Anda di halaman 1dari 24

DAFTAR PUSTAKA

Aditama, T.Y. (2006). Pola Gejala dan Kecenderungan Berobat Penderita


Tuberkulosis Paru. Jakarta: Cermin Dunia Kedokteran

Amiruddin, Ridwan, 2006. Risiko Asap Rokok dan Obat-obatan Terhadap


Kelahiran Prematur di RS. ST. Fatimah Makassar, Jurnal Medika Nusantara
Vol. 27 (4). Jurusan Epidemiologi, Fakultas Kesmas, Universitas Hasanudin.
www.akademik.unsri.ac.id/download/journal/files/medhas/AA4%20Risiko
%20Asap%20Rokok%20%28R.%20Amiruddin%29.pdf. Diakses tanggal 23
Juli 2018.

Ana et all. 2014. Effect of Tobacco Smoke Exposure During Pregnancy and
Preschool Age on Growth from Birth to adolescence: a cohort study

Anggarini. 2015. Gambaran pengetahuan, sikap dan perilaku suami dalam


pencegahan paparan asap rokok pada ibu hamil yang antenatal care di
puskesmas kabupaten gianyar tahun 2015.
erepo.unud.ac.id/8924/.../86e24e58d520b2795e07e879a5cd8395. Diakses
tanggal 03 Januari 2018.

Carson KV, Verbiest MEA, Crone MR, Brinn MP, Esterman AJ, Assendelft WJJ,
Smith BJ 2012. Training health professionals in smoking cessation.
Cochrane Database of Systematic Reviews, Issue 5. Art. No.: CD000214.
DOI: 10.1002/14651858.CD000214.pub2. www.cochranelibrary.com

CDC. 2010. A Report of The Surgeon General: How Tobacco Smoke Causes
Disease. ISBN-13: 978-0-16-084078-4. Tersedia dalam
http://www.cdc.gov/tobacco/data_statistics/sgr/2010/consumer_booklet.
Diakses tanggal 19 Juli 2018.

Deborah R., Moss, M.D., Lorrie A. Lucht,., Kevin E. Kip & Steven E. Reis. 2010.
Acute physiologic effects of secondhand smoke exposure in children.
Nicotine & Tobacco Research, Volume 12, Number 7 doi:
10.1093/ntr/ntq069. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20447934.
Diakses tanggal 4 Agustus 2018.

Dewi, NC dan Damayanti, R. 2008. Perbedaan Persepsi Gambar Peringatan


Bahaya Merokok antara Masyarakat Jakarta dan Cirebon. Pendidikan
Kesehatan dan Ilmu Perilaku FKM UI. DOI:
http://dx.doi.org/10.21109/kesmas.v3i2.233.https://media.neliti.com/media/pu
blications/39752-ID-perbedaan-persepsi-gambar-peringatan-bahaya-merokok-
antara-masyarakat-jakarta-da.pdf.
Dinkes DIY. 2009. Mapping Perilaku Merokok Rumah Tangga di Provinsi DIY,
APDB Provinsi DIY tahun 2009. http://dinkes.bantulkab.go.id/berita/55-
pemuthakiran-data-profil-kesehatan-2009-tingkat-propinsi-diy. Diakses
tanggal 19 Juli 2018.

_____________. 2011. Profil Kesehatan Provinsi D.I.Yogyakarta.


www.depkes.go.id/resources/download/profil/PROFIL...2011/P.Prov.DIY_11.
pdf. diakses tanggal 20 Juli 2018.

_____________. 2015. Profil Kesehatan Yogyakarta tahun 2015. Yogyakarta.


www.depkes.go.id/.../profil/PROFIL...2014/3471_DIY_Kota_Yogyakarta_201
4.pdf. Diakses tanggal 24 Juli 2018.

Dinkes Kab Kulon Progo. 2017. Profil kesehatan Kabupaten Kulon Progo tahun
2016. http://dinkes.kulonprogokab.go.id/index.php?pilih=hal&id=14. Diakses
tanggal 24 Juli 2018.

Elizabeth Mumford., David T. Levy and Eduardo Romano. 2005. The


Relationship Of Smoking Cessation To Sociodemographic Characteristics,
Smoking Intensity, And Tobacco Control Policies. Nicotine & Tobacco
Research Volume 7, Number 3. DOI: 10.1080/14622200500125443.

G. Banderali, A. Martelli, M. Landi, F. Moretti, F. Betti, G. Radaelli, C. Lassandro


and E. Verduci, 2015. Short and long term health effects of parental tobacco
smoking during pregnancy and lactation: a descriptive review.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4608184/. Published online
2015 Oct 15. doi: 10.1186/s12967-015-0690-y
Gondodiputro, S., 2007. Bahaya Tembakau dan Bentuk-bentuk Sediaan
Tembakau. Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran
Universitas Padjajaran. Available from:
http://resources.unpad.ac.id/unpadcontent/uploads/publikasi_dosen/Rokok.
Pdf
Hoyt et all. 2018. Does Maternal Exposure to Secondhand Tobacco Smoke
During Pregnancy Increase the Risk for Preterm or Small-for Gestational
Age Birth?. Maternal and Child Health Journal.
https://doi.org/10.1007/s10995-018-2522-1. Diakses tanggal 4 Agustus
2018
Ildiko Tombor, et all. 2016. Smokefree baby : a smoking cessation smartphone
app for pregnant smokers. Hofmeyr G.J, et all. 2013. Pospartum misoprostol
for preventing maternal and morbidity. https://doi.org/10.1007/s13142-016-
0438-0 diakses pada 3 Agustus 2018 pukul 16.33 WIB dalam
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/23853423
Julianty, Pradono dan Kristanti Ch. M. 2003. Perokok Pasif Yang Terlupakan. Vol
31. No. 4. p-ISSN: 0125-9695. e-ISSN: 2338-3453.
http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/BPK/article/view/2070. Diakses
tanggal 24 Juli 2018.
Karwati. (2011). Bidan komunitas : Trans info medika

Kemenkes RI. 2011. Pedoman Pengembangan Kawasan Tanpa Rokok.


www.depkes.go.id/resources/download/promosi-kesehatan/pedoman-ktr.pdf.
Diakses Tanggal 18 Juli 2018

_____________. 2013. Pedoman Pengembangan Kawasan Tanpa Rokok.


www.depkes.go.id/resources/download/promosi.../pedoman-ktr.pdf. Diakses
tanggal 20 Juli 2018.

