Anda di halaman 1dari 83

KATALOG INOVASI DESA

Katalog Inovasi Desa


Kabupaten Rembang 2018

Pengarah: H. Sulistiyono, AP, M.Si


(Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Rembang)

Penanggungjawab: Mohammad Mahfudz, SH, MH (Kepala Bidang


Penyelenggaraan Pemberdayaan Pemerintah Desa Dinpermades Kabupaten
Rembang)

Penyusun
Priyono, Suradi, Wahyono, Ima, Agung, Lukman

Kontributor
TPID se-Kabupaten Rembang

Perancang sampul dan tata letak


Ima dan Rizal

Diterbitkan oleh
TIK Kabupaten Rembang

Alamat Website : pidrembang.blogspot.com


Email : rembangpid@gmail.com
Facebook : PidRbg
Twitter : @PidRembang
Instagram : @pidrembang
Youtube : PID Rembang

Tim Inovasi Kabupaten Rembang

i
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA

ii
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA

DAFTAR ISI :
PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA
POSREM – Posyandu Remaja (TPID SEDAN)........................................................................ 1
KOMPAK & MASALONA – Posyandu Terintegrasi (TPID KRAGAN)...................................... 3
DALANG ARTO PAUD Tunas Bangsa (TPID Kaliori)............................................................... 5
Pengelolaan Destinasi Wisata oleh ABI MANTRANA (TPID Rembang).................................. 7
Pola Pembinaan SSB (TPID Sulang)........................................................................................ 9

INFRASTRUKTUR DESA
Tambatan Perahu Manggar (TPID Sluke)................................................................................. 11
Ruko Pondokrejo (TPID Bulu)................................................................................................... 13
RTH Dasun (TPID Lasem)........................................................................................................ 15
Pertokoan Tambakagung (TPID Kaliori)................................................................................... 17
Kandang Komunal (TPID Rembang)........................................................................................ 19

EKONOMI DAN KEWIRAUSAHAAN


PERMATA – Pengolahan Pakan Ternak Sentrat (TPID Sedan)............................................... 21
UNIK SEPA – Pupuk Organik dari Limbah Produksi Sapu Serabut Kelapa (TPID Sedan)...... 23
Djoglo Coffee (TPID Gunem).................................................................................................... 25
Destinasi Wisata Religi Gunung Butak (TPID Gunem)............................................................. 27
TABELA – Penggunaan Alat Sederhana Tanam Benih Langsung (TPID Gunem)................... 29
GURAMI FARM – Budidaya Gurami di Lahan Sempit (TPID Gunem)..................................... 31
Agrowisata Jambu Citra (TPID Bulu)........................................................................................ 33
MR SIWALAN – Sikeling Serbuk Hitam Manis (TPID Sulang)................................................. 35
Produk Kambing Etawa Menambah Pendapatan Usaha (TPID Sulang) ................................. 37
Sepeda Bancang dari Kayu (TPID Sale)................................................................................... 39
PAKAR VALA – Budidaya Maggot untuk Pakan (TPID Sale)................................................... 41
BUTAKAN HAMA – Budidaya Tawon Klanceng Penghasil Madu (TPID Sarang).................... 43
SIMPAK BAJA – Simpan Pinjam Ternak Barokah Jaya (TPID Sarang)................................... 45
SM Handicraft (TPID Kragan)................................................................................................... 47
Kerupuk Amtah (TPID Sluke).................................................................................................... 49
Sampah jadi Rupiah (TPID Sluke)............................................................................................ 51
KEKUPI & KEKUSI – Kerupuk Kulit Pisang dan Kulit Ketela (TPID Sumber)........................... 53
SUKIR BAMBANG MODIS – Seni Ukir Bambu Motif Tradisional (TPID Sumber).................... 55
Keripik Jate – Keripik Jambu Mette (TPID Pamotan)................................................................ 57
Buah Naga Trenggulunan (TPID Pancur)................................................................................. 59
Pewarna Batik Tulis Alami (TPID Pancur)................................................................................ 61
WEKTUNUNG – Cobek Watu Warunggunung (TPID Pancur)................................................. 63
Abon Tewel KWT “Mawar Merah” (TPID Lasem).................................................................. 65
Biogas Dele (TPID Lasem) ...................................................................................................... 67
Kerang Hijau Banyudono (TPID Kaliori).................................................................................. 69
Aneka Olahan Hasil Perikanan (TPID Kaliori)........................................................................... 71
Destinasi Wisata Hutan Mangrove (TPID Rembang)................................................................ 73
Destinasi Wisata Spot Omah Asem (TPID Rembang).............................................................. 75
KING KRIUK – Budidaya Jamur dan Aneka Makanan Olahan (TPID Pancur)......................... 77
Sabun BUSIH – Busa Bersih (TPID Pancur)............................................................................ 79

iii
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA

“POSYANDU REMAJA”
MENINGKATKAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG BERKUALITAS DAN
BERDAYAGUNA BAGI MASYARAKAT
INOVATOR LOKASI
Shopia DESA MOJOSARI – KECAMATAN SEDAN –
KABUPATEN REMBNG
Posyandu Remaja “Permata” adalah Kelompok
posyandu yang menangani permasalahan
remaja. Sebagaimana yang kita ketahui bersama
bahwa remaja adalah generasi penerus bangsa
yang harus kita perhatikan. Permasalahan yang
sangat komplek terjadi dimana seseorang
mengalami masa – masa remaja, oleh sebab itu
posyandu remaja permata hadir memberikan
jawaban dan solusi terhadap berbagai masalah –
masalah yang di hadapi remaja, namun remaja
juga mempunyai potensi besar demi kemajuan
peradaban bangsa khususnya di Desa Mojosari.
Langkah – langkah yang riil yang harus
dilakukan oleh posyandu remaja permata adalah
mensosialisasikan dan membuat program –
program kerja yang yang menyentuh langsung di
permaslahan yang berkaitan dengan remaja.
Antara lain masalah kesehatan, konselling,
edukasi, kreatifitas remaja atau lebih tepatnya
pemberdayaan remaja untuk mengenali dirinya
sendiri dan masih banyak lagi potensi – potensi
yang dikembangkan. Pemerintah juga telah hadir
untuk membangun paradigma dalam
pembangunan sumber daya manusia melalui
posyandu remaja permata di Desa mojosari.

Latar Belakang
 Terbentuknya posyandu remaja “ Permata ” Desa Mojosari terdapatnya potensi – potensi
remaja yang harus dikembangkan;
 Terdapatnya masalah – masalah remaja yang harus di tangani bersama dan berkala;
 Di Desa Mojosari masih terdapat remaja yang putus sekolah, Pernikahan di bawah umur,
dan kenakalan remaja;

1
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA

Tujuan
 Melibatkan remaja dalam upaya intervensi terkait permasalahan remaja;
 memantau kesehatan remaja secara berkala;
 mengedukasi remaja untuk hidup sehat;
 menurunkan angka pernikahan di bawah umur;
 membekali remaja untuk mempersiapkan masa depanya dengan menjadi generasi
berencana yang kreatif dan berwawasan luas;
 wadah bimbingan konselling seputar masalah remaja

Manfaat
 Menstimulasi remaja dalam menghadapi masa puber dengan segala permasalahanya;
 Posyandu remaja “ Permata “ sebagai wadah bersosialisasi atas dasar kesadaran untuk
menanamkan rasa tanggung jawab dan mengerjakan apa yang menjadi kewajibanya;
 Wujud dari pada memberikan perlindungan terhadap hak – hak remaja;
 Mewujudkan keluarga harapan yang sejahtera dan ideal;

Proses

a) Registrasi;
b) Pemeriksaan tumbuh kembang: meliputi pengukuran tinggi badan ( melihat status gizi ),
tensi, siklus mentruasi;
c) Pemeriksaan berkala layanan kesehatan berupa pemeriksaan HB, golongan darah dll;
d) Penyampaian materi;
e) Konseling;
f) Dukungan dari pemerintah Desa dan lembaga-lembaga desa yang ada;

Pelaku
 Semua remaja yang ada di Desa Mojosari;

Pendanaan
 Apbdes Desa Mojosari;
 Pihak lain yang tidak mengikat;

Hasil
 Peningkatan SDM remaja;
 Meningkatkan Pola hidup sehat;
 Menekan pernikahan usia di bawah umur;
 Menekan terjadinya kenakalan remaja;

Kendala
 Terbatasnya tenaga pendampingan;
 Proses layanan terbatas;

Rekomendasi
 Dukungan moral dan material sangat kami harapkan;
 Partisipasi semua pihak perlu ditingkatkan;
 menjalin kerjasama dengan pihak ketiga dalam fasilitasi dan sosialisasi;

Contact Person:
SHOFIA : 081 331 392 351

2
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA

KOMPAK DAN MASALONA

POSYANDU TERINTREGASI MARDI WARAS I DESA SENDANGMULYO


Posyandu Mardi Waras I desa  Bina Keluarga Balita
Sendangmulyo Kecamatan Kragan  Penggalakan Asi Ekslusif
Kabupaten Rembang merupakan
 Kompak (Koin Mandiri Posyandu).
lembaga kemasyarakatan yang tumbuh
dan berkembang melalui prinsip dari,  Masalona ( Makan bersama kelompok
oleh dan untuk masyarakat, didirikan bermain balita)
dengan harapan sebagai wadah yang  FAD OASE ( Forum Anak Desa)
mampu memberikan pelayanan Proses
kesehatan dan sosial dasar masyarakat
di Desa Sendangmulyo. Posyandu Mardi  Posyandu dimasyarakat umum
Waras I desa Sendangmulyo Kecamatan biasanya masih kurang dikenal, hanya
Kragan tidak serta merta hadir dan sebagai tempat menimbang balita,
bergerak dengan sendirinya, dukungan kurang menarik programnya, serta
pemerintah terhadap keberadaan dan untuk menimbang saja harus kader
kesinambungan Posyandu Mardi Waras I posyandu berjalan kaki memberi
desa Sendangmulyo Kecamatan Kragan pengumuman dari rumah kerumah
terus diupayakan. Berbagai kebijakan yang mempunyai balita, Dari kesulitan
telah dibuat, bermacam kegiatan dan kesulitan itu maka di tahun 2017 para
program telah dilaksanakan agar kader posyandu mardi Waras I dan
Posyandu Mardi Waras I desa Kepala Desa Sendangmulyo dibina
Sendangmulyo Kecamatan Kragan tetap oleh PUskesmas I Kragan membuat
eksis dan menjadi gerbang depan suatu terobosan Posyandu
pemberdayaan masyarakat. Terintegrasi dimana inovasinya
Profil Posyandu Mardi Waras I desa adalah:
Sendangmulyo Kecamatan Kragan ini 1. Kompak ( koin mandiri Posyandu )
disusun dalam rangka untuk memberikan
gambaran tentang kegiatan – kegiatan  Kompak yaitu kemandirian para
dan program –program yang telah penimbang untuk menyisihkan
dilaksanakan oleh Posyandu Mardi uang 500 rupiah setiap
Waras I desa Sendangmulyo Kecamatan penimbangan. Dimana nantinya
Kragan selama 1 tahun, sehingga dapat uang ini digunakan untuk
diperoleh suatu gambaran seberapa jauh menunjang seluruh kegiatan
kegiatan yang telah berhasil Posyandu.
dilaksanakan untuk dievaluasi guna 2. Masalona (Makan bersama
penyusunan rencana kegiatan yang akan kelompok bermain balita)
datang, sehingga didapatkan hasil yang
 Kegiatan Posyandu terintregrasi
lebih baik.
dengan pendidikan anak usia dini
Latar Belakang (PAUD) dengan makan
 Mensosialisasikan Pola hidup sehat bersamapada kelompok bermain
pada masyarakat balita, penimbangan,dan
 Tingkat edukasi balita rendah pemberian makanan tambahan
(PMT), Bina Keluarga Balita
 Mengoptimalkan pelayanan (BKB), dengan deteksi dini sesuai
penimbangan, PMT, Imunisasi dan umur pada balita sedang ibu
Konseling bagi tumbuh kembang anak diberikan pengetahuan tentang
 Kebersamaan orang tua dengan anak perawatan pada balita dan bina
sederhana dan tidak ada waktu luang keluarga lansia (BKL).Dengan
penimbangan berat badan,tinggi
untuk edukasi terhadap anak
badan,tensi,dan pemeriksaan
Solusi /Inovasi laborat.
 Posyandu Terintegrasi Paud
3
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA
“Meningkatkan derajat kesehatan
Hasil/ Capaian masyarakat, melalui pemberdayaan
 Meningkatnya pemahaman ibu hamil masyarakat, termasuk swasta dan
tentang perawatan payudara, gizi masyarakat madani”.
maupun pentingnya menjaga
kebersihan
 Jumlah Balita gizi buruk menurun
 Meningkatnya pengetahuan ibu dalam
memberi asupan gizi kepada Balita
 Semakin meningkatnya partisipasi
dan dukungan masyarakat untuk
pelaksanaan kegiatan posyandu
 Adanya peningkatan kwalitas kader
melalui berbagai kegiatan dan
pelatihan
 Adanya penambahan kader yang
terlatih
 Meningkatnya Pelayanan yang
diberikan pada balita di posyandu
dengan adanya posyandu terintegrasi
dengan BKB dan PAUD
Pembelajaran
Dilaksanakan kegiatan
pengembangan posyandu: PSN,
Penyuluhan ASI Ekslusif, Perawatan
payudara, perawatan vagina,
penggunaan garam beryodium,
Penyuluhan tentang KB
Pemberian Makanan Tambahan
(PMT) bagi Balita
Imunisasi Balita
Pemberian tablet FE dan Vitamin A
Pelaksanaan kegiatan Posyandu
terintegrasi Posyandu dengan BKB
dan PAUD.
Evaluasi Pelaksanaan setelah
penimbangan
Tindak lanjut/kunjungan rumah
Rekomendasi
 Surat Keputusan Bupati Rembang
Nomor 476/703/2009 tanggal 15
Maret 2009 tentang Pembentukan
Tim Koordinasi dan Kelompok Kerja
Operasional Pos Pelayanan Terpadu
(Pokjanal Posyandu) Tingkat
Kabupaten Rembang
Dalam memberikan pelayanan kesehatan
dan gizi yang optimal, Kementerian
Kesehatan menetapkan visi yaitu Untuk informasi lebih lanjut bisa datang
“Masyarakat sehat yang mandiri dan langsung Ke Tempat Posyandu Mardi
berkeadilan”, dengan salah satu misi Waras I Desa Sendangmulyo Kecamatan
Kragan atau hubungi
085329245553/082242876045 4
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA

DALANG ARTO PAUD TUNAS BANGSA

(Daur Ulang Kardus dan Botol PAUD Tunas Bangsa)

Innovator:
RETNO SULISTYOWATI, S.Pd
Pendidikan Anak Usia Dini merupakan pondasi untuk bekal masa depan
anak. Pemilihan metode pembelajaran merupakan salah satu cara yang
dapat dipilih untuk persiapan anak di masa depannya. Program
pembelajaran pada anak Usia Dini tidak bisa disamakan dengan program
pembelajaran anak usia SD, SMP maupun SMA. Pembelajaran pada anak
usia dini lebih ditekankan pada penanaman karakter dengan pembiasaan
yang dilaksanakan setiap harinya.
Salah satu pembiasaan yang dilaksanakan di KB Tunas Bangsa yaitu
dengan cara memilah sampah. Sampah dikumpulkan anak-anak melalui dua
kegiatan yaitu kegiatan rutin setiap hari dengan memasukkan botol bekas
susu ke kotak yang telah disediakan sekolah dan pada hari Jum’at
mengumpulkan amal dalam bentuk sampah. Sampah yang terkumpul ada
dua jenis yaitu sampah botol dan sampah kardus. Sampah botol dijual
kembali yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan air minum di sekolah
sedangkan sampah kardus dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan APE
(Alat Permainan Edukatif). Untuk mensukseskan program ini diperlukan
keterlibatan orang tua.

Latar Belakang
 Perlunya pembelajaran tentang memilah sampah.
 Penyediaan APE (Alat Permainan Edukatif) di toko yang tidak sesuai dengan kebutuhan sekolah.
 Memanfaatkan Sampah yang tidak bernilai guna menjadi bernilai guna.
 Keterbatasan Keuangan sekolah.
Tujuan
 Mengajari anak tentang memilah sampah yang bernilai guna
dan tidak bernilai guna
 Memenuhi kebutuhan APE (Alat Permainan Edukatif) di
sekolah
 Memanfaatkan sampah (botol susu) menjadi nilai rupiah yang
akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan air minum anak di
sekolah
 Membantu keuangan sekolah meskipun belum signifikan

Manfaat
 Tercapainya tujuan pembelajaran dengan cara pembiasaan
memilah sampah
 Terpenuhinya kebutuhan APE (Alat Permainan Edukatif) di sekolah
yang disesuaikan dengan tema pembelajaran
 Tersedianya air minum untuk anak di sekolah.

5
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA

Proses
 Mensosialisasikan tentang program sekolah kepada Wali Murid melalui program parenting
 Pelaksanaan amal jariah sampah yang dilaksanakan di hari Jum’at ada dua kategori sampah
yang dikumpulkan yaitu sampah botol dan sampah kardus.
 Dalam pengumpulan sampah anak-anak diajari tentang memilah sampah yaitu kardus di
masukkan ke dalam tempat kardus dan botol dimasukkan ke dalam kotak sampah kardus.
 Untuk sampah harian khusus botol susu dimasukkan ke dalam tempat botol susu.
Pelaku
 Murid KB. Tunas Bangsa Desa Tambakagung Kecamatan Kaliori Kabupaten Rembang.
 Wali Murid KB. Tunas Bangsa Desa Tambakagung
Kecamatan Kaliori Kabupaten Rembang.
 Guru KB. Tunas Bangsa Desa Tambakagung
Kecamatan Kaliori Kabupaten Rembang.

Hasil
 APE bahan sampah
 Terpenuhinya kebutuhan air minum anak di sekolah

Kendala
 Tidak tersedianya bank sampah di wilayah
kecamatan Kaliori sehingga dijual ke pengepul
yang lewat di depan sekolah.

Rekomendasi
 Membuka jejaring
 Perlu adanya inovasi dalam pembuatan APE
(Alat Permainan Edukatif) untuk pemenuhan
aspek perkembangan anak

Info lebih lanjut hubungi


RETNO SULISTYOWATI, S.Pd
081228359841

6
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA

PENGELOLAAN DESTINASI WISATA OLEH BUMDES


“ABIMANTRANA”

Organisasi ekonomi perdesaan menjadi bagian penting sekaligus mampu menjadi pendukung
penguatan ekonomi perdesaan. Sehingga diperlukan upaya sistematis untuk mendorong
organisasi ini supaya mampu mengelola asset ekonomi strategis di desa sekaligus
mengembangkan jaringan ekonomi demi meningkatkan daya saing ekonomi perdesaan. Dalam
konteks ini, BUMDes merupakan bentuk penguatan terhadap lembaga-lembaga ekonomi desa.

BUMDes “ABIMANTRANA” merupakan salah satu pendayagunaan ekonomi lokal dengan berbagai
ragam jenis potensi yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi warga Desa
Punjulharjo Kecamatan Rembang melalui pengembangan usaha ekonomi desa. Disamping itu
BUMDes “ABIMANTRANA” juga memberikan sumbangan bagi peningkatan sumber pendapatan
asli desa (PAD) Desa Punjulharjo yang mendorong desa untuk melaksanakan pembangunan dan
peningkatan kesejahteraan masyarakatnya secara optimal.

LATAR BELAKANG
1. Keinginan mengembangkan jaringan ekonomi demi meningkatkan daya saing ekonomi Desa
Punjulharjo;
2. Keinginan memberikan sumbangan bagi peningkatan sumber Pendapatan Asli Desa;
3. Keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

TUJUAN DAN MANFAAT

1. Mengelola dan mengembangkan jaringan ekonomi di desa Punjulharjo;


2. Meningkatkan pendapatan masyarakat sehingga diperoleh kesejahteraan ekonominya;
3. Memberikan sumbangan bagi peningkatan sumber Pendapatan Asli Desa;
7
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA

PENGELOLAAN
Proses pengelolaan BUMDes “ABIMANTRANA” Desa Punjulharjo didasarkan pada Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangganya, yang ditetapkan pada tanggal 11 April 2016.

PENDANAAN/PERMODALAN
Permodalan, keuangan dan harta benda BUMDes “ABIMANTRANA” Desa Punjulharjo berasal dari:
1. Penyertaan modal desa yang berasal dari APBDesa;
2. Tabungan masyarakat;
3. Bantuan Pemerintah, Pemprov dan Pemkab yang disalurkan melalui APBDesa;
4. Kerjasama dengan pihak ketiga;
5. Hasil Usaha.

PENGELOLA
Pengelola (Pelaksana Operasional) BUMDes “ABIMANTRANA” Desa Punjulharjo yaitu :

1. Direktur : Munthohid, SH
2. Wakil Direktur : Drs. Masyhudi
3. Sekretaris I : Lailatun Ni’mah, S.Pd
4. Sekretaris II ; M. Nurul Anwar
5. Bendahara I : Aang Khoiruddin
6. Bendahara II ; Alfin Nasihin, S,Pd
UNIT USAHA
Unit Usaha BUMDes “ABIMANTRANA” Desa Punjulharjo yaitu :

A. Pelayanan Jasa :
 Wisata Pantai Karangjahe
 Wisata Situs Prau Kuno
 Pamsimas
 Air Minum Azqa
 Simpan Pinjam
 TagihanListrik
B Simpan Pinjam
C Industri Kecil dan Kerajinan
Rakyat

KENDALA
1. Kurangnya penguasaan menejement pengelolaan BUMDesa;
2. Kurangnya/keterbatasan jumlah pengelola Lembaga dan waktu untuk mengelola BUMDes secara
maximal;
3. Belum adanya regulasi yang mengatur tentang Status Hukum unit usaha BUMDesa;

REKOMENDASI
1. Perlunya payung hukum dalam bentuk regulasi yang mengatur Badan Hukum Unit Usaha
BUMDesa;
2. Perlunya Penguatan menejemen pengelolaan BUMDesa;

Contact Person : MUNTHOHID :  0813 2558 2831

8
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA

POLA PEMBINAAN SSB

DARI DESA MENUJU TIM NASIONAL INDONESIA

Inovator
SSB “BINA SAKTI”
Lokasi
Bapak SULASTARI Desa Kebonagung,Kec. Sulang

Desa Kebonagung adalah salah satu desa


yang ada di kecamatan Sulang kabupaten
Rembang. Desa kebonagung mempunyai
potensi kekayaan sember daya alam dan
sumber daya manusia yang memadai, salah
satu sumber daya manusia adalah berdirinya
SSB “BINA SAKTI” yang sudah berdiri sejak
tahun 1996, merupakan SSB yang hadir
menjawab tantangan akan kurangnya bibit
bibit pemainloka di desa kebonagung
kecamatan sulang dan di tingkat kabupaten
Latar
Rembang Belakang
dalam bidang olah raga.

