Anda di halaman 1dari 27

BAB III

NILAI-NILAI ORGANISASI DAN RANCANGAN AKTUALISASI

A. GAMBARAN UMUM ORGANISASI


1. PROFIL ORGANISASI

UPT Puskesmas Tamaona merupakan instansi yang bertanggung


jawab atas pembangunan kesehatan di Kecamatan Tombolopao.Wilayah
kerja UPT Puskesmas Tamaona meliputi Kelurahan Tamaona, Desa
Kanreapia, Desa Pao, Desa Erelembang, Desa Tonasa, Desa Tabbingjai, Desa
Mamampang, Desa Balassuka, Desa Bolaromang, dengan jumlah penduduk
29.463 jiwa dan jumlah Kepala Keluarga 6.781 KK

Gambar 1.Peta Batas Wilayah Kerja UPT Puskesmas Tamaona

19 | L a p o r a n A k t u a l i s a s i
Luas wilayah kerja UPT Puskesmas Tamaona adalah 210,91 km2,
terdiri dari dataran tinggi dengan komposisi luas lahan yang hampir seimbang.
Wilayah kerja UPT Puskesmas Tamaona meliputi keseluruhan wilayah
Kecamatan Tombolopao, yang juga merupakan salah satu kecamatan di
Kabupaten Gowa yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Sinjai,
Kabupaten Maros dan Kabupaten Bone.
Adapun Stuktur Organisasi di Puskesmas Tamaona adalah:

KEPALA PUSKESMAS
dr. Irwanto.I.L
TATA USAHA
Abdul Latif, SKM

SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN KEUANGAN


A. Nurhikmah, Amd.Keb Erwinsyah,SKM Irfan Umar,AMG

USAHA KESEHATAN MASYARAKAT USAHA KESEHATAN PERORANGAN PJ.JARINGAN PELAYANAN


Rahmat,SKM dr. Nur Inzana Dewi Octavia KESEHATAN & FASILITAS
PELAYANAN
Nurlia, S.ST

UKM ESENSIAL UKM PENGEMBANGAN POLI UMUM


Agusnaeni,S.ST Fitriani Jumiati,S.Kep UNIT PUSTU

KES.GIGI & MULUT


PROMKES KES.JIWA drg. Yuyun
Trisnawati,SKM Rahmawati,Amd.Kep UNIT PUSKEL
KIA/KB
KESLING KES.GIZI & MASY. Sunarti,Amd.Keb
Rahmat,SKM Hasmini,Amd.Gz
BIDAN DESA
UGD
KIA/KB KES.TRADISIONAL Anwar,S.Kep
Nirwana,Amd.Keb Juliani,AMK
JAR.PELAYANAN
GIZI
GIZI KESORGA
Zulfikar Hasbullah,S.Gz KESEHATAN
Irfan Umar,AMG Sri Suriana,Amd.Keb

LABORATORIUM
P2P KES.INDRA
Amrah,Amd.AK
Nurlaelah,AMK Rabita,Amd.Keb

PEL.PERSALINAN
PERKESMAS KES.LANSIA Wina Haroyani,S.ST
Irmawati,S.Kep Liliati,Amd.Kep

KEFARMASIAN
KES. KERJA Herianto,Apt.
Sukarti,SKM

20 | L a p o r a n A k t u a l i s a s i
a. Penduduk
Jumlah penduduk di wilayah kerja UPT Puskesmas Tamaona 29.463
jiwa (6.781 KK). Distribusi penduduk berdasarkan jenis kelamin di wilayah
kerja UPT Puskesmas Tamaona secara lengkap dapat dilihat dalam tabel
berikut :