_____________. 2013. Perilaku Merokok Masyarakat Indonesia.


www.depkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/...pdf. Diakses
tanggal 20 Juli 2018.

_____________. 2013. Laporan Riset Kesehatan Dasar, 2013. Jakarta.


www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas
%202013.pdf. Diakses tanggal 19 Juli 2018.

____________. 2016. Profil Kesehatan Indonesia 2015. Jakarta.


www.depkes.go.id/.../profil-kesehatan-indonesia/Profil-Kesehatan-Indonesia-
2016.pdf. Diakses tanggal 23 Juli 2018.
Lancaster, T. & Lf, S., 2008. Individual behavioural counselling for smoking
cessation ( Review ). , (4).

Lian, T. Y., and Dorotheo, U., 2016. The Tobacco Control Atlas ASEAN Region,
Third Ed, Thailand : SEATCA
Mikail, B. 2011. Efek Berhenti Merokok dalam Hitungan Menit.
http://health.kompas.com
Muhibah, K. (2011). Tingkat Pengetahuan Pelajar Sekolah Menengah Sains Hulu
Selangor Mengenai Efek Rokok Terhadap Kesehatan. Universitas
Sumatera Utara .
Muntoha, Suhartono, Nur Endah 2013, The Relationship of Cigarette Smoke
Exposure to the Incidents of Premature Rupture in Pregnant Women in dr.
H. Soewondo Hospital, Kendal.
Whttps://ejournal.undip.ac.id/index.php/jkli/article/viewFile/5966/5118

Muraro et al. 2014. Effect of Tobacco Smoke Exposure During Pregnancy and
Preschool Age on Growth from Birth to adolescence: a cohort study. BMC
Pediatrics, 14:99 http://www.biomedcentral.com/1471-2431/14/99.
Diakses tanggal 04 Agustus 2018

Musrifa, 2014. Paparan Asap Rokok Sebagai Faktor Risiko Kematian Neonatal
Dini Di Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat, Tesis, Universitas
Udayana Denpasar. Tersedia dalam
https://ojs.unud.ac.id/index.php/phpma/article/download/13812/9494/.
Diakses tanggal 21 Juli 2018.
Mustikaningrum, S 2010, Perbedaan Kadar Trigliserida Darah Pada Perokok dan
Bukan Perokok, Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Jawa
Tengah.
Perdana. 2015. Kampanye pencegahan perokok pasif pada anak-anak. jurnal-
s1.fsrd.itb.ac.id/index.php/viscom/article/download/.../368. Jurnal tingkat
sarjana senirupa dan desain no.1 | 9. Diakses tanggal 03 Januari 2018.

Permenkes RI No. 1464/MENKES/PER/X/2010 Tentang Izin dan


Penyelenggaraan Praktik Bidan.

Profil Kesehatan Puskesmas Girimulyo 1. 2018


Proverawati, A, Rahmawati, E 2012, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS),
Nuha Medika, Yogyakarta.

Purwadianto, A. 2014. AP HTA keperawatan UMM.

Rachmawati , A., Winarno, M.E dan Katmawanti Septa. 2013. Hubungan Antara
Perilaku Merokok Pada Orang Tua Dengan Kejadian Infeksi Saluran
Pernapasan Atas (Ispa) Pada Anak Sekolah Dasar Usia 7-12 Tahun Di
Puskesmas Porong.
http://journal2.um.ac.id/index.php/preventia/article/download/3874/2147.
Diakses tanggal 25 Juli 2018.

Rasyid, P. S., Hakim B. H. A dan Sirajuddin S. 2012. Faktor Resiko Kejadian


Bayi Berat Lahir Rendah di RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo
Provinsi Gorontalo Tahun 2012. Makassar: Bagian Biostatistik dan Gizi
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin.
http://pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/b791db345da5f9dbf4dc15feb9c6495f.pdf.
Diakses tanggal 25 Juli 2018.

Riskesdas. 2010. Direktorat Kesehatan Keluarga.


kesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Riskesdas%202010%20Nasional.pdf.
Diakses tanggal 20 Juli 2018

____________. 2013. Pengetahuan, sikap, dan perilaku.


http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas
%202013. Diakses tanggal 20 Juli 2018.
Rufaridah A. 2012. Hubungan Perokok Pasif terhadap Plasenta, Berat Badan,
Afgar Skor Bayi Baru Lahir di Kabupaten Padang Pariaman (Thesis).
Padang: Universitas Andalas. http://www.onesearch.id/Record/IOS2779.slims-
59965/Details. Diakses tanggal 21 Juli 2018.

Sacchini, D., A. Virdis, P. Refolo, M. Pennacchini, I. C. D. Paula. 2009. Health


Technology assessment (HTA): Ethical aspect. Medicine, Health Care and
Philosophy. Volume 12. Issue 4.

Sadikin, Z.D dan Louisa, M. 2008. Program Berhenti Merokok. Jakarta :


Departemen Farmakologi dan Terapeutik, Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia.
Silagy, C. et al., 2007. Nicotine replacement therapy for smoking cessation
(Review). , (3).
Sitepoe, M. (2000). Kekhususan Rokok Indonesia. Jakarta : PT Grasindo.