Pembinaan yang dilakukan oleh SSB :BINA

SAKTI” diberikan secara berjenjang dari

berbagai tingkatan usia mulai junior sampai
senior. Peminat tidak hanya dari lokal desa
namun adapula dari luar desa. Kegiatan ini
tidak dipungut biaya, pengurus dan pelatih di
bayar sukarela. Hasilnya sudah ada anak
didik SSB BINA SAKTI yang menjadi pemain
magang di club PSIR Rembang berjumlah 2
anak di tahun 2018.
LATAR BELAKANG
 Sumber Daya Manusia khususnya usia 10 sampai 23 yang memadai
 Sarana dan prasarana di desa kebonagung yang memadai
 Kesempatan menjadi pemain sepak bola tingkat nasional terbuka lebar
Tujuan
 Menciptakan Sumber Daya Manusia yang handal dan mandiri.
 Mengurangi angka kenakalan remaja ,melalui kegiatan yang positif.
 Menambah penghasilan.

Manfaat
 Dengan ikut SSB dapat meningkatkan profil kesehatan
 Di bidang sosial anak mendapatkan kesempatan untuk belajar ketrampilan hidup untuk
membangun masa depan mereka.
 Mengajarkan kedisiplinan.
Proses
 Mensosialisasikan pada masyarakat terkait terbentuknya SSB dan keikutsertaan SSB.
 Memberikan pelatihan kepada pemain SSB.

9
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA

Pelaku
 Warga desa kebonagung dan luar desa

 Anak anak usia 10 th


 Remaja usia 12 – 18 th
 Senior

Pendanaan
 Pendanaan masih besifat swadaya mandiri dari pelaku
 Pemerintah desa kebonagung.

Hasil
 Pemain SSB yang berkualitas.
 3 pemain hasil pembinaan dikontrak club profesional

Kendala
 Kurangnya minat anak anak dalam berlatih.
 Pralatan latihan belum kompetitif
 SSB belum profesional

Rekomendasi
 Melakukan sosialiasi kepada anak anak akan pentingnya berlatih sepak bola.
 Mengadakan turnamen mulai tingkat desa, kecamatan,kabupaten sampai nasional.

Informasi Lebih Lanjut hubungi:


Bapak Sulastari
0812 1593 3605

10
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA

TAMBATAN PERAHU MANGGAR


WUJUD IMPIAN NELAYAN

RINGKASAN tradisional dengan perahu kecil- PROSES


kecilnya. Desa Manggar memiliki
Dukuh Pendok memiliki total 94 dua dusun yaitu Manggar dan Informasi yang diperoleh
kapal masing-masing kapal ada Pendok. Dusun Manggar terletak munculnya ide inovatif adalah
3 orang nelayan total di perbukitan, sedangkan dusun pertama pemikiran sederhana
keseluruhan adalah 282 nelayan Pendok berada di pinggir Laut tokoh masyarakat
ditambah pengepul rajungan Jawa. Pendapatan masyarakat mengumpulkan dana dari
yang ada. Tiap pagi habis desa Manggar rata-rata masih di jimpitan untuk kegiatan swadaya.
shubuh nelayan berangkat bawah standar pendapatan Kemudian diadakan musyawarah
melaut menangkap rajungan perkapita. Laut desa Manggar kelompok nelayan yang
dengan menggunakan alat adalah terletak di pinggir jalan menghasilkan kesepakatan
tangkap bubu, pulang sekitar jam utama Jakarta Surabaya, jimpitan rajungan satu nelayan
9 – 10 pagi. Hasil tangkapan sehingga sebetulnya sangat baik satu rajungan dan ditambah
rajungan tersebut oleh setiap untuk kegiatan pasar hasil pengepul rajungan. Musyawarah
nelayan disisihkan satu rajungan tangkapan dari laut. Tetapi tidak hanya sekali tetapi berkali-
sebagai jimpitan sesuai dengan memang baru tangkapan kali untuk mendapatkan
kesepakatan yang telah rajungan saja yang menjadi kesepahaman ide dan gagasan
disepakati oleh nelayan di andalan desa Manggar dukuh tentang jimpitan rajungan.
musyawarah desa. Pendok khususnya.
Kemudian setelah berjalan dan
Tiap hari untuk tangkapan Sebelum tahun 2010, warga nelayan menginginkan tambatan
bagus, jimpitan bisa terkumpul Manggar masih kesulitan dalam perahu yang lebih baik seiring
30 kg dengan harga perkilo mencari nafkah khususnya di bertambahnya jumlah perahu
50.000,- total uang yang daerahnya, maka banyak warga dan nelayan, maka para tokoh
terkumpul sekitar 1,5jt desa yang memutuskan untuk masyarakat mencari solusi dana
perharinya. Dana yang terkumpul merantau keluar negeri dengan dan tenaga ahli untuk
dipergunakan untuk berbagai harapan mendapatkan memanjangkan tambatan perahu
kegiatan seperti pembangunan penghasilan yang lebih layak. dimana semakin panjang berarti
tambatan perahu dan Tetapi tetap saja penghasilannya semakin dalam air laut yang jelas
pembangunan masjid (tanpa habis untuk kebutuhan pokok menyulitkan untuk pengerjaan
mengharapkan sumbangan di dan membayar hutang-hutang. swadaya masyarakat. Yaitu
pinggir jalan) Tambatan perahu Sekarang keadaan dengan mengajukan dana ke
sudah terlaksana sekitar perekonomian masyarakat desa menggunakan Dana Desa
sepanjang 70m dari pinggir laut Manggar mengalami banyak di tahun 2015.
dan telah menyelesaikan perubahan yaitu bisa dilihat dari
pembangunan masjid. belanja dan kondisi rumah yang Akhirnya dana desa terealisasi di
dimiliki sekarang. Informasi tahun 2018 ini sejumlah 600
LATAR BELAKANG kondisi ini didapatkan dengan jutaan untuk mendapatkan
Informasi yang didapatkan dari melihat langsung di lokasi dan tambahan panjang tambatan
nelayan bahwa dulunya warga keterangan dari tokoh perahu lebih dari 50 meter di
Manggar adalah perantauan ke masyarakat dan pemuda kedalaman air diatas 3 meter.
luar negeri dan hanya sebagian setempat.
kecil yang menjadi nelayan
11
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA
pembangunan masjid yang memberatkan nelayan ini
sudah bisa terlaksanan bisa menghasilkan sesuatu
SOLUSI/ INOVASI dengan baik. Tahun 2018 yang besar. Yang nantinya
Dana Desa sekitar 600jt bisa mewujudkan impian
dipergunakan untuk nelayan untuk
pekerjaan tambatan perahu kesejahteraan, keamanan
dengan pembelian material perahu, dan tercapainya
batu bolder, batu pengunci kegiatan sosial untuk
dan tras serta sewa tabungan akherat.
eskavator.
REKOMENDASI Dari
HASIL/ CAPAIAN perhitungan diatas jelas
Hal-hal yang mendorong dana yang bisa terkumpul
warga nelayan berinovasi Hasil yang sudah dicapai
setiap tahunnya cukup
jimpitan adalah keinginan dari kegiatan jimpitan
masyarakat memiliki rajungan ini adalah besar untuk ukuran desa,
tambatan perahu terselesainya masjid Dusun jadi penggunaan dana bisa
dikarenakan jika pada saat dipakai untuk:
musim angin barat
(baratan) banyak perahu  Kegiatan keagamaan,
yang mengalami kerusakan penguatan akhlak untuk
karena terjangan ombak, anak didik di desa
rata-rata setiap tahunnya Manggar.
perahu yang rusak bisa
mencapai 4 unit.  Kegiatan sosial untuk
membantu yang masih
Konsep yang ditawarkan kekurangan.
tokoh masyarakat untuk  Kegiatan kesehatan dan
mengatasi masalah Pendok Desa Manggar dan olah raga dengan
tersebut adalah melakukan tambatan perahu awal serta
kegiatan jimpitan kepada pengadaan sarana dan
kegiatan sosial lainnya.
setiap nelayan masing- prasarananya.
masing satu ekor rajungan Dengan perhitungan satu Kegiatan ekonomi dengana
dari hasil tangkapan. nelayan satu rajungan yang pendirian koperasi,
bisa menghasilkan lebih pengolahan cangkang
Perhitungan jimpitan : dari 20 juta perbulan jelas rajungan, usaha jasa dan
merupakan dana yang usaha lain yang bisa
Jml nelayan ±250 orang x 1 cukup untuk melaksanakan dituangkan dalam badan
ekor = 250 ekor pembangunan dan namanya BUMDes.
Jml rajungan perkilo ±6 menyelesaikan
ekor = 40 kg permasalahan yang KONTAK INFORMASI:
Harga perkilo dihadapi.
= 40.000,- a. Ahmad Saeroji,
Total jimpitan perhari = Pendok, Pemuda
PEMBELAJARAN
±1.600.000,- Total Ternyata dengan jimpitan
b. Zaenal, Pendok,
jimpitan/bulan 20 hr = Kelompok Nelayan,
±32.000.000,- 081229683741
c. Sukri, Pendok, Ketua
Menunggu tiga tahun untuk Kelompok Nelayan
bisa mendapatkan bantuan
Dana Desa sebab jika d. Dimyati, Manggar,
dianggarkan dana yang Tokoh Masyarakat,
kecil, material akan
terbuang sia-sia 085236534044
dikarenakan kedalaman
laut. Juga dibutuhkannya
alat berat (eskavator) untuk
pengerjaannya. Lalu dana rajungan, satu nelayan satu
jimpitan dialihkan untuk rajungan yang tidak
12
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA

PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN RUKO PONDOKREJO


DESA PONDOKREJO KECAMATAN BULU

LATAR BELAKANG

Pusat transaksi lintas propinsi, mungkin itu


julukan yang lebih tepat untuk desa Pondokrejo
kecamatan Bulu Kabupaten Rembang,
menangkap sebuah perjalanan transaksi
pedagang pisang menjadi sebuah inspirasi Kepala
Desa Pondok Rejo Kecamatan Bulu untuk
membuatkan Lokasi yang strategis berbentuk kios
menjadi Pusat perdagangan untuk pemenuhan
kebutuhan masyarakat sekitar. Atau lebih dikenal
sebagai pasar heterogan karena adanya transaksi
bergai macam barang dan jasa.

Berkat dukungan pemerintahan desa Pondokrejo dengan adanya dukungan Dana


Desa maka pemerintah desa Pondokrejo berinisiatif untuk membangun Pertokoan yang
lokasinya di tanah Bondo deso. Pertokoan ini dikhususkan untuk masyarakat desa
Pondokrejo sendiri dengan tujuan melalui Pembangunan Pertokoan ini dapat meningkatkan
ekonomi masyarakat.

INOVASI

 Memanfaatkan lahan pertanian (bondo


deso) dirubah menjadi ruko untuk menjadi
embrio pasar

Pengelolaan RUKO

Proses penyewaan pertokoan dilaksanakan pada


tahun 2018, dengan pembentukan panitia dari
perwakilan tokoh masyarakat dan lembaga didesa
dengan prioritas penyewa dari warga desa
Pondokrejo. Dari hasil musyawarah desa maka
harga sewa ditentukan sebesar Rp. 2.500.000,-
(dua juta ribu rupiah)/ per unit. Dengan total
penerimaan sebesar Rp. 12.500.000,- (dua belas
juta lima ratus ribu rupiah)

13
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA

HASIL ATAU CAPAIAN


1. Meningkatkan Perekonimian Masyarakat
2. Meningkatkan PAD Desa Pondokrejo

REKOMENDASI

1. Supaya kegiatan ini menjadi bagian tata


kelola pembagunan desa dalam mencapai
kesejahteraan Masyarakat Desa yang akan
dijadikannya pasar.
2. Sarana dan prasarana seharusnya
diperlengkap untuk menunjang kepuasan
pelaku baik penjual maupun pembeli.
3. Ruko akan dikelola oleh BUM Desa.

PELAKU

 Pemerintah Desa dan perkumpulan pedagang desa

Kontak Person
Sumaji A (Kades) 081 215 977 436

14
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA

RUANG TERBUKA HIJAU, SARANA BERMAIN DAN GEDUNG OLAH RAGA MAMPU
MEMBANGKITKAN PEREKONOMIAN WARGA DESA DASUN

Inovator Lokasi
Pak Joko 081325260482 Desa Dasun Kecamatan Lasem

RINGKASAN bersih, indah dan dapat menjadikan


Keindahan alam merupakan rohmad dari tempat beristirahatnya warga yang
Allah SWT, yang perlu kita ni’mati dengan melewati jalan tersebut. Maka muncul ide
pandangan ketimur dapat menikmati membangun dengan memanfaatkan
Indahnya Pengunungan di Kota Lasem lahan desa dengan nama
dengan pemikiran dan pemerintah Desa RUANG TERBUKA HIJAU ( RTH ),
Dasun agar orang dapat menikmati
pandangan tersebut maka di buatlah
program Ruang Terbuka Hijau (RTH)
merupakan suatu program yang
dikembangkan oleh pemerintahan Desa
Dasun Kecamatan Lasem.
Dengan maraknya pengunjung guna
menikmati pemandangan gunung tersebut
beratambah dengan pengembangan
ekonomi warga Desa Dasun, maka
dibangunlah Taman Bermain Anak,
Gedung Olah Raga dan deretan Warung
untuk warga desa Dasun yang memiliki
keinginan mengembangkan dan
menambah pendapatannya.
Banyaknya kegiatan yang sering
diadakan di lokasi tersebut maka untuk
meningkatan produksifitas warga Desa
Dasun di bangunlah Warung Apung dan
mengembangkan lapangan parkir. Dan kini
merupakan tempat berteduh, bermain anak
sambal menikmati indahnya pemandangan
gunung Lasem.

INOVASI
Dengan memanfaatkan kondisi ramainya
Latar Belakang pengunjung yang datang di lokasi RTH, yang
rata – rata bukan warga Desa Dasun maka
Desa Dasun merupakan salah satu desa di muncul gagasan pengelolaan sekitar RTH
wilayah Kecamatan Lasem dengan kondisi menjadi Kawasan wisata yang dikelola oleh
alam yang panas, seakan gersang. Bukan BUMDES,
merupakan lahan gersang akan tetapi Seiring dengan berjalannya waktu dengan
merupakan lahan produksi Garam, kondisi dibangunnya Gedung SORGA DESA ( Sarana
yang demikian muncul suatu pemikiran Olah Raga Desa ) yang digunakan juga sebagai
bahawa perlunya satu tempat yang sejuk, gedung serbaguna sekarang bertambah
Warung Makan Apung yang dikelola BUMDES.

15
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA

Tujuan
 Menambah income pendapatan bagi pemerintah desa
 Memberikan fasilkitas bagi warga desa dan sekitarnya untuk memanfaatkan gedung
SORGA DESA yang juga dipakai gedung serbaguna.
 Memberikan fasilitas masyarakat untuk berwisata dengan menikmati pemandangan
sekitar dan dapat menikmati aneka hidangan di rumah makan apung

Manfaat
 PAD Desa Dasun akan mendapatkan dari hasil sewa gedung SORGA DESA dan
Rumah makan apung yang dikelola BUMDES
 Terjadi perputaran ekonomi dengan bermunculnya banyak pedagang makanan dan
aneka permainan anak anak di sekitar lokasi sehingga roda perekonomian warga
masyarakat dasun akan meningkat
 Kesehatan masyarakat ( Kesehatan Jasmani ) desa dasun akan terjaga karena
dengan menikmati wisata di lokasi tersebut.

Proses
Untuk dapat melaksanakan ide tersebut perlu adanya identifikasi kondisi lingkungan, hal ini
merupakan efek dari pembangunan fasilitas umum dan kelanggengannya bangunan
tersebut.
1. Pertama melakukan koordinasi dengan BPD, Tokoh masyarakat, Tokoh Agama dan
masyarakat dalam membangun RTH.
2. Pembangunan pengembangan dan pemanfaatan lingkungan yaitu taman bermain anak
– anak, Gedung Olah Raga dan Warung Apung di bahas dalam musyawarah desa
dengan menggandeng dengan pengelola BUMDES.
a. Membahas AD/ART pengelolaan Usaha tersebut, untuk di buat demi kelancaran
pengelolaannya, diantaranya adalah pembagian hasil pengelolaan unit Usaha
BUMDES tersebut yang akan dipertanggungjawabkan setahun sekali.
b. Desa Dasun telah megelola dengan maksimal dan menghasilkan Kurang Lebih Rp.
100.000.000,00 : “seratus juta rupiah setahun “ dengan pemanfaatan hasil sesuai
yang ada dalam ketentuan AD / ART BUMDES

Pelaku:
Penanggungjawab : KepalaDesa
Ketua : Sugiyanto
Bendahara : Achiruddin Bayu Christiyanto
Sekretais : WawanTeguh Prastyo
Anggota : Sudarwin, Tugiyo, Harnanik, Untari

Pendanaan:
 Pendanaan didukung dari Dana Desa dan swadaya

Rekomendasi
 Agar menjadi suatu keagiatan atau tata kelola pembangunan dalam mewujudkan
kesejahteraan masyarakat
 Pengelolaan wahana olah raga dan taman bermainmerupakan wujut dari
pengembangan potensi desa dalam menciptakan masyarakat yang sejahtera

Informasi lebih lanjut, hubungi:


Pak Joko 081325260482

16
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA

PERTOKOAN TAMBAKAGUNG

Innovator:
H. PONCO SUPRIYADI
Desa Tambakagung Kecamatan Kaliori Kabupaten
Rembang merupakan salah satu desa di Kabupaten
Rembang yang terletak di perbatasan antara Kabupaten
Pati dan Kabupaten Rembang. Desa Tambakagung
merupakan pintuk gerbang masuk ke wilayah
Kabupaten Rembang di sebelah barat. Mengingat letak
desa secara geografis yang sangat mendukung untuk
peningkatan ekonomi masyarakat terutama di bidang
ekonomi dan adanya alih fungsi lahan yang semula
dipergunakan sebagai embung pertanian dan sebagai
tendon air minum yang dialihkan ke sebelah selatan
maka lahan semula kini menjadi kosong.
Berkat dukungan pemerintahan desa Tambakagung dengan adanya dukungan Dana Desa
maka pemerintah desa Tambakagung berinisiatif untuk membangun Pertokoan di tempat
tersebut. Pertokoan ini dikhususkan untuk masyarakat desa Tambakagung sendiri dengan
tujuan melalui Pembangunan Pertokoan ini dapat meningkatkan ekonomi masyarakat.

Latar Belakang
 Letak yang strategis yaitu di jalur utama antara Kabupaten Rembang dan Kabupaten
Pati
 Adanya lahan kosong yang belum mempunyai nilai kemanfaatan
 Adanya dukungan dana dari pemerintah pusat untuk mendukung peningkatan
ekonomi masyarakat.
Tujuan

 Memanfaatkan Lahan tidak produktif menjadi bernilai ekonomis tinggi.


 Menciptakan lahan pekerjaan bagi masyarakat desa Tambakagung
 Melaksanakan program Pemerintah Desa Tambakagung

Manfaat
 Menciptakan lapangan pekerjaan untuk masyarakat di desa Tambakagung.
 Meningkatkan pendapatan warga desa Tambakagung
 Sebagai tambahan Pendapatan Asli Daerah

17
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA

Proses
1. Pembangunan Pertokoan ini dilaksanakan tiga tahap:
 Tahap I tahun 2016
Pada tahap I pembangunan pertokoan terbatas pada 6 unit pertokoan dan
pembangunan ini menggunakan anggaran Dana Desa Tambakagung sebesar Rp.
350.000.000,- (Tiga Ratus Lima Puluh Juta Rupiah)
 Tahap II tahun 2017
Pada tahap II ini pembangunan diadakan penambahan unit pertokoan 6 unit lagi
sehingga total unit yang terbangung menjadi 12 unit, anggaran yang digunakan yaitu
anggaran yang beradal dari Dana Desa tahun 2017 sebesar Rp. 300.000.000,- (Tiga
Ratus Juta Rupiah)
 Tahap III tahun 2018
Pada tahun 2018 pembangunan yang
dilaksanakan yaitu melengkapi sarana prasarana
yang ada yaitu pembangunan lahan parkir di
depan perkotoan dengan cara pemberian paving.
Pembangunan ini juga menggunakan anggaran
Bantuan Kabupaten dengan nilai sebesar
Rp.100.000.000,- (Seratus Juta Rupiah).

2. Proses penyewaan pertokoan dilaksankaan pada


tahun 2018, dengan pembentukan panitia dari
perwakilan tokoh masyarakat dan lembaga didesa
dengan prioritas penyewa dari warga desa
Tambakagung. Dari hasil musyawarah desa maka harga sewa ditentukan sebesar Rp.
7.000.000,- (Tujuh Juta Rupiah)/ per unit. Dengan total penerimaan sebesar Rp.
84.000.000,- (Delapan Puluh Empat Juta Rupiah)
Pelaku

 Pemerintah Desa Tambakagung Kecamatan Kaliori Kabupaten Rembang


 Masyarakat Desa Tambakagung Kecamatan kaliori Kabupaten Rembang
Hasil
 Terciptanya lapangan pekerjaan baru.
 Penambahan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
 Tersedianya Pusat Pertokoan di desa Tambakagung Kecamatan Kaliori Kabupaten
Rembang
Kendala
 Keterbatasan tahun anggaran sehingga pertokoan belum terbangun secara
keseluruhan.
Rekomendasi
 Perlu adanya inovasi dalam membuka peluang usaha yang lain. Untuk tahun 2019
sudah masuk dalam rencana desa bahwa akan dibuat keramba ikan air tawar dan
selanjutnya akan dibuat gedung serba guna, sedangkan untuk pengelolaannya akan
dikelola oleh BumDesa Tambakagung
 Sarana dan prasarana seharusnya diperlengkap untuk menunjang kepuasan pelaku
baik penjual maupun pembeli.
Info lebih lanjut hubungi
H. PONCO SUPRIYADI
085226375137

18
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA

SISTEM “KANDANG KOMUNAL” DALAM


PENGELOLAAN PEMELIHARAAN TERNAK

Desa Kumendung merupakan salah satu Desa di


Kecamatan Rembang yang berbasis pertanian
dan peternakan dalam menopang perekonomian
masyarakatnya. Sehingga rata-rata hampir
sebagian masyarakatnya memiliki hewan ternak,
terutama adalah sapi, yang dipelihara di tiap-tiap
rumahnya.

\ Pemanfaatan dan penempatan kotoran ternak pun


masih belum terkelola dengan baik, sehingga cara
tersebut berujung pada kekumuhan lingkungan.

