Anda di halaman 1dari 9

TUGAS RESUME

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

“ AKUNTANSI ASSET DAN KEWAJIBAN “

Kelas F

Kelompok 2 :

Nama Kelompok :

Giany A. Lay 2016310439


Sahidah 2016310459
Sintikhe R. Dere 2016310502

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS


SURABAYA
2019
AKUNTANSI ASSET DAN KEWAJIBAN

KAS DAN SETARA KAS


Kas adalah uang tunai dan saldo simpanan dibank yang setiap saat daoat digunakan
untuk membiayai kegiatan pemerintah daerah yang sangat likuid yang siap dijabarkan atau
dicairkan menjadi kas serta bebas dari resiko perubahan nilai yang signifikan. Simpanan
dibank yang setiap saat dapat ditarik atau digunakan untuk melakukan pembayaran juga
termasuk dari kas. Uang yang ada ditangan bendaharawan khusus yang belum di
pertanggungjawabkan juga termasuk dalam pengertian kas.

Setara kas merupakan investasi jangka pendek yang sangat likuid yang siap
dijabarkan menjadi kas serta bebas dari risiko perubahan nilai yang signifikan. Setara kas
umumnya bagian dari instrument manajemen kas dan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan
kas jangka pendek atau untuk tujuan lainnya.

Klasifikasi Kas Dan Setara Kas

Unsur-unsur yang termasuk kas meliputi :

 Kas di kas daerah


 Kas di bendahara penerimaan
 Kas di bendahara pengeluaran
 Kas di BLUD

Unsur-unsur yang termasuk setara kas meliputi :

 Deposito dengan jangka waktu kurang dari 3 bulan


 Surat utang Negara dengan jangka waktu kurang dari 3 bulan

Pengakuan Dan Pengukuran Kas Dan Setara Kas

Kas diakui pada saat kas diterima pada rekening umum pemerintah. Kas diukur sebesar nilai
nominal. Nilai nominal merupakan nilai yang tertulis dalam instrument kas. Kas yang
berbentuk valuta asing dikonversi menjadi rupiah dengan menggunakan kurs tengah bank
Indonesia.

Transaksi Dan Jurnal Kas Dan Setara Kas :

SKPD

 Bendahara penerimaan menerima pelunasan piutang pajak PBB pedesaan dan


perkotaan sebesar Rp 4.000.000\
 Bendahara penerimaan menerima kas dari pembayaran retribusi pasar sebesar Rp
2.500.000
 Diterima SP2D UP dari BUD untuk keperluan sehari-hari SKPD sebesar Rp
2.000.000
 Bendahara pengeluaran menyetor penerimaan PBB pedesaan dan perkotaan sebesar
Rp 4.000.000 dan penerimaan retribusi pasar sebesar Rp 2.500.000 ke kas daerah
 Bendahara pengeluaran menggunakan uang persediaan untuk membayar listrik
sebesar Rp 1.200.000

No Jurnal Debit Kredit


1 Jurnal finansial :
Kas di bendahara penerimaan 4.000.000
Piutang pajak daerah 4.000.000
Jurnal pelaksanaan anggaran :
Perubahan SAL 4.000.000
Pend. PBB pedesaan & perkotaan 4.000.000
LRA
2 Jurnal finansial :
Kas dibendahara penerimaan 2.500.000
Pend. Retribusi pasar LO 2.500.000
Jurnal pelaksanaan anggaran :
Perubahan SAL 2.500.000
Pend. Retribusi pasar LRA 2.500.000
3 Jurnal finansial :
Kas dibendahara penerimaan 2.000.000
RK PPKD 2.000.000
Jurnal pelaksanaan anggaran :
Tidak ada
4 Jurnal finansial :
RK PPKD 6.500.000
Kas dibendahara penerimaan 6.500.000
Jurnal pelaksaan anggaran :
Tidak ada
5 Jurnal finansial :
Beban jasa kantor 1.200.000
Kas dibendahara penerimaan 1.200.000
Jurnal pelaksanaan anggaran :
Belanja jasa kantor 1.200.000
Perubahan SAL 1.200.000

