Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

UNIT PENYELENGGA BANDAR UDARA

KELAS 1 UTAMA JUWATA TARAKAN

Oleh:

NAMA : SHINTA

NIS : 14117405

KELAS : XI

PAKET KEAHLIAN : Teknik Audio Video

SMK NEGERI 2 TARAKAN

TAHUN PELAJARAN 2015/2016

TARAKAN 2016
HALAMAN PENGESAHAN INSTITUSI

PASANGAN / INDUSTRI

UNIT PENYELENGGARA BANDAR UDARA

KELAS 1 UTAMA JUWATA TARAKAN

Oleh:

NAMA : SHINTA

NIS : 14117405

KELAS : XI

PAKET KEAHLIAN : Teknik Audio Video

Disahkan dan disetujui oleh:

PIMPINAN PEMBIMBING

SYAMSUL BANRI TRI NUGROHO

NIP .19570220.197503.1.002 NIP . 1980416.201012.1003


HALAMAN PENGESAHAN

Laporan ini di sampaikan untuk memenuhi persyaratan penyelesaian praktik kerja


lapangan SMK Negeri 2 tarakan tahun pelajaran :2015-2016

Oleh:

NAMA : SHINTA

NIS : 14117405

KELAS : XI

PAKET KEAHLIAN : Teknik Audio Video

Disahkan dan disetujui oleh:

Kepala Sekolah Kepala Unit EL BAN

Drs. Sunaryana, FX Tri nugroho

NIP. NIP.
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada ALLAH SWT, karena dengan arahmat dan
karunianya penulis dapat menyelesaikan laporan prektik kerja lapangan (PKL) yang telah
dilaksanakan di Bandara Internasional Tarakan. Laporan ini disusun sebagai salah satu
persyaratan mengikuti melaksanakan PKL tahun pelajaran 2015-2016.

Sehubungan dengan pelaksanaan PJKL ini tidak terlepas dari semua pihak secara
moril maupun materi, oleh karena itu saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:

1. Kedua orang tercinta


2. Pimpinan institusi pasangan/industri
3. Kepala Sekolah
4. Pembimbing industri dan sekolah
5. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung dalam pelaksanaan PKL
ini.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan.


Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, semoaga
laporan ini bermanfaat.

Tarakan, 08 Juni 2016


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN INDUSTRI

HALAMAN PENGESAHAN SEKOLAH

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL)


1.2. Tempat dan waktu PKL
1.3. Tinjauan umum tentang perusahaan
1.3.1. Sejarah Singkat
1.3.2. Visi,misi, moto perusahaan
1.3.3. Bidang usaha/jasa
1.3.4. Struktur organisasi perusahaan

BAB II PROSES DAN HASIL KERJA SERTA PELAKSANAA PROGRAM

2.1. Cara memasang konektor RJ-45 pada kabel UTP


2.2. Peralatan dan Bahan
2.3. Proses Pembuatan kabel LAN
2.4. Alat utama dan pendukung
2.5. Pemeriksaan hasil

2.6.Amplifier Penguat sinyal audio


2.7.Alat dan Bahan
2.8.Teori Dasar

2.9 pengertian umum FIDS


3.0 Bagian-bagian FIDS
3.1 Perancangan Sistem FIDS dan Contoh Aplikasinya

BAB IV PENUTUP

4.1. Kesimpulan
4.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL)

Praktik kerja lapangan yang diselenggarakan oleh sekolah menengah kejuruan (SMK)
bertujuan sebagai berikut :
1. Mengaktualisasikan model penyelenggara Pendidikan Sistem Ganda (PSG) antara
SMK dan institusi Pasangan (DU/DI) yang memadukan secara sistematis dan
sistematik program latihan penguasaan keahlian di dunia kerja(DU/DI).
2. Membagi topik-topik pembelajaran dari Kompetensi Dasar yang dapat dilaksanakan
di sekolah (SMK) dan yang dapat dilaksankan di Institusi Pasangan (DU/DI) sesuai
dengan sumber daya yang tersedia di masing-masing pihak
3. Memberikan pengalaman kerja langsung (real) kepada peserta didik dalam rangka
menanamkan (internalize) iklim kerja positif yang beroirentasi pada peduli mutu
proses dan hasil kerja
4. Memberikan bekal etos kerja yang tingi bagi peserta didik untuk memasuki dunia
kerja dalam menghadapi tuntutan pasar kerja global.
Tempat dan waktu PKL

