Anda di halaman 1dari 29

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

N P1A0 JENIS PERSALINAN


SECTIO CAESARIA H-1 DI RUANG DARUSSALAM 2 KEBIDANAN
RUMAH SAKIT AL ISLAM BANDUNG

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Stase Keperawatan Maternitas

Disusun oleh :
Farisha Noor, S. Kep (402018093)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH BANDUNG
2019
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY A. P1A0
JENIS PERSALINAN SECTIO CAESARIA
DI RUANG DARUSSALAM 2 KEBIDANAN

I. PENGKAJIAN
A. Pengumpulan Data
1. Identitas klien
Nama : Ny. N
No. medrek : 794984
Umur : 20 Nov 1991
Pendidikan : Sarjana
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Alamat :Jl. Coblong
Agama : Islam
Sukubangsa : Sunda
Status marital : Menikah
Golongan darah :A
Tanggal masuk : 16/06/2019
Tanggal Operasi : 17/06/2019
Tanggal pengkajian : 17/06/2019
Diagnose medis : P1A0 Sectio Caesaria
2. Identitas penanggungjawab
Nama : Tn. O.
Umur : 16/06/1991
Pendididikan : Sarjana
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Alamat : Jl. Coblong
Agama : Islam
Sukubangsa : Sunda
Status marital : Menikah
Golongan darah : AB
Hubungan dengan klien : Suami
3. Riwayat Kesehatan
1) KeluhanUtama
Nyeri luka bekas operasi
2) Riawayat kesehatan sekarang
Pasien mengatakan kehamilannya yang sekarang adalah kehamilan yang pertama
dan sudah masuk usia kehamilan 32 minggu. Empat hari yang lalu pasien
keceklaan lalulintas, Sejak usia kehamilan 28 minggu dokter sudah mengatakan
bahwa letak bayinya sungsang. Sejak saat itu pasien mengikuti senam yoga
dengan harapan posisi bayi akan berubah menjadi normal. Pada pemeriksaan
tanggal 15/06/19 saat pasien kontrol, dokter menyatakan posisi bayi masih letak
sungsang dan tidak ada mules sehingga dokter menyarankan untuk dilakukan
operasi SC. Pada tanggal 17/06/2019 jam 04.00 wib pasien dilakukan operasi
sectio caesaria atas advis dokter dan selesai operasi jam 06.00 wib.
Pada saat dikaji tanggal 17/06/2019 jam 06.30 wib pasien mengeluh nyeri di
daerah bekas operasi. Nyeri dirasakan bertambah apabila miring ke kanan dan
berkurang apabila miring ke kiri. Pasien mengatakan nyeri dirasakan cukup berat
sehingga tidak mampu melakukan aktivitas dan kurang bisa istirahat. Menurut
pasien nyeri terlokalisir di daerah abdomen dan tidak menyebar ke area tubuh
yang lain. Saat dikaji dengan skala numerik, pasien mengatakan nyeri berada
pada skala 4 (0-10) dan nyeri dirasakan terus-menerus.
3) Riwayat kesehatan dahulu
Pasien mengatakan kehamilan sekarang merupakan kehamilan yang pertama,
Pasien juga mengatakan tidak ada riwayat hamil gemeli, riwayat penyakit
keturunan ataupun penyakit menular di dalam keluarganya. Menurut pasien tidak
ada alergi baik yang disebabkan oleh makanan maupun obat-obatan.
4) Riwayat kesehatan keluarga
Menurut pasien tidak ada anggota keluarga yang memiliki riwayat yang sama
dengan pasien. Pasien juga mengatakan tidak ada riwayat hamil gemeli dan
riwayat penyakit keturunan ataupun penyakit menular di dalam keluarganya
5) Riwayat ginekologi dan obstetric
a. RiwayatObstetri
(1) Riwayat Kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

Masalah
N TahunPartu Umurham JenisPartu Tempat/Penolon J KeadaanAna
BB Hamil Lahi Nifa Bay
o s il s g K k
r s i
1. Persalinan Aterm SC Dokter P 250 Sungsan - - - H
ini 0 g
inkompli
t