Tabel 1. Nama Dusun/Lingkungan Dengan Jumlah Penduduk


NO DESA/ JUMLAH PENDUDUK JUMLAH JUMLAH
KELURAHAN KK

LAKI-LAKI PEREMPUAN

1 Tamaona 1.752 1.771 889 3.523

2 Kanreapia 2.291 2.395 1.132 4.686

3 Pao 1.195 1.221 477 2.416

4 Erelembang 2.062 2.039 945 4.101

5 Tonasa 2.498 2.495 1.102 4.993

6 Tabbinjai 1.572 1.473 625 3.045

7 Mamampang 1.183 1.141 545 2.324

8 Balassuka 1.648 1.623 827 3.271

9 Bolaromang 570 534 239 1.104

TOTAL 14.771 14.692 6.781 29.463

Sumber : Data Desa, Desember 2018

21 | L a p o r a n A k t u a l i s a s i
b. Ketenagaan

Dalam menjalankan fungsinya sebagai pemberi pelayanan kesehatan


tingkat pertama UPT Puskesmas Tamaona telah dilengkapi dengan sarana dan
prasarana yang memadai dan didukung oleh tenaga dokter umum, dokter gigi,
bidan, perawat, perawat gigi, ahli gizi, apoteker.
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu unsur terpenting
dalam organisasi. Jalan tidaknya suatu organisasi sangat tergantung dari
keberadaan SDM. SDM Kesehatan yang memiliki kompetensi tentu akan
menunjang keberhasilan pelaksanaan kegiatan, program dan pelayanan
kesehatan. Jenis dan Jumlah tenaga kesehatan di UPT Puskesmas Tamaona pada
tahun 2019 sebanyak 73 orang. Adapun Jenis dan Jumlah tenaga kesehatan di
UPT Puskesmas Tamaona pada tahun 2019 dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2. Data Pegawai Berdasarkan Jumlah dan Kualifikasi Pendidikan

No Jenis Tenaga Kesehatan Status Pegawai Jumlah

PNS Sukarela

1 Dokter Umum 2 - 2

2 Dokter Gigi 2 - 2

3 Perawat 3 21 24

4 Perawat Gigi 2 2 4

5 Bidan 4 21 26

6 Apoteker 1 - 1

22 | L a p o r a n A k t u a l i s a s i
7 Asisten Apoteker - - -

8 Sanitarian 1 - 1

9 Promkes - - -

10 Tenaga Gizi 1 2 3

11 Epidemiologi - 1 1

12 Analis Kesehatan - 1 1

13 Rekam Medis - 2 2

14 Tenaga Non Medis

Sopir - 1 1

Security - - -

CS - - -

Admin - 1 1

JUMLAH 16 52 68

Sumber : Data Sub Bagian Tata Usaha UPT Puskesmas Tamaona Agustus
2019

2. VISI DAN MISI ORGANISASI

Visi UPT Puskesmas Tamaona adalah “Menjadikan Puskesmas


Handal Tamaona sebagai pusat pelayanan kesehatan yang paripurna demi
terciptanya masyarakat kecamatan Tombolopao yang sehat, mandiri serta
berkeadilan”

23 | L a p o r a n A k t u a l i s a s i
Misi yang ditetapkan UPT Puskesmas Tamaona untuk mencapai visi
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Mengedepankan Transparansi Manajemen dan Akuntabel

2. Mengutamakan kepuasan pelanggan/Klien melalui pelayanan Prima yang


unggul, adil, dan terpadu

3. Memandirikan masyarakat sehat melalui UKBM terpadu

4. Membangun karakter dan nilai budaya Handal

5. Meningkatkan kompetensi petugas melalui program Puskesmas belajar.

Dalam melaksanakan visi dan misi Puskesmas Tamaona menanamkan


nilai-nilai organisasi dalam implementasinya yaitu : Harmonis, Aspiratif,
Networking, Dinamis, Antisipatif, Loyaliti.

B. IDENTIFIKASI ISU
Isu yang berkembang di UPT Puskesmas Tamaona dapat diidentifikasi
sebagai berikut:
1. Kurangnya kesadaran petugas medis dalam penggunaan alat pelindung
diri (APD)
Pemakaian alat pelindung diri merupakan salah satu upaya untuk
menciptakan keselamatan dan kesehatan kerja ditempat kerja. Selama
melaksanakan tugas di Puskesmas Tamaona kurang lebih 5 bulan, masih
banyak petugas yang kurang menggunakan APD saat melakukan tindakan.
2. Kurangnya kepatuhan pasien diabetes melitus dalam mengkonsumsi
obat hipoglikemik oral (OHO).
Pasien Diabetes Melitus merupakan kelompok penyakit yang
memerlukan pengobatan yang berkelanjutan, agar kadar gula darah dapat
terkontrol dan untuk mencegah munculnya komplikasi lebih lanjut lagi.

