Disusun oleh :
EFIYATUL MAS HAWADAH
1201030
A. PENGERTIAN
Keamanan adalah keadaan bebas dari cedera fisik dan psikologis atau bisa
juga keadaan aman dan tentram (Potter& Perry, 2006)
Perubahan kenyamanan adalah keadaan dimana individu mengalami sensasi yang
tidak menyenangkan dan berespons terhadap suatu rangsangan yang berbahaya
(Carpenito, Linda Jual, 2000)
Keamanan
Kebutuhan fisiologis yang terdiri dari kebutuhan terhadap oksigen,
kelembaban yang optimum, nutrisi, dan suhu yang optimum akan mempengauhi
kemampuan seseorang.
1. Oksigen
Bahaya umum yang ditemukan dirumah adalah sistem pemanasan yang tidak
berfungsi dengan baik dan pembakaran yang tidak mempunyai sistem
pembuangan akan menyebabkan penumpukan karbondioksida.
2. Kelembaban
Kelembaban akan mempengaruhi kesehatan dan keamanan klien, jika
kelembaban relatifnya tinggi maka kelembaban kulit akan terevaporasi dengan
lambat
3. Nutrisi
Makanan yang tidak disimpan atau disiapkan dengan tepat atau benda yang
dapat menyebabkan kondisi kondisi yang tidak bersih akan meningkatkan
resiko infeksi dan keracunan makanan.
Kenyamanan
1. Nyeri
Nyeri adalah kondisi suatu mekanisme prolektif tubuh ayng timbul bilamana
jaringan mengalami kerusakan dan menyebabkan individu tersebut bereaksi
untuk menghilangkan rangsangan tersebut. (Guyton Hall, 1997)
a. Nyeri Akut
Nyeri akut adalah suatu keadaan dimana seseorang melaporkan adanya
ketidaknyamanan yang hebat. Awitan nyeri akut biasanya mendadak,
durasinya singkat kurang dari 6 bulan.
b. Nyeri Kronik
Nyeri kronik adalah keadaan dimana seorang individu mengalami nyeri
yang berlangsung terus menerus, akibat kausa keganasan dan non
keganasan atau intermiten selama 6 bulan atau lebih
c. Mual
Mual adalah keadaan dimana individu mengalami sesuatu
ketidaknyamanan, sensasi seperti gelombang dibelakang tenggorokan
epigastrium, atau seluruh abdomen yang mungkin atau mungkin tidak
menimbulkan muntah.
D. FISIOLOGI NYERI
Antara stimulus cedera jaringan dan pengalaman subyektif nyeri terhadap
empat proses tersendiri: Transduksi, transmisi, modulasi, dan persepsi. Transduksi
nyeri adalah proses rangsangan yang mengganggu sehingga menimbulkan
aktivitas listrik di reseptor nyeri. Trasmisi nyeri melibatkan proses penyaluran
impuls nyeri dari tempat terinduksi melewati saraf perifer sampai termal di
medula spinalis dan jaringan neoron-neuron pemancar yang naik dan medula
spinalis ke otak. Medulasi nyeri melibatkan aktivitas saraf melalui jalur-jalur saraf
desendens dari otak yang dapat mempengaruhi transmisi nyeri yang setinggi
medula spinalis. Medulasi juga melibatkan faktor-faktor kimiawi yang
menimbulkan atau meningkatkan aktivitas direseptor nyeri aferen primer.
Akhirnya, persepsi nyeri adalah pengalaman subyektif nyeri yang bagaimanapun
juga dihasilkan oleh aktivitas transmisi nyeri oleh saraf.