Solusi harus segera ditemukan untuk


menanggulangi kekumuhan lingkungan yang
diakibatkan oleh pola pemeliharaan ternak yang
menjadi satu ruangan dengan pemiliknya. Karena
tidak hanya kekumuhan lingkungan yang terjadi,
tetapi dapat juga mengakibatkan turunnya kualitas
kesehatan lingkungan dan masyarakatnya.

19
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA

LATAR BELAKANG
Keinginan untuk menanggulangi kekumuhan lingkungan dan meningkatkan tingkat
kesehatan masyarakat dan huniannya, karena pola hidup masyarakat yang tinggal serumah
dengan binatang ternaknya..

TUJUAN DAN MANFAAT


1. Menata lingkungan dan menanggulangi kekumuhan lingkungan; dan meningkatkan tingkat
kesehatan masyarakat;
2. Menambah nilai ekonomis dengan menerapkan sistem pengelolaan limbah ternak (energi
mandiri) dan pengelolaan pupuk organic.

PENGELOLAAN DAN
PENDANAAN
Sistem pengelolaan kandang
komunal ini dilaksanakan oleh
Kelompok Peternak Desa
Kumendung. Sedangkan
pendanaan operasionalnya
berasal dari swadaya masyarakat.
Anggaran pembangunan kandang
komunal diakses dari Dana Desa,
Tahun Anggaran 2017 dan dari
Progam Peningkatan Kualitas
Kawasan Pemukiman (P2KKP)
Tahun Anggaran 2015
Lokasi kandang komunal di desa
Kumendung ini ada dua, yaitu di
Dukuh Balong Kulon yang memiliki kapasitas ternak sapi sebanyak 20 (dua puluh) ekor, dan
di Dukuh Balong Wetan.dengan kapasitas ternak sapi sebanyak 40 (empat puluh) ekor.

PENGELOLA
Pengelola Kandang Komunal di Desa Kumendung adalah Kelompok Peternak Makmur
Sejatera Desa Kumendung, yang memiliki Visi : Menjadikan masyarakat Desa Kumendung
makmur, sejahtera, mandiri, dan sehat. Dengan Misinya adalah menciptakan pupuk
organik, menciptakan energi mandiri, dan mengurangi kekumuhan di lingkungan Desa
Kumendung.

KENDALA
1. Kurangnya dana yang tersedia, sehingga program ikutan (pengelolaan limbah
ternak)belum dapat dilaksanakan.
2. Kurangnya tingkat kemampuan dan keterampilan masyarakat dalam teknologi
pengelolaan kandang komunal dan pengolahan limbah ternak.

REKOMENDASI
1. Perlunya pelatihan pengelolaan kandang komunal secara baik;
2. Perlunya pembekalan teknik pengolahan limbah ternak menjadi sumber energi mandiri
dan pupuk organik secara baik dan benar.
3. Perlunya dukungan pendanaan yang lebih memadai untuk mewujudkan program
kandang komunal yang dapat mengakomodir seluruh warga Desa kumendung;

Contact Person : DWI HANDAYANI :  0853 0295 0359

20
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA

PENGOLAHAN PAKAN TERNAK SENTRAT

INOVATOR LOKASI

KHOZINUL IRFAN Jalan Kragan Sedan Km.05 Desa Menoro Rt 04


Rw 03 Kecamatan Sedan Kabupaten Rembang

Pakan merupakan hal yang paling penting


dalam industri peternakan. Karena pakan
merupakan masalah yang mendasar dalam
suatu industri peternakan mengingat lahan
pertanian yang semakin sempit menyebabkan
ketersediaan hijauaan semakin berkurang. Hal
ini perlu ada inovasi untuk merubah dan
mempermudah ketersediaan pakan ternak
yang lebih ekonomis dengan cara
memanfaatkan sisa-sisa dari hasil pertanian
sekitar. Salah satu untuk mengatasi masalah
tersebut munculah inovasi pengolahan pakan
ternak sentrat

Latar Belakang

 Minat masyrakat yang tinggi terhadap produk hewani


 Pakan adalah sesuatu yang dapat dimakan ternak untuk memenuhi kebutuhan hidup
 Pemenuhan kebutuhan pakan baik dari segi kualitas maupun kuantitas sangat
diperlukan karena pakan salah satu faktor penting dalam menunjang produktifitas
ternak

Tujuan
 Meningkatkan produktifitas pakan ternak
 Untuk meningkatkan efesiensi pakan yang lebih ekonomis
 Mempermudah masyarakat dalam memperoleh pakan ternak yang berkualitas

Manfaat

 Sebagai penguat pakan yang kaya karbohidrat dan protein yang sudah terkandung
dalam inovasi pakan tersebut

21
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA

 Peningkatan keserasian gizi untuk menunjang kesehatan dan bobot ternak


 Masyarakat lebih mudah memperoleh pakan ternak yang lebih ekonomis dan
terpenuhi secara kualitas dan kuantitas.
Proses

a) Musyawarah Desa
b) Dibentuk Tim melalui musyawarah Desa yang menunjuk :
1. H. Ramuji sebagai ketua Kelompok Ternak

2. Khozinul Irfan sebagai Sekretaris

3. Fauzan sebagai Bendahara

c) Penyampaiaan materi
d) Pelatihan
e) Dukungan dari pemerintah desa dan lembaga-lembaga desa yang ada

Pelaku

 Kelompok Ternak
1. H. Ramuji sebagai ketua Kelompok Ternak

2. Khozinul Irfan sebagai Sekretaris

3. Fauzan sebagai Bendahara

Pendanaan

 Swadaya

Hasil
 Peningkatan kualitas dan kuantitas pakan ternak yang lebih ekonomis dan
berkesinambungan.
 Bobot ternak mengalami peningkatan yang segnifikan
 Peningkatan perekonomian masyarakat

Kendala

 Pola pikir masyarakat belum mau beralih ke pakan kosentrat


 Proses pengemasan belum marketable

Rekomendasi

 Dukungan dari pemerintah desa dan pihak ketiga untuk memperbesar skala produksi
 Dukungan dari OPD terkait dalam hal penyuluhan, pelatihan serta pemasaran.

Contact Person:
IRFAN:082323906203

22
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA

“GAPOKTAN DESA KENONGO”

PEMANFAATAN LIMBAH SERABUT KELAPA MENJADI

TALI DAN PUPUK ORGANIK RAMAH LINGKUNGAN


INOVATOR LOKASI
Gapoktan Desa Kenongo Desa Kenongo Kecamatan Sedan
Sulthon Hasanuddin Kabupaten Rembang

Desa Kenongo merupakan salah satu Desa di


Kecamatan Sedan yang sebagian besar warga
Desanya berprofesi sebagai pengrajin Sapu
dari serabut Kelapa. Dikarenakan banyaknya
produksi Sapu maka banyak sekali limbah dari
pembuatan Sapu. Hal tersebut tentunya
menjadi masalah bagi warga dalam
penanganan limbah yang melimpah. Dengan
masalah munculah sebuah solusi untuk
mengolah dan memanfaatkan limbah serabut
kelapa tersebut menjadi Tali dan Pupuk organik
ramah lingkungan

Latar Belakang
 Adanya limbah serabut kelapa hasil pembuatan sapu serabut kelapa yang melimpah
sehingga menyebabkan pencemaran di Desa Kenongo.
 Adanya keinginan Warga Desa Kenongo untuk memanfaatkan limbah hasil
pembuatan Sapu dari Serabut Kelapa.
 Menjadi alternatif kegiatan apabila stok bahan baku pembuatan Sapu habis.
Tujuan
 Menambah income Pendapatan bagi Keluarga dan Masyarakat
 Menciptakan Pupuk organik yang ramah lingkungan.
 Menciptakan lapangan kerja baru
 Membentuk Warga desa yang Kreatif dan mempunyai jiwa kewirausahaan.
 Membantu memasarkan Produk ke luar daerah Kecamatan Sedan.

23
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA

Manfaat
 Mengurangi Pencemaran lingkungan akibat limbah serabut dari pembuatan Sapu.
 Meningkatkan perekonomian Masyarakat
 Menghasilkan Tali non sintetis yang ramah lingkungan.
 Menghasilkan Pupuk yang ramah lingkungan

Proses
g) Mensosialisasikan pada Masyarakat bahwa limbah serabut hasil pembuatan sapu
dapat di olah dan di manfaatkan menjadi Tali dan Pupuk organik Ramah lingkungan
h) Memberikan pelatihan kepada Masyarakat terkait pembuatan Pupuk organik ramah
lingkungan dari limbah serabut kelapa.
i) Memberikan pelatihan kepada Masyarakat terkait pembuatan Tali non sintetis yang
ramah lingkungan dari limbah serabut kelapa.

Pelaku
 Warga Masyarakat / Individu

Pendanaan
 Pendanaan masih bersifat swadaya mandiri dari pelaku

Hasil
 Tali non sintetis yang ramah lingkungan
 Pupuk Organik yang ramah lingkungan

Kendala
 Pemasarannya belum merambah luar daerah Kecamatan Sedan ( Skala Desa )
 Kemasan Produk masih sederhana dan belum berlabel.
 Masyarakat luar daerah Kecamatan Sedan belum mengenal Produk tersebut

Rekomendasi
 Harapan warga masyarakat pengrajin sapu kepada Pemerintah Desa Kenongo untuk
memfasilitasi pemasaran Tali dan Pupuk organik yang ramah lingkungan sehingga
lebih dikenal di luar daerah Kecamatan Sedan.
 Harapan warga masyarakat pengrajin sapu kepada Pemerintah Desa Kenongo untuk
membentuk wadah unit usaha pemasaran produk tersebut melalui BUMDesa.
 Adanya paguyuban pengrajin limbah serabut kelapa agar tidak terjadi persaingan
harga.

Contact Person:
Sulthon Hasanuddin / Nasrikhah
085225903701 / 081228965454

24
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA

“DJOGLO COFFEE”
PEMANFAATAN GEDUNG MANGKRAK MENJADI KAFE BERBASIS KEPEMUDAAN DAN
KEWIRAUSAHAAN

INOVATOR LOKASI
Sholikin
Desa Tegaldowo Kecamatan Gunem
Masduriantok
Joko utomo Kabupaten Rembang (Depan Pasar
Tegaldowo)
Djoglo Coffe adalah Kafe tempat tongkrongan
berbasis edukasi kepemudaan yang menjadi
tempat perkumpulan anak muda desa dalam
menyalurkan minat, bakat dalam bidang musik
modern dan tradisional, tarian tradisional,
serta menjadi tempat diskusi forum organisasi
kepemudaan dan tempat untuk pemasaran
produk olahan dari warga sekitar sebagai
usaha pengembangan sumber daya manusia
dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan
didesa tegaldowo.

Latar Belakang
 Tidak ada tempat tongkrongan maupun tempat untuk bersantai bersama keluarga
yang nyaman dan mempunyai muatan seni, edukasi dan sebagai wadah
kepemudaan
 Tidak adanya Wadah yang dapat menampung forum kepemudaan
 Tidak adanya Wadah sebagai penyaluran minat dan bakat pemuda dibidang Seni
tari dan seni musik
 Warga sekitar kesusahan dalam hal pemasaran produk olahan makanan yang
mereka produksi
 Adanya gedung mangkrak bekas balaidsa lama yang letaknya sangat strategis yaitu
dipusat keramaian desa yang tidak dimanfaatkan
Tujuan
 Menjadi wadah forum kepemudaan yang berbasis edukasi melalui seni musik dan
seni tari
 Menjadi tempat bersantai bersama keluarga yang nyaman yang menyediakan
fasilitas yang modern
 Menjadi tempat promosi hasil olahan makanan ringan dan cemilan bagi warga
sekitar desa
 Menciptakan lapangan kerja baru
 Membentuk pemuda desa yang mandiri, mempunyai jiwa kewirausahaan dan
melestarikan seni.
Manfaat

25
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA

 Menjadi wadah forum diskusi kepemudaan masing-masing organisasi kepemudaan


antar dukuhan diantaranya Dk. Ngablak (Gareng), dk. Tegaldowo (Combat), dk,
dukuh (Gamand), Ngelo (Cobong) karanganyar (Ganky), Nglencong (Ran).
 Setiap akhir pekan, Djoglo Coffee menampilkan pementasan Seni tari dan seni musik
yang diisi oleh FAD Desa Tegaldowo, Karangtaruna Desa Tegaldowo, Paud dan TK
Desa Tegaldowo
 Sudah banyak warga yang menitipkan hasil olahan produk makanan ringan di Djoglo
Coffe sebagai pemasaran dengan sistem “share profit”
 Eksistensi Djoglo Coffee semakin menguat dengan dijadikan Djoglo Coffee sebagai
tempat pertemuan PT. Semen Gresik, Pemerintah Desa, Rapat Koordinasi Dinas
Pemberdayaan Masyarakat Desa (DINPERMADES), PHBN (Perayaan Hari Kartini
oleh TK dan PAUD se-Pegunungan) dan acara Ulang tahun warga Desa Tegaldowo
Proses
f) Musyawarah Desa
g) Dibentuk Tim melalui musyawarah Desa yang menunjuk :
1. Sholikin sebagai ketua Tim
2. masduriantok sebagai Sekretaris
3. Joko Utomo sebagai Bendahara
h) Didampingi Pihak CSR, Melakukan kunjungan ke Desa Candirejo Kabupaten
Magelang khususnya di Kafe “ Omah Pring” sebagai bahan menimba ilmu
menejemen dan Pengelolaan kafe berbasis edukasi dan seni.
i) Tahap Persiapan dimulai bulan Maret ketika Bantuan Dana CSR sudah cair,
selanjutnya membuat Grand Desain untuk Djoglo Coffee dan Renovasi Gedung
j) Djoglo Coffee Diresmikan Oleh Pemerintah Desa melalui Sekretaris Desa Tegaldowo
dan Pihak CSR PT. Semen Gresik pada tanggal 07 April 2018 Selanjutnya Djoglo
Coffe diserahkan kepada Tim dan dikelola dengan BUMDes Mumpuni Tegaldowo
k) Tim bekerjasama dengan Organisasi Kepemudaan (Karangtaruna), Forum Anak
Desa (FAD) dan Sanggar Tari Desa Tegaldowo untuk mengisi pementasan edukasi
pada hari sabtu dan minggu dan pada forum remaja di Djoglo Coffee
l) Setiap hari Djoglo Coffee beroperasional mulai pukul 17.00 – 00.00 agar tidak
menjadi pesaing bagi warung kopi disekitar Djoglo Coffee
m) Djoglo Coffee mempunyai tenaga kerja sebanyak 3 orang pemuda
Pelaku
 Djoglo Coffee dioperasionalkan oleh BUMDesa Mumpuni Tegaldowo
1. Sholikin Sebagai Direktur
2. Masduriantok sebagai Sekjen
3. Joko Utomo Sebagai Bendahara
Pendanaan
 Donatur PT. Semen Gresik
 Pemerintah Desa
Hasil
 Sejak berdiri sampai bulan September Djoglo Coffee sudah menghasilkan omset
sebesar 20 Juta. Modal awal Rp 50.000.000 digunakan untuk rehab gedung dan
pengadaan alat. Modal saat ini Rp 10.000.000 dengan pendapatan per hari Rp
250.000 dan pengeluaran Rp 150.000
 Menyerap 3 Orang Pegawai dari Kepemudaan
 Adanya Pentas seni setiap akhir pekan
 Terjalinya kembali forum kepemudaan antar
dukuhan Contact Person:
 Menambah PAD Desa
 Memberdayakan warga dengan menjadikan SHOLIKIN 085713953858
Djoglo Coffee sebagai tempat pemasaran Produk
Olahan makanan

26
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA

DESTINASI WISATA RELIGI GUNUNG BUTAK

INOVATOR
LOKASI
BAPAK ADI PURWOTO Desa Dowan Kecamatan Gunem

Makam Djati Kusumo adalah makam yang


terletak di Gunung Butak yang merupakan
Kawasan perhutani. Makam ini sudah ada
sejak dahulu, tidak tahu pasti kapan makam ini
mulai ada dan siapa yang ada dalam makam
tersebut. Makam ini sudah sejak lama di
ziarahi oleh masyarakat. Bukan hanya
masyarakat sekitar saja, tetapi juga banyak
masyarakat luar kabupaten Rembang, seperti
dari Kabupaten Blora dan Tuban. Makam ini
pertamakali di pugar oleh murit Kiyai Gomang
Tuban, setelah itu di lanjutkan pemugarannya
oleh Orang – Orang yang peduli dengan cagar
budaya yang menamakan Tim 9 bekerja sama
dengan Perum Perhutani. Tim ini diprakarsai
oleh bapak Adi Purwoto Dengan biaya sendiri
ke 9 orang ini memugar dan melebarkan
akses jalan menuju ke makam Eyang Djati
Kusuma, sehingga mobil sudah Bisa sampai
ke makam tersebut. Dengan pemugaran yang
di lakukan oleh tim 9 kini masyarakat sudah
lebih mudah berziarah ke makam Eyang Djati
Kusuma. Pembangunan yang sudah menelan
biaya sebesar 3M ini masih mengalami
pemugaran hingga sekarang. Pemerintah
Kabupaten (Pemkab) Rembang berencana
akan mengembangkan potensi yang ada di
Gunung Butak Kecamatan Gunem. Hal
tersebut diungkapkan oleh Bupati Rembang
Abdul Hafidz saat survey bersama
Forkompimda Sabtu (25/8/2018) lalu.
menurutnya Gunung Butak mempunyai
potensi yang menarik bagi wisatawan
Latar Belakang
Terdorong karena ingin melestarikan warisan budaya dan mengagungkan Waliyullah
khususnya yang ada di pegunungan Gunung Butak, Makam ini pertamakali di pugar oleh
murit Kiyai Gomang Tuban, setelah itu di lanjutkan pemugarannya oleh Orang – Orang
yang peduli dengan cagar budaya yang menamakan Tim 9 yang diprakarsai oleh bapak
Adi Purwoto bekerja sama dengan Perum Perhutani untuk membangun area makam dan
jalan menuju makam. Tantangan dalam pembangunan Makam Djati Kusumo ini adalah
pada perizinan pada BKSDA dan Perhutani. Karena letak makam yang terdapat pada
puncak gunung, maka medan yang dilalui juga menjadi salah satu tantangan
pembangunan makam djati kusumo itu sendiri. Pembangunan kompleks makam dan jalan
menuju makam tentu menjadi tantangan dalam pembangunan terutama Sumber dana
yang tidak sedikit.
Setelah musyawarah disepakati maka Tim 9 mengurus perizinan di Perhutani untuk
membangun makam djati Kusumo, hal ini dilakukan karena Letak makam berada

27
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA

dikawasan perhutani dan BKSDA. Setelah izin itu muncul maka TIM 9 mengumpulkan dana
baik dari dana pribadi maupun mengumpulkan bantuan donatur untuk membangun akses
menuju makam djati kusumo dan membangun area makam dan sekitar makam. Sehingga
peziarah apabila ingin berziarah bisa langsung menuju ketas menggunakan kendaraan
bermotor ataupun mobil.
Tujuan
 Melestarikan cagar alam dan mengagungkan walliyullah
 Menjadikan Makam Djati Kusumo sebagai Rujukan wisata Religi dikabupaten
Rembang
 Mempermudah peziarah untuk berziarah (melalui pembangunan akses jalan dan
pemugaran makam)
 Memberdayakan masyarakat sekitar makam untuk mengelola retribusi parkir dan
kotak amal
Proses
Membentuk TIM Sembilan yang diketuai oleh Bapak Adi Purwoto selanjutnya TIM
Sembilan ini bermusyawarah kepada Kepala Desa disekitar makam yaitu kepala desa
pakis, kepala desa dowan, kepala desa suntri, kepala desa bitingan dan kepala desa
trembes.
Selanjutnya TIM Sembilan melakukan penggalangan dana baik dari saku tim Sembilan itu
senidir maupun dari donatur dan masyarakat untuk membangun jalan sebagai akses ke
makam dan dilanjutkan pembangunan cungkup makam dan penataan lokasi sekitar
makam.
Selanjutnya setelah makam djati kusumo dibangun maka pengeloloaan makam diserahkan
kepada pemuda desa sekitar makam yaitu pemuda desa pakis dan pemuda desa dowan.
Membentuk struktur kepengurusan makam yang terdiri dari 25 orang anggota, mengelola
area parkir makam dan menyediakan kotak amal bagi para peziarah apabila ingin beramal.
Pelaku
Pembangunan dan pemugaran makam ini dilakukan oleh TIM 9 yang diketuai oleh bapak
Adi Purwoto dan setelah Pembangunan dan pemugaran makam ini, selanjutnya
diserahkan kepada masyarakat desa Dowan dan Desa Pakis untuk dikelola secara
bersama-sama.
Pendanaan
 Iuran dana pribadi TIM 9
 Donatur dari masyarakat
Hasil
 Sejak makam djati kusumo sudah terbangun, maka masyarakat banyak yang
berkunjung untuk berziarah maupun untuk menikmati pemandangan alam dilokasi
Makam Djati Kusumo.
 Terbentuknya jamiyyah yasin dan tahlil dari desa sekitar makam yaitu pada malam
jumat legi.
 Berhasil menyelenggarakan perayaan hari besar islam muharrom (suronan)
sebanyak 3 X dan menghadirkan pagelaran wayang kulit cokroningrat dengan dalang
ki sigit ariyanto sebanyak 2 X dan ki dalang gondrong al frustasi.
 Dari pengelolaan parkir dan kotak amal selama dibangun sudah ada pemasukan
sekitar 150 juta untuk membiayai pagelaran wayang kulit selama 3x
Kendala
 Tidak adanya sumber air disekitar area makam (berdasarkan kajian geolistik)
 Belum adanya musholla
 Kurangnya fasilitas MCK Contact Person:
 BKSDA belum memberikan izin untuk Bapak Adi Purwoto 082133443777
pengerasan Jalan menuju makam Widodo (Juru Kunci) 082189474156
 Belum ada dukungan dari pemerintah daerah

28
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA

TABELA (Tanam Benih Langsung)

“PENGGUNAAN ALAT PERTANIAN SEDERHANA”


INOVATOR LOKASI
Desa PANOHAN Kecamatan Gunem
BAPAK AHMAD YANI

Desa Panohan yang terletak dibagian barat


Kecamatan Gunem mempunyai keunggulan
dibidang pertanian.Sebagian mata
pencaharian penduduk adalan bertani dengan
ditunjang kontur tanah yang subur
menyebabkan Desa Panohan memiliki hasil
pertanian yang melimpah.Dengan semakin
sedikitnya tenaga buruh tani dan tingginya
biaya tanam, maka warga Desa Panohan
berinovasi menciptakan sebuah alat yang
mempunyai manfaat dibidang
pertanian.Ahmad Yani yang pertama kali
berinovasi membuat alat pertanian yang
mempunyai fungsi untuk menanam benih padi
atau yang dikenal dengan nama “TABELA”
(Tanam Benih Langsung).