Tempat : Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara Kelas 1 Utama


Juwata Tarakan

Alamat : JL.MULAWARMAN NO.1 TARAKAN

Waktu : 28 Maret 2016 s/d 08 Juni 2016

Jam : Senin = 07.00-13.30


Selasa s/d Kamis = 07.30-13.30
Jumat = 07.00-11.00
Sabtu = 07.30-12.00
Sejarah Singkat

Bandara Juwata pertama kali dibangun pada masa penjajahan Belanda dan menjadi
pangkalan militer bagi pesawat-pesawat tempur milik Belanda. Pada tanggal 11 Januari 1942
pesawat tempur milik Jepang mendarat pertama kalinya di Indonesia di Bandara Juwata
untuk merebuat Hindia Belanda. Setelah merdeka, bandara ini awalnya beroperasi sebagai
bandara perintis dengan hanya menggunakan pesawat kecil dan pada awal tahun 2000,
Bandara Juwata ditingkatkan statusnya menjadi bandara domestik dengan panjang runway
1.850 meter yang dilayani maskapai Bouraq Indonesia, Dirgantara Air Service, Citilink,
Kartika Airlines, Mandala Airlines, Merpati Nusantara Airlines dan Pelita Air Service. Pada
tahun 1997, penerbangan internasional pertama dilayani oleh Bouraq Indonesia untuk rute
Tarakan-Tawau, tahun 2006 Malaysia Airlines juga membuka rute Tarakan-Tawau,
penerbangan dari Tarakan-Tawau ditutup pada tahun 2000 oleh Bouraq Indonesia dan 2010
oleh Malaysia Airlines.
Bidang Usaha/Jasa

Bidang usaha dari kegiatan bisnis Bandar Udara Kelas 1 Utama Juwata Tarakan terbagi
dalam bidang usaha Jasa Aeronautika dan Jasa Non Aeronautika :

A. Jasa Pelayanan Aeronautika


merupakan bidang jasa dimana aktifitasnya berhubungan langsung dengan kegiatan
penerbangan, meliputi :
 Pelayanan Jasa Penerbangan (PJP)/ Air Traffic Services (ATS), yaitu memberikan pelayanan
pemanduan navigasi udara dan keselamatan pesawat udara baik yang melintas dalam
kawasan penerbangannya, atau pemanduan untuk tujuan pendaratan.
B. Jasa Aeronautika non ATS, meliputi :
 Pelayanan Jasa Pendaratan Penempatan dan Penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U) yang
memberikan pelayanan untuk keselamatan pendaratan, tinggal landas, penempatan dan
penyimpanan pesawat udara.
 Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara(PJP2U), yaitu memberikan pelayanan kepada
penumpang pesawat udara selama berada di bandar udara.
 Jasa Garbarata (Aviobridge) yaitu jasa berupa lorong jembatan yang menghubungkan
terminal penumpang dengan pesawat udara atau sebaliknya.
 C. Produk Non Aeronautika
merupakan bidang jasa yang tidak terkait langsung dengan kegiatan penerbangan akan tetapi
aktifitasnya terdapat
di dalam Bandar Udara dan sangat mendukung aktifitas penerbangan, meliputi :
 Pemakaian Counter
 Sewa - sewa (Ruang dan Tanah)
 Konsesi terhadap usaha - usaha di bandara
 Parkir kendaraan
 Sewa tempat reklame
 Pengelolaan CIP Lounge

D. Arah pengembangan perusahaan:


 Peningkatan operational Excellence
 Peningkatan Shareholder Value dengan sasaran peningkatan EBITDA dan Deviden
 Peningkatan kontribusi Non-Aero
 Kemandirian dalam pembangunan dan pengembangan bandar udara serta pelayanan lalu
lintas udara.
Struktur Organisasi

KEPALA
BANDAR
UDARA

KEPALA
BAGIAN
TATA USAHA

KEPALA KEPALA
SUB.BAGIAN SUB.BAGIAN
PERENCANAAN
DAN KEPEGAWAIAN
KEUANGAN DAN UMUM

KEPALA TEKNIK KEPALA BIDANG KEPALA


DAN OPERASI KEAMANAN BIDANG
PENERBANGAN PELAYANAN
DAN PAELAYANAN DAN
KEPALA DARURAT KERJASAMA
SEKSI TEKNIK
BANDAR
UDARA
KEPALA SEKSI KEPALA
KEPALA SEKSI KEAMANAN SEKSI
OPERASI PENERBANGAN PELAYANAN
BANDARA
UDARA
KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI
PELAYANAN KERJASAMA
DARURAT
BAB II
PROSES DAN HASIL KERJA PKL

