Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PENDAHULUAN

“KEBUTUHAN TIDUR DAN ISTIRAHAT”


STASE KEPERAWATAN DASAR PROFESI

NAMA : RIZKA ADHAINI


NIM : 191490111000069
KELOMPOK :1A.8
RUANG : RUBY

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM PROFESI NERS
BANJARMASIN,2019
LAPORAN PENDAHULUAN ISTIRAHAT MALAM

Definisi Faktor yang mempengaruhi perubahan fungsi


Menurut Tarwoto (2006) istirahat adalah tidur:
suatu keadaan dimana kegiatan jasmaniah 1. Penyakit, pada saat keadaan sakit seseorang
menurun yang berakibat badan menjadi akan mengalami kurang tidur atau tidak dapat
lebih segar. Dan tidur adalah suatu keadaan tidur, misalkan pada seseorang dengan gangguan
relatif tanpa sadar yang penuh ketenangan pernafasan
tanpa kegiatan yang merupakan urutan 2. Lingkungan, perubahan lingkungan yang
siklus yang berulang-ulang dan masing- ramai, bising, gaduh akan menghambat tidurnya.
masing menyatakan fase kegiatan otak dan 3. Kecemasan, pada saat keadaan cemas akan
badaniah yang berbeda. meningkatkan saraf simpatis sehingga dapat
menganggu tidur.

Fisiologis Tidur dan Istirahat


Ada lima tahapan tidur. Tahap 1 hingga tahap 4 disebut (NREM- Non
Rapid Eye Movement) terjadi kurang lebih 90 menit pertama setelah tidur.
- Tahapan 1merupakan tahap transisi dari keadaan sadar menjadi tidur.
- Tahapan 2 merupakan tahapan tidur ringan dan tubuh mengalami proses
menurun, berlangsung 10-20 menit.
- Tahapan 3merupakan tahap awal tidur nyeyak berlangsung 15-30 menit
- Tahap 4 merupakan tahap tidur nyeyak berlangsung 15-30 menit

Pada tahapan 5 disebut (REM- Rapid Eye Movement) dimana pada tahapan
ini mengalami tidur yang sangat nyeyak, pada orang dewasa REM terjadi
20-25% dari tidurnya

Pathway
c. Tujuan keperawatan (NOC)
- Jumlah jam tidur (sedikitnya 5 jam 24 jam untuk
orang dewasa )
Diagnosa 1. Insomnia, gangguan pada
- Pola, kualitas dan rutinitas tidur
kualitas dan kuantitas tidur
- Perasaan segar setelah tidur
a. Batasan karakteristik
- Terbangun di waktu yang sesuai
- Perubahan mood
- Menunjukkan kesejahteraan fisik dan psikologis
- Kesulitan memulai tidur
d. Rencana tindakan (NIC)
- Perubahan pola tidur
- Membantu pasien untuk beradaptasi dengan
- Tidur tidak memuaskan
persepsi stressor, perubahan atau ancaman yang
b. Faktor yang berhubungan
mengganggu pemenuhan tuntutan dan peran
- Ansietas - Kendala lingkungan
hidup
- Depresi - Ketidaknyamanan fisik
- Manajemen Lingkungan Kenyamanan
- Memfasilitasi siklus tidur terjaga yang teratur.
- Bantu pasien untuk mengidentifikasi faktor –
faktor yang mungkin menyebabkan kurang
tidur.
- Bantu pasien untuk membatasi tidur di siang
hari dengan memberikan aktivitas yang
membuat pasien tetap terjaga

c. Tujuan keperawatan (NOC)


- Perasaan segar setelah tidur
- Jumlah waktu tidur yang terobservasi
- Terjaga pada waktu yang tepat

Diagnosa 2. Deprivasi tidur, - Melaporkan penurunan gejala Deprivasi tidur.


gangguan dimana seseorang - Mengidentifikasi faktor yang dapat menimbulkan

mempunyai rasa kantuk yang Deprivasi tidur


berlebihan d. Rencana tindakan (NIC)

a. Batasan karakteristik - Manajemen energi, mengatur penggunaan energi


- Ansietas - Mengantuk untuk mengatasi atau mencegah keletihan
- Apatis - Keletihan - Memfasilitasi penggunaan obat resep dan obat

b. Faktor yang berhubungan bebas yang aman dan efektif.


- Kendala lingkungan - Menciptakan keamanan, kestabilan, pemulihan, dan
- Pola tidur tidak menyehatkan pemeliharaan pasien yang mengalami disfungsi
- Aktivitas fisik harian yang kurang alam perasaan baik depresi maupun peningkatan
- Pergeseran tahap tidur terkait alam perasaan.
penuaan - Memfasilitasi siklus tidur-bangun yang teratur.
- Ajarkan kepada pasien dan keluarga tentang faktor
yang mengganggu tidur
Diagnosa 3 : Gangguan Pola Tidur, c. Tujuan keperawatan (NOC)
gangguan kualitas dan kuantitas waktu - Klien terlihat lebih rileks dan segar
tidur akibat faktor eksternal. - Klien dapat tidur 6-8 jam setiap malam
a. Batasan Karakteristik - TTV dalam batasan normal
- Kesulitan memulai tertidur d. Rencana tindakan (NIC)
- Kesulitan mempertahankan tetap - Tentukan kebiasaan tidur dan perubahan yang
tidur terjadi
- Ketidakpuasan tidur - Berikan tempat tidur yang nyaman
- Tidak merasa cukup istirahat - Lakukan massase pada daerah belakang
b. Faktor yang berhubungan - Tingkatkan aktivitas sehari-hari dan kurangi
- Kendala lingkungan aktivitas sebelum tidur
- Kurang privasi - Memfasilitasi siklus bangun-tidur yang teratur
- Pola tidur tidak menyehatkan

DAFTAR PUSTAKA

Astuti, W.H. (2010). Asuhan Keperawatan Anak dengan Gangguan Sistem Pernapasan. Jakarta:
Trans Info Media.
Nurarif, A.H & Kusuma. H. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa
Medis & NANDA NIC-NOC Jilid 3. Jogjakarta : Mediaction.
Sari, K. (2013). Asuhan Keperawatan Anak. Jakarta : TIM
Taylor, C.M & Sheila. S.R (2010). Diagnosis Keperawatan: dengan Rencana Asuhan. Jakarta :
EGC.

Banjarmasin, Oktober 2019

Perseptor Klinik, Ners Muda,

(Risma Handrawanti, S.Kep., Ns) (Yunida Listiana, S.Kep)

Anda mungkin juga menyukai