(2) RiwayatKehamilanSekarang
Pasien mengatakan hari pertama haid terakhir (HPHT) pada tanggal
22/03/19 dan taksiran partusnya pada tanggal 29/06/2019, selama hamil
keluhan yang dirasakan yaitu posisi bayi yang sungsang, gerak janin
dirasakan sekitar usia kehamilan 4 bulan. Saat hamil pasien mengatakan
disuntik TT. Menurut pasien penambahan berat badan saat hamil ini
adalah 15 kilo, selama hamil tekanan darah tidak pernah tinggi melebihi
130/90 mmHg. Pasien mengatakan kontrol rutin di bidan dekat rumah dan
terkadang ke dokter kandungan semenjak trimester I dan terkadang
dilakukan pemeriksaan USG kehamilan. USG kehamilan yang terakhir
dilakukan adalah pada tanggal 14/06/2019.
(3) Riwayat Persalinan Sekarang
Pasien mengatakan tidak ada mules tanda-tanda akan melahirkan.
b. RiwayatGinekologi
(1) RiwayatMenstruasi
Pasien mengatakan haid pertama saat kelas 1 SMP, usia sekitar 13 tahun.
Menurut pasien haidnya teratur sebulan sekali selama 7 hari, tidak ada
keluhan selama haid.
(2) RiwayatPerkawinan
Pasien pengatakan usia pasien dengan suami berbeda 1 tahun, saat
menikah pasien berusia sekitar 25 tahun dan usia suaminya sekitar 26
tahun. Menurut pasien pernikahannya adalah pernikahan yang pertama
dan baru dua tahun.
(3) Riwayat KB
Pasien mengatakan tidak pernah menggunakan KB
4. PemeriksaanFisik
a. Pemeriksaan Fisik Ibu
1) KeadaanUmum
TD : 110/70 mmHg, HR : 80x/menit, RR : 20x/menit, Suhu : 36.7 C, BB : 69
kg, TB : 152cm.
2) Sistem Pernapasan
Irama pernapasan teratur, bunyi napas vesikuler.
3) Sistem Kardiovaskuler
Pulsasi nadi kuat, teratur, konjungtiva tidak anemis, tidak ada peningkatan
vena jugularis, Homan sign negatif, CRT 2 detik dan tekanan darah pasien
normal, tidak terdapat edema tungkai kaki, tidak terdapat varises pada
extremitas, pulsasi nadi kuat dan teratur, akral teraba hangat.
4) Sistem Pencernaan
Mukosa bibir pasien lembab, tidak terdapat kesulitan menelan, bising usus
aktif di semua kuadran 2-4x/menit. Pasien mengatakan BAB rutin setiap 1
hari sekali, dan saat dikaji pasien belum BAB. Menurut pasien ada tidak ada
riwayat haemoroid.
5) Sistem Persarafan
Kesadaran pasien Composmentis, orientasi pasien terhadap waktu, tempat
dan orang baik, pasien dapat menyebutkan waktu saat pemeriksaan jam
06.30, pasien mengatakan saat ini sedang menjalani perawatan setelah
operasi SC dan saat ini pasien didampingi oleh suami. Penciuman pasien
normal terbukti pasien dapat mencium wangi sabun ketika diseka,
pengecapan pasien normal terbukti pasien dapat membedakan rasa manis dan
tawar ketika minum air teh manis. Pasien masih merasa baal sedikit pada
ujung-ujung jari kaki akibat tindakan spinal anestesi. Penglihatan pasien
dibantu dengan menggunakan kacamata, pasien mampu melihat dan
membaca name tag pemeriksa dengan jarak sekitar 1 meter. Pendengaran
pasien normal, terbukti pasien mampu mendengar dan menjawab ketika
diwawancara oleh pemeriksa dengan suara yang jelas. Pada saat dilakukan
pemeriksaan refleks patella : positif.
6) Sistem endokrin
Pada saat dikaji pasien tidak mengalami pembesaran kelenjar getah bening
maupun tyroid.
7) Sistem Perkemihan
Pada saat dikaji pasien masih menggunakan catheter dan kondisi blast pasien
kosong, terdapat urine pada urine bag sekitar 400cc berwarna kuning jernih.
8) Sistem Reproduksi
Kondisi payudara pasien bersih, masih lembek, puting payudara menonjol,
tidak terdapat hiperpigmentasi areola, ASI baru keluar Colostrum.
Kontraksi uterus baik, teraba tinggi fundus uteri masih sepusat.
Kondisi vulva kotor, terdapat lochea rubra, jumlah perdarahan sekitar 100cc,
warna merah segar, tidak berbau, tidak terdapat hematoma ataupun varises
vagina.
9) System Muskuloskeletal
Pada saat dikaji extremitas atas bawah simetris, kaki pasien masih terasa
berat untuk digerakkan karena pengaruh spinal anestesi, akral teraba hangat,
tidak terdapat edema kedua tungkai.
10) System Integumen
Pada saat dikaji kulit kepala pasien tampak bersih, rambut tidak lengket dan
tidak rontok,terdapat sedikit cloasma gravidarum pada kulit wajah, pada
abdomen terdapat linea nigra, terdapat striae gravidarum, tidak terdapat
hiperpigmentasi areola, turgor kulit elastis, suhu normal (36,9). Terdapat luka
bekas SC di abdomen arah horizontal masih ditutup verban, kondisi luka
tidak rembes.
b. Pemeriksaan Fisik Bayi
1) Keadaan Umum
Keadaan umum baik, gerak aktif, nangis kuat.
2) Tanda-tanda Vital
HR : 154x/menit, RR : 54x/menit, Suhu : 37,0 C
3) Kepala
Bersih, Lingkar kepala : 30 cm, tidak terdapat caput succedaneum atau cepal
haematoma.
4) Mata
Bersih, sclera tidak icteric, konjungtiva tidak anemis
5) Telinga
Bersih, kedua telinga simetris, tidak terdapat lesi atau massa.
6) Hidung
Bersih, tidak ada pernapasan cuping hidung
7) Mulut
Bersih, palatum utuh, reflek sucking dan rooting positif
8) Dada
Bersih, lingkar dada 28 cm, tidak terdapat retraksi dada, suara napas
vesikuler, denyut nadi kuat dan reguler.
9) Abdomen
Bersih, lembut tidak teraba benjolan, keadaan tali pusat masih basah, tidak
tampak tanda-tanda infeksi.
10) Genitalia
Jenis kelamin perempuan, kondisi vulva bersih, labia mayora sudah menutup
labia minora
11) Ekstremitas atas dan bawah
Bersih, kedua extremitas simetris, refleks grafs positif, kuku jari lengkap dan
bersih, CRT 2 detik, refleks babinski positif dan refleks moro positif.

