Anda di halaman 1dari 3

Pasien yang Meninggalkan Rumah Sakit Tanpa

Pemberitahuan ( Melarikan Diri)

RUMAH SAKIT TK.IV WIRA No Dokumen No. Revisi Halaman


BHAKTI MATARAM / ARK /VII /2022 1 1 dari 3

STANDAR PROSEDUR Ditetapkan :


OPRASIONAL Kepala Rumah Sakit Tk. IV Wira Bhakti Mataram
(SOP) Tangal Terbit

dr. Yudi Akbar Manurung Sp.B


Mayor Ckm Nrp 11080087051179
PENGERTIAN Pasien melarikan diri adalah pasien yang keluar/ pulang dari
rumah sakit sebelum dokter, perawat, profesi lain mengijinkan
pulang dan tidak ada surat ijin pulang dari rumah sakit.

Tata Laksana pasien 1) Jika perawat menemukan kejadian pasien keluar rumah
melarikan diri
sakit tanpa izin dan tidak kembali lagi di unit poliklinik atau
IGD maka perawat atau petugas rumah sakit mencari
pasien tersebut ke ruang rawat jalan atau ke ruang rawat
inap
2) Jika tidak juga ditemukan maka perawat menghubungi
petugas piket untuk membantu mencari pasien tersebut.
3) Perawat menghubungi DPJP dan bagian administrasi/
admisi.
4) Bagian admisi coba menghubungi pasien/ keluarga lewat
telephone yang ada di berkas rekam medis, jika berhasil
dihubungi maka diminta untuk kembali ke poliklinik atau
IGD.
5) Apabila tidak berhasil dihubungi maka perawat atau
petugas membuat berita acara dan dilaporkan kepada
Kainstalansi rawat jalan dan diteruskan ke bagian
administrasi untuk dilakukan penagihan.
6) Jika kejadian terjadi pada jam dinas di unit rawat inap
maka petugas lapor kepada kepala ruang dan mencatat di
catatan terintegrasi
7) Jika tidak juga ditemukan maka perawat menghubungi
petugas piket untuk membantu mencari pasien tersebut
8) Perawat menghubungi DPJP dan bagian
administrasi/admisi
9) Bagian admisi coba menghubungi pasien/ keluarga lewat
telephone yang ada di berkas rekam medis, jika berhasil
dihubungi maka diminta untuk kembali ke poliklinik atau
IGD.
10) Apabila tidak berhasil dihubungi maka perawat atau
petugas membuat berita acara dan dilaporkan kepada
Kainstalansi rawat jalan dan diteruskan ke bagian
administrasi untuk dilakukan penagihan.
11) Jika tidak juga ditemukan maka perawat menghubungi
petugas piket untuk membantu mencari pasien tersebut.
12) Perawat menghubungi DPJP dan bagian administrasi/
admisi.
13) Bagian admisi coba menghubungi pasien/ keluarga
lewat telephone yang ada di berkas rekam medis, jika
berhasil dihubungi maka diminta untuk kembali ke
poliklinik atau IGD.
14) Apabila tidak berhasil dihubungi maka perawat atau
petugas membuat berita acara dan dilaporkan kepada
Kainstalansi rawat jalan dan diteruskan ke bagian
administrasi untuk dilakukan penagihan.
15) Jika kejadian terjadi pada jam dinas di unit rawat inap
maka petugas lapor kepada kepala ruang dan mencatat di
catatan terintegrasi.
16) Kepala ruang berkoordinasi dengan unit – unit yang
terkait dengan administrasi pasien untuk dilakukan
prosedur penagihan.
17) Kepala ruang membuat laporan dan melaporkan
kepada Kainstalansi rawat inap dan membuat berita acara
pasien yang melarikan diri.
18) Jika kejadian diluar jam dinas, perawat yang bertugas
atau ketua tim mencatat di catatan terintegrasi dan
melaporkan pada perawat supervise.
19) Perawat supervise berkoordinasi dengan petugas piket
untuk menghubungi keluarga pasien dan meminta
keluarga atau pasien untuk membuat surat
pernyataan.telah meninggalkan rumah sakit tanpa ijin dari
perawat atau dokter jaga yang bertugas.
20) Supervise membuat laporan dan melaporkan kepada
kasi keperawatan dan Kainstalansi rawat inap.
21) Laporan diteruskan ke unit – unit yang terkait dengan
administrasi pasien dan Dinas Kesehatan Kota untuk
pasien yang menderita penyakit yang dapat
membahayakan dirinya sendiri atau lingkungan sekitar.
22) Kriteria pasien melarikan diri yang wajib di laporkan
kepada pihak Dinkes antara lain:
a. Pasien dengan penyakit menular
b. Pasien dengan gangguan kejiwaan (sakit jiwa)
c. Kecenderungan bunuh diri
d. Perilaku agresif

Anda mungkin juga menyukai