Anda di halaman 1dari 6

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena


berkat karunia Nyalah, makalah yang berjudul “AML (LEUKEMIA MIEOLID
AKUT)”ini bisa diselesaikan. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
mata kuliah keperawatan anak II. Tujuan dari penulisan makalah ini ialah untuk
menambah pengetahuan tentang segala sesuatu tentang penyakit AML pada
anak. Penulis juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Dosen yang
telah memberikan tugas untuk menulis makalah ini, serta kepada siapa saja
yang telah terlibat dalam proses penulisannya, yang senantiasa memotivasi.
Akhirnya, harapan penulis semoga makalah ini bermanfaat bagi
pembaca. Penulis telah berusaha sebisa mungkin untuk menyelesaikan
makalah ini, namun penulis menyadari makalah ini belumlah sempurna.
Oleh karena itu, penulis mengharapakan kritik dan saran yang sifatnya
membangun guna menyempurnakan makalah ini.

Surabaya, 2 April 2019

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...........................................................................................................
KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG......................................................................................1
1.2 TUJUAN..........................................................................................................2
1.3 MANFAAT .....................................................................................................3
BAB II STUDI LITERATURE.........................................................................................4
2.1DEFINISI..........................................................................................................4
2.2ETIOLOGI........................................................................................................4
2.3MANIFESTASI KLINIS..................................................................................7
2.4PEMERIKSAANDIAGNOSTIK...................................................................14
2.5PENATALAKSANAAN................................................................................15
2.6WOC...............................................................................................................19
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN.............................................................................22
3.1PENGKAJIAN...........................................................................................................22
3.2 DIAGNOSAKEPERAWATAN.................................................................................25
3.3 INTERVENSI................................................................................................26
3.4SAPdanLEAFLET..........................................................................................37
BAB IV PENUTUP.........................................................................................................52
4.1KESIMPULAN..........................................................................................................52
4.2 SARAN......................................................................................................................52
DAFTARPUSTAKA.......................................................................................................53

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Manfaat
1.3 Tujuan

iv
BAB II
KONSEP TEORI
2.1 Pengertian
Leukemia merupakan produksi sel darah putih yang berlebihan, jumlah yang
dihasilkan leukosit dalam bentuk akut sering rendah (sehingga dinamakan leukemia). Sel –
sel imatur ini tidak dengan sengaja menyerang dan menghancyrkan sel darah normal atau
jaringan vaskuler. Penghancuran sel terjadi melalui infiltrasi dan kompetisi yang terjadi
kemudian pada unsur – unsur metabolik.
AML (Akut Mieloid Leukimia) yaitu neoplasama uniklonal yang berasal dari
transformasi suatu atau beberapa sel hematoponik. Sifat sebenarnya dari lesi molekuler yang
bertanggung jawab atas sifat – sifat neoplasmik dari sel yang berubah bentuknya tidak jelas,
tapi defek kritis adanya intrinsik dan dapat diturunkan oleh keturunan sel tersebut
(Clarkson,1988).
2.2 Etiologi
Penyebab dari leukemia pada manusia belum diketahui pasti akan tetapi beberapa
faktor predisposisi atau faktor yang berperan telah diketahui termasuk faktor lingkungan dan
genetik serta keadaan imuno defisiensi. Virus Epsteinbarr dengan Limfoma Burkitt memberi
kesan bahawa agen infeksius memegang peranan pada leukimia manusia. Virus limfotik sel T
manusia (HTLV – 1) berhubungan dengan sel T leukemia dewasa, dan HTLV – II dengan
leukemia sel bera,but (hairry cell) manusia. Meskipun telah dilakukan observasi seperti ini,
tidak ada bukti langsung yang menghubungkan segala virus dengan jenis leukemia yang
sering terjadi.
2.3 Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala yang muncul meliputi pucat, demam nyeri tulang, dan perdarahan
kulit serta mukosa. Leukemia akut berkaitan dengan netropenia dan trombositipenia, ini
adalah infeksi berat yang rekuren disertai dengan timbulnya tunkak pada membran mukosa,
abses perirektal, pneumonia, septikemia disertai menggigil, demam, takikardi, dan takipnea.
Trombositopenia mengakibatkan perdarahan yang dinyatakan dengan petekie dan
ekimosis,epistaksis, hematoma pada membran mukosa, serta perdarahan saluran cerna dan
sistem saluran kemih, tulang atau infiltrat periosteal. Anemia bukan merupakan manifestasi
awal disebabkan karena umur eritrosit yang panjang (120 hari), jika terdapat anemia maka
akan terdapat gejala kelelaham, pusing dan dispnea waktu kerja fisik serta pucat yang nyata.

5
2.4 Penatalaksanaan
Terapi untuk AML kurang berhasil daripada untuk ALL. Tidak ada pararel seperti
prednison dan vinkristin untuk ALL yang memberikan efektivitas yang cepata dengan
toksisitas yang rendah . kerena kurang efektifnya terapi dan indeks terapeutik yang lebih
sempit, maka lebih sering timbul komlplikasi. Untunglah dengan adanya terapi suportif
pasien dapat melewati masa krisi, yaotu hipoplasia sumsum tulang berat yang tampaknyaa
diperlukan untuk memperoleh remisi yang berhasil. Pada dua dekade terakhir, jadwal induksi
standar telah dikombinasikan dengan terapi arbinosis siotsin (ara – C), 100 hingga 200 mg/m/
hari secra intravena kontinu (IV) selama 7 hari, daunorubisin, 45 mg/m/hari selama 3 hari.
Terapi induksi dengan kombinasi ara – C dan amskrin atau mitoxantron juga telah
menunjukkan adanya remisi yang efektif.

6
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian
Identitas pasien
- Umur :

- Jenis kelamin :

Riwayat kesehatan
- Keluhan utama : perasaan letih, nyeri pada ektermitas, berkeringat di malam hari,
penurunan selera makan, sakit kepala dan perasaan tidak enak badan.
- Riwayat penyakit sekarang : Pemeriksaan fisik sering kali memberi tanda pertama
yang menunjukkan adanya penyakit neoplastik.
- Riwayat penyakit dahulu :
- Riwayat sosial :
1. Presepsi kesehatan dan managemen kesehatan
2. Pola nutrisi dan metabolisme
Nafsu makan pasien menurun pasien juga merasakan mual dan muntah
3. Pola eliminasi
Hematuria pada pasein
4. Pola aktifitas dan latihan
Pasien merasakan keletihan/ kelemahan hambatan mobilitas fisik dikarenakan
rusaknya neuromuskular (neuropati) yang mengakibatkan pasien mangalami
keletihan
5. Pola istirahat dan tidur
Pasien juga bisa mengalami hambatan mobilitas fisik dikarenakan rusaknya
neuromuskular (neuropati) yang mengakibatkan pasien mangalami hambatan
6. Pola kognitif dan presepsi
Nyeri pada pasein karna terapi dan efek fisologis neoplasia
7. Pola konsep diri
Citra tubuh pasien mengalami gangguan atau tidak percaya diri akan tubuhnya
dikarenakan kerontoka pada rambut, moon face tau kelemahan.
8. Pola peran dan hubungan
Perubahan proses keluarga yang memiliki anak yang menderita penyakit yang
mengancam jiwa dan juga menjalani proses terapi
9. Pola seksualitas dan reproduksi
10. Pola koping dan management stress
Kelurga merasakan duka cita yang adaptif dikarenakan mereka berpresepsi anak
mereka akan meninggal
11. Pola nilai dan kepercayaan

Anda mungkin juga menyukai