesia itu maju menjadi Negara yang berjiwakan pancasila,
walaupun kita memiliki dasar Negara yang lengkap mencakup seluruh aspek kehidupan akan
tetapi kalau manusia yang hidup didalamnya tidak mengamalkan pancasila dengan benar
maka Negara ini juga tidak akan maju seperti Negara yang lainnya hanya karna tidak
memahami apa itu ketuhanan Yang Maha Esa. Ha ini sepele akan tetapi pengaruh yang
diakibatkan sangatlah besar jangan hanya sekedar tahu saja akan tetapi pahamilah masing-
masing sila yang ada dalam pancasila sehingga kita menjadi individu yang memiliki jiwa
nasionalis yang berlandaskan pancasila sebagai pedoman hidup bangsa Indonesia.
II. Kemanusiaan yang adil dan beradab
Korupsi dikategorikan sebagai penyimpangan terhadap pancasila dalam sila kedua yang
berbunyi “kemanusiaan yang adil dan beradab” karena tindakan korupsi adalah tindakan yang
tidak adil juga tidak beradab, mereka tidak memberikan hak kepada orang lain, tidak berlaku
adil dalam menyampaikan amanahnya, serta tidak beradab dengan mengambil yang bukan
haknya adalah sikap serakah tidak perduli kepada sesamanya.
III. Persatuan Indonesia
Bangsa Indonesia adalah Negara kepulauan yang memiliki beragam suku, budaya, serta adat
yang berbeda-beda sehingga bangsa Indonesia harus memiliki rasa persatuan yang tinggi
untuk menyatukan ikatan persaudaraan antar bangsa. Nilai pancasila yang mengajarkan
adanya persatuan bangsa jika tidak di amalkan dengan baik maka terjadilah tindakan yang
merugikan antar bangsa Indonesia, yaitu dengan tidak tersalurnya bantuan-bantuan dari
pemerintah sehingga mengakibatkan pembangunan tidak merata, menghambat berjalannya
pembangunan Negara karna dana tersebut digunakan sendiri oleh pihak yang tidak
bertanggung jawab, itu disebabkan rasa persatuan tidak tercipta dalam masyarakat Indonesia.
IV. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
Dalam sila ke empat memiliki arti yaitu:
Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat, tidak memaksakan kehendak kepada
orang lain, mengutamakan budaya musyawarah dalam mengambil keputusan bersama,
bermusyawarah sampai mencapai konsensus atau kata mufakat diliputi dengan semangat
kekeluargaan. Pancasila juga menerapkan konsep rasa kekeluargaan antar rakyat Indonesia
dengan mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi, karna kepentingan
umum adalah kepentingan untuk kebaikan seluruh warga Negara Indonesia, dengan tidak
merugikan pihak lain. Jika semua sistem yang telah di terapkan belum tercapai dengan
sempurna dan masih ada pihak-pihak yang memimpin secara tidak profesional maka timbul
banyak kendala yang akan muncul, seperti aspirasi masyarakat kurang tersalurkan sehingga
antar wakil rakyat dengan rakyat itu sendiri terjadi perseteruan, dan karna komunikasi yang
tidak berjalan dengan baik pihak yang tidak bertanggung jawab akan memanfaatkan situasi
untuk mengambil keuntungan sendiri.
V. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Yang dimaksud dalam sila kelima yaitu :
bersikap adil terhadap sesama, menghormati hak-hak orang lain, menolong sesama,
menghargai orang lain, melakukan pekerjaan yang berguna bagi kepentingan umum dan
bersama. Konsep pancasila dirancang untuk menciptakan solidaritas masyarakat Indonesia,
namun jika kita hanya mementingkan diri kita sendiri tidak mau memperhatikan orang lain,
tidak mau membantu sesama yang membutuhkan, tidak bersikap adil dalam menyelesaikan
masalah, akhirnya tercipta sikap serakah yang membuat manusia itu semdiri terlena dengan
kesenangan dunia, itu yang menyebabkan mengapa korupsi masih ada sampai saat ini, orang
yang melakukan korpsi sudah tidak memiliki hati murani dan rasa solidaritas antar bangsa
Indonesia semua tertutup akan nafsu dunia yang hanya sementara.
4. Pemberantasan Korupsi
JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bambang
Widjojanto mengatakan, tren pemberantasan tindak pidana korupsi mengalami
perkembangan. Dalam acara berbuka puasa bersama di gedung KPK, Kuningan, Jakarta,
Rabu (1/8/2012), Bambang menyebut lima tren pemberantasan korupsi masa depan.

