ISI KATALOG INOVASI - Siap Cetak
ISI KATALOG INOVASI - Siap Cetak
Penyusun
Priyono, Suradi, Wahyono, Ima, Agung, Lukman
Kontributor
TPID se-Kabupaten Rembang
Diterbitkan oleh
TIK Kabupaten Rembang
i
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA
ii
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA
DAFTAR ISI :
PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA
POSREM – Posyandu Remaja (TPID SEDAN)........................................................................ 1
KOMPAK & MASALONA – Posyandu Terintegrasi (TPID KRAGAN)...................................... 3
DALANG ARTO PAUD Tunas Bangsa (TPID Kaliori)............................................................... 5
Pengelolaan Destinasi Wisata oleh ABI MANTRANA (TPID Rembang).................................. 7
Pola Pembinaan SSB (TPID Sulang)........................................................................................ 9
INFRASTRUKTUR DESA
Tambatan Perahu Manggar (TPID Sluke)................................................................................. 11
Ruko Pondokrejo (TPID Bulu)................................................................................................... 13
RTH Dasun (TPID Lasem)........................................................................................................ 15
Pertokoan Tambakagung (TPID Kaliori)................................................................................... 17
Kandang Komunal (TPID Rembang)........................................................................................ 19
iii
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA
“POSYANDU REMAJA”
MENINGKATKAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG BERKUALITAS DAN
BERDAYAGUNA BAGI MASYARAKAT
INOVATOR LOKASI
Shopia DESA MOJOSARI – KECAMATAN SEDAN –
KABUPATEN REMBNG
Posyandu Remaja “Permata” adalah Kelompok
posyandu yang menangani permasalahan
remaja. Sebagaimana yang kita ketahui bersama
bahwa remaja adalah generasi penerus bangsa
yang harus kita perhatikan. Permasalahan yang
sangat komplek terjadi dimana seseorang
mengalami masa – masa remaja, oleh sebab itu
posyandu remaja permata hadir memberikan
jawaban dan solusi terhadap berbagai masalah –
masalah yang di hadapi remaja, namun remaja
juga mempunyai potensi besar demi kemajuan
peradaban bangsa khususnya di Desa Mojosari.
Langkah – langkah yang riil yang harus
dilakukan oleh posyandu remaja permata adalah
mensosialisasikan dan membuat program –
program kerja yang yang menyentuh langsung di
permaslahan yang berkaitan dengan remaja.
Antara lain masalah kesehatan, konselling,
edukasi, kreatifitas remaja atau lebih tepatnya
pemberdayaan remaja untuk mengenali dirinya
sendiri dan masih banyak lagi potensi – potensi
yang dikembangkan. Pemerintah juga telah hadir
untuk membangun paradigma dalam
pembangunan sumber daya manusia melalui
posyandu remaja permata di Desa mojosari.
Latar Belakang
Terbentuknya posyandu remaja “ Permata ” Desa Mojosari terdapatnya potensi – potensi
remaja yang harus dikembangkan;
Terdapatnya masalah – masalah remaja yang harus di tangani bersama dan berkala;
Di Desa Mojosari masih terdapat remaja yang putus sekolah, Pernikahan di bawah umur,
dan kenakalan remaja;
1
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA
Tujuan
Melibatkan remaja dalam upaya intervensi terkait permasalahan remaja;
memantau kesehatan remaja secara berkala;
mengedukasi remaja untuk hidup sehat;
menurunkan angka pernikahan di bawah umur;
membekali remaja untuk mempersiapkan masa depanya dengan menjadi generasi
berencana yang kreatif dan berwawasan luas;
wadah bimbingan konselling seputar masalah remaja
Manfaat
Menstimulasi remaja dalam menghadapi masa puber dengan segala permasalahanya;
Posyandu remaja “ Permata “ sebagai wadah bersosialisasi atas dasar kesadaran untuk
menanamkan rasa tanggung jawab dan mengerjakan apa yang menjadi kewajibanya;
Wujud dari pada memberikan perlindungan terhadap hak – hak remaja;
Mewujudkan keluarga harapan yang sejahtera dan ideal;
Proses
a) Registrasi;
b) Pemeriksaan tumbuh kembang: meliputi pengukuran tinggi badan ( melihat status gizi ),
tensi, siklus mentruasi;
c) Pemeriksaan berkala layanan kesehatan berupa pemeriksaan HB, golongan darah dll;
d) Penyampaian materi;
e) Konseling;
f) Dukungan dari pemerintah Desa dan lembaga-lembaga desa yang ada;
Pelaku
Semua remaja yang ada di Desa Mojosari;
Pendanaan
Apbdes Desa Mojosari;
Pihak lain yang tidak mengikat;
Hasil
Peningkatan SDM remaja;
Meningkatkan Pola hidup sehat;
Menekan pernikahan usia di bawah umur;
Menekan terjadinya kenakalan remaja;
Kendala
Terbatasnya tenaga pendampingan;
Proses layanan terbatas;
Rekomendasi
Dukungan moral dan material sangat kami harapkan;
Partisipasi semua pihak perlu ditingkatkan;
menjalin kerjasama dengan pihak ketiga dalam fasilitasi dan sosialisasi;
Contact Person:
SHOFIA : 081 331 392 351
2
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA
Innovator:
RETNO SULISTYOWATI, S.Pd
Pendidikan Anak Usia Dini merupakan pondasi untuk bekal masa depan
anak. Pemilihan metode pembelajaran merupakan salah satu cara yang
dapat dipilih untuk persiapan anak di masa depannya. Program
pembelajaran pada anak Usia Dini tidak bisa disamakan dengan program
pembelajaran anak usia SD, SMP maupun SMA. Pembelajaran pada anak
usia dini lebih ditekankan pada penanaman karakter dengan pembiasaan
yang dilaksanakan setiap harinya.
Salah satu pembiasaan yang dilaksanakan di KB Tunas Bangsa yaitu
dengan cara memilah sampah. Sampah dikumpulkan anak-anak melalui dua
kegiatan yaitu kegiatan rutin setiap hari dengan memasukkan botol bekas
susu ke kotak yang telah disediakan sekolah dan pada hari Jum’at
mengumpulkan amal dalam bentuk sampah. Sampah yang terkumpul ada
dua jenis yaitu sampah botol dan sampah kardus. Sampah botol dijual
kembali yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan air minum di sekolah
sedangkan sampah kardus dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan APE
(Alat Permainan Edukatif). Untuk mensukseskan program ini diperlukan
keterlibatan orang tua.
Latar Belakang
Perlunya pembelajaran tentang memilah sampah.
Penyediaan APE (Alat Permainan Edukatif) di toko yang tidak sesuai dengan kebutuhan sekolah.
Memanfaatkan Sampah yang tidak bernilai guna menjadi bernilai guna.
Keterbatasan Keuangan sekolah.
Tujuan
Mengajari anak tentang memilah sampah yang bernilai guna
dan tidak bernilai guna
Memenuhi kebutuhan APE (Alat Permainan Edukatif) di
sekolah
Memanfaatkan sampah (botol susu) menjadi nilai rupiah yang
akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan air minum anak di
sekolah
Membantu keuangan sekolah meskipun belum signifikan
Manfaat
Tercapainya tujuan pembelajaran dengan cara pembiasaan
memilah sampah
Terpenuhinya kebutuhan APE (Alat Permainan Edukatif) di sekolah
yang disesuaikan dengan tema pembelajaran
Tersedianya air minum untuk anak di sekolah.
5
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA
Proses
Mensosialisasikan tentang program sekolah kepada Wali Murid melalui program parenting
Pelaksanaan amal jariah sampah yang dilaksanakan di hari Jum’at ada dua kategori sampah
yang dikumpulkan yaitu sampah botol dan sampah kardus.
Dalam pengumpulan sampah anak-anak diajari tentang memilah sampah yaitu kardus di
masukkan ke dalam tempat kardus dan botol dimasukkan ke dalam kotak sampah kardus.
Untuk sampah harian khusus botol susu dimasukkan ke dalam tempat botol susu.
Pelaku
Murid KB. Tunas Bangsa Desa Tambakagung Kecamatan Kaliori Kabupaten Rembang.
Wali Murid KB. Tunas Bangsa Desa Tambakagung
Kecamatan Kaliori Kabupaten Rembang.
Guru KB. Tunas Bangsa Desa Tambakagung
Kecamatan Kaliori Kabupaten Rembang.
Hasil
APE bahan sampah
Terpenuhinya kebutuhan air minum anak di sekolah
Kendala
Tidak tersedianya bank sampah di wilayah
kecamatan Kaliori sehingga dijual ke pengepul
yang lewat di depan sekolah.
Rekomendasi
Membuka jejaring
Perlu adanya inovasi dalam pembuatan APE
(Alat Permainan Edukatif) untuk pemenuhan
aspek perkembangan anak
6
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA
Organisasi ekonomi perdesaan menjadi bagian penting sekaligus mampu menjadi pendukung
penguatan ekonomi perdesaan. Sehingga diperlukan upaya sistematis untuk mendorong
organisasi ini supaya mampu mengelola asset ekonomi strategis di desa sekaligus
mengembangkan jaringan ekonomi demi meningkatkan daya saing ekonomi perdesaan. Dalam
konteks ini, BUMDes merupakan bentuk penguatan terhadap lembaga-lembaga ekonomi desa.
BUMDes “ABIMANTRANA” merupakan salah satu pendayagunaan ekonomi lokal dengan berbagai
ragam jenis potensi yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi warga Desa
Punjulharjo Kecamatan Rembang melalui pengembangan usaha ekonomi desa. Disamping itu
BUMDes “ABIMANTRANA” juga memberikan sumbangan bagi peningkatan sumber pendapatan
asli desa (PAD) Desa Punjulharjo yang mendorong desa untuk melaksanakan pembangunan dan
peningkatan kesejahteraan masyarakatnya secara optimal.
LATAR BELAKANG
1. Keinginan mengembangkan jaringan ekonomi demi meningkatkan daya saing ekonomi Desa
Punjulharjo;
2. Keinginan memberikan sumbangan bagi peningkatan sumber Pendapatan Asli Desa;
3. Keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
PENGELOLAAN
Proses pengelolaan BUMDes “ABIMANTRANA” Desa Punjulharjo didasarkan pada Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangganya, yang ditetapkan pada tanggal 11 April 2016.
PENDANAAN/PERMODALAN
Permodalan, keuangan dan harta benda BUMDes “ABIMANTRANA” Desa Punjulharjo berasal dari:
1. Penyertaan modal desa yang berasal dari APBDesa;
2. Tabungan masyarakat;
3. Bantuan Pemerintah, Pemprov dan Pemkab yang disalurkan melalui APBDesa;
4. Kerjasama dengan pihak ketiga;
5. Hasil Usaha.
PENGELOLA
Pengelola (Pelaksana Operasional) BUMDes “ABIMANTRANA” Desa Punjulharjo yaitu :
1. Direktur : Munthohid, SH
2. Wakil Direktur : Drs. Masyhudi
3. Sekretaris I : Lailatun Ni’mah, S.Pd
4. Sekretaris II ; M. Nurul Anwar
5. Bendahara I : Aang Khoiruddin
6. Bendahara II ; Alfin Nasihin, S,Pd
UNIT USAHA
Unit Usaha BUMDes “ABIMANTRANA” Desa Punjulharjo yaitu :
A. Pelayanan Jasa :
Wisata Pantai Karangjahe
Wisata Situs Prau Kuno
Pamsimas
Air Minum Azqa
Simpan Pinjam
TagihanListrik
B Simpan Pinjam
C Industri Kecil dan Kerajinan
Rakyat
KENDALA
1. Kurangnya penguasaan menejement pengelolaan BUMDesa;
2. Kurangnya/keterbatasan jumlah pengelola Lembaga dan waktu untuk mengelola BUMDes secara
maximal;
3. Belum adanya regulasi yang mengatur tentang Status Hukum unit usaha BUMDesa;
REKOMENDASI
1. Perlunya payung hukum dalam bentuk regulasi yang mengatur Badan Hukum Unit Usaha
BUMDesa;
2. Perlunya Penguatan menejemen pengelolaan BUMDesa;
8
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA
Inovator
SSB “BINA SAKTI”
Lokasi
Bapak SULASTARI Desa Kebonagung,Kec. Sulang
Manfaat
Dengan ikut SSB dapat meningkatkan profil kesehatan
Di bidang sosial anak mendapatkan kesempatan untuk belajar ketrampilan hidup untuk
membangun masa depan mereka.
Mengajarkan kedisiplinan.
Proses
Mensosialisasikan pada masyarakat terkait terbentuknya SSB dan keikutsertaan SSB.
Memberikan pelatihan kepada pemain SSB.
9
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA
Pelaku
Warga desa kebonagung dan luar desa
Pendanaan
Pendanaan masih besifat swadaya mandiri dari pelaku
Pemerintah desa kebonagung.
Hasil
Pemain SSB yang berkualitas.
3 pemain hasil pembinaan dikontrak club profesional
Kendala
Kurangnya minat anak anak dalam berlatih.
Pralatan latihan belum kompetitif
SSB belum profesional
Rekomendasi
Melakukan sosialiasi kepada anak anak akan pentingnya berlatih sepak bola.
Mengadakan turnamen mulai tingkat desa, kecamatan,kabupaten sampai nasional.
10
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA
LATAR BELAKANG
INOVASI
Pengelolaan RUKO
13
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA
REKOMENDASI
PELAKU
Kontak Person
Sumaji A (Kades) 081 215 977 436
14
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA
RUANG TERBUKA HIJAU, SARANA BERMAIN DAN GEDUNG OLAH RAGA MAMPU
MEMBANGKITKAN PEREKONOMIAN WARGA DESA DASUN
Inovator Lokasi
Pak Joko 081325260482 Desa Dasun Kecamatan Lasem
INOVASI
Dengan memanfaatkan kondisi ramainya
Latar Belakang pengunjung yang datang di lokasi RTH, yang
rata – rata bukan warga Desa Dasun maka
Desa Dasun merupakan salah satu desa di muncul gagasan pengelolaan sekitar RTH
wilayah Kecamatan Lasem dengan kondisi menjadi Kawasan wisata yang dikelola oleh
alam yang panas, seakan gersang. Bukan BUMDES,
merupakan lahan gersang akan tetapi Seiring dengan berjalannya waktu dengan
merupakan lahan produksi Garam, kondisi dibangunnya Gedung SORGA DESA ( Sarana
yang demikian muncul suatu pemikiran Olah Raga Desa ) yang digunakan juga sebagai
bahawa perlunya satu tempat yang sejuk, gedung serbaguna sekarang bertambah
Warung Makan Apung yang dikelola BUMDES.
15
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA
Tujuan
Menambah income pendapatan bagi pemerintah desa
Memberikan fasilkitas bagi warga desa dan sekitarnya untuk memanfaatkan gedung
SORGA DESA yang juga dipakai gedung serbaguna.
Memberikan fasilitas masyarakat untuk berwisata dengan menikmati pemandangan
sekitar dan dapat menikmati aneka hidangan di rumah makan apung
Manfaat
PAD Desa Dasun akan mendapatkan dari hasil sewa gedung SORGA DESA dan
Rumah makan apung yang dikelola BUMDES
Terjadi perputaran ekonomi dengan bermunculnya banyak pedagang makanan dan
aneka permainan anak anak di sekitar lokasi sehingga roda perekonomian warga
masyarakat dasun akan meningkat
Kesehatan masyarakat ( Kesehatan Jasmani ) desa dasun akan terjaga karena
dengan menikmati wisata di lokasi tersebut.
Proses
Untuk dapat melaksanakan ide tersebut perlu adanya identifikasi kondisi lingkungan, hal ini
merupakan efek dari pembangunan fasilitas umum dan kelanggengannya bangunan
tersebut.
1. Pertama melakukan koordinasi dengan BPD, Tokoh masyarakat, Tokoh Agama dan
masyarakat dalam membangun RTH.
2. Pembangunan pengembangan dan pemanfaatan lingkungan yaitu taman bermain anak
– anak, Gedung Olah Raga dan Warung Apung di bahas dalam musyawarah desa
dengan menggandeng dengan pengelola BUMDES.
a. Membahas AD/ART pengelolaan Usaha tersebut, untuk di buat demi kelancaran
pengelolaannya, diantaranya adalah pembagian hasil pengelolaan unit Usaha
BUMDES tersebut yang akan dipertanggungjawabkan setahun sekali.
b. Desa Dasun telah megelola dengan maksimal dan menghasilkan Kurang Lebih Rp.
100.000.000,00 : “seratus juta rupiah setahun “ dengan pemanfaatan hasil sesuai
yang ada dalam ketentuan AD / ART BUMDES
Pelaku:
Penanggungjawab : KepalaDesa
Ketua : Sugiyanto
Bendahara : Achiruddin Bayu Christiyanto
Sekretais : WawanTeguh Prastyo
Anggota : Sudarwin, Tugiyo, Harnanik, Untari
Pendanaan:
Pendanaan didukung dari Dana Desa dan swadaya
Rekomendasi
Agar menjadi suatu keagiatan atau tata kelola pembangunan dalam mewujudkan
kesejahteraan masyarakat
Pengelolaan wahana olah raga dan taman bermainmerupakan wujut dari
pengembangan potensi desa dalam menciptakan masyarakat yang sejahtera
16
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA
PERTOKOAN TAMBAKAGUNG
Innovator:
H. PONCO SUPRIYADI
Desa Tambakagung Kecamatan Kaliori Kabupaten
Rembang merupakan salah satu desa di Kabupaten
Rembang yang terletak di perbatasan antara Kabupaten
Pati dan Kabupaten Rembang. Desa Tambakagung
merupakan pintuk gerbang masuk ke wilayah
Kabupaten Rembang di sebelah barat. Mengingat letak
desa secara geografis yang sangat mendukung untuk
peningkatan ekonomi masyarakat terutama di bidang
ekonomi dan adanya alih fungsi lahan yang semula
dipergunakan sebagai embung pertanian dan sebagai
tendon air minum yang dialihkan ke sebelah selatan
maka lahan semula kini menjadi kosong.
Berkat dukungan pemerintahan desa Tambakagung dengan adanya dukungan Dana Desa
maka pemerintah desa Tambakagung berinisiatif untuk membangun Pertokoan di tempat
tersebut. Pertokoan ini dikhususkan untuk masyarakat desa Tambakagung sendiri dengan
tujuan melalui Pembangunan Pertokoan ini dapat meningkatkan ekonomi masyarakat.
Latar Belakang
Letak yang strategis yaitu di jalur utama antara Kabupaten Rembang dan Kabupaten
Pati
Adanya lahan kosong yang belum mempunyai nilai kemanfaatan
Adanya dukungan dana dari pemerintah pusat untuk mendukung peningkatan
ekonomi masyarakat.
Tujuan
Manfaat
Menciptakan lapangan pekerjaan untuk masyarakat di desa Tambakagung.
Meningkatkan pendapatan warga desa Tambakagung
Sebagai tambahan Pendapatan Asli Daerah
17
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA
Proses
1. Pembangunan Pertokoan ini dilaksanakan tiga tahap:
Tahap I tahun 2016
Pada tahap I pembangunan pertokoan terbatas pada 6 unit pertokoan dan
pembangunan ini menggunakan anggaran Dana Desa Tambakagung sebesar Rp.
350.000.000,- (Tiga Ratus Lima Puluh Juta Rupiah)
Tahap II tahun 2017
Pada tahap II ini pembangunan diadakan penambahan unit pertokoan 6 unit lagi
sehingga total unit yang terbangung menjadi 12 unit, anggaran yang digunakan yaitu
anggaran yang beradal dari Dana Desa tahun 2017 sebesar Rp. 300.000.000,- (Tiga
Ratus Juta Rupiah)
Tahap III tahun 2018
Pada tahun 2018 pembangunan yang
dilaksanakan yaitu melengkapi sarana prasarana
yang ada yaitu pembangunan lahan parkir di
depan perkotoan dengan cara pemberian paving.
Pembangunan ini juga menggunakan anggaran
Bantuan Kabupaten dengan nilai sebesar
Rp.100.000.000,- (Seratus Juta Rupiah).
18
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA
19
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA
LATAR BELAKANG
Keinginan untuk menanggulangi kekumuhan lingkungan dan meningkatkan tingkat
kesehatan masyarakat dan huniannya, karena pola hidup masyarakat yang tinggal serumah
dengan binatang ternaknya..
PENGELOLAAN DAN
PENDANAAN
Sistem pengelolaan kandang
komunal ini dilaksanakan oleh
Kelompok Peternak Desa
Kumendung. Sedangkan
pendanaan operasionalnya
berasal dari swadaya masyarakat.
Anggaran pembangunan kandang
komunal diakses dari Dana Desa,
Tahun Anggaran 2017 dan dari
Progam Peningkatan Kualitas
Kawasan Pemukiman (P2KKP)
Tahun Anggaran 2015
Lokasi kandang komunal di desa
Kumendung ini ada dua, yaitu di
Dukuh Balong Kulon yang memiliki kapasitas ternak sapi sebanyak 20 (dua puluh) ekor, dan
di Dukuh Balong Wetan.dengan kapasitas ternak sapi sebanyak 40 (empat puluh) ekor.
PENGELOLA
Pengelola Kandang Komunal di Desa Kumendung adalah Kelompok Peternak Makmur
Sejatera Desa Kumendung, yang memiliki Visi : Menjadikan masyarakat Desa Kumendung
makmur, sejahtera, mandiri, dan sehat. Dengan Misinya adalah menciptakan pupuk
organik, menciptakan energi mandiri, dan mengurangi kekumuhan di lingkungan Desa
Kumendung.
KENDALA
1. Kurangnya dana yang tersedia, sehingga program ikutan (pengelolaan limbah
ternak)belum dapat dilaksanakan.
2. Kurangnya tingkat kemampuan dan keterampilan masyarakat dalam teknologi
pengelolaan kandang komunal dan pengolahan limbah ternak.
REKOMENDASI
1. Perlunya pelatihan pengelolaan kandang komunal secara baik;
2. Perlunya pembekalan teknik pengolahan limbah ternak menjadi sumber energi mandiri
dan pupuk organik secara baik dan benar.
3. Perlunya dukungan pendanaan yang lebih memadai untuk mewujudkan program
kandang komunal yang dapat mengakomodir seluruh warga Desa kumendung;
20
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA
INOVATOR LOKASI
Latar Belakang
Tujuan
Meningkatkan produktifitas pakan ternak
Untuk meningkatkan efesiensi pakan yang lebih ekonomis
Mempermudah masyarakat dalam memperoleh pakan ternak yang berkualitas
Manfaat
Sebagai penguat pakan yang kaya karbohidrat dan protein yang sudah terkandung
dalam inovasi pakan tersebut
21
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA
a) Musyawarah Desa
b) Dibentuk Tim melalui musyawarah Desa yang menunjuk :
1. H. Ramuji sebagai ketua Kelompok Ternak
c) Penyampaiaan materi
d) Pelatihan
e) Dukungan dari pemerintah desa dan lembaga-lembaga desa yang ada
Pelaku
Kelompok Ternak
1. H. Ramuji sebagai ketua Kelompok Ternak
Pendanaan
Swadaya
Hasil
Peningkatan kualitas dan kuantitas pakan ternak yang lebih ekonomis dan
berkesinambungan.
Bobot ternak mengalami peningkatan yang segnifikan
Peningkatan perekonomian masyarakat
Kendala
Rekomendasi
Dukungan dari pemerintah desa dan pihak ketiga untuk memperbesar skala produksi
Dukungan dari OPD terkait dalam hal penyuluhan, pelatihan serta pemasaran.
Contact Person:
IRFAN:082323906203
22
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA
Latar Belakang
Adanya limbah serabut kelapa hasil pembuatan sapu serabut kelapa yang melimpah
sehingga menyebabkan pencemaran di Desa Kenongo.
Adanya keinginan Warga Desa Kenongo untuk memanfaatkan limbah hasil
pembuatan Sapu dari Serabut Kelapa.
Menjadi alternatif kegiatan apabila stok bahan baku pembuatan Sapu habis.
Tujuan
Menambah income Pendapatan bagi Keluarga dan Masyarakat
Menciptakan Pupuk organik yang ramah lingkungan.
Menciptakan lapangan kerja baru
Membentuk Warga desa yang Kreatif dan mempunyai jiwa kewirausahaan.
Membantu memasarkan Produk ke luar daerah Kecamatan Sedan.
23
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA
Manfaat
Mengurangi Pencemaran lingkungan akibat limbah serabut dari pembuatan Sapu.
Meningkatkan perekonomian Masyarakat
Menghasilkan Tali non sintetis yang ramah lingkungan.
Menghasilkan Pupuk yang ramah lingkungan
Proses
g) Mensosialisasikan pada Masyarakat bahwa limbah serabut hasil pembuatan sapu
dapat di olah dan di manfaatkan menjadi Tali dan Pupuk organik Ramah lingkungan
h) Memberikan pelatihan kepada Masyarakat terkait pembuatan Pupuk organik ramah
lingkungan dari limbah serabut kelapa.
i) Memberikan pelatihan kepada Masyarakat terkait pembuatan Tali non sintetis yang
ramah lingkungan dari limbah serabut kelapa.
Pelaku
Warga Masyarakat / Individu
Pendanaan
Pendanaan masih bersifat swadaya mandiri dari pelaku
Hasil
Tali non sintetis yang ramah lingkungan
Pupuk Organik yang ramah lingkungan
Kendala
Pemasarannya belum merambah luar daerah Kecamatan Sedan ( Skala Desa )
Kemasan Produk masih sederhana dan belum berlabel.
Masyarakat luar daerah Kecamatan Sedan belum mengenal Produk tersebut
Rekomendasi
Harapan warga masyarakat pengrajin sapu kepada Pemerintah Desa Kenongo untuk
memfasilitasi pemasaran Tali dan Pupuk organik yang ramah lingkungan sehingga
lebih dikenal di luar daerah Kecamatan Sedan.
Harapan warga masyarakat pengrajin sapu kepada Pemerintah Desa Kenongo untuk
membentuk wadah unit usaha pemasaran produk tersebut melalui BUMDesa.
Adanya paguyuban pengrajin limbah serabut kelapa agar tidak terjadi persaingan
harga.
Contact Person:
Sulthon Hasanuddin / Nasrikhah
085225903701 / 081228965454
24
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA
“DJOGLO COFFEE”
PEMANFAATAN GEDUNG MANGKRAK MENJADI KAFE BERBASIS KEPEMUDAAN DAN
KEWIRAUSAHAAN
INOVATOR LOKASI
Sholikin
Desa Tegaldowo Kecamatan Gunem
Masduriantok
Joko utomo Kabupaten Rembang (Depan Pasar
Tegaldowo)
Djoglo Coffe adalah Kafe tempat tongkrongan
berbasis edukasi kepemudaan yang menjadi
tempat perkumpulan anak muda desa dalam
menyalurkan minat, bakat dalam bidang musik
modern dan tradisional, tarian tradisional,
serta menjadi tempat diskusi forum organisasi
kepemudaan dan tempat untuk pemasaran
produk olahan dari warga sekitar sebagai
usaha pengembangan sumber daya manusia
dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan
didesa tegaldowo.
Latar Belakang
Tidak ada tempat tongkrongan maupun tempat untuk bersantai bersama keluarga
yang nyaman dan mempunyai muatan seni, edukasi dan sebagai wadah
kepemudaan
Tidak adanya Wadah yang dapat menampung forum kepemudaan
Tidak adanya Wadah sebagai penyaluran minat dan bakat pemuda dibidang Seni
tari dan seni musik
Warga sekitar kesusahan dalam hal pemasaran produk olahan makanan yang
mereka produksi
Adanya gedung mangkrak bekas balaidsa lama yang letaknya sangat strategis yaitu
dipusat keramaian desa yang tidak dimanfaatkan
Tujuan
Menjadi wadah forum kepemudaan yang berbasis edukasi melalui seni musik dan
seni tari
Menjadi tempat bersantai bersama keluarga yang nyaman yang menyediakan
fasilitas yang modern
Menjadi tempat promosi hasil olahan makanan ringan dan cemilan bagi warga
sekitar desa
Menciptakan lapangan kerja baru
Membentuk pemuda desa yang mandiri, mempunyai jiwa kewirausahaan dan
melestarikan seni.
Manfaat
25
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA
26
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA
INOVATOR
LOKASI
BAPAK ADI PURWOTO Desa Dowan Kecamatan Gunem
27
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA
dikawasan perhutani dan BKSDA. Setelah izin itu muncul maka TIM 9 mengumpulkan dana
baik dari dana pribadi maupun mengumpulkan bantuan donatur untuk membangun akses
menuju makam djati kusumo dan membangun area makam dan sekitar makam. Sehingga
peziarah apabila ingin berziarah bisa langsung menuju ketas menggunakan kendaraan
bermotor ataupun mobil.
Tujuan
Melestarikan cagar alam dan mengagungkan walliyullah
Menjadikan Makam Djati Kusumo sebagai Rujukan wisata Religi dikabupaten
Rembang
Mempermudah peziarah untuk berziarah (melalui pembangunan akses jalan dan
pemugaran makam)
Memberdayakan masyarakat sekitar makam untuk mengelola retribusi parkir dan
kotak amal
Proses
Membentuk TIM Sembilan yang diketuai oleh Bapak Adi Purwoto selanjutnya TIM
Sembilan ini bermusyawarah kepada Kepala Desa disekitar makam yaitu kepala desa
pakis, kepala desa dowan, kepala desa suntri, kepala desa bitingan dan kepala desa
trembes.
Selanjutnya TIM Sembilan melakukan penggalangan dana baik dari saku tim Sembilan itu
senidir maupun dari donatur dan masyarakat untuk membangun jalan sebagai akses ke
makam dan dilanjutkan pembangunan cungkup makam dan penataan lokasi sekitar
makam.
Selanjutnya setelah makam djati kusumo dibangun maka pengeloloaan makam diserahkan
kepada pemuda desa sekitar makam yaitu pemuda desa pakis dan pemuda desa dowan.
Membentuk struktur kepengurusan makam yang terdiri dari 25 orang anggota, mengelola
area parkir makam dan menyediakan kotak amal bagi para peziarah apabila ingin beramal.
Pelaku
Pembangunan dan pemugaran makam ini dilakukan oleh TIM 9 yang diketuai oleh bapak
Adi Purwoto dan setelah Pembangunan dan pemugaran makam ini, selanjutnya
diserahkan kepada masyarakat desa Dowan dan Desa Pakis untuk dikelola secara
bersama-sama.
Pendanaan
Iuran dana pribadi TIM 9
Donatur dari masyarakat
Hasil
Sejak makam djati kusumo sudah terbangun, maka masyarakat banyak yang
berkunjung untuk berziarah maupun untuk menikmati pemandangan alam dilokasi
Makam Djati Kusumo.
Terbentuknya jamiyyah yasin dan tahlil dari desa sekitar makam yaitu pada malam
jumat legi.
Berhasil menyelenggarakan perayaan hari besar islam muharrom (suronan)
sebanyak 3 X dan menghadirkan pagelaran wayang kulit cokroningrat dengan dalang
ki sigit ariyanto sebanyak 2 X dan ki dalang gondrong al frustasi.
Dari pengelolaan parkir dan kotak amal selama dibangun sudah ada pemasukan
sekitar 150 juta untuk membiayai pagelaran wayang kulit selama 3x
Kendala
Tidak adanya sumber air disekitar area makam (berdasarkan kajian geolistik)
Belum adanya musholla
Kurangnya fasilitas MCK Contact Person:
BKSDA belum memberikan izin untuk Bapak Adi Purwoto 082133443777
pengerasan Jalan menuju makam Widodo (Juru Kunci) 082189474156
Belum ada dukungan dari pemerintah daerah
28
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA
Latar Belakang
Dengan permasalahan yang sudah dikemukakan diatas, maka Ahmad Yani yang berbekal
pengalamannya ketika merantau di Sulawesi mencoba mengembangkan TABELA yang
sampai saat ini manfaatnya sudah banyak dirasakan petani Desa Panohan.
Tujuan
Memudahkan petani untuk menanam padi karena lebih cepat
Efisiensi biaya operasional petani
Murah karena pembuatan tabela tidak memerlukan biaya tinggi
Proses
Berbekal pengalaman yang ada Ahmad Yani membuat alat TABELA, meskipun pada
awalnya banyak dicibir oleh para petani Desa Panohan Ahmad Yani tetap meneruskan
niatnya untuk membuat alat inovatif yang berguna bagi para petani Desa Panohan.
Kegagalan tidak menyebabkan Ahmad Yani mundur dia terus menyempurnakan alat
tersebut sehingga hasilnya bisa dirasakan Petani Desa Panohan sampai sekarang. Bahan
yang digunakan untuk membuat alat tersebut yaitu kayu dan tabung paralon 3 dim (2
meter) dengan harga Rp 70.000,-. Ahmad Yani merakit sendiri alat tersebut dan dijual
dengan harga Rp 300.000,-. Alat tersebut hanya bisa digunakan untuk menanam benih
padi dan bisa menanam lahan seluas 1 Ha dalam 1 hari.
Pelaku
Meskipun pada awalnya banyak yang memandang sebelah mata namun dengan
ketekunannya akhirnya Ahmad Yani bisa merebut simpani Para Petani Desa Panohan,
29
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA
sehingga sampai saat ini mereka bersama-sama menggunakan produk inovasi pertanian
TABELA.
Pendanaan
Biaya Pribadi
Hasil
Efisiensi waktu maupun biaya pertanian.
Pembuatan TABELA yang murah
Hasil panen meningkat.
Teknologi yang ramah lingkungan
Kendala
Keterbatasan alat TABELA
Harus digunakan dilahan yang benar-benar gembur
Rekomendasi
Belum adanya dukungan dari Desa maupun Kelompok Tani di Desa Panohan
Perlu memperbanyak TABELA karena saat ini hanya ada 1 alat
Contact Person:
AHMAD YANI (085290480257)
30
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA
INOVATOR LOKASI
NURUL FAIZIN Desa Gunem RT 03 RW 01
Kecamatan Gunem
GURAMI FARM adalah kegiatan budidaya
ikan air tawar dengan memanfaatkan lahan
pekarangan ataupun halaman rumah dengan
luas lahan terbatas. Budidaya ini bisa
dilakukan oleh siapapun, karena tidak
membutuhkan keahlian khusus dan juga bisa
dilakukan disela kesibukan dalam menjalani
rutinitas keseharian. Gurami Farm
memfokuskan pada budidaya ikan Gurami dan
Nila. Kedua jenis ikan ini dipilih dikarenakan
begitu banyaknya permintaan pasar, dan
masih sedikitnya para pembudidaya yang
fokus pada kedua jenis ikan tersebut. Selain
itu pemilihan kedua jenis ikan ini dimaksudkan
untuk menepis anggapan bahwa ikan Gurami
dan nila yang hanya bisa hidup dan tumbuh
dengan kondisi air yang mengalir, ternyata
bisa dilakukan pada media terbatas dengan air
mengendap (tidak mengalir). Sehingga selama
budidaya berlangsung hanya dilakukan sekali
pengisian air kolam, yaitu saat pertama kali.
Namun apabila terjadi pengurangan volume
air karena penguapan ataupun setelah di
seafon (penyedotan Kotoran ikan) maka perlu
dilakukan penambahan air.
Latar Belakang
Kabupaten Rembang terletak dipesisir pantai utara pulau jawa. Kondisi yang demikian
menjadikan Mayoritas penduduknya berprofesi sebagai nelayan, walaupun tidak menutup
kemungkinan berprofesi sebagai Petani bagi masyarakat yang tinggal di areal pedesaan
yang letaknya cukup jauh dari pantai. Hal ini secara tidak langsung mempengaruhi gaya
hidup masyarakatnya dalam memenuhi kebutuhan terutama kebutuhan makan.
Masyarakat Rembang sangat gemar makan ikan, namun saat ini yang banyak beredar
dipasaran atau diperjual belikan di pasar kebanyakan adalah ikan hasil tangkapan laut, dan
sangat minim untuk ikan tawar. Melihat kondisi tersebut maka Gurami Farm berupaya
membudidayakan ikan tawar, agar terjadi keseimbangan di pasaran antara ikan laut dan
ikan tawar, selain itu menilik dari semakin merebaknya restoran siap saji yang mayoritas
menyediakan menu ikan tawar, namun yang ada saat ini masih di supply dari luar daerah
Rembang.
Proses
Berikut Proses Budidaya Ikan Tawar di lahan Sempit dan minim air
1. Tentukan lokasi/lahan yang akan digunakan untuk budidaya
31
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA
2. Siapkan kolam, untuk meminimalisir biaya bisa menggunakan kolam terpal. Ukuran
kolam diameter 3 m dan 4 m
3. Isi dengan air dengan ketinggian air pada batas tertentu sesuai kebutuhan
4. Pilihlah bibit ikan yang benar-benar sehat untuk meminimalisir kematian. Bibit usia 2
bulan ukuran silet
5. Berikan pakan sesuai ukuran mulut ikan. Pakan pelet protein tinggi dengan harga Rp
309.000 per sak (30 kg) untuk 1 kolam selama 1 bulan
6. Pakan diberikan 2-3 kali dalam sehari dengan takaran maksimal 5% dari berat ikan
per hari
7. Pantau pertumbuhan ikan
8. Lakukan penanggulangan penyakit dengan memberikan larutan Metylenblue atau
rebusan daun mengkudu dan diberikan hanya apabila ikan terkena penyakit.
9. Berikan garam krosok untuk menstabilkan PH air.
10. Setelah 4-5 bulann ikan Nila bisa dipanen dengan bobot -+ 2-3 ons sedangkan ikan
Gurami bisa dipanen setelah 6-7 bulan pemeliharaan dengan bobot 3-4 ons
11. Tingkat mortalitas di musim hujan 20% dan di musim biasa 5-10%
Pelaku:
Penanggung Jawab : H. Rohmat
Pelaksana : 1. N. Faizin
2. M. Mustofa
Pendanaan:
Swadaya
Hasil
Gurami Farm telah berjalan hampir 2 tahun dan sampai saat ini baru mempunyai 11 kolter
(kolam terpal) dan 3 kolam paten. Sekali panen dari keseluruhan kolam yang ada bisa
menghasilkan -+ 2 Ton ikan Gurami. Gurami Farm saat ini telah dipercaya sebagai
pemasok ikan Gurami di berbagai restoran di Rembang, antara lain Restoran Kebon Jati
Jape Rejo, EmGee Resto & Swimming Pool Jeruk Pancur, WM Pedas Manis Pereng,
Restoran Girlie Rembang, Retoran Pesisir Rembang, Gurami Bakar Pak Cholil Tawangsari
dan terkadang ada juga permintaan dari Restoran lain di kota Rembang.
Kendala
Pertumbuhan Ikan Lama
Musim Hujan Rentan Kematian
Kalau Bibit Tidak Bagus Rentan Penyakit
Rekomendasi
Budidaya ini diharapkan mampu diperdayakan lebih luas agar kebutuhan ikan tawar di
Kabupaten Rembang tercukupi terutama ikan Gurami dan Nila mengingat saat ini
pemenuhan kebutuhan ikan Gurami dan Nila untuk wilayah Kabupaten Rembang masih
tergantung dari daerah lain. Budidaya ikan air tawar dengan metode Kolter (kolam terpal)
mempunyai nilai lebih bila dibandingkan dengan ikan yang di budidayakan di tambak yaitu
rasa daging ikan tidak berasa lumpur.
Contact Person:
NURUL FAIZIN 085641535477
32
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA
LATAR BELAKANG
Desa Mlatirejo Kecamatan Bulu Kabupaten Rembang Kecamtan Bulu Mayoritas penduduknya
bekerja di bidang pertanian. Berawal dari generasi yang semakin hilang kepeduliannya terhadap
lahan pertanian sehinggan muncullah ide/gagasan untuk menciptakan sebuah produk tahunan
yang dapat menjadikan generasi yang hilang tersebut kembali untu melihat lahan pertanian.
Hal ini nutuh sebuah motifasi dan keberanian untuk merubah lahan yang biasa menghasilkan
hasil pertanian yang tidak menentu menjadi lahan pertanian yang mendapatkan penghasilan
yang jelas dan pasti. Seperti yang dilakukan bapak wahyudi dengan merubah lahan pertania
diubah menjadi lahan kebun jambu air citra yang awalnya hanya coba-coba dan setelah
dirasakan hasilnya melimpah muncul rasa untuk mengembangkan lebih banyak lagi di area yg
lebih luas. Berkat keberhasilannya Bapak Wahyudi maka Pemerintah melirik kegiatan Bapak
Wahyudi untuk dikembangkan kepada warga desa dengan harapan ada peningkatan
pendapatan di masyarakat. Pada tahun 2016 Pemerintah Desa memberikan bantuan bibit jambu
air citra 10 bibit/ Kepala keluarga.
33
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA
INOVASI
Memanfaatkan lahan pertanian dirubah menjadi agrowisata Petik Jambu
PROSES:
1. Perencanaan Kepada Pererintah Desa, BUMDesa dan Gapoktan
2. Bekerja dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Rembang
3. Promo melalui medsos dan Gethok tular
4. Rencana Pengembangan
REKOMENDASI
1. Supaya kegiatan ini menjadi
bagian tata kelola pembagunan
desa dalam mencapai
kesejahteraan masyarakat.
2. Pengelolaan Agrowisata Petik
Jambu Air Citra dalam BUMDes akan menguatkan tata kelola usaha bidang
pertanian.
PELAKU
Kegiatan ini dilakukan oleh Petani, BUMDes, Pemerintah Desa, Dinas Pariwisata
KONTAK PERSON
Eko Sapto Utomo (Kades Mlatirejo) 085 290 442 757
34
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA
Mr Siwalan-
Sikeling Serbuk Hitam Manis
Inovator Lokasi
EKO SUTRISNO
Desa Pedak Kec. Sulang
Latar Belakang
Buah siwalan tua yang banyak di Desa Pedak
Mudah dalam proses pembuatan
Produk minuman alternatif untuk penikmat kopi non caffein.
Segmen pasar yang terbuka lebar.
Tujuan
Menambah income pendapatan bagi anak anak muda dan masyarakat.
Menciptakan lapangan kerja baru
Melatih anak-anak muda menjadi wirausaha.
Manfaat
Hasil produk dari buah siwalan tua/keling, menghasilkan nilai tambah secara
ekonomi
Dapat menyerap tenaga kerja
Proses
Mensosialisasikan pada anak anak muda dan masyarakat terkait aneka produk yang
dapat dibuat dari buah siwalan yang sudah tua/keling berupa minuman dan lain lain.
Memberikan pelatihan kepada masyarakat terkait proses pembuatan produk,
mengemas produk dan memasarkan produk.
Proses pembuatan produk sebagai berikut :
1. Pengupasan
2. Pengirisan
3. Penjemuran
4. Proses sangrai
5. Penumbukan
35
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA
6. Penggilingan
7. Pengemasan
Pelaku
Anak anak muda, warga masyarakat / individu
Pendanaan
Pendanaan dibantu dari pemerintah desa, swadaya dan dibantu mandiri dari pelaku
Hasil
Minuman ( Mr. Siwalan ) dijual dengan harga Rp 20.000,- per bungkus (150 gram)
Selai siwalan
Kendala
Perijinan produk yang belum ada ( PIRT )
Kemasan untuk produk masih pesan dari luar kota.
Tempat produksi yang belum layak.
Bahan baku pada saat bulan puasa sulit didapat.
Rekomendasi
Membuka jejaring pasar
Perbaikan produk dengan memperbanyak jenis produk
Melakukan promosi melalui berbagai media elektronik dan media social yang ada
Melakukan kerjasama dengan BUMDES MUKTI USAHA BAROKAH Desa Pedak
Kec. Sulang.
Mengikuti pameran di dalam dan luar kota.
36
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA
Inovator
Ragil Bambang Sumantri dan Nurul Azizah
Lokasi
Dukuh Nyikaran, Desa Kemadu, Kec. Sulang
Latar Belakang
Susu Kambing Etawa yang banyak tetapi belum maksimal dimanfaatkan
Pembudidayaan Kambing Etawa
Mudah dalam proses pembuatan
Segmen pasar yang masih terbuka lebar
Tujuan
Menambah income pendapatan bagi keluarga dan masyarakat
Menciptakan lapangan kerja baru
Manfaat
Hasil produk olahan menghasilkan nilai tambah secara ekonomi
Menyerap tenaga kerja
Proses
Mensosialisasikan pada masyarakat terkait aneka produk yang dapat dibuat dari
bonggol pisang berupa sabun, pupuk dan lain lain
Memberikan pelatihan kepada masyarakat terkait proses pembuatan produk
Pelaku
Warga masyarakat / individu
Pendanaan
Pendanaan masih besifat swadaya mandiri dari pelaku
Hasil
Susu murni Etawa botol 250 ml harga Rp 10.000,- dan aneka rasa
Harga Rp 12.000,-
Yoghurt
Masker kemasan 20 ml harga Rp 15.000,- dan kemasan 100 ml
37
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA
Harga Rp 30.000,-
Kefir
Sabun
Kendala
Pakan ternak yang sulit didapat
Produk susu murni yang akan diolah jumlahnya terbatas
Ijin produk yang belum dikeluarkan dari instansi terkait
Kurangnya modal untuk pengembangan usaha
Pemasaran yang belum maksimal
Rekomendasi
Memperbaiki tempat usaha
Membuka outlet untuk memasarkan produksi olahan susu
Bekerja sama dengan pihak ketiga untuk promosi produk
Membuka jejaring pasar
Melakukan promosi melalui berbagai media elektronik dan media sosial yang ada
Pemerintah membantu dalam ijin produk
Melakukan kerjasama dengan Badan Usaha Milik Desa
38
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA
INOVATOR LOKASI
SUKATNO Desa Bancang Kec. Sale Kab. Rembang
Latar Belakang
Desa Bancang yang jauh dari perkotaan kecamatan
Sale sebagian besar wilayahnya adalah hutan dari kawasan KPH Kebonharjo. Bahan kayu
hutan yang melimpah yang ada di desa Bancang, menggerakkan kemampuan, fikiran serta
39
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA
imajinasi Sukatno untuk membuat kerajinan Sepeda kayu yang mempunyai nilai seni dan
jual yang tinggi. Banyak pesanan yang diterima oleh Sukatno termasuk salah satunya
Dinas Pariwisata.
Tujuan
Memanfaatkan bahan kayu yang melimpah
Meningkatkan nilai seni dan nilai jual yang tinggi sehingga dapat menambah
pendapatan bagi keluarga dan masyarakat
Memberdayakan masyarakat sekitar untuk membuat kelompok usaha
bersama
Menciptakan lapangan kerja baru.
Proses
Pelaku:
Warga masyarakat Desa Bancang Kecamatan Sale Kabupaten Rembang / individu
Pendanaan:
Dana masih bersifat swadaya pribadi dan kelompok
Hasil
Berhasil membuat produk kerajinan sepeda kayu yang unik dan memiliki nilai jual
yang tinggi
Kendala
Tidak ada pembantu dalam membuat kerajinan ini sehingga dalam pembuatan
sepeda kayu ini memakan waktu selama 30 hari
Modal dalam pengadaan bahan kayu
Rekomendasi
Dukungan materiil maupun non materiil dari pemerintah desa setempat masih dirasa
kurang mengapresiasi dalam pengembangan kerajinan sepeda kayu
Kurangnya Sumber Daya Manusia dalam pelaksanaan pembuatan kerajinan
sehingga membutuhkan pelatihan
Perlunya pembentukan paguyuban pengarjin kayu di desa Bancang sehingga dapat
menciptakan pusat kerajinan kayu sebagai icon desa Bancang.
Contact Person:
SUKANTO
40
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA
INOVATOR LOKASI
SHOLAHUDIN Desa Sale Kec. Sale Kab. Rembang
Desa Sale adalah salah satu desa di Kecamatan Sale Kabupaten Rembang yang terletak di
bagian timur Kabupaten Rembang yang berbatasan langsung dengan wilayah Jawa Timur.
Salah satu potensi alam yang dimiliki adalah
melimpahnya sumber daya air yang melimpah. Sehingga
banyak penduduk di wilayah Kecamatan Sale yang
mempunyai mata pencaharian sebagai petani dan
peternak ikan.
Maggot dengan ukuran panjang + 2 cm. Tumbuh pada bahan organik yang membusuk
seperti sisa-sisa makanan, sayuran, buah-buahan, dedak, ampas tahu, dll.
Latar Belakang
Banyaknya kebutuhan makanan yang dibutuhkan oleh ikan
lele. Sehingga biaya untuk pakan ikan Lele seperti pelet
membutuhkan banyak biaya. Pak sholahudin berfikir keras
sampai ia menemukan campuran makanan ikan lele yang
dapat mempercepat pertumbuhan ikan lele yaitu MAGGOT.
Dengan adanya Maggot Pak Sholahudin dapat menekan
biaya pakan lele.
41
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA
Tujuan
Mengurangi biaya pakan lele karena Maggot sangat murah dan mudah dalam
budidayanya
Menambah pendapatan bagi keluarga dan masyarakat
Memberdayakan masyarakat sekitar untuk membuat kelompok usaha bersama
Menciptakan lapangan kerja baru.
Proses
Pelaku:
Warga masyarakat Desa Sale Kecamatan Sale
Kabupaten Rembang / individu
Pendanaan:
Dana masih bersifat swadaya pribadi dan kelompok
Hasil
Berhasil membuat produk Maggot untuk campuran pakan ikan lele
Mudahnya budidaya Maggot sehingga tidak membutuhkan biaya yang besar
Memberikan asupan pakan alami probiotik organik dan azolla microphila membuat
laju pertumbuhan ikan tinggi dan sehat walaupun dalam populasi ikan yang banyak
Memberikan nutrisi kesehatan yang cukup sehingga mengurangi tlingkat kematian
ikan
Kendala
Kurang memahami bagaimana cara budidaya Maggot yang baik untuk dipasarkan.
Rekomendasi
Dukungan materiil maupun non materiil dari pemerintah desa setempat masih dirasa
kurang mengapresiasi budidaya Maggot
Kurangnya Sumber Daya Manusia dalam pelaksanaan budidaya Maggot sehingga
membutuhkan pelatihan
Contact Person:
SHOLAHUDIN / 085203592264
42
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA
BUTAKAN HAMA
Budidaya Tawon Klanceng Penghasil Madu
Latar belakang
43
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA
Masyarakat akan dapat dengan mudah mendapatkan madu yang berkualitas, karena
masing-masing keluarga sudah memiliki sarang tawon klanceng.
Madu yang dihasilkan untuk dikonsumsi sendiri dapat meningkatkan kesehatan
keluarga karena madu klanceng memiliki kandungan 4 kali lebih banyak dari madu
pada umumnya. Sehingga dapat meminimalisir timbulnya penyakit.
Pekarangan rumah masyarakat akan nampak asri dengan banyaknya bunga yang
ditanam, sehingga selain membuat tawon dapat menghasilkan madu dengan baik,
juga akan menimbulkan daya tarik tersendiri sebagai desa dengan tatanan
lingkungan yang indah. Yang kedepannya dapat menjadi Desa Wisata dengan spot-
spot yang menarik wisatawan.
Dengan asumsi per keluarga memiliki 10 kotak sarang tawon klanceng, sudah dapat
meningkatkan penghasilan keluarga dengan hasil dari madu klanceng yang
kemudian dipasarkan (yang dalam hal ini akan difasilitasi desa untuk
pemasarannya). Sehingga pendapatan per kapita masyarakat desa otomatis juga
akan meningkat.
Rekomendasi
44
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA
Simpan Pinjam
Ternak Barokah Jaya
“SIMPAK BAJA”
adalah salah satu unit
usaha Bumdesa
Barokah Jaya Desa
Lodan Kulon
Kecamatan Sarang
Kabupaten Rembang,
yang eksis di dalam
penggemukan ternak.
Ternak yang
digemukan saat ini
adalah sapi dengan
kemitraan Wahyu Utama.
LATAR BELAKANG
Banyak sekali peluang usaha yang ada di sekitar lingkungan yang dapat dimanfaatkan
dalam proses memulai sebuah usaha. Salah satu contoh peluang usaha yang sedang
booming saat ini yaitu usaha penggemukan ternak.di Desa kami melihat banyak para petani
maupun kalangan yang mempunyai modal tapi tidak tahu harus dipakai usaha apa dan
Peternak yang memiliki kandang dan ladang rumput yang lumayan luas tapi tidak memiliki
ternak untuk dipelihara.
INOVASI/SOLUSI
Melihat peluang ini, maka kami berinisiatif untuk melakukan inovasi pada penggemukan
ternak dengan menciptakan usaha Simpan Pinjam Ternak Barokah Jaya “SIMPAK BAJA“
yang bisa menerima simpanan ternak dari masyarakat serta bisa menerima masyarakat
yang memelihara ternak kami atau meminjami istilahnya dengan ketentuan-kentuan yang
berlaku.
Pemasaran produk kami lakukan di daerah wilayah kecamatan sarang karena banyak sekali
petani-petani yang memiliki banyak lahan dan ternak untuk bergabung bersama
kami.disamping itu juga dekat dengan mitra kami yaitu Peternakan Wahyu Utama yang
menjadi Juara Nasional dalam hal peternakan.
PROSES
Bumdesa Barokah Jaya merupakan lembaga baru yang belum memiliki banyak
modal untuk berinovasi total dalam penggemukan sapi, untuk memulai langkah awal, unit
Simpan Pinjam Ternak Barokah Jaya “SIMPAK BAJA“ menggandeng UD.Mitra Tani yang
45
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA
bergerak dibidang penggilingan padi milik Bapak H.Syamsyudin selaku Kepala Desa Lodan
Kulon. Di lahan itu sesuai kesepakatan kedua pihak,UD.Mitra Tani untuk membuatkan
Kandang dan Bumdesa yang mengisi ternak dengan kemitraan Wahyu Utama.
Keberanian kami untuk berinovasi seperti itu bukan tanpa alasan kami mempunyai
produk pakan ternak yang kami buat sendiri dengan bahan baku tertentu,Produk itu kita
namai Kosentrat Barokah. Dengan produk pakan ini berapapun ternak yang kita pelihara
kebutuhan nutrisi bisa terpenuhi walaupun di musim yang rumput sulit di dapat.
Dalam perhitungan bagi hasil, karena kemitraan ada yang namanya berat awal atau
berat saat awal membeli sapi dari Wahyu Utama. Setelah dipelihara katakanlah 100 hari,ada
yang namanya berat akhir atau berat saat penjualan. Setelah itu akan muncul selisih berat,
missal 100 kg, harga Rp. 45.0000/kg, jadi memperoleh laba kotor Rp. 4.500.000. untuk
kebutuhan pakan dan biaya operasional pemeliharaan kalau kenaikan berat sapi 1 kg/hari
ini bisa dihitung biaya operasionalnya Rp. 20.000/hari. Kalau 100 hari maka biaya
operasionalnya Rp. 2.000.000. Setelah itu Laba kotor dikurangi dulu biaya operasional
(4.500.000-2.000.000 = 2.5000.000) Muncul laba bersih yaitu Rp. 2.500.000. Untuk
pembagian hasil 70% untuk UD.Mitra Tani 30% Untuk Bumdes Barokah Jaya. Dengan
catatan semua kerugian ditanggung UD.Mitra Tani. Sebenarnya sempat ada negosiasi
masalah prosentase masalah pembagihan hasil, kami minta 50% : 50 % tapi kerugian
ditanggung kedua belah pihak. Untuk lebih amannya Bumdes memilih Opsi
70%:30%.Perhitungan ini juga berlaku pada Peminjam lain selain UD.Mitra tani (Masyarakat
yang memenuhi Syarat).
Masalah pendanaan Bumdes sudah penyertaan modal dari Dana Desa Rp.
100.000.000 dan dari KSU Gapoktan Barokah Unit Tambang yang merupkan anak usaha
dari Bumdesa sebesar Rp.300.000.000 dan Simpanan dari masyarakat berupa ternak.
Orang-orang yang berperan aktif dalam hal ini adalah Pimpinan UD.Mitra Tani
sekaligus Kepala Desa Lodan Kulon yaitu Bapak H.Syamsyudin. Ketua Bumdesa
Muhammad Sholihudin,Bendhahara Bumdesa Ah.Hudlori Kepala Unit peternakan Abdul
Wakhid.
PEMBELAJARAN
CP 081390616573
H.SYAMSYUDIN
46
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA
Latar Belakang
Banyaknya sampah plastik dan kertas bekas kemasan.
Banyak ibu-ibu yang kurang aktifitas karena tidak mempunyai pekerjaan lain selain
mengurus rumah tangga.
Adanya suport dana dari APBDes untuk pelaksanaan kegiatan pemberdayaan
masyarakat terutama pemberdayaan perempuan.
Solusi /Inovasi
Mengadakan pelatihan tentang pembuatan barang kerajinan (Handycraft) dengan
bahan baku dari sampah plastik dan kertas bekas kemasan, seperti kemasan kopi
instan, karton, dan lain-lain
Memasukan kegiatan produksi handycraft tersebut kedalam program / kegiatan PKK
Melakukan kegiatan marketing hasil kegiatan ini dengan mengikutkan dalam
pameran, workshop dan lain-lain
Proses
Dalam rapat bulanan PKK Desa Sendangmulyo Kecamatan Kragan, muncul ide
pengelolaan limbah sampah plastik untuk pembuatan kerajinan tangan (Handycraft)
Dari hasil rapat itu diusulkan dalam musyawarah desa, dan disetujui untuk
melaksanakan kegiatan pelatihan pmbuatan kerajinan tangan (Handycraft) dari
bahan limbah plastik dan kertas.
Setelah adanya pelatihan ibu-ibu PKK dibantu dengan Karang Taruna mulai
memproduksi Handycraft dari bahan plastik dan kertas bekas kemasan.
Hasil/ Capaian
47
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA
Ibu- ibu PKK punya kegiatan baru yaitu pembuatan Handycraft dari bahan plastik
dan kertas bekas kemasan.
Memberikan suatu model pemberdayaan masyarakat terutama perempuan.
Memberikan solusi penanggulangan permasalahan pengangguran
Pembelajaran
Dilaksanakan kegiatan pembuatan keterampilan dari berbagai limbah plastik dan
kertas menjadi sebuah produk kreatif yang berdaya sang tinggi.
Produk handycreft sebagai peluang usaha warga yang memanfaatkan limbah plastik
tersebut dengan desain berbagai bentuk yang sangat unik dan menarik.dapat
dipasarkan sehingga dapat menambah penghasilan masyarakat.
Setelah terbuat keterampilan ini ibu PKK bersama karang taruna memasarkan hasil
karya yang dengan harga yang sangat efektif dan kretif bahkan mau bertujuan
mengeksport kerajinan tersebut.
Kemudian dengan hasil tersebut akan diadakan tindak lanjut dalam kegiatan itu.
Rekomendasi
Alangkah baiknya jika desa-desa membuat kegiatan yang dapat memanfaatkan
limbah untuk kegiatan produktif, kreatif dan inovatif
Kegiatan seperti ini selain dapat mengurangi sampah plastik dan kertas juga dapat
menciptakan lapangan kerja baru.
Salah satu program pemerintah adalah pemberdayaan masyarakat terutama
pemberdayaan perempuan, melalui kegiatan ini diharapkan mampu menciptakan
kreasi-kreasi dan inovasi baru yang dapat mendorong pemberdayaan masyarakat.
48
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA
Inovator Lokasi
Bapak WIYOTO
Desa Sendang mulyo KecamatanSluke
Desa Sendang Mulyo adalah salah satu
desa yang ada di Kecamatan Sluke. Desa
Sendang Mulyo adalah desa yang terkenal
dengan produk tahunya. dan Berawal dari
pembuatan tahu konvensional dan ampas
dari pengolahan tahu tidak dimanfaatkan
maksimal. Tetapi oleh warga desa
Sendangmulyo ini, yang semula ampas hasil
pengolahan tahu tidak termanfaatkan ini
disulap menjadi kerupuk tahu yang memiliki
nilai ekonomis lebih tinggi dan telah
Latar Belakang
dipasarkan sampai keluar kota. Yang masih
menjadi PR adalah kemasan yang dipakai
masih sangat sederhana sehingga di era
informasi seperti ini perlu ditingkatkan
kemasan yang lebih menarik.
Bahan baku dari Ampas tahu
Mudah dalam proses pembuatan
Segmen pasar terbuka lebar
TUJUAN
Menambah income pendapatan bagi keluarga dan masyarakat
Menciptakan lapangan kerja baru
MANFAAT
Hasil aneka produk dari Ampas Tahu menghasilkan nilai tambah secara ekonomi
Dapat menyerap tenaga kerja
PROSES
Mensosialisasikan pada masyarakat terkait
aneka produk yang dapat dibuat dari
Ampas Tahu Berupa Krupuk
Memberikan pelatihan kepada masyarakat
terkait proses pembuatan produk
49
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA
PELAKU
Warga masyarakat / individu
PENDANAAN
Pendanaan masih besifat swadaya mandiri dari pelaku
HASIL
Krupuk
KENDALA
Belum punya outlet penjualan
Kemasan produk belum berstandard sehingga mengurangi daya tarik pembeli
Kekurangan modal untuk mengembangkan usaha
REKOMENDASI
Membuka jejaring pasar
Perbaikan kemasan agar lebih menarik dan sesuai standard
Melakukan promosi melalui berbagai media elektronik dan media social
yanga ada
Mempunyai outlet penjualan
50
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA
SAMPAH
JADI
RUPIAH
Inovator Lokasi
Muchlisin Desa Trahan KecamatanSluke
RINGKASAN UMUM
Masyarakat Desa Trahan yang penduduknya bekerja
sebagai nelayan dan petani. Dengan luas wilayah
229,114 Ha dan jumlah penduduk 2.231 jiwa serta
671 kepala Keluarga yang terbagi dalam 8 [delapan ]
RT dan 2 ( dua ) RW Desa Trahan sangat perlu untuk
menata lingkungan yang bersih, indah dan sehat.
Permasalahan yang muncul disaat ini adalah
banyaknya sampah-sampah yang berserakan dan
tidak tertangani dengan baik. Kebiasaan masyarakat
yang membuang sampah di sungai membuat
permasalahan sendiri bagi lingkungan dan selalu
menimbulkan banjir ketika musim penghujan datang.
Untuk menangani masalah sampah yang semakin
serius dari tahun ketahun maka Desa Trahan
mengambil langkah-langkah nyata dalam penanganan
dan pengolahan sampah dari limbah rumah tangga
dengan jalan mendirikan Bank Sampah dengan Nama
BERKAH ABADI
LATAR BELAKANG
Sampah yang semakin banyak
Membuat Sampah menjadi bahan yang berguna
Sampah jadi Rupiah
Tujuan
Aspek lingkungan :
Membuat lingkungan semakin bersih,indah dan sehat.
Mengubah cara pandang dan perilaku masyarakat terhadap sampah,dimana dahulu
sampah dijauhi dan dimusuhi,sekarang didekati dengan mengolah dan
memanfaatkanya serta menjadi “ rupiah “ dengan ditabung di Bank Sampah.Dengan
demikian diharapkan masyarakat tidak membuang sampah sembarangan.
Aspek sosial :
Lahirlah rasa kepedulian dan kegotong royongan masyarakat dengan dibentuk Bank
Sampah dengan adanya TPS disetiap RT guna membentuk lingkunganya menjadi
bersih dan sejuk.
Aspek Pendidikan :
Terdapat pendidikan lingkungan kepada masyarakat dan siswa-siswa sehingga
mereka tahu bahaya dari sampah yang tidak terolah dan manfaat sampah dari
pengolahan sampah yang langsung dari sumbernya (rumah tangga).
Aspek Ekonomi Kerakyatan :
51
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA
Terdapat system menabung sampah yang dihargai rupiah oleh Bank Sampah
disemua kalangan masyarakat yang tergabung dalam Unit Bank Sampah
Akan menambah lapangan pekerjaan baru berkat pengolahan sampah
tersebut,terutama bagi ibu-ibu rumah tangga.
Dengan pengelolaan sampah yang baik dan melibatkan seluruh lapisan
masyarakat,maka sampah dapat dijadikan teman dan memberikan nilai tambah bagi
masyarakat,dan ternyata sampah tidak selamanya merugikan kita jika dikelola
dengan baik,sampah justru akan memberikan banyak keuntungan.
MANFAAT
Setelah sampah dipilah oleh Kelompok Bank Sampah terdapat sampah dari botol
bekas,kertas bekas,bungkus kopi dll dimanfaatkan oleh Kelompok untuk dijadikan
barang berharga dan bernilai jual.
Mendapatkan tambahan penghasilan bagi Kelompok Bank Sampah dari kerajinan
yang dibuat.
Dapat menyerap tenaga kerja.
PROSES
Kelompok Bank Sampah mengumpulkan Botol bekas,kertas bekas, Bungkus kopi
bekas selanjutnya Kelompok membuat kerajinan yang bermacam – macam jenis
diantaranya dijadikan bunga , Taplak meja,Tas,dompet dll.
Untuk menambah pengetahuan tentang bermacam – macam jenis kerajinan
Kelompok Bank Sampah melakukan Study Banding ke daerah Lain untuk menambah
ilmu.
Untuk meringankan beban Kelompok Bank Sampah dalam melakukan Study
Banding Kelompok Bank Sampah mengajukan permohonan ke PT.PJB PLTU
Rembang untuk difasilitasi dalam pelaksanaan Study Banding.
PELAKU :
Warga Masyarakat dan Kelompok Bank Sampah
PENDANAAN :
Swadaya Kelompok dan Bantuan Operasional dari Desa Trahan.
HASIL:
Bunga dari botol minuman
Taplak meja dari Sedotan air minuman
Keset dari kain bekas
Tas dari bungkus Kopi dan bungkus detergen
Tempat Kosmetik dari Koran
Dompet dari bungkus kopi mix
Dll.
KENDALA
Pemasaran
Kekurangan modal
Minimnya pengetahuan
Tidak tersedianya kontener sampah
REKOMENDASI
Membantu pemasaran produk baik hasil kerajinan ataupun hasil pencacahan botol
plastik.
Melakukan kerjasama dengan pihak-pihak terkait.
Informasi lebih lanjut hubungi:
MUCHLISIN
(Ketua Bank Sampah BERKAH ABADI Desa Trahan) HP: 081326704959
52
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA
Latar belakang.
1. Rendam kulit pisang dalam air, lalu rebus kulit pisang di air mendidih sampai
berwarna kecoklatan
2. Siapkan bumbu 8 siung bawang putih, 1 sendok makan garam, ½ semdok makan
gula yang dihaluskan.
3. Kulit pisang yang bagian luar di kupas dab di buang di haluskan kulit pisang bagian
dalam di campur dengan tepung tapioka dan tepung terigu dan dicampur bumbu
tersebut.
4. Adonan dimasukan dalam plastik lalu dikukus ± 20 menit
5. Adonan yang sudah kukus di diamkan selama semalam ( 12 jam ) baru kemudian di
iris tipis-tipis dan dikeringkan, setelah kering masuk proses penggorengan dan
pengepakan.
6. Pemasaran : Warung Makan dan Toko – toko
53
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA
Inovasi 2:
Membuat limbag kulit singkong menjadi
kripik kulit singkong (KEKUSI)
Bahan :
Kulit Singkong,
Tepung tapioka,
Tepung terigu,
Bawang putih
Garam
Gula
Proses Produksi :
1. Rendam kulit singkong dalam air, lalu rebus kulit singkong di air mendidih sampai
berwarna kecoklatan
2. Siapkan bumbu 8 siung bawang putih, 1 sendok makan garam, ½ semdok makan
gula yang dihaluskan.
3. Kulit singkong yang bagian luar di kupas dab di buang di haluskan kulit singkong
bagian dalam di campur dengan tepung tapioka dan tepung terigu dan dicampur
bumbu tersebut.
4. Adonan dimasukan dalam plastik lalu dikukus ± 20 menit
5. Adonan yang sudah kukus di diamkan selama semalam ( 12 jam ) baru kemudian di
iris tipis-tipis dan dikeringkan, setelah kering masuk proses penggorengan dan
pengepakan.
6. Pemasaran : Warung Makan dan Toko – toko
Ringkasan :
Kontak Person:
Purwadi (Sekretaris Desa) 085 292 199 998
54
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA
Latar belakang
Desa Sekarsari Kecamatan Sumber Kabupaten Rembang merupakan desa yang jauh dari
kota. Keberadaan Kerajian bambu ukir di desa sekarsari ini memang benar ada. Di
Sekarsari banyak terdapat pohon bambu. Mayoritas penduduknya berpencarian sebagai
Petani padi. Dari pemuda yang merantau menjadi seorang pengukir ketika pulang ke
desanya mengembangkan keterampilan tersebut. Orang-orang pada umumnya
menganggap bambu ini untuk material bangunan rumah, meja bahkan sebagai kayu bakar.
Sekarang Bambu dan limbah kayu bias dibuat kerajinan yang bernilai keindahan dan nilai
jual yang tinggi. Kerajinan bambu ukir ini sudah banyak dikenal orang. Melihat bahan baku
yaitu pohon bambu yang mudah ditemukan desa Sekarsari banyak karya-karya yang
dihasilkan.
Inovasi
- Lampu Hias
- Macam-macam Cangkir ukir
- Tatakan Cangkir (Lepek)
- Teko
Proses
1. Siapkan bambu yang sudah tua lalu keringkan
2. Gunakan bambu yang telah kering setelah dijemur selama beberapa hari, dan
pastikan bambu tidak kemps karena terlalu muda.
3. Potong dan lubangi bambu dengan bentuk yang diinginkan.
4. Amplas bagian luar dan dalam
5. Setelah halus, Gambarlah dahulu sesuai keinginan lalu ukir
6. Tambahkan asesoris untuk mempercantik
7. Selanjutnya proses pengecatan
8. Terakhir keringkan
55
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA
Pelaku
Kegiatan ini dilakukan oleh Pemuda Sekarsari
Penanggung jawab : Kepala Desa
Ketua : Sutikno
Sekretaris : Joko H.
56
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA
KERIPIK JATE
Keripik Jambu Mente
SEJARAH SINGKAT Macam-macam olahan dari buah jambu
Jambu mente merupakan tanaman buah- mente
buahan yang berasal dari Brasil tenggara. A. Jambu mente Crispy
Tanaman ini dibawa oleh pelaut portugis Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk
ke india 425 tahun yang lalu, kemudian membuat crispy jambu mente antara lain :
menyebar ke daerah tropis dan sub tropis - 10 biji jambu mente yang sudah
lainnya. Diantara sekian banyak produsen matang
akhirnya jambu mente tersebar diseluruh - Tepung secukupnya
nusantara dengan nama yang berbeda- - Bumbu crispy
beda. Di indonesia bagian barat (sumatra) - Masako
disebut jambu erang / jambu gayu, dijawa - Garam
barat disebut jambu mede, di bali disebut
jambu Jipang / dwipa, di sulawesi disebut Langkah-langkah :
jambu yaki, di jawa tengah dan jawa timur - Peras sebuah jambu mente dan
terkenal dengan jambu mente / monyet. rebus dulu buah jambu mente
MANFAAT JAMBU MENTE bersama garam sampai matang;
Manfaat jambu mente / monyet dan - Tiriskan peras rebusan jambu
kacang mente selain kacang dan buahnya mente tadi hingga airnya
diolah jadi makanan bagian-bagian lain berkurang dan sayat-sayat buah
dari tumbuhannya juga bisa dimanfaatkan jambu mente yang sudah direbus
untuk berbagai macam kegunaan. tersebut;
Daun-daun muda jambu mente/monyet - Lumuri dengan tepung yang sudah
disukai sebagai lalap, daun-daun yang tua diberi bumbu;
dimanfaatkan sebagai obat penyakit kulit. - Goreng jambu mente yang telah
Semua bagian pohonnya juga dapat dilumuri dengan bumbu hingga
dimanfaatkan dalam ramuan obat matang;
tradisional terutama untuk menyembuhkan - Crispy buah jambu mente siap
penyakit kulit, untuk pembersih mulut dan dihidangkan.
untuk obat pencahar, selain itu batang
pohon dapat digunakan sebagai kayu B. Tumis jambu mente
bakar atau perkakas bermutu rendah. Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk
Getah dari pohonnya yang mengeras membuat tumis jambu mente antara lain :
dapat menjadi perekat buku juga dapat - 27 buah jambu mente
untuk bahan mencegah serangan rayab - 3 siung bawang putih
pada kayu. - 3 siung bawang merah
Beberapa kandungan nutrisi seperti - 13 cabe merah besar
vitamin, mineral dan SK yang terkandung - 7 buah cabe rawit
dalam kacang dan buah jambu - Garam
mente/monyet dapat melindungi tubuh - Penyedap rasa
dari serangan penyakit berbahaya - Air secukupnya
(kanker).
Dalam kacang dan buah jambu mente Langkah-langkah :
terdapat kandungan lemat tak jenuh yang 1. Kupas jambu mente dari kulitnya
sangat bermanfaat untuk membantu kemudian tumbuk jambu mente
menurunkan kadar kolesterol jahat ( LDL (jangan terlalu lembut);
). Selain itu juga dapat meningkatkan 2. Kukus jambu mente yang telah
kadar kolesterol ( HDL ) dalam tubuh. Hal ditumbuk sampai terasa empuk;
ini dapat melindungi tubuh dari serangan 3. Angkat jambu mente dan tiriskan;
Jantung Koroner maupun serangan Strok.
57
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA
58
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA
Inovator
Lokasi
Bapak Muhammad Makin
Desa Trenggulunan Kecamatan Pancur
RINGKASAN
Dragon Fruit atau juga dikenal dengan
nama buah naga merupakan buah istimewa
bagi masyarakat. Buah yang memiliki
bentuk unik, kulitnya berwarna cerah
lengkap dengan sisik berukuran besar itu
tidak hanya istimewa saja tetapi buahnya
memiliki rasa nikmat dan segar. Desa
trenggulunan kecamatan pancur telah
membudidayakan buah naga. Cara
menanam buah naga pun terbilang mudah
dan tidak memerlukan keahlian tertentu.
Potensi ekonomi yang tinggi tentu
menawarkan keuntungan yang memuaskan
oleh karena itu desa trenggulunan tidak
ragu untuk bergerak usaha budidaya buah
naga. Selain ditanam di sawah dan di kebun
buah naga juga banyak di tanam di depan
rumah dan pekarangan warga dengan
tujuan ingin menjadikan desa trenggulunan
menjadi desa wisata buah naga.
Latar Belakang
Desa Trenggulunan kecamatan pancur merupakan desa yang jauh dari keramaian.
Mayoritas penduduknya bermata pencaharian petani padi. Munculnya ide baru untuk budidaya
buah naga diawali dari petani yang setiap tahun mengalami gagal panen, sehingga para petani
yang ada di desa trenggulunan mengalami kerugian yang sangat besar.
Masalah tersebut memberikan ide bagi masyarakat untuk membudidayakan buah naga.
Selain memiliki potensi ekonomi yang tinggi, buah naga juga bisa manfaatkan sebagai obat.
Buah naga memang belum banyak di kenal di Indonesia, selain masih sedikit yang menanamnya
juga disebabkan tanaman ini masih tergolong jenis tanaman budidaya baru. Bapak Muhammad
Makin yang memiliki ide pertama melakukan strudy banding di daerah Jawa Timur Tepatnya di
Banyu Wangi. Pak makin belajar cara membudidayakan buah naga mulai dari proses persiapan
hingga proses penanaman. Setelah pak makin sudah paham tentang cara budidaya buah naga
pak makin menularkan ilmunya tentang budi daya buah naga ke seluruh petani.
Para petani bergabung dengan GAPOKTAN dan berkonsultasi dengan kepala desa untuk
menyampaikan idenya. Kepala desa menyambut dengan baik dan bisa menjadi gagasan untuk
menjadi desa wisata.
Tujuan
Menambah income pendapatan bagi keluarga dan masyarakat terutama petani
Mengatasi kerugian gagal panen petani pada tahun lalu
Menciptakan lapangan kerja baru
Manfaat
59
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA
Hasil budidaya buah naga menghasilkan nilai tambah secara ekonomi
Dapat menyerap tenaga kerja dan mengurangi jumlah pengangguran
Berpotensi menjadi desa wisata
Proses
Proses budidaya buah naga yaitu:
1. Proses persiapan awal
a. Menyiapkan lahan untuk menanam buah naga. Tanah harus gembur dan banyak
mengandung bahan organik serta unsur hara
b. Menyediakan penopang tanaman (bisa berupa tiang kayu atau beton) dengan ukuran
10 cm x 10 cm dengan ketinggian maksimal 2 meter. Tancapkan pada tanah dengan
kedalaman kira-kira 50 cm.
c. Membuat lubang tanam sejumlah 3-4 dengan jarak tanam sekitar 2 m x 2,5 m. Lalu
lobang yang tersedia dikasih pupuk organik.
2. Proses tanaman
a. Setelah medium tanam siap, bibit sudah bisa ditanam. Cara menanam buah naga
dilakukan dengan stek. Batang tanaman yang menjadi bibit sebaiknya memiliki panjang
25 – 30 cm.
b. Proses pemeliharaan yang mencakup: pengairan 2-3 kali dalam sehari, pemupukan 3
bulan sekali, pengendalian hama dan gulma dilakukan secara rutin, pemangkasan
batang buah naga yang tingginya telah mencapai bagian paling atas tiang. Setelah
pemangkasan tumbuh tunas baru sehingga batang memiliki cabang sekunder, setelah
batang tumbuh sempurna pangkas lagi hingga muncul batang tersier. Batang inilah
yang kemudian berfungsi sebagai cabang produksi.
3. Masa panen buah naga
4. Rencana pengembangan
Pelaku :
Warga masyarakat / individu terutama para petani
Pendanaan :
Pendanaan masih besifat swadaya mandiri dari pelaku
Hasil
Budidaya buah naga dapat meningkatkan penghasilan petani dengan hasil yang
menggiurkan
Biaya budi daya buah naga lebih murah dan hasil buahnya dapat dipasarkan dengan
mudah dan bernilai ekonomi tinggi.
Banyak pembeli yang berkunjung langsung ke lokasi budidaya buah naga untuk membeli
dan memetik buah naga secara langsung.
Sebagai sarana pendidikan dan tempat belajar siswa dalam budidaya buah naga.
Kendala
Adanya hewan bajing dan burung pemakan buah naga yang menyebabkan buah naga
menjadi berlubang, rusak dan busuk.
Pembelajaran
Budidaya buah naga dapat meningkatkan penghasilan petani dengan hasil yang
menggiurkan
Biaya budi daya buah naga lebih murah dan hasil buahnya dapat dipasarkan dengan
mudah dan bernilai ekonomi tinggi.
Rekomendasi
Supaya budidaya buah naga ini dijadikan langkah awal para petani untuk mendapatkan
hasil perekonomian yang lebih besar.
Budidaya buah naga dapat dilakukan di pekarangan ataupun di halaman rumah tidak harus
di kebun atau di sawah sehingga semua desa dapat melakukan budi daya buah naga
Buah naga memiliki banyak manfaat salah satunya sebagai obat berbagai macam penyakit
Diadakannya pelatihan untuk mengolah hasil budidaya buah naga agar bisa menjadi
makanan awet dan tidak cepat busuk.
Informasi lebih lanjut, hubungi
Bapak Muhammad Makin 085 326 049 252
60
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA
Inovator Lokasi
IBU MARYATI
Desa Jeruk Kecamatan Pancur
RINGKASAN
Latar Belakang
Desa Jeruk Kecamatan Pancur banyak sekali pengrajin batik. Pewarnaan pada batik
menjadi salah satu unsure penting dalam menciptakan karyaseni batik yang indah. Namun dalam
proses pewarnaan banyak pengrajin batik yang belum mengolah limbahnya secara benar. Air
bekas cucian yang bercampur dengan bahan-bahan kimia termasuk bahan pewarna sintetik batik
dialirkan begitu sajakeselokandanlangsungmenujusungai yang menyebabkanpencemaran air.
Masalah tersebut memberikan ide bagi masyarak atuntuk membuat pewarna alami sebagai
alternatif penggunaan pewarna sintetik. Selain lebih ramah lingkungan dengan menggunakan
bahanpewarna alami juga dapat menghasilkan warna-warna batik klasik yang alami.
Mereka bergabung dengan kelompok usaha bersama berkonsultasi dengan kepala desa
untuk menyapaikan idenya. Kepala desa menyambut dengan baik dan bias menjadi gagasan
untuk unit usaha BUMDESA.
Tujuan
Menambah income pendapatan bagi keluarga dan masyarakat terutama pengrajin batik
Mengatasi pencemaran lingkungan
61
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA
Memanfaatkan bahan alam untuk pewarna batik
Manfaat
Hasil pewarnaan batik tulis memiliki warna yang klasik sehingga banyak diminati
masyarakat sehingga dapat menghasilkan nilai tambah secara ekonomi yang lebih tinggi
Dapat mengatasi pencemaran lingkungan
Berpotensi sebagai unit usaha BUMDesa
Proses
Proses pewarnaan batik tulis dengan pewarna alami yaitu:
1. Perencanaan bersama pemerintah desa
2. Proses pewarnaan batik tulis dengan bahan alami
a. Menyiapkan alat dan bahan yang telah tersedia agar proses pencelupan bias
dilaksanakan.
b. Pewarna alami yang ingin digunakan direbus terlebih dahulu. Kemudian rebusan
pewarna alami dituang pada baskom.
c. Proses pencelupanya itu mencelupkan kain mori yang sebelumnya telah direbus
dengan tawas agar ketika proses pencelupan warna lebih kuat meresap pada kain.
Pencelupan dapat dilakukan berkali-kali tergantung dari ketahanan warna yang
diinginkan.
d. Setiap selesai satu kali pencelupan, kain dijemur sampai agak kering. Kemudian
dilanjutkan dengan proses pencelupan dengan warna lain yang berasal dari pewarna
alami, misalnya kunyit, indigo, daunjati, kulitkacang, kulitjaranan, serabutkelapa, dll.
e. Merebus kain yang sebelumnya telah dijemur hingga agak kering dengan
menggunakan tanah liat selama lima menit dengan tujuan untuk menguatkan warna.
3. Batik tulis dengan pewarna alami siap dipasarkan.
4. Rencana pengembangan.
Pelaku :
Warga masyarakat / individu terutama para pengrajin batik
Pendanaan :
Pendanaan masih besifat swadaya mandiri dari pelaku
Hasil
Pengrajin batik desa Jeruk dapat memproduksi batik dengan pewarna alami.
Mengurangi pencemaran lingkungan yang ada di desa Jeruk.
Batik yang dihasilkan memiliki warna yang klasik dan banyak diminati oleh kosumen.
Kendala
Penggunaan pewarna alami harus kain haru di celup berulang kali agar warna bisa
menempel
Jika musim penghujan akan kesulitan dalam menggunakan pewarna alami karena kain
moeri tidak bisa kering
Penggunaan pewarna alami warnanya kurang mencolok sehingga hanya masyarakat
tertentu yang menyukai batik dengan pewarna alami.
Pembelajaran
Bahan alami yang berasal dari tumbuhan dapat dimanfaatkan untuk membuat pewarna
alami batik tulis.
Biaya lebih murah dan hasil warna lebih klasik.
Rekomendasi
Supaya kegiatan ini menjadi bagian tata kelola desa dalam upaya menjaga lingkungan
agar lingkungan tidak tercemar terutama air dan tanah.
Pewarna batik tulis dengan bahan alami dapat dibuat oleh desa karena bahan yang
digunakan mudahdiperoleh dari alam.
Informasi lebih lanjut, hubungi:
INOVATOR LOKASI
BAPAK YAKUN Desa Warugunung Kecamatan Pancur
RINGKASAN
Latar Belakang
Desa warugunung kecamatan pancur merupakan desa yang terdapat sungai yang berada di
dekat desa. Sungai tersebut banyak sekali batu alam yang belum dimanfaatkan. Pak yakun
warga desa warugunung memiliki ide kreasi inovatif untuk memanfaatkan batu-batu tersebut
menjadi sebuah kerajinan cobek dan ulek yang bisa dimanfaatkan masyarakat.
Cobek adalah salah satu alat tradisional untuk memasak yang perkembangannya tidak signifikan
namun produknya masih diminati hingga saat ini. Persaingan dengan alat penghalus modern
seperti blender secara umum tidak terlalu berpengaruh besar, meskipun hampir tiap rumah
63
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA
sudah memiliki blender pasti tetap memiliki cobek, sebab kebanyakan orang masih menganggap
bahwa rasa bumbu yang dihaluskan dengan cobek lebih enak dari pada penggunaan blender.
Tujuan
Menambah income pendapatan bagi keluarga dan masyarakat
Memanfaatkan batu alam yang ada di sekitar sungai
Menciptakan lapangan kerja baru
Manfaat
Hasil kerajinan cobek menghasilkan nilai tambah secara ekonomi
Dapat menyerap tenaga kerja dan mengurangi jumlah pengangguran
Berpotensi menjadi unit usaha BUMDESA
Proses
Proses pembuatan cobek yaitu :
1. Menyiapkan bahan yang digunakan untuk membuat cobek yaitu batu asli yang di ambil dari
sungai.
2. Setelah itu batu dipecah
3. Setelah batu dipecah lalu diukur dan dibentuk sesuai ukuran –ukuran dasar yag nantinya
akan menjadi bangkalan
4. Bakalan tersebut dibentuk menjadi cobek yang dilakukan secara manual
5. Hasil cobek dan rencana pengembangan
Pelaku :
Warga masyarakat / individu
Pendanaan :
Pendanaan masih besifat swadaya mandiri dari pelaku
Hasil
Pemanfaatan batu alami dapat digunakan untuk kerajinanan membuat cobek, uleg,
lumpang, alu dan nisan sera kerajinan lainnya asalkan memiliki keahlian dalam
membuatnya.
Adanya pembuatan kerajinan cobek dapat menambah penghasilan bagi penduduk
warugunung
Berpotensi sebagai unit usaha BUMDESA
Kendala
Penggunaan alat yang masih sederhana dan manual membuat produksi cobek terbatas
Pengambilan batu alam dari sungai yang jaraknya agak jauh dari desa membuat pengrajin
keberatan dalam mengambilnya
Pembelajaran
Kerajinan cobek dapat dibuat dengan memanfaatkan batu alam yang ada di desa.
Kerajinan cobek tidak membutuhkan modal usaha yang besar tetapi hanya membutuhkan
keahlian dalam pembuatannya.
Kerajinan cobek masih banyak diminati masyarakat sehingga dapat dipasarkan dengan
mudah dan bernilai ekonomi.
Rekomendasi
Kerajinan cobek dapat dijadikan sebagai peluang usaha karena masih banyak diminati
masyarakat.
Semua desa dapat membuat kerajinan cobek asalkan memiliki batu alam sebagai bahan
utama dan memiliki keahlian dalam membuat kerajinan.
Contact Person:
Bapak Yakun Nomor HP : 082 322 128 733
64
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA
Inovator Lokasi
Ibu Sutipah Desa Sendangcoyo Kecamatan Lasem
RINGKASAN
Desa sendangcoyo Kecamatan lasem
Kabupaten Rembang merupakan salah satu
desa yang terletak di daerah dataran tinngi di
wilayah kecamatan Lasem. Sebagian besar
penduduk bermata pencaharian sebagai petani
karena Selain wilayah pertanian yang cukup
ditanami padi, sayur sayuran ada juga wilayah
kering (tegalan) yang menghasilkan berbagai
buah buahan diantaranya buah tewel atau yang
sering kita kenal buah nangka selain itu juga
banyak ditemukan hasil lain seperti mangga,
duren, pepaya, dan jenis umbi - umbian (entik),
kunir(kunyit).
INOVASI
Dengan memanfaatkan hasil buah tewel yang
melimpah ini dibuatlah sebuah trobosan baru
yang mempunyai nilai jual dan berdaya untuk
kelompok tani wanita mawar merah desa
sendangcoyo. Dengan tujuan meningkatkan
pendapatan dan menjadi kegiatan positif bagi
LATAR BELAKANG kelompok ini. Selain abon tewel ,dibuat juga
sebuah olahan kripik seperti kripik sukun,
Desa Sendangcoyo merupakan desa yang pisang, emping gadung dan umbi –umbian
terletak didataran tinggi gunung lasem dengan (entik) dan berlanjut sebuah pruduk serbuk
hasil bumi yang melimpah seperti dalam hal ini kunirasem Semua kegiatan ini berjalan
tewel Ketika musim buah tewel ini melimpah berkelanjutan dan terus menerus dilakukan
masyarakat desa sendangcoyo mulai bingung karena musim panen yang bergantian.
mengatasinya ,karena biasanya pada saat
musim panen raya harga tewel pun ikut turun
drastic sehingga masyarakat yang bergerak di
kelompok wanita tani mawar merah ini
mencoba untuk berpikir keras bagaimna hasil
yang melimpah ini menjadi sebuah olahan yang
mempunyai nilai jual tinngi.Maka terwujudlah
sebuah ide untukmembuatabon yang berasa
dari bahan baku tewel dengan daging ayam. 65
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA
TUJUAN
Menambah income pendapatan bagi keluarga dan masyarakat terutama petani
Menjaga agar petani tidak rugi yang diakibatkan penurunan harga tewel pada saat musim
panen yang melimpah.
Menciptakan lapangan kerja baru
PROSES
Bahan baku :
PELAKU :
Penanggungjawab : KepalaDesa
Ketua : Sutipah
Sekretaris : Awit dan Sumini
Bendahara : SetyaRini
Anggota : Sumiyati, Jumaeroh, Jatemi, Lakemi, Suharti, Kaswati, Sulastri,
Lestari,Paeni, Suyati, Yati,Siti, Indri Nugraini, Sri Sunaryati, Eni,
Kundayani, Arif Susanti
REKOMENDASI
Agar menjadikegiatan yang positif untuk masyarakat desa khussnya ibu ibu, dapat diberdayakan
seperti pembuatan abon tewe lini dengan harapan menjadikan masyarakat menjadi lebih sejahtera
dan maju desanya.
Informasi lebih lanjut, hubungi:
66
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA
RINGKASAN INOVASI
Berawal dari Bau Tak sedap menjadi kanwarga Limbah tempe di manfaatkan oleh warga sebagai
Desa Karasgede berinisiatif memanfaatkan teknoligi BIO GAS yang dimanfaatkan sebagai sumber panas
untuk merubah sebagai sumber energy panas, dan berfungsi sebagai pengganti LPJ oleh warga
dengan teknologi dapat belajar dan berbagiilmu, ha Desa Karasgede dan sekarangyang dikelola oleh
lini terbukti adanya BUMDES ,sebagai Unit Usahanya
pemikiranpemanfaatanbautaksedap yang
bersumber dari limbah produksi tempe dari warga
dan oleh warga serta pemerintah Desa Karasgede
memanfaatkan limbah terebut sebagai energy
panas.
Dengan ditemukannya teknologi guna
memanfaatkan limbah produksi tempe oleh warga
menjadi energy panas oleh warga Desa Karasgede
membangun tempat pengolahan limbah tempe guna
di ubah menjadi energy panas dan menimbulkan
inisiatif warga untuk membuat saluran dari tempat
pengolahan kerumah untuk dimanfaatkan sebagai
pengganti LPJ. dengan demikian akan mengurangi
pengeluaran waga dalam belanja LPJ.
PROSES
3. Koordinasi antara produsen tempe dengan desa
4. Pembangunan penampung limbah tempe
dengan system pengasil bio gas
5. Pembuatan saluran dari produsen tempe ke bak
penampung.
6. Pembuatan saluran Dari bak penampung /
pengolah limbah penghasil Bio Gas di pasang
saluran menuju kerumah warga yang langsung
di hubungkan ke kompor,
7. Dan selanjutnya berfungsilah bio gas sebagai
pengganti LPJ dan oleh warga dimanfaatkan
untuk memasak,
8. Untuk menjaga kelangsungan pemerintah desa
dibuatlahlah peraturan desa tentang produksi
bio gas sebagai unit usaha BUMDes
LATAR BELAKANG HASIL / PENCAPAIAN
Desa Karasgede merupakan salah satudesa di Unit usaha BUMDES Desa Karasgede telah banyak
wilayah Kecamatan Lasem dengan kondisi alam hasil yang di capai terutama bagi warga sekitar
yang subur dan merupakan lahan produksi pangan, pemakai bio gas
kondisi yang bemikian muncul suatu pemikiran
bahawa perlunya pengolahan alam oleh petani PEMBELAJARAN
sebagai penghasil hasiltani, baik padi, kacang dan 1. Pengolahan limbah tempe bias mengurangi
lain lain. pengeluaran warga desa Karasgede
Disisih lain dengan adanya produsen tempe 2. Memberikan harapan kepada warga Bersama
67
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA
mengakibatkan lain yaitu bau dari limbah tempe, pemerintah desa dalam pengemasan bio gas
Maka muncul ide untu kmemanfaatkan limbah
tersebut oleh warga desa yaitu pembuatan bio gas,
REKOMENDASI
Kegiatan ini akan sangat bermanfaat bagi masyarakat,
karena akan mengurangi beban pengeluaran rutin
yang digunakan untuk pembelian bahan bakar.
Agar menjadi suatu keagiatan dalam mewujudkan
kesejahteraan masyarakat.
PELAKU KEGIATAN
Penanggung jawab : Kepala Desa
Ketua : AHMAD RIYADI
Bendahara : SRI WARSINI
Sekretais : DIAH AYU WULANDARI
Seksikemitraan dan : SANTOSO
kerjasama
Seksipengembangan, : SARPIN
pelayanan TTG dan
usaha
68
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA
69
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA
PEMBELAJARAN
Pada tahap awal, pihak desa memakai potongan bambu sebagai media. Namun bambu
tidak awet, karena gempuran ombak dan pengaruh air laut yang mengandung kadar garam tinggi.
Selanjutnya medianya diganti dengan pasak beton dan rangkaian ban bekas yang berfungfi
sebagai rumpon.
Bibit kerang hijau sudah disediakan oleh alam, sehingga tidak perlu pengadaan. Cukup
memasang media yang dikaitkan dengan tali. Selang 1 – 2 bulan biasanya mulai muncul bibit
kerang hijau yang menempel pada rakit. Sampai masa panen minimal butuh waktu hingga 4 bulan,
dengan grade panjang 5 cm dan lebar 2 cm. Perawatan kerang hijau ini sangat mudah. Cukup
dipantau secara rutin supaya tidak hanyut terbawa arus ombak.
REKOMENDASI
Berdasarkan poin nomor 5, pengembangan budidaya ini menghadapi beberapa kendala yakni:
a. Pemakaian media yang kurang tepat mengakibatkan tidak awet dan hanyut terbawa arus
b. Banyak ditumbuhi runti
c. Rawan terjadi pencurian
Adapun upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut adalah:
a. Mengganti dengan media yang lebih kuat
b. Pada saat panen, kerang hijau disortir dan dibersihkan dari runti yang menempel
c. Pengawasan oleh masyarakat untuk meminimalisir pencurian
ILUSTRASI KEGIATAN
Latar Belakang
Potensi sumber daya perikanan
yang ada di Desa Tunggulsari terhitung
sangat melimpah ruah, sehingga tak
jarang ikan tak memiliki nilai jual. Maka
dari itu, mereka berinisiatif mengolah ikan
tangkapan sendiri menjadi nilai jual yang
tinggi, dengan mendatangkan pelatih-
pelatih professional dari Dinas Perikanan
dan Kelautan dan Dinas Tenaga Kerja.
Melalui OPD untuk meltaih kelompok ibu-
ibu nelayan. Gagasan inilah yang melatar
belakangi pemanfaatan ikan menjadi
olahan yang bukan hanya menjadi
penunjang perekonomian, namun juga
memberikan arti penting bahwa ikan
merupakan salah satu bahan makanan
yang banyak dikenal dan dikonsumsi
masyarakat. Sebelum adanya pelatihan
yang digalakkan, tak jarang masyarakat
Tunggulsari membiarkan ikan tangkapan
mereka membusuk berhari-hari karena
upah yang didapat tidak sebanding
dengan jerih payah yang dilakukan.
Kegiatan pelatihan dijalankan dan
menggandeng dua kantor dinas tersebut
pada Tahun 2000 ketika ada program dari
PNPM Mpd pertama kali dicetuskan oleh
pemerintahan.
Tujuan
Dari penjelasan diatas, sektor perikanan yang ada di Desa Tunggulsari dapat memberikan
dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi diantaranya sebagai berikut:
71
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA
1. Memenuhi kebutuhan pangan dan gizi masyarakat pada umumnya dan penduduk desa
Tunggulsari pada khususnya. Kandungan gizi ikan sangat penting bagi generasi penerus
bangsa yang sehat dan pintar
2. Memberikan penghasilan bagi masyarakat desa Tunggulsari
3. Menaikkan derajat ekonomi rakyat desa Tunggulsari
4. Menjadi ikon penting dalam setiap orang yang berkunjung di desa Tunggulsari yang
memiliki makanan khas atau oleh-oleh yang bias dipamerkan bukan hanya di desa
Tunggulsari atau kecamatan Kaliori namun bisa dipamerkan di pameran khas makanan
Nusantara.
Hasil
Sebagai desa yang berlimpah dengan hasil laut, tak heran bila banyak masyarakat
setempat mengolah ikan menjadi beberapa macam-macam olahan ikan diantaranya; Bakso,
Nugget, Surimi, Kripik Ikan, Krupuk Aneka varian (Rajungan, cumi, ikan, udang).
Sejak tahun 2000 lalu, pengusaha olahan ikan mulai menjamur di desa Tunggulsari,
lapangan kerja semakin meningkat dan pendapatanpun ikut serta mengiringi. Berkat ide kreatif
mereka, sedikit banyak membantu pemerintah dalam mengentas pengangguran.
Kini, mereka menikmati omzet rata-rata berkisar antara Rp 300.000,- hingga Rp
1.000.000,- setiap minggunya. Hanya saja, akhir-akhir ini bahan utama tepung tapioka yang
digunakan naik signifikan. Secara otomatif laba yang diperolah pun turun separo.
Manfaat
Selain dalam segi ekonomi, perikanan juga mampu memberikan manfaat dalam segi sosial
yaitu menjalin hubungan atau relasi sehingga secara otomatis terjalin hubungan dengan banyak
orang. Misal; nelayan dengan pengolah ikan. Penjual olahan dengan pembeli/distributor.
Distributor dengan pembeli yang memiliki skala besar maupun kecil.
72
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA
Destinasi wisata Hutan Mangrove yang diindetikkan dengan Jembatan Merahnya ini berada di
pesisir Desa Pasar Banggi Kecamatan Rembang. Dengan keunikan jenis tumbuhannya yang
hidup di atas lumpur dan perairan pesisir dangkal, menciptakan sensasi tersendiri untuk
digunakan sebagai alternativ kunjungan wisata maupun sebagai obyek penelitian dari
berbagai perguruan tinggi.
Upaya penyelamatan garis pantai dan pelestarian tanaman bakau (mangrove) yang ternyata
mampu menghadirkan banyak manfaat untuk masyarakat desa Pasar Banggi khususnya dan
masyarakat luas pada umumnya.
LATAR BELAKANG
Upaya penyelamatan garis pantai dari aktifitas abrasi merupakan tujuan awal penanaman pohon
mangrove, di sepanjang pantai Desa Pasar Banggi yang mulai dilakukan tahun 1960 yang
diprakarsai oleh sekelompok masyarakat. Kemudian di tahun 2000 an, mulai digalakkan kembali
penanaman pohon mangrove, yang diprakarsai oleh Kelompok “SIDODADI MAJU” Desa Pasar
Banggi, hingga berkembang semakin meluas, yang semula hanya ± 10 Ha, hingga sekarang
menjadi ± 40 Ha.
Setelah pohon-pohon mangrove yang dibudidayakan tersebut tumbuh dan berkembang, akhirnya
muncul gagasan berinovasi untuk dimanfaatkan dalam bidang wisata, sehingga hutan mangrove
tersebut dijadikan Destinasi Wisata yang dinamakan “JEMBATAN MERAH”.
73
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA
Hasil pengelolaan destinasi wisata ini pun saat ini masih digunakan untuk pengembangan obyek
dan penambahan berbagai fasilitas yang diperlukan, antara lain penataan akses jalan, penataan
lahan parkir dan juga pemenuhan MCK-nya, serta untuk biaya operasional dan honor pengelola.
Destinasi Wisata Hutan Mangrove dengan Jembatan Merahnya ini dibuka setiap hari Senin
sampai dengan hari Minggu, mulai jam 07.00 sampai dengan jam 17.00 WIB. Untuk masuk di
area wisata, ada fasilitas ojek yang dapat diakses di lokasi parkir dan di depan gapura obyek
wisata, sehingga pengunjung tidak perlu jalan kaki menuju obyek wisata ini.
FASILITAS
Fasilitas lahan parkir yang luas;
Fasilitas MCK;
Kios-kios penjual makanan dan minuman;
Fasilitas jasa ojek;
PENGELOLA
Destinasi wisata hutan Mangrove dengan Jembatan Merahnya ini dikelola oleh Kelompok Wisata
Desa Pasar Banggi yaitu Tarmuji, H. Khumaidi, Samadi, H. Maskat, Sahal, H. Purwanto, Mustofa,
dan Suyono dengan pelindung yaitu Kepala Desa Pasar Banggi.
Kendala :
74
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA
Desa Sridadi merupakan salah satu Desa di Kecamatan Rembang yang berbatasan dengan
Desa Padaran di sebelah timur dan utara, dengan Desa Kumendung di sebelah selatan,
dengan Desa Tireman di sebelah barat.
Desa Sridadi memiliki keistimewaan tersendiri di bandingkan dengan desa-desa yang lain di
Kecamatan Rembang, yaitu masih tumbuhnya pohon-pohon asem yang telah mencapai usia
puluhan tahun. Dan hal ini merupakan satu-satunya desa yang masih memiliki pohon asem
dari seluruh desa di Kecamatan Rembang.
LATAR BELAKANG
Karena merasa memiliki asset yang istimewa inilah, kemudian maka Kelompok Tani Hutan ”JATI
MULYO” Dukuh Ngampo, berinovasi untuk memanfaatkannya menjadi salah satu destinasi wisata
yang unik.
1. Melestarikan tanaman langka (pohon asem) yang usianya telah mencapai puluhan tahun;
2. Menciptakan lapangan pekerjaan baru;
3. Menambah income kelompok masyarakat dan desa
75
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA
PENGELOLAAN DAN PENDANAAN
Sistem pengelolaan dan pendanaan masih dilakukan secara swadaya oleh kelompok masyarakat
yang tergabung dalam Kelompok Tani Hutan “Jati Mulyo”, yang didukung oleh Pemerintah Desa
Sridadi dan masyarakat Dukuh Balong Desa Sridadi.
Pendapatan yang diperoleh dari pengelolaan Destinasi Wisata Spot Omah Asem ini untuk
sementara masih digunakan untuk:
FASILITAS
Fasilitas lahan parkir yang rindang;
Fasilitas MCK;
Kios-kios poenjual makanan dan minuman.
PENGELOLA
Pengelolaan Destinasi wisata Spot Omah Asem ini oleh Kelompok Tani Hutan “JATI MULYO”
Dukuh Ngampo Desa Sridadi, dengan personil intinya adalah:
KENDALA
1. Belum adanya regulasi (produk hukum) di Kabupaten Rembang yang memayungi kelestarian
pohon asem sebagai pohon yang telah langka, apalagi lokasi tumbuh kembang pohon asem
tersevut berada di sepanjang jalan Kabupaten. Sehingga dikhawatirkan apabila tidak ada
kebijakan yang pro aktif dari Pemerintah Daerah dikhawatrikan pohon langka dan destinasi
wisata ini pun akan punah.
2. Perlunya tambahan permodalan untuk menambah fasilitas destinasi wisatanya,
REKOMENDASI
1. Adanya dukungan regulasi dan kebijakan yang memihak dari Pemerintah Daerah Kabupaten
Rembang;
2. Perlunya dukungan pendanaan;
3. Melakukan variasi wahana pendukung Destinasi Wisata Spot Omah Asem untuk menghindari
kejenuhan pengunjung.
76
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA
INOVATOR LOKASI
MAS ARIS MUNANDAR Desa Criwik Kecamatan Pancur
RINGKASAN
Kehadiran budidaya Jamur tiram seakan
menjadi nafas segar untuk peluang bisnis
yang menguntungkan,masyarakat desa Criwik
Kecamatan Pancur Kabupaten Rembang
memanfaatkan ruang kosong dan waktu luang
untuk membudidaya jamur tiram. Budidaya
jamur tiram tentu dapat menjadi salah satu
alternatif yang menarik hal ini karena besarnya
minat masyarakat untuk mengkonsumsi jamur
tiram. Selain membudidaya jamur masyarakat
desa Criwik berinisiatif mengembangkan
kewirausahaan yaitu dengan membuat kripik
jamur hasil dari budidaya sendiri. Tingginya
minat masyarakat akan jamur tiram
menjadikan jamur tiram salah satu bahan
makanan yang paling dicari dengan alat dan
tempat seadanya asalkan ulet dan tekun
bisnis ini bisa menjadi lahan penghasilan yang
menggiurkan.
Latar Belakang
Desa Criwik Kecamatan Pancur Kabupaten Rembang merupakan desa yang Mayoritas
penduduk bermatapencaharian sebagai petani. Sebagai petani banyak sekali kebutuhan yang
belum bisa terpenuhi sehingga banyak pemuda desa yang setelah lulus SD atau SMP mereka
pergi merantau untuk memperoleh uang. Masalah tersebut yang memberikan ide salah satu
pemuda desa Criwik yaitu Mas Aris lalu berfikir bagaimana agar tidak terjadi kesenjangan
ekonomi bagi para pemuda agar dapat memperoleh penghasilan tanpa merantau. Lalu Mas Aris
mempunyai ide akan membudidaya jamur tiram dan olahan makanan. Jamur tiram merupakan
salah satu jenis jamur yang mudah dibudidayakan oleh sebab itu Mas Aris bergabung dengan
Gapoktan dan berkonsultasi dengan Kepala Desa untuk menyampaikan idenya tersebut. Kepala
Desa menyetujui ide tersebut dan bisa menjadi gagasan untuk mejadi desa wisata dan gagasan
untuk unit usaha desa BUMDESA.
Tujuan
Menambah income pendapatan bagi keluarga dan masyarakat terutama anak-anak muda
agar tidak pergi merantau.
Memanfaatkan ruang kosong dan waktu luang para pemuda desa
Menciptakan lapangan kerja baru
Manfaat
77
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA
Budidaya jamur dapat menghasilkan nilai tambah secara ekonomi bagi masyarakat
Dapat menyerap tenaga kerja dan mengurangi jumlah pengangguran
Berpotensi menjadi unit usaha BUMDESA dan desa wisata
Proses
Proses budidaya jamur yaitu:
1) Langkah awal cara memulai budidaya jamur tiram yaitu harus memilih bibit yang
berkualitas
2) Membuat media tanam untuk budidaya jamur tiram. Media tanam yang digunakan untuk
jamur terdiri dari beberapa bahan kombinasi yaitu: serbuk kayu bekas gergaji 1 karung,
bekatul 3kg, tepung jagung 3kg, kalisium (caco3) 3kg dan air kurang lebih 40 liter. Cara
membuat bagianya semua bahan dicampur secara merata (jika digenggam tidak
mengeluarkan air atau digenggam tidak pecah).
3) Fermetasi media tanam budidaya jamur tiram, media tanam jamur tiram didiamkan selama
5-10 hari agar terjadi pengapuran / pelapukan pada media tanam.
4) Sterilisasi media tanam dengan carra mengukus media tanam selama 3-8 jam lalu
didiamkan selama 24 jam.
5) Proses inokulasi (pembibitan)
6) Proses inkubasi, bertujuan agar bibit yang telah diinokulasi akan segara ditumbuhi miselim
sekitar 40 hari akan tumbuh jamur.
7) Menyiram / menyemprot jamur secara rutin sehari 3X
8) Masa panen jamur
9) Rencana pengembangan
Salah satu inovasi yang dilakukan yaitu mebuat olahan jamur menjadi kripik jamur
Pelaku :
Warga masyarakat / individu diantaranya yaitu MC Group dengan ketua mas aris
munandar dengan dibantu oleh mas suryono
Pendanaan :
Pendanaan masih besifat swadaya mandiri dari pelaku
Hasil
Budidaya jamur dan makanan olahannya dapat memberikan pekerjaan baru bagi para
pemuda desa criwik dan tidak perlu merantau keluar kota
Dapat menghasilkan uang dengan pekerjaan yang cukup dilakukan dirumah saja
Adanya wirausaha kripik jamurdapat mengatasi pembludakan jamur dipasar, sehingga
jamur tetap laku dipasaran
Berpotensi sebagai desa kawasan wisata dan unit BUMDESA
Kendala
Adanya virus yang menyerang jamur sehingga menyebabkan jamur rusak dan
mengakibatkan kerugian yang sangat besar
Memotivasi para petani jamur yang pernah mengalami kerugian dan kegagalan dalam
budidaya jamur
Pembelajaran
Budidaya jamur dapat meningkatkan penghasilan karena tingginya minat masyarakat untuk
mengkonsumsi jamur
Budidaya jamur mudah dilakukan asalkan ada ruang kosong dan tahuu cara
pemeliharaanya
Biaya budidaya jamur lebih murah dan hasil jamurnya dapat dipasarkan dengan mudah
dan bernilai ekonomi tinggi
Rekomendasi
Budidaya jamur dapat dijadikan sebagai peluang usaha beromset luar biasa
Aneka olahan jamur berprospek tinggi, tidak hanya dijadikan kripik jamur saja tetapi bisa
diolah menjadi beberapa macam pangan yang berprospek tinggi diantaranya adalah
krupuk jamur, pepes jamur, sop jamur, sate jamur, bakso jamur, dan aneka makanan
olahan lainnya.
Ruang budi daya jamur harus steril dan selalu di bersihkan agar tidak terdapat virus yang
menyerang jamur
Contact Person:
Mas Aris Munandar Nomor HP : 082225880318
Email : mushromingarjojaya@gmail.com 78
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA
Inovator
Ibu Sugiyarsih
Lokasi
Desa Tuyuhan Kecamatan Pancur
RINGKASAN
Latar Belakang
Desa Tuyuhan Kecamatan Pancur merupakan desa yang berpenduduk padat. Banyaknya
pengangguran yang ada di desa menyebabkan desa tuyuhan mendapatkan kuota program
usaha bersama komunitas (UBK) dari kementerian desa pembangunan daerah tertinggal dan
transmigrasi Republik Indonesia untuk mengikuti kegiatan pelatihan pembuatan sabun.
Pelaksanaan pelatihan pembuatan sabun diikuti oleh beberapa warga masyarakat Desa
Tuyuhan. Setelah mengikuti pelatihan warga tersebut berinovasi untuk membuat produk sabun
cair untuk mencuci piring dan mencuci baju dengan merk dagang BUSIH (Busa Bersih). Ide
tersebut disetujui oleh kepala desa dengan tujuan agar tercipta lapangan kerja baru dan warga
masyarakat desa tuyuhan bisa lebih maju, tidak ada pegangguran, dan sebagai hasil produksi
yang menjadi gagasan untuk unit usaha BUMDESA.
Tujuan
Menambah income pendapatan bagi masyarakat dan desa
Membuka lapangan pekerjaan baru dan mengurangi angka pengangguran
Menciptakan produk sabun cair yang bermutu
Manfaat
Hasil produksi sabun dapat menghasilkan nilai tambah secara ekonomi
Dapat menyerap tenaga kerja dan mengurangi jumlah pengangguran
Berpotensi menjadi unit usaha BUMDESA
79
KABUPATEN REMBANG
KATALOG INOVASI DESA
Proses
Proses pembuatan sabun cair yaitu :
1. Siapkan alat dan bahan
Bahan yang digunakan untuk membuat sabun yaitu : texapon 7 kg, camperlan 800 ml,
Natrium Klorida 300 ml, sodium sulfat 150 ml, soda ash 300 gram, air 35 liter, pewangi 105
ml dan pewarna secukupnya.
2. Masak air hingga mendidih sekitar 35 liter, setelah air mendidih masukkan bahan-bahan
yaitu : Natrium klorida, Sodium sulfat dan soda ash, lalu aduk-aduk sampai larut.
3. Setelah larut campuran tersebut ditaruh di baskom besar lalu di mixer selama kurang lebih
2 jam
4. Lalu masukkan Texapon, Camperlan dan pewarna ke dalam campuran bahan yang telah di
mixer.
5. Setelah dingin larutan sabun cair tadi dikasih pewangi secukupnya
6. Pengemasan sabun dan pemasan sabun yang telah jadi
Pelaku :
Warga masyarakat / individu diantaranya yaitu : mas nanang bagus susilo, mas haryono,
bu masriah dan bu sugiyarsih
Pendanaan :
Pendanaan berasal dari kementerian desa
Hasil
Sabun cair BUSIH dapat mengurangi pengangguran di desa tuyuhan karena dengan
adanya unit usaha tersebut lapangan pekerjaan menjadi bertambah
Keunggulan sabun cair BUSIH yaitu detergen bisa masuk ke serat kain, membersihakan
dengan cepat dan lembut di tangan
Dapat menghasilkan uang karena masyarakat banyak yang membutuhkan sabun cair
Berpotensi sebagai unit usaha BUMDESA
Kendala
Kendala yang di hadapi yaitu dalam bidang pemasaran, sabun cair BUSIH belum banyak
dikenal oleh masyarakat sehingga kalah saing dengan merk sabun cair lainnya yang lebih
terkenal
Pada saat launcing sabun cair BUSIH pertama kali hasil produk belum sempurna sehingga
image masyarakat tentang sabun cair BUSIH menjadi rendah
Pembelajaran
Pembuatan sabun cuci piring dan sabun cuci baju dapat menggunakan bahan SLS
(Sodium Laureth Sulfat) atau nama dagangnya Texapon, Natrium Sulfat, Camperlan,
Natrium Klorid, Parfum, Pewarna dan air
Suatu molekul sabun mengandung suatu rantai hidrokarbon panjang plus ujung ion bagian
hidrokarbon dari molekul itu bersifat hidrofobik dan larut dalam zat-zat non polar.
Sedangkan ujung ion bersifat hidrofilik dan larut dalam air
Unit usaha sabun cair BUSIH diproses dengancara yang sederhana dan mudah sehingga
cocok dilakukan untuk menambah lapangan pekerjaan dan mengurangi jumlah
pengangguran
Rekomendasi
Produksi sabun cair BUSIH agar tidak kesulitan dalam pemasaran yaitu bisa dengan
mengubah kemasan sabun cair agar menjadi lebih menarik
Pemasaran sabun cair selain dipasarkan secara langsung bisa juga secara online
Semua desa bisa memproduksi sabun cair karena proses pembuatannya sangat mudah
dan dengan biaya yang murah.
Informasi lebih jauh hubungi : IBU SUGIYARSIH 082 329 675 743
80
KABUPATEN REMBANG