Anda di halaman 1dari 8

1.

Solusi permasalahan ekonomi keterbatasan sumber daya

Penyebab kelangkaan atau keterbatasan sumber daya antara lain:

1. Perbedaan Letak Geografis


Sumber daya alam tersebar tidak merata di muka bumi. Ada daerah yang kaya akan minyak, ada yang
tidak. Ada daerah yang subur, ada yang gersang. Perbedaan ini menyebabkan kelangkaan sumber daya
alam dan untuk mendapatkan sumber daya yang tidak terdapat di daerahnya diperlukan pengorbanan yang
lebih besar.

Misalnya, di daerah pegunungan berkapur seperti Kabupaten Gunungkidul, sumber daya air sulit
ditemukan. Pada musim kemarau, masyarakat di sana harus membeli air. Berbeda dengan masyarakat di
dataran rendah yang bisa mengambil air sumur.

2. Cepatnya Pertumbuhan Penduduk


Pertumbuhan penduduk yang lebih cepat dibandingkan pertumbuhan produksi barang dan jasa akan
menyebabkan kesenjangan antara kebutuhan dibandingkan persediaan barang dan jasa.

Gejala ini sudah menjadi perhatian seorang ekonom, Thomas Robert Malthus. Malthus mengamati bahwa
manusia berkembang jauh lebih cepat dibandingkan produksi hasil-hasil pertanian.

3. Kemampuan Produksi
Kemampuan faktor produksi dalam proses pembuatan barang dan jasa mempunyai keterbatasan-
keterbatasan. Misalnya, tenaga kerja manusia juga membutuhkan masa istirahat, sakit, ataupun cuti.
Selain itu, mesin-mesin produksi bekerja dengan kapasitas tertentu.

4. Perkembangan Teknologi yang Tidak Sama


Perkembangan teknologi di berbagai negara tidak sama. Di negara maju, perkembangan teknologi
berlangsung cukup cepat. Sedangkan di negara berkembang, perkembangan kebutuhan akan barang dan
jasa lebih cepat daripada perkembangan teknologinya. Hal ini karena ada kecenderungan untuk meniru
gaya hidup di negara maju.

Cara Mengatasi Kelangkaan


Ada beberapa cara untuk mengatasi kelangkaan antara lain:
1. Menghemat penggunaan sumber daya alam
2. Memelihara dan melestarikan sumber daya alam dengan baik
3. Menciptakan alat pemuas/barang pengganti (barang substitusi)
4. Meningkatkan pengelolaan berbagai macam sumber daya alam, sehingga lebih bermanfaat bagi
kehidupan manusia

2. Tujuan pembangunan ekonomi Negara sedang berkembang

1. Membangun bangsa yang maju


Taraf kemajuan perekonomian dapat diukur dari berbagai indikator, antara lain PDB dan PDB per kapita.
Keseimbangan komposisi dalam struktur perekonomian mencerminkan pula kemajuan perekonomian.
Perekonomian yang maju seringkali diartikan dengan perekonomian yang tidak terlalu bergantung pada
sektor primer, dalam hal ini pertanian dan pertambangan.

2. Membangun bangsa yang mandiri


Tujuan pembangunan nasional yang kedua adalah membangun bangsa yang mandiri.Kemandirian adalah
tingkat kemajuan yang harus dicapai suatu bangsa sehingga bangsa itu dapatmembangun dan memelihara
kelangsungan hidupnya berlandaskan kekuatannya sendiri.

3. Membentuk masyarakat yang sejahtera


Tujuan yang ketiga adalah membentuk masyarakat yang sejahtera. Masyarakat yang sejahtera pada taraf
awal pembangunan adalah suatu masyarakat yang kebutuhan pokoknya terpenuhi. Kebutuhan pokok
itu mencakup pangan, sandang, papan, pendidikan dan kesehatan.

3. Perbedaan permasalahan perekonomian modern dan tradisional

Pokok masalah ekonomi klasik merupakan bahasan teori ekonomi klasik. Teori didasarkan pada
pemikiran Adam Smith, David Ricardo dan Jhon Stuart Mill.
Masalah pokok ekonomi klasik adalah masalah ekonomi yang dilihat dari sudut pandang yang sederhana.
Pada dasarnya pemikiran ini bertujuan pada satu hal., yaitu kemakmuran, yang dimaksud dengan
kemakmuran disini adalah situasi dimana semua barang/jasa yang dibutuhkan manusia telah tersedia.