2.1. Cara memasang konektor RJ-45 pada kabel UTP


Cara memasang konektor RJ-45 pada kabel UTP

Terdapat 2 jenis pemasangan :

1. Jenis lurus / straigh

1. Jenis lurus /straigh


biasa digunakan untuk menghubungkan komputer dengan hub / switch hub

Urutan pemasangan :

Standar A :

Ujuang A Ujung B
1. Orange Putih 1. Orange Putih
2. Orange 2. Orange
3. Hijau Putih 3. Hijau Putih
4. Biru 4. Biru
5. Biru Putih 5. Biru Putih
6. Hijau 6. Hijau
7. Coklat Putih 7. Coklat Putih
8. Coklat 8. Coklat

2.2. Peralatan dan Bahan :


1. Kabel UTP

2. Konektor RJ-45 2 buah

3. Tank Crimping

4. Tester kabel UTP (biar tau kalo salah nyambungnya)


2.3. Proses Pembuatan kabel LAN
Langkah 1 :

Kelupas bagian luar kabel UTP sepanjang kira-kira 2 cm dengan menggunakan


tang krimping sehingga nampak bagian dalam kabel yang berjumlah sebanyak 8
buah,

Langkah 2 :
Urutkan dan rapikan kabel sesuai dengan
warna dibawah ini :
1. Oranye Putih
2. Orange
3. Hijau Putih
4. Biru
5. Biru Putih
6. Hijau
7. Coklat Putih
8. Coklat

Langkah 3 :
Potong rapi ujung kabel secara bersamaan sedemikian sehigga ujungnya berjajar
dengan rata
2.4 Alat utama dan pendukung

Langkah 4 :
Masukkan ujung kabel UTP tadi ke dalam konektor RJ-45. Pastikan urutannya
benar sesuai dengan jalur-jalur yang sudah disediakan di dalam konektor tadi.
Dan juga pastikan ujung masing-masing kabel sudah mentok di bagian dalam
konektor RJ-45

Langkah 5 :
Masukkan konektor RJ-45 yang sudah terpasangi kabel UTP tadi ke salah satu
mulut tang crimping yang memiliki bentuk dan ukuran cocok dengan konektor
RJ-45. Tekan bagian pangkal konektor dengan tang krimping. Penekanan ini akan
membuat pin-pin yang ada di ujung konektor menancap di masing-masing kabel
lakukan langkah 1 s/d 5 untuk kedua ujung kabel

2.5 Pemeriksaan hasil

Langkah 6 :

Uji dengan kabel tester. Colokkan salah satu ujung ke induk tester ( yg besar ) ke
port Tx. Dan colokkan ujung lain ke anak tester (yg kecil) ke port Rx. Nyalakan
kabel tester dengan menggeser saklar ke posisi auto.

di tester Induk :

Lampu indikator akan menyala secara berurutan dari lampu indikator 1 s/d
8 dan juga G ( ground)
Perhatikan di tester anak :

 jika lampu indikator juga menyala pada posisi lampu indikator induk
menyala, maka kabel tersebut tidak ada masalah.
 Jika lampu indikator tester induk menyala pada nomor tertentu sedangkan
lampu indikator pada tester anak pada nomor tersebut tidak menyala, berarti
kabel dengan warna yang bersangkutan mengalami masalah.
 Jika lampu indikator tester induk menyala pada nomor tertentu sedangkan
lampu indikator pada tester anak menyala pada nomor yang lain bearti
urutan pemasangan yang tidak benar. (kecuali untuk jenis cross )

Masalah yang mungkin timbul :

 kabel putus di tengah


 kualitas konektor yg kurang baik
 cara pemasangan yang tidak baik, misal : ada ujung kanel yang tidak
mentok di dalam konektor sehingga tidak tertancap oleh pin konektor
2.6.Amplifier Penguat sinyal audio