Sugiharto, M & Oktarina. 2011. Pengembangan Metode Skreening USG di


Puskesmas PONED Kabupaten Jombang Provinsi Jawa Timur (Studi Kasus
HTA). Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, Vol. 14 No.4, pp.366-374

Sutarjo, H.Untung S. 2006. Leadership Health Technology Assessment


Menghadapi Perubahan. Pusat PendayagunaanTenaga Kesehatan
Departemen Kesehatan. Maj Kedokt Indon, Volum: 56, Nomor: 2, Pebruari
2006.
Suryadjaja. (2013). Aki, Indikator Kesehatan Masyarakat.http://
www.suaramerdeka.com/ 2013/10/02/238763/Aki-Indikator Kesehatan-
Masyarakat
Syafiie, Frieda, & Kahija. (2009). Stop Smoking; Studi Kualitatif Terhadap
Pengalaman Mantan Pencandu Rokok Dalam Menghentikan
Kebiasaannya. Skripsi Strata 1 Fakultas Psikologi Universitas Dipenogoro
Sugiharto, M & Oktarina. 2011. Pengembangan Metode Skreening USG di
Puskesmas PONED Kabupaten Jombang Provinsi Jawa Timur (Studi Kasus
HTA). Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Diakses
tanggal 04 Agustus 2017.

TCSC. 2014. Fakta Tembakau Indonesia. Jakarta : Tobacco Control Support


Center -Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia. tcsc-indonesia.org/wp-
content/uploads/2014/02/Atlas.pdf. Diakses tanggal 19 Juli 2018
Virgina A, et all. 2015. The impact of prenatal education on behavioral changes
toward smoking cessation in a Healthy Start Pupulation.
https://doi.org/10.1016/S0027-9684(15)30159-0. Diakses pada 3 Agustus
2018 pukul 16.00 WIB dalam
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/23853423

Wardani, Neni Kusuma,. Winarsih, Sri., & Sukini, Tuti. 2015. “Hubungan Antara
Paparan Asap Rokok Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut
(ISPA) Pada Balita Di Desa Pucung Rejo Kabupaten Magelang”. Jurnal
Kebidanan. Vol. 4 (8).

Wardoyo, Hasto. 2014. Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 5 Tahun
2014. www.jdih.setjen.kemendagri.go.id/.../Kab_Kulon_Progo_5_2014.p.
Diakses tanggal 20 Juli 2018.

Wetherall, Charles F. 2008. Lima Langkah Jitu Cara Berhenti Merokok. Darul
Haq. Jakarta.

Wijaya, IGK & Bahar, Herawanti. (2014). Hubungan Kebiasaan Merokok,


Imunisasi Dengan Kejadian Penyakit Pnumonia Pada Balita Di Puskesmas
Pabuaran Tumpeng Kota Tanggerang. Forum Ilmiah. Volume (11) No.3.

WHO. 2014. Global Youth Tobacco Survey (GYTS): Indonesia Report, 2014.
New Delhi: WHO-SEARO, 2015. World Health Organization, Regional
Office For South-East Asia. ISBN 978-92-9022-487-7.
http://www.searo.who.int/tobacco/documents/ino_gyts_report_2014.pdf.
Diakses tanggal 18 Juli 2018.
HASIL WAWANCARA
KEPALA PUSKESMAS IBU “L”

