FUNGSI SEKSUALITAS DIKOTA CIMAHI: STUDI FENOMENOLOGI Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Gerontik . Dosen Pengampu : Suwanti, S.Kep., Ns., MNS
OLEH : NURUL AMALINA (010115A088)
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
2017 A. Identitas jurnal Judul Jurnal : Pengalaman respon lanjut usia terhadap perubahan fungsi seksualitas dikota cimahi: studi fenomenologi Peneliti : Oop ropei Tahun Penelitian : 2013 B. Rangkuman 1. Problem Perubahan fungsi seksualitas pada lansia. 2. Intervension Intervensi yang dilakukan ialah fenomenologi deskriptif, penelitian ini diikuti 6 lanjut usia. Lansia yang dilakukan penelitian berusia 65 sampai 75 tahun dengan jenis kelamin perempuan dan laki- laki. Lansia laki-laki berjumlah 4 dan perempuan 2. Dalam penelitian ini lansia diminta untuk mendeskriptifkan tentang: 1. Respon lansia terhadap perubahan fungsi seksualitas ada 2 tema yaitu respon seksual dan respon fungsi seksualitas 2. Pemahaman lanjut usia tentang fungsi seksualitas yang bertema hubungan 3. Perubaan fungsi seksualitas yang dialami lanjut usia teridentifikasi 3 tema yaitu perubahan ekspresi seksualitas, perubahan kegiatan seksualitas, dan penyebab perubahan fungsi seksualitas. 4. Dampak perubahan fungsi seksualitas terdapat 2 tema yaitu dampak positif dan dampak negatif terhadap perubahan fungsi seksualitas. 5. Cara lansia mengeskpresikan fungsi seksualitas ada 2 tema yaitu melakukan aktivitas seksualitas dan melakukan pengalihan 6. Harapan lansia dalam memenuhi kenutuhan seksualitas ada 2 tema dapat beradaptasi dengan perubahan dan mempertahankan kebutuhan rumah tangga 7. Harapan lansia terhadap pelayanan keperawatan dalam memenuhi kebutuhan seksualitas ada tema memperhatikan kebutuhan lansia. 3. Comparation Pemahaman lansia terhadap fungsi seksualitas yaitu hubungan berbagai konteks seperti hubungan fisik, hubungan psikologis, hubungan social, hubungan persaudaran, dan hubungan pernikahan. Pemahaman tentang seksualitas ini sangat berbeda antara laki-laki dan perempuan lansia laki-laki memahami fungsi seksualitas itu hanya hubungan fisik dan hubungan persaudaraan sedangkan lansia perempuan mendeskrisikan sebagai sifat menerima dan memahaminya sebagai kewajiban seorang istri kepada suami dan hubungan social. Perubahan fisiologis pada proses penuaan telah menjadikan perubahan pada tubuh yang mengalami kelemahan sehingga lansia megurangi kebutuhan fungsi seksualnya yang ber dampak terhadap kedekatan dengan keluarga menjadi tambah erat, selain itu kesehatan semakin meningkat dan kedekatan dengan sang pencita menjadi lebih dekat yang diwujudkan dalm bentuk ibadah. Dampak dari perubahan fungsi seksualitas akan berubah menjadi sebuah persahabatan, peningkatan kesehatan, karena setiap melakukan hubungan seksualitas dapat mengeluarkan energy yang dapat berdampak pada penurunan kebugaran fisik. Untuk mengalihkan ekspresi seksualitas yang dilakukan lansia yaitu dengan mengalihkan aktifitas seksualnya pada aspek kedekatan dengan pasangan, pertemanan, komunikasi intim, dan hubungn fisik mencari kesenangan, dan ada juga responden yang masih aktif melakukan hubungan seksualnya 4. Outcomes Setelah dilakukan studi fenomenologi didapatkan data bahwa cara lansia untuk mengkespresikan fungsi seksualitasnya yaitu dengan cara melakukan pengalihan seksualitas kedalam aktifitas lain seperti olahraga, berjualan, dan melakukan pekerjaan. Akan tetapi ada juga lansia yang masih aktif melakukan hubungan seksualnya.