Contoh Gambar Skema Rangkaian Amplifier Sebagai Penguat Daya

2.7. ALAT DAN BAHAN

1. Trainer Audio 1 Set 8. IC LA4440 = 1 buah

2. Osiloskop Dual Beam 1 set 9. C1 47 µF/10V = 1 buah

3. Multimeter 1 set 10.C3 100 µF/10V = 1 buah

4. AFG 1 set

2.8. TEORI DASAR

Pada rangkaian audio seringkali sinyal audio yang diproses harus diperbesar level
dayanya sampai mencapai suatu besar tertentu untuk menggerakkan loudspeaker yang
berukuran besar dan berdaya besar sehingga telinga mampu mendengarkan suara yang
dihasilkan oleh loudspeaker dan bahkan membuat pendengaran terganggu. Untuk Melakukan
hal ini diperlukan rangkaian penguat (amplifier) yang didalamnya terdapat komponen tertentu
yang mampu melakukan penguatan frekuensi audio. Seperti transistor bipolar, transistor efek
medan (FET), tabung katoda, bahkan menggunakan rangkaian terpadu (IC).
Audio Amplifier adalah sebuah alat yang berfungsi memperkuat sinyal audio dari
sumber-sumber sinyal yang masih kecil sehingga dapat menggetarkan membran speaker
dengan level tertentu sesuai kebutuhan.

1. Input Sinyal

Input sinyal dapat berasal dari beberapa sumber, antara lain dari CD/DVD Player,
Tape, Radio AM/FM, Microphone, MP3 Player, Ipod, dll. Masing-masing sumber sinyal
tersebut mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Misalnya microphone merupakan
sumber masukan (input) yang berguna untuk merobah suara memjadi getaran listrik sinyal
analog untuk selanjutnya diperkuat dan diolah sesuai dengan kebutuhan, pengolahan
berikutnya dengan Power Amplifier dari suara yang berintensitas rendah menjadi lebih keras
terakhir diumpan ke Speaker.

Pemilihan mikrofon harus dilakukan dengan lebih hati-hati. Hal ini dilakukan untuk
mencegah berkurangnya kemampuan mikrofon dari performa yang optimal. Agar lebih
efektif, mikrofon yang digunakan haruslah sesuai kebutuhan dan seimbang antara sumber
suara yang ingin dicuplik, misalnya suara manusia, alat musik, suara kendaraan, atau yang
lainnya dengan sistem tata suara yang digunakan seperti sound sistem untuk live music, alat
perekaman, arena balap GP motor, dan sebagainya.

Prinsip Kerja Microphone

2. Penguat Awal/Penguat Depan (Pre-amp)

Penguat depan berfungsi sebagai penyangga dan penyesuai level dari masing-masing
sinyal input sebelum dimasukkan ke pengatur nada. Hal ini bertujuan agar saat proses
pengaturan nada tidak terjadi kesalahan karena pembebanan/loading. Penguat depan harus
mempunyai karakteristik penyangga/buffer dan berdesah rendah.

3. Filter audio(Tone Control)

Perangkat yang akan mengatur nada suara asli, dapat mengubah tingkat, dan warna
nada. Pengaturan nada bertujuan menyamakan (equalizer) suara yang dihasilkan pada speaker
agar sesuai dengan aslinya (Hi-Fi).Contohnya Tone control,Equalizer,Limiter,Comprasso,dan
Crossover(LPF,HPF,dan BPF).
· Rangkaian Equalizer merupakan pengatur nada yang mempunyai banyak kanal
pengaturan pada frekuensi tertentu.

· Crossover/X-oper berfungsi untuk membagi sinyal suara.

Pengatur nada minimal mempunyai pengaturan untuk nada rendah dan nada tinggi. Untuk
pengaturan nada dengan cara mengatur nilai R/C resonator pada rangkaian filter.

4. Penguat akhir(Power Amplifier)

Penguat atau Amplifier adalah komponen elektronika yang digunakan untuk


menguatkan daya atau tenaga secara umumnya. Dalam bidang audio, amplifier bertugas
menguatkan signal suara yang telah dinyatakan dalam bentuk arus listrik pada bagian
inputnya menjadi arus listrik yang lebih kuat di bagian outputnya. Besarnya penguatan ini
sering dikenal dengan istilah gain. Nilai dari gain yang dinyatakan sebagai fungsi frekuensi
disebut sebagai fungsi transfer.

Power Amplifier bertugas sebagai penguat akhir dari preamplifier menuju ke driver
speaker. Amplifier pada umumnya terbagi menjadi dua yaitu Power Amplifier dan Integrated
Amplifier. Power Amplifier adalah penguat akhir yang tidak disertai dengan Tone Control
atau Equalizer (Volume, Bass, Treble), sebaliknya integrated amplifier adalah penguat akhir
yang telah disertai dengan Tone Control.

Power output atau tenaga keluaran suatu amplifier bervariasi mulai dari 10 Watt
sampai ribuan Watt. Untuk hiburan di rumah power output 20 Watt sudah cukup memadai,
tetapi untuk penggunaan di lapangan terbuka dibutuhkan power output yang lebih besar
sesuai medan cakupan. Untuk sistem PA 100 Watt sudah cukup, tetapi untuk konser musik
barangkali 5000 Watt masih dianggap kurang meledak atau membahana. Terlepas dari
masalah power output, amplifier yang baik harus mampu merespon frekuensi audio dari 0 -
20.000 Hz.