No. Pertanyaan Jawaban Kesimpulan


1 Masalah yang dihadapi di UPTD Sama-sama di titik rendahnya.. kan ada Merokok menjadi masalah yang di hadapi di
. Puskesmas Girimulyo I? standarnya yaa yang belum tercapai kan disitu.. Puskesmas Girimulyo I karena untuk
selain yang apa itu kemarin.. partisipasi mengtasi masalah merokok dibutuhkan
menimbang, satunya JKN . cuman maksudnya strategi yang tepat dan bantuan dari lintas
kalo merokok itu memang ee sedikit agak susah sektoral.
intervensi karena harus melibatkan orang lain
gitu hlo maksudnya dan rokok enggak cepet..
kita mau langkah-langkah apa untuk kesana
sebenernya tu nanti konsepnya belum sampau
kesana karena sekarang timingnya baru
pendataan. setelah pendataan itu nanti ada tim
untuk intervensi memikirkan strategi untuk
kesana
2 Karakteristik perokok Ee rata yaa.. biasanya itu kan kalo ada hajatanKarakteristik perokok di Puskesmas
. itu yaa ngrokok, tilik bayi rokok. kemarin jugaGirimulyo I ialah semua golongan dan
ada bahasanya hla piye wong disuguhi kok.. didukung dengan factor lingkungan serta
budaya.
3 Pencegahan merokok dan upaya dengan adanya kebijakan kulon progro yang Sosialisasi tentang KTR dan KABAR sudah
. menjalankan program KTR yang KABAR pak bupati mewajibkan itu berjalan dengn baik yaitu dengan
dan kita sosialisasi KABAR sudah per dusun.. memberikan penyuluhan di masing-masing
pendekatannya saya pernah yang susah di dusun. Upaya yang dilakukan untuk
grigak sini karena saya dua kali penyuluhan dan melaksanakan program KTR dan KABAR
masih ada yang gak mau, lainnya sih manut- ialah dengan merokok diluar rumah, jauh dari
manut. Ketika karakteristik warga yang banyak ibu hamil, bayi maupun balita, serta tidak
yang vocal gitu yaa gak mau dan tetep merokok ketika menjenguk orang sakit.
pendekatannya ini adalah ini bukan melarang
ngrokok tapi mengatur tempat rokok gitu yaa.
dan pendekatannya adalah dengan kita
kembalikan lagi ke dusun itu.. yang paling bisa
dilakukan apa. Kamu mau ngatur ngrokoknya
yang apa? gitu dim omen-momen apa gitu.. satu
diluar rumah.. setuju? nah warganya ditanya-
tanya semua kedua ada yang ketika menengok
orang sakit gitu dan disepakati itu.. dan ayang
sepakat tidak dideket ibu hamil, bayi dan balita
itu jangan.. ketika sudah ada itu tuh kalo ditegur
ya jangan marah gituu. terus tanda tangan dan
sepakat gitu.. dan itu tidak sama, jadi tiap dusun
beda-beda sesuai kemampuannya dia siapnya
yang apaa itu bisa diperbaharui. ohh ketika
langkah ini bisa, besok mau langkah apa lagi
yang mana boleh.. nah ituu pendekatannya
disitu, kalo langsung kita mewajibkan ini ini inii
yaa enggak mau mereka
4 Kendala KTR dan KABAR? Paling lemah di monitoring.. sebenernya Kendala dari program KTR dan KABAR
. monitoring yaa dilakukan harusnya bersama ialah di sistem monitoring dan evaluasi
lintas program yang lain yaa karena kan sudah karena masih minim koordinasi atau jadwal
ada SATGASnya.. satgas KTR itu ada di tingkat tetap.
kecamatan jadi ada ketuanya dan sebagainya..
lah pak polisi dan sebagainya itu seharusnya
yang keliling cuman karena kadang gak ada sing
koordinir jadi kadang sok lupa.. kalo enggak
dijadwal dari kabupaten besok ada kunjungan
dari mana gituu baru keliling heheh
5 Sosialisasi program KTR dan Sudah.. sudah semua dari atas sampe bawah Pelaksanaan sosialisasi dimulai dari atas
. KABAR jadi dari atas itu dari tingkat kecamatan, tokoh sampai bawah yang artinya dimulai dari
masyarakat terus turun ke desa, dari desa ke tingkat kecamatan, tokoh masyarakat dan
masyarakat, dari dusun kemasyarakat langsung. turun ke desa sampai ke dusun.
kita deklarasinya juga dari tingkat kecamatan
juga sudah ada dengan melibatkan empat tokoh
kepala desa dan di desa itu meliputi sampe pak
dukuh tanda tangan dan warga juga ada yahh
tinggal sebenernya tinggal monev ajaa
6 Tantangannya Yaa tantangannya kenapa angkanya jadi kecil.. Perbedaan definisi operasional antara survei
. yaa karena di IKS karena ee definisi IKS dan PHBS menyebabkan perbedaan
oprasionalnya beda antara surveinya PHBS dan hasil survey angka merokok. Dalam survey
antara surveinya IKS.. Surveinya PHBS itu PHBS apabila terdapat anggota keluarga
menyebutkan ee tidak merokoknya itu tidak yang tidak merokok namun ada yang
merokok di dalam rumah jadi nilainya harusnya merokok tapi di luar rumah nilainya sudah
sudah bagus karena adanya deklarasikan ee bagus. Berbeda dengan survey IKS, yaitu
sudah jadi solusi kan. Cuman indikatornya IKS harus tidak merokok sama sekali. Oleh
itu tidak merokok sama sekali, sehingga dan itu karena itu, walaupun ada anggota keluarga
nilainya per KK ketika ada salah satu anggota yang sudah merokok di luar rumah maka
keluarga merokok, maka nilainya langsung nol.. angkanya akan turun.
sehingga jatuh gitu kan.. dan itu masalah juga
paling nasional gak cuman sini kan. cuman jadi
apa strateginya gitu kan.. karna anak-anak SD
yang merokok juga ada, karena kemarin saya
nemu mau scalling itu item-item. ngrokok yaa itu
mantuk-mantuk
7 Rencana kedepan Impiannya kita pengen ada klinik konseling Rencana strategi yang terdapat di Puskesmas
. untuk perokok.. cuman yaa baru ngen-ngen Girimulyo I ialah dengan membuat klinik
karna bagaimana caranya itu belum. untuk konseling berhenti merokok.
pelatihannya iu ada.. dan baru mau melangkah
kesana sebagai salah satu solusi untuk
pemecahan ini yaa gitu. tapi untuk materinya
apa dan bagaimana itu belum. soalnya kalo
KABAR gitu kan gak menyelesaikan masalah
kan. kalo nyaranin berhenti kan kita juga harus
memberikan solusi bagaimana caranya berhenti
gituu, kita belum berani koar-koar yokk berhenti
karena kita belum ada solusi. makanya sekarang
kita sosialisasinya baru sampe tahap tidak
merokok dalam rumah, melindungi perokok
pasif.. gitu-gitu baru sampe situ
8 Peran serta kader? Ee paling diawal yaa advokasinya.. advoasinya Program KTR dan KABAR belum
. kan tetep dari kecamatan desa dahh memanfaatkan kader. Kader hanya
kebawahnya yaa ibaratnya panitianya.. yaa kita memfasilitasi pelaksanaan penyuluhan
yang memberikan penyuluhan, ibu-ibu kader yaa
yang nyepaki konsumsi gitu kan.. jadi bukan kita
yang menyelenggarakan, kita yang memfasilitasi
bu ada dana segini siapa yang mau deklarasi
duluan silahkan hubungi kami itu demi
warganya itu kalo pak dukuh dan ibu kader yang
semangat yaa itu langsung.
9 Kejadian akibat rokok Nahh itu adaa, biasanya kalo ada kejadian Dampak dari rokok sudah terjadi di
. BBLR itu annti bidannya melakukan kajian.. Puskesmas Girimulyo I yaitu BBLR dan
adakah anggota keluarga yang merokok pneumonia

