Anda di halaman 1dari 19

Penatalaksanaan Nyeri pada

Pasien di ICU
Opioid
analgetik

Analgetik Farmakologi NSAIDs


Adjuvant

Sedatif
Opioid Analgetik

Fentanyl

Hydromorphone

Methadone

Morphine

Remifentanyl
Opioid

Reseptor

δ dan ĸ µ

Substansia
Terdapat di Sistem saraf
gelatinosa kornu
kortex serebri Pusat
dorsalis
Fentanyl

Opioid sintetik 100x lebih kuat daripada morphine

Berpotensi menyebabkan hipotensi

Pasien di ICU diberikan Fentanyl (IV) merupakan opioid kerja


cepat 30 menit-1jam

Nyeri sedang : bolus 25-100 mcg


Nyeri sedang-berat : loading dose 50-200 mcg diikuti dengan
25-50 mcg/jam
Hydromorphone

Opioid semisintetik 5-6x lebih kuat daripada morphine secara


parenteral

Nyeri sedang-berat : dosis awal 0,2-0,6 mg (IV) setiap 1 jam


Dilanjutkan dengan dosis 0,5-1 mg/jam

Durasi kerja hydromorphone lebih panjang dari fentanyl


Meperidine

Umumnya pemberin meperidine dihindari untuk pasien di ICU

Akumulasi meperidine tidak berespon dengan naloxone

Efek langsung seperti neurotoksik


Morphine

Merupakan opioid murni

Merangsang keluarnya histamin dan terjadinya vasodilatasi

Dosis awal : bolus 2 mg (IV) secara pelan 4-5 menit


kemudian dititrasi 1-2 mg setiap 10-15 menit
Dilanjutkan : bolus 2-5 mg diikuti 1 mg/jam
NSAIDs

Secara umum tidak diberikan pada pasien di ICU


Dapat merangsang timbulnya hiperkalemia

Ketorolac : untuk nyeri pada pasien < 65 tahun


tanpa riwayat penyakit ginjal

Dosis awal 30mg / 6 jam (IV) selama 5 hari


Analgetik Adjuvant

Umumnya untuk nyeri neuropatik

Untuk menambah efektivitas obat


analgesia

Dapat dikombinasikan dengan


opioid atau non opioid.
Co-analgesia: antidepresan,
antikonvulsi, dan kortikosteroid
Benzodiazepine Propofol

Dexmedetomidine

Sedatif
Mampu mengaktivasi reseptor GABA
Benzodiazepine Memiliki efek amnesia, sedatif, hipnosis
Tidak memiliki efek anti nyeri

Midazolam Lorazepam
Mengandung
propylene yang
dapat
Lebih mudah menyebabkan
larut dalam lemak metabolic
daripada asidosis dan
lorazepam GGA
sehingga efek
sedasi lebih
mudah terjadi
Dosis maksimal
< 1mg/kg BB
Propofol

Memiliki efek sedatif, hipnosis, amnestik dan antiemetik


namun tidak memiliki efek anti nyeri

Efek samping : depresi pusat nafas, hipotensi, dapat


memicu timbulnya alergi

Lama pemberian propofol di ICU maksimal 2 hari

PRIS
PRIS

PRIS disebabkan karena disfungsi mitokondria,


kegagaln oksidasi asam lemak dan akumulasi
metabolisme propofol
Tanda & gejala: metabolic sidosis, hipertrigliserida,
hipotensi dan aritmia

Lama pemberian propofol di ICU maksimal 2 hari serta


dosis melebihi 70µg/kg/min
TCI

Membantu dalam mengoptimalkan dosis obat dengan


mengukur kadar obat didalam plasma.

Tergantung dari faktor umur, berat badan, tinggi badan


serta prmakokinetik obat

Propofol: sistem TCI ini dapat dapat mengoptimalkan


dosis propofol yaitu dengan alat Diprifusor
Dexmedetomidine

Selektif α2 agonist dengan efek sedatif dan analgesik


Memiliki efek minimal dalam depresi pusat nafas

Onset sedatif terjadi dalam 15 menit dan puncaknya


dalam 1 jam (IV)

Efek kerja pendek <24 jam.


Dosis maksimal 0,7 µg/kg/jam

Efek samping : Hipotensi dan


bradikardia

Anda mungkin juga menyukai