Apabila dirinci permasalahan ekonomi klasik terdiri dari :


a. Masalah Produksi
Masalah Produksi permasalahan yang menyangkut bagaimana memproduksi semua (barang dan jasa yang
dibutuhkan orang banyak. Dasar pemikirannya disini adalah melakukan produksi untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat secara umum.

b. Masalah Distribusi

Masalah Distribusi setelah benda pemuas kebutuhan diproduksi, masalah yang harus dipikirkan adalah
bagaimana supaya benda-benda tersebut bisa sampai ke tangan konsumen yang membutuhkan. Sistem
distribusi klasik adalah melalui transaksi langsung antara produsen dengan konsumen yang dilakukan di
pasar (pasar nyata).

c. Masalah Konsumsi
Masalah Konsumsi menyangkut permasalahan apakah benda pemuas kebutuhan yang diproduksi memang
benda yang dapat dimiliki oleh konsumen, merupakan barang yang tepat, dibutuhkan, diinginkan dan
mampu dibeli konsumen.

Masalah Pokok Ekonomi Modern


Pokok masalah ekonomi modern didasarkan pada kelangkaan dan pilihan. Masalah kelangkaan menjadi
penyebab masalah dalam memilih (problem of choice) sehingga muncullah empat pertanyaan mendasar
tentang what, how, who dan for whom.
Keempat masalah fundamental tersebut didefenisikan dalam tiga pertanyaan oleh Ekonomi Modern, yaitu

a. Apa yang harus diproduksi (What to produce)


Masalah ini menyangkut jenis dan jumlah barang yang akan diproduksi. Dengan sumber daya yang
terbatas masyarakat harus memutuskan barang yang akan diproduksi.
Masyarakat dapat memilih satu atau beberapa jenis barang dan jasa yang akan diproduksi, apakah akan
memproduksi bahan makanan, obatobatan, senjata, mesin industri, peralatan elektronik, mainan anak dsb.
Masyarakat tidak mungkin memproduksi semua jenis benda pemuas kebutuhan tersebut.
Inilah permasalahan yang pertama kali muncul yang berkaitan dengan terbatasnya sumber daya/faktor
produksi oleh karena itu perlu ditentukan dengan cermat juga jumlah produksinya.Untuk dapat
mengetahui secara tepat perlu dilakukan penelitian atau survey pasar. Contoh nya memiliki sebidang
tanah yang terletak di tepi jalan raya, akan diapakan tanah tersebut?

ditanami kedelai, jagung, dijadikan kebun tanaman hias, atau dibangun ruko? begitu juga jika memiliki
sejumlah dana, akan digunakan untuk memproduksi apa dan berapa jumlahnya, agar diperoleh
keuntungan yang maksimum.

b. Bagaimana cara memproduksi (How to produce)


Setelah adanya kepastian mengenai jenis dan jumlah barang yang dikehendaki masyarakat, langkah
berikutnya adalah melakukan persiapan untuk memproduksi produk tersebut.
Biasanya hal ini berkaitan dengan teknologi atau metode produksi apa yang akan digunakan untuk
memproduksi barang/jasa tersebut, berapa jumlah tenaga kerja, jenis mesin apa, serta bahan mentah apa
yang akan digunakan. Perlu juga faktor-faktor penting yang dipertimbangkan antara lain:

c. Untuk Siapa barang dan jasa didistribusikan (For Whom)


Hal ini juga berkaitan dengan cara mendistribusikan barang atau jasa ke dalam pasar. Edngan katalain
siapa yang membutuhkan barang tersebut dan siapa saja yang menikmati hasilnya. Untuk merumuskan
jawaban dari pertanyaan “untuk siapa” hal-hal yang perlu dipertimbangkan antara lain:

• Siapa pengguna atau pemakai produk yang diproduksi?