MUAL
Mual dapat dijelaskan sebagai perasaan yang sangat tidak enak dibelakang
tenggorokan dan epigastrium, sering menyebabkan muntah. Terdapat berbagai
perubahan aktivitas saluran cerna yangberkaitan dengan mual seperti
meningkatnya salivasi, menurunnya tonus lambung dan peristaltik. Peningkatan
tonus duodenum dan jejenum menyebabkan terjadinya refluks isi dodenum
kedalam lambung. Namun demikian, tidak terdapat bukti yang mengesankan
bahwa inimenyebabkan mual. Tanda dan gejala mual sering kali adalah pucat,
meningkatnya salivasi, hendak muntah, hendak pingsan, berkeringat, da
takikardia.
E. KLASIFIKASI NYERI
1. Nyeri berdasarkan kualitasnya
nyeri yang menyayat
nyeri yang menusuk
2. nyeri berdasarkan tempatnya
nyeri superfisial/nyeri permukaan tubuh
nyeri dalam/nyeri tusuk bagian dalam
nyeri ulseral/nyeri dari tusuk jaringan ulseral
nyeri neurologis/nyeri dari kerusakan saraf perifer
nyeri menjalar/nyeri akibat kerusakan jaringan ditempat lain
nyeri sindrom/nyeri akibat kehilangan sesuatu bagian tubuh karena
pengalaman masa lalu
nyeri patogenik/nyeri tanpa adanya stimulus
3. nyeri berdasarkan serangannya
nyeri akut: nyeri yang timbul tiba-tiba, waktu kurang dari 6 bulan
nyeri kronis: nyeri yang timbul terus-menerus, waktu lebih atau sama 6
bulan
4. nyeri menurut sifatnya
nyeri timbul sewaktu-waktu
nyeri yang menetap
nyeri yang kumat-kumatan
5. nyeri menurut rasa
nyeri yang cepat: nyeri yang menusuk
nyeri difus: nyeri normal yang bisa dirasakan
6. nyeri menurut kegawatan
nyeri ringan
nyeri sedang
nyeri berat
F. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN YANG MENGALAMI
GANGGUAN RASA AMAN DAN NYAMAN
1. PENGAKAJIAN
a. Keamanan
Memastikan lingkungan yang aman, perawat perlu memahami hal-hal
yang memberi kontribusi keadaan rumah, komunitas, atau lingkungan
pelayanan kesehatan dan kemudian mengkaji berbagai ancaman
terhadap keamanan klien dan lingkungan
1) Komunitas
Ancaman keamanan dalam komunitas dipengaruhi oleh terhadap
perkembangan, gaya hidup, status mobilisasi, perubahan sensorik,
dan kesadaran klien terhadap keamanan.
2) Lembaga pelayanan kesehatan
Jenis dasar resiko terhadap keamanan klien di dalam lingkungan
pelayanan kesehatan adalah terjadi kecelakaan yang disebabkan
klien, kecelakaan yang disebabkan prosedur, dan kecelakaan yang
menyebabkan penggunaan alat.
b. Kenyaman
Nyeri merupakan perasaan yang tidak menyenangkan yang bersifat
subyektif dan hanya yang menerimanya yang dapat menjelaskannya.
Tanda-tanda yang menunjukan seseorang mengalami sensasi nyeri:
1) Posisi yang memperlihatkan pasien
Pasien tampak takut bergerak, dan berusaha merusak posisi yang
memberikan rasa nyaman
2) Ekspresi umum
Tampak meringis, merintih
Cemas, wajah pucat
Ketakutan bila nyeri timbul mendadak
Keluar keringat dingin
Kedua rahang dikatupkan erat-erat dan kedua tangan tampak
dalam posisi menggenggam
Pasien tampak mengeliat karena kesakitan
3) Pasien dengan nyeri perlu diperhatikan saat pengkajian adalah
Lokasi nyeri
Waktu timbulnya nyeri
Reaksi fisik/psikologis pasien terhadap nyeri
Karakteristik nyeri
Faktor pencetus timbulnya nyeri
Cara-cara yang pernah dilakukan untuk mengatasi nyeri
Maas, Morhead, Jhonson dan Swanson. Nursing Out Comes (NOC), United States
Of America: Mosby Elseveir Acadamic Press, 2004.