Latar Belakang
Dengan permasalahan yang sudah dikemukakan diatas, maka Ahmad Yani yang berbekal
pengalamannya ketika merantau di Sulawesi mencoba mengembangkan TABELA yang
sampai saat ini manfaatnya sudah banyak dirasakan petani Desa Panohan.

Tujuan
 Memudahkan petani untuk menanam padi karena lebih cepat
 Efisiensi biaya operasional petani
 Murah karena pembuatan tabela tidak memerlukan biaya tinggi

Proses
Berbekal pengalaman yang ada Ahmad Yani membuat alat TABELA, meskipun pada
awalnya banyak dicibir oleh para petani Desa Panohan Ahmad Yani tetap meneruskan
niatnya untuk membuat alat inovatif yang berguna bagi para petani Desa Panohan.
Kegagalan tidak menyebabkan Ahmad Yani mundur dia terus menyempurnakan alat
tersebut sehingga hasilnya bisa dirasakan Petani Desa Panohan sampai sekarang. Bahan
yang digunakan untuk membuat alat tersebut yaitu kayu dan tabung paralon 3 dim (2
meter) dengan harga Rp 70.000,-. Ahmad Yani merakit sendiri alat tersebut dan dijual
dengan harga Rp 300.000,-. Alat tersebut hanya bisa digunakan untuk menanam benih
padi dan bisa menanam lahan seluas 1 Ha dalam 1 hari.

Pelaku
Meskipun pada awalnya banyak yang memandang sebelah mata namun dengan
ketekunannya akhirnya Ahmad Yani bisa merebut simpani Para Petani Desa Panohan,

29
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA

sehingga sampai saat ini mereka bersama-sama menggunakan produk inovasi pertanian
TABELA.

Pendanaan
 Biaya Pribadi

Hasil
 Efisiensi waktu maupun biaya pertanian.
 Pembuatan TABELA yang murah
 Hasil panen meningkat.
 Teknologi yang ramah lingkungan

Kendala
 Keterbatasan alat TABELA
 Harus digunakan dilahan yang benar-benar gembur

Rekomendasi
 Belum adanya dukungan dari Desa maupun Kelompok Tani di Desa Panohan
 Perlu memperbanyak TABELA karena saat ini hanya ada 1 alat

Contact Person:
AHMAD YANI (085290480257)

30
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA

GURAMI FARM “BUDIDAYA IKAN GURAMI DI LAHAN SEMPIT”

INOVATOR LOKASI
NURUL FAIZIN Desa Gunem RT 03 RW 01
Kecamatan Gunem
GURAMI FARM adalah kegiatan budidaya
ikan air tawar dengan memanfaatkan lahan
pekarangan ataupun halaman rumah dengan
luas lahan terbatas. Budidaya ini bisa
dilakukan oleh siapapun, karena tidak
membutuhkan keahlian khusus dan juga bisa
dilakukan disela kesibukan dalam menjalani
rutinitas keseharian. Gurami Farm
memfokuskan pada budidaya ikan Gurami dan
Nila. Kedua jenis ikan ini dipilih dikarenakan
begitu banyaknya permintaan pasar, dan
masih sedikitnya para pembudidaya yang
fokus pada kedua jenis ikan tersebut. Selain
itu pemilihan kedua jenis ikan ini dimaksudkan
untuk menepis anggapan bahwa ikan Gurami
dan nila yang hanya bisa hidup dan tumbuh
dengan kondisi air yang mengalir, ternyata
bisa dilakukan pada media terbatas dengan air
mengendap (tidak mengalir). Sehingga selama
budidaya berlangsung hanya dilakukan sekali
pengisian air kolam, yaitu saat pertama kali.
Namun apabila terjadi pengurangan volume
air karena penguapan ataupun setelah di
seafon (penyedotan Kotoran ikan) maka perlu
dilakukan penambahan air.

Latar Belakang
Kabupaten Rembang terletak dipesisir pantai utara pulau jawa. Kondisi yang demikian
menjadikan Mayoritas penduduknya berprofesi sebagai nelayan, walaupun tidak menutup
kemungkinan berprofesi sebagai Petani bagi masyarakat yang tinggal di areal pedesaan
yang letaknya cukup jauh dari pantai. Hal ini secara tidak langsung mempengaruhi gaya
hidup masyarakatnya dalam memenuhi kebutuhan terutama kebutuhan makan.
Masyarakat Rembang sangat gemar makan ikan, namun saat ini yang banyak beredar
dipasaran atau diperjual belikan di pasar kebanyakan adalah ikan hasil tangkapan laut, dan
sangat minim untuk ikan tawar. Melihat kondisi tersebut maka Gurami Farm berupaya
membudidayakan ikan tawar, agar terjadi keseimbangan di pasaran antara ikan laut dan
ikan tawar, selain itu menilik dari semakin merebaknya restoran siap saji yang mayoritas
menyediakan menu ikan tawar, namun yang ada saat ini masih di supply dari luar daerah
Rembang.
Proses
Berikut Proses Budidaya Ikan Tawar di lahan Sempit dan minim air
1. Tentukan lokasi/lahan yang akan digunakan untuk budidaya

31
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA

2. Siapkan kolam, untuk meminimalisir biaya bisa menggunakan kolam terpal. Ukuran
kolam diameter 3 m dan 4 m
3. Isi dengan air dengan ketinggian air pada batas tertentu sesuai kebutuhan
4. Pilihlah bibit ikan yang benar-benar sehat untuk meminimalisir kematian. Bibit usia 2
bulan ukuran silet
5. Berikan pakan sesuai ukuran mulut ikan. Pakan pelet protein tinggi dengan harga Rp
309.000 per sak (30 kg) untuk 1 kolam selama 1 bulan
6. Pakan diberikan 2-3 kali dalam sehari dengan takaran maksimal 5% dari berat ikan
per hari
7. Pantau pertumbuhan ikan
8. Lakukan penanggulangan penyakit dengan memberikan larutan Metylenblue atau
rebusan daun mengkudu dan diberikan hanya apabila ikan terkena penyakit.
9. Berikan garam krosok untuk menstabilkan PH air.
10. Setelah 4-5 bulann ikan Nila bisa dipanen dengan bobot -+ 2-3 ons sedangkan ikan
Gurami bisa dipanen setelah 6-7 bulan pemeliharaan dengan bobot 3-4 ons
11. Tingkat mortalitas di musim hujan 20% dan di musim biasa 5-10%

Pelaku:
Penanggung Jawab : H. Rohmat
Pelaksana : 1. N. Faizin
2. M. Mustofa

Pendanaan:
 Swadaya

Hasil
Gurami Farm telah berjalan hampir 2 tahun dan sampai saat ini baru mempunyai 11 kolter
(kolam terpal) dan 3 kolam paten. Sekali panen dari keseluruhan kolam yang ada bisa
menghasilkan -+ 2 Ton ikan Gurami. Gurami Farm saat ini telah dipercaya sebagai
pemasok ikan Gurami di berbagai restoran di Rembang, antara lain Restoran Kebon Jati
Jape Rejo, EmGee Resto & Swimming Pool Jeruk Pancur, WM Pedas Manis Pereng,
Restoran Girlie Rembang, Retoran Pesisir Rembang, Gurami Bakar Pak Cholil Tawangsari
dan terkadang ada juga permintaan dari Restoran lain di kota Rembang.

Kendala
 Pertumbuhan Ikan Lama
 Musim Hujan Rentan Kematian
 Kalau Bibit Tidak Bagus Rentan Penyakit

Rekomendasi
Budidaya ini diharapkan mampu diperdayakan lebih luas agar kebutuhan ikan tawar di
Kabupaten Rembang tercukupi terutama ikan Gurami dan Nila mengingat saat ini
pemenuhan kebutuhan ikan Gurami dan Nila untuk wilayah Kabupaten Rembang masih
tergantung dari daerah lain. Budidaya ikan air tawar dengan metode Kolter (kolam terpal)
mempunyai nilai lebih bila dibandingkan dengan ikan yang di budidayakan di tambak yaitu
rasa daging ikan tidak berasa lumpur.

Contact Person:
NURUL FAIZIN 085641535477

32
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA

AGROWISATA JAMBU CITRA


DESA MLATIREJO KECAMATAN BULU

LATAR BELAKANG
Desa Mlatirejo Kecamatan Bulu Kabupaten Rembang Kecamtan Bulu Mayoritas penduduknya
bekerja di bidang pertanian. Berawal dari generasi yang semakin hilang kepeduliannya terhadap
lahan pertanian sehinggan muncullah ide/gagasan untuk menciptakan sebuah produk tahunan
yang dapat menjadikan generasi yang hilang tersebut kembali untu melihat lahan pertanian.

Hal ini nutuh sebuah motifasi dan keberanian untuk merubah lahan yang biasa menghasilkan
hasil pertanian yang tidak menentu menjadi lahan pertanian yang mendapatkan penghasilan
yang jelas dan pasti. Seperti yang dilakukan bapak wahyudi dengan merubah lahan pertania
diubah menjadi lahan kebun jambu air citra yang awalnya hanya coba-coba dan setelah
dirasakan hasilnya melimpah muncul rasa untuk mengembangkan lebih banyak lagi di area yg
lebih luas. Berkat keberhasilannya Bapak Wahyudi maka Pemerintah melirik kegiatan Bapak
Wahyudi untuk dikembangkan kepada warga desa dengan harapan ada peningkatan
pendapatan di masyarakat. Pada tahun 2016 Pemerintah Desa memberikan bantuan bibit jambu
air citra 10 bibit/ Kepala keluarga.

Di Tahun 2018 ini sedikit banyak


masyarakat sudah merasakan hasilnya
yang pada tanggal 28 oktober dibuka
menjadi Agrowisata Petik Buah Jambu
Citra, dengan Tiket masuk Rp.
10.000,00 makan sepuasnya dan Rp.
15.000,00/ per kg

33
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA

INOVASI
Memanfaatkan lahan pertanian dirubah menjadi agrowisata Petik Jambu
PROSES:
1. Perencanaan Kepada Pererintah Desa, BUMDesa dan Gapoktan
2. Bekerja dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Rembang
3. Promo melalui medsos dan Gethok tular
4. Rencana Pengembangan

HASIL ATAU CAPAIAN


1. Meningkatkan Perekonimian
Masyarakat
2. Meningkatkan PAD Desa Mlatirejo
dari sektor parkir

REKOMENDASI
1. Supaya kegiatan ini menjadi
bagian tata kelola pembagunan
desa dalam mencapai
kesejahteraan masyarakat.
2. Pengelolaan Agrowisata Petik
Jambu Air Citra dalam BUMDes akan menguatkan tata kelola usaha bidang
pertanian.

PELAKU
Kegiatan ini dilakukan oleh Petani, BUMDes, Pemerintah Desa, Dinas Pariwisata

KONTAK PERSON
Eko Sapto Utomo (Kades Mlatirejo) 085 290 442 757

34
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA

Mr Siwalan-
Sikeling Serbuk Hitam Manis
Inovator Lokasi
EKO SUTRISNO
Desa Pedak Kec. Sulang

Pemanfaatan buah siwalan selama ini oleh


masyarakat Desa Pedak dijual ke
pedagang/tengkulak dari luar desa. Siwalan
yang dijual itu masih muda tektur buahnya
kenyal rasa buahnya manis sedangkan yang
tua tektur buahnya sangat keras tidak laku
untuk dijual.

Siwalan tua atau siwalan keling, tidak


termanfaatkan dibiarkan di pohon sampai
jatuh sendiri.
PROSES PEMBUATAN PRODUK
Ide muncul dari para anak muda desa pedak
MINUMAN Mr. SIWALAN.
untuk memanfaatkan buah siwalan yang tua
dibuat produk minuman.

Latar Belakang
 Buah siwalan tua yang banyak di Desa Pedak
 Mudah dalam proses pembuatan
 Produk minuman alternatif untuk penikmat kopi non caffein.
 Segmen pasar yang terbuka lebar.
Tujuan
 Menambah income pendapatan bagi anak anak muda dan masyarakat.
 Menciptakan lapangan kerja baru
 Melatih anak-anak muda menjadi wirausaha.

Manfaat
 Hasil produk dari buah siwalan tua/keling, menghasilkan nilai tambah secara
ekonomi
 Dapat menyerap tenaga kerja
Proses
 Mensosialisasikan pada anak anak muda dan masyarakat terkait aneka produk yang
dapat dibuat dari buah siwalan yang sudah tua/keling berupa minuman dan lain lain.
 Memberikan pelatihan kepada masyarakat terkait proses pembuatan produk,
mengemas produk dan memasarkan produk.
 Proses pembuatan produk sebagai berikut :
1. Pengupasan
2. Pengirisan
3. Penjemuran
4. Proses sangrai
5. Penumbukan

35
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA

6. Penggilingan
7. Pengemasan
Pelaku
 Anak anak muda, warga masyarakat / individu

Pendanaan
 Pendanaan dibantu dari pemerintah desa, swadaya dan dibantu mandiri dari pelaku

Hasil
 Minuman ( Mr. Siwalan ) dijual dengan harga Rp 20.000,- per bungkus (150 gram)
 Selai siwalan

Kendala
 Perijinan produk yang belum ada ( PIRT )
 Kemasan untuk produk masih pesan dari luar kota.
 Tempat produksi yang belum layak.
 Bahan baku pada saat bulan puasa sulit didapat.
Rekomendasi
 Membuka jejaring pasar
 Perbaikan produk dengan memperbanyak jenis produk
 Melakukan promosi melalui berbagai media elektronik dan media social yang ada
 Melakukan kerjasama dengan BUMDES MUKTI USAHA BAROKAH Desa Pedak
Kec. Sulang.
 Mengikuti pameran di dalam dan luar kota.

Informasi Lebih Lanjut Hubungi


Eko Sutrisno
0823 2258 3624

36
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA

KARENA ETAWA, MENAMBAH PENDAPATAN USAHA

Inovator
Ragil Bambang Sumantri dan Nurul Azizah

Lokasi
Dukuh Nyikaran, Desa Kemadu, Kec. Sulang

Dukuh Nyikaran, Desa Kemadu yang ada di


Kecamatan Sulang, Kabupaten Rembang, Provinsi
Jawa Tengah berhasil menciptakan produk olahan
dari susu Kambing Etawa. Berawal dari memelihara
Kambing Etawa dan menghasilkan produk susu
Kambing Etawa yang memunculkan ide peluang
usaha produk olahan susu. Sejak tahun 2016 telah
merekrut 6 (enam) warga Desa Kemadu yang
menjadi karyawan tempat usahanya.

Latar Belakang
 Susu Kambing Etawa yang banyak tetapi belum maksimal dimanfaatkan
 Pembudidayaan Kambing Etawa
 Mudah dalam proses pembuatan
 Segmen pasar yang masih terbuka lebar
Tujuan
 Menambah income pendapatan bagi keluarga dan masyarakat
 Menciptakan lapangan kerja baru

Manfaat
 Hasil produk olahan menghasilkan nilai tambah secara ekonomi
 Menyerap tenaga kerja
Proses
 Mensosialisasikan pada masyarakat terkait aneka produk yang dapat dibuat dari
bonggol pisang berupa sabun, pupuk dan lain lain
 Memberikan pelatihan kepada masyarakat terkait proses pembuatan produk
Pelaku
 Warga masyarakat / individu

Pendanaan
 Pendanaan masih besifat swadaya mandiri dari pelaku

Hasil
 Susu murni Etawa botol 250 ml harga Rp 10.000,- dan aneka rasa
Harga Rp 12.000,-
 Yoghurt
 Masker kemasan 20 ml harga Rp 15.000,- dan kemasan 100 ml

37
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA

Harga Rp 30.000,-
 Kefir
 Sabun

Kendala
 Pakan ternak yang sulit didapat
 Produk susu murni yang akan diolah jumlahnya terbatas
 Ijin produk yang belum dikeluarkan dari instansi terkait
 Kurangnya modal untuk pengembangan usaha
 Pemasaran yang belum maksimal
Rekomendasi
 Memperbaiki tempat usaha
 Membuka outlet untuk memasarkan produksi olahan susu
 Bekerja sama dengan pihak ketiga untuk promosi produk
 Membuka jejaring pasar
 Melakukan promosi melalui berbagai media elektronik dan media sosial yang ada
 Pemerintah membantu dalam ijin produk
 Melakukan kerjasama dengan Badan Usaha Milik Desa

Informasi lebih lanjut, hubungi:

Ragil Bambang Sumantri dan Nurul Azizah


081 225 049 778

38
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA

Sepeda Bancang dari Kayu

INOVATOR LOKASI
SUKATNO Desa Bancang Kec. Sale Kab. Rembang

Desa Bancang adalah salah satu desa di


Kecamatan Sale Kabupaten Rembang yang terletak
di bagian Tenggara yang berbatasan langsung
dengan wilayah Kabupaten Tuban dan Kabupaten
Blora. Salah satu potensi alam yang dimiliki di
daerah sekitar adalah melimpahnya sumber daya
air yang melimpah dan kawasan hutan kayu jati.
Sehingga banyak penduduk di wilayah Kecamatan
Sale yang mempunyai mata pencaharian sebagai
petani, peternak ikan, dan pengrajin kayu.

Sukatno adalah seorang pengrajin kayu di Desa


Bancang tepatnya di dukuh Kenthong Kecamatan
Sale Kabupaten Rembang. Bakat sebagai pengrajin
kayu ia peroleh dari pengalaman kerja yang
ditekuninya sejak remaja dalam membuat kerajinan
dari kayu. Mulai dari kursi, meja, almari, dipan
tempat tidur, kusen pintu dan jendela. Bahan kayu
hutan yang melimpah tidak membuat karya Sukatno
hanya untuk kebutuhan rumah tangga tetapi juga
untuk kerajinan hiasan rumah dan barang-barang
unik dan inovatif lainnya, salah satunya adalah sepeda kayu.

Seperti yang kita lihat selama ini sepeda yang


sering dipakai oleh masyarakat pada umumnya
adalah sepeda yang terbuat dari logam besi dan
aluminium. Tapi melalui tangan Sukatno dia dapat
merubah kayu menjadi sepeda yang fungsi dan
kegunaanya sama dengan sepedah buatan pabrik
(unik kan). Ternyata eh ternyata hasil dari kerajinan
pak Sukatno ini mendapat respon dari masyarakat
sekitar dan laku dengan harga 5 juta rupiah.
Bahkan karena banyak pesanan Sukatno tidak bisa
melayani dari permintaan tersebut.

Dibalik dari pembuatan kerajinan sepeda unik ini,


ada berbagai permasalahan yang dialami oleh
Sukatno mulai dari tenaga, waktu, pikiran, dan
biaya modal dari pembuatan kerajinan tersebut.

Latar Belakang
Desa Bancang yang jauh dari perkotaan kecamatan
Sale sebagian besar wilayahnya adalah hutan dari kawasan KPH Kebonharjo. Bahan kayu
hutan yang melimpah yang ada di desa Bancang, menggerakkan kemampuan, fikiran serta

39
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA

imajinasi Sukatno untuk membuat kerajinan Sepeda kayu yang mempunyai nilai seni dan
jual yang tinggi. Banyak pesanan yang diterima oleh Sukatno termasuk salah satunya
Dinas Pariwisata.

Tujuan
 Memanfaatkan bahan kayu yang melimpah
 Meningkatkan nilai seni dan nilai jual yang tinggi sehingga dapat menambah
pendapatan bagi keluarga dan masyarakat
 Memberdayakan masyarakat sekitar untuk membuat kelompok usaha
bersama
 Menciptakan lapangan kerja baru.

Proses

- Bermula dari masalah melimpahnya kayu


hutan yang ada di wilayah Desa Bancang
Kecamatan Sale
- Meningkatkan nilai jual tinggi
- Perencanaan dengan pemerintah desa untuk
membuat kelompok usaha pengrajin kayu
- Cara mambuat kerajinan sepeda kayu
1. Bahan kayu jati yang bisa diambil dari
hutan tanaman warga atau kayu dari TPK
2. Peralatan
- Gergaji
- Tatah
- Lem Kayu
- Paku
- Plitur / cat

Pelaku:
Warga masyarakat Desa Bancang Kecamatan Sale Kabupaten Rembang / individu
Pendanaan:
 Dana masih bersifat swadaya pribadi dan kelompok
Hasil
 Berhasil membuat produk kerajinan sepeda kayu yang unik dan memiliki nilai jual
yang tinggi
Kendala
 Tidak ada pembantu dalam membuat kerajinan ini sehingga dalam pembuatan
sepeda kayu ini memakan waktu selama 30 hari
 Modal dalam pengadaan bahan kayu

Rekomendasi
 Dukungan materiil maupun non materiil dari pemerintah desa setempat masih dirasa
kurang mengapresiasi dalam pengembangan kerajinan sepeda kayu
 Kurangnya Sumber Daya Manusia dalam pelaksanaan pembuatan kerajinan
sehingga membutuhkan pelatihan
 Perlunya pembentukan paguyuban pengarjin kayu di desa Bancang sehingga dapat
menciptakan pusat kerajinan kayu sebagai icon desa Bancang.

Contact Person:

SUKANTO

40
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA

MAGGOT MENGURANGI JATAH BIAYA PAKAN IKAN

INOVATOR LOKASI
SHOLAHUDIN Desa Sale Kec. Sale Kab. Rembang

Desa Sale adalah salah satu desa di Kecamatan Sale Kabupaten Rembang yang terletak di
bagian timur Kabupaten Rembang yang berbatasan langsung dengan wilayah Jawa Timur.
Salah satu potensi alam yang dimiliki adalah
melimpahnya sumber daya air yang melimpah. Sehingga
banyak penduduk di wilayah Kecamatan Sale yang
mempunyai mata pencaharian sebagai petani dan
peternak ikan.

Sholahudin adalah seorang peternak ikan lele di Desa


Sale Kecamatan Sale Kabupaten Rembang. Jumlah
ternak ikan lele yang dimiliki hampir 5.000 ekor. Pakan
lele sangat penting dalam menunjang pertumbuhan ikan
lele. Semakin banyak makanan dan nutrisi yang diberikan
maka ikan lele akan cepat berkembang dan cepat untuk
dijual sebagai konsumsi. Sehingga dengan mempercepat
pertumbuhan ikan dapat mengurangi jatah makanan yang
diberikan kepada ikan.

Magot adalah salah satu campuran makanan yang


diberikan kepada ikan lele oleh Pak Sholahudin. Maggot
adalah larva lalat Besar (Hemetia Illucent) atau lebih dikenal dengan black solder fly (BSF).
Maggot memiliki peran sebagai agen perombak organik dalam waktu relatif singkat,
sehingga dapat meningkatkan kesuburan tanah.

Maggot dengan ukuran panjang + 2 cm. Tumbuh pada bahan organik yang membusuk
seperti sisa-sisa makanan, sayuran, buah-buahan, dedak, ampas tahu, dll.