5. Pola Aktivitas Sehari-hari


No Aktivitas Sebelum Hamil Setelah Melahirkan
1 Nutrisi
Makan
 Frekuensi 3x/hari Test feeding
No Aktivitas Sebelum Hamil Setelah Melahirkan
 Jenis Nasi Air
 Makanan yang disukai Tidak ada Tidak ada
 Makanan yang tidakdisukai
 Makananpantangan/alergi Tidak ada alergi Tidak ada alergi

 Nafsumakan Baik Baik

 PorsiMakan 1 porsi 1 porsi

Minum
 Jumlah
2000cc 2000cc
 Jenis
Air putih, teh Air putih, teh

2 Eliminasi
BAB
- Frekuensi 2hari sekali 2 hari sekali
- Warna Kuning Kuning
- Bau Khas feses Khas feses
- Konsistensi Lembek Belum BAB
- Keluhan Tidak ada Tidak ada

BAK
- Frekuensi 4-5x/hari Catheter
- Warna Kuning jernih Kuning jernih
- Bau Khas urine Khas urine
- Konsistensi Cair Cair
- Keluhan Tidak ada Tidak ada

3 Personal Hygiene
a. Mandi 2x/hari 1x/hari
b. Gosokgigi 2x/hari Belum
c. Keramas 2 hari sekali Belum
d. Pakaian 2x/hari 2x/hari
e. Kuku 1 minggu sekali Belum
No Aktivitas Sebelum Hamil Setelah Melahirkan
f. Vulva Hygiene 4-5x/hari 2x/hari
4 IstirahatTidur
a. Waktu Tidur Jam 21.00 Jam 21.00
b. Lama tidur/hari 6 jam 6 jam
c. Kebiasaan pengantar tidur Tidak ada Tidak ada
d. Kebiasaan saat tidur Tidak ada Tidak ada
e. Kesulitan dalam hal tidur Tidak ada Tidak ada

5 Gaya Hidup
a. Kegiatan dalam pekerjaan Karyawan swsta Tidak ada
b. Olahraga Jarang Tidak ada
c. Kegiatan di waktu luang Masak Tidak ada
6 KetergantunganFisik
a. Merokok Tidak Tidak
b. Minuman keras Tidak Tidak
c. Obat-obatan Tidak Tidak
d. Dan lain-lain Tidak Tidak