Pertama, kata Bambang, tren untuk mengejar aset dan asal-usul aset para pelaku tindak
pidana korupsi. Tren ini mengalami kemajuan dari strategi sebelumnya yang hanya mengikuti
aliran uang ataufollow the money. "Ternyata, sekarang itu (follow the money) bukan strategi
terakhir. Strategi yang terbaru, follow the asset, harus dilacak aset dan asal-usul kekayaan
seseorang," kata Bambang.

Perkembangan kedua, lanjutnya, melibatkan lembaga pelacak aset keuangan, seperti Pusat
Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Melibatkan PPATK dinilainya
penting mengingat kalangan profesional yang menjadi bagian dari tindak pidana korupsi
cenderung memanfaatkan korporasi atau yayasan untuk menyembunyikan aset mereka.

"Itu sebabnya kita harus dorong lembaga-lembaga seperti PPATK untuk melacak aset-aset
keuangan. Bahkan harus dilihat lebih jauh lagi tempat-tempat penyembunyian uang yang
dilakukan oleh koruptor," ujar Bambang.

Ketiga, menurut Bambang, menjamin legalitas lembaga pemberantasan korupsi seperti KPK
dalam konstitusi. Langkah ini, katanya, sudah dianut negara-negara demokratik di dunia sejak
10-15 tahun terakhir. Adapun Indonesia termasuk yang ketinggalan. Indonesia belum
menjamin legalitas KPK dalam konstitusi. Lembaga penegakan hukum itu masih dianggap
sebagai lembaga ad hoc yang sifatnya sementara.

"Kamboja sudah diatur dalam konstitusi. Veitnam, Timur Leste, Laos, Montenegro,
Kamerun, cukup banyak negara-negara yang diatur dalam konstitusi," katanya.

"Tren negara-negara demokratik selalu menempatkan pemberantasan korupsinya di


konstitusi, Indonesia terbelakang," tambah Bambang.

Keempat, hampir semua negara yang memiliki kewenangan penindakan korupsi


mengembangkan investigasi modern. Dalam hal ini, katanya, yang dikembangkan bukan
hanya teknik penyidikan, melainkan juga mengembangkan intelligent business
unit. "Intelligent business unit diterapkan dalam negara di dunia yang memang korporasinya
digunakan koruptor untuk penyimpanan aset," ucap Bambang.

Tren kelima, katanya, mengawinkan isu pemberantasan tindak pidana korupsi dengan
peningkatan kesejahteraan masyarakat atau isu hak asasi manusia (HAM). Bambang
menambahkan, tidak benar jika KPK berpolitik dalam menjalankan fungsi pemberantasan
korupsi.

"Yang ada adalah politik penegakan hukum yang cepat, hemat, tuntas, tidak benar kalau ada
tuduhan kalangan yang mengatakan kalau KPK tangani kasus, kasus itu seolah punya aspek
politik," katanya.

Dikatakan Bambang, KPK memiliki konsentrasi dalam membangun lembaga politik yang
lebih baik. Indikatornya, lanjut dia, dengan melakukan focus group discussion atau diskusi
berkelompok yang terfokus dalam mencari strategi meminimalisasi penyalahgunaan
wewenang di DPR.

BAB.3 Kesimpulan
Indonesia adalah Negara yang memiliki dasar Negara yaitu pancasila, suatu lima dasar
landasan yang dicita-citakan oleh bangsa Indonesia sejak dulu. Akan tetapi tak banyak dari
kita yang mengamalkan pancasila dengan baik, masih banyak masyarakat Indonesia yang
mencampakkan nilai-nilai yang terkandung didalam pancasila, salah satunya adalah korupsi.
Korupsi adalah perbuatan yang menyimpang dari nilai-nilai pancasila yang di sebabkan oleh
lemahnya keimanan seseorang yang menyimpang dari sila pertama Ketuhanan Yang Maha
Esa, serta tidak memiliki rasa kemanusiaan yang adil dan beradap, tidak terciptanya persatuan
Indonesia, tidak terselenggara dengan baik kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, serta menyimpang dari keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia. Sehingga seakan-akan korupsi adalah sebagai tren di kalangan
pejabat yang seharusnya melindungi rakyat Indonesia, yang seharusnya bertugas menjadi
wakil rakyat malah terlena dengan kesenangan dunia yang membawa kehancuran bangsa itu
sendiri. Maka dari itu untuk menyelamatkan bangsa Indonesia kita perlu untuk berbenah diri,
mempelajari sesuatu yang menjadi dasar suatu Negara yaitu pancasila, tidak hanya
menghafalnya akan tetapi mengamalkan seluruh sila yang terkandung didalamnya,
meningkatkan moral bangsa yang berjiwa pancasila serta memperkokoh iman kepada Tuhan
Yang Maha Esa.
BAB.4 PENUTUP

