Anda di halaman 1dari 3

LENSOMETER

Fungsi
Lensometer adalah alat optik yang digunakan untuk mengukur kekeuatan lensa (dioptri),
mengetahui arah base lensa prisma dan mengetahui titik fokus sebuah lensa.Dalam
perkembangannya, lensometer selain dapat digunakan untuk fungi-fungsi tersebut diatas, dapat
pula digunakan untuk mengukur nilai kemampuan material lensa dalam menahan radiasi sinar UV.
Akurasi pengukurannyapun semakin baik karena dapat mengukur hingga presisi 0,01 dioptri
(mulai 0,25 D, 0,12 D dan 0,01 D).

Cara menggunakannya
 Letakkan lensometer pada permukaan yang stabil sesuaikan ketinggian kursi dan sudut lensometer,
sehingga Anda dapat dengan mudah melihat eyepeace pada lensometer tersebut;
 Putar eyepeace perlahan-lahan berlawanan arah jarum jam sampai silang hitam menjadi benar-
benar jelas pada area display;
 Putar roda power pada skala nol. Garis pemisah di tengah area layar harus terlihat sangat jelas
 Putar roda power pada skala tertinggi agar terlihat garis yang paling terang;
 Atur lensa kanan kacamata pada dudukan dari lensometer dengan bagian depan menghadap ke
arah Anda. Perlahan lepaskan bagian penekan dudukan sehingga kaki penahan memegang lensa di
tempatnya. Ini akan memastikan bahwa lensa tidak akan bergeser, sementara Anda sedang bekerja,
tetapi jangan terlalu banyak tekanan agar tidak merusak pada lensa;
 Putar roda pengukur power sehingga garis power diperoleh. Sementara Anda bekerja mencari
fokus, geser lensa dari sisi ke sisi yang lain sehingga garis pemisah dan pusat potongan garis hitam
terlihat jelas dan benar-benar di tengah. Anda harus melakukan pada dua lensa;
 Baca skala pada titik garis skala, bacaan ini memberi Anda hasil dioptri;
 Putar roda power utntuk menurunkan skala power perlahan. Ketika Anda melakukan ini, maka
garis berlawanan agar mengabur atau tidak fokus, kurangi sampai baris ketiga benar-benar fokus
dan bacaan skala;
 Kurangi hasil kedua dari yang pertama untuk menentukan kekuatan silinder lensa
 Lepaskan lensa dan lakukan pengaturan seperti yang Anda lakukan diawal. Ulangi semua langkah
untuk lensa yang kiri.
TES ANEL

Probing dan Irigasi (Tes Anel)


Alat

1. Lokal anastesi mata (pantokain/tetrakain)

2. Semprit 2cc dengan jarum anel

3. Garam fisiologik

4. Dilatators

Teknik

1. Pasien duduk atau tidur.

2. Mata ditetes anastetik lokal.

3. Ditunggu sampai rasa pedas hilang.

4. Pungtum diperlebar dengan dilatators.

5. Lakukan probing yang mula-mula dimasukan vertical ke dalam pungtum lakrimal,


kemudian horizontal, ke dalam kanalikuli lakrimal, sampai ujungnya menyentuh dinding
dari sakus lakrimal, tariklah sedikit keluar,
6. Sonde diputar 90 derajat ke atas dengan hati-hati.
Kalo sonde ini telah berhasil, disusul dengan tes Anel. Dengan menggunakan sempritan
yang diisi dengan larutan garam fisiologis.
Hasil:
Tes Anel (+), bila terasa asin di tenggorokan, berarti salurannya berfungsi baik.
Tes Anel (-), bila tidak terasa asin, berarti ada kelainan di dalam saluran ekskresi tersebut.
Bila cairan keluar lagi dari pungtum lakrimal superior, berarti ada obstruksi di duktus
nasolakrimalis. Kalau cairan kembali melalui pungtum lakrimal inferior, berarti obstruksi
terdapat di ujung nasal kanalikuli lakrimal inferior.

Anda mungkin juga menyukai