6. Aspek Psikososial
a) Pola Pikir dan Persepsi
Pasien mengatakan belum banyak mengetahui cara perawatan diri dan bayi,
pasien masih belajar menyusui yang baik dan benar. Rencana bayi diberi ASI
eksklusif. Jenis kelamin bayi saat ini sudah sesuai harapan yaitu perempuan.
Menurut pasien, bayinya akan dirawat sendiri oleh pasien, dan sesekali akan
dititipkan kepada kerabat apabila pasien sudah masuk bekerja lagi. Menurut
pasien kehamilannya merupakan kehamilan yang diharapkan.
b) Persepsi Diri
Pada saat dikaji pasien mengatakan hal yang dipikirkan saat ini adalah tentang
pemulihan kondisi tubuh setelah operasi dan perawatan. Pasien ingin segera pulih
agar dapat segera beraktivitas dan mengurus bayinya.
c) Gaya Komunikasi
Pada saat dikaji, arah pembicaraan pasien sesuai dengan yang ditanyakan
pemeriksa, bahasa yang digunakan adalah bahasa sehari-hari yaitu bahasa Sunda.
Menurut pasien pemegang peranan penting dalam keluarga adalah suami pasien,
motivasi suami pasien sangat besar dan berpengaruh. Menurut pasien suaminya
bukan seorang perokok. Menurut pasien tidak ada masalah ataupun kesulitan
dalam keluarga.
d) KonsepDiri
(1) Gambaran Peran
Menurut pasien, dirinya merupakan seorang ibu yang baik.
(2) Peran Diri
Menurut pasien, dirinya akan menjalankan perannya sebagai seorang istri
sekaligus ibu dengan baik.
(3) Ideal Diri
Menurut pasien seorang istri yang baik mampu menjalankan perannya
sebagai seorang istri dan ibu dengan baik dan seimbang.
(4) Identitas Diri
Menurut pasien, untuk menjadi seorang istri dan ibu yang baik memerlukan
pengalaman dan pembelajaran dari kehidupan sehari-hari.
(5) Harga Diri
Menurut pasien, dirinya bangga karena selama ini telah mampu menjadi istri
dan ibu yang baik.
e) Pengetahuan
Pada saat dikaji pasien mengaku belum tahu banyak mengetahui tentang
pemberian ASI, belum tahu tentang perawatan luka bekas SC dan tentang
perawatan tali pusat. Pasien mengaku belum tahu rencana KB yang cocok untuk
digunakan olehnya.
f) Kebiasaan Seksual
Menurut pasien, tidak ada masalah dalam kebiasaan seksual.
7. Data Spiritual
Pasien seorang muslimah yang selalu menggunakan hijab. Menurut pasien, ibadah
merupakan suatu kewajiban karena merupakan bentuk doa dan syukur terhadap
Allah SWT. Saat ini pasien sedang menjalani masa nifas, kegiatan ibadah yang
dilakukan adalah dzikir, berdoa dan mendengarkan murotal qu’ran.
8. Data Penunjang
Hasil laboratorium tanggal 13/05/2019 :
Hemoglobin 11.7 12.0 ~ 16.0 g/dL
Lekosit 11,300 4,000 ~ 10,000 sel/uL
Hematokrit 35.3 37 ~ 47 %
Trombosit 281,000 150000 ~ 450000 sel/uL
Eritrosit 3.91 3.6 ~ 5.8 juta/uL
MCV 90.5 82 ~ 92 fL
MCH 29.9 27 ~ 31 pg
MCHC 33.0 32 ~ 36 %
Hitung Jenis Lekosit
Basofil 0 0~1 %
Eosinofil 2 1~4 %
Batang 0 3~5 %
Segmen 77 40 ~ 70 %
Limfosit 16 30 ~ 45 %
Monosit 5 2 ~ 10 %
KIMIA KLINIK
Ureum 16 14 ~ 45 mg/dL
Kreatinin 0.6 0.6 ~ 1.1 mg/dL
AST (SGOT) 28 < 37 U/L 37`C
ALT (SGPT) 12 < 41 U/L 37`C
9. Therapi

