Emi Nurhaini
Joana Patricia Hutagalung
Rani Rahmawati
Siti Arina Harahap
DAFTAR ISI..........................................................................................ii
KATA PENGANTAR...........................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................1
C. Tujuan Penulisan.........................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................2
A. Struktu Sel...................................................................................2
B. Mekanisme Adaptasi Sel.............................................................3
C. Kelainan Mekanisme Adaptasi Sel.............................................4
D. Interaksi Genetik dan Lingkungan..............................................5
E. Kelainan Genetik dan Lingkungan..............................................6
A. Kesimpulan..................................................................................10
B. Saran............................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................11
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya
makalah ini dapat dibuat sampai selesai dengan tepat pada waktunya.
Adapun penulisan ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas kelompok
patologi.Selain itu kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penulisan makalah Ini. Kami juga berharap dengan adanya
makalah ini dapat menjadi salah satu sumber informasi bagi pembaca.
Namun kami juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dengan kata
kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mohon maaf jika ada hal-hal yang kurang
berkenan dan kami juga mengharapkan kritik dan saran untuk membangun untuk
menjadikan ini lebih sempurna dikedepannya. Semoga makalah ini bermaanfat bagi
kita semua.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit apapun yang diderita oleh pasien pada dasarnya yang diserang
adalah sel dan sel akan melakukan adapatasi (menyesuaikan diri). Sel normal
merupakan mikrokosmos yang berdenyut tanpa henti, secara tetap mengubah stuktur
dan fungsinya untuk memberi reaksi terhadap tantangan dan tekanan yang selalu
berubah. Bila tekanan atau rangsangan terlalu berat, struktur dan fungsi sel
cenderung bertahan dalam jangkauan yang relatif sempit.
Tubuh kita terdiri dari satuan dasar yang hidup yakni berupa sel-sel. Kemudian
sel-sel tersebut akan berkelompok membentuk jaringan yang berbeda-beda yang
saling menghubungkan satu sama lainnya. Setiap sel dapat beradaptasi dan
berkemampuan untuk berkembang biak. Bila sel tersebut rusak dan mati, maka sel-
sel yang masih hidup akan terus membelah diri terus menerus sampai jumlahnya
mencukupi kembali.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maka rumusan masalahnya adalah : Mengetahui
faktor-faktor yang berhubungan dengan Penyakit Masalah Mekanisme Adaptasi Sel
dan Interaksi Genetik dan Lingkungan
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan ingin mengetahui faktor-faktor yang berhubungan
dengan Penyakit Masalah Mekanisme Adaptasi Sel dan Interaksi Genetik dan
Lingkungan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Struktur Sel
Agar sel terus menjalankan fungsinya maka sel harus melakukan mekanisme
adaptasi saat mendapatkan cidera sehingga sel dapat bertahan hidup. Ditinjau dari
beban kerja sel, maka adaptasi sel dapat dibagi menjadi :
Berikut ini adalah bentuk adaptasi yang dilakukan sel (Nair, 2015) :
Kejadian dimana organ atau jaringan yang terbentuk tumbuh mencapai batas
normal tetap kemudian mengalami penyusutas.Sifatnya dapatfisiologikmisalnya ada
proses aging(penuaan) dimana seluruh bagian tubuh tampak mengecil bertahap.
Lebih jelas jika dilihat pada usia lanjut yang mengalami atrofie ndokrin sehingga
produk hormonnya menurun.Atropi patologik dapat terjadi pada otot individu yang
mengalami immobilisasi sehingga otot tidak pernah digerakkan sehingga otot akan
semakin mengecil.
3. Menambahjumlahsel (hyperplasia)
Hiperplasia terjadi karena kenaikan absolute pada sebuah jaringan atau organ
sehingga menyebabkan pembesaran jaringanatau organ tersebut dan fungsi organ
atau jaringan tersebut juga meningkat.Hal ini hanya dapat terjadi pada sel labil
seperti sel epidermis atau sel darah.Tidak terjadi pada sel permanent seperti sel otot
rangka, saraf jantung.Contoh hiperplasi fisiologik adalah pembesaran sel uterus pada
saat seorang wanita hamil sehingga janin dapat tumbuh membesar
didalamnya.Sedangkan hiperplasi patologik biasanya terjadi karena rangsangan
hormonal berlebih misalnya hyperplasia endometrium akiba tpengeluaran hormon
estrogen yang tidak terkendali dan merupakan precursor terjadinya proliferasi
keganasan.
Bentuk adaptasi yang terjadi berupa perubahan sel matur jenis tertentu
menjadi sel matur jenis lain. Misalnya sel epitel torak yang dapat bersekresi diganti
oleh sel epitel gepeng berlapis yang tidak dapat bersekresi yang terjadi pada saluran
pernafasan seorang perokok. Hal ini tidak menguntungkan karena lender yang
merupakan alat proteksi saluran pernafasan terhadap bakteri debu dan benda asing
tidak terbentuk sehingga saluran pernafasan mudah mengalami infeksi.