HASIL WAWANCARA
BIDAN KOORDINATOR IBU “A”
No. Pertanyaan Jawaban Kesimpulan
1 Dampak tingginya angka Ohh sebenernya masih banyak sih mbak neg Paparan asap rokok menyebabkan kejadian
. perokok bagi KIA suami ibu hamil ato ayahnya bayi dan balita pneumonia di Puskesmas Girimulyo I
yang merokok itu masih banyak yaa, bahkan kita
juga punya riwayat pneumoni bawaan. jadi
karena dia lahir dari bapak dan kakek yang
merokok kayak gitu.. yaa memang merokok yang
masih jadi masalah
2 Peran KIA Yaa kita hanya gitu aja, misal pas ada Upaya pencegahan dampak rokok yang
. pemeriksaan calon pengantin kita juga dilakukan oleh bidan di Puskesmas
menanyai pas anamnesa itu laki-laki ditanyain Girimulyo I ialah dengan skrining pasangan
merokok atau tidak. jadi kita sekedar hanya calon pengantin
memberikan wawasan aja.. paling kita Tanya
sekarang kebiasaan merokok anda dimana?
3 Faktor penyebab tingginya Yaa pertama mungkin karena pengetahuan ya Faktor yang melatarbelakangi seseorang
. angka merokok? mbak yaa, factor lingkungan karena mungkin merokok di Puskesmas Girimulyo I karena
kanan kirinya ato lingkungan kerjanya atau kurangnya pengetahuan, lingkungan tempat
mungkin dilingkungan rumahnya.. kebiasaan tinggal dan tempat kerja
deh itu yaa
4 Harapan Harapannya yaa tidak merokok hehehh karena Harapan dari Puskesmas Girimulyo I dengan
. pneumoni kita juga agak tinggi.. BBLR tinggi berkurangnya angka merokok sehingga
hehehe kejadian BBLR dan Pneumonia dapat
berkurang.

HASIL WAWANCARA
PEMEGANG PROGRAM KESEHATAN IBU “H”

No Pertanyaan Jawaban Kesimpulan


1 Apa saja masalah yang belum Saat ini sih ada banyak sebetulnya tapi yang paling Masalah yang ada di Puskesmas
tercapai di Puskesmas Girimulyo I? banyak itu adalah orang itu merokok didalam Girimulyo 1 adalah tingginya angka
maupun diluar rumah. Selain itu ada juga masalah perokok dan cakupan penimbangan
balita. Penimbangan balita tidak mencapai 80%. balita
2 Apa yang menjadi prioritas masalah Yang menjadi prioritas kami adalah merokok tadi. Prioritas masalah di Puskesmas
di Puskesmas Girimulyo I? Berapa Sebenarnya kalo dari Puskesmas, semua masalah Girimulyo 1 adalah merokok
prosentasi kejadiannya? ditangani karena intervensi dari puskesmas kita
lama jadi kita buat perencanaan pertahun. Nanti
satu tahun ini bisa diatasi masalah selesai, tapi
kalau dalam satu tahun tidak selesai waktunya
nambah lagi, karena saya sendiri selaku programer
pegangnya tentang promkes jadi saya masuk ke
rokok. Timbang bayi dan balita itu bisa di paud.
3 Apa saja yang menjadi faktor-faktor Kalo yang penyebab masalahnya itu sih kalau dari Merokok saat ini ditemukan mulai dari
penyebab dari masalah tersebut di kami karena kami menjumpai dari anak SD itu usia anak sekolah dasar. Perilaku
Puskesmas Girimulyo I? sudah merokok kadang di lingkungan sekolah. Nah permisif anak dari lingkungan sekitar
itu terkadang role modelnya adalah keluarganya (Ayah, kakek, saudara) menjadi faktor
sendiri yaitu bapaknya yang ngerokok atau penyebab terjadinya merokok pada
saudaranya yang merokok itu kadang merokok di anak
dalam rumah jadi anak-anak copy paste. Jadi yang
ditiru anak yang buruk.
4 Bagaimana gambaran karakteristik Kalau di Girimulyo ini mau status ekonominya Perokok di wilayah Girimulyo berasal
masyarakat dengan masalah yang tinggi maupun rendah mayoritas merokok. dari semua kalangan. Mulai dari status
menjadi priorotas di Puskesmas Berhentinya kalau sudah kena penyakit. Dari ekonomi menengah kebawah hingga
Girimulyo I? Dilihat dari segi usia, stakeholder terkait aja merokok itu sudah kadang di menengah ke atas, karakteristik usia
pendidikan, status sosial ekonomi. dalam kantornya merokok gitu. Usia dari anak SD dan pendidikan perokok juga berusia
sudah ada yang merokok sampai usia tua. anak-anak sampai tua
Pendidikan juga dari semua kalangan.
5 Apa saja upaya yang sudah Nomor satu sosialisasi. Kami undang tahun 2017 Upaya yang sudah dilakukan pihak
dilakukan pihak Puskesmas dari RT, Kepala Dusun sampai pak Camat itu saya Puskesmas adalah bernegosiasi dengan
Girimulyo I dalam penangan undang disini dengan kepala Desa juga saya masyarakat tentang permasalahan
masalah tersebut? sosialisasi disini selama empat hari tentang rokok. Kemudian masyarakat
merokok. Kami pernah menanyakan kepada menyetujui kegiatan sosialisasi rokok
masyarakat, masalah rokok ini harusnuya gimana dengan jadwal yang telah disepakati
dan masyarakat mintanya sosialisasi setelah itu, bersama.
dua hari tiga hari ada yang terstimulan mau
kawasan bebas asap rokok tapi ada yang satu dua
kali terhambat yaudah beberapa bulan kemudian
baru kami sosialisasi lagi sesuai dengan permintaan
masyarakat.
6 Sejauh mana partisipasi masyarakat Masyarakat tanggapannya baik, akan tetapi kami Masyarakat menanggapi dengan baik
dalam penanggulangan masalah di belum ada klinik untuk berhenti merokok jadi agak dibuktikan dengan keinginan
Puskesmas Girimulyo I? sedikit boomerang. Puskesmasnya aja belum ada masyarakat diadakannya sosialisasi
klinik trus kami harus gimana tentang rokok secara berkala
7 Apakah sudah ada program untuk Ada, program KABAR itu mbak dari tahun 2014 Program untuk menanggulangi
penanggulangan masalah dari pihak permasalahan tersebut bernama
pemerintah? KABAR yang diaplikasikan mulai
tahun 2014 di Puskesmas Girimulyo 1
8 Adakah kendala dalam Kendala sih pasti ada ya mbak, kami kurang bisa Dulu kendala ada pada monitoring
pelaksanaanya? menata waktu untuk monitoringnya mbak. Kami evaluasi program. Namun saat ini
rencananya ingin membuat klinik anti rokok juga pemerintah sudah memberikan
tapi ada kendala juga sekarang ini kurang tenaga instrumen baku untuk monev program.
juga ini ada tiga yang cuti melahirkan trus masih Jadi pihak Puskesmas tinggal
menunggu hal-hal lainnya juga. Dulu kami monev mengadakan sosialisasi serta monev
pakai instrumen yang buatan puskesmas sebelum langsung terhadap masyarakat.
adanya yang terbaru unutuk KABAR
9 Bagaimana dengan tanggapan Masyarakat sadar bahwa merokok ini bahaya Masyarakat dilema dengan
masyarakat mengenai fenomena banget untuk mereka. Tapi mereka nggak kuasa juga permasalahan rokok, karena beberapa
perokok di Wilayah Kerja buat berhenti. Kalau berhenti gimana caranya? perokok merasa ingin berhenti tetapi
Puskesmas Girimulyo I? Kalo ga ngerokok itu saya gini gini gini dan keinginan dalam diri sangat kuat untuk
sebagainya. Walaupun kita sudah menjelaskan. tidak berhenti. Petugas Puskesmas
Nanti fase berhenti merokok begini setelah ini sudah menjelaskan tentang bahaya
begini sampai satu bulan njenengan mulai merokok hingga fase penyembuhan
merasakan kesehatan kembali. Paru-paru sembuh resiko penyakit karena rokok tetapi
total itu belum bisa kecuali dari dalam diri mereka perokok tidak dapat meninggalkan
rokok.
10 Bagaimana harapan ibu mengenai Harapan saya sih dari intern ini dulu ya Harapan dari pihak Puskesmas adalah
program baru untuk harapannya kita bisa buka klinik anti rokok dulu ingin membuat klinik anti rokok dan
penanggulangan masalah dimasa kemudian saya berusaha membuat semua dusun itu merangkul stakeholder untuk
akan datang? deklarasi dahulu baru evaluasi setiap tahunnya membantu memberikan panishment
kaya gitu. Nah nanti untuk pedagang-pedagang kepada penjual rokok terhadap anak
saya rangkul dari Satpol PP baik itu dari dibawah usia 18 tahun
Kecamatan atau kabupaten untu selalu sidak
memberikan panishment kepada yang menjual rokok
untuk anak dibawah 18 tahun

