Halaman Depan PDF
Halaman Depan PDF
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Strata-1 Jurusan Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan
Pembimbing I
ii
PENGESAHAN
Surakarta,
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dekan,
iii
PERNYATAAN
Dengan ini, saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya
Tinggi dan sepanjang sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis
iv
MOTTO
Janganlah meminta beban yang ringan, tapi mintalah pundak yang kuat
(Mario Teguh)
Janganlah memimpikan yang besar tapi berlaku dengan cara yang hanya pantas
Bagi kehidupan yang kecil dan lemah
(Mario Teguh)
v
PERSEMBAHAN
Karya ini dengan setulus hati aku persembahkan kepada mereka yang
Terima kasih telah mencurahkan cinta dan kasih sayang kepada Ananda,
dukungan, do’a serta semua yang Ayah dan Ibu berikan dengan tulus untuk
keberhasilan Ananda yang tak kan bisa terbalaskan dengan apapun. Hanya do’a
dan ucapan terima kasih yang begitu mendalam yang bisa Ananda berikan.
Mas Eko dan adik Maulania terima kasih atas dukungan, do’a serta kasih
Dony Irawan
Terima kasih atas perhatian, do’a, kasih sayang dan cinta serta dukungan yang
telah kamu berikan dengan tulus untuk ku, semoga kesuksesan dapat kita raih
Terima kasih kepada kalian semua, Ahmad Ridwan, mas Wawan dan Puput
yang selalu bersama-sama mengerjakan skripsi dari awal sampai akhir. Semoga
vi
Yuliana Puspitasari
teman dari kita Taman Kanak-kanak sampai kuliah yang selalu bersama-sama.
Terima kasih atas perhatian dan kasih sayang yang kamu berikan. Semoga kita
Siti Rahayu, Heny, Pipit, Ratri, Anisa, Suryanti, Endru, Anas, Meyga, Anwar
dll yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, terima kasih atas segala
perhatian dan kasih sayang yang kalian berikan. Kalian semua telah mengisi
Almamaterku
vii
KATA PENGANTAR
Dalam menyelesaikan skripsi ini, banyak pihak yang telah membantu enulis
baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu pada kesempatan ini
1. Bapak dan Ibuku tercinta yang telah memberikan do’a, semangat dan semua
2. Bapak Drs. Sofyan Anif, M.Si, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
3. Ibu Dra. Hj. Sri Arfiah, SH., M.Pd., selaku Ketua Progdi Pendidikan
viii
4. Bapak Drs. Achmad Muthali’in, M.Si, selaku Sekretaris Progdi Pendidikan
5. Ibu Dra. Sri Gunarsi, SH, MH, selaku Pembimbing Akademik terima kasih
6. Bapak Teguh Subroto selaku Kepala Desa Jatisari yang telah mengijinkan
7. Bapak Drs. Ahmad Muhibbin, M.Si selaku penguji II terima kasih atas waktu
yang diberikan sehingga penulis dapat penyelesaian ujian skripsi dengan baik.
8. Ibu Dra. Sundari, SH,MH selaku penguji III terima kasih atas waktu yang
9. Bapak dan Ibu dosen Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang telah
Penulis
ix
DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN ............................................................................................... iv
MOTTO ........................................................................................................... v
PERSEMBAHAN ............................................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN
E. Daftar Istilah................................................................................... 5
x
BAB II LANDASAN TEORI
Tradisi ............................................................................... 15
xi
5. Aspek Nilai Religius dalam Tradisi Temu Manten pada
1. Informan .................................................................................. 36
a. Observasi ............................................................................ 38
c. Dokumen ……………………………………………….. . 41
xii
2. Instrumen Pengumpulan Data .................................................. 42
Manten...................................................................................... 56
xiii
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan............................................................................................... 72
B. Implikasi ............................................................................................... 74
C. Saran ..................................................................................................... 76
LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
xv
DAFTAR BAGAN
Halaman
Gambar 6. Tetel untuk Mencari Hari Baik dari Garis Keturunan .................... 57
Gambar 7. Tetel unuk Mencari Hari Baik dari Hari Lahir Kedua Mempelai .. 57
Gambar 9. Prosesi Upacara Tradisi Temu Manten dan Pembacaan Do’a ....... 60
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
xvii
NILAI-NILAI RELIGIUS YANG TERKANDUNG DALAM TRADISI
TEMU MANTEN PADA UPACARA PERKAWINAN ADAT JAWA
( Studi Kasus di Dusun Tanduran Desa Jatisari Kecamatan
Jatisrono Kabupaten Wonogiri)
Dwi Indah Astika Yuniarti, A220090078, Program Studi Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan, Fakultas Keguruan dan IlmuPendidikan,
Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013, 80 halaman.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang, alat-alat dan
perlengkapan, prosesi upacara, serta nilai-nilai religius dalam tradisi Temu
Manten pada upacara perkawinan adat Jawa di Dusun Tanduran Desa Jatisari
Kecamatan Jatisrono Kabupaten Wonogiri. Pengumpulan data dilakukan dengan
wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Instrumen yang digunakan
dalam mengumpulkan data yaitu dengan pedoman wawancara, pedoman
observasi dan telaah dokumentasi. Untuk menguji keabsahan datanya dengan cara
triangulasi, khususnya triangulasi sumber data dan triangulasi pengumpulan data,
sedangkan untuk menganalisis data menerapan model analisis interaktif malalui
prosespengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tradisi Temu Manten adalah
pertemuan antara laki-laki dan perempuan yang ditakdirkan berjodoh. Tradisi
tersebut terdapat beberapa prosesi yaitu balangan suruh atau gantale, midhak
endok atau wiji dadi dan sindhur binayang yang kesemuanya memiliki makna
yang berbeda-beda. Tradisi Temu Manten merupakan salah satu bagian dari
upacara perkawinan adat Jawa yang menggunakan alat-alat sebagai simbol
permohonan yang terdiri dari daun sirih, gambir atau jambe, benang berwarna
putih, godong sak ujung (daun pisang), pasangan, bokor (baskom yang terbuat
dari kuningan), telur ayam Jawa, air, bunga kantil, bunga melati, bunga mawar,
kain sindhur.
Tradisi Temu Manten berfungsi dan bermakna sebagai sarana untuk
memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar dalam melangsungkan prosesi
perkawinan tidak diganggu oleh roh-roh halus, menjadi keluarga yang baik dan
bahagia, mendapat ketentraman, menjadi keluarga yang saling menghargai
pasangan dan bertanggung jawab serta menjadi keluarga yang selamat dunia dan
akherat. Tradisi Temu Manten pada perkawinan adat Jawa mempunyai kandungan
nilai-nilai religius yang bertujuan untuk memohon berkah dan keselamatan
kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dalam setiap detail prosesi tradisi Temu Manten,
memiliki kandungan makna nilai-nilai religius baik pada peralatan yang
digunakan maupun setiap prosesi yang dilaksanakan.
Kata kunci: religius, tradisi, Temu Manten, adat Jawa
xviii