Anda di halaman 1dari 10

FRAILTY SYNDROME

Departemen Gerontik

Makalah ini di buat untuk tugas PK2MB-F

Disusun oleh:

Dina Aulia Safira 1911011045

Fakultas Ilmu Kesehatan


Prodi S-1 Keperawatan
Universitas Muhammadiyah Jember
2019
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan
sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tanpa pertolongan-Nya
mungkin saya tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan waktu
yang singkat. Saya mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga saya mampu
untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari PK2MB dari
Fakultas Ilmu Kesehatan prodi S-1 Keperawatan dengan judul “Frailty
Syndrome”.
Makalah ini dibuat dan didukung dari berbagai pihak yang ikut serta
berpartisipasi dan bekerja sama dalam pembuatan makalah ini, maka penulis
makalah mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ns. Awatiful Azza,M.Kep.,Sp.Kep.Mat. sebagai Dekan Universitas
Muhammadiyah Jember Fakultas Ilmu Kesehatan
2. Sasmiyanto,S.Kep.Ners.M.Kes sebagai Kaprodi Universitas
Muhammadiyah Jember Fakultas Ilmu Kesahatan
3. Yeni Suryanigsih,S.Kep.Ners.M.Kep sabagai Sekprodi Universitas
Muhammadiyah Jember Fakultas Ilmu Kesehatan
4. Rahmah Naufal Bafadhal sebagai Ketua Panitia Universitas
Muhammadiyah Jember Fakultas Ilmu Kesahatan

Saya tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Jember, 06 September 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 3
1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................................ 3

BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Definisi dan Konsep Frailty/Kerapuhan..................................................... 4
2.2 Epidemiologi .............................................................................................. 4
2.3 Patofisiologi Frailty.................................................................................... 5
2.4 Siklus Frailty ............................................................................................. 5
2.5 Upaya Pertahanan Kualitas Hidup Usia Lanjut ......................................... 6

BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 7
3.2 Saran ........................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Frailty atau kerapuhan merupakan konsep penting yang harus dipahami
dalam manajemen pasien geriatri. Frailty adalah sindrom geriatri umum, ditandai
dengan penurunan cadangan dan peningkatan kerentanan terhadap hasil yang
merugikan. Termasuk jatuh, rawat inap pelembagaan dan kematian. Identifikasi
dan pengobatan frailty merupakan tantangan bagi dokter. Prevalensi dan
konsekuensi dari frailty menjadi beban yang cukup besar untuk orangtua,
pengasuh, pelayanan kesehatan dan masyarakat. Interventasi yang dirancang
untuk mengurangi frailty karena itu memiliki potensi manfaat yang sangat besar.

Pemahaman mengenai frailty telah meningkat secara dramatis selama


ekade terakhir, berkat penelitian dasar biologis dari frailty dan metode untuk
menentukan dan memprediksinya. Sampai saat ini belum ada konsensus yang kuat
bagaimana menilai dan mendiagnosa frailty secara klinis. Perawatan individu
yang lemah juga sulit, karena komorbiditas kompleks, rentan terhadap kerusakan
dan peningkatan kebutuhan sosial di perparah oleh kebutuhan untuk manajemen
berkelanjutan konsisten meskipun pelayanan kesehatan sering terfragmentasi.

1.2 Rumusan Masalah


1) Apa yang dimaksud dengan Frailty Syndrome ?
2) Bagaimana epidemiologi Frailty Syndrome?
3) Bagaimana patofisiologi Frailty Syndrome?
4) Bagaimana Siklus Frailty Syndrom?
5) Bagaimana upaya pertahanan kualitas hidup pada usia lanjut?

1.3 Tujuan Masalah


1. Tujuan umum untuk mengetahui gambaran tentang Frailty Syndrome
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui pengertian standar Frailty Syndrome
b. Untuk mengetahui epidemiologi standar Frailty Syndrome
c. Untuk mengetahui patofisiologi Frailty Syndrome

ii
BAB II

ISI

2.1 Definisi dan Konsep Frailty/Kerapuhan

Konsep mengenai frailty terus berkembang hingga saat ini, baik klinisi
maupun peneliti telah sepakat bahwa kerapuhan merupakan keadaan yang sulit
didefinisikan namun mudah dievaluasi. Frailty adalah sindrom geriatrik umum,
ditandai dengan penurunan cadangan dan peningkatan kerentanan terhadap hasil
yang merugikan, termasukjatuh, rawat inap, pelembagaan dan kematian. Pada
tahun 1988 Woodhouse dkk, mendefinisikan orang tua yang rapuh seperti yang
lebih dari 65 tahun yang bergantung pada orang lain untuk kegiatan hidup sehari-
hari dan sering di bawah perawatan institusional. Gillick mendefinisikan orang tua
rapuh sebagai "individu” tua lemah yang tidak bisa bertahan hidup tanpa bantuan
besar dari orang lain," menekakan konsekuensi sosial dari kelemahan.