No Pertanyaan Jawaban Kesimpulan


1 Apakah program KBR sudah Kalau monevnya sudah ada, instrumennya sudah Monitoring dan evaluasi program
dilakukan monitoring dan evaluasi ada, akan tetapi belum pernah dilakukan monev KABAR yang ada di wilayah kerja
secara berkala? secara instrument karna instrument yang dari Girimulyo 1 sudah dilakukan
kabupaten itu baru aja jadi kemarin. Kemarin secara berkala, namun dalam
yang tahun sebelumnya itu ada dibuat sama pengaplikasiannya monev belum
promkes-promkes sebelumnya. Nah itu, kami berdasarkan instrument. Hal ini
monevnya kalau dari saya sendiri biasanya dikarenakan instrument baku yang
secara lisan, baik itu nanti lewat kadernya, lewat dibentuk dari kabupaten baru saja
orangnya langsung. Kan mereka juga gak tau jadi, sehingga untuk menangani
kalo saya itu di seksi ini. Jadi kalo kita sudah masalah tersebut promkes
masuk dimasyarakat, kadang yah masyarakat melakukan evaluasi hanya dengan
ada yang, eh “ masih mba lama gak di tegur”dan sebatas pertanyaan lisan yang
sebagainya itu. diajukan kepada kader kesehatan
ataupun perokok itu sendiri.

