Anda di halaman 1dari 8

Mata kuliah : POLITIK KESEHATAN

Dosen : Dr. Andi Surahman Batara, SKM, M.kes

“LGBT”

(LESBIAN, GAY, BISEKSUAL, TRANSGENDER)

Oleh

Kelompok 4 :

Agustina (000310092018)
Muh Anugrah pratama (000510092018)
Surya syaputra sabir (004410092018)
Muh Faizal Fachry (003110092018)
Karmita (009110092018)
M Dzulfadly (010310092018)

PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Lesbian, gay, bioseksual, transgender atau yang lebih
dikenal dengan “LGBT” akhir-akhir ini memang sedang ramai di
perbincangkan . perilaku dan fenomena LGBT sudah lama terjadi di
Indonesia maupun di belahan bumilain, Namun, LGBT menjadi isu
dan topic diskusi yang melibatkan Negara dan instituisi
internasional baru belakangan ini saja terjadi.
Bagi masyrakat Indonesia yang masih setia pada norma
dan tradisi agama, sangat wajar kalau mereka menentang. Lebih
dari itu, alasan mereka tidak saja norma agama, melainkan juga
dikhawatirkan akan mempengaruhi pertumbuhan remaja yang
masih dalam proses pencarian identitas diri, sehingga akan
membawa mereka ke gaya hidup yang dianggap menyalahi adat
dan kepantasan social.
Bagi pejuang pembela hak asasi manusia, LGBT itu hak
seseorang yang mesti dihargai. Maka tak bisa dihindari, munculnya
pro-kontra baik mereka yang membahas dari sisi psikologis ilmiah,
analisis teologi, maupun kebijakan public yang mesti di ambil
pemerintah.
B. Rumusan Masalah
Banyaknya homo seksual dan keinginan kaum mereka untuk
melegalkan perikatan mereka telah banyak menuai pro dan kontra
dan sejumlah pertanyaan khususnya di Indonesia ini sendiri yang
menganut kebudayaan timur dan sejumlah norma-norma dan
dengan penduduk mayoritas muslim yang jelas melarang hal
tersebut
1. Pengertian dari LGBT
2. Pendapat Pro dan Kontra HAM LGBT
3. LGBT Dari Sudut Pandang Hukum Negara
4. Kemungkinan Legalnya LGBT
5. LGBT Dari Sudut Pandang Kesehatan

C.Tujuan Pembahasan
seperti rumusan masalah diatas, bahwa tujuan penulisan makalah
ini dibuat yakni
1.untuk mengetahui pengertian LGBT
2. untuk mengetahui pendapat pro dan kontra HAM LGBT
3. untuk mengetahui LGBT Pandang Hukum Negara
4.untuk mengetahui kemungkinan legalnya LGBT
5.untuk mengetahui LGBT Dari Sudut Pandang Kesehatan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian LGBT
LGBT merupakan fenomena sosial yang sangat
mengkhawatirkan dimana sewajarnya manusia yang berakal
menyukai dan berorientasi seksual terhadap lawan jenis tidak
berlaku bagi orang-orang yang berada dalam golongan ini.
golongan lgbt tidak lagi mengindahkan fitrah mereka sebagai
makhluk hidup yang ditakdirkan berpasang-pasangan dan memilih
berorientasi seperti penamaan golongan mereka .
semenjak Mahkamah agung amerika $erikat resmi
melegalkan pernikahan sesama jenis diseluruh wilayah AS pada 26
juni 2015, golongan LGBT diseluruh dunia yang dahulu lebih
memilih menyembunyikan identitasnya kini mulai berani
menunjukkan eksistensinya kepada masyarakat umum termasuk di
ndonesia. Di indonesia saja komunitas-komunitas yang
menyatakan diri sebagai golongan LGBT telah tersebar di berbagai
daerah. Menurut catatan komisi Pemerhati anak dan remaja
(KPAR) Tasikmalaya, jumlah Warga terindikasi suka sesama jenis
di kota tersebut pada 2015 mencapai 1.578 orang, tersebar di 69
kelurahan.

B. Pendapat Pro dan Kontra HAM LGBT


1. Pro penyetujuan Ham LGBT
Banyak masyarakat Indonesia yang menyetujui jika
perilaku LGBT di masukkan kedalam hak asasi manusia .
sejumlah pejuang hak asasi manusia meninginkan keadilan
bagi pengidap LGBT, hal itu didasarkan bahwa LGBT hal yang
tidak dapat di pilih ataupun dihindari. Sebaiknya tidak ada lagi
deskriminasi terhadap LGBT dan memeberikan kesempatan
mereka untuk hidup nyaman dalam masyrakat. Kelompok
LGBT dianggap berbeda karena orientasi seksual yang tidak
wajar. Mereka juga manusia yang ingin diterima di tengah
masyarakat, hidup nyaman dan diinginkan. Peningkatan kuaitas
hidup disini, termasuk mengembalikan hak mereka untuk saling
memiliki di masyarakat.
2. Kontra terhadap adanya HAM
Hampir mayoritas rakyat negeri ini tidak sependapat
dengan legalitas pernikahan sejenis. Pernikahan sejenis
dianggap sebagai bentuk penyimpangan terhadap norma susila
dan agama.
Pendapat beberapa agama yang ada diindonesia atas
pernikahan sejenis itu. Dalam setiap pandangan agama:
1. Pandangan budha , pernikahan sejenis merupakan halanagn
untuk mencapai kesucian. Bahkan homoseksual dianggap
sebagai salah satu factor penyebab penurunan moral di
masyarakat, padahal untuk mencapai kesucian itu diperlukan
landasan moral yang baik.
2. Kristen, pernikahan adalah untuk melestarikan kehidupan
atau keturunan . ini hanya bisa dicapai bila mereka yang
menikah berlainan jenis kelamin.
3. Katohlik pun memeliki paham yang sama bahwa pernikahan
hanya bisa dilakukan oleh pria dan wanita dan menganggap
perilaku homosekdusl itu sebagai bentuk penyimpangan.
4. Hindu juga melakukan penolakan pernikahan sejenis
5. Dan islam juga menolak dengan keras pernikahan sejenis.

