4797 12394 1 PB PDF
4797 12394 1 PB PDF
Widayat
Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang
E-mail: widayat@umm.ac.id
Abstract
Abstrak
Dalam tiga dekade terakhir bidang secara rasional (Frinjs, et al., 2008).
ilmu keuangan (finance) telah Dalam praktik, ternyata hal ini tidak
berkembang pesat dengan memegang selamanya berlaku. Asumsi yang
pada asumsi bahwa para investor dipegang pada teori keuangan modern
dalam membuat keputusan bertindak tersebut dianggap oleh kaum ekonom-
111
Ekonomika-Bisnis,Vol. 01 No.02 Bulan Juni Tahun 2010 Hal 111 – 128
112
Penentu Perilaku Berinvestasi…(Widayat)
113
Ekonomika-Bisnis,Vol. 01 No.02 Bulan Juni Tahun 2010 Hal 111 – 128
114
Penentu Perilaku Berinvestasi…(Widayat)
115
Ekonomika-Bisnis,Vol. 01 No.02 Bulan Juni Tahun 2010 Hal 111 – 128
116
Penentu Perilaku Berinvestasi…(Widayat)
Artinya, bahwa ada banyak instrumen yang yang cukup terkenal adalah
yang dapat dipakai oleh konsultan Theory of Planned Behavior. The
investasi atau perencana keuangan Theory of Planned Behavior diusulkan
untuk mengukur preferensi investor oleh Icek Ajzen pada 1985 melalui
terhadap risiko. artikelnya yang berjudul: “From
Intentions to Actions: A theory of
Perilaku Berinvestasi Planned Behavior”. Teori tersebut
Perilaku (behavior) dan minat dikembangkan dari Theory of
(intention) merupakan dua istilah yang Reasoned Action, yang diusulkan oleh
berkaitan erat. Pada Dictionary of Martin Fishbein bersama dengan Icek
Psychology, perilaku merupakan istilah Ajzen pada 1975.
generik yang meliputi aksi, aktifitas, Teori reasoned behavior, telah
respon, reaksi, pergerakan, dan proses banyak diterapkan di berbagai bidang,
operasi yang merupakan respon terukur antara lain perilaku konsumen. Jianjun
dari suatu organisme hidup. Dalam Wu dan Jing Jian Xiao (2006)
tradisi yang sudah cukup lama mengemukakan bahwa perilaku aktual
mengetengahkan bahwa perilaku seorang individu dipengaruhi oleh
mengandung set of coherent limits. beberapa faktor. Dalam teori tersebut
Perilaku akan lebih bermakna jika dijelaskan bahwa perilaku memiliki
dikaitkan dengan sesuatu yang terukur. hubungan baik langsung maupun tidak
Sementara intention adalah keputusan langsung dengan beberapa variabel
terencana yang memiliki tujuan atau antesenden. Saris & Gallhofer (2004)
keyakinan yang berorientasi pada merinci variabel-variabel tersebut
tujuan tertentu. Sedang intensity adalah menjadi variabel subjektif (subjective
tingkatan pengalaman sensasi yang variables) dan objektif (objective
berkaitan dengan stimulus fisik. variables). Variabel subjektif meliputi
Perilaku menjadi suatu kajian kognisi, evaluasi, keyakinan evaluatif,
yang cukup menarik, terutama terkait feeling, preferensi, nilai (values),
dengan manajemen investasi. Perilaku norma dan kebijakan, tendensi
mengacu pada tindakan nyata yang bertindak (action tendencies) serta
dapat diamati secara langsung dan harapan. Sementara variabel objektif
berhubungan dengan apa yang meliputi perilaku, peristiwa masa lalu,
dilakukan seseorang (investor). karakteristik demografi, pengetahuan,
Perilaku dalam kehidupan merupakan dan informasi.
aspek dari realitas (Black, 1976) dan Menurut teori Reasoned Action,
dalam kehidupan sosial memiliki jika seseorang dievaluasi dan
berbagai apsek seperti stratifikasi disarankan untuk berperilaku positif
sosial, kultur, organisasi dan kontrol (attitude), dan jika mereka berpikir
sosial. Perilaku dalam konteks sosial orang lain akan menyarankan agar dia
menunjukkan variasi yang berbeda- berperilaku (subjective norm), hasilnya
beda. Perbedaan yang muncul dalam adalah intensitas lebih tinggi dan
perilaku akan ditentukan oleh aspek- mereka akan senang termotivasi
aspek sosial. melakukan itu (berperilaku). Artinya,
Telaah mengenai perilaku, bahwa orang akan berperilaku tertentu
dapat diperjelas dengan memahami jika mereka mendapatkan saran dari
suatu teori perilaku. Salah satu teori pihak lain.
117
Ekonomika-Bisnis,Vol. 01 No.02 Bulan Juni Tahun 2010 Hal 111 – 128
118
Penentu Perilaku Berinvestasi…(Widayat)
119
Ekonomika-Bisnis,Vol. 01 No.02 Bulan Juni Tahun 2010 Hal 111 – 128
120
Penentu Perilaku Berinvestasi…(Widayat)
121
Ekonomika-Bisnis,Vol. 01 No.02 Bulan Juni Tahun 2010 Hal 111 – 128
122
Penentu Perilaku Berinvestasi…(Widayat)
123
Ekonomika-Bisnis,Vol. 01 No.02 Bulan Juni Tahun 2010 Hal 111 – 128
124
Penentu Perilaku Berinvestasi…(Widayat)
125
Ekonomika-Bisnis,Vol. 01 No.02 Bulan Juni Tahun 2010 Hal 111 – 128
126
Penentu Perilaku Berinvestasi…(Widayat)
127