SISTEM ENDOKRIN
Oleh :
SRI HARTINA HM
SRI MULIANA
RULYANIS
MUHRINA
SALMIAH
NURANNISA BERLIN
DOSEN PEMBIMBING :
Prodi Keperawatan
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita ungkapkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat dan
hidayah yang telah dilimpahkan kepada kita, sehingga makalah ini dapat saya
Rasulullah saw, beserta keluarga dan para sahabat beliau yang telah membawa
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita. Dan apabila sekiranya terdapat kesalahan dalam
makalah ini, kami meminta kritik dan saran yang bersifat membangun demi
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tiroid secara berlebihan, biasanya karena kelenjar terlalu aktif. Kondisi ini
tahunan penyakit Graves ditemukan menjadi 0,5 kasus per 1000 orang selama
periode 20-tahun, dengan terjadinya puncak pada orang berusia 20-40 tahun.
cukup, dan kejadian gondok multinodular kurang dari kejadian di wilayah dunia
wanita sebesar (1 ,9%) dan pria (0,9%). Di Eropa ditemukan bahwa prevalensi
1. Apa saja pencegahan primer, sekunder, tersier pada masalah dengan kasus
3. Apa saja fungsi advokasi pada kasus kritis terkait sistem endokrin ?
C. Tujuan Penulisan
3. Untuk mengetahui fungsi advokasi pada kasus kritis terkait sistem endokrin
PEMBAHASAN
1. Pencegahan Primer
a. Obat antitiroid.
harganya lebih murah sehingga pada saat ini PTU dianggap sebagai
obat pilihan.
b. Yodium.
hormon dan pada saat yodium dihentikan timbul sekresi berlebihan dan
4) pengurangan nervositas
2. Pencegahan Sekunder
a. Pembedahan
1) Radioaktif iodine.
hiperaktif
2) Tiroidektomi.
3. Pencegahan Tersier
a. Istirahat
Hal ini diperlukan agar hipermetabolisme pada penderita tidak makin
b. Diet
Diet harus tinggi kalori, protein, multivitamin serta mineral. Hal ini
c. Obat penenang
(Gandhour. 2011)
1. Peran
keputusan.
setara.
2. Fungsi
menimbulkan gejala lesu, lemah, letih. Lelah, dan cepat lupa, olah raga, dan
penurunan produktivitas kerja. Selain itu hipertiroid juga akan menurunkan daya
tahan tubuh dan mengakibatkan tubuh mudah terkena infeksi. Salah satu
penyebab hipertiroid adalah kekurangan zat besi, kekurangan ini sendiri dapat
menimbulkan gangguan atau hambatan pada pertumbuhan, baik sel tubuh maupun
tepat sehingga klien ataupun kelurga klien dalam hal ini dapat membantu untuk
pelayanan sebaik-baiknya, hak atas informasi tentang penyakitnya dan hak atas
privasi klien. dalam darah dapat menimbulkan gejala lesu, lemah, letih. Lelah,
dan cepat lupa, olah raga, dan penurunan produktivitas kerja. Selain itu hipertiroid
juga akan menurunkan daya tahan tubuh dan mengakibatkan tubuh mudah terkena
infeksi. Salah satu penyebab hipertiroid adalah kekurangan zat besi, kekurangan
ini sendiri dapat menimbulkan gangguan atau hambatan pada pertumbuhan, baik
tepat sehingga klien ataupun kelurga klien dalam hal ini dapat membantu untuk
privasi klien.
1. Pengkajian
a. Identitas Pasien
Nama Lengkap : Ny B
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Nomor Askes :-
b. Identitas Penaggung
Nama Lengkap : Tn A
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Nomor Askes :-
2. Riwayat Kesehatan
1) Provocative/palliative
a) Yang menyebabkan keluhan tubuh terasa lemas adalah terjadinya
metabolisme
2) Quality/quantity
3) Region/radiation
4) Severity scale
5) Timing
3. Pemeriksaan Fisik
c. Tanda-tanda vital
3) Suhu badan : 38 oC
d. Berat Badan : 45 Kg
1) Inspeksi
2) Palpasi
a) Kulit : dingin
b) Kelembaban kulit : kurang
g. Keadaan kepala
1) inspeksi
2) Palpasi
h. Muka / Wajah
1) Inspeksi
a) Simertis/tidak : simetris
2) Palpasi
b) Data lain : -
i.Keadaan mata
1) Inspeksi
d) Pupil : isokor
i) Penglihatan : Kabur
2) Palpasi
j.Keadaan hidung
1) inspeksi
a) Simetrisan
2) Palpasi
k. Keadaan telinga
1) inspeksi
1) Inspeksi
b) Karang gigi/karies : -
berbau
m. Tenggorokan
n. Leher
1) Inspeksi
2) Palpasi
b) Kaku kuduk/tidak : +
d) ada benjolan
2) Palpasi
3) Perkusi
4) Askultasi
a) Suara nafas :
claviculari kiri
2) Palpasi :
4) Auskultasi
a) Irama jantung tidak teratur/ distritmia
1) Inspeksi :
vaskularisasi normal
d) Tidak adanya penonjolan atau retraksi akibat adanya skar atau lesi.
merahan.
r. Abdomen
1) Inspeksi :
2) Palpasi :
3) Perkusi : Tympani
4) Auskultasi : Peristaltik keras dan panjang
Genetalia :
1) Inspeksi :
t.Ekstremitas
Ekstremitas atas
1) Motorik
2) Refleks
a) Biceps kanan/kiri : Normal
3) Sensori
a) Nyeri :+
b) Rangsang suhu :+
c) Rasa raba :+
Ekstremitas bawah
1) Motorik
a) Gaya berjalan : Normal
2) Refleks
3) Sensori
a) Nyeri : +
b) Rangsang suhu : +
c) Rasa raba : +
u. Status Neurologi
Saraf-saraf cranial :
2) N II (Optikus) : Klien tidak dapat melihat tulisan atau objek dari jarak
yang jauh.
