Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PENDAHULUAN ARTRITIS REUMATOID

Disusun Oleh:
FALQURIATI AINUN
016.01.3293

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
MATARAM
MATARAM
2020

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kolesterol merupakan masalah kompleks dalam tubuh manusia. Menjadi


sebuah masalah bagi siapapun yang belum tahu betul dengan manfaat dan bahaya
kolesterol. Di satu sisi memiliki manfaat yang tak tergantikan dalam tubuh manusia
di lain sisi kolesterol sangat berbahaya dalam tubuh. Apabila jumlah kolesterol
jahat mendominasi jumlah kolesterol baik bisa jadi itu bisa menyebabkan beberapa
penyakit seperti diabetes, stroke dan penyakit serangan jantung.

Salah satu penyakit yang diakibatkan karena kadar kolesterol berlebih yaitu
hiperkolesterolemia. Hiperkolesterolemia adalah salah satu faktor resiko dari
Penyakit Jantung Koroner. Di Indonesia, angka kejadian hiperkolesterolemia
menurut penelitian MONICA I (1988) sebesar 13.4 % untuk wanita dan 11,4 %
untuk pria. Pada MONICA II (1994) didapatkan meningkat menjadi 16,2 % untuk
wanita dan 14% pria. Prevalensi hiperkolesterolemia masyarakat pedesaan,
mencapai 200 – 248 mg/dL atau mencapai 10,9 % dari total populasi pada tahun
2004. Penderita pada generasi muda, yakni usia 25 – 34 tahun, mencapai 9,3 %.
Wanita menjadi kelompok paling banyak menderita masalah ini, yakni 14,5 %,
atau hampir dua kali lipat kelompok laki-laki. (Bahri, 2004). Angka kejadian
hiperkolesterolemia terus meningkat setiap tahun, sehingga dapat diduga bahwa
angka kejadian Penyakit Jantung Koroner pun ikut meningkat. Oleh karena itu
penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang hiperkolesterolemia.

2
B. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi, sintesis, transpotasi dan manfaat kolesterol di dalam
tubuh
2. Untuk mengetahui patofisiologi hiperkolesterolemia
3. Untuk mengetahui etiologi hiperkolesterolemia
4. Untuk mengetahui penatalaksanaan hiperkolesterolemia
5. Untuk mengetahui pencegahan hiperkolesterolemia
6. Untuk mengetahui obat yang digunakan dalam pengobatan hiperkolesterolemia

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi, Sintesis, Metabolisme dan Manfaat Kolesterol

a. Definisi

Kolesterol ( C27H45OH ) adalah alkohol steroid yang ditemukan dalam


lemak hewani / minyak, empedu, susu, kuning telur. Kolesterol sebagian besar
disintesiskan oleh hati dan sebagian kecil diserap dari diet. Keberadaan kolesterol
dalam pembuluh darah yang kadarnya tinggi akan membuat endapan atau kristal
lempengan yang akan mempersempit pembuluh darah.
Kolesterol ditemukan dalam sel darah merah, membran sel dan otot. 70 %
kolesterol di esterifikasikan ( dikombinasikan dengan asam lemak ) dan 30 %
dalam bentuk bebas. Kolesterol merupakan lemak yang berwarna kekuningan dan
seperti lilin yang diproduksi oleh tubuh terutama didalam hati.
Kadar kolesterol di dalam darah adalah dibawah 200 mg/dl. Apabila
melampaui batas normal maka disebut sebagai hiperkolesterolemia.
Hiperkolesterolemia biasanya terdapat pada penderita obesitas, diabetes mellitus,
hipertensi, perokok serta orang yang sering minum-minuman beralkohol.

Gambar1. Struktur kolesterol


(Williams. 2008)

4
b. Sintesis Kolesterol

Kolesterol diabsorbsi setiap hari dari saluran pencernaan, yang disebut


kolesterol eksogen, suatu jumlah yang bahkan lebih besar dibentuk dalam sel
tubuh disebut kolesterol endogen. Pada dasarnya semua kolesterol endogen yang
beredar dalam lipoprotein plasma dibentuk oleh hati, tetapi semua sel tubuh lain
setidaknya membentuk sedikit kolesterol, yang sesuai dengan kenyataan bahwa
banyak struktur membran dari seluruh sel sebagian disusun dari zat yang
berstruktur dasar inti sterol.
Proses sintesis kolesterol terdiri dari lima tahapan utama antara lain :
1. Merubah Asetil CoA menjadi 3-hydroxy-3-methylglutaryl-CoA (HMG-
CoA).
2. Merubah HMG-CoA menjadi mevalonate
3. Mevalonate diubah menjadi molekul dasar isoprene, isopentenyl
pyrophosphate (IPP), bersamaan dengan hilangnya CO2.
4. IPP diubah menjadi squalene
5. Squalene diubah menjadi kolesterol.