PPKD

 Diterima kas sebesar Rp 6.500.000 yang disetor oleh bendahara penerimaan SKPD A
yang bersumber dari pajak dan retribusi daerah
 Dicairkan dana cadangan sebesar Rp 10.000.000
 Diterbitkan SP2D UP sebesar Rp 2.000.000 yang diberikan kepada bendahara
pengeluaran SKPD A
 Disetor PPN sebesar Rp 400.000 ke kas Negara yang sebelumnya dipotong dari
transaksi pembelian pemerintah dengan pihak ketiga
No Jurnal Debit Kredit
1 Jurnal finansial :
Kas di kas daerah 6.500.000
RK SKPD A 6.500.000
Jurnal pelaksanaan anggaran :
Tidak ada
2 Jurnal finansial :
Kas di kas daerah 10.000.000
Dana cadangan 10.000.000
Jurnal pelaksanaan anggaran :
Perubahan SAL 10.000.000
Penerimaan pemby. Pencairan dana 10.000.000
cadangan
3 Jurnal finansial :
RK SKPD A 2.000.000
Kas di kas daerah 2.000.000
Jurnal pelaksanaan anggaran :
Tidak ada
4 Jurnal finansial :
Utang PPN pusat 400.000
Kas di kas daerah 400.000
Jurnal pelaksanaan anggaran :
Tidak ada

PIUTANG
Piutang adalah hak pemerintah untuk menerima pembayaran dari entitas lain termasuk
wajib pajak/bayar atas kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah. Piutang disajikan
dineraca sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi. Untuk itu piutang perlu disesuaikan
agar menggambarkan nilai yang dapat direalisasi. Penyisihan piutang dilakukan dengan
penentuan penyisihan piutang tak tertagih. Penyisihan piutang tak tertagih adalah taksiran
nilai piutang yang kemungkinan tidak dapat diterima pembayarannya di masa yang akan
datang.

Klasifikasi Piutang

Piutang pendapatan:
 Piutang pajak daerah
 Piutang retribusi
 Piutang hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan
 Piutang lain-lain PAD yang sah
 Piutang transfer pemerintah pusat-dana perimbangan
 Piutang transfer pemerintah lainnya
 Piutang transfer pemerintah daerah lainnya
 Piutang pendapatan lainnya
Piutang lainnya
 Bagian lancar tagihan jangka panjang
 Bagian lancar tagihan pinjaman jangka pangjang kepada entitas lainnya
 Bagian lancar tagihan penjualan angsuran
 Bagian lancar tuntutan ganti kerugian daerah
 Uang muka
Penyisihan piutang
 Penyisihan piutang pendapatan
 Penyisihan piutang lainnya

Pengakuan Dan Pengukuran Piutang

Piutang diakui saat timbul klain atau hak untuk menagih uang atau manfaat ekonomi lainnya
kepada entitas lain. Piutang diakui ketika : diterbitkan surat ketetapan atau dokumen yang sah
, telah diterbitkan surat penagihan dan telah dilaksanakan penagihan atau belum dilunasi
sampai dengan akhir periode pelaporan. Pengukuran piutang diuraikan sebagai berikut :
piutang pendapatan diukur sebesar nilai yang belum dilunasi sampai dengan tanggal
pelaporan, piutang karena pemberian pinjaman diukur sebesar jumlah yang dikeluarkan dari
kas daerah dan/atau apabila berupa barang/jasa harus dinilai dengan nilai wajar pada tanggal
pelaporan atas barang/jasa tersebut atau piutang dari penjualan dinilai sesuai naskah
perjanjian penjualan yang terutang pada akhir periode pelaporan.