5. Loudspeaker

Speaker adalah komponen elektronika yang terdiri dari kumparan, membran dan
magnet sebagai bagian yang saling terkait. Tanpa adanya membran, sebuah speaker tidak
akan mengeluarkan suara, demikian sebaliknya Bagian-bagian speaker tersebut saling terkait
dan saling melengkapi satu sama lain.

Fungsi speaker ini adalah mengubah gelombang listrik menjadi getaran suara. Proses
pengubahan gelombang listrik / elektromagnet menjadi gelombang suara terjadi karena
adanya aliran listrik arus AC audio dari penguat audio kedalam kumparan yang menghasilkan
gaya magnet sehingga akan menggerakkan membran, Kuat lemahnya arus listrik yang
diterima, akan mempengaruhi getaran pada membran, bergetarnya membran ini
menghasilkan gelombang bunyi yang dapat kita dengar.

Bagian-bagianspeaker

Jenis speaker berdasarkan suara yang dihasilkannya :

Twitter,Midrange,Woofer

1. Woofer adalah jenis speaker yang menghasilkan output suara nada rendah

2. Midrange adalah jenis speaker yang menghasilkan output suara nada menengah

3. Twitter adalah jenis speaker yang menghasilkan output suara nada tinggi .

Pada rangkaian penguat pada suatu sistem audio, rangkaian terdiri dari beberapa bagian
antara lain rangkaian penguat awal yang dikenal dengan rangkaian pre-amp, rangkaian filtter
(tune control) dan rangkaian penguat akhir (power amplifier) yang akan menggerakkan
speaker yang akan menghasilkan suara sehingga bisa didengarkan oleh telinga.
2.9 PENGERTIAN UMUM FIDS

FIDS adalah singkatan dari Flight Information Display System yang merupakan suatu
sistem informasi yang ada bandar udara Juwata Tarakan yang membantu dalam
memanajemen penumpang baik keberangkatan (Departure), transit, atau kedatangan (Arrival)
domestik maupun internasional. Sistem ini bekerja dengan memanfaatkan fasilitas jaringan
komputer/network yang ada di bandara ahmad yani semarang untuk berkoordinasi antar
bagian satu dengan bagian lain yang ada pada FIDS. Selain untuk memanajemen penumpang
sistem ini juga berguna untuk menginformasikan kepada pengunjung bandara non-
penumpang tentang status suatu penerbangan. Untuk selanjutnya pada pembahasan ini,
penyebutan sistem tersebut disingkat menjadi FIDS. Data yang ditampilkan meliputi :

1. Nomor Penerbangan / Flight Number


2. Maskapai / Airline
3. Jadwal Kedatangan/Keberangkatan (Arrival / Departure)
4. Asal/Tujuan (Origin/Destination)
5. Keterangan (Berisi estimated time, apakah pesawat tepat waktu ataukah delay)

Di Bandar Udara Juwata Tarakan FIDS ini dibuat berbasiskan Web. Sehingga
aksesnya dilakukan melalui jaringan komputer (LAN / Local Area Network). Display FIDS
atau yang bisa disebut juga Display Minimum System (DMS) digunakan untuk menampilkan
informasi penerbangan bagi penumpang/pengguna jasa bandara. Displaydisplay FIDS ini
biasanya ditempatkan di lokasi-lokasi (diterminal bandara) yang mudah untuk dilihat para
pengguna jasa bandar udara (Public Area). Lokasi-lokasi tersebut seperti :

1. Keberangkatan Domestik (Domestic Departure)


2. Kedatangan Domestik (Domestik Arrival)
3. Keberangkatan Internasional (International Departure)
4. Kedatangan Internasional (International Arrival)\

Display pada lokasi-lokasi tersebut tidak hanya satu, namun bisa beberapadisplay
dipasang sesuai kebutuhan. Data dari display FIDS tersebut diinput dan di update oleh staf-
staf di Informasi Center dan Staf di AMC (Apron Movement Control). Karena merekalah
yang bertanggung jawab langsung terhadap informasi jadwal penerbangan. Selain display
FIDS di terminal bandara, display ini juga ditempatkan dibeberapa lokasi lain seperti :
1. Lounge
2. Konsesi
3. Fuel Service
Bagi penumpang yang menunggu di lounge, selain akan mendapatkan announcing jika
waktu penerbangan tiba, dapat juga melihat pada display yang telah disediakan. Sedangkan
display pada fuel service berguna untuk mempersiapkan pengiriman avtur bagi pesawat yang
baru datang dan akan tinggal landas lagi. Dengan adanya FIDS ini, kebutuhan informasi akan
aktivitas kedatangan dankeberangkatan pesawat udara dapat dilayani.

