Dosen Pembimbing :
Aries Chandra Ananditha,S.Kep., Ns., M.Kep Sp.Kep.An
Disusun Oleh:
Fitri Kumala Dewi (20171660072)
TAHUN 2019
PENGKAJIAN KEPERAWATAN ANAK
I. IDENTITAS ANAK
Nama : An. A
Tanggal lahir : 24/08/2005
Jenis kelamin :L
Tanggal MRS :-
Alamat : Sidorejo Pakal Gg 1 Surabaya
Diagnosa medis : Cerebral Palsy
Sumber informasi : Wawancara
III. Nn
1. Pola penatalaksanaan kesehatan/persepsi sehat
Keluarga pasien merasa kesehatan anak sangat berharga, keluarga senang saat kondisi
anak sehat, dan merasa sedih ketika anak sakit
2. Pola Nutrisi-Metabolik
Makan 3× sehari dengan porsi yang cukup, minum susu formula 2× sehari pagi dan
malam serta sering minum air mineral 1500 ml
3. Pola Eliminasi
Eliminasi Alvi
BAB 1 kali dalam 3 hari, warna normal, tidak ada bercak darah, konsistensi padat.
Saat pengkajian pasien sudah BAB 1× sehari
Eliminasi Uri
BAK normal, warna kuning, tidak ada campuran darah, BAK 3-4× sehari. Saat
pengkajian pasien BAK 3× dalam sehari
Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah
5. Pola Aktivitas-Latihan
Pasien mengatakan kesulitan menggerakkan kaki, dan ibu pasien juga mengatakan
bahwa anaknya mengalami keterlambatan berjalan sejak usia 1 tahun . Sehingga
pasien melakukan aktivitasnya dengan merangkak dan dengan bantuan kursi roda
pasien mampu naik dan turun sendiri pada kursi roda pasien juga melakukan aktivitas
mengaji dan bermain dengan teman sebayanya pada sore hari setelah selesai mengaji.
Namun saat dilatih untuk berdiri pasien merintih nyeri pada kaki serta mengalami
kekakuan pada otot kaki.
Masalah Keperawatan :
Gangguan mobilitas fisik
9. Pemeriksaan Refleks
Refleks Fisiologis
5 5 5 5
Biceps Triceps
5 5 1 1
Knee Achiles
Masalah Keperawatan :
Gangguan mobilitas fisik
11. Nn
1. Pemeriksaan Lain-lain
2. Terapi dan Diet
DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
1. Gangguan Mobilitas Fisik
ANALISA DATA
DS :
DO :
4 4
1 1
DAFTAR PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
4 4
1 1
INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Gangguan mobilitas fisik Melatih kemampuan -Pergerakkan ektremitas Observasi 1. Untuk mengetahui adanya
dalam menggerakkan pada kaki meningkat nyeri pada daerah fisik
1. Identifikasi toleransi fisik lainnya
ekstremitas (pada kaki)
melakukan ambulansi dan 2. Untuk mengetahui
agar tonus otot tidak adanya nyeri perkembangan aktivitas apa
mengecil dan tidak - Kekuatan otot 2. Identifikasi pengetahuan saja yang sudah dilakukan
terjadi kekakuan pada meningkat kemampuan pasien sebelumnya
kaki dan bisa beraktivitas serta jenis 3. Untuk memperoleh data
menggerakkanya secara pengalaman aktivitas fisik untuk menunjang data
mandiri sebelumnya intervensi selanjutnya
-Rentang ROM meningkat 3. Monitor kondisi umum selama 4. Untuk meningkatkan
melakukan ambulansi serta kemampuan aktivitas pada
aktivitas fisik ektermitas kaki .Agar
Terapeutik kondisi pada tonus otot
tidak mengecil dan pasien
4. Memotivasi untuk memulai / mampu menggerakkan
melanjutkan aktivitas fisik ektermitas (pada kaki) dan
serta menjadwalkan program agar pasien mampu
dan memfasilitasi aktivitas menggerakkannya secara
dengan alat bantu berdiri untuk mandiri
latihan menggerakan kaki serta 5. Agar keluarga pasien
alat bantu dengan tongkat/ megetahui kondisi untuk
kruk meningkatkan serta
5. Libatkan keluarga untuk memonitor dan mengawasi
membantu pasien dalam program aktivitas fisik
meningkatkan dan memelihara anakanya
program aktivitas fisik dan 6. Agar pasien mengetahui
ambulansi. tujuan serta mengetahui
Edukasi manfaat aktivitas fisik
7. Agar anak dapat latihan
6. Jelaskan tujuan serta manfaat aktivitas fisik terutama
aktivitas fisik pada ektermitas (pada kaki)
7. Anjarkan teknik latihan sesuai sesuai dengan kemampuan
kemampuan (latihan yang dimiliki anak
mengeerakkan pada ektermitas 8. Sebelum melakukan
pada kaki) aktivitas kegiatan ROM,
8. Ajarkan latihan pemanasan dan melakukan kegiatan
dan pedinginan yang tepat latihan mengerakkan kaki
pasien mampu melakukan
aktivitasnya. Proses
pendinginan dan
pemanasan penting agar
otot tidak mengalami
kekakuan serta tidak
mengalami cidera, dan
pendinginan agar otot
menjadi rileks
IMPLEMENTASI
16/12/2012 S: Pasien mengatakan kesulitan menggerakkan kaki dan merintih kesakitan pada
kaki apabila diajak latihan berdiri dan berjalan, ibu pasien mengatakan bahwa
14.00 anaknya mengalami keterlambatan berjalan sejak usia 1 tahun.
4 4
2 2
P: Intervensi dilanjutkan
Dokumentasi