24 | L a p o r a n A k t u a l i s a s i
Para pasien penderita Diabetes Melitus di Puskesmas Tamaona masih
banyak yang belum menyadari pentingnya pengobatan yang
berkelanjutan, sehingga pasien terkadang datang hanya jika ada keluhan
saja.
3. Tingginya angka kejadian Bronchopneumonia pada Anak di
Puskesmas Tamaona.
Selama kurang lebih 5 bulan di Puskesmas Tamaona, salah satu
penyakit yang yang paling sering terkena pada pasien balita, terutama
anak dibawah 2 tahun adalah Bronchopneumonia, dan kebanyakan
mereka datang sudah dengan keluhan sesak napas, dan kebiruan karena
kekurangan oksigen.
4. Tidak Adanya Pengolahan Sampah Medis yang memadai di Puskesmas
Tamaona
Puskesmas yang tiap hari menghasilkan sampah medis maupun
non medis, sangat perlu adanya pengolahan tersendiri, terutama sampah
medis. Hal ini dikarenakan dalam penilaian akreditasi,salah satu yang
sangat diperhatikan adalah Pengolahan sampah medis. Di Puskesmas
Tamaona, belum ada kerjasama dengan perusahaan yang bertugas
mengolah sampah medis, seperti yang seharusnya.
5. Kurangnya kepatuhan pasien Hipertensi dalam mengkonsumsi obat.
Sama halnya dengan Pasien Diabetes Melitus, Pasien Hipertensi
juga memerlukan pengobatan yang berkelanjutan, agar tidak terjadi
komplikasi yang lebih berat, dan yang saya perhatikan selama di
Puskesmas Tamaona, hanya sebagian pasien yang rutin datang untuk
control.

25 | L a p o r a n A k t u a l i s a s i
Berikut ini deskripsi keterkaitan isu terhadap teori Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI (Whole

Government, Pelayanan public dan manajemen ASN).

No Isu Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI

Whole of Government Pelayanan Publik Manajemen ASN

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Kurangnya kepatuhan Tenaga medis sebagai pelaksana Untuk dapat memberikan Dokter sebagai ASN

pasien diabetes pelayanan kesehatan diharapkan mampu pelayanan yang prima seharusnya menunjukkan

melitus dalam memberikan pemahaman lebih mendalam dibutuhkan tanggung jawab sikap profesionalitas

mengkonsumsi obat tentang kesehatan kepada masyarakat. dan inovasi seorang tenaga dalam menjalankan

hipoglikemik oral medis dalam menyampaikan tugasnya sebagai tenaga


Koordinasi dengan pihak puskesmas dan
(OHO) penyuluhan medis yaitu dalam
masyarakat untuk meningkatkan
meningkatkan pemahaman
pemahaman masyarakat tentang
masyarakat tentang
penggunaan obat hipoglikemik oral.
penggunaan obat.

26 | L a p o r a n A k t u a l i s a s i
Dan penyediaan obat oleh pemerintah

dalam hal ini dinas kesehatan harus selalu

cukup agar pasien tidak dikecewakan

sehingga putus berobat karena

ketersediaan obat yang terbatas.

2. Kurangnya kepatuhan Peningkatan pemahaman masyarakat Dokter sebagai tenaga medis Komitmen ,integritas,

pasien hipertensi tentang kesehatan menjadi tugas dari diharapkan mampu moral dan tanggung jawab

dalam mengkonsumsi seorang Dokter sebagai tenaga medis. memberikan pelayanan yang pada pelayanan public

obat anti hipertensi kreatif dan inovatif guna diharapkan ada pada diri
Keterlibatan dari pihak puskesmas ,
meningkatkan pemahaman seorang dokter sebagai
masyarakat dan pemerintah sangat
masyarakat akan pentingnya ASN guna mendorong
dibutuhkan untuk meningkatkan
penggunaan obat kemandirian hidup sehat
pemahaman masyarakat dalam
bagi masyarakat di
mengkonsumsi obat hipertensi. Terutama
wilayah kerjanya.
dalam ketersediaan obat di Puskesmas.

27 | L a p o r a n A k t u a l i s a s i
3. Kurangnya kesadaran Puskesmas sebagai pusat pembangunan Dokter sebagai bagian dari Dokter sebgaia ASN dan

petugas medis dalam kesehatan masyarakat adalah ujung puskesmas diharapkan bagian dari puskesmas

penggunaan alat tombak dalam memberikan pelayanan mampu menunjukkan sikap harus mengutamakan

pelindung diri (APD) kesehatan bagi masyarakat. Keamanan profesional dalam kepemimpinan yang

dalam melakukan pelayanan kesehatan memberikan pelayanan berkualitas tinggi dalam

haruslah jadi prioritas utama. bersama petugas medis memberikan pelayanan

Keterlibatan penanggung jawab lainnya dengan menjadikan kesehatan bersama petugas

puskesmas dan stakeholder sangat keselamatan dan keamanan medis lainnya dengan

dibutuhkan untuk menciptakan keamanan kerja sebagai prioritas utama. tetap mengutamakan

dalam pelayanan dengan kesadaran akan pencapaian hasil, baik dari

pentingnya penggunaan APD. Pemerintah segi pelayanan pasien

sebagai penyedia barangpun harus selalu maupun dari keamanan

memberikan bantuan yang cukup dalam dan keselamatan kerja

hal ini. serta mendorong kinerja

28 | L a p o r a n A k t u a l i s a s i
petugas medis lainnya.