Gambar 2. Sintesis Kolesterol


(Williams. 2008)

5
c. Transportasi Kolesterol

Lemak (fat) yang diserap dari makanan dan lipid yang disintesis oleh hati
dan jaringan adiposa harus diangkut ke berbagai jaringan dan organ untuk
digunakan dan disimpan. Lipid plasma terdiri dari triasilgliserol (16%), fosfolipid
(30%), kolesterol (14%), ester kolesterol (36%) dan asam lemak bebas (4%).
Lipid diangkut didalam plasma sebagai lipoprotein. Empat kelompok utama
lipoprotein penting yaitu : kilomikron, VLDL, LDL dan HDL. Kilomikron
mengangkut lipid yang dihasilkan dari pencernaan dan penyerapan; VLDL
mengangkut triasilgliserol dari hati; LDL menyalurkan kolesterol ke jaringan,
dan HDL membawa kolesterol ke jaringan dan mengembalikannya ke hati untuk
diekskresikan dalam proses yang dikenal sebagai transpor kolesterol terbalik.

Gambar3. Transpor kolesterol antar berbagai jaringan


(Heslet, Lars. 1991)

d. Manfaat Kolesterol

6
Kolesterol dalam tubuh mempunyai fungsi yang penting, diantaranya adalah:
a) Sebagai pelindung otak, 11 % dari berat otak adalah kolesterol.
b) Bersama zat gizi lainnya kolesterol dan sinar matahari membentuk vitamin D.
c) Merupakan zat esensial untuk membran sel.
d) Merupakan bahan pokok untuk pembuatan garam empedu yang diperlukan untuk
pencernaan makanan.
e) Bahan baku pembentukan hormon steroid, misalnya progesterone dan
estrogen pada wanita, testosteron pada laki-laki.
f) Untuk mencegah penguapan air pada kulit
g) Membawa lemak keseluruh tubuh melalui peredaran darah.

B. Patofisiologi Penyakit Hiperkolesterolemia

Kolesterol adalah komponen lemak yang terdapat pada pembuluh darah semua
binatang dan juga manusia. Kolesterol sebenarnya berguna sebagai sumber energi,
membentuk dinding sel-sel dalam tubuh, dan sebagai bahan dasar pembentukan
hormon-hormon steroid. Kolesterol memang dibutuhkan tubuh, namun dapat
membentuk endapan pada dinding pembuluh darah. Sebagai kolesterol baik, HDL
bertugas mengambil kolesterol jahat serta fosfolipida dari darah dan menyerahkan
pada lipoprotein lain, untuk diangkut kembali ke hati. Kemudian lemak akan
diedarkan kembali atau dikeluarkan dari tubuh. Inilah mengapa, kadar HDL tinggi
justru dianggap baik.

7
Gambar 4. arteri dalam tubuh manusia yang terdapat kolesterol
(Heslet, 1991)

Di hati, reseptor LDL mengatur kolesterol darah. Jika LDL meningkat, sel-sel
perusak menumpuk di dinding pembuluh darah dan membentuk plak, yang
memperkecil diameter pembuluh darah. Plak yang bercampur dengan protein akan
ditutupi oleh sel-sel otot dan kalsium dan dalam jangka waktu bertahun-tahun bisa
terjadi atherosclerosis (pengerasan dan penyempitan pembuluh darah). Akibatnya,
suplai oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh terhambat. Jika dibiarkan, dapat
mengakibatkan gangguan jantung, stroke, dan gangguan lain.
Kolesterol dalam darah manusia terbagi menjadi 2 jenis yakni kolesterol LDL
(kolesterol jahat) dan HDL ( kolesterol baik). LDL apabila terlalu tinggi dan tidak
seimbang dengan kolesterol baik HDL dapat menyebabkan penempelan di dinding
pembuluh darah.
Kolesterol yang berlebihan bisa menempel di dinding pembuluh darah sehingga
pembuluh darah menyempit dan aliran darah tidak lancar. Inilah mengapa,
kolesterol menjadi salah satu faktor resiko penyakit jantung.