3) N III,IV,VI (Okulomotorius, Cochlearis, Abdusen) : Mata dapat
dengan baik, tidak ditemukan adanya tuli konduktif dan tuli persepsi.
pedas.
kesegala arah, tidak ada deviasi pada satu sisi dan tidak ada fasikulasi,
4. Pemeriksaan Diagnostik
a. Pemeriksaan Laboratorium
3) Tiroglobulin : meningkat
4) Pemberian TRH
5) Ambilan tiroid 131 : meningkat
10) Elektrolit : hiponatremi akibat respon adrenal atau efek delusi terapi
b. Radiologi : USG
a. Nutrisi
1) Kebiasaan
klien 3x/hari habis satu porsi, sejak sakit makan klien > 3x/hari dan
kg menjadi 45kg.
b. Eliminasi
b) Warna : Kuning
pencahar.
4) Kebiasaan tidur :
tidur 5 jam/hari.
d. Hygiene
1) Kebiasaan
a) Mandi : 2 kali/hari
c) Rambut : Bersih
kali/hari.
6. Pola Interaksi Sosial
Klien mengatakan sejak sakit klien agak tertutup, orang yang terdekat
dengan klien adalah orang tua dan suaminya, sebelumnya sakit klien aktif
banyak di rumah.
7. Kesehatan Sosial
difikirkannya, klien lebih suka menyendiri dan banyak diam, klien lebih
9. Kegiatan Keagamaan
cobaab untuknya dan pasti terdapat hikmah untuknya, klien menganut agama
panas pucat
jantung
Ds:
jantungnya
lelah jantung
Penurunan curah
Jantung
Hipermetabolik
DS :
Kelelahan
bertambah meningkat
Ds :
Klien mengatakan
kurang dari
kebutuhan tubuh
Klien tampak
sering
menonjolkan peningkatan
mata pembentukan
Ds : limfosit
Klien mengatakan
Penglihatannya
sukar
berkonsentrasi
sulit menutup
matanya
Gangguan
penglihatan
Risiko tinggi
terhadap kerusakan
integritas jaringan
5 Do : Peningkatan Ansietas
DS :
Perubahan status
kesehatan
Koping tidak
adekuat
ansietas
6 Do : Peningkatan Kurang
ditanya tentang
penyakitnya Hipermetabolik
DS :
tentang
penyakitnya Kurang pengetahuan
Adaanya
DS :
kemampuan meningkat
mengingat
susah pikir
berkonsentrasi
kerja jantung
kebutuhan energi
3. Risiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
kelopak mata/eksoftalmus.
3) Pengisian berhubungan
yang akan
dan menurunkan
curah jantung
5. Kehilangan cairan
yang terlalu
banyak dapat
menimbulkan
dehidrasi berat
dari peningkatan
metabolism
4. Meningkatkan
relaksas
bolisme mengakibatkan
tanda-tanda merupakan
terhadap terapi
antitiroid
3. untuk menjamin
pemasukan zat-zat
makanan yang
adekuat dan
mengidentifikasi
makanan pengganti
yang sesuai
mata/eksoftalmus. ditinggikan
3. Melindungi
kerusakan kornea
4. Menurunkan
edema jaringan
bila ada
komplikasi
informasi
3. Memberikan
informasi yang
menurunkan
kesalahan
interpretasi
4. Menciptakan
lingkungan yang
terapeutik
pemahaman pengobatan
penting dalam
memunculkan/eksa
serbasi dari
penyakit ini
4. Mencegah
munculnya
kelelahan
5. Pasien yang
mendapat
pengobatan
hipertiroid besar
kemungkinan
mengalami
hipotiroid yang
setelah pengobatan
selama 5 tahun
kedepan
14. Evaluasi
kebutuhan tubuh
energy
diatasi
PENUTUP
A. Kesimpulan
tiroid secara berlebihan, biasanya karena kelenjar terlalu aktif. Kondisi ini
B. Saran
www.healthdetik.com
Bare & Suzanne, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Volume 2,
Keperawatan.(Edisi III).EGC.Jakarta.
Management. The Journal of Family Practice Vol. 60, No. 07: 388-395
Guyton, 1991. Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit. Edisi revisi. Department
Lee, S.L., Ananthankrisnan, S., Ziel, S.H., Talavera, S., Griffing, G.T., 2011.
Hyperthyroidism. http://emedicine.medscape.com
Schteingart, D.E. 2006. Gangguan Kelenjar Tiroid. Dalam Huriawati H., Natalia S.,