4. Tingginya angka Menekan tingginya angka kejadian Dokter sebagai pelayan Sebagai seorang ASN,

kejadian Bronchopneumonia adalah tugas dari kesehatan diharapkan mampu dokter harus tetap bersikap

Bronchopneumonia Dokter sebagai bagian dari puskesmas. meberikan pelayanan yang professional dan tidak

pada anak Untuk mencapai tujuan itu, dibutuhkan promotif dan preventif guna berpihak untuk

sinergitas dari pihak puskesmas, menekan tingginya angka menciptakan pelayan yang

masyarakat maupun pemerintah. kejadian Bronchopneomonia. prima.

5 Tidak Adanya Sampah medis yang dihasilkan oleh Sebagai Pusat Pelayanan Sebagai seorang ASN yag
Pengolahan Sampah
Puskesmas adalah tanggung jawab Kesehatan di wilayah bertugas dalam pelayanan
Medis yang memadai
bersama petugas Puskesmas, oleh karena Kecamatan Tombolo Pao, Kesehatan, Dokter
di Puskesmas
Tamaona itu diperlukan kerjasama antara Pihak sekiranya sangat perlu untuk diharapkan mampu

Puskesmas, Dinas Kesehatan dan selalu menjaga setiap memberikan kualitas

pemerintah setempat dalam mengatasi pelayanan agar dapat Pelayanan yang akan

masalah sampah ini. menciptakan pelayanan yang membuat pasien Puas, dan

29 | L a p o r a n A k t u a l i s a s i
prima bagi masyarakat, oleh merasa terjamin dalam hal

karena itu Persoalan sampah kesehatannya.

medis memerlukan

pengolahan yang baik.

30 | L a p o r a n A k t u a l i s a s i
C. ANALISIS ISU
Alat analisis kriteria isu yang digunakan dalam penulisan rancangan
aktualisasi ini adalah alat analisis APKL (Aktual, Problematika, Kekhalayakan,
Layak), sedangkan penentuan kualitas isu dilakukan dengan menggunakan alat
analisis USG (Urgency, Seriousness, Growth). Adapun alat analisis APKL sebagai
pisau pemangkas untuk menetukan isu yang dikategorikan sebagai isu aktual, harus
memenuhi kriteria di bawah ini.
a. Aktual : Benar- benar terjadi, sedang hangat dibucarakan di
masyarakt.
b. Kekhalayakan : Isu menyangkut hajat hidup orang banyak.
c. Problematika : Isu memiliki dimensi masalah yang kompleks
sehingga perlu dicarikan solusinya sesegera mungkin
d. Kelayakan : Masuk akal, realistis, relevan untuk dimunculkan
inisiatif pemecahan masalahnya.

Tabel 3.Bobot Penetapan Kriteria Kualiatas Isu APKL dan USG

Bobot Keterangan

5 Sangat kuat pengaruhnya


4 Kuat pengaruhnya

3 Sedang pengaruhnya

2 Kurang pengaruhnya

1 Sangat kurang pengaruhnya

31 | L a p o r a n A k t u a l i s a s i
Tabel 4. Analisis Kriteria Isu dengan Alat Analisis APKL

No ISU A P K L Jml Peringkat


(1-5) (1-5) (1-5) (1-5)

1. Kurangnya kesadaran petugas 4 5 4 5 18 I


medis dalam penggunaan alat
pelindung diri (APD)
2. Kurangnya kepatuhan pasien 4 4 4 5 17 II
diabetes melitus dalam
mengkonsumsi obat hipoglikemik
oral (OHO).
3. Tingginya angka kejadian 3 4 5 4 16 III
Bronchopneumonia pada Anak
4. Tidak Adanya Pengolahan 3 4 4 3 14 V
Sampah Medis yang memadai di
Puskesmas Tamaona

5. Kurangnya kepatuhan pasien 3 4 4 4 15 IV


hipertensi dalam mengkonsumsi
obat

Dari analisis kriteria isu dengan alat analisis APKL tersebut maka munculah
peringkat isu:
1. Kurangnya kesadaran petugas medis dalam penggunaan alat pelindung diri
(APD)
2. Kurangnya kepatuhan pasien diabetes melitus dalam mengkonsumsi obat
3. Tingginya angka kejadian Bronchopneumonia pada Anak

32 | L a p o r a n A k t u a l i s a s i
Selanjutnya penentuan kualitas isu dilakukan dengan menggunakan alat
analisis USG (Urgency, Seriousness, Growth).