Tampilan FIDS pada layar display

3.0 Bagian-bagian FIDS

Secara Garis besar FIDS dapat dibagi menjadi dua bagian utama yaitu Server dan Client.
Penjelasannya adalah sebagai berikut:

3.0.1. Server

Server FIDS bertindak sebagai sumber data status penerbangan utama dari FIDS dan
merupakan media input data untuk admin FIDS yang kemudian data tersebut dikirimkan
kepada client-client yang terhubung melalui jaringan kabel UTP(Unshielded Twisted Pair).
Spesifikasi perangkat lunak server FIDS antara lain:

1. Sistem Operasi: Suse Linux 11.3


2.Web Server:Apache + PHP + MySQL
3. Samba Server

Server FIDS dan Perangkat jaringannya


3.0.1. Apache Server

Server HTTP Apache atau Server Web/WWW Apache adalah server web yang dapat
dijalankan di banyak sistem operasi (Unix, BSD, Linux, Microsoft Windows dan Novell
Netware serta platform lainnya) yang berguna untuk melayani dan memfungsikan situs web.
Protokol yang digunakan untuk melayani fasilitas web/www ini menggunakan HTTP.
Apache memiliki fitur-fitur canggih seperti pesan kesalahan yang dapat dikonfigur,
autentikasi berbasis basis data dan lain-lain. Apache juga didukung oleh sejumlah antarmuka
pengguna berbasis grafik (GUI) yang memungkinkan penanganan server menjadi mudah.
Apache merupakan perangkat lunak sumber terbuka dikembangkan oleh komunitas terbuka
yang terdiri dari pengembangpengembang dibawah naungan Apache Software Foundation.

3.0.2 Samba Server

Samba adalah program yang bersifat open source yang menyediakan layanan berbagi
berkas (file service) dan berbagi alat pencetak (print service), resolusi nama NetBIOS, dan
pengumuman layanan (NetBIOS service announcement/browsing).
Sebagai sebuah aplikasi file server, Samba mengizinkan berkas, alat pencetak, dan beberapa
sumber daya lainnya agar dapat digunakan oleh banyak pengguna dalam keluarga sistem
operasi UNIX, dan mengizinkan interoperabilitas dengan sistem operasi Windows. Samba
dibuat berdasarkan protokol Server Message Block (SMB).

3.0.3. Client

Client merupakan bagian yang terhubung langsung dengan server melalui kabel UTP. Client
bertugas menampilkan informasi penerbangan yang didapat dari server. Client FIDS disebut
DMS(Display Minimum System). Spesifikasi perangkat keras dari DMS antara lain:
1. Processor: VIA
2. Memory: 64 MB
3. Hard Disk: 256 MB (SSD)
Spesifikasi perangkat lunak dari DMS antara lain:
1. Sistem Operasi: Linux SLAX
2. Web Browser: Firefox

3.0.4. SLAX

SLAX adalah sistem operasi Live CD Linux (distro linux) berbasis Slackware. Ia
tidak perlu di-instal ke hard drive; berjalan dari CD atau USB drive. Terdapat juga pilihan
untuk menjalankan SLAX dari RAM. SLAX dikembangkan oleh Tomáš Matějíček dari
Republik Czech menggunakan Linux Live scripts.
Salah satu fitur utama SLAX adalah kemudahan penyesuaian (customization). Perangkat
lunak tambahan, seperti paket-paket Slackware, dapat ditambahkan ke CD dasar untuk
menyesuaikan distribusi. Situs SLAX menawarkan repositori perangkat lunak untuk
mengunduh paket (modul) dan memuat yang baru.
SLAX menyimpan semua modul dalam file kompresi SquashFS menggunakan metode
LZMA. Modul-modul ditumpuk bersama-sama untuk membangun root file system SLAX
lengkap. Sebuah lapisan tambahan yang dapat ditulisi (TmpFS file system) diletakkan di atas
tumpukan untuk melaksanakan fungsi menulis.
Sistem file bertumpuk yang digunakan SLAX berbeda antara versi 5 (unionfs) dan 6 (AuFS),
demikian pula dengan ekstensi nama file modul (berubah dari .mo ke .lzm). Sebuah Live
USB SLAX dapat dibuat secara manual atau dengan UNetbootin.