Transaksi Dan Jurnal Piutang

SKPD

 Ditetapkan piutang PBB pedesaan dan perkotaan sebesar Rp 4.800.000


 Pada akhir periode terhadap retribusi parker tepi jalan umum yang belum dibayar oleh
pihak ketiga sebesar Rp 2.200.000
 Bendahara penerimaan menerima pelunasan piutang PBB pedesaan dan perkotaan
sebesar Rp 2.000.000 dan piutang retribusi parkir tepi jalan umum sebesar Rp
1.000.000
 Pada akhir periode dilakukan penilai bahwa piutang PBB pedesaan dan perkotaan
yang diperkirakan tidak dapat ditagih adalah Rp 200.000 dan piutang retribusi parkir
tepi jalan umum yang diperkirakan tidak dapat ditagih adalah sebesar Rp 100.000

No Jurnal Debit Kredit


1 Jurnal finansial :
Piutang pajak daerah 4.800.000
Pend. PBB pedesaan & perkotaan LO 4.800.000
Jurnal pelaksanaan anggaran :
Tidak ada
2 Jurnal finansial :
Piutan retribusi 2.200.000
Pend. Retribusi parkir tepi jalan umum 2.200.000
LO
Jurnal pelaksanaan anggaran :
Tidak ada
3 Jurnal finansial :
Kas dibendahara penerimaan 3.000.000
Piutang pajak daerah 2.000.000
Piutang retribusi 1.000.000
Jurnal pelaksanaan anggaran :
Perubahan SAL 3.000.000
Pend. PBB pedesaan & perkotaan LRA 2.000.000
Pend. Retribusi parkir tepi jalan umum 1.000.000
LRA
4 Jurnal finansial :
Beban penyisihan piutang pendapatan 300.000
Penyisihan piutang pendapatan 300.000

PPKD

 Diterima PMK dari kementerian keuangan bahwa pemda berhak memperoleh DBH
pajak Rp 3.500.000, DBH bukan pajak Rp 4.000.000, DAU sebesar Rp 9.000.000 dan
DAK sebesar Rp 2.500.000
 Diperoleh pemberitahuan bahwa DBH, DAU, dan DAK telah masuk ke rekening kas
daerah sebesar yang ditetapkan dalam PMK
 Sebesar Rp 7.500.000 pinjaman jangka panjang kepada BUMD jatuh tempo tahun
depan
 Diterima pembayaran bagian lancar tagihan jangka panjang kepada BUMD sebesar
Rp 7.500.000

No Jurnal Debit Kredit


1 Jurnal finansial :
Piutang transfer pemerintah pusat 19.000.000
dana perimbangan
Pend. DBH pajak LO 3.500.000
Pend. DBH bukan pajak LO 4.000.000
Pend. DAU LO 9.000.000
Pend. DAK LO 2.500.000

Jurnal pelaksanaan anggaran :


Tidak ada
2 Jurnal finansial :
Kas di kas daerah 19.000.000
Piutang transfer pemerintah pusat 19.000.000
dana perimbangan
Jurnal pelaksanaan anggaran :
Perubahan SAL 19.000.000
Pend. DBH pajak LO 3.500.000
Pend. DBH bukan pajak LO 4.000.000
Pend. DAU LO 9.000.000
Pend. DAK LO 2.500.000
3 Jurnal finansial :
Bagian lancar tagihan pinj. Jk. Pjg. 7.500.000
Kepda entitas lainnya
Tagihan pinj. Jangka panjang kepda 7.500.000
entitas lainnya
Jurnal pelaksanaan anggaran :
Tidak ada
4 Jurnal finalsial :
Kas di kas daerah 7.500.000
Bagian lancartegihan pinj. Jk. Pjg. 7.500.000
Kepada entitas lainnya
Jurnal pelaksanaan anggaran :
Tidak ada

PERSEDIAAN
Persediaan adalah asset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan
untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah daerah dan barang-barang yang di
maksudkan untuk dijual dan atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepda masyarakat.

Klasifikasi Persediaan

 Persediaan bahan pakai habis


 Persediaan bahan/material
 Persediaan barang lainnya

Pengakuan Dan Pengukuran Persediaan

Persediaan diakui apabila salah satu kondisi berikut ini ditemukan. Pertama persediaan diakui
saat pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh pemerintah dan mempunyai
nilai yang dapat dukur dengan andal. Kedua persediaan diakui pada saat diterima atau hak
kepemilikannya dan atau kepenguasahaannya berpindah. Ada dua pendekatan yaitu
pendekatan beban dan pendekatan asset. Pengukuran persediaan adalah sebagai berikut yaitu
persediaan yang dibeli diakui sebesar harga perolehan, persediaan yang diproduksi diakui
sebesar harga pokok produksi, dan persediaan yang diperoleh dengan cara lain diakui sebesar
nilai wajar.