Tabel 5. Analisis Kriteria Isu dengan Alat Analisis USG


No ISU U S G Jml Peringkat
(1-5) (1-5) (1-5)
1. Tingginya angka kejadian 5 5 4 14 II
Bronchopneumonia pada Anak
2. Kurangnya kesadaran petugas 5 5 5 15 I
medis dalam penggunaan alat
pelindung diri (APD)
3. Kurangnya kepatuhan pasien 4 4 5 13 III
diabetes melitus dalam
mengkonsumsi obat hipoglikemik
oral (OHO).

D. CORE ISU
Berdasarkan hasil analisis kriteria dengan alat analisis APKL dan USG maka
dapat disimpulkan bahwa Core Issu yang diambil adalah “Kurangnya kesadaran
petugas medis dalam penggunaan alat pelindung diri (APD)”
Dan Gagasan Issu yang diangkat adalah “Peningkatan Penggunaan Alat
Pelindung Diri (APD) pada petugas Medis di Puskesmas Tamaona”

33 | L a p o r a n A k t u a l i s a s i
A. Rancangan Aktualisasi Kegiatan
Tabel 6. Rancangan Kegiatan Aktualisasi

Unit Kerja Puskesmas Tamaona

Visi-Misi Visi “Menjadikan Puskesmas Handal Tamaona sebagai pusat pelayanan kesehatan yang paripurna demi terciptanya
masyarakat kecamatan Tombolopao yang sehat, mandiri serta berkeadilan”
Misi:
1. Mengedepankan Transparansi Manajemen dan Akuntabel
2. Mengutamakan kepuasan pelanggan/Klien melalui pelayanan Prima yang unggul, adil, dan terpadu
3. Memandirikan masyarakat sehat melalui UKBM terpadu
4. Membangun karakter dan nilai budaya Handal
5. Meningkatkan kompetensi petugas melalui program Puskesmas belajar.

Identifikasi Isu 1. Kurangnya kesadaran petugas medis dalam penggunaan alat pelindung diri (APD)
2. Kurangnya kepatuhan pasien diabetes melitus dalam mengkonsumsi obat
3. Tingginya angka kejadian Bronchopneumonia pada Anak
Isu Yang diangkat Kurangnya kesadaran petugas medis dalam penggunaan alat pelindung diri (APD)
Gagasan Issu Peningkatan Penggunaan alat pelindung diri (APD) bagi petugas medis di Puskesmas Tamaona
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Nilai Dasar Kontribusi Terhadap Nilai
Visi-Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Melakukan a. Melakukan per- a. Catatan hasil Akuntabilitas Tahapan pertama Koordniasi
koordinasi dan temuan dengan arahan Kepala Salah satu aspek akuntabilitas adalah berkonsultasi dengan
persetujuan Kepala Puskes- Puskesmas yaitu hubungan dua pihak, di dan meminta arahan Kepala
dengan Kepala mas b. Surat mana seorang pemimpin kepada kepala Puskesmas

34 | L a p o r a n A k t u a l i s a s i
Puskesmas b. Menyampaikan persetujuan bertugas memberi arahan dan Puskesmas da-lam mencerminka
maksud dan Kepala bimbingan. Oleh karena itu, perencanaan aktua- n nilai
tujuan Puskesmas seorang staf harus meminta lisasi merupakan organisasi
pelaksanaan c. Dokumentasi/ arahan kepada kepala instansi wujud misi organisasi berupa
aktualisasi foto kegiatan terkait. pertama yaitu Harmonis,
c. Meminta bimbi- Etika Publik Mengedepankan dimana
ngan dan arahan Seorang ASN wajib Transparansi terciptanya
terkait rencana mempraktekkan etika yang Manajemen dan hubungan
kegiatan yang baik, berperilaku sopan dan akuntabel dan Misi yang baik
akan dilakukan santun serta mendengarkan ke empat yaitu antara Kepala
secara seksama Membangun Puskesmas
karakter dan nilai dan pegawai.
Komitmen Mutu budaya handal. Aspiratif,
Efektif dalam melakukan berupa
koordinasi dengan pimpinan. penyampaian
pendapat.