• Bagaimana cara distribusi agar barang atau jasa sampai pada konsumen?
• Apakah angkatan kerja mendapat pekerjaan atau tempat mencari nafkah?
4. Contoh pola hidup konsumerisme

Konsumerisme adalah sebuah paham atau ideologi yang menjadikan seseorang atau sekolompok orang
melakukan proses konsumsi atau pemakaian barang hasil produksi secara berlebihan. Biasanya hal ini
tidak disadari oleh seorang atau sekolompok individu dan berkelanjutan. Hal tersebut menjadikan mereka
pecandu dari suatu produk, sehinggan ketergantungan itu sangat sulit dihilangkan. Apabila seorang
konsumtif menjadikan kekonsumtifannya sebagai gaya hidup, maka orang tersebut menganut paham
konsumerisme.

Hal-hal yang dikatakan perilaku konsumtif


1. Membeli produk karena iming-iming hadiah.
2. Membeli produk karena kemasannya menarik.
3. Membeli produk demi menjaga penampilan diri dan gengsi.
4. Membeli produk atas pertimbangan harga (bukan atas dasar manfaat ataukegunaannya).
5. Membeli produk hanya sekedar menjaga simbol status.
6. Memakai produk karena unsur konformitas terhadap model yang mengiklankan.
7. Munculnya penilaian bahwa membeli produk dengan harga mahal akan menimbulkan rasa percaya
diri yang tinggi.
8. Mencoba lebih dari dua produk sejenis (merek berbeda).

5. Diagram hubungan RTK dengan RTP melalui membaca diagram

6. Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah permintaan

a. Faktor Harga Barang atau Jasa


Pada uraian di atas sudah dijelaskan, bila harga suatu barang atau jasa naik maka permintaan terhadap
barang atau jasa tersebut akan turun. Dan sebaliknya, bila harga turun maka permintaan akan naik.

b. Faktor Pendapatan
Bila pendapatan pembeli/konsumen meningkat maka permintaan terhadap barang atau jasa cenderung
akan bertambah. Sebaliknya, bila pendapatan menurun maka permintaan terhadap barang dan jasa pun
akan berkurang.

c. Faktor Intensitas Kebutuhan


Intensitas kebutuhan adalah mendesak tidaknya suatu kebutuhan. Bila kebutuhan akan barang atau jasa
bersifat mendesak maka permintaan akan barang atau jasa tersebut akan meningkat. Contohnya,
menjelang musim hujan orang akan terdesak untuk membeli payung dan jas hujan, sehingga permintaan
terhadap dua barang tersebut akan meningkat.

d. Faktor Selera
Bila selera konsumen pada suatu barang atau jasa sedang naik, permintaan terhadap barang atau jasa
tersebut akan meningkat. Selera remaja yang meningkat pada grup band SOS (Sheila on Seven) membuat
permintaan akan kaset SOS meningkat. Demikian pula sebaliknya.

e. Faktor Jumlah Penduduk


Semakin banyak jumlah penduduk, otomatis yang semakin kecil akan menambah permintaan. Sebaliknya,
jumlah penduduk dapat mengurangi permintaan. Jumlah penduduk dapat berkurang dengan berbagai cara
di antaranya karena bencana alam dan peperangan.

f. Faktor Perkiraan terhadap Harga pada Masa yang akan Datang


Bila diperkirakan harga akan naik pada masa yang akan datang maka konsumen akan cepat-cepat
menambah permintaannya sebelum harga betulbetul menjadi naik. Sebaliknya, bila diperkirakan harga
akan turun, konsumen cenderung mengurangi permintaannya sambil menunggu harga benar-benar turun.

g. Faktor Perkiraan terhadap Pendapatan pada Masa yang akan Datang


Bila diperkirakan pendapatan akan naik pada masa yang akan datang maka konsumen akan lebih berani
menambah permintaannya. Sebaliknya, bila pendapatan diperkirakan akan turun maka konsumen akan
mengurangi permintaannya.

h. Faktor Harga Barang Substitusi


Bila harga barang pengganti (substitusi) turun, maka permintaan terhadap barang yang digantikan akan
turun, karena orang akan beralih membeli barang pengganti (substitusi). Contoh: jeruk mandarin
merupakan pengganti jeruk medan, bila harga jeruk mandarin turun maka orang akan lebih banyak
membeli jeruk mandarin dibanding jeruk medan. Dengan demikian, permintaan terhadap jeruk medan
akan menurun.

