Pada Gambar 3 menunjukkan hasil pengujian pH yang dilakukan pada semua sampel
sungai (hulu, tengah dan hilir). pH dari ketiga sampel tersebut yaitu 6. Hasil dari seluruh
pengujian menunjukkan bahwa semua sampel mempunyai pH yang baik karena memenuhi
rentang (pH antara 6–8) yang ditandai masih terdapatnya biota air yang hidup, seperti ikan.
Secara warna, walaupun air dari ketiga sampel tersebut berwarna cokelat, tetapi belum
membuktikan bahwa air tersebut berbahaya. Perlunya adanya studi lebih lanjut untuk
mengetahui dan memastikan kelayakan air dari sungai Bedadung jika dikonsumsi.
Dapus:
Asmadi dan Suharno. 2012. Dasar-dasar Teknologi Pengelolahan Air Limbah. Yogyakarta: Gosyen
Publishing.
Effendi, Hefni. 2003. Telaah Kualitas Air. Jakarta: Universitas Indonesia.
Peavy, Howard S et.al. 1985. Environmental Engineering.McGraw-Hill. Singapura. Pengelolaan
Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran Air. (Online)
http://www.minerba.esdm.go.id/library/sih/PP8201_KualitasAir.pdf diakses 10 April 2018.
Pemerintah Republik Indonesia. 2001. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang
Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Jakarta : Presiden
Republik Indonesia.
Sugiharto. 1987. Pengelolaan Air Limbah. Yogyakarta : Kanisius.