No. Nama obat Dosis Rute


1. Infus :
a. Tutofusin 1000cc/24 jam Drip, IV
b. Ringer Laktat 1500cc/24 jam Drip, IV
2. Injeksi :
a. Tramadol 2x100mg Drip dalam Tutofusin, IV
b. Remopain 2X60mg Dripdalam Tutofusin, IV
c. Oksitosin 3x2ampul Drip dalam RL, IV
d. Cefazolin 1x2 gram Drip dalam Nacl 0,9% 100cc, IV

II. ANALISIS DATA


No Data Etiologi Masalah
1. DS :
- Nyeri daerah bekas operasi, skala nyeri Operasi SC Nyeri akut
4, nyeri terutama bila miring ke kanan.
- Nyeri dirasakan cukup berat sehingga Luka post op
tidak mampu melakukan aktivitas dan
kurang bisa istirahat. Terputusnya kontinuitas
DO : jaringan
- Post SC H-1
- Terdapat luka bekas SC di abdomen Merangsang area sensorik
ditutup verban
- Pasien tampak meringis ketika miring Gangguan rasa nyaman
ke sebelah kanan
Nyeri

DS :
2. - Tidak ada mules(sebelum melahirkan) Operasi SC Resiko
- Saat dikaji : mules kadang-kadang perdarahan
DO : Post partum (nifas)
- Post SC H-1, 6 jam post op
- Tinggi fundus uterus sepusat Penurunan progesteron dan
- kontraksi uterus teraba keras estrogen

Kontraksi uterus

proses involusi

Resiko Perdarahan
DS :
- Melahirkan dengan cara operasi SC
3. - Ada luka bekas SC di perut Operasi SC Resiko infeksi
DO :
- Post SC H-1 Luka post op
- Terdapat luka post op ditutup verban
Terputusnya kontinuitas
jaringan

Jaringan terbuka

Proteksi kurang

Invasi bakteri
DS :
- Belum bertemu bayi Resiko infeksi
DO :
4. - Post SC H-1 Masa nifas Resiko
- Tidak dilakukan IMD ketidakefektifan
- Bayi masih di ruang Perinatal Penurunan progesteron dan pemberian ASI
- ASI : colostrum (+) estrogen

Merangsang pertumbuhan
kelenjar susu dan
pertumbuhan

Peningkatan hormon
prolaktin

Merangsang laktasi oksitosin

Ejeksi ASI Bayi tidak


rawat
gabung

Ketidakefektifan pemberian
ASI

DS :
- Belum tahu tentang perawatan luka Post SC
bekas SC
5. - Belum tahu tentang perawatan tali Kurang sumber informasi Kurang
pusat dan payudara pengetahuan
- Belum tahu rencana KB yang cocok Kurang pengetahuan
untuk selanjutnya.
DO :
- Post SC H-1
- Kehamilan Ke-1
- Usia pasien : 26tahun.
- Pasien bertanya tentang perawatan
luka bekas SC, perawatan tali pusat,
perawatan payudara dan KB yang
cocok untuk selanjutnya.

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko perdarahan berhubungan dengan proses involusi uterus
2. Nyeri akut berhubungan dengan inkontinuitas jaringan
3. Resiko infeksi berhubungan dengan jaringan yang terbuka
4. Resiko ketidakefektifan pemberian ASI berhubungan dengan bayi tidak rawat
gabung
5. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi mengenai perawatan
luka bekas SC, perawatan payudara, perawatan tali pusat dan KB.
III. PERENCANAAN
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
1. Resiko perdarahan berhubungan dengan Setelah a. Monitor kontraksi a. mengetahui proses involusi
proses involusi uterus dilakukan uterus uterus
tindakan b. Monitor tinggi
keperawatan fundus uterus b.memastikan uterus mengalami
3x24 jam tidak c. masase uterus kontraksi dengan adekuat
terjadi (jika uterus teraba c. merangsang uterus
perdarahan, lembek) berkontraksi secara adekuat
dengan kriteria : d. kosongkan d.kandung kemih yang penuh
- perdarahan kandung kemih akan menghalangi kontraksi
masa nifas uterus yang kuat
normal, tidak e. lanjutkan e. efek oksitosin menyebabkan
lebih dari pemberian kontraksi dan relaksasi otot
500cc terapioksitosin uterus sehingga
- kontraksi sesuai advis mengkompresi pembuluh
uterus kuat dokter darah yang akan
- tinggi fundus menyebabkan berkurangnya
uterus turun suplai darah ke uterus
sesuai masa
nifas