Pak Udin membuktikan ikan lele yang diberi makan dengan


campuran Maggot dapat tumbuh dengan cepat. Pada
umumnya semakin tinggi kepdatan kolam, semakin lambat
laju pertumbuhannya. Namun dengan adanya Maggot
membuat laju pertumbuhannya tetap tinggi dan kondisinya
sejat, serangan penyakit menurun dan tingkat kematian
bibit rendah.,

Latar Belakang
Banyaknya kebutuhan makanan yang dibutuhkan oleh ikan
lele. Sehingga biaya untuk pakan ikan Lele seperti pelet
membutuhkan banyak biaya. Pak sholahudin berfikir keras
sampai ia menemukan campuran makanan ikan lele yang
dapat mempercepat pertumbuhan ikan lele yaitu MAGGOT.
Dengan adanya Maggot Pak Sholahudin dapat menekan
biaya pakan lele.

41
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA

Tujuan
 Mengurangi biaya pakan lele karena Maggot sangat murah dan mudah dalam
budidayanya
 Menambah pendapatan bagi keluarga dan masyarakat
 Memberdayakan masyarakat sekitar untuk membuat kelompok usaha bersama
 Menciptakan lapangan kerja baru.

Proses

- Adanya masalah banyaknya kebutuhan


makanan ikan lele membuat biaya pakan untuk
budidaya lele sangat mahal.
- Perencanaan dengan pemerintah desa untuk
membuat kelompok usaha budidaya Maggot
- Cara budidaya Maggot
3. Siapkan timba atau kaleng bekas cat
(ukuran 1 galon). Masukkan sisa-sisa makanan,
ataupun sisa-sisa buah-buahan, sayu-sayuran
kemudian letakkan telur-telur lalat besar.
4. Taruh kaleng atau timba dalam bak
(plastik). Seteah lima hari telur-telur akan menetas.
Setelah larva umur 12 hari. Akan keluar dari kaleng
kemudian masuk ke bak maka maggot sudah bisa
dipanen.

Pelaku:
Warga masyarakat Desa Sale Kecamatan Sale
Kabupaten Rembang / individu

Pendanaan:
 Dana masih bersifat swadaya pribadi dan kelompok

Hasil
 Berhasil membuat produk Maggot untuk campuran pakan ikan lele
 Mudahnya budidaya Maggot sehingga tidak membutuhkan biaya yang besar
 Memberikan asupan pakan alami probiotik organik dan azolla microphila membuat
laju pertumbuhan ikan tinggi dan sehat walaupun dalam populasi ikan yang banyak
 Memberikan nutrisi kesehatan yang cukup sehingga mengurangi tlingkat kematian
ikan

Kendala
 Kurang memahami bagaimana cara budidaya Maggot yang baik untuk dipasarkan.

Rekomendasi
 Dukungan materiil maupun non materiil dari pemerintah desa setempat masih dirasa
kurang mengapresiasi budidaya Maggot
 Kurangnya Sumber Daya Manusia dalam pelaksanaan budidaya Maggot sehingga
membutuhkan pelatihan
Contact Person:

SHOLAHUDIN / 085203592264

42
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA

BUTAKAN HAMA
Budidaya Tawon Klanceng Penghasil Madu

Lokasi. Inovator by.


Desa Babaktulung, Rt 02/ Rw 04 M. Thoivor
Kec.Sarang, Kab. Rembang Call : 0813 3227 3456

Butakan Hama (Budidaya Tawon Klanceng Penghasil


Madu) Desa Babaktulung Kecamatan Sarang adalah
salah satu usaha masyarakat Desa Babaktulung yang
sudah berjalan lebih dari 1 tahun dan sudah
memasarkan produknya ke daerah sekitar Rembang
baik secara online maupun offline.

Latar belakang

 Kebutuhan akan madu asli yang berkualitas terus mengalami peningkatan


 Banyaknya madu oplosan yang beredar di masyarakat
 Banyaknya pekarangan rumah masyarakat yang masih longgar sehingga dapat
dimanfaatkan sebagai lahan beternak tawon
 Masyarakat membutuhkan tambahan penghasilan yang dapat meningkatkan taraf
kehidupan mereka
Solusi inovasi

 Menyediakan madu yang berkualitas,salah satunya dengan madu klanceng yang


memiliki kandungan 4 kali lebih banyak dari madu jenis biasa
 Masyarakat dengan mudah dapat mendapatkan madu asli dengan hanya
mengambilnya di pekarangan mereka sendiri
 Menyediakan bibit Tawon klanceng (sarang tawon) dan menanam berbagai jenis
bunga di pekarangan agar tawon dapat berkembang biak dan menghasilkan madu.
 Hasil madu tawon klanceng selain dapat dipanen sendiri untuk dimanfaatkan sebagai
konsumsi pribadi, juga dapat dijual sehingga dapat menambah income keluarga.
Langkah yang harus dilakukan

43
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA

 Memberikan edukasi kepada masyarakat tentang berbagai manfaat yang didapatkan


dari madu klanceng. Dalam hal ini berkoordinasi dengan pihak perangkat dan
aparatur Desa untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat.
 Membuat kotak sarang tawon klanceng dalam jumlah besar untuk didistribusikan
kepada masyarakat dengan system kulakan, dengan harga yang terjangkau.
Sehingga target yang ingin dicapai adalah masyarakat dapat memiliki lebih dari 5
sarang tawon klanceng. Karena semakin banyak sarang tawon yang dimiliki maka
peluang untuk menghasilkan madu semakin banyak demikian juga keuntungan
financial yang didapatkan juga semakin bertambah.
 Menanam berbagai bunga di pekarangan dan lingkungan masyarakat. Pihak Desa
menyediakan berbagai bunga yang disenangi oleh tawon, agar madu klanceng yang
dihasilkan banyak dan berkualitas.
 Hasil madu klanceng dikemas untuk dijual kembali. Agar masyarakat tidak kesulitan
dalam memasarkan hasil madu klanceng, maka desa memfasilitasi dengan
menerima hasil madu klanceng untuk dipasarkan dan dipromosikan.
Capaian Output

 Masyarakat akan dapat dengan mudah mendapatkan madu yang berkualitas, karena
masing-masing keluarga sudah memiliki sarang tawon klanceng.
 Madu yang dihasilkan untuk dikonsumsi sendiri dapat meningkatkan kesehatan
keluarga karena madu klanceng memiliki kandungan 4 kali lebih banyak dari madu
pada umumnya. Sehingga dapat meminimalisir timbulnya penyakit.
 Pekarangan rumah masyarakat akan nampak asri dengan banyaknya bunga yang
ditanam, sehingga selain membuat tawon dapat menghasilkan madu dengan baik,
juga akan menimbulkan daya tarik tersendiri sebagai desa dengan tatanan
lingkungan yang indah. Yang kedepannya dapat menjadi Desa Wisata dengan spot-
spot yang menarik wisatawan.
 Dengan asumsi per keluarga memiliki 10 kotak sarang tawon klanceng, sudah dapat
meningkatkan penghasilan keluarga dengan hasil dari madu klanceng yang
kemudian dipasarkan (yang dalam hal ini akan difasilitasi desa untuk
pemasarannya). Sehingga pendapatan per kapita masyarakat desa otomatis juga
akan meningkat.
Rekomendasi

 Terbatasnya bahan baku dalam pembuatan sarang tawon.


 Rasa madu tawon yang cenderung kecut tidak seperti madu pada umumnya yang
rasanya manis membuat sebagian orang kurang tertarik dengan madu jenis ini.
K AH J AY A  Untuk itu perlu disosialisasikan tentang manfaat madu klanceng ini yang memiliki
manfaat 4x lebih banyak dari madu lainnya.

44
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA

Simpan Pinjam Ternak Barokah Jaya


“SIMPAK BAJA”

Simpan Pinjam
Ternak Barokah Jaya
“SIMPAK BAJA”
adalah salah satu unit
usaha Bumdesa
Barokah Jaya Desa
Lodan Kulon
Kecamatan Sarang
Kabupaten Rembang,
yang eksis di dalam
penggemukan ternak.
Ternak yang
digemukan saat ini
adalah sapi dengan
kemitraan Wahyu Utama.

LATAR BELAKANG

Banyak sekali peluang usaha yang ada di sekitar lingkungan yang dapat dimanfaatkan
dalam proses memulai sebuah usaha. Salah satu contoh peluang usaha yang sedang
booming saat ini yaitu usaha penggemukan ternak.di Desa kami melihat banyak para petani
maupun kalangan yang mempunyai modal tapi tidak tahu harus dipakai usaha apa dan
Peternak yang memiliki kandang dan ladang rumput yang lumayan luas tapi tidak memiliki
ternak untuk dipelihara.

INOVASI/SOLUSI

Melihat peluang ini, maka kami berinisiatif untuk melakukan inovasi pada penggemukan
ternak dengan menciptakan usaha Simpan Pinjam Ternak Barokah Jaya “SIMPAK BAJA“
yang bisa menerima simpanan ternak dari masyarakat serta bisa menerima masyarakat
yang memelihara ternak kami atau meminjami istilahnya dengan ketentuan-kentuan yang
berlaku.

Pemasaran produk kami lakukan di daerah wilayah kecamatan sarang karena banyak sekali
petani-petani yang memiliki banyak lahan dan ternak untuk bergabung bersama
kami.disamping itu juga dekat dengan mitra kami yaitu Peternakan Wahyu Utama yang
menjadi Juara Nasional dalam hal peternakan.

PROSES

Bumdesa Barokah Jaya merupakan lembaga baru yang belum memiliki banyak
modal untuk berinovasi total dalam penggemukan sapi, untuk memulai langkah awal, unit
Simpan Pinjam Ternak Barokah Jaya “SIMPAK BAJA“ menggandeng UD.Mitra Tani yang

45
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA

bergerak dibidang penggilingan padi milik Bapak H.Syamsyudin selaku Kepala Desa Lodan
Kulon. Di lahan itu sesuai kesepakatan kedua pihak,UD.Mitra Tani untuk membuatkan
Kandang dan Bumdesa yang mengisi ternak dengan kemitraan Wahyu Utama.

Keberanian kami untuk berinovasi seperti itu bukan tanpa alasan kami mempunyai
produk pakan ternak yang kami buat sendiri dengan bahan baku tertentu,Produk itu kita
namai Kosentrat Barokah. Dengan produk pakan ini berapapun ternak yang kita pelihara
kebutuhan nutrisi bisa terpenuhi walaupun di musim yang rumput sulit di dapat.

Dalam perhitungan bagi hasil, karena kemitraan ada yang namanya berat awal atau
berat saat awal membeli sapi dari Wahyu Utama. Setelah dipelihara katakanlah 100 hari,ada
yang namanya berat akhir atau berat saat penjualan. Setelah itu akan muncul selisih berat,
missal 100 kg, harga Rp. 45.0000/kg, jadi memperoleh laba kotor Rp. 4.500.000. untuk
kebutuhan pakan dan biaya operasional pemeliharaan kalau kenaikan berat sapi 1 kg/hari
ini bisa dihitung biaya operasionalnya Rp. 20.000/hari. Kalau 100 hari maka biaya
operasionalnya Rp. 2.000.000. Setelah itu Laba kotor dikurangi dulu biaya operasional
(4.500.000-2.000.000 = 2.5000.000) Muncul laba bersih yaitu Rp. 2.500.000. Untuk
pembagian hasil 70% untuk UD.Mitra Tani 30% Untuk Bumdes Barokah Jaya. Dengan
catatan semua kerugian ditanggung UD.Mitra Tani. Sebenarnya sempat ada negosiasi
masalah prosentase masalah pembagihan hasil, kami minta 50% : 50 % tapi kerugian
ditanggung kedua belah pihak. Untuk lebih amannya Bumdes memilih Opsi
70%:30%.Perhitungan ini juga berlaku pada Peminjam lain selain UD.Mitra tani (Masyarakat
yang memenuhi Syarat).

Untuk penghitungan Simpanan ternak,penghitungan bagi hasilnya hampir


sama,namun hanya satu pilihan yaitu 70%:30%. 30% untuk yang penyimpan sementara
yang 70 % (20% Bumdesa dan 50% UD.Mitra Tani). Dengan catatan kerugihan ditanggung
sesuai prosentase bagi hasil. Penyimpan 30%,Bumdesa 20% UD.Mitra Tani 50%. Hal ini
dikarenakan Bumdes Belum memiliki kandang sendiri.

Masalah pendanaan Bumdes sudah penyertaan modal dari Dana Desa Rp.
100.000.000 dan dari KSU Gapoktan Barokah Unit Tambang yang merupkan anak usaha
dari Bumdesa sebesar Rp.300.000.000 dan Simpanan dari masyarakat berupa ternak.

Orang-orang yang berperan aktif dalam hal ini adalah Pimpinan UD.Mitra Tani
sekaligus Kepala Desa Lodan Kulon yaitu Bapak H.Syamsyudin. Ketua Bumdesa
Muhammad Sholihudin,Bendhahara Bumdesa Ah.Hudlori Kepala Unit peternakan Abdul
Wakhid.

PEMBELAJARAN

Menumbuhkan jiwa kewirausahaan dalam masyarakat, berlatih berpikir kreatif dan


inovatif. Menciptakan lapangan pekerjaan bagi lembaga kami sendiri dan masyarakat
sekitar.Kedepannya kami akan meminta kepada bapak kepala Desa untuk dibawa di
Musydes dan dianggarkan untuk Pembuatan Kandang.

CP 081390616573
H.SYAMSYUDIN

46
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA

PENGOLAHAN LIMBAH PLASTIK DAN KERTAS MENJADI


BARANG KERAJINAN ( HANDYCRAFT ) DESA SENDANGMULYO
KECAMATAN KRAGAN KABUPATEN REMBANG

Dewasa ini pemakaian


plastik dan kertas sangat
marak di bidang industri,
utamanya untuk bahan
kemasan, akibatnya banyak
sampah plastik dan kertas
berserakan, karena plastik
dan kertas tidak mudah diurai.
Sadar akan
kebersihan lingkungan ibu-ibu
PKK Desa Sendangmulyo
Kecamatan Kragan
Kabupaten Rembang
berupaya memanfaatkan
sampah plastik dan kertas
menjadi bahan pembuatan
kerajinan tangan (Handycraft)
dengan berbagai bentuk
barang seperti Tas, Tempat Tissue, Dompet, Hiasan dinding dan lain-lain.

Latar Belakang
 Banyaknya sampah plastik dan kertas bekas kemasan.
 Banyak ibu-ibu yang kurang aktifitas karena tidak mempunyai pekerjaan lain selain
mengurus rumah tangga.
 Adanya suport dana dari APBDes untuk pelaksanaan kegiatan pemberdayaan
masyarakat terutama pemberdayaan perempuan.
Solusi /Inovasi
 Mengadakan pelatihan tentang pembuatan barang kerajinan (Handycraft) dengan
bahan baku dari sampah plastik dan kertas bekas kemasan, seperti kemasan kopi
instan, karton, dan lain-lain
 Memasukan kegiatan produksi handycraft tersebut kedalam program / kegiatan PKK
 Melakukan kegiatan marketing hasil kegiatan ini dengan mengikutkan dalam
pameran, workshop dan lain-lain
Proses
 Dalam rapat bulanan PKK Desa Sendangmulyo Kecamatan Kragan, muncul ide
pengelolaan limbah sampah plastik untuk pembuatan kerajinan tangan (Handycraft)
 Dari hasil rapat itu diusulkan dalam musyawarah desa, dan disetujui untuk
melaksanakan kegiatan pelatihan pmbuatan kerajinan tangan (Handycraft) dari
bahan limbah plastik dan kertas.
 Setelah adanya pelatihan ibu-ibu PKK dibantu dengan Karang Taruna mulai
memproduksi Handycraft dari bahan plastik dan kertas bekas kemasan.
Hasil/ Capaian

47
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA

 Ibu- ibu PKK punya kegiatan baru yaitu pembuatan Handycraft dari bahan plastik
dan kertas bekas kemasan.
 Memberikan suatu model pemberdayaan masyarakat terutama perempuan.
 Memberikan solusi penanggulangan permasalahan pengangguran

Pembelajaran
 Dilaksanakan kegiatan pembuatan keterampilan dari berbagai limbah plastik dan
kertas menjadi sebuah produk kreatif yang berdaya sang tinggi.
 Produk handycreft sebagai peluang usaha warga yang memanfaatkan limbah plastik
tersebut dengan desain berbagai bentuk yang sangat unik dan menarik.dapat
dipasarkan sehingga dapat menambah penghasilan masyarakat.
 Setelah terbuat keterampilan ini ibu PKK bersama karang taruna memasarkan hasil
karya yang dengan harga yang sangat efektif dan kretif bahkan mau bertujuan
mengeksport kerajinan tersebut.
 Kemudian dengan hasil tersebut akan diadakan tindak lanjut dalam kegiatan itu.

Rekomendasi
 Alangkah baiknya jika desa-desa membuat kegiatan yang dapat memanfaatkan
limbah untuk kegiatan produktif, kreatif dan inovatif
 Kegiatan seperti ini selain dapat mengurangi sampah plastik dan kertas juga dapat
menciptakan lapangan kerja baru.
 Salah satu program pemerintah adalah pemberdayaan masyarakat terutama
pemberdayaan perempuan, melalui kegiatan ini diharapkan mampu menciptakan
kreasi-kreasi dan inovasi baru yang dapat mendorong pemberdayaan masyarakat.

48
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA

Inovator Lokasi
Bapak WIYOTO
Desa Sendang mulyo KecamatanSluke
Desa Sendang Mulyo adalah salah satu
desa yang ada di Kecamatan Sluke. Desa
Sendang Mulyo adalah desa yang terkenal
dengan produk tahunya. dan Berawal dari
pembuatan tahu konvensional dan ampas
dari pengolahan tahu tidak dimanfaatkan
maksimal. Tetapi oleh warga desa
Sendangmulyo ini, yang semula ampas hasil
pengolahan tahu tidak termanfaatkan ini
disulap menjadi kerupuk tahu yang memiliki
nilai ekonomis lebih tinggi dan telah
Latar Belakang
dipasarkan sampai keluar kota. Yang masih
menjadi PR adalah kemasan yang dipakai
masih sangat sederhana sehingga di era
informasi seperti ini perlu ditingkatkan
kemasan yang lebih menarik.
 Bahan baku dari Ampas tahu
 Mudah dalam proses pembuatan
 Segmen pasar terbuka lebar
TUJUAN
 Menambah income pendapatan bagi keluarga dan masyarakat
 Menciptakan lapangan kerja baru
MANFAAT
 Hasil aneka produk dari Ampas Tahu menghasilkan nilai tambah secara ekonomi
 Dapat menyerap tenaga kerja
PROSES
 Mensosialisasikan pada masyarakat terkait
aneka produk yang dapat dibuat dari
Ampas Tahu Berupa Krupuk
 Memberikan pelatihan kepada masyarakat
terkait proses pembuatan produk

49
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA

PELAKU
Warga masyarakat / individu

PENDANAAN
 Pendanaan masih besifat swadaya mandiri dari pelaku

HASIL
 Krupuk

KENDALA
 Belum punya outlet penjualan
 Kemasan produk belum berstandard sehingga mengurangi daya tarik pembeli
 Kekurangan modal untuk mengembangkan usaha
REKOMENDASI
 Membuka jejaring pasar
 Perbaikan kemasan agar lebih menarik dan sesuai standard
 Melakukan promosi melalui berbagai media elektronik dan media social
yanga ada
 Mempunyai outlet penjualan

Informasi lebih lanjut, hubungi:


Bapak Wiyoto 085226458272

50
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA

SAMPAH
JADI

RUPIAH

Inovator Lokasi
Muchlisin Desa Trahan KecamatanSluke
RINGKASAN UMUM
Masyarakat Desa Trahan yang penduduknya bekerja
sebagai nelayan dan petani. Dengan luas wilayah
229,114 Ha dan jumlah penduduk 2.231 jiwa serta
671 kepala Keluarga yang terbagi dalam 8 [delapan ]
RT dan 2 ( dua ) RW Desa Trahan sangat perlu untuk
menata lingkungan yang bersih, indah dan sehat.
Permasalahan yang muncul disaat ini adalah
banyaknya sampah-sampah yang berserakan dan
tidak tertangani dengan baik. Kebiasaan masyarakat
yang membuang sampah di sungai membuat
permasalahan sendiri bagi lingkungan dan selalu
menimbulkan banjir ketika musim penghujan datang.
Untuk menangani masalah sampah yang semakin
serius dari tahun ketahun maka Desa Trahan
mengambil langkah-langkah nyata dalam penanganan
dan pengolahan sampah dari limbah rumah tangga
dengan jalan mendirikan Bank Sampah dengan Nama
BERKAH ABADI

LATAR BELAKANG
 Sampah yang semakin banyak
 Membuat Sampah menjadi bahan yang berguna
 Sampah jadi Rupiah
Tujuan
 Aspek lingkungan :
 Membuat lingkungan semakin bersih,indah dan sehat.
 Mengubah cara pandang dan perilaku masyarakat terhadap sampah,dimana dahulu
sampah dijauhi dan dimusuhi,sekarang didekati dengan mengolah dan
memanfaatkanya serta menjadi “ rupiah “ dengan ditabung di Bank Sampah.Dengan
demikian diharapkan masyarakat tidak membuang sampah sembarangan.
 Aspek sosial :
 Lahirlah rasa kepedulian dan kegotong royongan masyarakat dengan dibentuk Bank
Sampah dengan adanya TPS disetiap RT guna membentuk lingkunganya menjadi
bersih dan sejuk.
 Aspek Pendidikan :
 Terdapat pendidikan lingkungan kepada masyarakat dan siswa-siswa sehingga
mereka tahu bahaya dari sampah yang tidak terolah dan manfaat sampah dari
pengolahan sampah yang langsung dari sumbernya (rumah tangga).
 Aspek Ekonomi Kerakyatan :

51
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA

 Terdapat system menabung sampah yang dihargai rupiah oleh Bank Sampah
disemua kalangan masyarakat yang tergabung dalam Unit Bank Sampah
 Akan menambah lapangan pekerjaan baru berkat pengolahan sampah
tersebut,terutama bagi ibu-ibu rumah tangga.
 Dengan pengelolaan sampah yang baik dan melibatkan seluruh lapisan
masyarakat,maka sampah dapat dijadikan teman dan memberikan nilai tambah bagi
masyarakat,dan ternyata sampah tidak selamanya merugikan kita jika dikelola
dengan baik,sampah justru akan memberikan banyak keuntungan.