Negara Indonesia akan menjadi Negara yang bebas dari korupsi apabila seluruh warga
Negara Indonesia mengamalkan pancasila dengan sebaik-baiknya, yang paling utama adalah
pengamalan sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, karena memahami ketuhanan
adalah suatu landasan untuk membangun Negara yang jujur, bertanggung jawab, serta
memiliki jiwa yang relijius.

BAB.5 DAFTAR PUSTAKA

Darmonodiharjo, Darji; Dekker, Nyoman ,dkk. SANTAJI PANCASILA. Surabaya-indonesia:


Usaha Nasional, 1981.
http://nasional.kompas.com/read/2012/08/02/01150735/Inilah.Lima.Tren.Pemberantasan.Kor
upsi.Masa.Depan

Oleh Alvitus Minggu

Maraknya korupsi di negeri ini sebagai kejahatan yang luar biasa. Kemunculannya telah
mencapai ambang batas sehingga pemberantasannya membutuhkan upaya secara optimal.
Kasus korupsi menjadi bahan perbincangan berbagai kalangan masyarakat, serta menjadi
banyak perhatian serius masyarakat. Bahkan tidak luput dari perhatian media. Sebut saja
kasus simulator SIM, kasus kuota impor daging sapi, kasus Wisma atlet Palembang, kasus
fasilitas olahraga Hambalang, kasus manipulasi pajak yang menyeret Gayus Tambunan
sampai kasus yang melibatkan lembaga penegakan hukum yang lain seperti; Lembaga
Kepolisisan, Kejaksaan, dan pengadilan yang klimaksnya adalah lembaga Mahkamah
Konstitusi, sebuah lembaga yang sangat prestisius dan bergengsi. Yaitu dengan tertangkap
basah Ketua Mahkamah Konstitusi oleh pasukan KPK di bawah komando Novel Baswedan,
2 Oktober 2013.

Mahkamah Konstitusi (MK), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dan Komisi Yudisial
(KY), ketiganya merupakan lembaga yang menjaga pintu gerbang hukum dan menjadi filter
agar tidak satupun elemen bangsa ini terlibat dalam kasus korupsi yang dapat merugikan
kepentingan negara. Sistem pemberantasan korupsi merupakan salah satu agenda reformasi
yang harus dijalankan secara konsisten oleh lembaga penegakan hukum melalui sistem
pengelolaan negara. Ketiga lembaga tersebut merupakan produk hukum hasil dari gerakan
reformasi. Ironisnya KY yang memiliki wewenang mengawasi para hakim di Indonesia
ternyata tidak bisa menyentuh hakim MK, meski semulanya KY diberi kewenangan untuk
mengawasi hakim MK, tetapi kemudian kewenangan tersebut dikebiri oleh fatfa MK sendiri
sehingga menempatkan lembaga MK sebagai lembaga yang memiliki kekuasaan absolut
tanpa adanya campur tangan kekuatan lain yang berhak mengawasinya.

Korupsi dewasa ini sudah semakin berkembang baik dilihat dari jenis, pelaku maupun dari
modus operandinya. Masalah korupsi bukan hanya menjadi masalah nasional tetapi sudah
menjadi masalah internasional, bahkan dalam bentuk dan ruang lingkup seperti sekarang ini,
korupsi dapat menjatuhkan sebuah rezim, dan bahkan juga dapat menyengsarakan dan
menghancurkan eksistensi negara dalam berbagai dimensi kehidupan sosial. Di negara miskin
korupsi mungkin dapat menurunkan pertumbuhan ekonomi, menghalangi perkembangan
ekonomi dan menggerogoti keabsahan politik yang akibat selanjutnya dapat
memperburuk kemiskinan dan ketidakstabilan politik. Korupsi mempunyai pengaruh yang
paling menghancurkan di negara-negara yang sedang mengalami transisi demokrasi seperti di
Indonesia, apabila tidak dihentikan, korupsi akan menggerogoti dukungan terhadap
demokrasi dan ekonomi pasar.