2 Apakah instrument monev yang ada Yah itu yang buat orang promkes sekabupaten Instrument monev yang ada di
sesuai dengan target dari promkes kenapa gak sesuai, ya yo itu kan kita kan gini wilayah kerja Puskesamas
PKM Girimulyo 1? kalo untuk kabupaten itu istilahnya kabupaten itu Girimulyo 1 sudah sesuai dengan
Cuma menuruti keinginan kita, kita pinginnya target yang diinginkan, hal ini
apa nanti kabupaten nurut gitu. Jadi orang dikarenakan proses pembuatan
promkes kabupaten itu ada dibuat POKJA, bah instrument tersebut berdasarkan
POKJAnya itu per-indikator, jadi kita itu punya ketentuan dari indikator-indikator
indikator apa aja. Umpanya seperti KABAR nanti yang ingin dicapai masing-masing
POKJAnya siapa saja, nah POKJA tersebut yang puskesmas yang kemudian
membuat, nah itu disesuaikan dengan tempat kita disatukan sesuai dengan
dan itu sudah sesuai. Karna KABAR itu yang kesepakatan bersama.
pertama kali cetus kan di kulon progo.
3 Apakah satgas untuk program Kalo satgas sudah terbentuk, tapi gk tau yang itu Satgas dari Program KABAR
KABAR sudah terbentuk? belum saya evaluasi lagi jalan atau gak nya si sudah terbentuk, namun dalam
satgas ini tadi. pengimplementasiaannya, satgas
tersebut masih belum optimal
dikarenakan kurangnya evaluasi
yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan. Dalam hal ini berkaitan
dengan kurangnya SDM serta
letak geografis yang sukar untuk
dijangkau.
4 Minimal berapa kali dalam satu Sekali saja mba, dan ya rutin dilakukan. Proses pelaksanaan Monev
tahun dilakukan monitoring dan dilakukan secara berkala yaitu
evaluasi dari program KABAR? dalam satu tahun dilakukan
Apakah dilakukan secara berkala? sebanyak satu kali.

5 Berapa jumlah dusun KABAR yang Ada 14 mba, dari 2 dusun. Jumlah total dusunnya Jumlah dusun KABAr yang telah
sudah terbentuk di Wilayah kerja ada 32 mba. terbentuk di Wilayah Kerja
Puskesmas Girimulyo 1? Puskesmas Girimulyo 1 sebanyak
14 dusun dari 32 dusun yang
tersebar di 2 desa.

6 Apakah sudah terbentuk BOK dari Ada, saya selalu menganggarkan pertahunannya Setiap tahunnya promkes selalu
program KABAR? 5, ini yang akhir tahun ini mungkin semuanya menganggarkan untuk program
yang dusun sependowo itu lima-limanya tahun KABAR sebanyak 5 BOK. Selain
ini. Soalnya sebagai syarat di desa siaga itu penganggaran juga dapat
semuanya harus deklarasi KABAR gitu. Selain itu diperoleh melalui anggaran
juga kani punya anggaran dari APBdes untuk APBDes yang sudah di bentuk
deklarasi KABAR. Jadi gak hanya dari BOK. untuk deklarasi KABAR.

7 Apakah sudah dilakukan sosialisasi Kalo itu sudah sering, sebetulnya sudah sering Sosialisasi terkait program
untuk kader atau masyarakat sekali untuk sosialisasi untuk program KABAR KABAR sudah sering dilakukan
tentang rogram KABAR? saat kita posyandu juga sering kita masukin itu, oleh pemegang program kesehatan
tapi kan kalo untuk posyandu sendiri kadang ibu- yang ada di wilayah kerja
ibunya setuju, tapi kan yang ngerokok bapak- Puskesmas Girimulyo 1. Dengan
bapaknya. Terus sedangkan kita kalau mau sasaran baik ibu-ibu posyandu
sosialisasi KABAR itu rata-rata malem kek gitu. maupun semua kalangan
Kalo kita lagi ngundang lintas sector yang untuk masyarakat dengan bekerjasama
pak dukuh, untuk RT itu kemarin juga sudah melalui lintas sektor yang ada,
disosialisasikan disini kalo kami ada program dalam hal ini adalah kepala dusun
dusun KABAR mau apa gak gitu. Nanti dan RT.
sosialisasinya per dusun lagi gitu.

8 Sejak kapan program KABAR Sejak 2014 mba. Program KABAR terbentuk sejak
mulai di laksanakan di Wilayah tahun 2010, namun proses
Puskesmas Girimulyo 1? penerapan khususnya di wilayah
kerja Puskesmas Girimulyo 1
sendiri baru dilakukan sejak tahun
2014 lalu.

9 Bagaimana cara promkes untuk Kalo itu saya pake lomba, karna kita anu ya, Cara promkes untuk mengaktifkan
mendongkrak kader agar aktif untuk pikirannya bagaimana untuk semangat dari awal kader dalam memberikan
memberikan informasi terkait itu kita nilai mana yang seumpamanya mana informasi kesehatan kepada
kesehatan kepada masyarakat? yang aktif, terus kemudian yang posyandunya masyarakat yang ada di wilayah
jalan dan yang memang mejanya jalan kalo itu kerja Puskemas Girimulyo 1, yaitu
memang kita makenya lomba. Jadi nanti akhir dengan melakukan lomba dan
tahun kadang saya bagi kalender, selain itu saya pemberikan reward berupa
bagi alat kesehatan. pemberian kalender tahunan atau
alat kesehatan kepada kader-kader
yang aktif.

10 Apakah ada alokasi dana khusus Ada, tapi dari desa, itu kan miliknya desa. Jadi Alokasi dana yang diberikan
yang diberikan desa untuk kader desa itu nganggarkan itu honor SIP namanya itu kepada kader kesehatan dapat
kesehatan? dulu Rp.30.000 untuk sekali jalan itu masih diperoleh dari desa yaitu berupa
potong pajak 6% jadi Rp. 28.200 untuk satu kali honor SIP yang diberikan setiap
jalan di kalikan berapa kader disitu, terus itu di kali ada kegiatan dan diberikan
kalikan satu tahun kadang setengah tahun satu setiap 6 bulan atau setiap 1
kali, selain itu kader dapat uangnya hanya dari tahunnya. Selain itu dana juga
pelatihan kaya gini. Jadi dari kami kalo ada dapat diperoleh dari promkes
pelatihan kami menganggarkan transport. Kalo sendiri jika dilakukan pelatihan
dari kami itu Rp.50.000 potong pajak 6% jadi kesehatan. Dimana setiap dana
Rp. 47.000 per 1 hari. Kalo 2 hari yah di yang diberikan harus dipotong
tambahkan gitu. pajak sebesar 6% dari dana yang
telah diterima.