i. Faktor Harga Barang Komplementer (Pelengkap)


Tinta adalah barang komplementer bagi pulpen. Bila harga tinta naik maka permintaan terhadap tinta
akan turun. Turunnya permintaan terhadap tinta akan berakibat pada menurunnya permintaan terhadap
pulpen.

j. Faktor Promosi
Bila promosi terhadap suatu barang atau jasa dilakukan secara gencar dan menarik maka permintaan
terhadap barang atau jasa tersebut akan meningkat. Sebaliknya, bila promosi sedikit dan tak menarik
maka permintaan umumnya akan susah meningkat.

7. Pengertian Cateris Paribus

Ceteris Paribus = Faktor lain dianggap tetap atau konstan alias tidak berubah.

Misalnya, hukum permintaan mengatakan, semakin tinggi harga barang semakin sedikit orang yang
akan membeli barang tersebut. Nah, teori ini baru berlaku kalau keadaannya ceteris paribus, alias faktor
di luar harga barang (P) dan keinginan masyarakat untuk membeli barang tersebut (Q) dianggap konstan.
Kalau faktor-faktor lainnya tidak dianggap ceteris paribus, nanti teorinya menjadi tidak berlaku.

Contohnya, ada perusahaan obat yang berhasil menemukan obat AIDS dan mematenkan obat tersebut
sehingga hanya perusahaan itu yang boleh memproduksi obat AIDS itu. Dijuallah obat AIDS tersebut
dengan harga yang sangat tinggi. Kalau memakai hukum permintaan, seharusnya orang yang membeli
obat AIDS tersebut sedikit. Tapi, kenyataannya, yang mempengaruhi keinginan masyarakat untuk
membeli obat AIDS tersebut tidak hanya ditentukan oleh harga barang. Bisa jadi, masyarakat tempat
produsen obat itu menjual, didominasi oleh orang-orang kaya dan jumlah pengidap AIDS di sana luar
biasa tinggi. Jadi, permintaan terhadap obat AIDS paten tersebut tetap tinggi semahal apa pun harganya.

Ceteris Paribus sering digunakan karena teori-teori yang ada umumnya hanya melibatkan dua variabel
dalam hubungan sebab akibat, seperti price dan quantity dalam hukum penawaran atau permintaan.

8. Menentukan titik keseimbangan pasar yang baru dengan disajikan gambar pergeseran
kurva permintaan / penawaran

Kurva permintaan, Kurva penawaran dan Kurva Keseimbangan sewaktu-waktu dapat bergeser atau
berubah.
Perubahan Kurva Permintaan
Perubahan kurva permintaan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang menjadi penyebab berubahnya
permintaan.
Faktor-faktor yang menyebabkan kurva permintaan berubah dianataranya :
a. Adanya barang substitusi (barang pengganti)
b. Perubahan tingkat pendapatan konsumen
c. Selera konsumen
d. Tradisi atau adat istiadat
e. Perubahan mode
Faktor-faktor diatas dapat menyebabkan jumlah barang yang diminta bertambah atau menurun. Gejala ini
dinamakan pergeseran.
Perhatikan kurva berikut :
Dari kurva di atas dapat dijelaskan, bahawa :

 mula-mula kurva permintaan pada kurva Do (P= Rp 4.000 Q=4)


 pada saat P = Rp 4.000 jumlah permintaan bertambah menjadi 6 (D1), sebaliknya pada tingkat
harga yang sama jumlah permintaan dapat berkurang menjadi 2 (D2)

Perubahan Kurva Penawaran


Pergeseran kurva penawaran karena tidak lagi berlaku keadaan ceteris paribus, ada faktor lain yang
mempengaruhi penawaran. Bisaanya faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran diantaranya :
a. Harga barang itu sendiri
b. Harga barang lain
c. Biaya produksi
d. Kemajuan teknologi
Faktor-faktor diatas dapat menyebabkan jumlah barang yang ditawarkan bertambah atau menurun. Gejala
ini dinamakan pergeseran.
Perhatikan kurva berikut :

Keseimbangan mula-mula terjadi pada E (P=20 Q=30). Karena permintaan naik, maka kurva permintaan
bergeser ke kanan menyebabkan terjadinya keseimbangan baru di titik E1 (P=30 Q=40). Demikian pula
berlaku sebaliknya.
Perhatikan gambar berikut :

Keseimbangan mula-mula terjadi pada titik E (P=40 Q=40). Karena terjadi penurunan harga, maka
penawaran berkurang, sehingga terjadi keseimbangan baru di titik E1 (P=30 Q=50).