C. LGBT Dari Sudut Pandang Hukum Negara


dalam konstitusi indonesia UUD 1945 Pasal 28J ayat 1

dikatakan“Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia


orang lain dalam tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara” ini berarti hak asasi manusia yang diinginkan oleh
bangsa ini ialah hak asasi manusia yang sesuai dengan norma dan
tata tertib yang tumbuh dan berkembang di dalam masyarakat,
maka ketika penuntutan pemenuhan hak untuk melegalkan
pernikahan sejenis oleh kaum lesbian, gay , biseksual dan
Transgender (LGBT) yang kemudian itu dinilai oleh mayoritas
masyarakat Indonesia bertentangan dengan norma yang berlaku di
masyarakat maka pemenuhan hak tersebut tidak dapat di wujudkan
begitu saja sehingga tidak ada dalih pelanggaran hak asasi
manusia di sini.
hal serupa juga diatur di dalam bab hak asasi manusia
konstitusi kita, yaitu Pasal 28J ayat 2 UUD 1945 yang mengatakan,

“Dalam menjalankan dan melindungi hak asasi dan kebebasannya,

setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan


dengan undang-undang dengan maksud semata-mata untuk
menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan
orang lain, dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan
pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban
umum.
ini berarti jika ingin melegalkan pernikahan sejenis maka
kita harus mengubah UU Pernikahan yang telah ada dan yang
sangat di cintai oleh rakyat indonesia, terbukti ketika ada pihak
yang menguji pasal serupa yaitu Pasal 1 Undang-undang No. 1
Tahun 1974 Tentang Perkawinan yang kemudian menimbulkan
gejolak di tengah-tengah masyarakat hingga akhirnya Mahkamah
institusi memutuskan bahwa pasal tersebut tidak bertentangan
dengan konstitusi indonesia, itu artinya ketika negara memberikan
status pelegalan untuk lesbi gay biseksual dan transgender (LGBT)
maka pemerintah akan berhadapan dengan massa yang jauh lebih
besar yaitu rakyat Indonesia sendiri.

D. Kemungkinan Legalnya LGBT


Legalnta LGBT di Indonesia sangat kecil kemungkinannya
dan hamper dipastikan tidak mungkin karena UUD dan UU
perkawina telah melarangnya.
Terlebih lagi lagi mayoritas penduduk Indonesia adalah
muslim pastilah bila ada wancana hal tersebut akan dilegalkan,
pasti akan bertindak karena bagi ajaran umat muslim hal tersebut
adalah salah dan tidak dibenarkan apapun keadaanya.

E. LGBT Dari Sudut Pandang Kesehatan


Perilaku LGBT terhadap Kesehatan :
1. Perilaku LGBT berpotensi menularkan virus HIV/AIDS,
Menurut data KEMENKES RI antara tahun 1987 september
2014 tercatat: 150.296 kasus HIV dan 59.799 kasus AIDS.
Sedangkan antara juli-september 2015 tercatat 6.799 kasus
AIDS dengan presentase resiko akibat Homoseksual adalah
24,4%. Menurut badan kesehatan dunia (WHO) kaum Gay
dan Transgender memiliki resiko 20 kali lebih besar tertular
HIV/AIDS dibanding populasi normal. Bahkan sebanyak 40%
kaum Homoseks dan 68% kaum Transgender di dunia telah
menderita HIV/AIDS.
2. Perilaku LGBT berpotensi terkena penyakit langka akibat
parasit. Hasil penelitian Chieng Ching Cung dalam
desertasinya untuk gelar doktor di UniVersity oF Antwerp
menyebutkan bahwa penularan parasit. histolytica lebih tinggi
pada pria gay yang terinfeksi HIV dibanding pria normal yang
juga terinfeksi HIV. Penularan dapat terjadi melalui hubungan
seks (mohon maaF) anal maupun oral yang biasa dilakukan
oleh kaum gay.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
LGBT suatu pilihan yang di benarkan apalagi merupakan suatu
hak asasi manusia karena homo seksual bisa menimbulkan
keburukan-keburukan pada masyarakat dan akan merampas hak
orang lain juga.
Karena bila itu adalah suatu hak terlebih lagi merupakan hak
asasi manusia hal tersebut tidaklah mungkin menimbulkan kerugian-
kerugian pada orang lain juga, dan dengan dilakukannya homo
seksual maka akan lebih terbuka kemungkinan akan penyakit kelemin
berbahaya seperti HIV/AIDS.
Jadi pada intinya hal tersebut tidaklah dapat diketegorikan
sebagai hak asasi manusia karena lebih banyak keburukannya di
bandingkan kebaikannya , dan HAM yang benar adalah HAM yang
tidak menimbulkan keburukan namun menimbulkan banyak kebaikan-
kebiakan.

B. Saran
Sebaiknya pemerintah lebih bertindak tegas dan berani
mengatakan bahwa hal tersebut salah dan dilarang di Indonesia
kerena hal tersebut lebih banyak mengandung keburukan bila
dibandingkan dengan kebaikannya.

Anda mungkin juga menyukai