HASIL WAWANCARA
DENGAN MASYARKAT Ny. T

No Pertanyaan Jawaban Kesimpulan


1 Apakah pendapat anda tentang Ya terganggu ya asapnya...biasanya bapaknya Asap rokok sangat mengganggu
merokok?biasa saja atau dapat habis kegiatan di luar masuk ke kamar bau meskipun merokoknya di luar rumah
mengganggu?jelaskan asap rokoknya nempel di baju saya nggak suka tetap asapnya menempel pada baju
terus saya suruh ganti baju...misalkan dia lagi sehingga membuat tidak nyaman bagi
kumpul sama teman-temannya kena asap rokok penghuni rumah.
jadi malam tidurnya kan say suruh ganti baju
dulu.
2 Apa yang anda ketahui tentang Eee...nggak tahu Masyarakat kurang mengetahui tentang
perokok aktif dan perokok pasif? perkok aktif dan perokok pasif.
3 Apa yang anda ketahui tentang Baunya nggak suka kadang terus batuk-batuk Masyarakat mengetahui secara umum
dampak dari perokok aktif dan apalagi kalau ini bau bajunya taua kalau pakai bahwa dampak dari merokok salah
perokok pasif? sarung baunya nempel terus anaknya bilang satunya menyebabkan batuk dan bau
ayah nggak boleh merokok nanti batuk. asap rokok yang mneempel pada
pakaian.
4 Apa yang anda ketahui tentang Kalau untuk anak eemm...sering batuk toh Masyarakat mengetahui bahwa bahaya
bahaya merokok? kadang kalau ada asap rokok itu alergi merokok selain menyebabkan batuk
anaknya. juga aergi bagi yang tidak tahan
menghirup asap rokok.
5 Apakah pihak Puskesmas Dulu sudah ada...udah lama...satu tahunan Sudah pernah dilakukan penyuluhan
Girimulyo I pernah memberikan kemarin. dari pihak Puskesmas Girimulyo I
penyuluhan tentang bahaya tentang bahaya merokok sekitar 1 tahun
merokok? Apakah penyuluhan yang lalu.
tersebut rutin dilakukan?
6 Seperti apa pernah anda dalam Meminta untuk merokok jauh dari rumah dan Masayarakat sudah melakukan peran
upaya menurunkan angka merokok mengganti pakaian setelah sampai rumah. untuk meminta merokok di luar rumah
di Wilayah Kerja Puskesmas dan mengganti pakaian setelah
Girimulyo I? merokok.
7 Menurut anda apakah anda setuju Ya setuju tapi ya masyarakatnya kan belum Masyarakat setuju akan tetapi masih
dengan adanya program unuk bisa berhenti merokok. sulitnya melakukan perubahan perilaku
mengurangi angka perokok? merokok di masyarakat.
jelaskan alasannya
HASIL WAWANCARA
DENGAN PEROKOK AKTIF TN. A

No Pertanyaan Jawaban Kesimpulan


1 Apa persepsi atau pandangan anda Merokok itu tidak baik sebernanya mbak Pandangan perokok aktif tentang
tentang merokok? tapi karena sudah kebiasaan aja. merokok sebenarnya tahu bahwa itu
tidak baik akan tetapi karena sudah
menjadi kebiasaan yang membuat
merekaketergantungan dan sulit
meubah perilaku.
2 Apa yang menyebabkan anda menjadi Karena keikut dari lingkungan sekitar yang Penyebab mereka menjadi peokok
perokok aktif? merokok dulu waktu SMP. aktif karena adanya pengaruh
lingkungan sekitar yang juga merokok.
3 Seberapa banyak anda dapat Sehari paling nggak sampai satu bungkus Perokok aktif biasanya menghabiskan
menghabiskan rokok dalam satu hari? kok mbak habisnya. kurang dari satu bungkus dalam satu
hari.
4 Apakah anda tahu dampak dari Tahu mbak bisa jadi sesak napas, batuk dan Perokok aktif mengetahui dampak dari
merokok? kalau saya sendiri jadi sering meludah merokok dan mereka juga merasakan
membuat saya tidak nyaman. dampaknya bagi kesehatan mereka
sendiri.
5 Apa pendapat anda tentang keluarga Justru malah banyak yang merokok di Lingkungan di sekitar perokok aktif
atau orang yang ada disekitar anda lingkungan saya. tidak mendukung untuk mengurangi
yang terkena asap rokok? atau berhenti merokok karena berada
pada lingkungan yang banyak
masyarakat perokoknya.
6 Bagaimana pendapat anda apabila Saya setuju karena untuk kesehatan juga Perokok aktif sudah mulai mengurangi
anda diminta untuk mengurangi dan saya juga sudah mulai mengurangi merokok karena tidak nyaman pada
merokok? merokok sekarang mbak. kebiasaan merokoknya yang
menganggu kesehatannya.
7 Apakah pihak Puskesams Girimulyo I Pernah dulu mbak...satu kali...tapi nggak Puskesams Girimulyo I pernah
pernah memberikan penyuluhan ingat kapan waktunya. memberikan penyuluhan tentang
tentang bahaya merokok? Apakah bahaya merokok satu kali.
penyuluhan tersebut rutin dilakukan?
8. Apakah anda setuju apabila ada Setuju mbak biar masyarakat yang lain Sebagai perokok aktif setuju untuk
program untuk penangggulangan yang mau mengurangi merokok juga bisa diadakan program penangggulangan
masalah rokok di Wilayah Kerja terbantu. masalah rokok di Wilayah Kerja
Puskesmasa Girimulyo I? Puskesmasa Girimulyo I untuk
membantu mereka mengetahui cara
mengurangi dan berenti merokok.

Anda mungkin juga menyukai