8
Kadar kolesterol yang tinggi akan menyebabkan penebalan plak di lumen
pembuluh darah, tapi juga mudah memicu kerusakan dinding pembuluh darah. Plak
yang menempel pada dinding pembuluh darah itu berisi lemak dan komponen
peradangan. Plak yang semakin menebal pada dinding pembuluh darah akan
semakin mempersempit lumen pembuluh darah. Plak yang berisi kolesterol ini bisa
muncul di pembuluh darah mana saja. Namun yang paling berbahaya ialah jika plak
tersebut berada di pembuluh darah jantung koroner dan pembuluh darah di otak.
Sewaktu-waktu, plak ini bisa menutupi seluruh lumen pembuluh darah. Atau bisa
juga plak tersebut pecah (ruptur) dan pecahnya terbawa oleh aliran darah ke organ
lain, misalnya di jantung. Jika ia terbawa hingga ke pembuluh darah jantung, maka
dapat dibayangkan apa yang terjadi pada jantung tersebut. Pecahan plak akan
langsung menyumbat aliran darah dan akibatnya jantung tidak dapat menerima
darah. Kemudian tidak lama otot jantung akan mati. Keadaan inilah yang disebut
sebagai heart attack.

C. Etiologi Penyakit Kolesterolemia

Hiperkolesterolemia terjadi karena adanya akumulasi kolesterol dan lipid pada


dinding pembuluh darah. Penelitian mendukung bahwa hiperkolesterolemia
memiliki lebih dari satu penyebab, diantaranya:

1. Faktor genetik

Sekitar 80% dari kolesterol di dalam tubuh diproduksi oleh tubuh sendiri.
Ada sebagian orang yang memproduksi kolesterol lebih banyak dibandingkan
yang lain, hal ini disebabkan karena faktor keturunan. Meskipun hanya
mengonsumsi makanan yang mengandung kolesterol atau lemak jenuh sedikit,
namun tubuh tetap saja memproduksi kolesterol dalam jumalah banyak dan
menyebabkan penyakit hiperkolesterolemia.

9
2. Pola makan

Mengonsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh seperti lemak


sapi, kambing, makanan bersantan dan gorengan akan meningkatkan kadar
kolesterol darah karena menyebabkan penimbunan lemak pada pemburuh
darah.

Jenis makanan Kolesterol Kategori


(mg/10 gr)
Putih telur ayam 0 sehat
Ikan air tawar 0 Sehat
Daging ayam 50 Sehat
Daging kambing tanpa lemak 70 sehat
udang 160 Hati-hati
Daging sapi 105 Sekali-kali
Susu sapi 250 berbahaya
Coklat 290 berbahaya
Cumi-cumi 1170 pantang
Kuning telur ayam 2000 pantang

3. Faktor Obesitas

Obesitas merupakan hasil interaksi kompleks antara faktor genetic,


perilaku dan lingkungan, menyebabkan ketidakseimbangan antara asupan
dan pengeluaran energi. Salah satu akibat dari ketidak seimbangan ini yaitu
gangguan metabolism lemak dalam tubuh, salah satu bentuk akumulasi
gangguan tersebut yakni hiperkolesterolemia.

10
4. Kebiasaan Merokok

Selain dapat merusak paru-paru zat yang terkandung di dalam rokok


terutama nikotin, dapat menurunkan kadar HDL dan meningkatkan kadar
LDL dalam darah.

D. Penatalaksanaan Penyakit Hiperkolesterolemia

Banyak cara yang dapat digunakan untuk mengetahui kadar kolesterol dalam
darah. Di banyak apotek maupun klinik, sekarang sudah tersedia alat pemeriksaan
kolesterol yang sederhana, cepat dan mudah. Pemeriksaan kolesterol ini
menggunakan metode dipstick yang mengambil sample darahnya dari pembuluh
darah kapiler yang terletak di ujung jari tangan. Hanya dengan meletakkan
beberapa tetes darah saja, kita bisa segera tahu berapa kadar kolesterol dalam darah.
Setelah melakukan pemeriksaan awal, ada baiknya Anda juga melakukan
pemeriksaan kolesterol yang diambil dari darah vena. Cara ini tentu saja jauh lebih
akurat karena selain kadar kolesterol total, kita juga bisa tahu berapa kadar HDL
(kolesterol baik) dan LDL (kolesterol jahat). Kadar kolesterol total yang diharapkan
adalah tidak lebih dari 200 mg/dL, dengan komposisi LDL < 150 mg dan HDL >
50 mg/dL.
Berikut ini uraian kadar koleseterol dalam darah manusia, yakni :

1. Kurang dari 200mg/dl = tingkat kolesterol yang sangat baik. Apabila kadar LDL,
HDL, dan trigliserida kurang dari 200 mg/dl, maka kita tidak beresiko untuk
terkena penyakit jantung.
2. 200-239 mg/dl = tingkat kolesterol yang cukup. Jika total kolesterol adalah
sekitar 200-239 mg/dl, maka biasanya dokter akan memeriksa kadar LDL, HDL,
dan triglyceride.

