Anda di halaman 1dari 6

TUGAS SAK BEDAH:

1. Risiko konstipasi
2. Perlambatan pemulihan pasca bedah
3. Ketidakstabilan kadar glukosa darah
4. Risiko ketidakstabilan kadar glukosa darah
5. Risiko perdarahan
6. Risiko perfusi serebral tidak efektif

Diagnosis 1:
Diagnosis keperawatan: Risiko Konstipasi
Kategori: Fisiologis, sub kategori: Eliminasi
Definisi: Berisiko mengalami penurunan frekuensi normal defekasi disertai kesulitan dan
pengeluaran feses tidak lengkap.
Faktor risiko:
Fisiologis:
1. Penurunan motilitas gastrointestinal
2. Pertumbuhan gig itidak adekuat
3. Ketidakcukupan diet
4. Ketidakcukupan asupan serta
5. Ketidakcukupan asupan cairan
6. A ganglionik (mis. Penyakit Hircsprung)
7. Kelemahan otot abdomen
Psikologis:
1. Konfusi
2. Depresi
3. Gangguan emosional
Situasional:
1. Perubahan kebiasaan makan(mis. Jenis makanan, jadwal makan)
2. Ketidak adekuatan toileting
3. Aktivitas fisik harian kurang dari yang dianjurkan
4. Penyalahgunaan laksatif
5. Efek agen farmakologis
6. Ketidakteraturan kebiasaan defekasi
7. Kebiasaan menahan dorongan defekasi
8. Perubahan lingkungan
Kondisi klinis terkait:
1. Lesi/ cedera pada medulla spinalis
2. Spina bifida
3. Stroke
4. Sclerosis multiple
5. Penyakit Parkinson
6. Demensia
7. Hiperparatiroidisme
8. Hipoparatiroidisme
Diagnosis 2:
Diagnosis keperawatan: Perlambatan pemulihan pascabedah
Kategori: Lingkungan, subkategori: Keamanan dan proteksi
Definisi: Pemanjangan jumlah hari pascabedah untuk memulai dan melakukan aktivitas
sehari-hari.
Penyebab:
1. Skor klasifikasi status fisik American Society of Anesthesiologists (ASA) ≥3
2. Hiperglikemia
3. Edema pada lokasi pembedahan
4. Prosedur pembedahan ekstensif (luas)
5. Usia ekstrim
6. Riwayat perlambatan penyembuhan luka
7. Gangguan mobilitas
8. Malnutrisi
9. Obesitas
10. Infeksi luka perioperative
11. Mual/ muntah persisten
12. Respon emosional pascaoperasi
13. Pemanjangan proses operasi
14. Gangguan psikologis pascaoperasi
15. Kontaminasi bedah
16. Trauma pada luka operasi
17. Efek agen farmakologis

GejaladanTanda Mayor:
Subjektif Objektif
1. Mengeluh tidak nyaman 1. Area luka operasi terbuka
2. Waktu penyembuhan yang
memanjang
Gejaladantanda minor:
Subjektif Objektif
1. Selera makan hilang 1. Gangguan mobilitas
2. Tidak mampu melanjutkan pekerjaan
3. Memulai pekerjaan tertunda
4. Membutuhkan bantuan untuk
perawatan diri

Kondisi klinis terkait:


1. Tindakan operasi besar
2. Trauma yang memerlukan intervensi bedah
Diagnosis 3:
Diagnosis keperawatan: Ketidak stabilan kadar glukosa darah
Kategori: Fisiologis, subkategori: Nutrisi dan cairan
Definisi: Variasi kadar glukosa darah naik/ turun dari rentang normal.
Penyebab:
Hiperglikemia
1. Disfungsi pankreas
2. Resistensi insulin
3. Gangguan toleransi glukosa darah
4. Gangguan glukosa darah puasa

Huperglikemia
1. Penggunaan insulin atau obat glikemik oral
2. Hiperinsulinemia (mis. Insulinoma)
3. Endokrinopati (mis. Kerusakan adrenal atau pituitary)
4. Disfungsi hati
5. Disfungsi ginjal kronis
6. Efek agen farmakologis
7. Tindakan pembedahan neoplasma
8. Gangguan metabolik bawaan (mis. Gangguan penyimpanan lisosomal,
galaktosemia, gangguan penyimpanan glikogen)

GejaladanTanda Mayor:
Subjektif Objektif
Hipoglikemia Hipoglikemia
1. Mengantuk 1. Gangguan koordinasi
2. Pusing 2. Kadar glukosa dalam darah/ urin
rendah

Hiperglikemia Hiperglikemia
1. Lelahataulesu 1. Kadar glukosadalamdarah/ urintinggi
Gejaladantanda minor:
Subjektif Objektif
Hipoglikemia Hipoglikemia
1. Palpitasi 1. Gemetar
2. Mengeluhlapar 2. Kesadaranmenurun
3. Perilakuaneh
4. Sulitbicara
5. berkeringat