MANFAAT
 Setelah sampah dipilah oleh Kelompok Bank Sampah terdapat sampah dari botol
bekas,kertas bekas,bungkus kopi dll dimanfaatkan oleh Kelompok untuk dijadikan
barang berharga dan bernilai jual.
 Mendapatkan tambahan penghasilan bagi Kelompok Bank Sampah dari kerajinan
yang dibuat.
 Dapat menyerap tenaga kerja.
PROSES
 Kelompok Bank Sampah mengumpulkan Botol bekas,kertas bekas, Bungkus kopi
bekas selanjutnya Kelompok membuat kerajinan yang bermacam – macam jenis
diantaranya dijadikan bunga , Taplak meja,Tas,dompet dll.
 Untuk menambah pengetahuan tentang bermacam – macam jenis kerajinan
Kelompok Bank Sampah melakukan Study Banding ke daerah Lain untuk menambah
ilmu.
 Untuk meringankan beban Kelompok Bank Sampah dalam melakukan Study
Banding Kelompok Bank Sampah mengajukan permohonan ke PT.PJB PLTU
Rembang untuk difasilitasi dalam pelaksanaan Study Banding.
PELAKU :
 Warga Masyarakat dan Kelompok Bank Sampah
PENDANAAN :
 Swadaya Kelompok dan Bantuan Operasional dari Desa Trahan.

HASIL:
 Bunga dari botol minuman
 Taplak meja dari Sedotan air minuman
 Keset dari kain bekas
 Tas dari bungkus Kopi dan bungkus detergen
 Tempat Kosmetik dari Koran
 Dompet dari bungkus kopi mix
 Dll.

KENDALA
 Pemasaran
 Kekurangan modal
 Minimnya pengetahuan
 Tidak tersedianya kontener sampah

REKOMENDASI
 Membantu pemasaran produk baik hasil kerajinan ataupun hasil pencacahan botol
plastik.
 Melakukan kerjasama dengan pihak-pihak terkait.
Informasi lebih lanjut hubungi:
MUCHLISIN
(Ketua Bank Sampah BERKAH ABADI Desa Trahan) HP: 081326704959
52
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA

Kerupuk Kulit Pisang dan Kulit Ketela


(KEKUSI DAN KEKUPI)
Desa Sukorejo Kec Sumber

Latar belakang.

Desa Sukorejo Kecamatan Sumber


Kabupaten Rembang merupakan desa kecil,
namun Desa Sukorejo mempunyai sumber
daya alam yang cukup banyak. Sumber daya
manusia yang juga mampu bersaing,
beberapa UMKM yang sudah berjalan, namun
di sayangkan limbah dari UMKM belum di
manfaatkan. Contohnya kulit singkong dan
kulit pisang, masalah inilah yang
memunculkan ide untuk mengolah sesuatu
yang tidak mempunyai nilai jual menjadi
sesuatu yang mempunyai nilai jual.
Inovasi 1:
Membuat limbah kulit pisang menjadi
kripik kulit pisang (KEKUPI)
Bahan :
 Kulit Pisang,
 Tepung tapioka,
 Tepung terigu,
 Bawang putih
 Garam
 Gula

Proses Produksi KEKUPI :

1. Rendam kulit pisang dalam air, lalu rebus kulit pisang di air mendidih sampai
berwarna kecoklatan
2. Siapkan bumbu 8 siung bawang putih, 1 sendok makan garam, ½ semdok makan
gula yang dihaluskan.
3. Kulit pisang yang bagian luar di kupas dab di buang di haluskan kulit pisang bagian
dalam di campur dengan tepung tapioka dan tepung terigu dan dicampur bumbu
tersebut.
4. Adonan dimasukan dalam plastik lalu dikukus ± 20 menit
5. Adonan yang sudah kukus di diamkan selama semalam ( 12 jam ) baru kemudian di
iris tipis-tipis dan dikeringkan, setelah kering masuk proses penggorengan dan
pengepakan.
6. Pemasaran : Warung Makan dan Toko – toko

53
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA
Inovasi 2:
Membuat limbag kulit singkong menjadi
kripik kulit singkong (KEKUSI)
Bahan :
 Kulit Singkong,
 Tepung tapioka,
 Tepung terigu,
 Bawang putih
 Garam
 Gula

Proses Produksi :

1. Rendam kulit singkong dalam air, lalu rebus kulit singkong di air mendidih sampai
berwarna kecoklatan
2. Siapkan bumbu 8 siung bawang putih, 1 sendok makan garam, ½ semdok makan
gula yang dihaluskan.
3. Kulit singkong yang bagian luar di kupas dab di buang di haluskan kulit singkong
bagian dalam di campur dengan tepung tapioka dan tepung terigu dan dicampur
bumbu tersebut.
4. Adonan dimasukan dalam plastik lalu dikukus ± 20 menit
5. Adonan yang sudah kukus di diamkan selama semalam ( 12 jam ) baru kemudian di
iris tipis-tipis dan dikeringkan, setelah kering masuk proses penggorengan dan
pengepakan.
6. Pemasaran : Warung Makan dan Toko – toko
Ringkasan :

Warga Desa Sukorejo Kecamatan Sumber


Kabupaten Rembang berinisiatif
mengembangkan kewirausahaan Desa
Sukorejo salah satunya memfasilitasi
kegiatan kewirausahaan pengolahan kulit
pisang dan kulit singkong dijadikan prodak
makanan ringan (keripik kulit pisang dan
keripik kulit pisang) hasilnya, kegiatan
tersebut di motori oleh anak-anak Karang
Taruna Bina Mandiri Desa Sukorejo,
sehingga dapat mengurangi kegiatan
pemuda yang kurang produktif dan mampu
menjadi salah satu kegiatan ekonomi lokal
desa,

Kontak Person:
Purwadi (Sekretaris Desa) 085 292 199 998

54
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA

SENI UKIR BAMBU DENGAN MOTIF


TRADISIONAL SUKIR BAMBANG MODIS
Ringkasan
Bambu adalah tanaman jenis rumput-
rumputan dengan rongga dan ruas
dibatangnya. Bambu banyak memiliki tipe.
Nama lain dari bambu adalah buluh, aur, dan
eru. Bambu merupakan salah satu tanaman
dengan pertumbuhan yang paling cepat.
Karena memiliki sistem rhizome-dependen
unik. Produksi kerajinan bambu ukir dapat
meningkatkan nilai ekonomi masyarakat desa
sekarsari.

Latar belakang
Desa Sekarsari Kecamatan Sumber Kabupaten Rembang merupakan desa yang jauh dari
kota. Keberadaan Kerajian bambu ukir di desa sekarsari ini memang benar ada. Di
Sekarsari banyak terdapat pohon bambu. Mayoritas penduduknya berpencarian sebagai
Petani padi. Dari pemuda yang merantau menjadi seorang pengukir ketika pulang ke
desanya mengembangkan keterampilan tersebut. Orang-orang pada umumnya
menganggap bambu ini untuk material bangunan rumah, meja bahkan sebagai kayu bakar.
Sekarang Bambu dan limbah kayu bias dibuat kerajinan yang bernilai keindahan dan nilai
jual yang tinggi. Kerajinan bambu ukir ini sudah banyak dikenal orang. Melihat bahan baku
yaitu pohon bambu yang mudah ditemukan desa Sekarsari banyak karya-karya yang
dihasilkan.
Inovasi
- Lampu Hias
- Macam-macam Cangkir ukir
- Tatakan Cangkir (Lepek)
- Teko
Proses
1. Siapkan bambu yang sudah tua lalu keringkan
2. Gunakan bambu yang telah kering setelah dijemur selama beberapa hari, dan
pastikan bambu tidak kemps karena terlalu muda.
3. Potong dan lubangi bambu dengan bentuk yang diinginkan.
4. Amplas bagian luar dan dalam
5. Setelah halus, Gambarlah dahulu sesuai keinginan lalu ukir
6. Tambahkan asesoris untuk mempercantik
7. Selanjutnya proses pengecatan
8. Terakhir keringkan

Untuk cara pembuatan tatakan cangkir tak


jauh beda, yang membedah itu dari bahan.
Untuk tatakan cangkir orang biasa
menyebut lepek ini bahannya dari potongan
kayu atau papan yang ukurannya agak tebal
kurang lebih 5 cm.

55
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA

Hal-hal yang perlu diperhatikan

1. Pelubangan harus dilakukan hati-hati karena bambu mudah retak


2. Pengeleman harus benar-benar sudah kering

Pelaku
Kegiatan ini dilakukan oleh Pemuda Sekarsari
Penanggung jawab : Kepala Desa
Ketua : Sutikno
Sekretaris : Joko H.

Kontak Infomarsi : 085 225 581 061 (Kades


Sekarsari)

56
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA

KERIPIK JATE
Keripik Jambu Mente
SEJARAH SINGKAT Macam-macam olahan dari buah jambu
Jambu mente merupakan tanaman buah- mente
buahan yang berasal dari Brasil tenggara. A. Jambu mente Crispy
Tanaman ini dibawa oleh pelaut portugis Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk
ke india 425 tahun yang lalu, kemudian membuat crispy jambu mente antara lain :
menyebar ke daerah tropis dan sub tropis - 10 biji jambu mente yang sudah
lainnya. Diantara sekian banyak produsen matang
akhirnya jambu mente tersebar diseluruh - Tepung secukupnya
nusantara dengan nama yang berbeda- - Bumbu crispy
beda. Di indonesia bagian barat (sumatra) - Masako
disebut jambu erang / jambu gayu, dijawa - Garam
barat disebut jambu mede, di bali disebut
jambu Jipang / dwipa, di sulawesi disebut Langkah-langkah :
jambu yaki, di jawa tengah dan jawa timur - Peras sebuah jambu mente dan
terkenal dengan jambu mente / monyet. rebus dulu buah jambu mente
MANFAAT JAMBU MENTE bersama garam sampai matang;
Manfaat jambu mente / monyet dan - Tiriskan peras rebusan jambu
kacang mente selain kacang dan buahnya mente tadi hingga airnya
diolah jadi makanan bagian-bagian lain berkurang dan sayat-sayat buah
dari tumbuhannya juga bisa dimanfaatkan jambu mente yang sudah direbus
untuk berbagai macam kegunaan. tersebut;
Daun-daun muda jambu mente/monyet - Lumuri dengan tepung yang sudah
disukai sebagai lalap, daun-daun yang tua diberi bumbu;
dimanfaatkan sebagai obat penyakit kulit. - Goreng jambu mente yang telah
Semua bagian pohonnya juga dapat dilumuri dengan bumbu hingga
dimanfaatkan dalam ramuan obat matang;
tradisional terutama untuk menyembuhkan - Crispy buah jambu mente siap
penyakit kulit, untuk pembersih mulut dan dihidangkan.
untuk obat pencahar, selain itu batang
pohon dapat digunakan sebagai kayu B. Tumis jambu mente
bakar atau perkakas bermutu rendah. Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk
Getah dari pohonnya yang mengeras membuat tumis jambu mente antara lain :
dapat menjadi perekat buku juga dapat - 27 buah jambu mente
untuk bahan mencegah serangan rayab - 3 siung bawang putih
pada kayu. - 3 siung bawang merah
Beberapa kandungan nutrisi seperti - 13 cabe merah besar
vitamin, mineral dan SK yang terkandung - 7 buah cabe rawit
dalam kacang dan buah jambu - Garam
mente/monyet dapat melindungi tubuh - Penyedap rasa
dari serangan penyakit berbahaya - Air secukupnya
(kanker).
Dalam kacang dan buah jambu mente Langkah-langkah :
terdapat kandungan lemat tak jenuh yang 1. Kupas jambu mente dari kulitnya
sangat bermanfaat untuk membantu kemudian tumbuk jambu mente
menurunkan kadar kolesterol jahat ( LDL (jangan terlalu lembut);
). Selain itu juga dapat meningkatkan 2. Kukus jambu mente yang telah
kadar kolesterol ( HDL ) dalam tubuh. Hal ditumbuk sampai terasa empuk;
ini dapat melindungi tubuh dari serangan 3. Angkat jambu mente dan tiriskan;
Jantung Koroner maupun serangan Strok.

57
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA

4. Tumbuk atau blender bawang kontaminasi, biasanya yang


merah, bawang putih, cabe merah, dipakai sebagai pengemas adalah
cabe rawit sampai lembut; botol. Sebelum dimasukkan dalam
5. Goreng / gongso / tumis bahan- botol terlebih dahulu botol
bahan tersebut ditambahkan air disterilkan
secukupnya sampai tercium aroma - Pasturisasi, dilakukan dengan cara
wangi bumbu; dipanaskan dengan suhu 60-70˚c
6. Tuangkan jambu mente yang telah selama 30 menit. Tujuan
dikukus tadi kedalam bumbu aduk pasturisasi adalah untuk
hingga rata; mematikan mikrobia yang bersifat
7. Tambahkan garam dan penyedap patogen.
rasa secukupnya; - Pelabelan, label yang baik
8. Tunggu dan biarkan air dalam seharusnya menginformasikan
wajan surut; tentang nama dagang, volume,
9. Tumis siap dihidangkan. bahan yang digunakan, bahan
tambahan, tanggal kadaluwarsa,
C. Sirup jambu mente ijin depkes, label halal dan lain-
Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk lain.
membuat sirup jambu mente antara lain :
- Buah jambu mente 30 buah
- NaCl 20 gram
- Serbuk belatin 2 gram
- Gula pasir 700 gram
- Asam sitrat 3 gram
- Garam secukupnya
- Pewarna sintetik secukupnya/
sesuai selera.
Pengolahan :
- Buah jambu mente dicuci dan
dipilih yang baik, tidak cacat dan
masih segar.
- Buah dibelah menjadi 4 bagian
direndam dalam larutan garam
dapur (NaCl) 2% selama 24 jam;
- Buah hasil rendaman diangkat
dicuci dengan air kemudian
ditiriskan;
- Buah kemudian dikukus selama 25
menit dan dibiarkan sampai dingin;
- Selanjutnya buah diperes sampai
terperas kandungan airnya;
- Cairan sari buah disaring ditambah CP FAIZIN
serbuk gelatin 2 gram dipanaskan 085229442415
selama 10 menit sambil diaduk;
- Cairan disaring untuk memisahkan
endapan kotoran sari buah jernih;
- Sari buah jernih ditambah gula
pasir 700 gram serbuk asam sitrat
3 gram, dapat ditambah bahan
pengawet natrium benzoat 1 gram;
- Sari buah dipanaskan sambil
diaduk selama 2 menit untuk
melarutkan gula dan lain-lainnya.
- Pengemasan, sebagai pengemas
harus tidak menyebabkan

58
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA

BUDIDAYA BUAH NAGA

Inovator
Lokasi
Bapak Muhammad Makin
Desa Trenggulunan Kecamatan Pancur

RINGKASAN
Dragon Fruit atau juga dikenal dengan
nama buah naga merupakan buah istimewa
bagi masyarakat. Buah yang memiliki
bentuk unik, kulitnya berwarna cerah
lengkap dengan sisik berukuran besar itu
tidak hanya istimewa saja tetapi buahnya
memiliki rasa nikmat dan segar. Desa
trenggulunan kecamatan pancur telah
membudidayakan buah naga. Cara
menanam buah naga pun terbilang mudah
dan tidak memerlukan keahlian tertentu.
Potensi ekonomi yang tinggi tentu
menawarkan keuntungan yang memuaskan
oleh karena itu desa trenggulunan tidak
ragu untuk bergerak usaha budidaya buah
naga. Selain ditanam di sawah dan di kebun
buah naga juga banyak di tanam di depan
rumah dan pekarangan warga dengan
tujuan ingin menjadikan desa trenggulunan
menjadi desa wisata buah naga.

Latar Belakang
Desa Trenggulunan kecamatan pancur merupakan desa yang jauh dari keramaian.
Mayoritas penduduknya bermata pencaharian petani padi. Munculnya ide baru untuk budidaya
buah naga diawali dari petani yang setiap tahun mengalami gagal panen, sehingga para petani
yang ada di desa trenggulunan mengalami kerugian yang sangat besar.
Masalah tersebut memberikan ide bagi masyarakat untuk membudidayakan buah naga.
Selain memiliki potensi ekonomi yang tinggi, buah naga juga bisa manfaatkan sebagai obat.
Buah naga memang belum banyak di kenal di Indonesia, selain masih sedikit yang menanamnya
juga disebabkan tanaman ini masih tergolong jenis tanaman budidaya baru. Bapak Muhammad
Makin yang memiliki ide pertama melakukan strudy banding di daerah Jawa Timur Tepatnya di
Banyu Wangi. Pak makin belajar cara membudidayakan buah naga mulai dari proses persiapan
hingga proses penanaman. Setelah pak makin sudah paham tentang cara budidaya buah naga
pak makin menularkan ilmunya tentang budi daya buah naga ke seluruh petani.
Para petani bergabung dengan GAPOKTAN dan berkonsultasi dengan kepala desa untuk
menyampaikan idenya. Kepala desa menyambut dengan baik dan bisa menjadi gagasan untuk
menjadi desa wisata.
Tujuan
 Menambah income pendapatan bagi keluarga dan masyarakat terutama petani
 Mengatasi kerugian gagal panen petani pada tahun lalu
 Menciptakan lapangan kerja baru
Manfaat
59
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA
 Hasil budidaya buah naga menghasilkan nilai tambah secara ekonomi
 Dapat menyerap tenaga kerja dan mengurangi jumlah pengangguran
 Berpotensi menjadi desa wisata
Proses
Proses budidaya buah naga yaitu:
1. Proses persiapan awal
a. Menyiapkan lahan untuk menanam buah naga. Tanah harus gembur dan banyak
mengandung bahan organik serta unsur hara
b. Menyediakan penopang tanaman (bisa berupa tiang kayu atau beton) dengan ukuran
10 cm x 10 cm dengan ketinggian maksimal 2 meter. Tancapkan pada tanah dengan
kedalaman kira-kira 50 cm.
c. Membuat lubang tanam sejumlah 3-4 dengan jarak tanam sekitar 2 m x 2,5 m. Lalu
lobang yang tersedia dikasih pupuk organik.
2. Proses tanaman
a. Setelah medium tanam siap, bibit sudah bisa ditanam. Cara menanam buah naga
dilakukan dengan stek. Batang tanaman yang menjadi bibit sebaiknya memiliki panjang
25 – 30 cm.
b. Proses pemeliharaan yang mencakup: pengairan 2-3 kali dalam sehari, pemupukan 3
bulan sekali, pengendalian hama dan gulma dilakukan secara rutin, pemangkasan
batang buah naga yang tingginya telah mencapai bagian paling atas tiang. Setelah
pemangkasan tumbuh tunas baru sehingga batang memiliki cabang sekunder, setelah
batang tumbuh sempurna pangkas lagi hingga muncul batang tersier. Batang inilah
yang kemudian berfungsi sebagai cabang produksi.
3. Masa panen buah naga
4. Rencana pengembangan
Pelaku :
 Warga masyarakat / individu terutama para petani
Pendanaan :
 Pendanaan masih besifat swadaya mandiri dari pelaku
Hasil
 Budidaya buah naga dapat meningkatkan penghasilan petani dengan hasil yang
menggiurkan
 Biaya budi daya buah naga lebih murah dan hasil buahnya dapat dipasarkan dengan
mudah dan bernilai ekonomi tinggi.
 Banyak pembeli yang berkunjung langsung ke lokasi budidaya buah naga untuk membeli
dan memetik buah naga secara langsung.
 Sebagai sarana pendidikan dan tempat belajar siswa dalam budidaya buah naga.
Kendala
 Adanya hewan bajing dan burung pemakan buah naga yang menyebabkan buah naga
menjadi berlubang, rusak dan busuk.
Pembelajaran
 Budidaya buah naga dapat meningkatkan penghasilan petani dengan hasil yang
menggiurkan
 Biaya budi daya buah naga lebih murah dan hasil buahnya dapat dipasarkan dengan
mudah dan bernilai ekonomi tinggi.
Rekomendasi
 Supaya budidaya buah naga ini dijadikan langkah awal para petani untuk mendapatkan
hasil perekonomian yang lebih besar.
 Budidaya buah naga dapat dilakukan di pekarangan ataupun di halaman rumah tidak harus
di kebun atau di sawah sehingga semua desa dapat melakukan budi daya buah naga
 Buah naga memiliki banyak manfaat salah satunya sebagai obat berbagai macam penyakit
 Diadakannya pelatihan untuk mengolah hasil budidaya buah naga agar bisa menjadi
makanan awet dan tidak cepat busuk.
Informasi lebih lanjut, hubungi
Bapak Muhammad Makin 085 326 049 252

60
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA

PEWARNAAN BATIK TULIS DENGAN PEWARNA ALAMI

Inovator Lokasi
IBU MARYATI
Desa Jeruk Kecamatan Pancur
RINGKASAN

Batik merupakan salah satu karya


seni yang keindahannya terlihat dari corak
atau motifnya. Bagaikan sebuah lukisan,
motif atau coraknya dalalm berbagai warna
dilukiskan di atas sehelai kain mori. Seiiring
kemajuan teknologi penggunaan pewarna
alami semakin sulit ditemukan di zaman
sekarang ini.
Desa Jeruk Kecamatan Pancur Kabupaten
Rembang memberikan inovasi baru
pewarnaan batik tulis dengan bahan alami.
Zat baha alami tersebut diperoleh dari alam
dengan mengekstraksi berbagai tumbuhan,
seperti akar, batang, daun, biji dan bunga.
Produk pewarna batik alami ini untuk
mengatasi pencemaran air yang ada di
lingkungan desa Jeruk. Karena di desa
Jeruk banyak sekali para pengrajin batik
yang membuang limbah pewarna sintetis
batik yang bersifat mencermari lingkungan.

Latar Belakang
Desa Jeruk Kecamatan Pancur banyak sekali pengrajin batik. Pewarnaan pada batik
menjadi salah satu unsure penting dalam menciptakan karyaseni batik yang indah. Namun dalam
proses pewarnaan banyak pengrajin batik yang belum mengolah limbahnya secara benar. Air
bekas cucian yang bercampur dengan bahan-bahan kimia termasuk bahan pewarna sintetik batik
dialirkan begitu sajakeselokandanlangsungmenujusungai yang menyebabkanpencemaran air.
Masalah tersebut memberikan ide bagi masyarak atuntuk membuat pewarna alami sebagai
alternatif penggunaan pewarna sintetik. Selain lebih ramah lingkungan dengan menggunakan
bahanpewarna alami juga dapat menghasilkan warna-warna batik klasik yang alami.
Mereka bergabung dengan kelompok usaha bersama berkonsultasi dengan kepala desa
untuk menyapaikan idenya. Kepala desa menyambut dengan baik dan bias menjadi gagasan
untuk unit usaha BUMDESA.

Tujuan
 Menambah income pendapatan bagi keluarga dan masyarakat terutama pengrajin batik
 Mengatasi pencemaran lingkungan
61
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA
 Memanfaatkan bahan alam untuk pewarna batik

Manfaat
 Hasil pewarnaan batik tulis memiliki warna yang klasik sehingga banyak diminati
masyarakat sehingga dapat menghasilkan nilai tambah secara ekonomi yang lebih tinggi
 Dapat mengatasi pencemaran lingkungan
 Berpotensi sebagai unit usaha BUMDesa
Proses
Proses pewarnaan batik tulis dengan pewarna alami yaitu:
1. Perencanaan bersama pemerintah desa
2. Proses pewarnaan batik tulis dengan bahan alami
a. Menyiapkan alat dan bahan yang telah tersedia agar proses pencelupan bias
dilaksanakan.
b. Pewarna alami yang ingin digunakan direbus terlebih dahulu. Kemudian rebusan
pewarna alami dituang pada baskom.
c. Proses pencelupanya itu mencelupkan kain mori yang sebelumnya telah direbus
dengan tawas agar ketika proses pencelupan warna lebih kuat meresap pada kain.
Pencelupan dapat dilakukan berkali-kali tergantung dari ketahanan warna yang
diinginkan.
d. Setiap selesai satu kali pencelupan, kain dijemur sampai agak kering. Kemudian
dilanjutkan dengan proses pencelupan dengan warna lain yang berasal dari pewarna
alami, misalnya kunyit, indigo, daunjati, kulitkacang, kulitjaranan, serabutkelapa, dll.
e. Merebus kain yang sebelumnya telah dijemur hingga agak kering dengan
menggunakan tanah liat selama lima menit dengan tujuan untuk menguatkan warna.
3. Batik tulis dengan pewarna alami siap dipasarkan.
4. Rencana pengembangan.
Pelaku :
 Warga masyarakat / individu terutama para pengrajin batik
Pendanaan :
 Pendanaan masih besifat swadaya mandiri dari pelaku
Hasil
 Pengrajin batik desa Jeruk dapat memproduksi batik dengan pewarna alami.
 Mengurangi pencemaran lingkungan yang ada di desa Jeruk.
 Batik yang dihasilkan memiliki warna yang klasik dan banyak diminati oleh kosumen.

Kendala
 Penggunaan pewarna alami harus kain haru di celup berulang kali agar warna bisa
menempel
 Jika musim penghujan akan kesulitan dalam menggunakan pewarna alami karena kain
moeri tidak bisa kering
 Penggunaan pewarna alami warnanya kurang mencolok sehingga hanya masyarakat
tertentu yang menyukai batik dengan pewarna alami.
Pembelajaran
 Bahan alami yang berasal dari tumbuhan dapat dimanfaatkan untuk membuat pewarna
alami batik tulis.
 Biaya lebih murah dan hasil warna lebih klasik.

Rekomendasi
 Supaya kegiatan ini menjadi bagian tata kelola desa dalam upaya menjaga lingkungan
agar lingkungan tidak tercemar terutama air dan tanah.
 Pewarna batik tulis dengan bahan alami dapat dibuat oleh desa karena bahan yang
digunakan mudahdiperoleh dari alam.
Informasi lebih lanjut, hubungi:

IBU MARYATI 085 226 191 199


62
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA

WEKTUNUNG (COWEK WATU WARUGUNUNG)

INOVATOR LOKASI
BAPAK YAKUN Desa Warugunung Kecamatan Pancur

RINGKASAN

Cobek dan ulekan adalah sepasang alat yang


telah digunakan sejak zaman dahulu untuk
menumbuk, menggiling, melumat, mengulek
dan mencampur bahan-bahan tertentu. Cobek
dan ulekan telah lama digunakan sebagai alat
dapur dalam proses masak memasak hingga
kini. Desa warugunung kecamatan pancur
telah memproduksi cobek dengan nama
“wektunung” (Cowek Watu Warugunung) yang
terbuat dari batu alam asli yang berasal dari
sungai di desa warugunung. Bentuk dan
ukuran cobek beranekaragam sesuai
kebutuhan masyarakat. Cobek watu
warugunung terbuat dari batu alam asli
dengan kualitas bagus sehingga banyak dicari
oleh masyarakat. Selain cobek dan uleg juga
memproduksi lumpang dan alu serta nisan
untuk pemakaman.

Latar Belakang
Desa warugunung kecamatan pancur merupakan desa yang terdapat sungai yang berada di
dekat desa. Sungai tersebut banyak sekali batu alam yang belum dimanfaatkan. Pak yakun
warga desa warugunung memiliki ide kreasi inovatif untuk memanfaatkan batu-batu tersebut
menjadi sebuah kerajinan cobek dan ulek yang bisa dimanfaatkan masyarakat.
Cobek adalah salah satu alat tradisional untuk memasak yang perkembangannya tidak signifikan
namun produknya masih diminati hingga saat ini. Persaingan dengan alat penghalus modern
seperti blender secara umum tidak terlalu berpengaruh besar, meskipun hampir tiap rumah
63
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA
sudah memiliki blender pasti tetap memiliki cobek, sebab kebanyakan orang masih menganggap
bahwa rasa bumbu yang dihaluskan dengan cobek lebih enak dari pada penggunaan blender.
Tujuan
 Menambah income pendapatan bagi keluarga dan masyarakat
 Memanfaatkan batu alam yang ada di sekitar sungai
 Menciptakan lapangan kerja baru

Manfaat
 Hasil kerajinan cobek menghasilkan nilai tambah secara ekonomi
 Dapat menyerap tenaga kerja dan mengurangi jumlah pengangguran
 Berpotensi menjadi unit usaha BUMDESA

Proses
Proses pembuatan cobek yaitu :
1. Menyiapkan bahan yang digunakan untuk membuat cobek yaitu batu asli yang di ambil dari
sungai.
2. Setelah itu batu dipecah
3. Setelah batu dipecah lalu diukur dan dibentuk sesuai ukuran –ukuran dasar yag nantinya
akan menjadi bangkalan
4. Bakalan tersebut dibentuk menjadi cobek yang dilakukan secara manual
5. Hasil cobek dan rencana pengembangan

Pelaku :
 Warga masyarakat / individu

Pendanaan :
 Pendanaan masih besifat swadaya mandiri dari pelaku

Hasil
 Pemanfaatan batu alami dapat digunakan untuk kerajinanan membuat cobek, uleg,
lumpang, alu dan nisan sera kerajinan lainnya asalkan memiliki keahlian dalam
membuatnya.
 Adanya pembuatan kerajinan cobek dapat menambah penghasilan bagi penduduk
warugunung
 Berpotensi sebagai unit usaha BUMDESA

Kendala
 Penggunaan alat yang masih sederhana dan manual membuat produksi cobek terbatas
 Pengambilan batu alam dari sungai yang jaraknya agak jauh dari desa membuat pengrajin
keberatan dalam mengambilnya
Pembelajaran
Kerajinan cobek dapat dibuat dengan memanfaatkan batu alam yang ada di desa.
Kerajinan cobek tidak membutuhkan modal usaha yang besar tetapi hanya membutuhkan
keahlian dalam pembuatannya.
Kerajinan cobek masih banyak diminati masyarakat sehingga dapat dipasarkan dengan
mudah dan bernilai ekonomi.

Rekomendasi
 Kerajinan cobek dapat dijadikan sebagai peluang usaha karena masih banyak diminati
masyarakat.
 Semua desa dapat membuat kerajinan cobek asalkan memiliki batu alam sebagai bahan
utama dan memiliki keahlian dalam membuat kerajinan.
Contact Person:
Bapak Yakun Nomor HP : 082 322 128 733
64
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA

Abon Tewel KWT “Mawar Merah”

Inovator Lokasi
Ibu Sutipah Desa Sendangcoyo Kecamatan Lasem

RINGKASAN
Desa sendangcoyo Kecamatan lasem
Kabupaten Rembang merupakan salah satu
desa yang terletak di daerah dataran tinngi di
wilayah kecamatan Lasem. Sebagian besar
penduduk bermata pencaharian sebagai petani
karena Selain wilayah pertanian yang cukup
ditanami padi, sayur sayuran ada juga wilayah
kering (tegalan) yang menghasilkan berbagai
buah buahan diantaranya buah tewel atau yang
sering kita kenal buah nangka selain itu juga
banyak ditemukan hasil lain seperti mangga,
duren, pepaya, dan jenis umbi - umbian (entik),
kunir(kunyit).

Dengan melimpahnya hasil bumi di Desa


Sendangcoyo, melalui kelompok wanita tani
(KWT) MAWAR MERAH mempunyai gagasan
pembuatan abon tewel. Dalam ha lini bertujuan
meningkatkan pendapatan kelompok wanita
tani juga menjadikan kegiatan positif karena
kelompok disini dapat memberdayakan hasil
alam yang melimpahruah.

INOVASI
Dengan memanfaatkan hasil buah tewel yang
melimpah ini dibuatlah sebuah trobosan baru
yang mempunyai nilai jual dan berdaya untuk
kelompok tani wanita mawar merah desa
sendangcoyo. Dengan tujuan meningkatkan
pendapatan dan menjadi kegiatan positif bagi
LATAR BELAKANG kelompok ini. Selain abon tewel ,dibuat juga
sebuah olahan kripik seperti kripik sukun,
Desa Sendangcoyo merupakan desa yang pisang, emping gadung dan umbi –umbian
terletak didataran tinggi gunung lasem dengan (entik) dan berlanjut sebuah pruduk serbuk
hasil bumi yang melimpah seperti dalam hal ini kunirasem Semua kegiatan ini berjalan
tewel Ketika musim buah tewel ini melimpah berkelanjutan dan terus menerus dilakukan
masyarakat desa sendangcoyo mulai bingung karena musim panen yang bergantian.
mengatasinya ,karena biasanya pada saat
musim panen raya harga tewel pun ikut turun
drastic sehingga masyarakat yang bergerak di
kelompok wanita tani mawar merah ini
mencoba untuk berpikir keras bagaimna hasil
yang melimpah ini menjadi sebuah olahan yang
mempunyai nilai jual tinngi.Maka terwujudlah
sebuah ide untukmembuatabon yang berasa
dari bahan baku tewel dengan daging ayam. 65
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA

TUJUAN
 Menambah income pendapatan bagi keluarga dan masyarakat terutama petani
 Menjaga agar petani tidak rugi yang diakibatkan penurunan harga tewel pada saat musim
panen yang melimpah.
 Menciptakan lapangan kerja baru

PROSES
Bahan baku :

1. Daging Ayam 3. Miyak goreng


2. Tewel 4. Bumbu
Pembuatan :

1. Siapkan bahan baku dengan komposisinya,


2. Bersihkan daging ayam sampai bersih dan kupas
tewel yang sudah dipih,
3. Pisahkan biji tewel dari dagingnya dan masak tewel
tersebut sampai masak,
4. Pisahkan danging ayam dari tulangnya dan Masak
daging ayam sampai masak,
5. Sambil menunggu masak daging dan tewel
padukan bumbu – bumbungnya sampai padu (di
Ulek di layah ),
6. Padukan daging ayam yang sudah masak Bersama
dengan tewel yang sudah masak, Bersama dengan
bumbunya,
7. Goreng aduan daging ayam, tewel dan bumbu
sampai masak,
8. Setelah masak di keringkan “dipisahkan dengan
minyak gorengnya “, biarkan sampai dingin,
9. Kemas abon setelah dingin.
HASIL / PENCAPAIAN
Selama ini olahan abon tewel produk kelompok wanita tani desa sendangcoyo kecamatan lasem
sudah ikut serta dalam acara pameran atau ivent kabupaten seperti rembang expo, pertanian expo
2018 yang baru baru ini di gelar di kabupaten rembang. Selain itu juga melayani pemesanan baik
lokasi desa maupun luar desa sendangcoyo

PELAKU :
Penanggungjawab : KepalaDesa
Ketua : Sutipah
Sekretaris : Awit dan Sumini
Bendahara : SetyaRini
Anggota : Sumiyati, Jumaeroh, Jatemi, Lakemi, Suharti, Kaswati, Sulastri,
Lestari,Paeni, Suyati, Yati,Siti, Indri Nugraini, Sri Sunaryati, Eni,
Kundayani, Arif Susanti

REKOMENDASI
Agar menjadikegiatan yang positif untuk masyarakat desa khussnya ibu ibu, dapat diberdayakan
seperti pembuatan abon tewe lini dengan harapan menjadikan masyarakat menjadi lebih sejahtera
dan maju desanya.
Informasi lebih lanjut, hubungi:

Ibu Sutipah 082 325 997 253

66
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA

BAU TAK SEDAP MAMPU MEMBANGKITKAN ENERGI API DAN


BERMANFAAT BAGI WARGA DESA KARASGEDE LASEM
Inovator Lokasi
Bapak Sarpin Desa Karasgede Kecamatan Lasem

RINGKASAN INOVASI
Berawal dari Bau Tak sedap menjadi kanwarga Limbah tempe di manfaatkan oleh warga sebagai
Desa Karasgede berinisiatif memanfaatkan teknoligi BIO GAS yang dimanfaatkan sebagai sumber panas
untuk merubah sebagai sumber energy panas, dan berfungsi sebagai pengganti LPJ oleh warga
dengan teknologi dapat belajar dan berbagiilmu, ha Desa Karasgede dan sekarangyang dikelola oleh
lini terbukti adanya BUMDES ,sebagai Unit Usahanya
pemikiranpemanfaatanbautaksedap yang
bersumber dari limbah produksi tempe dari warga
dan oleh warga serta pemerintah Desa Karasgede
memanfaatkan limbah terebut sebagai energy
panas.
Dengan ditemukannya teknologi guna
memanfaatkan limbah produksi tempe oleh warga
menjadi energy panas oleh warga Desa Karasgede
membangun tempat pengolahan limbah tempe guna
di ubah menjadi energy panas dan menimbulkan
inisiatif warga untuk membuat saluran dari tempat
pengolahan kerumah untuk dimanfaatkan sebagai
pengganti LPJ. dengan demikian akan mengurangi
pengeluaran waga dalam belanja LPJ.

PROSES
3. Koordinasi antara produsen tempe dengan desa
4. Pembangunan penampung limbah tempe
dengan system pengasil bio gas
5. Pembuatan saluran dari produsen tempe ke bak
penampung.
6. Pembuatan saluran Dari bak penampung /
pengolah limbah penghasil Bio Gas di pasang
saluran menuju kerumah warga yang langsung
di hubungkan ke kompor,
7. Dan selanjutnya berfungsilah bio gas sebagai
pengganti LPJ dan oleh warga dimanfaatkan
untuk memasak,
8. Untuk menjaga kelangsungan pemerintah desa
dibuatlahlah peraturan desa tentang produksi
bio gas sebagai unit usaha BUMDes
LATAR BELAKANG HASIL / PENCAPAIAN
Desa Karasgede merupakan salah satudesa di Unit usaha BUMDES Desa Karasgede telah banyak
wilayah Kecamatan Lasem dengan kondisi alam hasil yang di capai terutama bagi warga sekitar
yang subur dan merupakan lahan produksi pangan, pemakai bio gas
kondisi yang bemikian muncul suatu pemikiran
bahawa perlunya pengolahan alam oleh petani PEMBELAJARAN
sebagai penghasil hasiltani, baik padi, kacang dan 1. Pengolahan limbah tempe bias mengurangi
lain lain. pengeluaran warga desa Karasgede
Disisih lain dengan adanya produsen tempe 2. Memberikan harapan kepada warga Bersama
67
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA
mengakibatkan lain yaitu bau dari limbah tempe, pemerintah desa dalam pengemasan bio gas
Maka muncul ide untu kmemanfaatkan limbah
tersebut oleh warga desa yaitu pembuatan bio gas,

REKOMENDASI
Kegiatan ini akan sangat bermanfaat bagi masyarakat,
karena akan mengurangi beban pengeluaran rutin
yang digunakan untuk pembelian bahan bakar.
Agar menjadi suatu keagiatan dalam mewujudkan
kesejahteraan masyarakat.

PELAKU KEGIATAN
Penanggung jawab : Kepala Desa
Ketua : AHMAD RIYADI
Bendahara : SRI WARSINI
Sekretais : DIAH AYU WULANDARI
Seksikemitraan dan : SANTOSO
kerjasama
Seksipengembangan, : SARPIN
pelayanan TTG dan
usaha

Informasi lebih lanjut, hubungi:


Pak Sarpin 082325997253

68
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA

KERANG HIJAU BANYUDONO


Desa Banyudono Kecamatan Kaliori
Kabupaten Rembang secara geografis terletak di
kawasan Pantai Utara Jawa yang sebagian besar
masyarakatnya bermata pencaharian sebagai
nelayan. Desa ini mempunyai potensi hasil laut
yang cukup banyak. Kepala Desa Banyudono
Muhammad Toha membidik peluang usaha untuk
membudidayakan kerang tersebut dengan
memanfaatkan kawasan pinggir pantai, setelah
melihat pipa-pipa pabrik di sepanjang pantai yang
ditumbuhi kerang hijau, namun belum
dikembangkan secara optimal. Kepala Desa
Banyudono membidani lahirnya “Paguyuban Bukur
Ijo” sebagai wadah untuk membudidayakan kerang
hijau tersebut.
LATAR BELAKANG MASALAH
Ide ini berawal dari keprihatinan akan banyaknya nelayan yang tidak bisa melaut akibat
pelarangan kapal cantrang. Pelarangan tersebut mengakibatkan perolehan hasil tangkapan ikan
menurun drastis. Hal ini berbanding lurus dengan penurunan pendapatan masyarakat desa
Banyudono. Kepala desa setempat berinisiatif untuk membudidayakan kerang hijau guna
memenuhi tuntutan ekonomi warganya.
Kegiatan ini dilakukan sejak akhir tahun 2016. Lokasinya berjarak 300 meter dari bibir
pantai, dengan kedalaman 1,5 – 2 meter. Selama proses budidaya, ternyata banyak menarik
habitat laut dan species yang lain untuk tumbuh dan berkembang di sekitar area budidaya. Seperti;
tiram, kepiting, rajungan & ikan sembilang. Area ini sering dijadikan tempat bagi warga sekitar
untuk menangkap ikan. Ternyata budidaya ini juga berpengaruh terhadap konservasi perairan.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, Kepala Desa Banyudono mulai
mengembangkan kerang hijau. Melihat harga kerang hijau di pasaran saat ini Rp 7.000 per kilo
gram, menurutnya sangat layak untuk dijadikan sumber penghasilan masyarakat.

LANGKAH PENYELESAIAN MASALAH


Sebelum mensosialisasikan ke masyarakat, Kepala Desa Banyudono Muhammad Toha
memberi contoh terlebih dahulu. Menurutnya, jika sudah ada bukti, masyarakat pasti akan tertarik.
Pembudidayaan kerang hijau ini dipelajari oleh Kepala Desa Banyudono Muhammad Toha,
melalui browsing diinternet dan bekerja sama dengan instansi terkait. Dalam pelaksanaan
budidaya ini pihaknya menggandeng KPMD desa Banyudono.
Muhammad Toha berharap peluang itu ditangkap Pemerintah Kabupaten Rembang,
sehingga Desa Banyudono bisa difasilitasi untuk membentuk kelompok yang lebih besar, guna
pemberdayaan masyarakat secara luas. Begitu kelompok terbentuk, harapannya pemerintah bisa
memberikan bantuan peralatan maupun permodalan. Pendanaan budidaya ini untuk sementara
masih bersifat swadaya mandiri dari pelaku inovasi dan telah menghabiskan dana sekitar Rp
12.000.000,00

HASIL YANG DIPEROLEH


Saat ini hasil panen kerang hijau belum bisa dipasok keluar daerah. Pasalnya, untuk
memenuhi pesanan dalam kota Rembang masih kewalahan. Untuk partai kecil sementara baru
disetor ke sejumlah rumah makan seperti Terras Kota, RM Prau Kuno dan beberapa warung yang
mengolah seafood. Pabrik investor Korea dengan terbuka juga bersedia menerima kerang hijau
dalam jumlah besar, sehari 1 ton. Namun sejauh ini belum dilayani karena barang yang tersedia
baru mencapai 40 – 50 kilogram.
Harga kerang yang masih ada cangkang dan baru diambil dari laut dijual Rp 7.000,- per kg.
Harga kerang dari laut yang masih ada cangkang dan sudah dicuci dijual Rp 0.000,- per kg. Harga
kerang yang sudah dikupas cangkangnya dijual Rp 50.000,- hingga Rp 55.000,- per kg.

69
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA

PEMBELAJARAN
Pada tahap awal, pihak desa memakai potongan bambu sebagai media. Namun bambu
tidak awet, karena gempuran ombak dan pengaruh air laut yang mengandung kadar garam tinggi.
Selanjutnya medianya diganti dengan pasak beton dan rangkaian ban bekas yang berfungfi
sebagai rumpon.
Bibit kerang hijau sudah disediakan oleh alam, sehingga tidak perlu pengadaan. Cukup
memasang media yang dikaitkan dengan tali. Selang 1 – 2 bulan biasanya mulai muncul bibit
kerang hijau yang menempel pada rakit. Sampai masa panen minimal butuh waktu hingga 4 bulan,
dengan grade panjang 5 cm dan lebar 2 cm. Perawatan kerang hijau ini sangat mudah. Cukup
dipantau secara rutin supaya tidak hanyut terbawa arus ombak.

REKOMENDASI
Berdasarkan poin nomor 5, pengembangan budidaya ini menghadapi beberapa kendala yakni:
a. Pemakaian media yang kurang tepat mengakibatkan tidak awet dan hanyut terbawa arus
b. Banyak ditumbuhi runti
c. Rawan terjadi pencurian
Adapun upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut adalah:
a. Mengganti dengan media yang lebih kuat
b. Pada saat panen, kerang hijau disortir dan dibersihkan dari runti yang menempel
c. Pengawasan oleh masyarakat untuk meminimalisir pencurian

ILUSTRASI KEGIATAN

Info Lebih Lanjut Hubungi :


Bapak Muhammad Toha
081326739000
70
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA

ANEKA OLAHAN HASIL LAUT TUNGGULSARI


Desa Tunggulsari adalah sebuah desa
dengan luas wilayah yang tidak terlalu
besar dibandingkan dengan desa-desa
yang ada di Kecamatan Kaliori Kabupaten
Rembang. Desa Tunggulsari terletak di
pesisir laut ujung Kulon kecamatan Kaliori
yang berbatasan langsung dengan
Kabupaten Pati.
Sebagian besar penduduk desa
Tunggulsari bermata pencaharian utama
sebagai nelayan. Melihat masyarakat
Desa Tunggulsari yang sebagian besar
mempunyai mata pencaharian nelayan
maka timbul ide bagaimana caranya untuk
mengangkat kesejahteraan masyarakat
agar lebih meningkat pendapatannya
yaitu dengan memanfaatkan bahan baku
ikan untuk membuat aneka makanan
bernilai ekonomi tinggi.

Latar Belakang
Potensi sumber daya perikanan
yang ada di Desa Tunggulsari terhitung
sangat melimpah ruah, sehingga tak
jarang ikan tak memiliki nilai jual. Maka
dari itu, mereka berinisiatif mengolah ikan
tangkapan sendiri menjadi nilai jual yang
tinggi, dengan mendatangkan pelatih-
pelatih professional dari Dinas Perikanan
dan Kelautan dan Dinas Tenaga Kerja.
Melalui OPD untuk meltaih kelompok ibu-
ibu nelayan. Gagasan inilah yang melatar
belakangi pemanfaatan ikan menjadi
olahan yang bukan hanya menjadi
penunjang perekonomian, namun juga
memberikan arti penting bahwa ikan
merupakan salah satu bahan makanan
yang banyak dikenal dan dikonsumsi
masyarakat. Sebelum adanya pelatihan
yang digalakkan, tak jarang masyarakat
Tunggulsari membiarkan ikan tangkapan
mereka membusuk berhari-hari karena
upah yang didapat tidak sebanding
dengan jerih payah yang dilakukan.
Kegiatan pelatihan dijalankan dan
menggandeng dua kantor dinas tersebut
pada Tahun 2000 ketika ada program dari
PNPM Mpd pertama kali dicetuskan oleh
pemerintahan.

Tujuan
Dari penjelasan diatas, sektor perikanan yang ada di Desa Tunggulsari dapat memberikan
dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi diantaranya sebagai berikut:

71
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA
1. Memenuhi kebutuhan pangan dan gizi masyarakat pada umumnya dan penduduk desa
Tunggulsari pada khususnya. Kandungan gizi ikan sangat penting bagi generasi penerus
bangsa yang sehat dan pintar
2. Memberikan penghasilan bagi masyarakat desa Tunggulsari
3. Menaikkan derajat ekonomi rakyat desa Tunggulsari
4. Menjadi ikon penting dalam setiap orang yang berkunjung di desa Tunggulsari yang
memiliki makanan khas atau oleh-oleh yang bias dipamerkan bukan hanya di desa
Tunggulsari atau kecamatan Kaliori namun bisa dipamerkan di pameran khas makanan
Nusantara.

Hasil
Sebagai desa yang berlimpah dengan hasil laut, tak heran bila banyak masyarakat
setempat mengolah ikan menjadi beberapa macam-macam olahan ikan diantaranya; Bakso,
Nugget, Surimi, Kripik Ikan, Krupuk Aneka varian (Rajungan, cumi, ikan, udang).
Sejak tahun 2000 lalu, pengusaha olahan ikan mulai menjamur di desa Tunggulsari,
lapangan kerja semakin meningkat dan pendapatanpun ikut serta mengiringi. Berkat ide kreatif
mereka, sedikit banyak membantu pemerintah dalam mengentas pengangguran.
Kini, mereka menikmati omzet rata-rata berkisar antara Rp 300.000,- hingga Rp
1.000.000,- setiap minggunya. Hanya saja, akhir-akhir ini bahan utama tepung tapioka yang
digunakan naik signifikan. Secara otomatif laba yang diperolah pun turun separo.

Manfaat
Selain dalam segi ekonomi, perikanan juga mampu memberikan manfaat dalam segi sosial
yaitu menjalin hubungan atau relasi sehingga secara otomatis terjalin hubungan dengan banyak
orang. Misal; nelayan dengan pengolah ikan. Penjual olahan dengan pembeli/distributor.
Distributor dengan pembeli yang memiliki skala besar maupun kecil.

Info Lebih Lanjut Hubungi :


Kepala Desa Tunggulsari
081312667096

72
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA

DESTINASI WISATA HUTAN MANGROVE (JEMBATAN MERAH)

Destinasi wisata Hutan Mangrove yang diindetikkan dengan Jembatan Merahnya ini berada di
pesisir Desa Pasar Banggi Kecamatan Rembang. Dengan keunikan jenis tumbuhannya yang
hidup di atas lumpur dan perairan pesisir dangkal, menciptakan sensasi tersendiri untuk
digunakan sebagai alternativ kunjungan wisata maupun sebagai obyek penelitian dari
berbagai perguruan tinggi.

Upaya penyelamatan garis pantai dan pelestarian tanaman bakau (mangrove) yang ternyata
mampu menghadirkan banyak manfaat untuk masyarakat desa Pasar Banggi khususnya dan
masyarakat luas pada umumnya.

LATAR BELAKANG

Upaya penyelamatan garis pantai dari aktifitas abrasi merupakan tujuan awal penanaman pohon
mangrove, di sepanjang pantai Desa Pasar Banggi yang mulai dilakukan tahun 1960 yang
diprakarsai oleh sekelompok masyarakat. Kemudian di tahun 2000 an, mulai digalakkan kembali
penanaman pohon mangrove, yang diprakarsai oleh Kelompok “SIDODADI MAJU” Desa Pasar
Banggi, hingga berkembang semakin meluas, yang semula hanya ± 10 Ha, hingga sekarang
menjadi ± 40 Ha.

Setelah pohon-pohon mangrove yang dibudidayakan tersebut tumbuh dan berkembang, akhirnya
muncul gagasan berinovasi untuk dimanfaatkan dalam bidang wisata, sehingga hutan mangrove
tersebut dijadikan Destinasi Wisata yang dinamakan “JEMBATAN MERAH”.

73
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA

TUJUAN DAN MANFAAT

1. Menyelamatkan garis pantai dari aktivitas abrasi;


2. Menambah income masyarakat dan desa serta membuka lapangan pekerjaan baru;
3. Melestarikan spesies tanaman pantai;
4. Sebagai obyek penelitian;
PENGELOLAAN DAN PENDANAAN
Pengelolaan destinasi wisata hutan mangrove dengan “JEMBATAN MERAH” nya ini dilakukan
oleh sekelompok masyarakat dengan sebutan Kelompok Wisata.
Pendanaan yang digunakan untuk menopang pengelolaan destinasi wisata ini pada awalnya
adalah swadaya masyarakat, kemudian dengan berjalannya waktu dengan cara mengakses
pendanaan dari pemerintah melalui Pemerintah Desa Pasar Banggi, yang digunakan untuk
melengkapi fasilitas akses jalan yang menuju obyek wisata ini.

Hasil pengelolaan destinasi wisata ini pun saat ini masih digunakan untuk pengembangan obyek
dan penambahan berbagai fasilitas yang diperlukan, antara lain penataan akses jalan, penataan
lahan parkir dan juga pemenuhan MCK-nya, serta untuk biaya operasional dan honor pengelola.

Destinasi Wisata Hutan Mangrove dengan Jembatan Merahnya ini dibuka setiap hari Senin
sampai dengan hari Minggu, mulai jam 07.00 sampai dengan jam 17.00 WIB. Untuk masuk di
area wisata, ada fasilitas ojek yang dapat diakses di lokasi parkir dan di depan gapura obyek
wisata, sehingga pengunjung tidak perlu jalan kaki menuju obyek wisata ini.

FASILITAS
 Fasilitas lahan parkir yang luas;
 Fasilitas MCK;
 Kios-kios penjual makanan dan minuman;
 Fasilitas jasa ojek;
PENGELOLA
Destinasi wisata hutan Mangrove dengan Jembatan Merahnya ini dikelola oleh Kelompok Wisata
Desa Pasar Banggi yaitu Tarmuji, H. Khumaidi, Samadi, H. Maskat, Sahal, H. Purwanto, Mustofa,
dan Suyono dengan pelindung yaitu Kepala Desa Pasar Banggi.

Kendala :

1. Masih perlunya perbaikan akses jalan dan fasilitas-fasilitas pendukung;


2. Perlunya tambahan permodalan untuk menambah fasilitas destinasi wisatanya,
Rekomendasi :

1. Perlunya dukungan pendanaan;


2. Melakukan inovasi wahana pendukung Destinasi Wisata hutan Mangrove dengan Jembatan
Merahnya untuk menghindari kejenuhan pengunjung.

Contact Person : SAHAL :  0853 8551 4827

74
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA

DESTINASI WISATA SPOT OMAH ASEM

Desa Sridadi merupakan salah satu Desa di Kecamatan Rembang yang berbatasan dengan
Desa Padaran di sebelah timur dan utara, dengan Desa Kumendung di sebelah selatan,
dengan Desa Tireman di sebelah barat.

Desa Sridadi memiliki keistimewaan tersendiri di bandingkan dengan desa-desa yang lain di
Kecamatan Rembang, yaitu masih tumbuhnya pohon-pohon asem yang telah mencapai usia
puluhan tahun. Dan hal ini merupakan satu-satunya desa yang masih memiliki pohon asem
dari seluruh desa di Kecamatan Rembang.

LATAR BELAKANG
Karena merasa memiliki asset yang istimewa inilah, kemudian maka Kelompok Tani Hutan ”JATI
MULYO” Dukuh Ngampo, berinovasi untuk memanfaatkannya menjadi salah satu destinasi wisata
yang unik.

TUJUAN DAN MANFAAT

1. Melestarikan tanaman langka (pohon asem) yang usianya telah mencapai puluhan tahun;
2. Menciptakan lapangan pekerjaan baru;
3. Menambah income kelompok masyarakat dan desa

75
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA
PENGELOLAAN DAN PENDANAAN
Sistem pengelolaan dan pendanaan masih dilakukan secara swadaya oleh kelompok masyarakat
yang tergabung dalam Kelompok Tani Hutan “Jati Mulyo”, yang didukung oleh Pemerintah Desa
Sridadi dan masyarakat Dukuh Balong Desa Sridadi.

Pendapatan yang diperoleh dari pengelolaan Destinasi Wisata Spot Omah Asem ini untuk
sementara masih digunakan untuk:

 Biaya pengembangan obyek;


 Membiayai operasional kegiatan;
 Honor pengelola
Destinasi Wisata Spot Omah Asem Desa Sridadi buka setiap hari Senin sampai dengan hari
Minggu, mulai jam 08.00 sampai dengan jam 17.00 WIB. Untuk masuk di Spot Omah Asem ini di
kenakan tiket seharga Rp. 5.000,00. Sedangkan untuk biaya penggunaan fasilitas parkir adalah
Rp. 2.000,00 untuk sepeda motor dan Rp. 5.000,00 untuk mobil.

FASILITAS
 Fasilitas lahan parkir yang rindang;
 Fasilitas MCK;
 Kios-kios poenjual makanan dan minuman.

PENGELOLA
Pengelolaan Destinasi wisata Spot Omah Asem ini oleh Kelompok Tani Hutan “JATI MULYO”
Dukuh Ngampo Desa Sridadi, dengan personil intinya adalah:

1. Pelindung : Kepala Desa Sridadi


2. Ketua : H. Sukarman
3. Wakil Ketua : Junaidi
4. Sekretris ; Muhtadi
5. Bendahara : Lilik
6. Korlap : Sopii

KENDALA
1. Belum adanya regulasi (produk hukum) di Kabupaten Rembang yang memayungi kelestarian
pohon asem sebagai pohon yang telah langka, apalagi lokasi tumbuh kembang pohon asem
tersevut berada di sepanjang jalan Kabupaten. Sehingga dikhawatirkan apabila tidak ada
kebijakan yang pro aktif dari Pemerintah Daerah dikhawatrikan pohon langka dan destinasi
wisata ini pun akan punah.
2. Perlunya tambahan permodalan untuk menambah fasilitas destinasi wisatanya,

REKOMENDASI
1. Adanya dukungan regulasi dan kebijakan yang memihak dari Pemerintah Daerah Kabupaten
Rembang;
2. Perlunya dukungan pendanaan;
3. Melakukan variasi wahana pendukung Destinasi Wisata Spot Omah Asem untuk menghindari
kejenuhan pengunjung.

Contact Person : JUNAIDI :  0813 9033 1005

76
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA

BUDIDAYA JAMUR DAN OLAHAN MAKANAN BERBAHAN DASAR JAMUR

INOVATOR LOKASI
MAS ARIS MUNANDAR Desa Criwik Kecamatan Pancur
RINGKASAN
Kehadiran budidaya Jamur tiram seakan
menjadi nafas segar untuk peluang bisnis
yang menguntungkan,masyarakat desa Criwik
Kecamatan Pancur Kabupaten Rembang
memanfaatkan ruang kosong dan waktu luang
untuk membudidaya jamur tiram. Budidaya
jamur tiram tentu dapat menjadi salah satu
alternatif yang menarik hal ini karena besarnya
minat masyarakat untuk mengkonsumsi jamur
tiram. Selain membudidaya jamur masyarakat
desa Criwik berinisiatif mengembangkan
kewirausahaan yaitu dengan membuat kripik
jamur hasil dari budidaya sendiri. Tingginya
minat masyarakat akan jamur tiram
menjadikan jamur tiram salah satu bahan
makanan yang paling dicari dengan alat dan
tempat seadanya asalkan ulet dan tekun
bisnis ini bisa menjadi lahan penghasilan yang
menggiurkan.

Latar Belakang
Desa Criwik Kecamatan Pancur Kabupaten Rembang merupakan desa yang Mayoritas
penduduk bermatapencaharian sebagai petani. Sebagai petani banyak sekali kebutuhan yang
belum bisa terpenuhi sehingga banyak pemuda desa yang setelah lulus SD atau SMP mereka
pergi merantau untuk memperoleh uang. Masalah tersebut yang memberikan ide salah satu
pemuda desa Criwik yaitu Mas Aris lalu berfikir bagaimana agar tidak terjadi kesenjangan
ekonomi bagi para pemuda agar dapat memperoleh penghasilan tanpa merantau. Lalu Mas Aris
mempunyai ide akan membudidaya jamur tiram dan olahan makanan. Jamur tiram merupakan
salah satu jenis jamur yang mudah dibudidayakan oleh sebab itu Mas Aris bergabung dengan
Gapoktan dan berkonsultasi dengan Kepala Desa untuk menyampaikan idenya tersebut. Kepala
Desa menyetujui ide tersebut dan bisa menjadi gagasan untuk mejadi desa wisata dan gagasan
untuk unit usaha desa BUMDESA.
Tujuan
 Menambah income pendapatan bagi keluarga dan masyarakat terutama anak-anak muda
agar tidak pergi merantau.
 Memanfaatkan ruang kosong dan waktu luang para pemuda desa
 Menciptakan lapangan kerja baru
Manfaat
77
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA
 Budidaya jamur dapat menghasilkan nilai tambah secara ekonomi bagi masyarakat
 Dapat menyerap tenaga kerja dan mengurangi jumlah pengangguran
 Berpotensi menjadi unit usaha BUMDESA dan desa wisata
Proses
Proses budidaya jamur yaitu:
1) Langkah awal cara memulai budidaya jamur tiram yaitu harus memilih bibit yang
berkualitas
2) Membuat media tanam untuk budidaya jamur tiram. Media tanam yang digunakan untuk
jamur terdiri dari beberapa bahan kombinasi yaitu: serbuk kayu bekas gergaji 1 karung,
bekatul 3kg, tepung jagung 3kg, kalisium (caco3) 3kg dan air kurang lebih 40 liter. Cara
membuat bagianya semua bahan dicampur secara merata (jika digenggam tidak
mengeluarkan air atau digenggam tidak pecah).
3) Fermetasi media tanam budidaya jamur tiram, media tanam jamur tiram didiamkan selama
5-10 hari agar terjadi pengapuran / pelapukan pada media tanam.
4) Sterilisasi media tanam dengan carra mengukus media tanam selama 3-8 jam lalu
didiamkan selama 24 jam.
5) Proses inokulasi (pembibitan)
6) Proses inkubasi, bertujuan agar bibit yang telah diinokulasi akan segara ditumbuhi miselim
sekitar 40 hari akan tumbuh jamur.
7) Menyiram / menyemprot jamur secara rutin sehari 3X
8) Masa panen jamur
9) Rencana pengembangan
Salah satu inovasi yang dilakukan yaitu mebuat olahan jamur menjadi kripik jamur
Pelaku :
 Warga masyarakat / individu diantaranya yaitu MC Group dengan ketua mas aris
munandar dengan dibantu oleh mas suryono
Pendanaan :
 Pendanaan masih besifat swadaya mandiri dari pelaku
Hasil
 Budidaya jamur dan makanan olahannya dapat memberikan pekerjaan baru bagi para
pemuda desa criwik dan tidak perlu merantau keluar kota
 Dapat menghasilkan uang dengan pekerjaan yang cukup dilakukan dirumah saja
 Adanya wirausaha kripik jamurdapat mengatasi pembludakan jamur dipasar, sehingga
jamur tetap laku dipasaran
 Berpotensi sebagai desa kawasan wisata dan unit BUMDESA
Kendala
 Adanya virus yang menyerang jamur sehingga menyebabkan jamur rusak dan
mengakibatkan kerugian yang sangat besar
 Memotivasi para petani jamur yang pernah mengalami kerugian dan kegagalan dalam
budidaya jamur
Pembelajaran
Budidaya jamur dapat meningkatkan penghasilan karena tingginya minat masyarakat untuk
mengkonsumsi jamur
Budidaya jamur mudah dilakukan asalkan ada ruang kosong dan tahuu cara
pemeliharaanya
Biaya budidaya jamur lebih murah dan hasil jamurnya dapat dipasarkan dengan mudah
dan bernilai ekonomi tinggi
Rekomendasi
 Budidaya jamur dapat dijadikan sebagai peluang usaha beromset luar biasa
 Aneka olahan jamur berprospek tinggi, tidak hanya dijadikan kripik jamur saja tetapi bisa
diolah menjadi beberapa macam pangan yang berprospek tinggi diantaranya adalah
krupuk jamur, pepes jamur, sop jamur, sate jamur, bakso jamur, dan aneka makanan
olahan lainnya.
 Ruang budi daya jamur harus steril dan selalu di bersihkan agar tidak terdapat virus yang
menyerang jamur
Contact Person:
Mas Aris Munandar Nomor HP : 082225880318
Email : mushromingarjojaya@gmail.com 78
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA

SABUN CAIR BUSIH (BUSA BERSIH)

Inovator
Ibu Sugiyarsih
Lokasi
Desa Tuyuhan Kecamatan Pancur
RINGKASAN

Penggunaan sabun sudah tidak asing lagi


dalam kehidupan sehari-hari. Pada
perkembangannya seperti sekarang ini
semakin banyak jenis sabun yang beredar
di pasaran. Desa Tuyuhan kecamatan
pancur membuat inovasi produk sabun cair
untuk mencuci piring dan sabun cair untuk
mencuci baju dengan merk dagang “BUSIH”
(Busa Bersih). Faktor kepraktisan dan
kecepatan larut sabun dalam air pada
sabun cair menyebabkan banyak
masyarakat memilih menggunakannya.

Latar Belakang
Desa Tuyuhan Kecamatan Pancur merupakan desa yang berpenduduk padat. Banyaknya
pengangguran yang ada di desa menyebabkan desa tuyuhan mendapatkan kuota program
usaha bersama komunitas (UBK) dari kementerian desa pembangunan daerah tertinggal dan
transmigrasi Republik Indonesia untuk mengikuti kegiatan pelatihan pembuatan sabun.
Pelaksanaan pelatihan pembuatan sabun diikuti oleh beberapa warga masyarakat Desa
Tuyuhan. Setelah mengikuti pelatihan warga tersebut berinovasi untuk membuat produk sabun
cair untuk mencuci piring dan mencuci baju dengan merk dagang BUSIH (Busa Bersih). Ide
tersebut disetujui oleh kepala desa dengan tujuan agar tercipta lapangan kerja baru dan warga
masyarakat desa tuyuhan bisa lebih maju, tidak ada pegangguran, dan sebagai hasil produksi
yang menjadi gagasan untuk unit usaha BUMDESA.

Tujuan
 Menambah income pendapatan bagi masyarakat dan desa
 Membuka lapangan pekerjaan baru dan mengurangi angka pengangguran
 Menciptakan produk sabun cair yang bermutu

Manfaat
 Hasil produksi sabun dapat menghasilkan nilai tambah secara ekonomi
 Dapat menyerap tenaga kerja dan mengurangi jumlah pengangguran
 Berpotensi menjadi unit usaha BUMDESA

79
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA

Proses
Proses pembuatan sabun cair yaitu :
1. Siapkan alat dan bahan
Bahan yang digunakan untuk membuat sabun yaitu : texapon 7 kg, camperlan 800 ml,
Natrium Klorida 300 ml, sodium sulfat 150 ml, soda ash 300 gram, air 35 liter, pewangi 105
ml dan pewarna secukupnya.
2. Masak air hingga mendidih sekitar 35 liter, setelah air mendidih masukkan bahan-bahan
yaitu : Natrium klorida, Sodium sulfat dan soda ash, lalu aduk-aduk sampai larut.
3. Setelah larut campuran tersebut ditaruh di baskom besar lalu di mixer selama kurang lebih
2 jam
4. Lalu masukkan Texapon, Camperlan dan pewarna ke dalam campuran bahan yang telah di
mixer.
5. Setelah dingin larutan sabun cair tadi dikasih pewangi secukupnya
6. Pengemasan sabun dan pemasan sabun yang telah jadi

Pelaku :
 Warga masyarakat / individu diantaranya yaitu : mas nanang bagus susilo, mas haryono,
bu masriah dan bu sugiyarsih

Pendanaan :
 Pendanaan berasal dari kementerian desa

Hasil
 Sabun cair BUSIH dapat mengurangi pengangguran di desa tuyuhan karena dengan
adanya unit usaha tersebut lapangan pekerjaan menjadi bertambah
 Keunggulan sabun cair BUSIH yaitu detergen bisa masuk ke serat kain, membersihakan
dengan cepat dan lembut di tangan
 Dapat menghasilkan uang karena masyarakat banyak yang membutuhkan sabun cair
 Berpotensi sebagai unit usaha BUMDESA

Kendala
 Kendala yang di hadapi yaitu dalam bidang pemasaran, sabun cair BUSIH belum banyak
dikenal oleh masyarakat sehingga kalah saing dengan merk sabun cair lainnya yang lebih
terkenal
 Pada saat launcing sabun cair BUSIH pertama kali hasil produk belum sempurna sehingga
image masyarakat tentang sabun cair BUSIH menjadi rendah
Pembelajaran
 Pembuatan sabun cuci piring dan sabun cuci baju dapat menggunakan bahan SLS
(Sodium Laureth Sulfat) atau nama dagangnya Texapon, Natrium Sulfat, Camperlan,
Natrium Klorid, Parfum, Pewarna dan air
 Suatu molekul sabun mengandung suatu rantai hidrokarbon panjang plus ujung ion bagian
hidrokarbon dari molekul itu bersifat hidrofobik dan larut dalam zat-zat non polar.
Sedangkan ujung ion bersifat hidrofilik dan larut dalam air
 Unit usaha sabun cair BUSIH diproses dengancara yang sederhana dan mudah sehingga
cocok dilakukan untuk menambah lapangan pekerjaan dan mengurangi jumlah
pengangguran
Rekomendasi
 Produksi sabun cair BUSIH agar tidak kesulitan dalam pemasaran yaitu bisa dengan
mengubah kemasan sabun cair agar menjadi lebih menarik
 Pemasaran sabun cair selain dipasarkan secara langsung bisa juga secara online
 Semua desa bisa memproduksi sabun cair karena proses pembuatannya sangat mudah
dan dengan biaya yang murah.
Informasi lebih jauh hubungi : IBU SUGIYARSIH 082 329 675 743

80
KABUPATEN REMBANG

Anda mungkin juga menyukai