11
3. Lebih dari 240 mg/dl = tingkat kolesterol yang beresiko tinggi. Orang yang
mempunyai total kolesterol diatas 240 mg/dl beresiko 2 kali lebih besar terkena
serangan jantung.
4. Kadar HDL. Makin tinggi kadar HDL, semakin kecil resiko terkena penyakit
jantung. Kadar HDL yang normal untuk pria berkisar antara 40-50 gr/dL, wanita
antara 20-60 mg/dL.
5. Kadar LDL. Sebaliknya, semakin sedikit kadar DL dalam darah, maka semakin
kecil resiko terkena penyakit jantung. Pada umumnya, kadar LDL dalam
kategori sebagai berikut :
kadar keterangan

< 100 mg/dL sangat baik


100-129 mg/dL diatas rata-rata
130-159 mg/dL cukup
160-189 mg/dL buruk (resiko tinggi)
> 190 mg/dL sangat buruk (resiko sangat tinggi).

7. Kadar Trigliserida. Ini adalah sejenis lemak yang terdapat dalam darah dan
berbagai organ tubuh. Meningkatnya kadar trigliserida dalam darah juga dapat
meningkatkan kadar kolesterol. Sejumlah faktor dapat mempengaruhi kadar
trigliserida dalam darah, misalnya kegemukan, konsumsi alkohol, gula dan
makanan berlemak.

12
kadar keterangan

< 150 mg/dL baik


150-199 mg/dL cukup
200-499 mg/dL tinggi
500 mg/dL sangat tinggi

E. Cara Pencegahan Penyakit Hiperkolesterolemia

Jika ternyata kadar kolesterol Anda melebihi normal, maka segera


konsultasikan ke dokter. Hal penting yang bisa Anda lakukan adalah mengubah
pola makan Anda sehari-hari. Berikut ini ada beberapa tips menarik untuk
mencegah peningkatan kadar kolesterol dalam tubuh, diantaranya adalah :
1. Pilih makanan mengandung lemak yang sehat. Jangan mengkonsumsi lebih dari
10% dari kadar lemak harian dari lemak yang mengalami saturasi. Hindari jenis
lemak trans. Jenis lemak yang sehat didapat dari minyak zaitun, kacang, dan
minyak kanola. Almon dan walnut juga merupakan sumber lemak sehat.
2. Batasi kadar kolesterol. Maksimal asupan kolesterol adalah 300 mg sehari. Pada
penderita jantung, jumlahnya tidak lebih dari 200 mg. Sumber kolesterol adalah
daging, kuning telur, dan produk susu. Hindari makan otak, hati, usus, ginjal dan
babat. Hindari juga makan kue-kue yang dibuat dari susu, kuning telur, dan
mentega.
3. Pilih makanan yang mengandung serat misalnya buah dan sayuran. Serat dapat
membantu menurunkan kadar kolesterol.
4. Konsumsi ikan. Beberapa jenis ikan baik untuk kesehatan. Ikan tuna, ikan kod
atau halibut merupakan pilihan yang sehat untuk menghindari kolesterol. Jenis
ikan salmon, makarel, dan herring memiliki kadar asam lemak omega 3 yang
dapat membantu mempertahankan kesehatan jantung.

13
5. Hindari alkohol dan rokok. Alkohol dapat meningkatkan kadar kolesterol,
sedangkan merokok dapat mengakibatkan aterosklerosis yang berujung pada
serangan jantung dan stroke.
6. Lakukan olahraga atau kegiatan untuk tubuh karena dapat memperbaiki kadar
kolesterol. Lakukan setidaknya 30 menit atau jika memungkinkan 1 jam dalam
sehari, misalnya menggunakan sepeda statis, berjalan cepat, atau gerakan lainnya.

F. Pengobatan Penyakit Hiperkolesterolemia

Apabila pengaturan gaya hidup tidak mampu menurunkan kadar kolesterol


dalam darah, maka pasien harus mengkonsumsi obat. Obat yang dapat digunakan
yaitu :

a. Golongan asam fibrat : Gemfibrozil, Fenofibrate dan Ciprofibrate.


