ABORTUS
Pokok Bahasan : Abortus
Hari / Tanggal :
Waktu : 30 Menit
Sasaran : pasien poli kebidanan
Tempat :
A. TUJUAN
a. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil mengenai tanda bahaya selama
kehamilan.
b. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Peserta dapat mengetahui:
1. Definisi Abortus
2. Klasifikasi Abortus
3. Penyebab Abortus
4. Mekanisme Terjadinya Abortus
5. Tanda dsan Gejala Abortus
6. Komplikasi Abortus
7. Pengobatan Abortus
8. Pencegahan Abortus
C. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
D. MEDIA
1. X banner
2. Leaflet
E. PENGORGANISASIAN
a) Moderator :
b) Penyaji :
c) Observer :
d) Fasilitator :
TUGAS
a) Moderator : Membuka Presentasi, mengatur jalannya diskusi, membuka
sesi pertanyaan, membacakan kesimpulan, dan menutup presentasi
b) Penyaji : Mempresentasikan hasil diskusi
c) Observer : Melaporkan evaluasi kegiatan yang dijalankan
d) Fasilitator : Menyiapkan alat-alat untuk presentasi seperti :
laptop, x banner, membagikan leaflet.
F. SETTING TEMPAT
Keterangan :
: Moderator
: Penyaji
: Peserta
: : Observer
: : Fasilitator
G. PELAKSANAAN KEGIATAN
Media dan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
Metode
1. 3 menit Pembukaan :
- Membuka kegiatan dengan - Menjawab Salam Ceramah
mengucapkan salam - Mendengarkan
- Menjelaskan tujuan dari - Memperhatikan
penyuluhan
- Menyebutkan materi yang akan
diberikan
- Apersepsi dengan audience
3. 10 menit Evaluasi :
- Memberikan kesempatan - Menjawab Tanya
kepada peserta untuk bertanya Pertanyaan Jawab
- Menanyakan kepada peserta
tentang materi yang telah
diberikan .
- Membagikan leaflet
4. 2 menit Evaluasi :
- Menyampaikan kesimpulan - Mendengakan Ceramah
- Mengucapkan salam penutup - Menjawab salam
H. EVALUASI
1. STRUKTUR
A. Paaien hadir ditempat penyuluahan.
B. Penyelenggaraan penyuluhan diselenggarakan di rumah sakit
Dustira di poli kebidanan
C. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan
sebelumnya.
2. PROSES
A. Peserta antusias terhadap materi yang diberikan.
B. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
benar.
3. HASIL
A. Pasien mengerti dan memahami tentang abortus
a. Jumlah Peserta
Jumlah peserta yang hadir pada hari kamis tgl….. dengan materi tentang
abortus yang bertempat di Rumah Sakit Dustira dengan adanya penyuluhan
yang diberikan dapat bermanfaat dan dimengerti. Hal ini memotivasi
seorang penyuluh untuk lebih menguasai materi dan media yang ingin
disampaikan karena seorang penyuluh di anggap lebih berpengalaman dan
kompeten dalam bidang kesehatan.
b. Pertanyaan yang di ajukan kepada Pasien :
1. Apa pengertian dari abortus ?
2. Apa saja penyebab dari abortus ?
3. Apa saja tanda dan gejala abortus ?
Terlampir
ABORTUS
1. PENGERTIAN ABORTUS
Abortus adalah kehamilan sebelum anak hidup di dunia luar . Anak baru
mungkin lahir ke dunia luar kalau beratnya telah mencapai 1000 gr atau umur
kehamilan 28 minggu. Ada juga yang mengambil sebagai batas abprtus berat anak
yang kurang dari 500 gr. Jika anak yang lahir beratnya antar 500 dan 999 gr disebut
partus immaturus (FK UnPad, 2012).
2. KLASIFIKASI ABORTUS
Adalah pengguguran kehamilan tanpa alasan medis yang sah atau oleh
orang yang tidak berwenang serta dilarang oleh hukum. Kemungkinan adanya
abortus provokatus kriminalis harus dipertimbangkan bila ditemukan abortus
febrilis.
1) Infeksi
2) Infertilisasi sekunder
3. PENYEBAB ABORTUS
a. Faktor Janin
b. Faktor Maternal
1) Infeksi
c. Faktor Eksternal
1) Radiasi
Dosis 1-10 rad bagi janin pada kehamilan 9 minggu pertama
dapat merusak janin dan dosis yang lebih tinggi dapat menyebabkan
keguguran.