9. Ciri –ciri pasar persaingan tidak sempurna

. Persaingan Pasar Sempurna


Pasar persaingan sempurna dapat didefinisikan sebagai suatu struktur pasar atau industri dimana ada
banyak penjual dan pembeli,dan setiap penjual atau pun pembeli tidak dapat mempengaruhi pasar.
I. Ciri-ciri pasar persaingan sempurna antara lain :
1. Perusahaan adalah price taker
Price taker atau Pengambil harga artinya suatu perusahaan yang ada di dalam pasar tidak dapat
menentukan atau mengubah harga pasar. Apa pun tindakan perusahaan di dalam pasar tidak akan
menimbulkan perubahan ke atas harga pasar yang berlaku. Harga pasar ditentukan oleh interaksi
antara keseluruhan pembeli dan keseluruhan penjual.
2. Tiap perusahaan mudah keluar atau masuk
Sekiranya perusahaan rugi,dan ingin meninggalkan industri tersebut,maka langkah ini dengan
mudah dilakukan. Sebaliknya apabila ada perusahaan yang ingin melakukan kegiatan di industri
itu,produsen dengan mudah melakukan kegiatan yang diinginkannya.
3. Menghasilkan barang homogen
Maksudnya adalah tidak terdapat perbedaan yang nyata diantara barang-barang yang dihasilkan
suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Sehingga barang-barang ini tidak mudah dibeda-
bedakan. Karenanya,pembeli tidak dapat membedakan manakah produksi dari perusahaan A dan
manakah produksi dari perusahaan B.
4. Pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai pasar
Dalam pasar persaingan sempurna ini dimisalkan bahwa jumlah pembeli adalah sangat banyak.
Tapi dimisalkan juga kalau mereka memiliki pengetahuan yang sama mengenai keadaan pasar,yaitu
mereka mengetahui tingkat harga yang berlaku dan perubahan-perubahan ke atas harga tersebut.
Dampaknya,para produsen tidak bisa menjual produknya dengan harga yang lebih tinggi dari harga
pasar.

B. Pasar Monopoli
Ada beberapa ciri dan sifat dasar pasar monopoli. Ciri utama pasar ini adalah adanya seorang penjual
yang menguasai pasar dengan jumlah pembeli yang sangat banyak. Ciri lainnya adalah tidak
terdapatnya barang pengganti yang memiliki persamaan dengan produk monopolis; dan adanya
hambatan yang besar untuk dapat masuk ke dalam pasar.
Hambatan itu sendiri, secara langsung maupun tidak langsung, diciptakan oleh perusahaan yang
mempunyai kemampuan untuk memonopoli pasar. Perusahaan monopolis akan berusaha menyulitkan
pendatang baru yang ingin masuk ke pasar tersebut dengan dengan beberapa cara; salah satu di
antaranya adalah dengan cara menetapkan harga serendah mungkin.
Dengan menetapkan harga ke tingkat yang paling rendah, perusahaan monopoli menekan kehadiran
perusahaan baru yang memiliki modal kecil. Perusahaan baru tersebut tidak akan mampu bersaing
dengan perusahaan monopolis yang memiliki kekuatan pasar, image produk, dan harga murah,
sehingga lama kelamaan perusahaan tersebut akan mati dengan sendirinya.
Cara lainnya adalah dengan menetapkan hak paten atau hak cipta dan hak eksklusif pada suatu barang,
yang biasanya diperoleh melalui peraturan pemerintah. Tanpa kepemilikan hak paten, perusahaan lain
tidak berhak menciptakan produk sejenis sehingga menjadikan perusahaan monopolis sebagai satu-
satunya produsen di pasar.