Masalah korupsi merupakan masalah yang sangat mengganggu dan menghambat


pembangunan nasional karena korupsi telah mengakibatkan terjadinya kebocoran keuangan
negara yang justru sangat memerlukan dana yang besar di masa terjadinya krisis ekonomi dan
moneter. Terpuruknya perekonomian indonesia yang terus menerus pada saat ini
mempengaruhi sendi-sendi kehidupan di dalam masyarakat, berbangsa dan bernegara. Perang
terhadap korupsi merupakan fokus yang sangat signifikan dalam suatu negara berdasarkan
hukum, bahkan merupakan tolok ukur keberhasilan suatu pemerintahan. Salah satu unsur
yang sangat penting dari penegakan hukum dalam suatu negara adalah perang terhadap
korupsi, karena korupsi merupakan penyakit kanker yang meluas, permanen, dan merusak
semua sendi kehidupan berbangsa dan bernegara termasuk perekonomian dan penataan ruang
wilayah.

Di indonesia korupsi dikenal dengan istilah KKN singkatan dari korupsi, kolusi, dan
nepotisme. Korupsi sudah menjadi wabah penyakit yang menular di setiap aparat negara dari
tingkat yang paling rendah hingga tingkatan yang paling tinggi. Berdasarkan laporan tahunan
dari lembaga internasional ternama, Political and Economic Risk Consultancy (PERC) yang
bermarkas di Hongkong Indonesia adalah negara yang terkorup nomor tiga di dunia dalam
hasil surveinya tahunan 2001 bersama dengan Uganda. Indonenesia juga terkorup nomor 4
pada tahun 2002 bersama dengan Kenya. Sedangkan pada tahun 2005 PERC mengemukakan
bahwa Indonesia masih menjadi negara terkorup di dunia.

Fenomena tersebut menggambarkan bahwa indonesia saat ini sedang melanda krisis ideologis
dan moralitas bangsa yang berujung pada moralitas anak bangsa telah menjauh dari nilai-
nilai luhur Pancasila, nilai Ketuhanan, nilai kejujuran, nilai keadilan, dan nilai kemanusiaan,
nilai kesederhanaan, nilai kesatuan dan persatuan, kesemuanya ini merupakan akumulasi
pada jiwa dan kepribadian bangsa indonesia sebagai identitas nasional bangsa indonesia.
Korupsi merupakan suatu masalah besar yang tentu saja perlu mendapat perhatian serius oleh
kita semua sebagai anak bangsa, sebab korupsi sangat menyalahi prinsip-prinsip dasar
Pancasila.
Bertitik tolak dari hal tersebut maka upaya pemberantasan korupsi perlu ditegakan kembali
peran pancasila, yaitu:

 Pertama, Perlu menyegarkan kembali spirit Pancasila sebagai upaya memecahkan


persoalan bangsa yang begitu kompleks sehingga pancasila bukan hanya sekedar lima
poin yang harus dihafal atau hanya sebagai pemanis mulut yang tidak memberikan
pengaruh apa-apa. Itulah sebabnya Pancasila dilahirkan sebagai standar ideologi dan
moralitas bagi bangsa serta sebagai landasan pembangunan multi dimensi.
 Kedua, Perlu penegakan hukum secara konsisten dan konsekuen tanpa pandang bulu.
Sebagaimana teori yang dikemukakan oleh "Nikolo Machiaweli" bahwasanya maju
tidaknya negara sangat bergantung pada sistem penegakan hukum yang terjamin.
Gagasan konstitusionalisme undang-undang dasar dipandang sebagai suatu lembaga
yang mempunyai fungsi khusus, yaitu menentukan dan membatasi kekuasaan
pemerintah di satu pihak, dan di pihak lain menjamin hak-hak asasi warga negaranya.
Undang-undang dasar dianggap sebagai perwujudan dari hukum tertinggi yang harus
dipatuhi oleh negara dan pejabat-pejabat pemerintah sekalipun, sesuai dengan dalil
pemerintah berdasarkan hukum, bukan oleh manusia. Teori ini mengandung pesan
bahwa sistem pengelolaan negara tetap berbasis pada prinsip-prinsip hukum tanpa
harus mengorbankan kepentingan bangsa dan negara. Pemerintah yang merupakan
representasi negara tetap bertanggung jawab atas kesejahteraan rakyat dan karenanya
harus aktif mengatur kehidupan ekonomi dan sosial (Jhon Maynard Keynes). Undang-
undang dasar dianggap sebagai jaminan atas hak hidup, sosial, dan ekonomi.
Kejahatan korupsi merupakan tindakan yang sangat bertentangan dengan nilai-nilai
itu.
 Ketiga, Perlu Pancasila kembali direvitalisasi sebagai dasar filsafat Negara dan
menjadi prinsip prima bersama-sama norma agama. Sebagai prinsip prima, maka
nilai-nilai Pancasila dan norma-norma agama merupakan dasar untuk seluruh
masyarakat indonesia berbuat baik. Pancasila merupakan suatu dasar negara yang
dijadikan sebagai aturan untuk mengatur warga negaranya menjadi lebih baik. Atau
Pancasila merupakan suatu peraturan pemerintahan yang harus dipatuhi oleh setiap
warga negara, agar kasus karupsi tidak meraja lela kemana-mana. Perlu dengan cara
menyadarkan setiap warga negara untuk kembali memperdalam butir-butir pancasila,
yaitu melalui sosialisasi, diskusi terbatas, seminar, audiensi dengan masyarakat,
maupun dengan cara-cara yang serupa. Cara ini merupakan paling ideal agar setiap
warga negara kembali ke Pancasila serta semua warga negara memiliki rasa tanggung
jawab terhadap Pancasila. Jika hal tersebut kita lakukan secara konsisten maka kita
akan mendapatkan hasil yang sangat baik, yaitu seluruh warga negara kembali ke
jalan yang benar dan korupsi pun dapat di berantas dengan cepat. Negara kita pun
dapat kembali maju dan bisah bersaing negara-negara lain.
 Keempat, Perlu pendekatan Yuridis-konstitusional. Pendekatan ini sangat diperlukan
guna meningkatkan kesadaran akan peranan Pancasila sebagai sumber dari sumber
hukum, bahkan sebagai sumber nilai etika dan moralitas bangsa. Karena dapat
mengikat seluruh bangsa dan negara indonesia untuk melaksanakannya. Pelaksanaan
Pancasila mengandaikan tumbuh dan berkembangnnya pengertian, penghayatan dan
pengamalannya dalam keseharian hidup kita secara individual maupun sosial selaku
warga negara indonesia serta diperlukan untuk memahami aneka fungsi dan
kedudukan Pancasila yang didasarkan pada nilai historis. Pancasila sebagai dasar
negara, ideologi, ajaran tentang nilai-nilai budaya dan pandangan hidup bangsa
indonesia.
 Kelima, Perlu pendekatan Sosiologis. Ketika kita bicara konsep sosiologis sama
halnya kita bicara tentang kehidupan sosial masyarakat. Hal yang mendasarkan
konsep sosiologis adalah paham teori integralistik, sebagaimana dikemukan oleh
Spinoza, adam Muller, dan Hegel. Teori itu tidak mendasarkan pada individualisme
yang bertikai sedemikian rupa. Teori ini juga menjelaskan bahwa negara menurut
paham integralistik adalah susunan masyarakat yang integral, segala golongan, segala
bagian, segala anggotanya berhubungan erat satu sama lain dan merupakan persatuan
masyarakat yang organis. Aliran pikiran integrasi ialah penghidupan bangsa
seluruhnya. Negara tidak memihak kepada sesuatu golongan yang paling kuat, atau
yang paling besar, tidak menganggap kepentingan seseorang sebagai pusat. akan
tetapi negara menjamin keselamatan hidup bangsa selurunya sebagai persatuan yang
tak dapat dipisahkan karena itu, korupsi adalah bagian dari fakta sosial yang dapat
mengganggu proses integrasi bangsa, serta dapat merusak tatatanan sosial masyarakat.
 Keenam, Perlu kerja sama lintas sektoral. Agar setiap elemen bangsa memiliki rasa
tanggungjawab terhadap masalah korupsi yang melilit bangsa ini. Setiap anak bangsa
dituntut mampu memaknai dan menjiwai nilai luhur Pancasila dan tetap
mengedepankan nilai etika dan moral sehingga menjadi sebuah bangsa yang adil dan
beradab. Sistem teritegrasi pemberantasan korupsi melibatkan berbagai elemen
bangsa merupakan perwjudan dan implementasi nilai luhur pancasila, khususnya sila-
kedua dan sila-kelima Pancasila yaitu kemanusian yang adil dan beradab, dan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesai. Karena kasus korupsi yang selalu
menghantui masyarakat indonesia pada dewasa ini sudah jelas sangat bertentangan
dengan Pancasila.

Anda mungkin juga menyukai