2. Nyeri akut berhubungan dengan Setelah


inkontinuitas jaringan dilakukan a. Lakukan a. Menentukan intervensi
tindakan pengkajian nyeri keperawatan yang akan
keperawatan secara diberikan
3x24 jam nyeri komprehensif
terkontrol, b.Ajarkan teknik b.Mengurangi tingkat
dengan kriteria : nonfarmakologi ketergantungan pada obat-
-Mengenali c.Dukung obatan (bahan kimia)
nyeri istirahat/tidur c.Istirahat/tidur membuat otot
-Menggunakan yang adekuat menjadi relaks sehingga
tindakan d. lanjutkan menurunkan tingkat nyeri
pengurangan pemberian obat d.tramadol mengikat secara
nyeri tanpa analgetik drip stereospesifik reseptor micro
analgetik sesuai advis opioid di sistem saraf pusat
- Melaporkan dokter (Tramadol untuk memblok sensasi nyeri
nyeri terkontrol 100mg dan dan respon terhadap nyeri
Remopain 60mg (inflamasi), selain itu
drip dalam menghambat pelepasan
Tutofusin 15 neurotransmitter, serotonin,
gtt/menit) dan norepinphrin dari sistem
saraf aferen yang berakibat
terhambatnya impuls nyeri
e. Memantau perubahan
e. Monitor tanda- hemodinamik dan skala nyeri
tanda vital dan setelah dilakukan intervensi
skala nyeri

3. Resikoinfeksiberhubungandenganjaringan Setelah a. cuci tangan 6 a. tangan merupakan anggota


yang terbuka dilakukan langkah tubuh yang dominan kontak
tindakan dengan pasien, tangan yang
keperawatan kotor merupakan salah satu
3x24 jam tidak agen infeksi nasokomial
terjadi infeksi, b. Monitor tanda- b. mendeteksi dini adanya
dengan kriteria : tanda infeksi infeksi
- luka bersih c. lakukan
dan kering perawatan luka c. luka yang kotor menjadi
- tidak terdapat tempat berkembangbiak
tanda-tanda d. kolaborasi dengan bakteri atau mikroorganisme
infeksi dokter untuk d. cefazolin digunakan untuk
pemberian perawatan profilaksis
antibiotik perioperatif, sedangkan
pengganti injeksi antibiotik lanjutan untuk
Cefazolin 1x2 gr, menekan atau
iv. menghentikan
perkembangbiakan
mikroorganisme berbahaya
yang berada di dalam
tubuh, mencegah terjadinya
infeksi luka post operasi.

4. Resiko ketidakefektifan pemberian ASI Setelah a. lakukan rawat a. rawat gabung menciptakan
berhubungan dengan bayi tidak rawat dilakukan gabung ibu dan bounding attachment
gabung tindakan bayi (ikatan kasih sayang antara
keperawatan orangtua dan bayi baru
3x24 jam tidak b. ajarkan cara lahir)
terjadi menyusui yang b. menyusui yang baik dan
pemberian ASI baik dan benar benar membuat pemberian
efektif, dengan ASI eksekutif
kriteria :
- bayi dan ibu
dirawat
gabung
- bayi dapat
menyusu
secara
adekuat

5. Kurang pengetahuan berhubungan Setelah a. kaji tingkat a. menilai tingkat


dengan kurang informasi mengenai dilakukan pengetahuan pengetahuan awal pasien
perawatan lukabekas SC, perawatan pendidikan pasien tentang sebelum pemberian
talipusat, perawatan payudaradan KB. kesehatan perawatan luka pendidikan kesehatan serta
selama 1x30 post SC, menyamakan persepsi
menit perawatan tali tentang materi yang akan
pengetahuan pusat dan KB diberikan
pasien b. berikan
meningkat, pendidikan
dengan kriteria : kesehatan tentang b. menambah pengetahuan
- pasien perawatan luka pasien tentang perawatan
mengerti post SC, luka post SC, perawatan tali
tentang perawatan tali pusat dan KB
perawatan pusat dan KB
luka post SC,
perawatan tali
pusat dan K