2 Review SOP a. Review SOP a. Draft rancangan Akuntabilitas Melakukan Review Kegiatan
Penggunaan b. Menyampaikan SOP dan Review SOP agar adanya SOP mengacu pada Review SOP
APD hasil Review Ke kebijakan kejelasan atas apa yang ingin misi Puskesmas yang mengacu pada
Kepala Puskesmas pelayanan yang dicapai, serta Review dilakukan kedua yaitu nilai
c. Sosialisasi SOP ke telah di dengan penuh tanggung jawab, Mengutamakan organisasi

35 | L a p o r a n A k t u a l i s a s i
Petugas telaah/review. transparansi dan senantiasa kepuasan Loyaliti
b. Dokumentasi melibatkan pihak terkait pelanggan/klien dimana setiap
(foto/video). (partisipatif) melalui pelayanan pegawai di
Nasionalisme prima, yang lingkungan
Review SOP merupakan salah unggul,adil dan Puskesmas,
satu bentuk profesionalisme terpadu. diharapkan
dalam suatu tindakan sikap loyal
pelayanan . dalam bekerja
Etika publik
Dalam melakukan Review SOP
bersifat terbuka karena
melibatkan seluruh staf yang
ada.
Komitmen Mutu
Dengan terbentuknya SOP akan
menciptakan pelayanan yang
efektif dan sesuai prosedur

3 Koordinasi a. Pertemuan dengan a.Lembar Akuntabilitas Kegiatan Kegiatan


dengan Pihak petugas inventaris persetujuan Dengan adanya list standar Koordinasidengan Koordniasi
Terkait barang b. Tersediannya list APD dapat terlihat kejelasan pihak terkait, dengan pihak
b. Pengecekan standar APD ditiap ketersediaan APD ditiap unit. mewujudkan misi terkait,

36 | L a p o r a n A k t u a l i s a s i
ketersediaan APD unit ruangan. Puskesmas Yaitu mengedepank
c. Pertemuan dengan c. Dokumentasi Etika publik: Membangun an sikap
penanggung jawab (Foto/Video) Bersikap sopan santun dan karakter dan nilai Harmonis,
program Kesehatan hormat ketika berkonsultasi budaya Handal. senantiasa
Kerja dan P2PM dengan petugas inventaris menjaga
barang. kerjasama
Komitmen Mutu (Networking)
Memberikan kejelasan kepada
petugas inventaris barang
mengenai kebutuan APD di
puskesmas.

4 Penyuluhan a. Konsultasi dengan a. Materi Akuntabilitas Kegiatan Penyuluhan Penyuluhan


mengenai mentor mengenai penyuluhan Salah satu aspek akuntabilitas mencerminkan yang
Pentingnya Penyuluhan b. Daftar hadir yaitu hubungan dua pihak, di kegiatan yang sesuai bertujuan
Alat Pelindung b. Persiapan Materi peserta mana dalam setiap kegiatan dengan Visi untuk
Diri (APD) c.Persiapan Sarana penyuluhan selalu berkonsultasi dengan Puskesmas, yaitu sosialisasi
dan Prasarana. c. Dokumentasi mentor. Serta dalam Menuju kecamatan mencerminka
d. Penyuluhan (foto/video) mempertanggungjawabkan yang sehat, mandiri n nilai
Pentingnya APD materi yang dipaparkan saat dan berkeadilan, organisasi
pada Petugas penyuluhan. serta Misi kedua Loyaliti
Kesehatan( Dokter,P Etika Publik yaitu dalam

37 | L a p o r a n A k t u a l i s a s i
erawat,Bidan) Kegiatan penyuluhan Mengutamakan melaksanakan
mengandung nilai etika publik kepuasan tugas
karena dalam melakukan pelanggan/klien
penyuluhan harus dilakukan melalui pelayanan
dengan cermat, sopan dan prima, yang unggul,
santun dalam berbahasa. adil, dan terpadu.
Komitmen Mutu
Melakukan penyuluhan serta
menggunakan alat dan bahan
seefektif dan seefisien
mungkin.
Anti Korupsi
Petugas peduli terhadap
dirinya dan lingkungan
sekitarnya.
5 Demo a. Konsultasi dengan Komunikasi dan Akuntabilitas Demo Penggunaan Kegiatan
Penggunaan mentor mengenai kerjasama Dengan adanya Demo APD yang mengacu demo
APD Demo Penggunaan dibuktikan dengan Penggunaan APD, petugas akan pada peningkatan Penggunaan
APD lembar persetujuan lebih bertanggungjawab untuk pelayanan, seuai APD
b. Mempersiapkan dan dokumentasi menggunakan APD dengan Visi mencerminka
Alat Pelindung Diri (Foto/Video) Selain itu seluruh kegiatan Puskesmas, yaitu n nilai
(APD) untuk Demo harus didokumentasikan Menuju kecamatan Loyaliti, yang

