Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN

ELIMINASI URINE

A. Definisi
Eliminasi merupakan proses pembungan sisa-sisa metabolisme tubuh baik yang
berupa urine maupun fecal (Tarwoto dan Wartonah, 2006). Perubahan eliminasi
dapat menyebabkan masalah pada sistem gastrointestinal dan sistem tubuh
lainnya Potter & Perry. 2010).
B. Mekanisme fisiologis Eliminasi Urine
Mikturisi, berkemih, dan urinasi adalah proses pengosongan kandung kemih
sampai tekanan menstimulasi ujung saraf sensorik khusus di dinding kemih yang
disebut reseptor regang. Ini terjadi jika kandung kemih orang dewasa berisi
antara 150-200 ml urine. Pada anak-anak, volumenya jauh lebih sedikit, 50-100
ml urin (Gibson 2003).

Pengeluaran urin dibantu oleh kontraksi otot


dinding abdomen dan diafragma, juga oleh
peningkatan tekanan kandung kemih yang
sebelumnnya telah terisi 150-200 ml urin Miksi dikontrol saraf aferen menuju kandung
kemih, umpuls berjalan menuju saraf
parasimpatis sakralis menyebabkan :
Timbul rangsangan ingin buang air kecil
• Otot dinding kandung kemih berkontraksi
• Sfingter kandung kemih berelaksasi
Urine masuk ke kandung Kemih

Implus berjalan melalui serabut aferen menuju pars


Terjadi peregangan serat otot dinding lumbalis medulla spinalis dan di transmisikan ke
kandung kemih korteks serbri

C. Diagnosa Keperawatan
1. Retensi Urine 00023
2. Inkontinensia urinarius fungsional 00020
3. Inkontenensia urine refleks 00018
D. Batasan Karakteristik
1. Retensi Urine 00023
Berkemih sedikit
Distensi kandung kemih
Disuria
Inkontinensia aliran berlebih
2. Inkontinensia urinarius fungsional 00020
Mampu mengosongkan kandung kemih dengan tuntas
waktu yang diperlukan untuk ketoilet melebihi lama waktu antara
merasakan dorongan untuk berkemih
Mengeluarkan urine sebelum mencapai toilet
Mungkin inkontinensia hanya pada dini hari
Sensasi ingin berkemih

3. Inkontenensia urine refleks 00018


Tidak ada sensasi berkemih
Tidak ada dorongan untuk berkemih
Ketidak mampuan menahan berkemih secara volunter
Ketidak mampuan memulai berkemih secara volunter
Sensasi kandung kemih penuh
Pengosongan tidak tuntas
Pola berkemih dapat di prediksi

E. Faktor yang berhubungan


1. Retensi Urine 00023
Inhibisi arkus refleks
Sfingter kuat
Sumbatan saluran perkemihan
Tekanan ureter tinggi

2. Inkontinensia urinarius fungsional 00020


Faktor lingkungan yang berubah
Kelemahan struktur panggul
Keterbatasan neuromuscular

3. Inkontenensia urine refleks 00018


Obstruksi anatomik
Penyebab multiple
Gangguan sensorik motorik
Infeksi saluran kemih
F. NOC NIC
1. Retensi Urine 00023
a) Tujuan dan Kriteria hasil (outcome criteria):
 Tujuan: Setelah dilakukan intervensi 1 x 15 menit atau kurang
membantu mengosongkan kandung kemih secara penuh
 Kriteria Hasil: Skala 5 (Tidak Terganggu)
Pola eliminasi, bau urin, jumlah urin, warna urine, kejernihan urine,
Intake cairan, mengosongkan kantong kemih spsenuhnya, Mengenali
keinginan untuk berkemih.
b) Intervensi Keperawatan dan rasional

NIC Rasional
 Bladder training  Membantu klien agar mandiri
 Kateterisasi Urin  Membantu Pengosongan
kandung kemih klien

2. Inkontinensia urinarius fungsional 00020


a) Tujuan dan Kriteria hasil (outcomes criteria):
 Tujuan :
- Perawatan diri, Eliminasi (toileting)
- Kontinensi Urin
- Eliminasi urine
 Kriteria hasil :
- Mengidentifikasi keinginan berkemih
- Berespon tepat waktu terhadap dorongan berkemih
- Mencapai toilet antara waktu dorongan berkemih dan pengeluaran
urin
- Melakukan eliminasi secara mandiri
- Mengosongkan kandung kemih secara tuntas
- Mengkonsumsi cairan dalam jumlah adekuat
- Urin residu pasca berkemih .100-200 ml
- Tidak terjadi hematuri, dan partikel pada urin
- Tidak ada rasa sakit pada saat berkemih
b) Intervensi Keperawatan dan rasional
Manajemen eliminasi urin Perawatan inkontinensia urin
Monitor eliminasi urin, frekuensi, Identifikasi multifactor yang menyebabkan
konsistensi, bau, volume, dan inkontinensia (produksi urin, pola
warna, jika diperlukan berkemih, fungsi kognitif, masalah
berkemih yang dialami, dan pengobatan)
Monitor tanda dan gejala retensi Anjurkan pasien untuk minum minuman
urin 1500 cc per hari
Identifikasi faktor yang Tetapkan interval jadwal eliminasi dengan
menyebabkan episode rutinitas yang dilakukan setiap hari
inkontinensia
Batasi cairan sesuai kebutuhan Kurangi konsumsi yang menyebabkan
iritasi pada bladder (seperti minuman
bersoda, the, kopi dan cokelat)

3. Inkontenensia urine refleks 00018


a) Tujuan dan Kriteria hasil (outcomes criteria) :
 Tujuan: Setelah dilakukan intervensi mampu mengindentifikasi
keinginan berkemih.
 Kriteria hasil :
- Mengidentifikasi keinginan berkemih
- Berespon tepat waktu terhadap dorongan berkemih
- Melakukan eliminasi secara mandiri
- Mengosongkan kandung kemih secara tuntas
b) Intervensi dan rasional
Lakukan pemasangan kateter
Membantu dengan toilet secara berkala
Sediakan waktu yang cukup untuk pengosongan kandung
kemih
Anjurkan pasien atau keluarga untuk merekam output dan input
Batasi cairan sesuai kebutuhan
G. Daftar Pustaka
Tarwanto & Watonah. (2006) Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses
Keperawatan. Salemba Medika: Jakarta
Potter & Perry. (2010). Fundamental Keperawatan Edisi 7 Buku 3. EGC: Jakarta
Herdman, T.Heather.(2016). Nanda International Inc Keperawatan: Definisi &
Klasifikasi 2015-2017 Edisi 10. EGC: Jakarta
Sue, Moorhead Dkk. (2016) Terjemahan Nursing Outcomes Classification
(NOC), Edisi 5. Elsevier Inc.
Gloria, Howard Dkk . (2016) Terjemahan Nursing Interventions Classification
(NIC), Edisi 6. Elsevier Inc.

Banjarmasin, 16 oktober 2019

Preseptor Klinik Ners Muda

( Siti Rusmiladiyah, S.Kep.,Ns) (Siti Khumairoh, S.Kep)

Anda mungkin juga menyukai