IV. PELAKSANAAN
N Diagnosa Tanggal Jam Implementasi
o
1. Resiko perdarahan berhubungan dengan proses involusi 17/06/19 06.30 wib a.Monitor kontraksi
uterus uterus (kuat)
b. Monitor tinggi
fundus uterus
(TFU sepusat)
c. melakukan palpasi
blast (kandung kemih
2. Nyeri akut berhubungan dengan inkontinuitas jaringan 17/06/19 06.00 wib kosong, pasien
terpasang catheter)
e. memberikan terapi
oksitosin 2 ampul
drip dalam RL
500cc 20 gtt/menit
sesuai dengan
advis dokter
3. Resiko infeksi berhubungan dengan jaringan yang terbuka 18/05/19 08.00 wib Melakukan
pengkajian nyeri
secara
komprehensif
(area, skala,
penyebaran, hal
yang menyebabkan
nyeri berkurang
dan bertambah,
lama nyeri)
b. mengajarkan
teknik
nonfarmakologi
(relaksasi :
menarik napas
dalam saat terasa
nyeri)
c. menganjurkan
istirahat/tidur yang
cukup
d. memberikan obat
analgetik drip
sesuai advis dokter
(tramadol 100mg
dan remopain 60
mg) 15 gtt/menit
e. memonitor tanda-
tanda vital dan
skala nyeri (TD :
110/70mmHg, HR
: 79x/menit, RR :
20x/menit, Suhu :
36,9 C

4. Resiko ketidakefektifan pemberian ASI berhubungan dengan 18/06/19 10.00 wib a. melakukan cuci
bayi tidak rawat gabung tangan 6 langkah
sebelum dan
sesudah kontak
dengan pasien
b. Memonitor tanda-
tanda infeksi (tidak
terdapat tanda-
tanda infeksi)
berkolaborasi untuk
rawat gabung ibu dan
bayi (sementara bayi
belum memungkinkan
rawat gabung)

5. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi 18/06/19 11.00 wib melakukan health
mengenai perawatan luka bekas SC, perawatan tali pusat, seducation tentang
perawatan payudara dan KB perawatan luka bekas
SC, perawatan tali
pusat ,perawatan
payudara dan KB.
V. EVALUASI
N Diagnosa Tanggal Jam Evaluasi
o
1. Resiko perdarahan berhubungan dengan proses involusi uterus 17/065/19 11.30 S : mules kadang-kadang
O:
- Kontraksi uterus
teraba keras
- Tinggi fundus
sepusat
- Pasien masih
menggunakan
terapi oksitosin
drip
- Perdarahan
pervaginam
100cc, lochea
rubra.
A : Resiko perdarahan
P : Lanjutkan intervensi

2. Nyeri akut berhubungan dengan inkontinuitas jaringan 17/06/19 11.30 S : Masih nyeri
wib O:
- TD :
130/90mmHg,
HR : 90x/menit,
RR : 20x/menit,
Suhu : 36,5 C
- Skala nyeri : 4
- Pasien masih
tampak meringis
bila miring-
miring terutama
miring ke kanan
A : Nyeri akut
P : Lanjutkan intervensi

3. Resiko infeksi berhubungan dengan jaringan yang terbuka 18/06/19 12.00 S : Melahirkan dengan
wib cara operasi SC, ada luka
bekas SC di perut
O:
- Post SC H-1
- luka post op
ditutup verban
A : Resiko infeksi
P : Lanjutkan intervensi

4. Resiko ketidakefektifan pemberian ASI berhubungan dengan bayi 18/06/19 08.00 S : Belum bertemu bayi
tidak rawat gabung wib O:
- Post SC H-1
- Bayi masih di ruang
Perinatal
- ASI : colostrum (+)
A : Resiko
ketidakefektifan
pemberian ASI
P : Lanjutkan intervensi
5. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi 18/06/19 10.00 S : Belum tahu tentang
mengenai perawatan luka bekas SC, perawatan tali pusat , wib perawatan luka bekas
perawatan payudara dan KB SC, tentang perawatan
tali pusat,perawatan
payudara, belum tahu
rencana KB yang cocok
untuk selanjutnya.
O:
- Post SC H-1
- Kehamilan Ke-1
- Usia pasien : 26 tahun
- Pasien bertanya tentang
perawatan luka bekas
SC, perawatan tali pusat
dan KB yang cocok
untuk selanjutnya.
A : Kurang pengetahuan
P:
- Lanjutkan
intervensi
- Beri pendidikan
kesehatan (POD
2)

Anda mungkin juga menyukai