38 | L a p o r a n A k t u a l i s a s i
c. Melakukan Demo sebagai wujud profesionalisme. yang sehat, mandiri berarti
Penggunaan APD Dokumentasi merupakan dan berkeadilan, senantiasi
yang benar sesuai bentuk kejelasan atau bukti serta Misi kedua bekerja demi
SOP terlaksananya suatu kegiatan. yaitu pelayanan
Etika Publik Mengutamakan yang prima.
Adanya pelatihan membuat kepuasan
petugas lebih disiplin dalam pelanggan/klien
menggunakan APD. melalui pelayanan
Komitmen Mutu prima, yang unggul,
Dengan adanya pelatihan adil, dan terpadu.
kepada petugas akan terjadi
perbaikan berkelanjutan
dalam penggunaan APD
6 Pembentukan a. Konsultasi a. Daftar nama Tim Akuntabilitas Tim Intel APD yang Pembentukan
Tim Intel APD Dengan Kepala Intel APD yang Bertanggung jawab untuk dibentuk, Tim Intel
diketahui dan penunjukkan serta pemantauan
Puskesmas dan mencerminkan misi APD sebagai
disetujui oleh terhadap Penggunaan APD.
Kepala Perawat Kepala Nasionalisme ke empat yaitu inovasi dalam
b. Menentukan Puskesmas Melakukan koordinasi dan Membangun menjaga
b. Dokumentasi konsultasi kepada Tim Intel
Nama-nama Tim karakter dan nilai komitmen,
(foto/Video) APD, dalam hal kegiatan yang
Intel APD akan dilakukan. budaya Handal. yang sesuai
c. Pertemuan dengan Etika Publik dengan nilai
Menjalin komunikasi dengan
Tim Intel APD organisasi

39 | L a p o r a n A k t u a l i s a s i
d. Membuat Jadwal petugas dengan bersikap sopan Loyaliti
Tim Intel APD santun. dimana kita
e. Pembentukan Tim sebagai
Intel APD Komitmen Mutu pegawai di
Membuat inovasi dengan Puskesmas,
menunjuk Tim Intel APD yang
harus
Berkomitmen untuk
memberikan kemampuan senantiasi
keilmuan semaksimal mungkin, memberikan
terkait pentingnya APD
pelayanan
yang sesuai
SOP,
termasuk
penggunaan
APD.
7 Pembuatan a. Konsultasi dengan a. Daftar Check List Akuntabilitas Misi yang Seperti halnya
Chek List Kepala yang telah disusun Dalam pembuatan Check List mencerminkan Kegiatan
APD harus bersifat transparan,
APD di tiap Puskesmas terkait dan disetujui oleh kegiatan pembuatan pembentukan
disertai kejelasan target dan
Ruangan isi dari Chek list Kepala Puskesmas dapat dipertanggungjawabkan. check List adalah Intel APD,
APD Dokumentasi Komitmen Mutu misi ke dua dan maka
Mencari tahu sejauh mana
b. Pembuatan Daftar (foto/video) keempat yaitu pembuatan
dampak dan efektifnya
Chek List. kegiatan aktualisasi yang telah Mengutamakan check list
c. Pencetakan Daftar dilaksanakan kepuasan APD