3.0.5. DMS

DMS adalah singkatan dari Display Minimum System yang merupakan suatu
perangkat komputer dengan spesifikasi perangkat lunak minimum yang berfungsi sebagai
client dari FIDS. DMS dapat ditemukan di beberapa lokasi strategis di Bandara Ahmad Yani
Semarang supaya mudah dilihat oleh masyarakat yang ada di bandara baik penumpang
maupun non-penumpang. Lokasilokasi tersebut antara lain:

1. Terminal
DMS ini terletak di bagian terminal yang menginformasikan tentang status suatu
penerbangan baik kedatangan(arrival) maupun keberangkatan(departure) internasional dan
domestik, tergantung pada terminal mana
DMS tersebut ditempatkan.

2. Ruang Tunggu/Waiting Room


DMS ini terletak didalam ruang tunggu dan hanya bisa dilihat oleh orang-orang yang
akan melakukan perjalanan udara dari Bandara Ahmad yani Semarang yang sedang
berada dalam ruang tunggu. DMS ini hanya menampilkan informasi keberangkatan yang
akan atau telah menggunakan ruang tunggu tersebut.

3.1 Perancangan Sistem FIDS dan Contoh Aplikasinya

3.1.1 Cara Kerja FIDS


FIDS harus tetap saling terhubung supaya bisa berkerja secara normal karena FIDS
merupakan suatu sistem yang mengandalkan jaringan komputer untuk transfer data. Berikut
adalah gambaran singkat cara kerja dari FIDS.
Mula-mula sebuah client/DMS diset startup-nya sedemikian rupa sehingga pada saat
DMS tersebut diaktifkan akan secara otomatis mengaktifkan aplikasi web browser dan secara
otomatis pula web browser mengirimkan kepada server sebuah URL menuju suatu sub
direktori dalam /var/www dengan nama yang sesuai dengan lokasi DMS tersebut
ditempatkan.

Dalam direktori yang dituju oleh DMS terdapat file PHP dengan nama rool.php yang
dalam file tersebut terdapat perintah untuk menjalankan beberapa query kepada MySQL
untuk memberikan data yang sesuai dengan permintaan DMS yang mengakses direktori yang
berisi file PHP tersebut. PHP merupakan suatu plugin untuk apache yang memungkinkan
apache untuk menerjemahkan file PHP menjadi hypertext. File PHP yang berada dalam
direktori yang diakses oleh DMS akan diterjemahkan oleh apache menjadi hypertext dan
ditransfer kepada DMS tersebut.

Hypertext yang didapat dari server oleh web browser yang ada pada DMS akan
diubah menjadi tampilan web yang kemudian ditampilkan kepada public.

3.1.2 Aliran Data FIDS


Admin FIDS adalah seorang atau lebih yang bertugas untuk memasukkan data, dan
mengubah remark, dari sinilah data yang beredar di FIDS berasal. Berikut ini akan
digambarkan bagaimana sebuah data penerbangan dimasukkan kedalam database FIDS
hingga data tersebut ditampikan kepada publik

Data yang dimasukkan kedalam database oleh admin didapat dari AMC (Apron
Movement Control) termasuk jadwal dan remark baik kedatangan maupun keberangkatan.
AMC mendapatkan data dan jadwal dari ATC(Air Traffic Control) dan
maskapai/airline.AMC memberi instruksi sebuah remark kepada admin kemudian admin
akan mengeset remark sesuai yang diinstruksikan oleh AMC. Remark Delayed menunjukkan
bahwa keberangkatan akan tertunda beberapa menit sampai beberapa jam. Remark ini
memiliki beberapa alasan diantaranya:
1. Due To Wheater Condition
2. Due To Technical Problem
3. Due To Late Arrival
4. Due To Ship Shortage
5. Due To Air Traffic Control
6. Due To Protokoler
7. Due To Aircraft Service
8. Due To Operational Reason
9. Due To Flight Regulation
10. Due To Ship Change
Data-data yang beredar dalam FIDS adalah data yang sangat penting karena sangat
mempengaruhi aliran penumpang yang ada di Bandar Udara, walaupun data tersebut tidak
rahasia, tidak semua orang boleh mengubah data tersebut terlebih menghapusnya, oleh karena
itu diperlukan suatu pengamanan khusus ketika akan memasuki halaman untuk
entry/ubah/hapus data atau mengubah remark.
3.1.3 Aplikasi FIDS
Untuk mengatur jadwal dari penerbangan di suatu bandar udara memerlukan suatu
aplikasi yang berguna untuk menambah/menghapus jadwal dari suatu penerbangan. Disini
akan dijelaskan tentang contoh aplikasi dari FIDS tersebut. Login adalah adalah suatu
prosedur yang harus dilalui terlebih dahulu sebelum memasuki halaman untuk
entry/ubah/hapus data atau mengubah remark. Dalam halaman login terdapat isian username
dan password.