Hiperglikemia Hiperglikemia
1. Mulut kering 1. Jumlah urin meningkat
2. Haus meningkat
Kondisi klinis terkait:
1. Diabetes mellitus
2. Ketoasidosis diabetic
3. Hipoglikemia
4. Hiperglikemia
5. Diabetes gestasional
6. Penggunaan kortikosteroid
7. Nutrisi parenteral total (TPN)

Diagnosis 4:
Diagnosis keperawatan: Risiko ketidakstabilan kadar glukosa darah
Kategori: Fisiologis, subkategori: nutrisi dan cairan
Definisi: Risiko terhadap variasi kadar glukosa darah dari rentang normal.
Faktor risiko:
1. Kurang terpapar informasi tentang manajemen diabetes
2. Ketidaktepatan pemantauan glukosa darah
3. Kurangpatuh pada rencana manajemen diabetes
4. Manajemen medikasi tidak terkontrol
5. Kehamilan
6. Periode pertumbuhan cepat
7. Stress berlebihan
8. Penambahan berat badan
9. Kurang dapat menerima dianosis
Kondisi klinis terkait:
1. Diabetes mellitus
2. Ketoasidosis diabetic
3. Hipoglikemia
8. Diabetes gestasional
9. Penggunaan kortikosteroid
10. Nutrisi parenteral total (TPN)

Diagnosis 5:
Diagnosis keperawatan: Risiko perdarahan
Kategori: Fisiologis, subkategori: sirkulasi
Definisi: Berisiko mengalami kehilangan darah baik internal (terjadi didalam tubuh) maupun
eksternal (terjadi hingga keluar tubuh).
Faktor risiko:
1. Aneurisma
2. Gangguan gastroinstestinal (mis. Ulkus lambung, polip, varises)
3. Gangguan fungsi hati (mis. Sirosis hepatitis)
4. Komplikasi kehamilan (mis. Ketuban pecah sebelum waktunya, plasenta previa/
abrupsio, kehamilan kembar)
5. Komplikasi pasca partum (mis. Atoni uteri, retensi plasenta)
6. Gangguan koagulasi (mis. Trombositopenia)
7. Efek agen farmakologis
8. Tindakan pembedahan
9. Trauma
10. Kurang terpapar informasi tentang pencegahan perdarahan
11. Proses keganasan
Kondisi klinis terkait:
1. Aneurisma
2. Koagulopati intravaskuler diseminata (DIC)
3. Sirosis hepatitis
4. Ulkus lambung
5. Varises
6. Trombositopenia
7. Ketuban pecah sebelum waktunya
8. Plasenta previa/ abrupsio
9. Atoni uteri
10. Retensiplasenta
11. Tindakan pembedahan
12. Kanker
13. Trauma

Diagnosis 6:
Diagnosis keperawatan: Risiko perfusi serebral tidak efektif
Kategori: Fisiologis, subkategori: sirkulasi
Definisi: Berisiko mengalami penurunan sirkulasi darah ke otak.
Faktor risiko:
1. Keabnormalan masa protrombin dan/ atau masa tromboplast inparsial
2. Penurunan kinerja ventrikel kiri
3. Aterosklerosis aorta
4. Diseksi arteri
5. Fibrilasi atrium
6. Tumor otak
7. Stenosis karotis
8. Miksoma atrium
9. Aneurisma serebsi
10. Koagulopati (mis. Anemia sel sabit)
11. Dilatasi kardiomiopati
12. Koagulasi intrvaskuler diseminata
13. Embolisme
14. Cedera kepala
15. Hiperkolestronemia
16. Hipertensi
17. Endokarditis infektif
18. Katup prostetik mekanis
19. Stenosis mitral
20. Neoplasma otak
21. Infark miokard akut
22. Sindrom sick sinus
23. Penyalahgunaan zat
24. Terapi trombolitik
25. Efek samping tindakan (mis. Tindakan operasi by pass)

Kondisi klinis terkait:


1. Stroke
2. Cedera kepala
3. Aterosklerotik aortic
4. Infarkmiokard akut
5. Diseksi arteri
6. Embolisme
7. Endokarditis infektif
8. Fibrilasi atrium
9. Hiperkolesterolemia
10. Hipertensi
11. Dilatasi kardiomiopati
12. Koagulopati intra vaskuler diseminata
13. Miksoma atrium
14. Neoplasma otak
15. Segmen ventrikel kiri akinetik
16. Sindrom sick sinus
17. Stenosis carotid
18. Stenosis mitral
19. Hidrosefalus
20. Infeksiotak (mis. Meningitis, ensefalitis, abses serebri)

Anda mungkin juga menyukai