40 | L a p o r a n A k t u a l i s a s i
Chek List Anti Korupsi pelanggan/klien merupakan
d. Penempelan Salah satu nilai anti korupsi melalui pelayanan salah satu
Daftar Chek List yaitu tanggung jawab, di mana prima, yang unggul, kegiatan yang
Penggunaan APD seorang ASN harus selalu adil, dan terpadu mencerminka
di tiap ruangan menyelesaikan pekerjaan atau dan Membangun n nilai
tugas secara tuntas karakter dan nilai organisasi
budaya Handal. yaitu Loyaliti
8 Pembagian a. Mempersiapkan a. Komunikasi dan Akuntabilitas Pembuatan Poster Kegiatan
Poster dan Materi Pembuatan kerjasama Membuat rancangan edukasi dan Pembagian di tap Pembagian
warning Poster dan Warning dibuktikan yang dapat memudahkan ruangan mengacu Poster dan
Letters Letters dengan lembar petugas untuk mengerti dan pada misi kedua warning
Penggunaan b.Pembuatan Desain persetujuan dan mengingat (kejelasan) Mengutamakan Letters
APD Yang Poster Materi dan dokumentasi pentingnya menggunakan APD kepuasan mencerminka
Benar Warning Letter (Foto/Video) saat melakukan tindakan. pelanggan/klien n sikap
c. Pencetakan Poster b.Poster yang telah Etika Publik melalui pelayanan Loyaliti
dan Warning Letter disetujui dan Jujur dalam menyampaikan prima, yang unggul, dalam
dicetak informasi berguna dalam setiap adil, dan terpadu. memberikan
d. Membagikan konten/isi poster yang Pleyanan
Poster dan warning ditampilkan prima.
Letters di tiap Komitmen Mutu
Ruangan Materi yang dibuat harus
bermutu dan Inovatif. Sesuai

41 | L a p o r a n A k t u a l i s a s i
dengan teori yang ada dengan
desain yang menarik
Anti korupsi
Jujur tentang sumber dana yang
dipakai untuk pencetakan dan
perbanyakan poster.

9 Komitmen a. Penandatanganan a. Papan Komitmen Akuntabilitas Komitmen bersama Komitmen


Bersama para Komitmen Yang telah di Dalam penggunan APD harus yang dilakukan setiap
Petugas Medis Penggunaan APD Tandatangani oleh konsisten dalam memegang sejalan dengan Visi pegawai
teguh Komitmen/janji yang
dalam b.Pengucapan semua Petugas dan misi Puskesmas mengedepank
telah diucapkan.
Penggunaan Komitmen b. Dokumentasi yang ke empat yaitu an sikap
APD Penggunaan APD (foto/video) Nasionalisme Membangun Loyaliti
Pengucapan Komitmen untuk
saat pelayanan karakter dan nilai dalam bekerja
selalu menggunakan APD
merupakan tindakan disiplin budaya Handal.
terhadap aturan yang ada.

Komitmen Mutu
Komitmen dalam penggunaan
APD memberikan kepercayaan
Mutu dari Pasien kepada
petugas.
10 Evaluasi dan a. Diskusi dengan a. Hasil Check List Akuntabilitas Evaluasi Penggunaan Kegiatan

42 | L a p o r a n A k t u a l i s a s i
Pelaporan Tim Intel APD. Penggunaan APD Bertanggung jawab atas apa APD yang dilakuakn Evaluasi yang
Penggunaan b. Evaluasi dan per ruangan yang telah menjadi komitmen akan mencerminkan dilakukan
APD Pelaporan check b. Dokumentasi bersama dalam penggunaan Visi dan Misi kedua sebagai
List penggunaan (Foto/Video) APD yaitu bentuk
APD Nasionalisme Mengutamakan komitmen
c. Pelaporan Hasil Senantiasa selalu disiplin dalam kepuasan bersama,
Aktualisasi Pada hal penggunaan APD pelanggan/klien mencerminka
Mentor. Etika Publik melalui pelayanan n sikap sesuai
Dalam melakukan evaluasi prima, yang unggul, dengan nilai
diharapkan selalu menjaga adil, dan terpadu. organisasi
sopan, santun dan perkataan. Loyaliti

43 | L a p o r a n A k t u a l i s a s i
Tabel 7. Jadwal Rencana Pelaksanaan Kegiatan

November 2019 Desember 2019


No Kegiatan
18 19 20 21 22 23 25 26 27 28 29 30 2 3 4 5 6 7 9 10 11 12 13 14 16 17 18
Melakukan
koordinasi
dan
1 persetujuan
dengan
Kepala
Puskesmas
Review SOP
2 Penggunaan
APD
Koordinasi
3 dengan Pihak
Terkait
Penyuluhan
mengenai
4 Pentingnya
Alat
Pelindung
Diri (APD)
Demo
5 Penggunaan
APD
Pembentukan
6 Tim Intel
APD

44 | L a p o r a n A k t u a l i s a s i
Pembuatan
7 Chek List
APD di tiap
Ruangan
Pembagian
Poster dan
8 warning
Letters
Penggunaan
APD
Komitmen
Bersama para
9 Petugas
Medis dalam
Penggunaan
APD
Evaluasi dan
Pelaporan
10 Penggunaan
APD dan
Hasil
Aktualisasi

45 | L a p o r a n A k t u a l i s a s i

Anda mungkin juga menyukai