Anda di halaman 1dari 6

NASKAH KOMUNIKASI TERAUPETIK

Pemberian Buli Buli

Dibuat Oleh :

Indah Dwi Magfiroh(201801005)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI

TAHUN 2019/2020
Kasus

Seorang Nn. A usia 20 th dirawat di RST Wirasakti Kupang. Pasien mengeluh nyeri pada perut,

lemah, tidak bisa beraktifitas karena nyeri pada perut.

Fase Pra-Interaksi

Perawat memeriksa status atau riwayat kesehatan pasien di buku laporan kesehatan pasien.

Fase Orientasi

Perawat : selamat pagi dek? (sambil memegang tangan pasien)

Pasien : selamat pagi juga suster (tersenyum )

Perawat : apa benar ini dengan adik yana ?

Pasien : iya benar kak….

Perawat : perkenalkan dek, nama kakak farida losdianti, adik bisa panggil kak ida. Kakak

mahasiswa perawat dari Poltekkes Kupang, hari ini kakak yang akan bertugas merawat

adik dalam memberikan kompres hangat menggunakan buli-buli panas selama dalam
perawatan. Tujuannya yaitu untuk meningkatakan aliran darah, meningkatkaan

relaksasi otot dan mengurangi nyeri. Pemeriksaan yang akan kakak lakukan lebih

kurang 20 menit, kak harap adik dapat bekerjasama dengan kak.

Pasien : iya kak (sambil tersenyum).

Perawat : bagaimana keadaan adik hari ini? (menatap pasien dengan senyuman)

Pasien : sudah agak membaik kak…(penuh semangat)

Perawat : Syurlah kalau begitu dek kak ikut senang kalau adik sudah agak membaik, tapi

dek..walaupun begitu adik harus tetap dikompres yaa supaya adik lebih cepat

sembuhnya…(sambil tersenyum)

Pasien : iya kak terimakasih (tersenyum).

Fase Kerja

Perawat : Baiklah dek, kak mulai mengompres adik menggunakan buli-buli panas ya… Silakan
adik berbaring terlentang. Bagaimana apakah posisi sekarang membuat adik nyaman?

(perawat sambil mengatur posisi pasien).

Pasien : iya kak, begini sudah lebih nyaman (menatap perawat sambil tersenyum)

Setelah mengatur posisi yang nyaman untuk pasien perawat mencuci tangan kemudian mengisi

buli-buli panas dengan air biasa, mengfiksasi tutupnya lalu mengecek apakah ada kebocoran atau

tidak setelah itu airnya dibuang. Setelah itu perawat mengisi ¾ kantong dengan air panas. Dan

membungkus kantong dengan handuk.

Perawat : Dek, tolong beritahu ya jika kompresannya terlal panas….

(Kemudian perawat mulai menempatkan kantong ke daerah cedera pasien selama 15-30 menit).

Perawat : Bagaimana dek rasanya apakah terlalu panas….? (sambil mengangkat kantong dari

daerah cedera pasien).

Pasien : tidak terlalu panas ko kak….(sambil menatap dan tersenyum pada perawat).

Perawat : baik adik, kalau begitu kak lanjut kompresnya yaa…(tersenyum menatap pasien).
Pasien : iya kak (mengangguk)

Fase Terminasi

Waktu mengompres selesai tepat pada waktu tiga puluh menit.

Perawat : baik dek waktu mengompresnya sudah selesai, apa yang adik rasakan setelah

dikompres dengan buli-buli panas ini?

Pasien : saya merasa sedikit baikan kak …(tersenyum).

Perawat : syukurlah kalau begitu dek..

Pasien : iya kak terimakasih yah (Tersenyum).

Setelah perawat selesai melakukan tindakan perawat merapikan pasien, membereskan

dan membersihkan alat untuk disimpan kembali ketempat semula. Setelah itu perawat mencuci

tangan dan melakukan dokumentasi.

Perawat : baiklah dek karena kompres menggunakan buli-buli panas nya sudah selesai, kak

pamit yaa..jika adik membutuhkan sesuatu, dek bisa tekan bel atau keluarganya bisa panggil kak
atau perawat lain diruangan perawat ya…. terimakasih yaa dek atas waktu dan kerjasamanya

lekas sembuh ya ..nanti kak datang lagi untuk kontrak waktu yang akan datang (menyentuh

pasien sambil bersalaman dan tersenyum lebar).

Pasien : iya terimakasih banyak kak…( tersenyum).

Anda mungkin juga menyukai