C. Pasar monopolistis(Monopolistik)
Monopolistik:
ciri-cirinya:
1.mirip dengan pasar persaingan sempurna.
2.produsen/penjual hanya memiliki sedikit kekuatan merubah harga.
3.relatif murah keluar masuk pasar.
contohnya:snack,nasi goreng,pulpen,buku,pensil.

D.Pasar Oligopoli
Adalah pasar yang antara perusahaannya terdapat ketergantungan. Sehingga masing-masing
perusahaan tidak dapat mengubah harga seenaknya. Dapat diartikan juga yaitu keadaan dimana pasar
hanya terdapat beberapa penjual yang saling bersaing dengan jumlah pembeli yang banyak. Contohnya
adalah pasar mobil, motor, dan pembuatan pesawat terbang.
a. Ciri-ciri pasar oligopoli.
– Hanya ada beberapa perusahaan yang mendominasi pasar.
– Jenis produk ada yang terdeferensiasi dan ada yang tidak.
– Terdapat rintangan yang kuat untuk masuk ke pasar oligopoli karena investasinya yang tinggi.
– Persaingan melalui iklan sangat kuat.
b. Kelebihan pasar oligopoli.
– Terdapat sedikit penjual karena dibutuhkan biaya investasi yang besar.
– Jumlah penjual yang sedikit membuat penjual dapat mengendalikan harga dalam tingkat tertentu.
– Bila terjadi perang harga, konsumen akan diuntungkan.

10. Ciri dari pasar faktor produksi


Pasar faktor produksi memiliki karakter yang khas bila dibandingkan dengan pasar barang dan jasa.
Adapun ciri ciri pasar faktor produksi antara lain sebagai berikut.

 Pasar faktor produksi tidak berwujud fisik tetapi berwujud dengan kegiatan.
 Permintaan dan penawaran faktor produksi dilakukan dalam jumlah besar.
 Jenis penawaran dan permintaan faktor produksi sesuai dengan produksi yang dihasilkan.
 Penawaran faktor produksi seringkali merupakan monopoli, sementara permintaan faktor
produksi bersifat kolektif.

Pasar faktor produksi dapat pula dibagi menjadi beberapa macam, sesuai dengan jenis faktor produksi
yang diperjualbelikan. Ada pasar tanah yang menggambarkan tingkat jumlah tanah yang digunakan dalam
proses produksi dan tingkat sewa tanah ekuilibrium.

11. Menghitung besarnya percapita income bila diketahui jumlah penduduk dan komponen
pendapatan nasional

Pendapatan perkapita yaitu pendapatan rata-rata penduduk di suatu negara pada periode tertentu
misalnya dalam satu tahun. Untuk menghitungnya bisa melihat rumus dibawah ini

12. Langkah kebijakan moneter yang dilakukan bila terjadi inflasi

Cara Mengatasi Inflasi


Untuk mengatasi inflasi pada intinya pemerintah dapat melakukan tiga hal yaitu :

 Dengan mengurangi jumlah uang yang beredar.


 Memperbanyak jumlah berang dan jasa.
 Dengan menetapkan harga maksimum ( agar harga tidak terus naik ).

Kebijakan Moneter Yang Bersifat Mengurangi Jumlah Uang Beredar


Hal ini salah satu untuk mengatasi inflasi tentu digunakan kebijakan moneter yang bersifat mengurangi
jumlah uang yang beredar yang meliputi :

 Kebijakan Pasar Terbuka


Kebijakan Bank Sentral untuk mengurangi jumlah uang beredar dengan cara menjual SBI ( Surat
Bank Indonesia ).Dengan menjual SBI, Bank Sentral akan menerima uang dari masyarakat
dengan artinyan jumlah uang yang beredar dapat dikurangi.

 Kebijakan Diskonto
Kebijakan Bank Sentral untuk mengurangi jumlah ng yang beredar dengan cara menaikan suku
bunganya. Dengan menaikkan suku bunga, diharapkan masyarakat akan menabung dibank lebih
banyak. Dengan demikian, jumlah uang yang beredar dapat dikurangi.

 Kebijakan Cadangan Kas


Kebijakan Bank Sentral untuk mengurangi jumlah uang beredar dengan cara menaikkan
cadangan kas minimum. Sehingga bank umum harus menahan uang lebih banyka dibak sebagai
cadangan, dengan demikian jumlah uang yang beredar dapat dikurangi.