2) Obat-obatan
d. Seluruh janin dan desidua yang melekat di dorong keluar secara utuh.
Sebagian besar abortus termasuk dalam tiga tipe pertama, karena itu
kuretasi diperlukan untuk memebrsihkan uterus dan mencegah
perdarahan atau infeksi lebih lanjut.
b. Mola kruenta adalah telur yang di bungkus oleh darah kental. Mola
kruenta terbentuk kalau abortus terjadi dengan lambat laun hingga darah
sempat membeku antara desidua dan korion. Kalau darah beku ini sudah
seperti daging disebut juga mola karnosa.
d. Nasib janin yang mati bermacam-macam, kalau masih sangat kecil dapat
di absorpsi dan hilang. Kalau janin sudah agak besar, cairan amnion
diabsorpsi hingga janin tertekan (foitus compressus).
Kram dan perdarahan vagina adalah gejala yang paling umum terjadi pada
aborsi spontan. Kram dan perdarahan vagina mungkin terjadi sangat ringan,
sedang, atau bahkan berat. Tidak ada pola tertentu untuk beberapa lama gejala akan
berlangsung. Selain itu, gejala lain yang menyertai abortus spontan janin perut
bagian bawah, nyeri pada punggung, pembukaan leher rahim, dan pengeluaran
janin dari dalam rahim.
a. Abortus Imminens
3) Polyp
1) Perdarahan sedikit.
b. Abortus Incipiens
Tanda-tandanya ialah:
c. Abortus Incompletus
Jika sebagian telut telah lahir tetapi sebagian tertinggal (biasanya jaringan
plasenta) maka kita hadapi abortus incompletus.
2) Sering serviks tetap terbuka karena masih ada benda di dalam rahim
yang dianggap corpus allienum, maka uterus akan berusaha
mengeluarkannya dengan mengadakan konstraksi. Tetapi jika
keadaan ini dibiarkan lama, serviks akan menutup kembali.
d. Abortus Completus
Kalau telur rahim dengan lengkap maka abortus di sebut komplit. Maka
hendakanya pada abortus kita selalu periksa jaringan yang di lahirkan.
e. Abortus Febrilis
f. Missed Abortion
Kalau janin muda yang telah mati bertahan di dalam rahim selama 2 bulan
atau lebih, maka keadaan itu disebut missed abortion.
7. KOMPLIKASI ABORTUS
a. Perdarahan
Dapat diatasi dengan pengosongan uterus dari sisa-sisa hasil konsepsi dan
jika perlu pemberian transfusi darah. Kematian karena perdarahan dapat
terjadi apabila pertolongan tidak diberikan pada waktunya.
b. Perforasi uterus
Pada kerokan dapat terjadi terutama pada uterus dalam posisi hiper
retrofleksi. Jika terjadi peristiwa ini, penderita perlu diamati dengan teliti. Jika
ada tanda bahaya, perlu segera dilakukan laparotomi, dan tergantung dari luas
dan bentuk perforasi, penjahitan luka perforasi atau perlu histerektomi.
c. Infeksi
Dalam uterus atau sekitarnya dapat terjadi pada tiap abortus, tetapi
biasanya ditemukan pada abortus inkompletus dan lebih sering pada abortus
buatan yang dikerjakan tanpa memperhatikan asepsis dan antisepsis. Apabila
infeksi menyebar lebih jauh, terjadilah peritonitis umum atau sepsis, dengan
kemungkinan diikuti oleh syok.
d. Syok
Pada kasus abortus biasanya berasal dari efek infeksi dan hipovolemik
yang lebih dari satu. Bentuk syok bakterial yang sangat berat sering disertai
dengan kerusakan ginjal intensif. Setiap kali terjadi infeksi klostridium yang
disertai dengan komplikasi hemoglobenimia intensif, maka gagal ginjal pasti
terjadi. Pada keadaan ini, harus sudah menyusun rencana untuk memulai
dialysis yang efektif secara dini sebelum gangguan metabolik menjadi berat
(Cunningham, 2005).
8. PENGOBATAN ABORTUS
a. Abortus Imminens
1) Istirahat rebah
Istirahat rebah tidak usah melebihi 48 jam. Kalau telur masih baik,
perdarahan dalam waktu ini akan berhenti.
b. Abortus Incipiens
c. Abortus Incompletus
d. Abortus Febrilis
e. Missed Abortion
f. Abortus Habitualis
9. PENCEGAHAN ABORTUS