Tubuh seorang manusia mudah mendapat berbagai macam cidera setiap saat,
ini beraarti cidera tersebut dialami 3 oleh sel. Jejas sel (cidera sel) terjadi apabila
suatu sel tidak lagi dapat beradaptasi terhadap rangsangan. Hal ini dapat terjadi bila
rangsangan tersebut terlalu lama atau terlalu berat. Sel dapat pulih dari cidera atau
mati bergantung pada sel tersebut dan besar serta jenis cidera .
Berikut ini berbagai penyebab cidera sel:
1. Hipoksia
Hipoksia adalah cidera sel akibat penurunan konsentrasi oksigen.
Hipoksia bisa terjadi karena hilangnya perbekalan darah akibat gangguan
aliran darah. Dapat juga karena hilangnya kemampuan darah mengangkut
oksigen seperti karena anemia atau keracunan. Respon adaptasi sel terhadap
hipoksia tergantung pada tingkat keparahan hipoksia.
2. Bahan kimia
Bahan kimia termasuk obat-obatan menyebabkan perubahan terhadap
berbagai fungsi sel, seperti fungsi penghasil energy, mencerna lipid dan
protein sehingga sel menjadi rusak dan mati. Sebagai contoh ulkus lambung
(luka pada lambung) yang sering terjadi karena sering mengkonsumsi obat
analgetik dan kortikosteroid. Hal tersebut menyebabkan sel mukosa lambung
cidera dan rusak dan akhirnya terjadi ulkus (luka).
3. Agen fisik
Agen fisik seperti trauma mekanik, suhu rendah dan suhu terlalu
tinggi, radiasi dan trauma listrik. Semua agen fisik tersebut dapat
menyebabkan perubahan atau pergeseran struktur sel yang mengakibatkan
terganggunya fungsi sel yang akhirnya menyebabkan kematian sel
4. Agen mikrobiologi
Agen mikrobiologi adalah berbagai jenis bakteri, virus, mikoplasma,
klamida, jamur dan protozoa yang mengeluarkan eksotoksin yang dapat
merusak dinding sel sehingga dinding fungsi sel terganggu dan akhirnya
menyebabkan kematian sel.
5. Mekanisme imun
Reaksi imun sering menjadi penyebab kerusakan pada sel. Sebagai contoh
penyakit alergi yang sering dialami pasien usia lanjut atau karena reaksi imun
lain yang menimbulkan gatal atau kerusakan sel kulit.
Faktor intrinsik penyakit yang ada pada diri seseorang adalah umur, jenis
kelamin,dan kelainan-kelainan yang didapat dari perjalanan penyakit
sebelumnyayang perlu dipertimbangkan. Demikian juga dengan keadaan genetik atau
genom individu juga merupakan faktor intrinsik penyebab penyakit.
b. Sindrom Klinefelter
2) Rambutnya jarang.
3) IQ di bawah rata-rata.
4) Testis kecil.
5) Pembesaran payudara.
3) Dada lebar.
d. Sindrom Edward
1) Malformasi ginjal.
2) Kelainan jantung.
3) Omphalocele.
4) Atresia esofagus.
5) Keterbelakangan mental.
6) Kesulitan makan.
7) Kontraktur sendi.
8) Mikrosefali.
9) Micrognathia.
e. Patau Sindrom
Kelainan ini disebut juga Sindrom Trisomi 13 yaitu jika seseorang memiliki
lebih satu kromosom pada pasangan kromosom ke-13 karena tidak terjadinya
persilangan antara kromosom saat proses meiosis. Beberapa ciri pantau sindrom
yaitu:
1) Retardasi mental.
3) Polodaktili.
5) Kelainan jantung.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Penyakit apapun yang diderita oleh pasien pada dasarnya yang diserang
adalah sel dan sel akan melakukan adapatasi (menyesuaikan diri).Sel terus
menjalankan fungsinya maka sel harus melakukan mekanisme adaptasi saat
mendapatkan cidera sehingga sel dapat bertahan hidup.Ditinjau dari beban kerja sel,
maka adaptasi sel dapat dibagi menjadi adaptasi terhadap peningkatan beban kerja
sel dan adaptasi terhadap penurunan beban kerja sel. Berbagai cidera setiap saat akan
dialami oleh sel dengan berbagai penyebab seperti hipoksia, agen fisik, kimia, agen
mikrobiologi dan mekanisme imun. Oleh karena itu sel harus melakukan mekanisme
adaptasi dalam berbagai bentuk seperti atropi, hyperplasia, hipertropi dan metaplasia.
B.Saran
Dengan mengetahui permasalahan penyebab penyaakit adaptasi sel dan
interaksi genetik dan lingkungan, diharapkan masyarakat lebih berhati-hati dan
menghindari penyebab penyakit ini serta benar-benar menjaga kesehatan melalui
makanan maupun berolaharaga yang benar,dan para tenaga ahli juga sebaiknya
memberikan penyuluhan secara jelas mengenai bahayanya penyakit ini serta tindakan
pengobatan yang tepat.
DAFTAR PUSTAKA
1. Kumar V, Cotran R.S, Robbins S.L. 2007. Buku Ajar Patologi Robbins Edisi .
Jakarta. EGC