 Bila username dan password cocok maka akan tampil halaman admin yang
didalamnya kita bisaentry/ubah/hapus data dan/atau mengubah remark.

 Pada tampilan edit kita dapat mengatur dari jadwal penerbangan,untuk menambah
atau menghapus suatu jadwal yang sudah tidak valid.

 Pada tampilan Actual arrival flights, admin bisa mengatur jadwal kedatangan pesawat.
BAB III

PENUTUP

4.1. kesimpulan
o Kabel LAN biasa digunakan untuk menguhubungkan komputer satu dengan
komputer lainnya
o Amplifier digunakan sebagai penguat sinyal audio .
o Ampifier didalam Bandar Udara Juwata Ta rakan memakai jenis Toak
o Jenis speaker berdasarkan suara yang dihasilkan yaitu,
Woofer,Midrange,Twitter
o Amplifier terdiri dari beberapa rangkaian yaitu, rangkaian penguat awal
(pre-amp), rangkaian filter (tune control), dan rangkain penguat akhir(power
amplifier) yang akan menggerakkan speaker hingga menghasilkan suara agar
bisa didengar oleh telinga manusia .
o FIDS adalah singkatan dari Flight Information Display System yang
merupakan suatu sistem informasi yang ada Bandar Udara Juwata Tarakan
o Data yang ditampilkan FIDS meliputi : Nomor Penerbangan / Flight Number ,
Maskapai / Airline, Jadwal Kedatangan/Keberangkatan (Arrival / Departure) ,
Asal/Tujuan (Origin/Destination) , Keterangan (Berisi estimated time, apakah
pesawat tepat waktu ataukah delay)
o FIDS dapat dibagi menjadi dua bagian utama yaitu Server dan Client.
o Data-data yang beredar dalam FIDS adalah data yang sangat penting karena
sangat mempengaruhi aliran penumpang yang ada di Bandar Udara
o Contoh aplikasi FIDS yaitu Login adalah adalah suatu prosedur yang harus
dilalui terlebih dahulu sebelum memasuki halaman untuk entry/ubah/hapus
data atau mengubah remark.

4.2. Saran
 Penulis merasa puas sekali selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
, karena banyak hal-hal yang baru ditemui secara langsung.
 Penulis menyarankan hendakbnya siswa yang akan datang jangan terlalu terikat
pada pengetahuan yang ada di sekolah tetapi harus memiliki wawasan yang luas
agar dapat menambah keterampilan di dalam dunia industri
 Penulis menyarankan kepada pembimbing sekolah agar mengawasi/
memperhatikan siswanya dalam melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ,
apakah tempat industri selalu memberikan kerjaan sesuai dengan keahlian
/kejuruan masing-masing
 Penulis merasa senang dan berterima kasih kepada semua pembimbing yang telah
memberikan kepercayaan kepada kami sebagai peserta Praktek Kerja Lapangan
(PKL)
DAFTAR PUSTAKA

 https://abdulrachmanharytz.wordpress.com
 http://Tarakanairport.com/index.php?page=7
 Humas+SMKN2+Tarakan.2016.Pedoman+Penyusunan+Laporan+PKL+SMKN+2+Tarak
an.Tarakan
 pengertian-navigasi-dan-ilmu-dalam.html
 http://www.elektro.undip.ac.id/el_kpta/wp-content/uploads/2012/05/L2F008034_MKP.pdf
 http://misshariatyronald0.blogspot.co.id/2012/05/laporan-penguat-daya-audio.html
 Kadir, Abdul, Mudah Mempelajari Database MySQL, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2010.
 Charles,M.Kozierok,2003.The TCP/IP Guide. US : aquarelle.
 Fids3 Flight Information Display System (FIDS) of the 3rd generation based on the latest
software technology, http://www.fids3.com, Desember 2011.
 Wikipedia pengertian fids, http://en.wikipedia.org/wiki/Flight_inf
ormation_display_system, Desember 2011.

Anda mungkin juga menyukai