Fibrate menurunkan produksi LDL dan meningkatkan kadar HDL. LDL
ditumpuk di arteri sehingga meningkatkan resiko penyakit jantung, sedangkan
HDL memproteksi arteri atas penumpukkan itu.
b. Golongan resin : Kolestiramin (Chlolestyramine)
Obat antihiperlidemik ini bekerja dengan cara mengikat asam empedu di usus
dan meningkatkan pembuangan LDL dari aliran darah.
c. Golongan Penghambat HMGCoa reduktase : Pravastatin, Simvastatin,
Rosavastatin, Fluvastatin, Atorvastatin. Menghambat pembentukan kolesterol
dengan cara menghambat kerja enzim yang ada di jaringan hati yang
memproduksi mevalonate, suatu molekul kecil yang digunakan untuk
mensintesa kolesterol dan derivat mevalonate. Selain itu meningkatkan
pembuangan LDL dari aliran darah.
d. Golongan Asam nikotinat: niasin. Dengan dosis besar asam nikotinat
diindikasikan untuk meningkatkan HDL atau kolesterol baik dalam darah

14
e. Golongan Ezetimibe. Menurunkan total kolesterol dan LDL juga meningkatkan
HDL dengan cara mengurangi penyerapan kolesterol di usus.

Contoh mekanisme obat anti kolesterol:


Simvastatin merupakan senyawa yang diisolasi dari jamur Penicillium
citrinum, senyawa ini memiliki struktur yang mirip dengan HMG-CoA reduktase.
Simvastatin bekerja dengan cara menghambat HMG-CoA reduktase secara
kompetitif pada proses sintesis kolesterol di hati. Simvastatin akan menghambat
HMG-CoA reduktase mengubah asetil-CoA menjadi asam mevalonat). Simvastatin
jelas menginduksi suatu peningkatan reseptor LDL dengan afinitas tinggi. Efek
tersebut meningkatkan kecepatan ekstraksi LDL oleh hati, sehingga mengurangi
simpanan LDL plasma.
Simvastatin merupakan prodrug dalam bentuk lakton yang harus dihidrolisis
terlebih dulu menjadi bentuk aktifnya yaitu asam β-hidroksi di hati, lebih dari 95%
hasil hidrolisisnya akan berikatan dengan protein plasma. Konsentrasi obat bebas di
dalam sirkulasi sistemik sangat rendah yaitu kurang dari 5%, dan memiliki waktu
paruh 2 jam. Sebagian besar obat akan dieksresi melalui hati.
Dosis awal pemberian obat adalah sebesar 5-10 mg/hari, dengan dosis maksimal 40
mg/hari. Pemberian obat dilakukan pada malam hari.

15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kolesterol merupakan salahsatu komponen di dalam darah yang
berfungsi sebagai sumber energi, pembentuk dinding pembuluh serta penghasil
hormon. Pada dasarnya kolesterol terdiri dari 2 yaitu kolesterol HDL yang
memiliki efek positif terhadap tubuh dan kolesterol LDL yang memberikan
respon negatif pada tubuh. Apabila jumlah kolesterol HDL terlalu sedikit
dibandingkan kolesterol LDL, maka dapat mengakibatkan terbentuknya
endapan pada dinding pembuluh darah dan selanjutnya akan terbentuk plak yang
akan menyumbat aliran darah dan mengakibatkan berbagai penyakit yang
berhubungan dengan sirkulasi darah, salah satunya yaitu penyakit
hiperkolesterolemia.

B. Saran
Sebaiknya masyarakat dapat memahami pengertian dan manfaat
kolesterol dan batasan normal kadar kolesterol di dalam tubuh agar menjadi
referensi masyarakat dalam penerapan pola hidup sehat.

16
DAFTAR PUSTAKA

1. Efrison. 2004. Pengaruh Pengukusan terhadap Kadar Kolesterol pada Berbagai


Organ Ayam Broiler. Skripsi. Tidak Dipublikasikan. Yogyakarta.
2. Heslet, Lars. 1991. Cholesterol. Jakarta: Penerbit Kesaint Blanc
3. Otto, M. W. K. 1982. Human Biochemistry. London : Morty Company London.
4. Winarno, F. G. 2002. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama.
5. Poedjiadi, Anna. 1994. Dasar-dasar Biokimia. Yogyakarta : UGM Press.
6. Soeharto,I. 2001. Kolesterol dan lemak Jahat, kolesterol dan lemak Baik, dan
Proses Terjadinya Serangan Jantung dan Stroke. Jakarta: PT.Gramedia
Pustaka Utama.
7. Sudoyo, A.W. et al, editor. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, jilid 1 Cetakan
Kedua. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.
8. Williams. 2008. PT. Vigorous Exercise, Fitness and Incident Hypertension,
High Cholesterol and Diabetes.

17

Anda mungkin juga menyukai