Kerapuhan sering disamakan dengan ketergantungan fungsional dalam


aktifitas sehari-hari, meskipun orang tua yang lemah kadang-kadang digambarkan
dalam istilah didominasi medis.

Buchner dan Wagner secara komprehensif membahas konsep kelemahan,


yang mereka definisikan sebagai"kerugian” cadangan fisiologis yang
meningkatkan risiko cacat." Mereka menganggap kelemahan sebagai "bagian
pendahulu" dengan kecacatan dan, khususnya, ketergantungan pada orang lain
untuk kegiatan hidup sehari-hari.

2.2 Epidemiologi
Prevalensi frailty menurut The Cardiovascular Health Study hingga 7%
untuk usia lanjut yang berusia 65 tahun keatas dan mencapai 30% Pada usia 80
tahun keatas. Prevalens pada perempuan berusia 65 tahun menurut The Women’s
Health and Aging Study mencapai 28%. Syndrom Frailty didapatkan pada 270
pasien usia lanjut rawat jalan yakni kondisi pre-fail sebesar 71,1% sedangkan
frailty 27,4%.

i
2.3 Patofisiologi Frailty
Perubahan yang terkait dengan usia pada beberapa sistem fisiologis
merupakan dasar pengembangan frailty, terutama system neuromuskuler,
neuroendokrin dan imunologi. Perubahan berinteraksi secara kumulatif dan
detrimentally, mengakibatkan penurunan fungsi fisiologis dan cadangan. Ketika
ambang kumulatif tercapai, kemampuan individu untuk melawan stres ringan dan
mempertahankan homeostasis fisiologis akan terganggu. Hilangnya cadangan
homeostatis fungsional pada tingkat sistem fisiologis individu pada akhirnya
mempengaruhi secara keseluhan. Gambaran kelemahan yang terlihat memungkin
untuk mengidentifikasi orang-orang tua yang lemah. Orang dengan
kecenderungan mengalami kelemahan bila mendapat stressor ringan akan lebih
mudah jatuh dan mengalami delirium. Fenotipe yang sering terlihat antara lain:
a. Sarcopenia (hilangnya massa otot dan kekuatan)
b. Anoreksia
c. Osteoporosis
d. Kelelahan
e. Kondisi fisik yang buruk

2.4 Siklus Frailty


Proses berinteraksi yang mendorong pengembangan kelemahan dirangkum
dalam Gambar 5. Interaksi ini menghasilkan suatu 'siklus' atau 'spiral'2 frailty
dimana peningkatan kelemahan menimbulkan peningkatan risiko penurunan lebih
lanjut terhadap kecacatan dan kelemahan yang lebih besar.

ii
2.5 Upaya Pertahanan Kualitas Hidup Usia Lanjut
Upaya Memertahankan Kualitas Hidup Usia Lanjut dan Geriatri
Pencegahan dan tatalaksana yang tepat terhadap sarkopenia dan frailty merupakan
salah satu upaya untuk memertahankan dan memerbaiki kualitas hidup usia lanjut.
Mekanisme sarkopenia yang multifaktorial menyebabkan tatalaksana sarkopenia
juga harus dilakukan secara holistik. Upaya pencegahan yang dapat dilakukan
adalah asupan diet protein, vitamin & mineral yang cukup, serta olah raga teratur.
Perlu pemantauan rutin kemampuan dasar seperti berjalan, keseimbangan, fungsi
kognitif, pencegahan infeksi dengan vaksin, serta antisipasi kejadian yang dapat
menimbulkan stres misalnya pembedahan elektif dan reconditioning cepat setelah
mengalami stres dengan renutrisi dan fisioterapi individual.

i
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Frailty syndrome atau syndrome geriatri merupakan sebuah penyakit yang


menurunkan fungsi fungsional tubuh sehingga tubuh tidak bisa melakukan
fungsinya secara utuh.

3.2 Saran

Dalam penulisan serta penyusunan makalah mengenai frailty atau


syndrom, saya menyadari masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu
penyusun mengharapkan kritik dan saran kepada pembaca. Untuk para pembaca,
perluaslah pengetahuan dengan rajin membaca. Karena dengan membaca pintu
pengetahuan akan terbuka.

ii
DAFTAR PUSTAKA

Bistok Sihombing, Julahir H.Siregar, Divisi Geriatri, Departemen Ilmu Penyakit


Dalam FK USU/RS HAM : pdf
Mulley G. A History of geriatrics and gerontology. European Geriatric Medicine.
2012;3(4):225-7
Setiati S, Rizka A. Sarkopenia dan frailty: sindrom geriatri baru. Dalam: Setiati S,
Dwimartutie N, Harimurti K, Dewiasty E (editor). Chronic degenerative
disease in elderly: update in diagnostic & management. Jakarta;
Perhimpunan Gerontologi Medik Indonesia; 2011:69-75.
Warner HR, Sierra F, Thompson LV. Biology of aging. In: Fillit HM, Rockwood
K, Woodhouse K, editors. Brocklehurst’s textbook of geriatric medicine
and gerontology. 7th ed. New York: Saunders; 2010.

Anda mungkin juga menyukai