INVESTASI
Investasi adalah asset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomik seperti
bunga, deviden dan royalty, atau manfaat social sehingga dapat meningkatkan kemampuan
pemerintah daerah dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.

Klasifikasi Investasi

Investasi dikategirkan berdasarkan jangka waktunya yaitu investasi jangka pendek dan
investasi jangka panjang. Investasi jangka pendek meliputi : investasi dalam saham, investasi
dalam deposito, investasi dalam SUN, investasi dalam SBI, investasi dalam SPN, investasi
jangka pendek BLUD dan investasi jangka pendek lainnya. Investasi jangka panjang meliputi
: investasi jangka panjang non permanen dan investasi jangka panjang permanen.
Pengakuan Dan Pengukuran Investasi

Investasi diakui pada saat terjadi pengeluaran kas atau asset lainnya dengan kriteria
pemerintah daerah mungkin memperoleh manfaat ekonomik dan manfaat lain dimasa depan
atau nilai perolehan atau nilai wajar investasi dapat diukur secara andal. Pengukuran investasi
berbeda-beda sesuai dengan jenis investasinya. Investasi jangka pendek diukur sebesar harga
perolehan atau nilai wajar apabila harga perolehan tidak diketahui dan investasi jangka
panjang baik permanen atau non permanen diukur sebesar nilai perolehan nya atau nilai wajar
apabila harga perolehan tidak diketahui.

Ada tiga metode yang digunakan untuk menilai investasi yaitu metode biaya, metode ekuitas
dan metode nilai bersih yang dapat direalisasikan.

ASSET TETAP
Aktiva adalah sumber ekonomi yang memiliki manfaat masa depan dan dikendalikan oleh
perusahaan yang timbul sebagai akibat dari transaksi masa lalu. Asset tetap adalah asset
berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan untuk digunakan atau
dimaksudkan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah daerah atau dimanfaatkan oleh
masyarakat umum.

Klasifikasi Asset Tetap

Asset tetap dapat diklasifikasi menjadi :

 Tanah
 Peralatan dan mesin
 Gedung dan bangunan
 Jalan, irigasi dan jaringan
 Asset tetap lainnya

Pengakuan Dan Pengukuran Asset Tetap

Asset tetap diakui pada saat manfaat ekonomi masa depan dapat diperoleh dan nilainya dapat
diukur dengan andal. Apabila perolehan asset tetap belum didukung dengan bukti secara
hokum yang lengkap karena masih dalam proses maka asset tetap diakui pada saat terdapat
bukti bahwa penguasaan atas asset tetap tersebut telah berpindah.

KEWAJIBAN
Kewajiban adalah pengorbanan manfaat ekonomi di masa yang akan datang yang disebabkan
oleh kewajiban saat sekarang dari suatu perusahaan yang akan dipenuhi dengan mentransfer
asset atau memberikan jasa kepada pihak lain dimasa datang sebagai akibat dari transaksi
masa lalu.

Klasifikasi Kewajiban

Berdasarkan jatuh tempo kewajiban dikelompakan menjadi


 Kewajiban jangka pendek yaitu kewajiban yang diharapkan dibayar dalam waktu
paling lama 12 bulan setelah tanggal pelaporan
 Kewajiban jangka panjang yaitu kewajiban yang diharapkan dibayar dalam wkatu
lebih dari 12 bulan setelah tanggal pelaporan

Pengakuan Dan Pengukuran Kewajiaban

Kewajiban diakui pada saat kewajiban untuk mengeluarkan sumber daya ekonomi dimasa
depan timbul. Kewajiban diukur sebesar nilai nominalnya. Apabila kewajiabn tersebut dalam
bentuk mata uang asing maka dijabarkan dalam mata uang rupiah menggunakan kurs tengah
bank Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai