2 ISSN:
http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
Berkala Ilmiah Pendidikan Mei 2019 2302-9528
Biologi
Widowati Budijastuti
Pendidikan Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Surabaya
Jalan Ketintang Gedung C3 Lt. 2 Surabaya 60231
Abstrak
Literasi adalah salah satu keterampilan yang dibutuhkan dalam keaksaraan era digital. Salah satu cara
untuk dapat melatihkan keterampilan literasi adalah dengan inovasi berupa penggunaan Lembar Kegiatan
Peserta Didik (LKPD) berbasis Literasi Sains. Habitat Invertebrata yang beragam membuat siswa hanya
mengenal keanekaragaman Invertebrata hanya dari buku saja. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk
menghasilkan LKPD Invertebrata berbasis literasi sains pada materi Dunia Hewan yang layak secara teoritis
berdasarkan hasil validasi para ahli. Penelitian ini menggunakan model penelitian 3D yang meliputi design,
define, dan develop. LKPD yang dikembangkan ditelaah oleh ahli biologi, ahli pendidikan biologi, dan guru
biologi menggunakan instrumen lembar validasi. Hasil penelitian menunjukkan jika LKPD layak secara
teoritis dengan persentase 92,88% dan kategori sangat valid.
Kata Kunci: Validitas, LKPD, Literasi Sains, Invertebrata.
Abstract
Literacy is one of the skills needed in digital era literacy. One way to be able to practice literacy
skills is by innovation in the form of using Literacy-based Student Activity Sheets. Diverse invertebrate
habitats make students only recognize the diversity of invertebrates only from books. The research
conducted aims to produce science literacy-based Invertebrate LKPD on theoretically feasible Animal World
material based on the results of the validation of experts. This study uses a 3D research model which
includes design, define, and develop. The tools developed were reviewed by two biologists in the fields of
education and non-education, as well as a biology teacher using a validation sheet instrument. The results
showed that the feasible LKPD theoretically reached 92.88% with a very valid category.
Keywords : Validity, student worksheet, Science Literate, Invertebrate.
116
BioEdu Vol. 8 No.2 ISSN:
http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
Berkala Ilmiah Pendidikan Mei 2019 2302-9528
Biologi
saja, tetapi juga diperairan laut dan perairan tawar. Jenis penelitian ini adalah penelitian
Sebagai contohnya anggota filum Molusca, ada yang pengembangan dengan menggunakan model
habitatanya di daerah terrestrial dan ada juga yang pengembangan 3-D yang meliputi 3 tahap yaitu
habitatnya di perairan laut. Sehingga, kebanyakan tahap pendefinisian (define), tahap perancangan
siswa mengenal keanekaragaman Invertebrata dari (design), dan tahap pengembangan (development).
buku atau Invertebrata yang ada di lingkungan Setelah perangkat dikembangkan kemudian
sekolah saja. dilakukan validasi oleh para ahli, yakni oleh ahli
Prastowo (2013) menuturkan jika LKPD dapat biologi, ahli pendidikan biologi, dan guru biologi
meminimalkan peran guru namun lebih mengaktifkan biologi dengan menggunakan instrumen lembar
peserta didik dan membantu peserta didik memahami validasi LKPD.
materi. Berdasarkan penelitian Haristy dkk. (2012) Setelah pengumpulan data selesai dilanjutkan
dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan hasil analisis data. Data dianalisis secara deskriptif
belajar antara siswa yang diajar dengan pembelajaran kuantitatif berdasarkan skor yang didapat dari
berbasis literasi dan yang diajar dengan pembelajaran validator yang kemudian dihitung menggunakan
konvensional. Pembelajaran berbasis literasi persamaan berikut:
memberi pengaruh sebesar 48,71% dalam
peningkatan hasil belajar siswa di SMA Negeri 1 Presentase Penilaian=
Pontianak. (∑skor total yang diperoleh) / (∑skor maksimal ) x 100%
Mengacu pada latar belakang di atas, penelitian
ini bertujuan untuk menghasilkan LKPD yang Nilai yang diperoleh selanjutnya diinterpretasi
dinyatakan layak secara teoritis berdasarkan hasil berdasarkan kriteria. Kriteria dinyatakan layak
validasi para ahli. apabila mencapai skor ≥ 70% (Riduwan, 2012)
METODE
117
BioEdu Vol. 8 No.2 ISSN:
http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
Berkala Ilmiah Pendidikan Mei 2019 2302-9528
Biologi
118
BioEdu Vol. 8 No.2 ISSN:
http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
Berkala Ilmiah Pendidikan Mei 2019 2302-9528
Biologi
Hasil validasi lembar kegiatan peserta didik oleh para untuk menunjang proses pembelajaran dan
ahli pada Tabel 1 menunjukkan data hasil validasi melatihkan keterampilan Literasi Sains siswa.
lembar kegiatan peserta didik yang dikembangkan Terdapat enam kriteria dalam penilaian aspek
sangat layak dengan persentase sebesar 92,88%. kelayakan isi. Skor terendah pada aspek isi yaitu pada
Dalam lembar kegiatan siswa ini ada beberapa aspek kriteria kesesuaian materi dengan indikator dan
yang dinilai yaitu penyajian, isi, dan kebahasaan. tujuan pembelajaran dengan jumlah skor sebesar 10.
Ditinjau berdasarkan kelayakan penyajian sebesar Hal tersebut dikarenakan terdapat ketidaksesuaian
93,93%; kelayakan isi sebesar 93,05%; dan instrumen penilaian dengan LKPD yang
kelayakan bahasa sebesar 91,66%. dikembangkan.
Validasi LKPD ini meliputi tiga aspek penilaian yaitu Pada instrumen penilaian terdapat kriteria penilaian
kelayakan penyajian, kelayakan isi, dan kelayakan kesesuaian materi dengan indikator dan tujuan
bahasa. Hal ini selaras dengan pendapat Widjajanti pembelajaran, padahal dalam LKPD hanya
(2008) bahwa LKPD yang baik mencakup tiga syarat mencantumkan tujuan pembelajaran, sehingga pada
yaitu syarat teknis meliputi penyajian LKPD yang kriteria yang dinilai diubah dengan tidak
dikembangkan, syarat didaktik meliputi aspek mencantumkan indikator pembelajaran namun hanya
komponen isi, dan syarat konstruksi yang meliputi tujuan pembelajaran. Menurut Amri (2013) terdapat
aspek kebahasaan yang diterapkan dalam LKPD. beberapa manfaat yang diperoleh dalam penggunaan
LKPD yang dikembangkan berdasarkan aspek LKPD saat proses pembelajaran yaitu dapat
penyajian memperoleh presentase sebesar 92,88% mempermudah siswa dalam menemukan suatu
dengan kategori sangat valid (Riduwan, 2013). konsep, membantu siswa menerapkan dan
Terdapat sebelas kriteria dalam penilaian aspek mengintegrasikan berbagai konsep yang telah
penyajian. Nilai yang terendah pada aspek penyajian diperoleh, sebagai salah satu alat penuntun belajar
ini yaitu pada kriteria alokasi waktu dengan jumlah siswa, sebagai penguatan terhadap topik yang
skor sebesar 10. Hal ini disebabkan karena alokasi diajarkan, dan sebagai salah satu alat petunjuk
yang dicantumkan pada LKPD 1, LKPD 2, dan praktikum.
LKPD 3 sebelum dilakukan revisi yaitu selama 120 LKPD yang dikembangkan merupakan LKPD
menit sehingga total waktu yang disediakan tidak berbasis Literasi Sains. Literasi sains diartikan
sesuai dengan kegiatan pembelajaran dan waktu dengan “melek huruf” yaitu kapasitas untuk
pembelajaran yang ada di sekolah. Namun peneliti menggunakan pengetahuan ilmiah, mengidentifikasi
sudah memperbaiki alokasi waktu yang tercantum pertanyaan dan menarik kesimpulan berdasarkan
pada LKPD menjadi 90 menit. Aspek penyajian fakta dan data untuk memahami alam semesta dan
menjadi salah satu faktor penting untuk menarik membuat keputusan dari perubahan yang terjadi
minat belajar siswa, hal tersebut didukung dengan karena aktifitas manusia (OECD, 2004).
LKPD yang dikembangkan mencantumkan identitas Pembelajaran yang menerapkan Literasi penting
yang jelas, memiliki desain yng menarik, tata letak untuk menumbuhkan pembaca yang baik dan kritis
runtut, tampilan sampul sesuai dengan pokok dalam bidang apapun. Strategi Literasi Sains dalam
bahasan, dan pemilihan gambar serta warrna yang pembelajaran dapat diterapkan dengan menggunakan
mendukung tampilan LKPD. Menurut (Widjajanti, daftar pengatur grafis. Pengatur grafis sebaiknya
2008) penampilan LKPD yang menarik menjadi diterapkan tidak secara berlebihan namun pas dalam
faktor pertama untuk menarik minat belajar siswa. penerapan LKPD (Laksono, 2017). Pengatur grafis
Berdasarkan aspek kelayakan isi, lembar kegiatan atau moda grafis yang diterapkan dalam LKPD
peserta didik yang dikembangkan berisi materi yang berbasis Literasi Sains ini meliputi hubungan tanya
sesuai dengan konsep meliputi filum Annelida, jawab, rantai peristiwa, dan Survey, Question, Read,
Mollusca, dan Arthropoda yang disajikan juga Recite, Review (SQ3R).
meliputi lapisan penyusun tubuh, rongga Hubungan tanya jawab melatihkan siswa untuk dapat
tubuh,simetri tubuh, dan reproduksi. Hal ini sudah membuat pertanyaan tentang fakta di dalam teks dan
sesuai dengan tagihan pada Kompetensi Dasar (KD) informasi tersirat. Salah satu contoh hubungan tanya
3.9. LKPD juga mengembangkan keterampilan jawab yang diterapkan dalam LKPD yaitu mengenai
Literasi Sains dengan menggunakan alat bantu ciri khas yang dimiliki oleh anggota filum
pengatur grafis. Hasil aspek kelayakan isi yang Arthropoda. Melalui hubungan tanya jawab siswa
memperoleh presentase rata-rata sebesar 93,05% dilatihkan untuk memiliki kemampuan inferensi
dengan kategori sangat valid. Hal ini menunjukkan (menanya dan menemukan jawaban). Rantai
bahwa LKPD yang dikembangkan layak digunakan peristiwa melatihkan siswa untuk mengamati dan
Marinta, Madha F & Budijastuti, Widowati : LKPD Invertebrata Berbasis Literasi
119
BioEdu Vol. 8 No.2 ISSN:
http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
Berkala Ilmiah Pendidikan Mei 2019 2302-9528
Biologi
120
BioEdu Vol. 8 No.2 ISSN:
http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
Berkala Ilmiah Pendidikan Mei 2019 2302-9528
Biologi
121
BioEdu Vol. 8 No.2 ISSN:
http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
Berkala Ilmiah Pendidikan Mei 2019 2302-9528
Biologi
122