 Kebijakan Kredit Selektif


Kebijakan Bank Sentral untuk mengurangi jumlah uang beredar dengan cara memperketat syarat-
syarat pemberian kredit. Syarat pemberian yang ketat akan mengurangi jumlah pengusaha yang
bisa memperoleh kredit, dengan demikian jumlah uang yang beredar dapat dikurangi

 Sanering
Kebijakan Bank Sentral memotong nilai mata uang dalam negeri jika negara sudah mengalami
hiperinflasi ( inflasi diatas 100% ), dengan memotong nilai mata uang maka nilai uang yang
beredar dapat dikurangi.

 Menarik Atau Memusnahkan Uang Lama


Kebijakan Bank Sentral mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara menarik atau
memusnahkan uang yang lama seperti uang logam pecahan Rp 5,00 Rp 10,00 dan Rp 25,00 serta
uang kertas Rp 100,00.

 Membatasi Pencetakan Uang Baru


Untuk mengatasi inflasi pemerintah harus membatasi pencetakan uang baru agar jumlah uang
yang beredar tidak semakin bertambah.

Kebijakan Fiskal ( Kebijakan Anggaran )


Kebijakan fiskal ini ialah kebijakan yang dilakukan pemerintah dengan cara mengubah penerimaan dan
pengeluaran negara, untuk mengatasi inflasi, pemerintah dapat melakukan kebijakan fiskal sebagai
berikut :

 Mengurangi Pengeluaran Pemerintah


Untuk mengatasi inflasi pemerintah dapat mengurangi pengeluaran sehingga permintaan terhadap
barang dan jasa berkurang yang pada akhirnya dapat menurunkan harga-harga.

 Menaikkan Tarif Pajak


Untuk mengatasi inflasi pemerintah dapat menaikkan tarif pajak, kenaikan tarif pajak akan
mengurangi tingkat konsumsi masyarakat. Berkurangnya tingkat konsumsi akan mengurangi
permintaan terhadap barang dan jasa yang akhirnya dapat menurunkan harga-harga.

13. Faktor eksternal yang sangat mempengaruhi investasi


Faktor Eksteren,
Faktor eksteren yang mempengaruhi investasi,antara lain adalah:
1) Apresiasi mata uang dari Negara-negara yang jumlah investasinya di Indonesia cukup tinggi, yaitu
Jepang, Korea Selatan, Hongkong dan Taiwan.
Adanya apresiasi mata uang negara asal investor terhadap mata uang rupiah, dapat mendorong para
investor asing melakukan investasi langsung di Indonesia, hal tersebut dikarenakan melakukan
investasi di indonesia menjadi sangat murah, karena nilai uang rupiah menjadi sangat kecil dari nilai
mata uang negara asal investor.

2) Pencabutan GSP (Generalized System Of Preferences) terhadap 4 negara industri baru di Asia
(Korea Selatan, Taiwan, Hongkong dan singapura).
Generalized System Of Preferences (GSP) merupakan suatu konsesi yang diberikan oleh negara maju
(negara donor) kepada negara- negara berkembang dengan maksud industri di negara-negara
berkembang tersebut dapat cepat maju. Konsesi yang diberikan adalah dalam wujud :
a) pembebasan Tarif;
b) penurunan tarif;
c) keringanan bea masuk;
d) kelonggaran kuota;
e) perlakuan cepat; dan
f) sistem pembayaran.
Dengan dicabutnya GSP terhadap 4 negara tersebut, menjadikan daya saing produk ekspor yang
dihasilkan oleh negara-negara tersebut menjadi rendah apabila dibandingkan dengan produk negara
lain, hingga tidak kompetitif lagi.
Untuk mempertahankan daya saing atas produknya, para produsen di negara
tersebut terdorong untuk melakukan relokasi industrinya ke negara-negara
berkembang yang masih mendapatkan fasilitas GSP termasuk ke Indonesia.

3) Meningkatnya biaya produksi di luar negeri, terutama di Negara-negara NIC’S.

14. Menghitung Keuntungan berjual beli mata uang dolar jika diketahui kurs beli dan kurs jual

Anda mungkin juga menyukai